• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI SOROYUDAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 20112012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI SOROYUDAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 20112012"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI

BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI SOROYUDAN

SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Sriyati 101132039

PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI

BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI SOROYUDAN

SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Sriyati 101132039

PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

MOTTO

B i l a ada k emau an ak an ada j al an, ber s ama k es u l i t an ada k emu dahan

(6)

v

PERSEMBAHAN

Suami, anak -anak , dan cucuk u,

Selur uh k el uar ga besar k u,

Teman-teman seper juangank u,

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 27 Agustus 2012 Penulis

(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangandi bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Sriyati

NIM : 101132039

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR

SISWA KELAS V SD NEGERI SOROYUDAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012”

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 27 Agustus 2012 Yang menyatakan

(9)

viii ABSTRAK

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI SOROYUDAN

SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Sriyati

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2012

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) minat belajar siswa; (2) prestasi belajar siswa; (3) adakah hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa; (4) seberapa besar sumbangan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Soroyudan, dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 30 siswa. Ada dua variabel dalam penelitian ini yakni variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu minat belajar siswa dan variabel terikat yaitu prestasi belajar siswa. Alat pengumpul data dengan kuesioner dan dokumentasi rapor. Kuesioner digunakan untuk mengetahui minat belajar siswa sedangkan dokumentasi rapor untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi serial.

Hasil penelitian sebagai berikut : (1) minat belajar siswa dibagi menjadi tiga kategori yaitu minat belajar rendah 13,33%, minat belajar sedang 66,67%, dan minat belajar tinggi 20%; (2) prestasi belajar dibagi menjadi tiga kelompok yaitu prestasi belajar rendah 36,67%, prestasi belajar sedang 40%, dan prestasi belajar tinggi 23,33%; (3) ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Soroyudan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,7490 berada pada tingkat korelasi kuat. Signifikan pada taraf signifikansi 1 % dengan nilai korelasi rtb = 0,463 ; (4) sumbangan minat

belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa sebesar 56,10 %.

(10)

ix ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING INTEREST AND THE LEARNING ACHIEVEMENT OF THE 5th GRADE STUDENTS OF SOROYUDAN ELEMENTARY SCHOOL SECOND SEMESTER ACADEMIC

YEAR 2011/2012

Sriyati

Sanata Dharma University Yogyakarta

2012

The Purpose of this research was to know (1) the interest of students; (2) the achievement of student, (3) whether there is correlation between the interest of student and the achievement of students or not, and (4) the influence learning interest students on the students achievement.

The participants of the research were 30 students from the fifth grade of Soroyudan Elementary School in the Academic Year 2011/2012. There were two variable in this research : independent variable and the dependent variable.The independent variable was the interest of students while the dependent variable was the students achievement. The instrument used in the research were questionnaire and students rapport document. The questionnaire was used to measure the interest of students. While the students rapport document was to know the students achievement. The data was analyzed using serial correlation analysis technique.

The results of research were : (1) learning interest of students is divided into three categories: low interest in learning 13,33%, moderate interest in learning is 66,67%, and high interest in learning 20%; (2) student achievement is divided into three categories: low students achievement 36,67%, moderate students achievement 40%, and high student achievement 23,33%; (3) the students interest had positive and significant correlation with learning achievement of students with learning V grade elementary school students Soroyudan with correlation coefficient value of 0.7490 is at the level of strong correlation. Significant at 1% significance level with correlation values rtb = 0.463

(4) the influence of student interest in learning to student achievement was 56,10%.

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat yang telah diberikan sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul: ”HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI SOROYUDAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012”. Tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menempuh ujian sarjana guna memperoleh gelar sarjana pendidikan, program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, dukungan, dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,

2. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma,

3. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., BST, M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

4. Drs. Puji Purnomo, M.Si. dan Drs. J. Sumedi selaku Dosen Pembimbing yang selalu membimbing dan memberikan dorongan serta bantuan yang sangat berguna dalam penyelesaian skripsi ini,

5. Seluruh dosen Prodi PGSD yang telah memberikan dukungan dan bimbingan serta bantuannya, serta Sekretariat PGSD, terima kasih atas kerjasamanya. 6. Mardiyono, S.Pd. selaku kepala SD Negeri Soroyudan yang telah

memberikan ijin bagi peneliti untuk melakukan penelitian ini.

7. Seluruh guru pamong serta guru kelas SD Negeri Soroyudan, terima kasih untuk kerja samanya.

(12)

xi

9. Teman-teman timku yang selalu giat dalam bekerja sama; Sulistyowati, Sunarti, dan Istini.

10. Almamaterku angkatan 2011/2012.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah banyak membantu selama penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan secara lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Yogyakarta, 27 Agustus 2012 Penulis

(13)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR DIAGRAM ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Pengertian ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Minat Belajar 1. Pengertian Minat Belajar ... 6

2. Aspel-aspek Minat... 8

3. Fungsi Minat Dalam belajar ... 9

4. Indikator Minat Belajar ... 10

(14)

xiii B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar ... 13

2. Pengertian Prestasi Belajar ... 15

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 15

C. Hasil Peneltian yang Relevan ... 21

D. Hubungan Antara Minat Belajar dengan Prestasi Belajar ... 22

E. Hipotesis ... 22

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 43

1. Minat Belajar ... 43

2. Prestasi Belajar ... 48

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 24

Tabel 3.2 Sebaran Item Kuesioner ... 27

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrument Minat Belajar ... 32

Tabel 3.4 Pengukuran Skala Likert ... 33

Tabel 3.5 Validitas Item Kuesioner Minat Belajar ... 36

Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas ... 37

Tabel 3.7 Jarak Nilai Minat Tiap Kelompok ... 40

Tabel 3.8 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 42

Tabel 4.1 Skor Minat Belajar ... 43

Tabel 4.2 Kelompok Minat Belajar Tinggi ... 44

Tabel 4.3 Kelompok Minat Belajar Sedang ... 45

Tabel 4.4 Kelompok Minat Belajar Rendah ... 46

Tabel 4.5 Prestasi Belajar Matematika ... 48

Tabel 4.6 Pengelompokkan Prestasi Belajar tiap kelompok ... 50

Tabel 4.7 Kelompok Prestasi Belajar Tinggi ... 50

Tabel 4.8 Kelompok Prestasi Belajar Sedang ... 51

Tabel 4.9 Kelompok Prestasi Belajar Rendah ... 52

Tabel 4.10 Skor Minat Belajar dan Prestasi Belajar ... 55

Tabel 4.11 Jumlah Subjek Tiap Kelompok Minat Belajar ... 56

Tabel 4.12 Proporsi Minat Tiap Kelompok ... 56

Tabel 4.13 Rata-Rata (Mean) Tiap Kelompok ... 57

Tabel 4.14 Nilai Ordinat ... 57

(16)

xv

DAFTAR DIAGRAM

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Kuesioner minat belajar siswa (uji coba) ... 72 Lampiran 2 Tabel Skoring (1,2,3,4) Hasil Uji Coba Kuesioner

Minat Belajar Siswa Kelas V SD Negeri

Kalinegoro 2 Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 76 Lampiran 3 Tabel Skoring (1 dan 0) Hasil Uji Coba Kuesioner

Minat Belajar Siswa Kelas V SD Negeri

Kalinegoro 2 Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 79 Lampiran 4 Tabel Hasil Analisis Uji Validitas Kuesioner Minat Belajar

Siswa Kelas V SD Negeri Kalinegoro 2 Semester 2

Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 82 Lampiran 5 Tabel Validitas Item Kuesioner Minat Belajar Siswa

Kelas V SD Negeri Kalinegoro 2 Semester 2 Tahun

Pelajaran 2011/2012 ... 84 Lampiran 6 Tabel Validitas Tiap Indikator dan Sebaran Item Minat

Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Kalinegoro 2 Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 85 Lampiran 7 Tabel Revisi Item Soal Kuesioner Tiap Indikator ... 86 Lampiran 8 Tabel Penghitungan Reliabilitas Kuesioner Minat Belajar

Siswa Kelas V SD Negeri Kalinegoro 2 Semester 2

Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 88 Lampiran 9 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Kuesioner Minat Belajar

Siswa Kelas V SD Negeri Kalinegoro 2 Semester 2

Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 89 Lampiran 10 Tabel Revisi Sebaran Item Kuesioner Penelitian ... 91 Lampiran 11 Tabel Revisi Kisi-kisi Kuesioner Penelitian Minat Belajar .... 93 Lampiran 12 Kuesioner Minat Belajar Siswa (penelitian) ... 94 Lampiran 13 Skor Hasil Penelitian Kuesioner Minat Belajar kelas V

SD Negeri Soroyudan Semester 2 Tahun Pelajaran

(18)

xvii

Lampiran 14 Daftar Nilai Raport Semester 2 Kelas V SD Negeri

Soroyudan Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 99

Lampiran 15 Tabel Skor Minat Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Soroyudan Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 100

Lampiran 16 Tabel Nilai-Nilai r Product Moment dari Pearson ... 101

Lampiran 17 Tabel Ordinat pada Kurva Normal... 102

Lampiran 18 Tabel Hubungan Antar Kelompok Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Soroyudan Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 104

Lampiran 19 Surat izin penelitian... 106

Lampiran 20 Surat keterangan penelitian dari sekolah ... 107

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memberikan pengaruh yang besar bagi semua orang. Pendidikan yang diberikan di sekolah maupun di luar sekolah tujuannya adalah sama, yaitu untuk membantu dan membimbing anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya agar menjadi individu yang sanggup menghadapi berbagai masalah dalam hidupnya. Dalam proses pendidikan pasti tidak lepas dari proses belajar, dengan belajar maka akan membentuk tingkah laku baru yang bersifat menetap.

Keberhasilan seseorang juga akan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mendukung dalam mencapai kesuksesannya. Faktor internal merupakan modal utama bagi seseorang jika ingin berhasil karena merupakan faktor kesadaran yang timbul dalam diri sendiri. Faktor ini antara lain intelegensi, minat, perasaan, sikap dan motivasi. Faktor yang kedua adalah faktor eksternal yaitu lingkungan di mana tempat ia bersosial dengan individu-individu lainnya.

(20)

tinggi dalam belajar. Dengan minat inilah segala sesuatunya akan terlaksana dengan baik dan penuh semangat.

Minat belajar siswa akan terlihat pada aktivitas sosial siswa di kelas. Jika dalam proses belajar minat siswa tinggi maka akan cenderung termotivasi dari dalam diri sendiri untuk mengikuti proses belajar dengan baik, sebaliknya jika minat belajar siswa rendah aktivitas yang ditunjukkan oleh siswa pun terlihat condong ke arah hal yang bersifat negatif misalnya berbicara dengan teman, bergurau dan tidak memperhatikan informasi yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu, bekal minat yang kuat akan memberi dampak yang positif terhadap prestasinya. Minat adalah modal awal siswa sebagai dasar pendorong bagi si anak untuk melakukan berbagai kegiatan, khususnya kegiatan belajar. Anak yang berminat terhadap kegiatan belajar akan berusaha lebih keras untuk belajar dibandingkan mereka yang tidak berminat.

(21)

Mengingat minat belajar sangat berhubungan erat dengan prestasi belajar siswa, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Hubungan Minat Belajar dengan Prestsi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Soroyudan Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana minat belajar siswa kelas V SD Negeri Soroyudan semester 2 tahun pelajaran 2011/2012?

2. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Soroyudan semester 2 tahun pelajaran 2011/2012?

3. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Soroyudan semester 2 tahun pelajaran 2011/2012?

4. Berapa besar sumbangan variabel minat belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Soroyudan semester 2 tahun pelajaran 2011/2012?

C. Batasan Pengertian

(22)

2. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa dari suatu kegiatan belajar yang dapat dikukur dengan alat atau tes yang dibuat oleh guru yang diwujudkan dengan angka-angka.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui minat belajar siswa kelas V SD Negeri Soroyudan semester 2 tahun pelajaran 2011/2012.

2. Untuk mengetahui prestasil belajar siswa kelas V SD Negeri Soroyudan semester 2 tahun pelajaran 2011/2012

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Soroyudan semester 2 tahun pelajaran 2011/2012.

4. Untuk mengetahui besarnya sumbangan variabel minat belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Soroyudan semester 2 tahun pelajaran 2011/2012.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi guru

(23)

2. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang minat belajar siswa dan perkembangan prestasi belajar siswa.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian sejenis.

4. Bagi peneliti

(24)

6 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Minat Belajar

1. Pengertian Minat Belajar

Seorang siswa dikatakan minat apabila ia menumbuhkembangkan keinginannya terhadap suatu pandangan yang dianggap menarik dirinya, kemudian siswa menindaklanjuti dengan adanya perbuatan untuk melaksanakan niatnya itu dengan perbuatan-perbuatan. Contoh dalam proses belajar di kelas, apabila siswa mempunyai minat atau ketertarikan yang tinggi terhadap pelajaran matematika, maka siswa itu akan memperhatikan dengan sungguh-sungguh saat guru memberikan contoh soal. Saat mengerjakan soal-soal latihan, siswa akan bekerja keras dengan mengulang-ulang dan mengotak-atik soal itu sehingga menemukan jawaban yang tepat. Dari kegiatan mengerjakan soal itu maka siswa menumbuhkan minatnya dengan perwujudan kegiatan yang positif yaitu dengan berusaha dengan maksimal untuk memecahkan suatu persoalan yang dihadapinya dengan tekun.

(25)

Minat sendiri diartikan bermacam-macam menurut oleh beberapa ahli yang menelaah tentang minat. Menurut Marimba (1980:79), minat adalah kecenderungan jiwa kepada sesuatu, karena kita merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu, pada umumnya disertai dengan perasaan senang akan sesuatu itu. Pasaribu dan Simanjuntak (1983:52) mengartikan minat sebagai suatu motif yang menyebabkan individu berhubungan secara aktif dengan sesuatu yang menariknya. Dari kedua ahli tersebut jika dihubungkan dengan kegiatan siswa di atas, tumbuhnya ketertarikan karena siswa itu menyenangi akan suatu hal sehingga motif anak akan berkembang dengan aktif dan kreatif, disebut kreatif karena anak berusaha dengan berbagai macam cara untuk memecahkan persoalan yang dihadapinya seperti contoh kegiatan siswa di atas.

(26)

kegiatan, ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

Winkel (1987:105) mengemukakan minat adalah kecenderungan subyek menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu. Menurut Walgito (1981:30) minat adalah suatu keadaan perhatian seseorang terhadap obyek yang disertai rasa ingin tahu, ingin mempelajari dan kemudian ingin membuktikan lebih lanjut tentang hal yang diketahui. Pada saat pelajaran berlangsung, misalnya Bahasa Indonesia, tentang mendengarkan cerita-cerita fiktif, siswa akan antusias dan hening saat guru mulai menceritakan kisah-kisah yang belum anak dengar sebelumnya dan ceritanya menarik. Hal ini disebabkan karena adanya keinginan yang besar dan rasa penasaran sehingga sikap tenang dan memperhatikan akan tercipta dengan sendirinya. Dari kisah-kisah yang menarik itulah timbul perasaan suka, gembira terkadang disertai tawa-tawa kecil, karena terbawa keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada suatu situasi atau obyek tertentu yang menyenangkan dan memberi kepuasan kepadanya (Dewa, 1988).

(27)

2. Aspek-aspek Minat

Minat terhadap mata pelajaran yang dimiliki seseorang bukan bawaan sejak lahir, tetapi dipelajari melalui proses penilaian kognitif dan penilaian afektif seseorang yang dinyatakan dalam sikap. Hurlock (1995: 177) menguraikan bahwa minat mempunyai dua aspek yakni:

a. Aspek kognitif.

Aspek kognitif didasarkan atas konsep yang dikembangkan mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Misalnya, aspek kognitif dari minat anak terhadap sekolah. Mereka menganggap sekolah sebagai tempat mereka dapat belajar tentang hal-hal yang telah menimbulkan rasa ingin tahu sehingga mereka mendapat kesempatan untuk bergaul dengan teman sebaya yang tidak didapat pada masa prasekolah. Minat mereka terhadap sekolah sangat berbeda dibandingkan bila minat itu didasarkan atas konsep sekolah yang menekankan peraturan sekolah dan kerja keras untuk menghafal pelajaran.

b. Aspek afektif

(28)

sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.

3. Fungsi Minat dalam Belajar

Menurut Abdul Wahid (1998:109), fungsi minat bagi kehidupan anak sebagai berikut:

a. Minat mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita

Sebagai contoh anak yang berminat pada bidang biologi maka cita-citanya adalah menjadi dokter hewan , sedangkan anak yang berminat pada kelistrikan maka cita-citanya menjadi ahli ilmu pengetahuan dan teknologi.

b. Minat sebagai tenaga pendorong yang kuat

Minat merupakan dasar pondasi anak dalam menyukai suatu hal, semakin tinggi minat pada hal-hal tertentu, maka akan tumbuh rasa suka atau cinta. Sebagai contoh anak yang mempunyai kecintaan terhadap seni tulis, saat pelajaran mengarang biasanya akan bersemangat dan antusias untuk membuat karya yang lebih baik dari temannya.

c. Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas

(29)

berbedanya daya serap mereka dan daya serap ini dipengaruhi oleh intensitas minat mereka

4. Indikator Minat Belajar

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1991:329), indikator adalah alat pemantau (sesuatu) yang dapat memberikan petunjuk/keterangan. Kaitannya dengan minat siswa, maka indikator adalah sebagai alat pemantau yang dapat memberikan petunjuk tentang minat. Ali Imran (1996:88) mengemukakan ada beberapa indikator siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi, hal ini dapat dikenali melalui proses belajar di kelas maupun di rumah antara lain sebagai berikut:

a. Perasaan Senang

Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap pelajaran maka ia akan terus mempelajari ilmu yang berhubungan dengan pelajaran, sama sekali tidak ada perasaan terpaksa untuk mempelajari bidang tersebut.

b. Perhatian dalam Belajar

(30)

seorang siswa menaruh minat terhadap pelajaran IPA, maka ia berusaha untuk memperhatikan penjelasan dari gurunya.

c. Bahan Pelajaran dan Sikap Guru yang Menarik

Tidak semua siswa menyukai pelajaran yang sama, karena karakteristik analisis siswa terhadap pelajaran berbeda-beda, namun apabila bahan pelajaran disajikan dalam bentuk yang menarik dan memberikan antusias pada siswa maka siswa pun akan terlarut dalam kondisi yang menyenangkan dan terpancing untuk berkembang. Hal ini akan ditambah menyenangkan apabila guru dalam menyampaikan pelajaran didasari dengan sikap-sikap yang baik.

d. Manfaat dan Fungsi Mata Pelajaran

Adanya manfaat dan fungsi pelajaran juga merupakan salah satu indikator minat. Setiap pelajaran mempunyai manfaat dan fungsinya. Misalnya, pelajaran IPA banyak memberikan manfaat kepada siswa dalam berkreasi memanfaatkan barang-barang bekas menjadi sebuah media belajar.

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar

(31)

a. Faktor dorongan dari dalam yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat membuat seseorang berminat untuk mempelajari pengetahuan-pengetahuan.

b. Faktor motif sosial yakni minat dalam upaya mengembangkan diri dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya keinginan untuk memperoleh penghargaan dari orang lain.

c. Faktor emosional yakni minat yang berkaitan dengan perasaan dan emosi. Misalnya keberhasilan setelah berpikir dan memperjuangkan sesuatu akan memberikan nilai yang sangat berharga, namun apabila setelah diperjuangkan kegagalan yang dialami maka kondisi kecewa tidak akan terhindar apabila tidak kuat menghadapinya.

B. Prestasi Belajar 1. Pengertian Belajar

(32)

sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Winkel (1996:53) mendefinisikan belajar sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

Perubahan tingkah laku yang dimaksudkan di sini bukanlah perubahan tingkah laku tertentu tetapi perubahan tingkah laku secara keseluruhan yang telah dimiliki oleh seseorang. Dari penjelasan mengenai belajar, Slameto (1988:3) memberikan ciri-ciri perubahan tingkah laku akibat adanya suatu aktivitas belajar. Perubahan tersebut sebagai berikut: 1. Perubahan dalam belajar terjadi secara sadar. Individu yang belajar

akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi perubahan pada dirinya.

2. Perubahan dalam belajar berkesinambungan dan fungsional. Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi dalam diri individu terus menerus atau tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun dalam proses belajar berikutnya.

(33)

4. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Perubahan tingkah laku itu terjadi karena adanya tujuan yang hendak dicapai. Perbuatan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.

5. Perubahan dalam belajar mencakup aspek tingkah laku. Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Apabila individu belajar sesuatu, sebagai hasilnya dia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan maupun pengetahuannya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu aktivitas psikis baik dibidang kognitif, afektif, dan psikomotor yang dilakukan secara sadar oleh individu dalam berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, serta sikap. Hasil belajar adalah berupa perubahan tingkah laku yang bersifat positif dan relatif permanen.

2. Pengertian Prestasi Belajar

Dalam proses belajar mengajar salah satu bukti yang menunjukkan keberhasilan belajar siswa di sekolah adalah prestasi yang diperoleh siswa. Prestasi adalah usaha untuk mengetahui berapa banyak hal yang telah dimiliki oleh siswa setelah mempelajari keseluruhan materi yang telah disampaikan padanya (Hamalik, 2000: 203).

(34)

sebagaimana yang dinyatakan dalam rapor. Menurut (Winkel, 1989:102), prestasi belajar adalah hasil suatu penilaian dibidang pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai. Menurut Sumadi Suryabratara (2002:25) prestasi adalah hasil yang dicapai menurut kemampuan siswa dalam mengerjakan sesuatu, sedangkan prestasi belajar adalah hasil akhir yang dicapai sebaik-baiknya dalam jangka waktu tertentu di sekolah. Perwujudan dari prestasi belajar adalah penilaian yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan dan dibuat oleh guru. Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah (1994:19) prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi belajar tidak akan pernah tercapai apabila seseorang tidak pernah melakukan suatu kegiatan. Dalam mencapai prestasi belajar membutuhkan perjuangan dan berbagai tantangan untuk mencapainya.

(35)

Berdasarkan uraian pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa dari suatu kegiatan belajar yang dapat dikukur dengan alat atau tes yang dibuat oleh guru yang diwujudkan dengan angka-angka

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi: ingatan, berpikir, intelegensi, perasaan-sikap-minat dan motivasi sedangkan faktor eksternal meliputi: guru, keluarga dan masyarakat (Masidjo, 2006:11).

a. Faktor internal 1) Ingatan

Ingatan adalah suatu aktivitas kognitif di mana individu menyadari bahwa kesan-kesan/informasi-informasi/pengetahuan yang pernah diketahuinya berasal dari masa lampau. Dengan ingatan memungkinkan siswa untuk menyimpan berbagai informasi dengan baik dan siap disadarkan kembali sewaktu diperlukan.

2) Berpikir

(36)

akan memberikan dampak positif terhadap belajar siswa sehingga memungkinkan siswa mencapai hasil belajar yang maksimal. 3) Intelegensi/kecerdasan berpikir

Merupakan suatu aktivitas kognitif individu di mana berpikir berperan utama yang tampak pada tingkah lakunya yang terarah pada penyesuaian diri terhadap segala situasi baru yang mengandung masalah. Situasi tersebut dapat berupa masalah dari sosial akademik, dengan intelegensi yang dimiliki maka siswa diharapkan dapat memberikan suatu ide sebagai jalan keluarnya. 4) Perasaan-minat-sikap

Persaan akan mempengaruhi semangat siswa untuk belajar. Melalui perasaan siswa dapat memberikan penilaian positif atau negatif, apabila yang timbul penilaian/perasaan positif akan tercetus perasaan suka yang menimbulkan minat dan bersemangat untuk belajar, sebaliknya jika yang timbul penilaian/perasaan negatif akan mncul perasaan tidak suka, cuek sehingga akan menghambat kegiatan belajarnya.

5) Motivasi

(37)

akan menimbulkan dampak positif dan tidak mudah menyerah/putus asa menghadapi suatu tantangan.

b. Faktor eksternal

1) Kemampuan guru mengajar

Guru merupakan contoh bagi siswa-siswanya. Guru yang baik harus menguasai kemampuan dasar keguruan, yang meliputi kemampuan mengelola program belajar mengajar, kemampuan mengajar, kemampuan memimpin siswa. Seorang guru harus bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, memotivasi siswa serta mengatur kegiatan belajarnya berjalan dengan lancar. Jika pendampingan guru terhadap siswanya kurang menyeluruh dan kurang baik maka berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. 2) Keluarga

(38)

3) Masyarakat

Lingkungan masyarakat merupakan tempat di mana siswa tinggal dan menjalani relasi terhadap orang-orang di sekitarnya. Lingkungan yang aman akan bahaya, nyaman/tidak gaduh dapat meningkatkan motivasi belajar yang maksimal sehingga memungkinkan pencapaian prestasi belajar yang baik. Jika kondisi masyarakat kurang aman, tidak nyaman, serta orang-orang di sekitar banyak yang rusak dan tidak mendukung perkembangan siswa untuk belajar akan mempengaruhi perolehan prestasi belajarnya.

C. Hubungan antara Minat Belajar dengan Prestasi Belajar

(39)

menetap pada diri seorang siswa menunjukkan bahwa adanya ketertarikan terhadap bidang atau pengalaman yang sedang dipelajari. Anak yang mempunyai minat belajar yang tinggi, maka anak tersebut diduga akan mendapatkan prestasi belajar yang tinngi pula. Dan sebaliknya, jika anak tersebut mempunyai minat belajar yang rendah, maka anak tersebut diduga mendapatkan prestasi belajar yang rendah pula.

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Cicilia Era Kumala (2009) meneliti tentang hubungan minat belajar siswa dan lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Klaten. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 2 Klaten yang berjumlah 876 siswa, sedangkan sampel penelitian adalah siswa kelas XII SMA Negeri 2 Klaten. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, dokumentasi, wawancara, dan observasi. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment dan korelasi linier ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan positif dan signifikan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa (thitung = 2,229 > ttabel = 1,650); (2) ada hubungan positif dan signifikan antara

lingkungan belajar siswa di keluarga dengan prestasi belajar siswa (thitung =

1,714 > ttabel = 1,650); (3) ada hubungan positif dan signifikan antara

lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar siswa (thitung = 1,845 >

ttabel =1,650); (4) ada hubungan positif dan signifikan antara lingkungan

(40)

=1,650); (5) ada hubungan positif dan signifikan antara minat belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa (Fhitung = 7,330 > Ftabel = 2,410).

E. Hipotesis

(41)

23 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode studi korelasi. Furchan (2004:415) menyatakan bahwa dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakukan yang diberikan atau dikendalikan seperti yang dapat ditemui dalam penelitian eksperimen. Tujuan penelitian ini adalah melukiskan variabel atau kondisi “apa yang ada” dalam suatu situasi.

Studi korelasi adalah penelitian deskriptif yang digunakan dengan tujuan menetapkan besarnya hubungan antara variabel-variabel. Studi korelasi memungkinkan peneliti memastikan sejauh mana perbedaan di salah satu variabel ada hubungannya dengan perbedaan dalam variabel lain. Besarnya hubungan itu ditetapkan dengan koefisien korelasi (Furchan, 2004:415). Dalam peneltian ini, akan meneliti tentang hubungan minat belajar dengan prestasi belajar siswa.

B. Tempat Penelitian

(42)

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa yang akan diminta informasinya. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas V SD Negeri Soroyudan, yang berjumlah 30 siswa.

D. Waktu Penelitian

(43)

11. Bimbingan bab IV

12. Bimbingan bab V

13. Ujian skripsi 14. Revisi skripsi 15. Pengumpulan

skripsi

E. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek peneliti atau apa yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian (Arikunto, 1993:91). Variabel dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas yaitu variabel yang mendahului atau yang mempengaruhi variabel terikat (Furchan 2004:46). Variabel ini jika berubah akan mempengaruhi variabel lainnya. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu minat belajar. Minat belajar dalam penelitian ini mencakup minat terhadap lima mata pelajaran pokok di Sekolah Dasar yaitu mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

2. Variabel Terikat (Y)

(44)

Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), serta Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

F. Alat Pengumpul Data

Sebenarnya banyak sekali jenis instrumen penelitian yang dapat digunakan sebagai alat pengumpul data atau informasi karena memang banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan suatu informasi (Anggoro, 2010 : 54). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Kuesioner

Menurut Arikunto (2006:152), kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Tujuannya adalah untuk mengetahui pendapat, ide dan gagasan dari responden. Kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Arikunto, 2006:152).

(45)

minat belajar siswa dan sudah lengkap dan jelas. Selain itu, juga sudah sejalan dengan kajian pustaka yang ada. Namun dalam penyusunan item soal, peneliti memodifikasi pernyataan dan mengembangkannya sesuai dengan kerangka kuesioner. Modifikasi ini dilakukan untuk menyesuaikan setiap item pernyataan yang sesuai untuk siswa SD. Adapun bentuk modifikasi dari item pernyataan dapat dilihat pada tabel 3.3 di bawah ini. Berikut ini adalah kisi-kisi instrument minat belajar:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Sebaran Item Kuesioner Penelitian Minat Belajar Siswa

No Indikator Item Positif Item Negatif 1 Perhatian anak

terhadap mata pelajaran

 Saya sudah berada di kelas saat guru memasuki ruangan kelas.

 Saya memperhatikan dan menyimak pelajaran yang disampaikan oleh guru.  Saya akan member

koreksi jika penjelasan guru ada yang keliru.  Saya belum pernah

membolos kecuali karena sakit atau ada

kepentingan mendesak.  Saya membuat ringkasan

materi tentang hal-hal penting yang

disampaikan guru.  Saya tetap memusatkan

(46)

jam terakhir. 2 Perasaan senang

terhadap pelajaran

 Saya merasa senang untuk mengikuti pelajaran.

 Saya selalu optimis saat mengikuti pelajaran.  Saya merasa senang

ketika saya dapat membantu teman yang mengalami kesulitan saat belajar.

 Saya merasa senang ketika dapat menjawab pertanyaan dari guru.

 Saya sering bosan saat pelajaran

 Saya tertarik dengan materi pelajaran yang belum saya kuasai.  Saya tertarik untuk berprestasi dalam pelajaran apapun.

 Saya tertarik dengan alat peraga yang digunakan guru untuk mengajar.

 Saya senang ketika guru tidak masuk ke kelas untuk

mengajar dan hanya memberikan tugas saja.

 Saya tidak tertarik untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan guru. 4 Sikap pada mata

pelajaran

 Saya selalu ingin mendapatkan nilai yang terbaik

 Ketika guru memberikan soal, saya mengerjakan dengan sungguh-sungguh.

 Saya akan berusaha mengerjakan soal dari guru walaupun tugas itu sulit.

 Saya tidak pernah main-main saat sedang  Saat sedang bekerja

(47)

 Saat sedang bekerja secara individu, saya akan menyelesaikan sendiri

 Saya senang ketika saya berhasil menjawab pertanyaan dari guru dengan tepat.

 Saya senang ketika guru memberikan tugas dan  Saya sering bosan

untuk mengikuti

 Saya akan memberikan usul jika guru terlalu cepat saat menjelaskan.  Apabila penjelasan guru

ada yang keliru, saya akan memberikan koreksi  Saya berusaha untuk

mengerjakan tugas karena ingin memperoleh nilai yang baik

 Saya selalu belajar serius bila akan ulangan .  Saya tidak pernah

membolos setiap ada pelajaran

 Setelah sampai di rumah, saya akan mengulangi hal-hal yang penting dalam pelajaran

 Saya merasa takut bila di beri

pertanyaan oleh guru.

 Saya tidak siap bila ditunjuk untuk maju ke depan oleh guru  Saat ulangan, saya

(48)

 Apabila saya mengalami kesulitan pada saat pelajaran saya pasti bertanya pada guru dan teman.

7 Keinginan yang besar terhadap suatu hal

 Saya selalu mengikuti kegiatan les di sekolah.  Saya selalu membeli

buku paket/buku penunjang untuk

memperluas pengetahuan saya

 Saya sering meminjam buku di perpustakaan untuk menambah pengetahuan yang berhubungan dengan materi pelajaran.  Saya selalu mengulang

materi pelajaran setelah pulang dari sekolah.

 Saya malas untuk mengikuti les di luar jam sekolah.

 Saya terpaksa untuk mengikuti kegiatan les di sekolah.

8 Mengurangi kebosanan

 Saya lebih senang belajar dari internet

 Saya senang belajar dengan latihan soal-soal

 Saya merasa bahwa materi pelajaran yang disampaikan guru sangat bermanfaat bagi

kehidupan saya.

(49)

Tabel 3.3

2 Perasaan senang terhadap pelajaran

13,14,15,

16 4

17,18,

19 3 7

3 Ketertarikan terhadap

pelajaran 20,21,22 3 23,24 2 5

Rasa suka dan respon terhadap materi

7 Keinginan yang besar terhadap suatu hal

(50)

Tabel 3.4

Pengukuran Skala Likert

Kategori Skor item positif Skor item negatif

Sangat setuju 4 1

Setuju 3 2

Kurang setuju 2 3

Tidak setuju 1 4

2. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti daftar siswa, jumlah guru, fasilitas sekolah, daftar nilai ulangan, dan sebagainya. Dalam penelitian ini yang dibutuhkan peneliti berupa dokumentasi tentang nilai rapor siswa kelas V SD Negeri Soroyudan semester 1 yang meliputi lima mata pelajaran ini yaitu PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS.

G. Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji coba instrumen penelitian dilakukan sebelum kuesioner diberikan kepada responden. Tujuannya adalah untuk menghindari pernyataan-pernyatan yang kurang jelas maksudnya, menghilangkan kata-kata yang sulit untuk dipahami, dan mempertimbangkan pengurangan atau penambahan butir/item.

(51)

dikarenakan sekolah tersebut memiliki karakteristik yang hampir sama dengan SD Negeri Soroyudan. Setelah kuesioner diujicoba, hasilnya akan digunakan untuk mengetahui taraf validitas item soal dan taraf reliabilitas kuesioner minat belajar.

1. Pengujian Validitas

Validitas adalah suatu taraf sampai di mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo, 1995:242). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan validitas butir dengan rumus:

= ∑ −(∑ ) (∑ )

{ ∑ −( ∑ ) }{ ∑ − (∑ )²}

Keterangan:

: Koefisien korelasi product moment

N : jumlah responden

∑ X : jumlah skor butir per item ∑ Y : Jumlah skor total

∑XY : jumlah perkalian antara skor butir per item dengan skor total ∑X2 : jumlah kuadrat skor butir per item

∑Y2 : jumlah kuadrat skor total

Sedangkan penghitungannya memakai program SPSS statistics 12.00 for Windows.

(52)

akan digunakan untuk penelitian di kelas V SD Negeri Soroyudan. Adapun langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut:

a. Memasukkan data skor yang diperoleh siswa ke dalam data uji coba dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2007.

b. Menghitung skor total yang diperoleh setiap siswa dengan bantuan Microsoft Office Excel 2007.

c. Mentabulasikan data tersebut kedalam tabel uji coba pada program SPSS statistics 12.00 for Windows.

d. Menguji validitas dengan langkah : analyze - correlate – bivariate – memindahkan semua item ke kolom variables - beri tanda cek pada kotak dengan pilihan Pearson dan Two Tailend pada kolom Test of Significance - klik Ok

(53)

para siswa. Adapun sebaran dari hasil penghitungan validitas item dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.5

Tabel Validitas Item Kuesioner Minat Belajar Siswa

Kelas V SD Negeri Kalinegoro 2 Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012

No. Indikator

Jumlah

Soal Jumlah Keterangan (+) (-) Valid Tidak Valid 3 Ketertarikan terhadap

pelajaran 3 2 5 20,22,24 21,23,

7 Keinginan yang besar

terhadap suatu hal 4 2 6 53,55,56 51,52,54

(54)

tetap. Suatu tes yang reliabel atau andal adalah suatu tes yang hasil pengukurannya dalam satu atau berbagai pengukuran menunjukkan hasil yang konsisten atau hasil yang tetap dan teliti (Masidjo, 1995:257).

Taraf reabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reabilitas atau rtt . Koefisien reabilitas dinyatakan dalam

suatu bilangan koefisien antara -1,00 sampai dengan 1,00. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan taraf signifikansi (α) 1% Adapun tabel klasifikasi koefisien korelasi reliabilitas suatu tes menurut Masidjo (1995:209) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6

Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kualifikasi ±0,91 – ±1,00 Sangat tinggi

±0,71 – ±0,90 Tinggi

±0,41 – ±0,70 Cukup

±0,21 – ±0,40 Rendah

0 – ±0,20 Sangat rendah

Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas menggunakan teknik belah dua (Split – half method). Hasil dari suatu tes dibelah menjadi dua bagian yaitu bagian pertama yang berasal dari item-item bernomor gasal, dan bagian kedua berasal dari item-item bernomor genap. Hasil dari dua belahan tersebut kemudian diperbandingkan dengan menggunakan teknik korelasi Product-Moment dari Pearson (Masidjo, 1995:218). Adapun rumus untuk menghitung reliabilitas yaitu sebagai berikut:

= ∑ −(∑ ) (∑ )

(55)

Keterangan:

: Koefisien korelasi product moment

N : jumlah responden

∑X : jumlah skor butir/item ganjil ∑Y : Jumlah skor butir/item genap

∑XY : jumlah perkalian antara skor butir/item ganjil dengan genap ∑X² : jumlah kuadrat skor butir/item ganjil

∑Y² : jumlah kuadrat skor butir/item genap

Taraf reliabiltas satu tes diperoleh dengan menggunakan koefisien korelasi dari Spearman Brown yang merupakan koreksi dari koefisien korelasi product moment. Rumus koefisien korelasi Spearman Brown adalah sebagai berikut (Masidjo,1995:219):

= 2 ×

1 +

Keterangan:

rtt : koefisien reliabilitas

rgg : koefisien gasal-genap

rbb : koefisien belahan I dan II

(56)

H. Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi serial. Dalam teknik ini, akan dikelompokkan ke dalam tiga kategori yaitu siswa yang mempunyai minat belajar tinggi, sedang dan rendah. Ketiga kategori tersebut kemudian dikorelasikan dengan prestasi belajar siswa. Analisis data korelasi serial menurut Arikunto (1991:214) dapat dirumuskan sebagai berikut:

rser : koefisien korelasi biserial

0r : ordinat yang lebih rendah

0t : ordinat yang lebih tinggi

M : mean

SDtot : standar deviasi total

P : proporsi individu dalam golongan

Dengan melihat rumus di atas, maka yang diperlukan adalah ordinat yang lebih rendah, ordinat yang lebih tinggi, mean, standar deviasi total dan proporsi individu dalam golongan. Adapun langkah-langkah dalam menghitung yaitu sebagai berikut (Arikunto, 1991:215):

(57)

Tabel 3.7

Jarak Nilai Minat Tiap Kelompok

Kelompok Minat Jarak Nilai Minat Minat Tinggi 104-138

Minat Sedang 69-103

Minat Rendah 34-68

2. Menentukan proporsi individu dalam kelompok. 3. Menghitung banyaknya subyek setiap kelompok (nk).

Rumus:

nk = banyaknya subyek dalam kelompok

N = banyak subyek seluruhnya

4. Menghitung nilai rata-rata (mean) tiap kelompok.

5. Menentukan ordinat, yaitu ordinat yang lebih rendah dan ordinat yang lebih tinggi. Istilah ordinat yang lebih rendah dan ordinat yang lebih tinggi merupakan keterangan dari tinggi ordinat untuk batas antara dua kelompok dalam kurva normal.

6. Membuat tabel kerja.

Tabel kerja digunakan untuk menghitung korelasi serialnya.

(58)

Keterangan:

S = deviasi standar N = jumlah siswa ∑X = skor total siswa

8. Menghitung korelasi serial (dalam hal ini disebut korelasi triserial, karena ada 3 kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah) adalah dengan menggunakan rumus yang ada:

r = ∑[ ( 0 −0 ) ( ) ] SDtot ∑ ( 0 – 0 )

P

9. Uji signifikansi dalam penelitian ini menggunakan rumus:

thitung = √

2 1 2 Keterangan:

r = korelasi serial n = jumlah siswa

10.Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan acuan bahwa: Jika rserial < rtabel maka Ha ditolak,

Jika rserial≥ rtabel maka Ha diterima.

(59)

Tabel 3.8

Klasifikasi Tiap Koefisien Korelasi

No Koefisien Korelasi Klasifikasi 1 0,00 – ±0,19 Sangat rendah 2 ±0,20 – ±0,39 Rendah 3 ±0,40 – ±0,59 Sedang

4 ±0,60 – ±0,79 Kuat

5 ±0,80 – ±1,0 Sangat Kuat

Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut:

KP = rser2x 100%

Keterangan :

KP : Koefisien Penentu

(60)

42 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Minat Belajar

Setelah penelitian dilaksanakan di SD Negeri Soroyudan di peroleh data tentang minat belajar siswa terhadap mata pelajaran PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS. Data tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

(61)

Berdasarkan skor minat belajar di atas, peneliti mengelompokkan minat tersebut menjadi tiga kelompok (sesuai dengan tabel 3.7 tentang jarak nilai minat tiap kelompok).

a. Kelompok Minat Belajar Tinggi (104 – 138)

Siswa yang berada pada kelompok minat belajar tinggi adalah siswa yang mempunyai skor minat antara 104 – 138. Berdasarkan tabel 4.1 tentang skor minat belajar, siswa yang termasuk ke dalam kelompok minat tinggi adalah:

Tabel 4.2

Kelompok minat belajar tinggi

No. Kode Siswa Skor kelompok minat belajar tinggi. Adapun persentasenya sebesar:

(62)

= ∑

∑ ℎ × 100 %

= 6

30 × 100 %

= 20 %

Jadi, persentase siswa pada kelompok minat tinggi adalah sebesar 20 %.

b. Kelompok Minat Belajar Sedang (67-72)

Siswa yang termasuk ke dalam kelompok minat belajar sedang berada pada interval 67-72. Berdasarkan tabel 4.1 tentang skor minat belajar, siswa yang termasuk ke dalam kelompok minat belajar sedang yaitu:

Tabel 4.3

Kelompok minat belajar sedang

No. Kode Siswa Skor Minat

1 AM 99

2 DS 98

3 SA 98

4 AZ 97

5 BP 96

6 Fe 94

7 RA 94

8 MNU 92

9 MS 91

10 Ar 90

11 RM 90

12 RA 90

13 MS 87

(63)

15 HS 85

16 AFA 84

17 PAZ 84

18 RR 82

19 FA 81

20 MBC 80

Berdasarkan tabel di atas, terdapat 20 siswa yang termasuk ke dalam minat belajar sedang, sehingga presentasenya adalah:

= ∑

∑ ℎ × 100 %

= 20

30 × 100 %

= 66,67 %

Jadi, persentase kelompok minat belajar sedang sebesar 66,67%.

c. Kelompok Minat Belajar Rendah (61-66)

Siswa yang termasuk kelompok minat belajar rendah adalah siswa yang mempunyai skor minat antara 61-66. Berdasarkan tabel 4.1, siswa yang termasuk kelompok minat belajar rendah yaitu:

Tabel 4.4

Kelompok minat belajar rendah

No. Kode Siswa Skor Minat

1 ZF 67

2 ASW 66

3 FR 66

(64)

Berdasarkan tabel di atas, terdapat 4 siswa yang mempunyai minat belajar rendah. Persentase siswa yang berada pada kelompok ini adalah:

= ∑ ℎ

∑ ℎ × 100 %

= 4

30 × 100 %

= 13,33 %

Jadi, persentase siswa yang termasuk ke dalam minat belajar rendah sebesar 13,33%.

(65)

Diagram 4.1

Persentase Minat Belajar Siswa Kelas V

SD Negeri Soroyudan Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012

2. Prestasi Belajar Siswa

Dalam penelitian ini, nilai prestasi belajar menggunakan nilai raport semester 2 dalam mata pelajaran PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS. Nilai-nilai tersebut dapat dilihat dalam lampiran 14 (Daftar Nilai Raport Semester 2 SD Negeri Soroyudan Tahun Pelajaran 2011/2012). Secara ringkas, prestasi belajar siswa tersaji dalam tabel di bawah ini.

(66)

6 AF 80 75 65 75 75 370 74

Nilai Tertinggi 78

Nilai Terendah 61

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui: Nilai tertinggi = 78

Nilai terendah = 61

(67)

dibulatkan menjadi 6 sehingga masing-masing kelompok intervalnya 6. Adapun jarak tiap kelompok prestasi belajar yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.6

Pengelompokkan prestasi belajar

Kelompok Prestasi Belajar Interval Tiap Kelompok

Prestasi Tinggi 73 – 78

Prestasi Sedang 67 – 72

Prestasi Rendah 61 – 66

a. Kelompok Prestasi Belajar Tinggi

Siswa yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah siswa dengan nilai antara 73 - 78. Berdasarkan tabel 4.5 tentang prestasi belajar siswa, siswa-siswa tersebut adalah:

Tabel 4.7

(68)

= ∑

∑ × 100%

= 7

30× 100%

= 23,33%

Jadi, persentase kelompok prestasi belajar tinggi adalah 23,33%.

b. Kelompok Prestasi Belajar Sedang

(69)

Jumlah siswa dalam kelompok ini sebanyak 12 siswa, sehingga dapat dihitung persentasenya yaitu sebagai berikut:

= ∑

∑ × 100%

= 12

30× 100%

= 40%

Jadi, persentase siswa yang termasuk ke dalam kelompok prestasi belajar sedang adalah 40%.

c. Kelompok Prestasi Belajar Rendah

Siswa yang termasuk ke dalam kelompok prestasi belajar rendah adalah siswa dengan nilai antara 34 – 68. Berdasarkan tabel 4.5, siswa yang termasuk ke dalam kelompok siswa dengan prestasi belajar rendah adalah:

Tabel 4.9

Kelompok prestasi belajar rendah

(70)

Berdasarkan tabel di atas, terdapat 11 siswa yang termasuk ke dalam kelompok siswa dengan prestasi belajar rendah. Adapun persentasenya adalah sebagai berikut:

= ∑ ℎ

∑ × 100%

= 11

30× 100%

= 36,67%

Jadi, persentase kelompok prestasi belajar rendah adalah 36,67%.

(71)

Diagram 4.2

Persentase Prestasi Belajar Siswa Kelas V

SD Negeri SoroyudanSemester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012

3. Hubungan antara Minat Belajar dengan Prestasi Belajar a. Hipotesis

1) Hipotesis Nol (H0)

Tidak ada hubungan yang signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Soroyudan semester 2 tahun pelajaran 2011/2012.

2) Hipotesis Statistik (Ha)

Ada hubungan yang signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Soroyudan semester 2 tahun pelajaran 2011/2012.

23,33%

40,00% 36,67%

Prestasi Belajar Siswa

(72)

b. Hasil Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji hipotesis nol. Hipotesis nol diterima apabila rhitung lebih kecil dari rtabel.

Sebaliknya, hipotesis nol ditolak apabila rhitung lebih besar dari rtabel.

Untuk mengetahui hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Soroyudan semester 2 tahun pelajaran 2011/2012, peneliti menggunakan teknik korelasi serial dengan tujuan untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian yang diajukan, akan diterima atau ditolak. Langkah-langkah penghitungan untuk mengetahui hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar yaitu:

1) Membuat tabel skor minat belajar dengan prestasi belajar Tabel 4.10

Tabel skor minat belajar dengan prestasi belajar

(73)

12 Fe 94 Sedang 67 Sedang 4516

2) Menentukan banyaknya subyek tiap kelompok minat belajar Berdasarkan tabel Tabel 4.10, diperoleh data banyaknya subyek tiap-tiap kelompok, yaitu:

Tabel 4.11

Jumlah subjek tiap kelompok minat belajar

Kelompok No. Urut nk

Rendah 27-30 4

Sedang 7 – 26 20

(74)

3) Menghitung proporsi individu dalam setiap kelompok Tabel 4.12

Proporsi minat setiap kelompok

Kelompok Proporsi

Rendah = = 4

30 = 0,20

Sedang = = 20

30 = 0,67

Tinggi = = 6

30 = 0,13

Jumlah 1,00

4) Menghitung nilai rata-rata (mean) tiap kelompok Tabel 4.13

Rata-rata (mean) setiap kelompok

Kelompok Mean

Rendah

= ∑ = 263

6 = 65,8

Sedang

= ∑ = 1348

20 = 67,39

Tinggi == 444

6 = 74,03

5) Menentukan ordinat

(75)

Tabel 4.14 Nilai ordinat

P Ordinat

Rendah (0,13) 0,21155 Tinggi (0,20) 0,27996

6) Membuat tabel kerja

Tabel 4.15

Tabel kerja untuk menghitung koefisien korelasi serial

Kelompok P 0

7)Menghitung standar deviasi total Diketahui : N = 30

∑ X = 2055 ∑ X² = 141273

Dari data di atas, dapat dihitung standar deviasi totalnya sebagai berikut:

= 1 × N∑X −(∑X)

= 1

(76)

= 1

30 × √4238186−4223847

= 1

30 × √14339

= 1

30 × 119,747

= 3,992

8)Menghitung korelasi serial

r = ∑[ ( 0 −0 ) ( ) ] SDtot ∑[( – )

]

Keterangan :

rser : koefisien korelasi serial

0r : ordinat yang lebih rendah

0t : ordinat yang lebih tinggi

M : mean

SDtot : standar deviasi total

P : proporsi individu dalam golongan

Diketahui : ∑ ( 0 −0 )( ) = 2,1962

= 3,992

∑ ( ) = 0,7346

(77)

rser = ∑[ (0฀0฀) () ] ฀฀฀฀฀∑ (0– 0 )2

P

rser=

2,1962 3,992× 0,7346

rser=

2,1962 2,932041 rser= 0,7490

Besarnya koefisien korelasi minat belajar (rhitung) dengan prestasi

belajar siswa kelas V SD Negeri Soroyudan adalah sebesar 0,7490. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa:

a) Koefisien korelasi sebesar 0,7490 menunjukkan adanya hubungan yang positif antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Soroyudan. Menurut Sugiyono (2008: 231), koefisien korelasi sebesar 0,7490 termasuk dalam tingkat korelasi kuat.

b) Hubungan minat belajar dengan prestasi belajar siswa adalah positif. Hal tersebut berarti semakin kuat minat belajar siswa, maka prestasi belajar siswa akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya semakin rendah minat belajar siswa maka prestasi belajarnya juga semakin rendah.

c) Uji signifikansi

Rumus menghitung thitung =

2

1 ฀2

(78)

n : jumlah siswa

thitung =

2

1 ฀2

= 0,7490√30 2 1 0,74902

= 0,7490√281 0,5610

= 0,7490 5,2915 √0,4389

= 3,9634 0,6626

t hitung= 5,9818

ttabel = 1,701

Jadi thitung diperoleh 5,9818 dan ttabel = 1,701.

Berdasarkan besarnya rhitung dan rtabel di atas, maka dapat

diketahui bahwa : rhitung > rtabel sehingga ada hubungan yang

signifikan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.

d) Uji hipotesis

Jika rserial < rtabel maka Ha ditolak dan Ho diterima,

(79)

Dari hasil penghitungan diketahui bahwa rserial 0,7490 > rtabel

0,463, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini dapat diketahui

melalui taraf signifikansi 1% dengan N=30.

Dengan demikian, hipotesis yang diajukan yaitu ada hubungan yang signifikan antara minat belajar dan prestasi belajar kelas V SD Negeri Soroyudan tahun 2011/2012 diterima.

4. Besar Sumbangan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar

Keterangan:

KP : Koefisien penentu rser : Koefisien korelasi

KP = rser2 × 100%

KP = 0,74902 × 100%

= 0,5610 x 100%

= 56,10%

Jadi, besar sumbangan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Soroyudan adalah 56,10%.

(80)

B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Minat Belajar Siswa

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Soroyudan tahun pelajaran 2011/2012. Untuk mengukur minat belajar yang ada pada siswa, peneliti menggunakan angket/kuesioner sebagai alat ukur/instrumen minat ini. Setelah para siswa menjawab angket tentang minat belajar, peneliti mendapatkan skor minat belajar dari masing-masing siswa. Berdasarkan skor minat yang didapat, siswa dikelompokkan menjadi tiga kategori/kelompok yaitu kategori minat belajar rendah dengan rentang skor antara 34 sampai 68, kategori minat belajar sedang dengan rentang skor antara 69 sampai 103, dan kategori minat belajar tinggi dengan rentang skor antara 104 sampai 138.

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan dapat diketahui bahwa siswa yang masuk ke dalam kategori minat belajar rendah ini berjumlah 4 siswa (13,33%), kategori minat belajar sedang sebanyak 20 siswa (66,67%), dan kategori minat belajar tinggi sebanyak 6 siswa (20%).

(81)

Minat belajar sedang berarti minat belajarnya tidak rendah, tapi juga tidak tinggi. Berdasarkan jawaban kuesioner siswa, sikap mereka sebelum dan saat pelajaran berlangsung biasa-biasa saja, minat cukup, tetapi tidak tinggi.

Minat belajar dikatakan tinggi jika dorongan yang ada pada dirinya kuat, terutama dorongan terhadap pelajaran. Siswa yang kriteria tinggi karena aspek dan faktor yang mempengaruhi minat belajar tinggi juga. Berdasarkan kuesioner siswa kelompok minat tinggi, mereka menunjukkan sikap yang baik sebelum dan saat pelajaran, hal ini menunjukkan bahwa aspek afektif mereka juga tinggi.

2. Prestasi Belajar Siswa

Untuk mengukur prestasi belajar siswa kelas V di SD Negeri Soroyudan, peneliti menggunakan nilai rapor siswa semester 2. Nilai rapor tersebut mencakup rata-rata nilai lima mata pelajaran inti di SD yaitu PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS. Nilai rata-rata kelima mata pelajaran itu yang disebut nilai prestasi belajar.

(82)

siswa (40%), dan siswa yang memiliki prestasi belajar tinggi sebanyak 7 siswa (23,33%).

Salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar siswa adalah kemampuan intelektual. Siswa yang masuk kelompok prestasi rendah adalah karena kemampuan intelegensi siswa rendah. Berbeda dengan siswa yang memiliki prestasi rendah, siswa yang berprestasi tinggi biasanya juga memiliki tingkat intelektual yang tinggi pula. Siswa yang masuk dalam kategori prestasi belajar sedang adalah mereka yang secara intelegensi berada dalam taraf rata-rata. Mereka yang masuk dalam kategori ini rata-rata adalah siswa yang dalam keseharian sebenarnya mampu, tapi kurang serius dalam proses belajar, sehingga prestasinya pun belum maksimal.

Sikap siswa juga merupakan faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar. Beberapa siswa yang masuk kelompok prestasi tinggi adalah mereka yang dalam keseharian kegiatan pembelajaran menunjukkan sikap yang antusias dan disiplin. Misalnya, sudah siap di tempat duduk saat guru memasuki ruang kelas, duduk dengan tenang saat proses KBM, serta bersungguh-sungguh saat belajar dan mengerjakan tugas.

Gambar

Tabel Skoring (1,2,3,4)  Hasil Uji Coba Kuesioner
Tabel 3.1
Tabel 3.2 Kisi-kisi Sebaran Item Kuesioner Penelitian Minat Belajar Siswa
Tabel 3.3 Sebaran Item Kuesioner
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengetahuan guru tentang siswanya yang meliputi (1) bagaimana pengetahuan guru tentang kemampuan awal

Masalah dalam hal ini adalah teknologi atau metode prouksi apa yang digunakan untuk memproduksi suatu barang : berapa jumlah tenaga kerja, jenis mesin apa, serta bahan mentah apa

[r]

Bunda Maria, Bunda Gereja, Bunda kami semua, doakanlah kami untuk selalu bersyukur dan peduli kepada sesama seperti. Engkau bersyukur

total yang diperoleh individu dari item-item efikasi karir, maka semakin tinggi tingkat.. efikasi karirnya, sebaliknya semakin rendah skor total yang diperoleh individu

Pahrtk

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Martin dan rekan-rekannya (2005) terhadap 799 pegawai rumah sakit dan 877 pegawai sektor pelayanan publik di Australia menunjukkan

Kemapuan untuk berpikir secara visual pada bentuk geometris, kemampuan untuk menangkap objek tiga dimensi dan kemampuan mengingat hubungan yang