• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN SIJUNJUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN SIJUNJUNG"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN SIJUNJUNG

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG

RENCANA KERJA (RENJA)

TAHUN 2015

MUARO SIJUNJUNG

TAHUN 2014

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan merupakan suatu proses dan upaya untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dari kondisi sekarang. Agar pembangunan tersebut mencapai hasil yang diinginkan diperlukan suatu perencanaan pembangunan yang matang dan terpadu, mencakup semua aspek yang terkait dengan perencanaan itu sendiri.

Perencanaan menduduki peran penting dalam rangka percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu kesejahteraan masyarakat. Dalam UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) Pasal 3 ayat 1 disebutkan bahwa Perencanaan Pembangunan Nasional mencakup penyelenggaraan perencanaan makro semua fungsi pemerintahan yang meliputi semua bidang kehidupan secara terpadu dalam Wilayah Negara Republik Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut, cakupan perencanaan pembangunan nasional perlu memperhatikan tujuannya yang antara lain menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah. Pasal tersebut menegaskan bahwa perencanaan pembangunan nasional dibangun secara makro oleh pemerintah pusat untuk kemudian menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam menyusun perencanaan dengan skala yang lebih spesifik. Perencanaan yang disusun baik di tingkat pusat maupun daerah memiliki beberapa jenjang, antara lain rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah, dan rencana pembangunan tahunan.

Oleh karena itu, demi menjaga keserasian dan tercapainya pemerataan pembangunan dari tingkat pusat hingga daerah, setiap kabupaten/kota di wajibkan melakukan penyusunan Rencana

(3)

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dengan tetap mengacu pada dokumen perencanaan wilayah di atasnya. Rencana kerja (renja) adalah dokumen perencanan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah. Rencana Kerja Bappeda Tahun 2015 adalah dokumen perencanaan yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka anggaran untuk periode 1 (satu) tahun. Renja memuat evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2013, tujuan, sasaran, program dan kegiatan, yang dibutuhkan untuk tahun 2015.

1.2 Landasan Hukum

1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembangunan Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Penganggaran Pemerintah Daerah;

5. Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara, Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

(4)

8. Peraturan Daerah Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung Nomor 6 Tahun 2006 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 1 Tahun 2016;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 9 Tahun 2014. 10. Peraturan Bupati Sijunjung Nomor 12 Tahun 2014 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015.

11.

Peraturan Bupati

Sijunjung tentang Rencana Kerja

Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015.

1.3 Maksud dan Tujuan

Rencana Kerja (Renja) Bappeda tahun 2015 disusun dengan maksud menyediakan dokumen perencanaan tahunan yang memuat program dan kegiatan pembangunan daerah yang menjadi tolok ukur penilaian kinerja serta sebagai perangkat untuk mencapai harmonisasi perencanaan pembangunan daerah bagi Bappeda pada tahun 2015.

Renja Bappeda Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 disusun dengan tujuan sebagai berikut :

1. Mengoptimalkan peran dan fungsi perencanaan dalam

pembangunan daerah;

2. Mewujudkan perencanaan pembangunan yang akuntabel, partisipatif, bermanfaat, tepat sasaran dan berkesinambungan; dan 3. Untuk meningkatkan pelayanan masyarakat yang lebih berdaya

guna dan berhasil guna sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi, misi dan tujuan pembangunan daerah.

(5)

Sistematika penulisan Renja Bappeda Sijunjung Tahun 2015 adalah sebagai :

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan

BAB II. Evaluasi Pelaksanaan Renja Bappeda Tahun 2013

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Tahun 2013 dan Capaian Renstra Bappeda

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Bappeda

2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Bappeda 2.4. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD

2.5. Penelahaan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat BAB III. Tujuan, Sasaran, program dan kegiatan

3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Propinsi 3.2. Tujuan dan Sasaran Renja Bappeda

3.3. Program dan Kegiatan BAB IV. PENUTUP

(6)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA BAPPEDA TAHUN 2013

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Bappeda Tahun 2013 dan Capaian Renstra SKPD

A. Pelaksanaan Program Dan Kegiatan Tahun 2013

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Bappeda, Bappeda Kabupaten Sijunjung mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan kabupaten di bidang perencanaan pembangunan daerah. Pelaksanaan program dan kegiatan Bappeda Tahun 2013 dituangkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Tahun 2013. Renja Bappeda Kabupaten Sijunjung pada dasarnya menyajikan pengukuran terhadap hasil kinerja kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Bappeda Kabupaten Sijunjung selama tahun 2013 dan perkiraan target tahun 2015.

Penetapan indikator kinerja merupakan ukuran kuantitaf dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja Kegiatan meliputi indikator masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact). Indikator-indikator tersebut dapat berupa dana, sumber daya manusia, laporan, dokumen dan indikator lainnya. Penetapan indikator kinerja ini diikuti dengan penetapan besaran indikator kinerja untuk masing-masing jenis indikator yang telah ditetapkan.

Pencapaian target kinerja belanja pada tahun 2013, dari target sebesar Rp. 6.091.832.812,- terealisasi sebesar Rp 4.750.542.318,- atau 77,98 % terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.3.189.976.312,-dengan realisasi sebesar Rp.2.174.106.431,- atau 68,15 % dan Belanja Langsung sebesar Rp. 2.901.856.500,- dengan realisasi sebesar Rp.2.576.436.887,- atau 88,79 %.

(7)

Untuk lebih jelasnya gambaran tentang realisasi pencapaian target kinerja belanja pada masing masing Program dan Kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut:

a. Urusan Perencananaan Pembangunan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran memiliki 2 kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 569.681.150,- kegiatannya adalah :

a. Penunjang Opersional Administrasi Perkantoran

Kegiatan ini disediakan anggaran sebesar Rp. 453.554.650,-yang dipergunakan untuk operasional kantor seperti honorarium pengelola keuangan, biaya rutin perkantoran (barang pakai habis) seperti pengadaan alat tulis kantor, belanja peralatan listrik dan elektronik, perjalanan dinas pegawai dan belanja pengadaan baju dinas pegawai. Dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 429.542.779,- (94,71%).

b. Penunjang Operasional Jasa Perkantoran

Kegiatan ini disediakan anggaran sebesar Rp. 116.126.500,-yang dipergunakan untuk biaya rutin jasa perkantoran seperti pembayaran biaya honor pegawai tidak tetap, lembur pegawai, biaya telepon dan biaya rekening listrik. Dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 101.411.096,- (87,33%)

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur disediakan anggaran sebesar Rp. 170.127.000,- kegiatannya adalah :

a. Peningkatan dan Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor Kegiatan ini disediakan anggaran sebesar Rp. 170.127.000,-yang dipergunakan untuk pemeliharaan rutin barang inventaris perkantoran, antara lain peralatan telepon, kendaraan dinas, dan pengadaan AC, kipas angin dan laptop. Dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 141.171.575,- (82,98%) 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

disediakan anggaran sebesar Rp. 65.000.000,- kegiatannya adalah:

(8)

a. Pendidikan dan Pelatihan Formal

Anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 40.000.000,- dengan serapan dana Rp. 39.725.000,- (99,32%).

b. Peningkatan sumber daya aparatur

Kegiatan ini disediakan anggaran sebesar Rp. 25.000.000,-yang dipergunakan untuk meningkatkan sumber daya aparatur kantor Bappeda Kabupaten. Dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 17.107.500,- (68,43%).

4. Program Pengembangan Data/Informasi disediakan anggaran sebesar Rp. 443.100.000,- kegiatannya yaitu :

a. Pengumpulan, updating dan analisis data informasi capaian target kinerja program dan kegiatan.

Kegiatan ini disediakan anggaran sebesar Rp.

57.100.000,-yang dipergunakan untuk melakukan evaluasi

program/kegiatan yang dikerjakan pada tahun 2012 sehingga diketahui capaian kinerja program/kegiatan pemerintah pada tahun tersebut. Dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 57.099.300,- (99,99%).

b. Evaluasi Paroh Jalan RPJMD Kab.Sijunjung 2011-2015

Kegiatan ini disediakan anggaran sebesar Rp. 248.000.000,-yang dipergunakan untuk Evaluasi Paroh Jalan RPJMD Kab.Sijunjung 2011-2015. Dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 222.845.541,- (89,85%)

c. Monev Program Dana Perbantuan dan rapat Koordinasi Pengendalian Pembangunan

Kegiatan ini disediakan anggaran sebesar Rp. 108.000.000,-yang dipergunakan untuk monitoring dan evaluasi kegiatan yang dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK), Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan tahun anggaran 2013. Dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 100.679.625,- (93,22%)

(9)

d. Koordinasi bidang litbang

Kegiatan ini disediakan anggaran sebesar Rp. 30.000.000,-. Kegiatan ini bertujuan untuk mengkoordinasikan seluruh kepentingan-kepentingan yang sesuai dengan tupoksi bidang, baik yang berada dalam Kabupaten, rapat-rapat ke Provinsi maupun keluar Provinsi dengan volume sesuai dengan kebutuhan. dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 7.974.500,-(26,58%).

5. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah disediakan anggaran sebesar Rp. 61.011.650,- kegiatannya adalah:

a. Survey Program

Kegiatan ini disediakan anggaran sebesar Rp. 61.011.650,-Keluaran akhir dari kegiatan ini yaitu tersedianya dokumen prioritas program kegiatan yang akan dilaksanakan Tahun 2014, dokumen tersebut menjadi acuan SKPD untuk melakukan survey disain fisik yang akan dilaksanakan. Dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 60.910.650,- (99,83%). 6. Program Perencanaan Pembangunan Daerah disediakan anggaran

sebesar Rp. 434.736.700,- kegiatannya adalah: a. Penyelenggaraan Musrenbang RKPD

Kegiatan ini disediakan anggaran sebesar Rp. 212.236.700,. Anggaran kegiatan ini dipergunakan untuk menfasilitasi musrenbang di seluruh nagari dan kecamatan di Kab.

Sijunjung, pelaksanaan forum SKPD, pelaksanaan

musrenbang Kabupaten, serta mengikuti musrenbang Provinsi dan Nasional selain itu anggaran ini juga digunakan untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2014. Dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 212.230.975,-(99,99%).

(10)

b. Penyusunan KUA, PPAS dan PPA APBD

Kegiatan ini disediakan anggaran sebesar Rp. 222.500.000,. Anggaran ini dipergunakan untuk penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2014. Anggaran ini juga digunakan untuk penyusunan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran (KUPA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan (PPAS-P) Tahun 2013. Dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 208.062.650,- (93,51%)

7. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi memiliki lima kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp. 252.000.000,-kegiatannya adalah :

a. Koordinasi perencanaan pembangunan bidang Ekonomi

Kegiatan ini disediakan anggaran sebesar Rp. 65.000.000,-yang dipergunakan untuk rapat koordinasi dengan SKPD lingkup bidang ekonomi, dan melaksanakan monitoring dan evaluasi secara periodik terhadap kegiatan-kegiatan serta melaksanakan koordinasi SKPD lingkup bidang ekonomi. Dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 53.478.876,- (82,28%). b. PAP Paket P2KP Kota

Kegiatan ini disediakan anggaran sebesar Rp. 120.000.000,-. Dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 73.525.005,- (61,27%). Rendahnya serapan dana ini disebabkan oleh dana kegiatan fisik untuk program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan khusus untuk PNPM Perkotaan yang bersumber dari dana APBN, untuk DIPA nya baru dapat dicairkan pada bulan Oktober 2013, sehingga kegiatan operasional pendukung seperti rapat koordinasi yang memang dijadwalkan minimal per-triwulan hanya dapat dilaksanakan 2 kali. Selain itu monitoring dan evaluasi yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada saat kegiatan berjalan hanya dapat dilakukan sekali dari

(11)

tiga kali yang direncanakan, mengingat ketebatasan waktu yang sudah diakhir tahun anggaran.

c. Koordinasi penanggulangan Kemiskinan

Kegiatan ini disediakan anggaran sebesar Rp. 67.000.000,-Anggaran ini dipergunakan untuk mengevaluasi pelaksanaan

program kegiatan penanggulangan kemiskinan dan

menyiapkan laporan pelaksanaan dengan pengendalian pemantauan pelaksanaan kelompok. Dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 59.486.800,- (88,79%).

8. Program Perencanaan Sosial Budaya disediakan anggaran sebesar Rp. 854.274.000,- kegiatannya adalah:

a. Koordinasi Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bidang sosial Budaya

Kegiatan ini disediakan anggaran sebesar Rp. 62.000.000,-. Anggaran ini ditujukan untuk melaksanakan kegiatan yang bersifat koordinasi, sinkronisasi usulan program/kegiatan antara SKPD lingkup sosial budaya dengan dana APBD Kabupaten, APBD Propinsi dan APBN. Dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 52.636.0200,- (84,90%).

b. PAP Penanganan daerah tertinggal

Kegiatan ini disediakan anggaran sebesar Rp. 118.000.000,. Anggaran kegiatan ini dipergunakan untuk melakukan evaluasi nagari tertinggal tahun 2012, koordinasi dan fasilitasi program penanganan daerah tertinggal di Kabupaten Sijunjung serta tersusunnya program/kegiatan penanganan nagari/jorong tertinggal yang ada di Kabupaten Sijunjung. Realisasi anggaran dari kegiatan ini sebesar Rp. 111.262.324,-(94,29%)

c. PAP AMPL-BM

Kegiatan ini disediakan anggaran sebesar Rp. 145.000.000,. Kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan kapasitas Badan Pengelola Sarana Air Bersih Berbasis Masyarakat (BP SAB-BM)

(12)

dan untuk penyusunan Renstra Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) tahun 2012 – 2015. Dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 124.874.016,- (86,12%)

9. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam a. Koordinasi Perencanaan Pelaksanaan Pembangunan Bidang

Fisik

Kegiatan ini disediakan anggaran sebesar Rp. 56.000.000,-. Kegiatan ini bertujuan untuk pendukung pelaksanaan tugas bidang fisik dan prasarana, sehingga terjalinnya koordinasi yang sinergi antar SKPD dibawah lingkup bidang fisik dan prasarana. Anggaran ini juga digunakan untuk monitoring serta evaluasi kelapangan dalam melakukan perencanaan pembangunan bidang fisik dan prasarana. Dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 31.718.450,- (56,64%).

b. Urusan Penataan Ruang

1. Program Perencanaan Tata Ruang memiliki dua kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 315.000.000,- kegiatannya adalah: a. BKPRD Kabupaten

Kegiatan ini disediakan anggaran sebesar Rp. 65.000.000,-. Anggaran pada kegiatan ini dipergunakan untuk memfasilitasi tugas Badan Koordinasi penataan ruang daerah selama satu tahun serta pokja pendukungnya yang meliputi pokja perencanaan penataan ruang dan pokja pemanfaatan ruang. Dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 56.112.430,- (86,33%). b. Penyusunan Rencana Detail Kawasan strategis Kabupaten

Kegiatan ini disediakan anggaran sebesar Rp. 250.000.000,. Penyusunan RDTR Kawasan Strategis bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan RTRW sebagai acuan prioritas pembangunan Kabupaten Sijunjung dan adanya kendali mutu pemanfaatan ruang secara lebih rinci yang dapat digunakan sebagai pengendalian terhadap penertiban izin pemanfaatan

(13)

ruang. Keluaran dari kegiatan ini yaitu Buku laporan pendahuluan dan buku rencana RDTR yang dilengkapi dengan pembahagian zona peruntukan ruang serta kajian akademis untuk ranperda RDTR kawasan strategis. Dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 229.214.800,- (91,69).

2. Program Pemanfaatan Ruang a. Penyusunan NSPK Tata Ruang

Kegiatan ini disediakan anggaran sebesar Rp. 50.000.000,. Dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 25.922.025,- (51,84%). Rendahnya serapan anggaran disebabkan karena adanya beberapa kegiatan koordinasi yang direncanakan tidak dilaksanakan karena di propinsi sendiri belum ada melakukan penyusunan NSPK tata ruang

c. Urusan Statistik

1. Program Pengembangan Data/Informasi

a. Penyusunan dan Pengumpulan data dan Statistik Daerah Kegiatan ini disediakan anggaran sebesar Rp. 160.200.000,-yang dipergunakan untuk biaya pembuatan dan cetak buku Kabupaten Sijunjung Dalam Angka (KDA) tahun 2012 dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2012. Dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 159.443.950,- (99,53%)

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Bappeda

Analisis kinerja pelayanan Bappeda dapat dilihat dari 3 aspek yaitu :

a. Kelembagaan

Kelembagaan Bappeda dibentuk dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Bappeda sebagai lembaga teknis di bidang perencanaan pembangunan daerah juga.

(14)

b. Fungsi Perencanaan

Beberapa kegiatan muncul di luar mekanisme perencanaan

tahun anggaran berjalan antara lain :

o Kebijakan pemerintah dan pemerintah propinsi dalam hal

penganggaran

o Terjadinya bencana alam atau bencana sosial

 Masih adanya pemangku kepentingan (stakeholders) yang kurang memahami mekanisme perencanaan pembangunan daerah, sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

 Koordinasi antar SKPD masih belum optimal

Ketersediaan data pada SKPD belum lengkap sehingga sulit

untuk dianalisis yang menimbulkan hambatan dalam penyusunan dokumendokumen perencanaan.

Masih lemahnya pemahaman masing-masing SKPD dalam

penetapan indikator kinerja utama.

c. Sumber Daya Manusia

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Bappeda

Kabupaten Sijunjung masih mengalami hambatan terutama pada sumber daya manusia. Sumber daya manusia di Bappeda masih terbatas jumlahnya termasuk kapasitas maupun kapabilitasnya. Dengan perkembangan sistem perencanaan pembangunan, maka pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia perencana yang tanggap dengan melaksanakan pengiriman staf untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan masih belum mencukupi.

Adapun capaian kinerja pelayanan Bappeda terdapat pada tabel dibawah ini :

(15)

Tabel 2.1

Pencapaian kinerja pelayanan bappeda kabupaten sijunjung

No Sasaran Indikator Sasaran Target Realisasi % 1. Meningkatnya kualitas SDM perencana pembangunan melalui pendidikan formal dan teknis fungsional 1. Meningkatnya sumberdaya aparatur yang berkualitas 2. Tersedianya aparatur yang mengikuti pelatihan perencanaan sosialisasi dan bintek

1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 100 100 2 Terlaksananya penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah 1. Tersusunnya rumusan program kegiatan tahun 2014 2. Tersedianya dokumen RKPD Tahun 2014 3. Tersedianya KUPA, PPAS perubahan Tahun 2013 dan KUA, PPAS Tahun 2014 4. Tersedianya RPJMD kabupaten 60 buku 80 buku 320 buku 2 dok. 60 buku 80 buku 320 buku 2 dok. 100 100 100 100 3. Meningkatnya konsistensi antara perencanaan dan penganggaran serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan 1. Terciptanya pemberdayaan masyarakat nagari dalam pengembangan program P2KP 2. Tersedianya SDM mayarakat yang mampu memfasilitasi bidang AMPL 9 nagari 10 % 9 nagari 10 % 100 100 4. Meningkatnya kualitas penelitian dan kajian 1. Tersedianya proposal kajian rencana program/kegiatan pembangunan daerah 2. Tersedianya program/kegiatan penanganan daerah tertinggal 3. Koordinasi Bidang Litbang 1 proposal 25 nagari 1 Paket -25 nagari 1 Paket -100 100 5. Meningkatnya koordinasi, monitoring, dan 1. Terjalinnya koordinasi yang sinergis antar SKPD lingkup bidang

(16)

No Sasaran Indikator Sasaran Target Realisasi % evaluasi pelaksanaan pembangunan ekonomi 2. Terwujudnya rapat koordinasi dan monitoring penanggulangan kemiskinan daerah 3. Terjalinnya koordinasi seluruh sektor

pelaksanaan tata ruang kabupaten

4. Terjalinnya koordinasi yang baik antar SKPD lingkup bidang sosbud 5. Terjalinnya koordinasi

yang baik antar SKPD lingkup bidang Fisik

1 paket 1 paket 10% 1 paket 1 paket 1 paket 10% 1 paket 100 100 100 100 6. Meningkatnya sarana dan prasarana serta fasilitasi perencanaan pembangunan 1. Terwujudnya penyelenggaraan Administrasi Perkantoran 2. Terwujudnya operasional Jasa Perkantoran 3. Terpenuhinya sarana dan prasarana adm perkantoran dengan baik 12 bulan 12 bulan 1 paket 12 bulan 12 bulan 1 paket 100 100 100 7. Meningkatnya fasilitas pendukung data perencanaan pembangunan 1. Tersedianya laporan EKP program/kegiatan tahun 2012 2. Tersedianya laporan perkembangan evaluasi dana DAK, TP dan dekon Tahun 2013 3. Tersedianya buku

Kabupaten Dalam Angka dan PDRB tahun 2012 4. Tersedianya dokumen RDTR Kawasan Strategis Tanah Badantung 5. Tersusunnya peraturan NSPK Pemanfaatan ruang Kabupaten Sijunjung 40 buku 100% 40% 1 paket 1 paket 40 buku 100% 40% 1 paket 1 paket 100 100 100 100 100

(17)

2.3. Isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi bappeda

Dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi, Bappeda Kabupaten Sijunjung tetap mempertimbangkan isu-isu penting sebagai bentuk kewaspadaan terhadap perkembangan kebijakan Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat. Secara garis besar, kelancaran penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi ditentukan oleh SDM dan Sarana prasarana. Adapun isu-isu penting kedua faktor tersebut antara lain :

1. Mengikuti pendidikan lanjutan, kursus, pelatihan untuk meningkatkan profesionalisme bidang perencana, sehingga dapat dihasilkan aparatur perencana yang kreatif dan inovatif.

2. Belum optimalnya implementasi penyusunan dokumen perencanaan dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan daerah sesuai dengan jadwal dan prosedur yang telah ditetapkan

3. Penetapan indikator kinerja yang terukur dan tepat sasaran

4. Usulan program kegiatan pembangunan SKPD belum sepenuhnya mengacu kepada tema dan prioritas pembangunan daerah.

5. Potensi SDM perencana yang tersedia tidak sebanding dengan beban pekerjaan yang semakin meningkat.

6. Belum optimalnya koordinasi dan sinkronisasi dalam penyusunan perencanaan daerah.

Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai institusi perencana di tingkat Kabupaten, Bappeda Kabupaten Sijunjung menghadapi tantangan sebagai berikut :

a. Menjadikan dokumen perencanaan sebagai dasar dan pedoman dalam seluruh kegiatan pembangunan yang dilaksanakan

b. Tersusunnya dokumen perencanaan yang sinkron dan runtut sebagai dasar pelaksanaan kegiatan pembangunan

c. Mampu mengkoordinasikan dan menyelaraskan kegiatan pembangunan agar tidak terjadi duplikasi

(18)

d. Penyediaan dan update data sebagai dasar perencanaan dan pembangunan di Kabupaten Sijunjung

e. Peningatan kapasitas sumberdaya manusia yang cakap di bidang perencanaan pembangunan daerah

Dalam menjawab tantangan tersebut, dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya setiap tahun selalu berupaya untuk lebih bersinergi baik internal antar bidang dan sub bidang maupun eksternal dengan SKPD lain di tingkat daerah, provinsi, maupun nasional. Selain itu juga dilaksanakan kegiatan pengembangan sumberdaya manusia dalam bentuk bimbingan teknis, seminar dalam rangka peningkatan kualitas sumberdaya manusia di bidang perencanaan. Kedepan diharapkan Bappeda Kabupaten Sijunjung memiliki tenaga fungsional di bidang perencanaan yang akan berperan dalam perencanaan pembangunan di Kabupaten Sijunjung.

2.4. Review terhadap rancangan awal RKPD

RKPD tahun 2014 merupakan kelanjutan dari beberapa program kegiatan yang berkesinambungan dari kegiatan kegiatan tahun sebelumnya yang bersifat skala prioritas. Hal ini terlihat dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan pada sebelumnya sebahagian besar masih dilaksanakan pada Tahun 2014. Berdasarkan analisis kebutuhan apabila dibandingkan dengan rancangan awal tidak terdapat perbedaan, dimana program dan kegiatan yang direncanakan merupakan program dan kegiatan yang telah disusun berdasarkan skala prioritas.

2.5. Penelahaan usulan program dan kegiatan masyarakat

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sijunjung dalam menyusunan program dan kegiatan terlebih dahulu menampung aspirasi dari para pemangku kepentingan, baik dari kelompok masyarakat terkait langsung dengan pelayanan, LSM, asosiasi-asosiasi, perguruan tinggi maupun dari SKPD Kabupaten/Kota yang langsung

(19)

ditujukan kepada SKPD, dan juga hasil pengumpulan informasi SKPD dari penelitian lapangan dan pengamatan pelaksanaan musrenbang kecamatan. Berdasarkan hasil rumusan aspirasi dari para pemangku kepentingan tersebut dilakukan penyesuaian dengan tugas dan fungsi masing masing SKPD sekaligus merupakan program dan kegiatan yang merupakan bagian dari isu – isu strategis dari SKPD.

(20)

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015

1.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

Dalam konteks ketatanegaraan, arus globalisasi juga mendorong akselerasi proses demokratisasi dan desentralisasi yang melahirkan situasi paradoksal, antara semakin membaiknya kebebasan sipil (civil liberty) dengan terbatasnya kapasitas kelembagaan politik dan kapasitas tata kelola pemerintahan (governance) sehingga akuntabilitas layanan publik belum sepenuhnya sesuai harapan. Percepatan arus informasi dan modal juga berdampak pada meningkatnya pemanfaatan berbagai sumber daya alam yang memunculkan isu perubahan iklim (climate change), ketegangan lintas-batas antarnegara, percepatan penyebaran wabah penyakit, dan terorisme, serta masalah tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Berbagai masalah tersebut di atas, peran Kementerian PPN/Bappenas sangat strategis, karena perencanaan merupakan pijakan awal untuk menentukan arah pembangunan nasional dengan

mengoptimalkan sumber daya dan melibatkan para pelaku

pembangunan nasional. Untuk itu, Kementerian PPN/Bappenas dituntut memiliki kemampuan untuk menjembatani kesenjangan dan menekan egoisme yang dapat menghambat pencapaian target dan tujuan pembangunan nasional sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945, yaitu “Masyarakat Indonesia Adil dan Makmur”.

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, terdapat 5 (lima) tujuan pelaksanaan sistem perencanaan pembangunan nasional, yaitu: a) untuk mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan; b) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar daerah, antar ruang, antar waktu, dan antar fungsi pemerintah, serta antara pusat dan daerah; c) menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan

(21)

pengawasan; d) mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan e) menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. Untuk mencapai kelima tujuan tersebut, maka Kementerian PPN/Bappenas harus melaksanakan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) secara optimal dan akuntabel. Menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan yang belum terselesaikan, namun juga untuk mengantisipasi perubahan yang muncul di masa yang akan datang. Posisi Sumatera Barat yang strategis dengan pelabuhan laut di pantai barat Sumatera, mendorong Sumatera Barat berperan sebagai pintu gerbang barat Sumatera untuk melakukan eksport komoditi ke negara-negara timur tengah dan Afrika sehingga dapat mendorong percepatan pertumbuhan nasional. Berbagai isu global dan nasional yang perlu dipertimbangkan dalam menyelesaikan isu yang bersifat lokal dan berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat.

Permasalahan yang dihadapi Sumatera Barat antara lain kemiskinan, penataan ruang dan lingkungan hidup, pertumbuhan dan

pemerataan pembangunan, terbatasnya kesempatan kerja,

penanggulangan bencana serta kesenjangan sosial. Dalam mengatasi permasalahan tersebut diperlukan penguatan kepemimpinan yang didukung oleh rakyat dan aspek politis. Arah kebijakan pembangunan Kabupaten Sijunjung ditujukan untuk meningkatkan pendidikan, pemahaman dan pengamalan ajaran agama, adat dan budaya serta kapasitas kelembagaan sosial budaya, meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui peningkatan pemerataan dan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan serta kesejahtaraan sosial, meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah dan pemerataan pendapatan sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran, mewujudkan masyarakat sadar hukum dan keadilan, meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih.

Kebijakan umum pembangunan daerah merupakan upaya

Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan dan

(22)

memperhatikan kebutuhan masyarakat yang harus diakomodir dengan keterbatasan sumberdaya yang dimiliki sehingga perlu disusun prioritas pembangunan untuk mencapai sasaran pembangunan yang telah dituangkan dalam RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015. Prioritas pembangunan Kabupaten Sijunjung tahun 2015 disusun dengan mempertimbangkan ; a) isu-isu strategis memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian sasaran pembangunan, b) potensi dan peluang yang dimiliki, dan c) halhal yang mendesak dan penting untuk dilaksanakan. Prioritas pembangunan tersebut bersinergi dengan prioritas pembangunan nasional dan provinsi. Sejalan dengan maksud tersebut di atas, maka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bappeda Kabupaten Sijunjung diprioritaskan pada sasaran-sasaran stratejik yang berdampak positif terhadap peningkatan akuntabilitas dan kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung.

1.2 Tujuan dan Sasaran Renja Bappeda

Berdasarkan misi Bappeda Kabupaten Sijunjung yang telah dituangkan dalam resntra tahun 2010-2015, maka tujuan yang ingin dicapai tahun 2015 yaitu Terwujudnya tata kelola pemerintah yang baik, bersih, transparan dan akuntabel. Sasaran yang ingin dicapai sebagai berikut: 1. Meningkatnya kualitas SDM perencana pembangunan melalui

pendidikan formal dan teknis fungsional

2. Meningkatnya efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan di Bappeda

3. Meningkatnya koordinasi internal

4. Tersusunnya rancangan produk hukum daerah yang mengatur perencanaan pembangunan daerah

5. Terlaksananya sosialisasi Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah serta melaksanakan pendampingan Musrenbang kecamatan dan nagari

6. Terlaksananya penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah

(23)

7. Meningkatnya konsistensi antara perencanaan dan penganggaran serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan

8. Meningkatnya sosialisasi produk-produk perencanaan pembangunan 9. Meningkatnya kualitas penelitian dan kajian

10. Meningkatnya koordinasi, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan pembangunan

11. Meningkatnya sarana dan prasarana serta fasilitasi Perencanaan pembangunan denganstakeholders

12. Meningkatnya fasilitas pendukung data perencana pembangunan Tujuan dan sasaran Bappeda Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Tujuan dan Sasaran Bappeda Tahun 2015

No Misi Tujuan Sasaran

1 Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumberdaya manusia (SDM) perencana pembangunan a. Meningkatkan kualitas SDM perencana pembangunan Meningkatnya kualitas SDM perencana pembangunan melalui pendidikan formal dan teknis fungsional b. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja SDM perencana pembangunan a.Meningkatnya efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan di Bappeda b.Meningkatnya koordinasi internal 2 Memantapkan sistem perencanaan pembangunan daerah a. Menyusun sistem perencanaan yang sesuai dengan kondisi lokal Tersusunnya rancangan produk hukum daerah yang mengatur perencanaan pembangunan daerah b. Memantapkan implementasi sistem perencanaan pembangunan daerah a. Terlaksananya sosialisasi Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah serta melaksanakan pendampingan Musrenbang

(24)

No Misi Tujuan Sasaran b. Terlaksananya penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah c. Meningkatnya konsistensi antara perencanaan dan penganggaran serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan 3 Meningkatkan kapasitas kelembagaan perencana pembangunan Meningkatkan fungsi perencanaan pembangunan a. Meningkatnya sosialisasi produk-produk perencanaan pembangunan b. Meningkatnya kualitas penelitian dan kajian c. Meningkatnya koordinasi, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan pembangunan 4 Meningkatkan kualitas

pelayanan a. Mewujudkanpelayanan prima a. Meningkatnya saranadan prasarana serta fasilitasi Perencanaan pembangunan dengan stakeholders b. Meningkatnya fasilitas pendukung data perencana pembangunan

(25)

Strategi

Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan tersebut di atas, maka strategi yang ditempuh adalah sebagai berikut :

1) Meningkatkan kegiatan orientasi keperencanaan dan memperluas wawasan dalam perencanaan pembangunan

2) MelaksanakanCapacity BuildingSDM perencanaan pembangunan 3) Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan

4) Meningkatkan kinerja perencana pembangunan

5) Meningkatkan efektivitas koordinasi perencanaan pembangunan 6) Meningkatkan sinergi perencanaan pembangunan melalui

pendekatan topdown-bottom up planning

7) Meningkatkan peran sebagai fungsi manajemen dalam bidang perencanaan dan bertanggungjawab atas hasilnya sebagai bagian dari manajemen pembangunan

8) Meningkatkan kualitas perencanaan guna meningkatkan kapasitas daerah dan masyarakat menghadapi era globalisasi

9) Meningkatkan fungsi penelitian dan pengembangan guna meningkatkan kualitas produk perencanaan

10)Meningkatkan kualitas fasilitasi perencanaan dengan stakeholders

3.3 Program dan Kegiatan

Dalam rangka pencapaian misi, tujuan dan sasaran diatas, pada tahun 2013 Bappeda Kabupaten Sijunjung melaksanakan 11 program dan 31 kegiatan dengan rincian sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi : 1) Penunjang operasional administrasi perkantoran

2) Penunjang operasional jasa perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi : 1) Peningkatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor

(26)

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi : 1) Pendidikan dan Pelatihan Formal

2) Peningkatan sumber daya aparatur 4. Program Pengembangan Data/ Informasi

Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi : 1) Pengumpulan, updating dan analisis data informasi capaian

target kinerja program dan kegiatan

2) Evaluasi Paroh Jalan RPJMD Kab.Sijunjung 2011-2015

3) Monev Program Dana Perbantuan dan rapat Koordinasi Pengendalian Pembangunan

4) Penyusunan dan pengumpulan data dan statistik daerah 5) Koordinasi Bidang Litbang

5. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi : 1) Survey Program

6. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi : 1) Penyelenggaraan Musrenbang RKPD

2) Penyusunan KUA,PPAS dan Perubahan plafon anggaran APBD 7. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi : 1) Koordinasi perencanaan pembangunan bidang Ekonomi 2) PAP P2KP

3) Koordinasi penanggulangan Kemiskinan 8. Program Perencanaan Tata Ruang

(27)

1) BKPRD Kabupaten

2) Penysunan Rencana Detail Kawasan Strategis Kabupaten 9. Program Pemanfaatan Ruang

Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi : 1) Penyusunan NSPK Tata Ruang

10. Program Perencanaan Sosial Budaya

Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi : 1) Koordinasi Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bidang

sosial

2) PAP AMPL-BM

3) Pembinaan pasca daerah tertinggal

11. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan SDA

Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi : 1) Koordinasi Perencanaan Pelaksanaan Pembangunan Bidang Fisik Berdasarkan program tersebut diatas, maka kegiatan yang akan dilaksanakan tahun 2015 adalah sebagai terlampir.

(28)

BAB IV PENUTUP

Rencana Kerja (Renja) menjadi sangat penting artinya dalam mengaplikasikan berbagai persoalan-persoalan terkait dengan perencanaan pembangunan daerah sebagai wujud nyata dari tanggung jawab pemerintah dalam mengadopsi berbagai kebutuhan masyarakat yang mengedepankan perencanaan pembangunan yang berbasis pada masyarakat, Community Base Development (CBD) dengan keterlibatan lebih banyak para pelaku-pelaku (stakeholders) dalam menciptakan Good Gavernance sesuai dengan tuntutan paradigma baru, yang pada gilirannya akan mampu menciptakan kebijaksanaan yang dampaknya merembes kebawah (trickle down effect) sehingga keberpihakan pada masyarakat kecil benar-benar dikedepankan. Renja Bappeda kabupaten Sijunjung selain menjadi acuan pelaksanaan kegiatan Tahun 2015 berfungsi pula sebagai sarana peningkatan kinerja Bappeda.

Selain sebagai bahan pelaksanaan kegiatan selama Tahun 2015, Renja juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan kegiatan yang dilaksanakan dalam satu tahun bagi seluruh jajaran Bappeda Kabupaten Sijunjung. Renja juga memberikan umpan balik yang sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan dan penyusunan rencana di masa mendatang oleh para pimpinan manajemen dan seluruh staf Bappeda Kabupaten Sijunjung sehingga akan diperoleh peningkatan kinerja ke arah yang lebih baik dimasa datang.

Muaro Sijunjung, Maret 2014 Kepala Bappeda

Kabupaten Sijunjung

ADLIS, SE.MT

(29)

Lampiran : Keputusan Kepala Bappeda Kabupaten Sijunjung Nomor : Tahun 2014 Tanggal : 2014

Tentang : Rencana Kerja Bappeda Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan

II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA BAPPEDA TAHUN 2013

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Tahun 2013 dan Capaian Renstra Bappeda 2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Bappeda

2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Bappeda 2.4. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD

2.5. Penelahaan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

III. TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2015

3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Propinsi 3.2. Tujuan dan Sasaran Renja Bappeda

3.3. Program dan Kegiatan

IV. PENUTUP LAMPIRAN :

(30)

KATA PENGANTAR

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah menyiapkan Rencana Kerja (Renja) Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Bappeda Kabupaten Sijunjung menyusun Rencana Kerja (Renja) Tahun 2015 sebagai pedoman dalam melaksanakan program dan kegiatan yang memuat tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan program dan kegiatan tahun 2015. Rencana Kerja Bappeda yang telah disusun ini merupakan komitmen dari pimpinan dan seluruh staf Bappeda demi terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaran strategis SKPD.

Sebagai lembaga teknis di bidang perencanaan, Bappeda Kabupaten Sijunjung akan berupaya seoptimal mungkin untuk mendukung terwujudnya visi dan misi pemerintah daerah Kabupaten Sijunjung. Semoga Rencana Kerja (Renja) Bappeda Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 ini dapat memberi warna bagi peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Sijunjung.

KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SIJUNJUNG

ADLIS, SE.MT

NIP. 19620822 198903 1 005

Referensi

Dokumen terkait

Kemasan yang baik adalah mempunyai komposisi yang baik misalnya pemilihan warna, penentuan ilustrasi yang dapat menjadikan suatu barang menarik dan dapat menjadi suatu alat

Dengan berakhirnya program-program yang sudah diberikan Tim PKM-M Boncabe diharapkan tim mahasiswa UNAIR ini mampu membuat modul dan CD program agar dapat diterapkan pada

cakupan partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan pembangunan. Perwujudan terjalinnya komunikasi yang harmonis antar komponen pemangku kepentingan pembangunan

Awal kata ditulis dengan huruf kapital, diikuti atau tidak diikuti dengan tanda titik tergantung kata yang akan disingkat?. Awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak

Produk bahan aja yang digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman konsep, aplikasi teknologi, serta mencapai hasil yang optimal dalam proses

b.bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 2 ayat (2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja, serta untuk menyelenggarakan ketertiban

Tujuan dari Penulisan Tugas Akhir ini adalah membangun sebuah aplikasi yang dapat menunjukan parameter parameter jaringan 2G dan 3G sehingga dapat membantu mengetahui

Pendanaan pendidikan dari dana BOS yang didapatkan SD Inpres 4 halmahera barat yang bersumber dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) untuk tahun 2016