Studi Kasus pada Konsumen Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh : Vinita Christi M. NIM : 032214034
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
"T etapi carilah dulu K eraj aan Allah dan kebenarannya, maka
semuannya itu akan ditambahkan kepadamu"
(M atius 6 : 3 3 )
“ S abar adalah kekuat an t ak t ernilai yang membuat kit a t erus
berusaha t uk mencapai t ujuan kit a “
“ Pe r ca ya la h pa da dir i s e ndir i, da n ja dila h dir imu s e ndir i “
"Exper i ence i s t he best t eacher ”
“Pengalaman adalah guru yang terbaik"
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Jesus Christ
vi ABSTRAK
ANALISIS FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH CARREFOUR SEBAGAI TEMPAT
BERBELANJA
Studi Kasus pada Konsumen Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta
Vinita Christi M
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2009
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) Pengaruh secara simultan kelompok acuan, kelas sosial, harga, promosi, kualitas pelayanan, fasilitas dan lokasi terhadap keputusan konsumen dalam memilih Carrefour sebagai tempat berbelanja; 2) Pengaruh secara parsial kelompok acuan, kelas sosial, harga, promosi, kualitas pelayanan, fasilitas dan lokasi terhadap keputusan konsumen dalam memilih Carrefour sebagai tempat berbelanja.
Penelitian ini adalah studi kasus pada Konsumen Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta. Pengumpulan data d iambil dari 100 responden dengan cara menyebarkan kuesioner. Teknik sampling yang digunakan adalah model Purposive Convinience Sampling, di mana responden adalah orang-orang yang sedang berbelanja di Carrefour. Teknik analisa data yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda.
vii ABSTRACT
AN ANALYSIS ON FACTORS INFLUENCING CUSTOMERS’ DECISISION IN SELECTING CARREFOUR AS THEIR SHOPPING PLACE
A Case Study on Customers of Carrefour, Ambarukmo Plaza Yogyakarta
Vinita Christi M.
Management Study Program Economics Faculty Sanata Dharma University Yogyakarta
2009
The research aims to find out: (1) The simultaneous influence of reference group, social class, price, promotion, service quality, facility and location on customers’ decision to select Carrefour as the shopping place, (2) The partial influences of reference group, social class, price, promotion, service quality facility and location on customers’ decision to select Carrefour as the shopping place.
The research was a case study on customers’ of Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta. The data were obtained from 100 respondents through a questionnaire. The sampling technique applied was Purposive Convenience Sampling model, where the respondents were people who were shopping at Carrefour. The data analysis technique used was Multiple Linier Regression Analysis.
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Vinita Christi M.
Nomor Mahasiswa : 032214034
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH CARREFOUR SEBAGAI TEMPAT BERBELANJA
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maup un memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 12 Februari 2009
Yang menyatakan
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji, hormat serta syukur penulis persembahkan kepada Tuhan
Yesus Kristus atas segala berkat, rahmat dan kasih-Nya penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyusun skripsi dengan judul
“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Memilih Carrefour sebagai Tempat Berbelanja ”. Studi Kasus pada Konsumen Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini juga tidak lepas dari adanya bantuan pihak lain yang
dengan tulus ikhlas dan rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing
penulis sampai penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt. Q.I.A., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
3. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
banyak memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan skripsi
ix
4. Ibu Ike Janita Dewi, S.E., M.B.A. Ph.D., selaku Dosen Pembimbing II yang
telah banyak memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan
skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama penulis
menempuh kuliah.
6. Kedua Orang Tuaku serta adikku yang telah memberikan doa, dukungan serta
semangat dalam penyusunan skripsi ini.
7. Pangeran Tidur, yang selalu memberikan doa, cinta, sayang, semangat dan
dukungannya. I will always love U…..
8. Arie, Roy, dan mas Wilson terima kasih buat doa,semangat dan bantunnya
selama ini.
9. Duddy, Angga, Vicky, Panji, Onel, Didda, Edy, Uut, Bahak, Tofan,
Riza.Thank’s for all…….
10. Teman-temanku (Vany, Tanzil, Melya, Yoga, Ika, Merlyn, Eli, Ima, Andin),
terima kasih buat doa dan dukungannya. You are my sweetfriend...
11. Teman-temanku Manajemen angkatan 2003.
12. Keluarga besarku di Magelang dan Jogja, terima kasih buat doanya.
13. Untuk semua orang yang tidak dapat kusebutkan satu persatu, terima kasih
banyak atas dukungan dan partisipasinya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
x
itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca
untuk menyempurnakan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan menjadi
bahan masukan bagi rekan-rekan yang sedang menyusun skripsi.
Yogyakarta, November 2008 Penulis,
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN……….iii
HALAMAN MOTTO ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT...vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xv
BAB I PENDAHULUAN A..Latar Belakang Masalah... 1
B..Rumusan Masalah ... 2
C..Batasan Masalah... 3
D..Tujuan Penelitian... 3
E..Manfaat Penelitian... 4
BAB II LANDASAN TEORI A..Pengertian Pemasaran ... 5
xii
C..Konsep Pemasaran ... 7
D..Pengertian Perilaku Konsumen... 9
E..Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen... 11
F...Proses Pengambilan Keputusan ... 18
G..Perilaku Setelah Pembelian... 19
H..Kerangka Pemikiran Konseptual... 20
I....Hipotesis ... 21
BAB III METODE PENELITIAN A..Jenis Penelitian... 24
B..Lokasi dan Waktu Penelitian... 24
C..Subyek dan Obyek Penelitian ... 24
D..Teknik Pengumpulan Data... 25
E..Variabel Penelitian... 25
F...Definisi Operasional... 26
G..Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 30
H..Teknik Pengujian Instrumen………..30
I....Model dan Teknik Analisis Data... 31
BAB IV GAMBARAN UMUM CARREFOUR A..Sejarah Singkat Carrefour ... 42
B..Carrefour Indonesia ... 42
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A..Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 47
xiii
C..Analisis Statistik Deskriptif ... 54
D..Analisis Data………. ... 57
1...Analisis Regresi Linier Berganda ... 57
2...Uji Asumsi Klasik ... 62
3...Pengujian Hipotesis ... 62
E..Pembahasan ... 70
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A..Kesimpulan ... 76
B..Saran ... 79
C..Keterbatasan ... 81
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1. Kerangka Pemikiran Konseptual ...20
Gambar III.2. Uji F...39
Gambar III.3. Uji-t satu sisi kanan...41
Gambar V.1. Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedatisitas...59
Gambar V.2. Hasil Uji Asumsi Normalitas Hitogram ...60
Gambar V.3. Hasil Uji Asumsi Normalitas P-plot...61
Gambar V.4. Uji Distribusi F ...64
Gambar V.5. Pengujian t hitung pada variabel Kelompok Acuan (X1) ...66
Gambar V.6. Pengujian t hitung pada variabel Kelas Sosial (X2)...66
Gambar V.7. Pengujian t hitung pada variabel Harga (X3)...67
Gambar V.8. Pengujian t hitung pada variabel Promosi (X4) ...68
Gambar V.9. Pengujian t hitung pada variabel Kualitas Pelayanan (X5)...69
Gambar V.10. Pengujian t hitung pada variabel Fasilitas (X6) ...69
xv
DAFTAR TABEL
Tabel V.1. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian...48
Tabel V.2. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian...50
Tabel V.3. Karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin ...51
Tabel V.4. Karakteristik responden berdasarkan Usia ...52
Tabel V.5. Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan Terakhir ...52
Tabel V.6. Karakteristik responden berdasarkan Pekerjaan ...53
Tabel V.7. Karakteristik responden berdasarkan Pendapatan per Bulan...54
Tabel V.8. Statitik Deskriptif ...55
Tabel V.9. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda………...58
Tabel V.10. Uji Asumsi Klasik Multikolonieritas ...58
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekarang ini banyak bermunculan tempat-tempat belanja atau pusat
perbelanjaan seperti mall, hypermarket, supermarket, minimarket atau
swalayan yang banyak menghadirkan barang-barang keperluan sehari- hari.
Hampir di seluruh kota di Indonesia terdapat pusat perbelanjaan dengan
beragam bentuk dan jenisnya. Mall, hypermarket, supermarket, minimarket
atau swalayan mudah sekali ditemukan di setiap sudut kota. Fenomena ini
mengindikasikan bahwa berbelanja di tempat-tempat tersebut telah menjadi
bagian integral dari gaya hidup masyarakat kita, terutama mereka yang berasal
dari kelas ekonomi menengah ke atas.
Untuk merespon tuntutan konsumen, sejumlah perusahaan tumbuh dan
bertambah sehingga menimbulkan persaingan, baik dalam hal harga, kualitas
pelayanan dan fasilitas maupun faktor-faktor lainnya. Perusahaan, termasuk
perusahaan ritel harus mempelajari perilaku konsumen untuk bisa memuaskan
kebutuhan dan memenangkan loyalitas merek.
Perilaku konsumen secara umum dipengaruhi oleh berbagai faktor, di
mana faktor ini bisa secara individu atau bersama dapat mempengaruhi
keputusan seseorang untuk melakukan pembelian baik dalam memilih produk
atau jasa, memilih jenis, penentuan saat pembelian maupun tempat di mana
Dalam menentukan tempat berbelanja faktor harga murah mungkin
menjadi salah satu faktor penting, tetapi faktor keamanan, pelayanan,
kenyamanan dan lokasi juga sangat menentukan dalam memilih tempat
belanja. Dari sekian banyak tempat perbelanjaan di Yogyakarta, Carrefour
adalah salah satu tempat belanja yang dapat memberikan kenyamanan yang
tinggi dan didukung pula dengan pelayanan yang sangat profesional.
Berdasarkan berbagai pemikiran di atas itulah penulis tertarik untuk
mengangkat permasalahan faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen
dalam memutuskan untuk memilih tempat berbelanja, khususnya mengenai
pemilihan tempat berbelanja Carrefour. Dalam penelitian ini penulis
memberikan judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Memilih Carrefour sebagai Tempat Berbelanja” Studi Kasus pada Konsumen Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, penulis akan
mengangkat permasalahan yang dianggap mendasar yaitu :
1. Apakah kelompok acuan, kelas sosial, harga, promosi, kualitas pelayanan,
fasilitas dan lokasi secara simultan berpengaruh terhadap keputusan
konsumen dalam memilih Carrefour sebagai tempat berbelanja?
2. Apakah kelompok acuan, kelas sosial, harga, promosi, kualitas pelayanan,
fasilitas dan lokasi secara parsial berpengaruh positif terhadap keputusan
C. Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti jelas dan tidak meluas, maka penulis
membuat batasan sebagai berikut :
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsumen adalah:
1. Kelompok acuan
2. Kelas Sosial
3. Harga
4. Promosi
5. Kualitas pelayanan
6. Fasilitas
7. Lokasi
D. Tujuan Penelitian
Dari latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan
dapat diterapkan tujuan penelitian yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara simultan kelompok acuan,
kelas sosial, harga, promosi, kualitas pelayanan, fasilitas dan lokasi
terhadap keputusan konsumen dalam memilih Carrefour sebagai tempat
berbelanja.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara parsial kelompok acuan,
kelas sosial, harga, promosi, kualitas pelayanan, fasilitas dan lokasi
terhadap keputusan konsumen dalam memilih Carrefour sebagai tempat
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kegunaan atau manfaat
sebagai berikut :
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi
perusahaan dalam merencanakan strategi untuk memajukan perusahaan.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi
pihak-pihak yang berkepentingan dan dapat menjadi tambahan referensi di
perpustakaan Universitas Sanata Dharma.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini digunakan untuk menerapkan ilmu manajemen dan
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu unsur yang sangat bermanfaat dalam
pengembangan perusahaan. Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan, untuk berkembang dan memperoleh laba.
Definisi pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2001 : 7) adalah
suatu proses sosial dan managerial di mana individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan
pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.
Pemasaran adalah keseluruhan sistem yang berhubungan dengan
kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga,
hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang atau jasa yang
akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun potensial
(Umar, 2002 : 31).
Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat diketahui bahwa ada dua
pihak yang terlibat dalam proses pemasaran, yaitu produsen dan konsumen.
Produsen berusaha untruk mencapai laba yang maksimal, sedangkan
konsumen menginginkan kepuasan yang maksimal dari barang dan jasa yang
B. Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran terjadi bila sekurang-kurangnya satu pihak
pelaku pertukaran potensial berpikir tentang sarana-sarana untuk
melaksanakan tanggapan yang diinginkan oleh pihak pertama itu dari pihak
lain. Manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu untuk memilih pasar
sasaran serta mendapatkan, menjaga dan menambah jumlah pelanggan
melalui penciptaan, penyerahan, dan pengkomunikasian nilai pelanggan yang
unggul.
Definisi manajemen pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2001 :
18) adalah proses analisis, implementasi, dan pengendalian dari
program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara
pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai
tujuan perusahaan. Menurut Kotler (2002 : 9) ma najemen pemasaran adalah
proses perencanaan dan pelaksanaan, pemikiran, penetapan harga, promosi,
serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran
yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi. Sedangkan menurut
Asosiasi Pemasaran America (American Marketing Association) manajemen
pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan
harga, promosi, dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menghasilkan
pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran perorangan dan organisasi (dalam
Kotler, 2006 :14).
Dari definisi-definisi tentang manajemen pemasaran di atas dapat
yang meliputi penganalisisan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan/organisasi.
C. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran berorientasi pada kebutuhan dan keinginan
konsumen. Perusahaan yang sudah mulai menyadari bahwa pemasaran
merupakan faktor penting dalam mencapai suksesnya suatu usaha, akan
mengatahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara
dan falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept).
Menurut Kotler (2002 : 22) konsep pemasaran menegaskan bahwa
kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah
perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing
dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan
kepada pasar sasaran yang terpilih. Konsep pemasaran berdiri di atas empat
pilar : pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu, dan
kemempuan menghasilkan laba.
Konsep pemasaran menyatakan bahwa pencapaian sasaran organisasi
tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan
penyampaian kepuasan yang didambakan itu lebih efektif dan efisisen
dibandingkan pesaing (Kotler dan Armstrong, 2001 : 21). Stanton (dalam
Dharmmesta dan Handoko,2000 : 6) mendefinisikan konsep pemasaran
adalah sebuah filsafat bisnis yang mengatakan bahwa kepuasan keinginan
dari konsumen adalah dasar kebenaran sosial ekonomi kehidupan suatu
Definisi tersebut menekankan bahwa konsep pemasaran berorientasi
pada kepuasan konsumen. Konsep pemasaran juga memiliki tiga unsur pokok
(Dharmmesta dan Handoko, 2000:6-8) :
1. Orientasi pada konsumen
Perusahaan yang benar-benar memperhatikan konsumen harus :
1) Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) dari pembeli yang akan
dilayani dan dipenuhi.
2) Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sarana penjualan,
karena perusahaan tidak mungkin memenuhi segala kebutuhan pokok
konsumen, maka perusahaan harus memiliki kelompok pembeli
tertentu, bahkan kebutuhan tertentu dari kelompok pembeli tersebut.
3) Menentukan produk dan program pemasarannya. Perusahaan dapat
menghasilkan barang-barang dengan tipe model yang berbeda-beda dan
dipasarkan dengan program pemasaran yang berlainan.
4) Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai, dan
menafsirkan keinginan serta perilaku mereka.
5) Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah
menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah, atau model
yang menarik.
2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral
Pengitegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan setiap
bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang
perusahaan dapat direalisir. Selain itu harus terdapat juga penyesuaian dan
koordinasi antar produk, harga, saluran distribusi, dan promosi untuk
menciptakan hubungan pertukaran yang kuat dengan konsumen.
3. Kepuasan konsumen
Faktor yang akan menentukan apakah perusahaan dalam jangka panjang
akan mendapatkan laba, ialah banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang
dapat dipenuhi. Ini tidaklah berarti bahwa perusahaan harus berusaha
memaksimalkan kepuasan konsumen, tetapi perusahaan harus
mendapatkan laba dengan cara memberikan kepuasan kepada konsumen.
D. Pengertian Perilaku Konsumen
Salah satu tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi konsumen
untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka
membutuhkan. Hal ini sangat penting bagi seorang manajer pemasaran atau
mereka yang berkecimpung dalam bidang pemasaran untuk memahami
tentang perilaku konsumen.
Dengan memahami perilaku konsumen, maka perusahaan dapat
menentukan harga, mempromosikan produknya secara lebih baik,
memberikan pelayanan serta fasilitas yang memuaskan dan dapat menentukan
lokasi/tempat. Di samping perusahaan akan dapat memahami tentang adanya
peluang yang baru untuk pemenuhan kebutuhan dari konsumen yang merasa
belum terpenuhi, yang selanjutnya memudahkan pihak perusahaan untuk
Konsumen sangat heterogen dilihat dari usia, jenis pekerjaan, tingkat
pendidikan, tingkat pendapatan juga selera. Sehingga pelaku pasar perlu
membeda-bedakan konsumen menjadi kelompok-kelompok dan
mengembangkan produk atau jasa sesuai dengan kebutuhan mereka.
Perilaku konsumen sebagai suatu tindakan yang langsung dalam
mendapatkan, mengkonsumsi serta menghabiskan produk dan jasa termasuk
proses keputusan yang mendahului dan penyusuli tindakan tersebut (Umar,
2002 : 50).
Menurut Dharmmesta dan Handoko (2000 : 10) perilaku konsumen
adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa, termasuk di dalamnya
proses pengambilan keputusan pada persiapan dan pene ntuan
kegiatan-kegiatan tersebut.
Jadi ada dua elemen yang penting dari arti perilaku konsumen tersebut
di atas, yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang semua ini
melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunakan barang
serta jasa. Proses pengambilan keputusan di sini tidak hanya menyangkut
kegiatan-kegiatan yang tampak jelas dan mudah diamati, tetapi juga
menganalisis kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diamati dan selalu menyertai
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen
1. Kelompok Acuan/Referensi
Manusia sejak dilahirkan telah mempunyai dua keinginan yang
menyebabkan kenapa ia hidup berkelompok dalam masyarakat, yaitu :
(a) keinginan untuk menjadi satu dan berinteraksi dengan manusia lain
yang berada di sekelilingnya, dan (b) keinginan untuk menjadi satu
dengan suasana alam sekelilingnya. Kedua keinginan ini yang
menimbulkan kelompok-kelompok social (social group) di dalam
kehidupan ini karena manusia tidak mungkin dapat hidup sendiri.
Kelompok-kelompok sosial tersebut adalah kesatuan sosial yang menjadi
tempat individu- individu berinteraksi satu sama lain, karena adanya
hubungan di antara mereka.Kelompok referensi (reference group) adalah
kelompok sosial yang menjadi ukuran seseorang untuk membentuk
kepribadian dan perilakunya. Dengan kata lain, merupakan kelompok di
mana orang ingin menjadi anggota, atau di mana orang
mengidentifikasikan dirinya.
Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang
memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau
perilaku seseorang.
Keluarga merupakan salah satu kelompok acuan yang memiliki
pengaruh langsung. Istilah keluarga (family) digunakan untuk
menggambarkan berbagai macam bentuk rumah tangga. Macam- macam
a. Keluarga inti (nuclear family), menunjukan lingkup keluarga yang
terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak yang hidup bersama.
b. Keluarga besar (extended family), yaitu keluarga inti ditambah dengan
orang-orang yang mempunyai ikatan saudara dengan keluarga
tersebut, seperti kakek, nenek, paman, bibi dan menantu. Dalam
wewenang untuk memutuskan pembelian antara suami dan istri
tergantung dari tipe keluarga, yang umumnya dibagi ke dalam empat
tipe keluarga, yaitu :
1) Otonomi (autonomic), jumlah keputusan yang diambil oleh suami
dan istri masing- masing sama banyaknya.
2) Dominasi suami (husband dominant), sebagian besar keputusan
untuk membeli diputuskan oleh suami. Hal ini dapat dibedakan lagi
di mana suami berkuasa penuh dan istri tergantung pada suami.
3) Dominasi istri (wife dominant), sebagian besar pembelian untuk
keluarga diputuskan oleh istri. Hal ini dibedakan juga dalam dua
hal, yaitu suami ditekan oleh istri, dan istri berkuasa dan suami
bergantung pada istri.
4) Setara atau bersama (syncratic), sebagian besar keputusan untuk
membeli dilakukan bersama-sama.
Berdasarkan uraian di atas, kelompok acuan akan
mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan untuk
2. Kelas Sosial
Sistem terjadinya lapisan-lapisan dalam masyarakat dikenal dengan
istilah pelapisan social (social stratification). Jadi pelapisan sosial adalah
pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara
bertingkat. Pengertian kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang
relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hierarkis dan yang
anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku yang serupa.
Ukuran atau kriteria yang biasanya dipakai untuk
menggolong-golongkan anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas tertentu adalah
sebagai berikut : (1) kekayaan, (2) kekuasaan, (3) kehormatan, dan (4)
ilmu pengetahuan. Masyarakat kita pada pokoknya dapat dikelompokkan
ke dalam tiga golongan yaitu : (a) golongan atas, yang termasuk dalam
golongan ini antara lain : pengusaha-pengusaha kaya dan pejabat tinggi.
(b) golongan menengah, yang termasuk dalam golongan- golongan ini
antara lain : karyawan instansi pemerintah, pengusaha menengah. (c)
golongan rendah, yang termasuk golongan ini antara lain : buruh-buruh
pabrik, pegawai rendah, tukang becak, dan pedagang kecil. Pembagian
masyarakat ke dalam tiga golongan di atas bersifat relatif karena sulit
untuk dikuantifikasikan secara pasti. Dasar yang dipakai dalam
penggolongan ini adalah : tingkat pendapatan, macam perumahan dan
lokasi tempat tinggal.
Perilaku konsumen antara kelas sosial yang satu akan berbeda
sikap yang berbeda-beda. Oleh sebab itu pembagian kelas sosial dapat
digunakan variabel yang bebas (independent) untuk mengsegmentasikan
pasar dan meramalkan tanggapan konsumen terhadap kegiatan
pemasaran perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, kelas sosial akan mempengaruhi
perilaku konsumen dalam mengambil keputusan untuk memilih tempat
berbelanja.
3. Harga
Harga dapat dikatakan sebagai pengorbanan riil dan materiil yang
diberikan oleh konsumen untuk memperoleh atau memiliki suatu produk.
Konsumen mempertimbangkan beberapa variabel,
membanding-bandingkan harga sebelum membeli produk, memilih produk yang harga
dasarnya murah, memilih produk yang harganya sebanding dengan
kualitasnya.
Untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalm
membeli suatu produk, pemasar dapat memodifikasi harga kedalam lima
cara (Amirullah, 2002 : 58) :
a. Diskon tunai, yaitu pengurangan harga untuk pembeli yang membayar
tagihannya tepat waktu.
b. Diskon kuantitas, yaitu pengurangan harga bagi pembeli yang membeli
dalam jumlah yang besar.
c. Diskon fungsional, yaitu memberikan pemotongan harga khusus pada
d. Diskon musiman, yaitu pengurangan harga untuk pembeli yang
membeli barang atau jasa di luar musimnya.
e. Potongan harga, potongan harga merupkan pengurangn harga dari
daftar harga jenis lainnya.
Berdasarkan uraian di atas, harga akan mempengaruhi perilaku
konsumen dalam mengambil keputusan untuk memilih tempat berbelanja.
4. Promosi
Konsumen menjadi tahu dan tertarik untuk membeli suatu produk
karena adanya komunikasi antara produsen dengan konsumen. Untuk
mengkomunikasikan suatu produk kepada konsumen diperlukan satu alat
yaitu yang dinamakan promosi.
Startegi promosi terbukti efektif untuk mempengaruhi perilaku
konsumen. Dengan spanduk-spanduk yang dipasang menarik di pinggir
jalan juga bisa merubah image konsumen, dan bahkan bisa menggiring
konsumen untuk beralih ke produk lain.
Promosi yang dilakukan Carrefour melalui media seperti surat
kabar, majalah, spanduk, brosur, billboard, TV, dan radio adalah bentuk
komunikasi untuk mempengaruhi perilaku konsume n.
Berdasarkan uraian di atas, promosi akan mempengaruhi perilaku
konsumen dalam mengambil keputusan untuk memilih tempat
5. Kualitas Pelaya nan
Kualitas pelayanan merupakan penilaian konsumen Carrefour
terhadap pelayanan yang diberikan oleh karyawan. Menurut Kotler
(2002:333) yang membedakan pelayanan yaitu :
a. Kemudahan pemesanan mengacu pada seberapa mudah pelanggan
dapat melakukan pamesanan ke perusahaan.
b. Pengiriman mengacu pada seberapa baik produk atau jasa diserahkan
kepada pelanggan.
c. Pemasangan mengacu pada pekerjaan yang dilakukan untuk membuat
suatu produk beroperasi di lokasi yang direncanakan.
d. Pelatihan pelanggan mengacu pada pelatihan pada para pegawai
pelanggan untuk mengamankan peralatan dari penjual secara tepat
dan efisien.
e. Konsultasi pelanggan mengacu pada pelayanan data, sistem
informasi, dan sarana yang diberikan penjual kepada pembeli.
f. Pemeliharaan dan perbaikan merupakan program pelayanan
perusahaan untuk membantu pelanggan menjaga produk yang mereka
beli dalam kodisi kerja yang baik.
Berdasarkan uraian di atas, kualitas pelayanan akan mempengaruhi
perilaku konsumen dalam mengambil keputusan untuk memilih tempat
6. Fasilitas
Penilaian konsumen Carrefour tentang adanya benda atau alat (area
parkir, AC, toilet) yang disediakan untuk menunjang kenyamanan
konsumen.
Secara sederhana fasilitas merupakan bahan tambahan untuk
menarik konsumen atau daya tarik dalam memilih Carrefour sebagai
tempat berbelanja, dimana fasilitas sebagai bahan pelengakap dan
keunggulan dari Carrefour tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, fasilitas akan mempengaruhi perilaku
konsumen dalam mengambil keputusan untuk memilih tempat
berbelanja.
7. Lokasi
Lokasi merupakan salah satu faktor yang dipertimbangakan oleh
konsumen dalam memilih tempat berbelanja. Hal yang dijadikan
pertimbangan konsumen dalam hal lokasi Carrefour antara lain : letak
yang strategis karena berada di dalam Plaza, mudah dijangkau oleh
berbagai sarana umum (bus, taxi, trans jogja), dekat dengan tempat
beraktifitas (rumah, tempat kerja, kos), mudah diketemukan, bebas dari
kemacetan.
Berdasarkan uraian di atas, lokasi akan mempengaruhi perilaku
konsumen dalam mengambil keputusan untuk memilih tempat
F. Proses pengambilan Keputusan
Dalam keputusan pembelian, sering kali ada dua pihak yang terlibat
dalam proses pertukaran atau keputusan pembelian. Umunya ada lima macam
peranan yang dapat dilakukan oleh seseorang. Adakalanya kelima peran ini
dipegang oleh satu orang. Pemahaman mengenai masing- masig peranan ini
berguna dalam rangka memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Kelima peranan ini menurut Kotler (2002 : 202) :
1. Pencetus, yaitu seseorang yang pertama kali mengususlkan gagasan untuk
membeli suatu produk atau jasa.
2. Pemberi pengaruh, yaitu seseorang yang pandangan atau sarannya
mempengaruhi keputusan.
3. Pengambil keputusan, seseorang yang mengambil keputusan untuk setiap
komponen keputusan pembelian, apakah membeli, tidak membeli,
bagaimana membeli, dan di mana akan dibeli.
4. Pembeli, orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya.
5. Pemakai, seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau
jasa yang bersangkutan.
Sebuah proses pengambilan keputusan pembelian tidak hanya berakhir
dengan terjadinya transaksi pembelian, akan tetapi diikuti pula oleh tahap
perilaku purna beli. Dalam tahap ini konsumen merasakan tingkat kepuasan
atau tidak kepuasan tertentu yang akan mempengaruhi perilaku berikutnya.
Seorang konsumen yang merasa puas cenderung akan melakukan pembelian
G. Perilaku Setelah Pembelian
Perilaku setelah pembelian dapat dikatakan tahap proses keputusan
pembeli konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian
berdasarkan pada kepuasan atau ketidakpuasan mereka.
Pekerjaan pemasar tidak berhenti pada saat produk dibeli. Setelah
membeli produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas dan akan
masuk ke perilaku setelah pembelian yang penting diperhatian oleh pemasar.
Jika produk jauh di bawah harapan konsumen, maka kosumen kecewa, jika
produk memenuhi harapannya, konsumen terpuaskan, jika melebihi
H. Kerangka Pemikiran Konseptual
Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini sebagai berikut :
: Secara Simultan
: Secara Parsial
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran Konseptual
Kerangka pemikiran teoritis penelitian di atas menjelaskan bahwa
variabel kelompok acuan (X1), kelas sosial (X2), harga (X3), promosi (X4),
Promosi Kelas Sosial
Harga Kelompok
Acuan
Pemilihan Tempat Berbelanja
Kualitas Pelayanan
Fasilitas
kualitas pelayanan (X5), fasilitas (X6) dan lokasi (X7) diduga berpengaruh
secara simultan dan parsial terhadap pemilihan tempat berbelanja (Y).
I. Hipotesis
Kelompok referensi (reference group) adalah kelompok sosial yang
menjadi ukuran seseorang untuk membentuk kepribadian dan perilakunya.
Dengan kata lain, merupakan kelompok di mana orang ingin menjadi anggota,
atau di mana orang mengidentifikasikan dirinya. Kelompok acuan seseorang
terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak
langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Sehingga kelompok acuan
akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan untuk
memilih tempat berbelanja.
Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan
permanen, yang tersusun secara hierarkis dan yang anggotanya menganut
nilai, minat, dan perilaku yang serupa. Perilaku konsumen antara kelas sosial
yang satu akan berbeda dengan yang lain, karena golongan sosial ini
menyangkut aspek-aspek sikap yang berbeda-beda. Oleh sebab itu pembagian
kelas sosial dapat digunakan variabel yang bebas (independent) untuk
mengsegmentasikan pasar dan meramalkan tanggapan konsumen terhadap
kegiatan pemasaran perusahaan. Sehingga kelas sosial akan mempengaruhi
perilaku konsumen dalam mengambil keputusan untuk memilih tempat
Harga merupakan pengorbanan riil dan materiil yang diberikan oleh
konsumen untuk memperoleh atau memiliki suatu produk. Konsumen
mempertimbangkan beberapa variabel, membanding-bandingkan harga
sebelum membeli produk, memilih produk yang harga dasarnya murah,
memilih produk yang harganya sebanding dengan kualitasnya. Sehingga harga
akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan untuk
memilih tempat berbelanja.
Konsumen menjadi tahu dan tertarik untuk membeli suatu produk
karena adanya komunikasi antara produsen dengan konsumen. Untuk
mengkomunikasikan suatu produk kepada konsumen diperlukan satu alat yaitu
yang dinamakan promosi. Promosi yang dilakukan Carrefour melalui media
seperti surat kabar, majalah, spanduk, brosur, billboard, TV, dan radio adalah
bentuk komunikasi untuk mempengaruhi perilaku konsumen. promosi akan
mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan untuk
memilih tempat berbelanja.
Kualitas pelayanan merupakan penilaian konsumen Carrefour terhadap
pelayanan yang diberikan oleh karyawan. Sehingga kualitas pelayanan akan
mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan untuk
memilih tempat berbelanja.
Fasilitas merupakan bahan tambahan untuk menarik konsumen atau
daya tarik dalam memilih Carrefour sebagai tempat berbelanja, dimana
Sehingga adanya fasilitas akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam
mengambil keputusan untuk memilih tempat berbelanja.
Lokasi merupakan salah satu faktor yang dipertimbangakan oleh
konsumen dalam memilih tempat berbelanja. Hal yang dijadikan
pertimbangan konsumen dalam hal lokasi Carrefour antara lain : letak yang
strategis karena berada di dalam Plaza, mudah dijangkau oleh berbagai sarana
umum (bus, taxi, trans jogja), dekat dengan tempat beraktifitas (rumah, tempat
kerja, kos), mudah diketemukan, bebas dari kemacetan. Sehingga lokasi akan
mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan untuk
memilih tempat berbelanja.
Hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Kelompok acuan (X1), kelas sosial (X2), harga (X3), promosi (X4),
kualitas pelayanan (X5), fasilitas (X6) dan lokasi (X7) secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam memilih
Carrefour sebagai tempat berbelanja(Y).
2. Kelompok acuan (X1), kelas sosial (X2), harga (X3), promosi (X4),
kualitas pelayanan (X5), fasilitas (X6) dan lokasi (X7) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam memilih
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan berupa studi kasus. Jenis penelitian
studi kasus merupakan penelitian terhadap obyek tertentu pada suatu
organisasi yang pengumpulan datanya menggunakan beberapa elemen,
sehingga kesimpulan yang diambil hanya berlaku pada obyek yang diteliti.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi : Pusat Berbelanja Carrefour di Ambarukmo Plaza Yogyakarta.
2. Waktu : September 2008
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian :
Konsumen yang pernah berbelanja di Carrefour Ambarukmo Plaza.
2. Obyek penelitian :
a. Kelompok Acuan
b. Kelas Sosial
c. Harga
d. Promosi
e. Kualitas pelayanan
f. Fasilitas
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik sebagai
berikut :
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
tanya jawab mengenai objek yang diteliti. Wawancara dilakukan
dengan bertanya langsung kepada konsumen yang berbelanja di
Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta.
2. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan
daftar pertanyaan untuk diisi responden. Dalam penelitian ini, peneliti
akan mengedarkan kuisioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan
kepada responden yaitu konsumen yang berbelanja di Carrefour
Ambarukmo Plaza Yogyakarta.
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan objek
penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala
yang diteliti. Sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini maka
variable penelitian ini adalah:
1. Variabel terikat atau dependent variable (Y) yaitu : keputusan
konsumen dalam memilih tempat berbelanja.
2. Variabel bebas atau independent variable (X) yaitu :
b. Kelas Sosial
c. Harga
d. Promosi
e. Kualitas Pelayanan
f. Fasilitas
g. Lokasi
F. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah petunjuk tentang bagaimana suatu
variabel dapat diukur, sehingga peneliti mengetahui baik buruknya
penelitian dilaksanakan.
Definisi operasional dalam penelitian ini antara lain :
1. Kelompok acuan (X1) merupakan kelompok yang memiliki pengaruh
langsung (keluarga) atau tidak langsung (lembaga organisasi) terhadap
sikap atau perilaku seseorang.
Pendefinisian operasional :
a. Rekomendasi keluarga
b. Saran dari rekan kerja
c. Terinspirasi oleh tokoh idola
d. Terinspirasi oleh para pejabat
e. Informasi dari lembaga organisasi tertentu
2. Kelas sosial (X2) merupakan masyarakat yang relative homogen dan
permanent, yang tersusun secara hierarkis dan anggotanya menganut
nilai- nilai, minat, dan perilaku yang serupa.
Pendefinisian operasional :
a. Sesuai dengan keadaan ekonomi
b. Sesuai dengan golongan atau kalangan
c. Sesuai dengan tingkat pendapatan
d. Sesuai dengan tingkat pendidikan
3. Harga (X2) merupakan penilaian konsumen tentang kelayakan harga
barang yang dibeli.
Pendefinisian operasional :
a. Harga relatif lebih murah
b. Harga sesuai dengan kemampuan beli
c. Harga bervariasi
d. Potongan harga atau diskon
e. Paket ekonomis
4. Promosi (X3) merupakan cara Carrefour memasarkan dalam hal
sumber informasi tentang keberadaan Carrefour dan informasi produk
yang ditawarkan.
Pendefinisian operasional :
a. Nama menarik dan mudah di ingat
b. Slogan menarik dan mudah di ingat
d. Promosi melalui selebaran
e. Promosi yang ditayangkan di media elektronik
f. Promosi melalui surat kabar
5. Kualitas pelayanan (X4) merupakan penilaian konsumen Carrefour
terhadap pelayanaan yang diberikan oleh karyawan.
Pendefinisian operasional :
a. Pelayanan yang memuaskan
b. Pelayanan yang ramah
c. Karyawan cepat tanggap
d. Pelayanan informasi harga
e. Pelayanan antar barang
f. Pelayanan pembayaran
g. Adanya petugas security
h. Persediaan barang
6. Fasilitas (X5) merupakan penilaian konsumen Carrefour tentang
adanya benda atau alat (area parkir, AC, toilet) yang disediakan untuk
menunjang kenyamanan konsumen.
Pendefinisian operasional :
a. Fasilitas penitipan barang
b. Fasilitas belanja
c. Fasilitas AC
d. Fasilitas musik
e. Fasilitas member
g. Fasilitas kredit barang
h. Fsilitas tempat parkir
7. Lokasi (X6) merupakan penilaian konsumen tentang letak yang
strategis, jarak yang mudah ditempuh dan tempat di mana Carrefour
berada.
Pendefinisian operasional :
a. Lokasi strategis
b. Lokasi dekat dengan berbagai macam sarana umum
c. Lokasi dapat dijangkau dengan berbagai macam kendaraan
d. Lokasi dekat dengan tempat tinggal
e. Lokasi mudah untuk ditemukan
f. Lokasi tidak jauh dari tempat aktifitas sehari- hari
8. Keputusan konsumen (Y) merupakan keputusan akhir konsumen
dalam memilih Carrefour sebagai tempat berbelanja.
Pendefinisian operasional :
a. Melakukan pembelian produk yang ditawarkan
b. Tidak mencoba tempat berbelanja yang lain
c. Merekomendasikan kepada keluarga dan teman-teman
d. Tetap berbelanja meskipun di tempat lain menawarkan produk
yang sama.
e. Melakukan pembelian dalam jumlah yang besat.
f. Selalu berbelanja di tempat tersebut saat umembutuhkan produk
G. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
1. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah
berbelanja di Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta. Sampel adalah
sebagian dari populasi yang diambil dengan metode tertentu untuk
mewakili populasi. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah
sebanyak 100 orang konsumen yang pernah berbelanja di Carrefour
Ambarukmo Plaza Yogyakarta.
2. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik
Purposive Convenience Sampling yaitu pengambilan sampel ditentukan
berdasarkan ciri tertentu yang dianggap mempunyai hubungan erat
dengan ciri-ciri populasi. Dalam penelitian ini responden yang dijadikan
sampel adalah orang yang pernah berbelanja di Carrefour Ambarukmo
Plaza Yogyakarta minimal 3 kali.
H. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas yaitu uji yang digunakan untuk mengetahui seberapa cermat
suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya sebagai alat ukur. Pengujian
validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara nilai dari tiap-tiap
pernyataan dengan skor total.
( )( )
( )
(
∑
∑
−∑
∑
)
(
∑
∑
−( )
∑
)
− = 2 2 2 2 y y n x x n y x xy n rxy Keterangan :? x : jumlah skor butir
? y : jumlah skor total
? xy: jumlah kali antara x dan y
n : jumlah sampel
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu
pengukuran memberikan hasil yang relatif sama bila dilakukan
pengukuran pada subyek yang sama. Setelah koefisien korelasi item
bernomor genap dan item bernomor ganjil, maka dimasukan kedalam
rumus Spearman Brown adalah sebagai berikut (Usman dan Purnomo,
2000:262)
( )
(
xy)
xy bb
r r r
+ =
1 2
Keterangan :
bb
r : koefisien korelasi antara item yang bernomor genap dan bernomor
ganjil.
xy
r : koefisien reliabilitas.
I. Model dan Teknik Analisis Data
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Sesuai dengan judul dari penelitian, maka untuk menguji berbagai faktor
yang mempengaruhi keputusan konsumen digunakan model analisis
Adapun model analisis linier berganda adalah :
Y : b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + E
Keterangan :
Y : keputusan konsumen
b0 : konstanta
b1 : sampai dengan b7 : koefisien regresi untuk masing- masing variabel
X1 : kelompok acuan
X2 : kelas sosial
X3 : harga
X4 : promosi
X5 : kualitas pelayanan
X6 : fasilitas
X7 : lokasi
E : Faktor pengganggu
2. Uji Asumsi Klasik Model Regresi Berganda
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah penggunaan model
regresi linier berganda dalam menganalisis telah memenuhi asumsi klasik.
Model regresi linier berganda akan lebih tepat digunakan, jika memenuhi
asumsi berikut ini (Sunyoto, 2007 : 89-105) :
a. Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi
berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas/independent
asosiasi (keeratan) hubungan/ pengaruh antar variabel bebas tersebut
melalui besaran koefisien korelasi (r). Dikatakan terjadi
multikolinieritas, jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih besar
dari 0,60 (pendapat lain: 0,50 dan 0,90). Dikatakan tidak terjadi
multikolinieritas, jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil
atau sama dengan 0,60 (r = 0,60).
Atau dalam menentukan ada tidaknya multikolinieritas dapat
digunakan cara lain yaitu dengan :
1) Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan
secara statistik (a).
2) Nilai variance inflation factor (VIF) adalah faktor inflasi
penyimpangan baku kuadrat.
Nilai tolerance (a) dan variance inflation factor (VIF) dapat
dicari dengan menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut :
a) Besar nilai tolerance (a) :
a = 1 / VIF
b) Besar nilai variance inflation factor (VIF) :
VIF = 1 / a
Variabel bebas mengalarni multikolinieritas jika :
a hitung < a dan VIF hitung > VIF
Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika :
b. Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
Dalam persamaan regresi berganda perlu juga diuji mengenai
sama atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan
observasi yang lain. Jika residua lnya mempunyai varians yang sama
disebut terjadi homoskedastisitas dan jika variansnya tidak
sama/berbeda disebut terjadi heteroskedastisitas. Persamaan regresi
yang baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas.
Analisis uji asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS melalui
grafik scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang merupakan
variabel bebas (sumbu X = Y hasil prediksi) dan nilai residualnya
(SRESID) merupakan variabel terikat (sumbu Y = Y prediksi - Y riil).
Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil
pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah
maupun di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak
mempunyai pola yang teratur.
Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya
mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun
bergelombang-gelombang.
c. Uji Asumsi Klasik Normalitas
Selain uji asumsi klasik multikolinieritas dan heteroskedastisitas,
uji asumsi klasik yang lain adalah uji normalitas, di mana akan menguji
regresi yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau berdistribusi tidak
normal.
Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel
bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau
normal sarna sekali. Uji asumsi klasik normalitas dalam diktat ini ada
dua cara yang dibahas yaitu :
1) Cara Statistik
Dalam menguji data variabel bebas dan data variabel terikat
berdistribusi normal atau tidak pada cara statistik ini melalui nilai
kemiringan kurva (skewness = a3) atau nilai keruncingan kurva
(kurtosis = a4) diperbandingkan dengan nilai Z tabel.
Rumus nilai Z untuk kemiringan kurva (skewness) :
Z skewness = Skewness / v 6/N atau Za3 = a3/ v 6/N
Rumus nilai Z untuk kemruncingan kurva (kurtosis):
Z kurtosisi = kurtosis / v 24/N atau Za4 = a4/ v 24/N
Dimana N = banyak data
Ketentuan analisis :
a) Variabel (bebas atau terikat) berdistribusi normal jika Z hitung (Za 3
atau Za4) < Z tabel.
Misal diketahui 25%= 1,96 (Z tabel) lebih besar dari Z hitung atau
dengan kata lain Z hitung lebih keci1 dari Z tabel (1,96), dapat
b) Variabel berdistribusi tidak normal jika Z hitung (Za3 atau Za4) > Z
tabel.
Misal nomor (a), dapat ditulis Z hitung > 1,96
2) Grafik Histogram dan Normal Probability Plots
Cara grafik histogram dalam menentukan suatu data
berdistribusi normal atau tidak, cukup membandingkan antara data
riil/nyata dengan garis kurva yang terbentuk, apakah mendekati
normal atau memang normal sama sekali. Jika data riil membentuk
garis kurva cenderung tidak simetri terhadap mean (U), maka dapat
dikatakan data berdistribusi tidak normal dan sebaliknya. Cara
grafik histogram lebih sesuai untuk data yang relatif banyak, dan
tidak cocok untuk banyak data yang sedikit, karena interpretasinya
dapat me nyesatkan.
Cara normal probability plot lebih handal daripada cara
grafik histogram, karena cara ini membandingkan data riil dengan
data distribusi normal (otomatis oleh komputer) secara kumulatif.
Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika garis data riil
mengikuti garis diagonal.
d. Uji Asumsi Klasik Autokorelasi
Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah
autokorelasi, jika terjadi autokoreIasi maka persamaan tersebut menjadi
tidak baik/tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru
periode t (berada) dengan kesalahan pengganggu periode t-1
(sebelumnya).
Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah
autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW), dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW di bawah -2 (DW < -2)
b. Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2
atau -2 = DW = +2
c. Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW di atas +2 atau DW > +2
3. Uji Global (Uji F)
Uji F ini dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari
variabel bebas yaitu kelompok acuan (X1), kelas sosial (X2) harga (X3),
promosi (X4), kualitas pelayanan (X5), fasilitas (X6) dan lokasi (X7) untuk
dapat atau mampu menjelaskan tingkah laku atau keragaman variabel
terikat dalam hal ini pemilihan tempat berbelanja (Y). Uji F juga
dimaksudkan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas memiliki
koefisien regresi sama dengan nol.
Untuk melakukan pengujian secara bersama-sama (simultan), maka
ada beberapa langkah yang diperlukan (Suharyadi dan Purwanto, 2004 :
524-525), yaitu:
a. Menyusun Hipotesis
Hipotesis yang ingin diuji adalah kemampuan variabel bebas
dapat mempengaruhi variabel terikat dapat dianggap nilai koefisien
regresinya sama dengan nol, sehingga berapapun nilai variabel bebas
tidak akan berpengaruh terhadap variabel terikat.
Dalam menyusun hipotesis selalu ada hipotesis nol dan
hipotesis alternatif. Untuk hipotesis nol selalu mengandung unsur
kesamaan, maka dapat dirumuskan hipotesis nol adalah koefisien
regresi sama dengan nol. Untuk hipotesis alternatifnya adalah
koefisien regresi tidak sama dengan nol. Hipotesisnya dirumuskan
sebagai berikut :
H0 :
b
1 ;b
2 ;b
3 ;b
4 ;b
5 ;b
6 ; b7 = 0Ha : minimal salah satu
b
1 ;b
2 ;b
3 ;b
4 ;b
5 ;b
6 ; b7 ? 0b. Menentukan daerah keputusan hipotesis
Untuk uji ini digunakan tabel F. Untuk mencari nilai F-tabel
perlu diketahui derajat bebas pembilang pada kolom, derajat bebas
penyebut pada baris dan taraf nyata. Umumnya ada 2 taraf nyata yang
dipakai yaitu 1 % dan 5 %. Untuk ilmu pasti lebih baik digunakan 1 %
sedang ilmu sosial dapat digunakan 5 %. Untuk derajat pembilang
digunakan nilai k-1, yaitu jumlah variabel dikurang 1. Untuk derajat
penyebut digunakan n-k, yaitu jumlah sampel dikurangi dengan
c. Menentukan nilai F- hitung
Nilai F-hitung ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
1)
-k
-(N
/
)
R
-(1
k
/
R
F
22
=
Dimana :
F = Nilai F-hitung
R2 = Nilai koefisien korelasi k = jumlah variabel
n = jumlah sampel
d. Menentukan daerah keputusan
Menentukan wilayah H0 dan Ha, serta membandingkan dengan
nilai F-hitung untuk mengetahui apakah menerima H0 atau menerima
Ha.
F-hitung Gambar 1. Uji-F
e. Memutuskan hipotesis
Untuk memutuskan apakah menerima atau menolak H0, maka :
1) Apabila F-hitung = F-tabel pada a=5 %, maka H0 ditolak dan Ha
diterima.
Daerah H0 diterima
2) Apabila F-hitung < F-tabel pada a=5 %, maka H0 diterima dan Ha
ditolak.
4. Uji Signifikan Parsial atau Individual (uji-t)
Uji signifikansi parsial atau individual adalah untuk menguji apakah
suatu variabel bebas secara parsial berpengaruh atau tidak terhadap
variabel terikat (Suharyadi dan Purwanto, 2004 : 525 -527).
Untuk mengetahui apakah suatu variabel bebas secara parsial
berpengaruh nyata atau tidak, digunakan uji-t atau t-student. Untuk
melakukan uji-t ada beberapa langkah yang diperlukan sebagai berikut :
a. Menentukan hipotesis
Variabel bebas berpengaruh tidak nyata apabila nilai
koefisiennya sama dengan nol, sedangkan variabel bebas akan
berpengaruh nyata apabila nilai koefisiennya tidak sama dengan nol.
Hipotesis selengkapnya adalah sebagai berikut :
H0 :
b
1 ;b
2 ;b
3 ;b
4 ;b
5 ;b
6 ; b7 = 0Ha :
b
1 ;b
2 ;b
3 ;b
4 ;b
5 ;b
6 ; b7 > 0b. Menentukan daerah kristis
Daerah kritis ditentukan oleh nilai t-tabel dengan derajat bebas
yaitu n-k, dan taraf nyata a 5 %.
c. Menentukan nilai t-hitung
Nilai t-hitung untuk koefisien b1, b2, b3, b4, b5,, b6 dan b7 dapat
t-hitung
dimana :
t-hitung = nilai yang dicari
r = koefisien korelasi antara hipotesis 1 hingga hipotesis 7
dengan keputusan konsumen
n = jumlah sampel
d. Menentukan daerah keputusan
Daerah keputusan untuk menerima atau menolak H0 dengan
derajat bebas yaitu n-k, dengan taraf nyata 5 %.
0 t (a; n-k)
Gambar 2. Uji-t satu sisi kanan
e. Menentukan keputusan
1) Apabila t-hitung = t-tabel pada a 5 %, maka H0 ditolak dan Ha
diterima.
2)Apabila t-hitung < t-tabel pada a 5 %, maka H0 diterima dan Ha
ditolak.
Daerah H0 ditolak
42
BAB IV
GAMBARAN UMUM CARREFOUR
A. Sejarah Singkat Carrefour
Carrefour ialah sebuah kelompok supermarket internasional,
berkantor pusat di Perancis. Carrefour adalah kelompok ritel kedua terbesar
setelah Wal-Mart.
Gerai Carrefour pertama dibuka pada 3 Juni, 1957, di Annecy di dekat
sebuah persimpangan. Kelompok ini didirikan oleh Marcel Fournier dan
Louis Deforey. Hingga kini, gerai pertama ini adalah gerai Carrefour terkecil
di dunia.
Kelompok Carrefour memperkenalkan konsep hipermarket untuk
pertama kalinya, sebuah supermarket besar yang mengombinasikan
department store. Mereka membuka hypermarket pertamanya pada 1962 di
Sainte-Geneviève-des-Bois, dekat Paris, Perancis.
B. Carrefour Indonesia
Carrefour Indonesia memulai sejarahnya di Indonesia pada bulan
Oktober 1998 dengan membuka unit pertama di Cempaka Putih. Pada saat
yang sama, Continent, juga sebuah paserba dari Perancis, membuka unit
pertamanya di Pasar Festival.
Pada penghujung 1999, Carrefour dan Promodes (induk perusahaan
Continent) sepakat untuk melakukan penggabungan atas semua usahanya di
seluruh dunia. Penggabungan ini membentuk suatu grup usaha ritel terbesar
Dengan terbentuk nya Carrefour baru ini, maka segala sumber daya
yang dimiliki kedua grup tadi menjadi difokuskan untuk lebih memenuhi dan
memuaskan kebutuhan pelanggan kami.
Penggabungan ini meningkatkan kinerja paserba-paserba yang ada,
mendapat manfaat dari keahlian karyawan - karyawan di Indonesia dan di
dunia, dan mengantisipasi terjadinya perubahan ritel dalam skala nasional dan
global.
Fokus terhadap konsumen diterjemahkan dalam 3 pilar utama, yang
membuat Carrefour menjadi pilihan tempat belanja bagi para konsumen
Indonesia. Ketiga pilar utama tersebut adalah sebagai berikut :
1. Harga yang bersaing
2. Pilihan yang lengkap
3. Pelayanan yang memuaskan
Di bulan Januari 2008 PT. Carrefour Indonesia, memiliki lebih dari 60
(enam puluh) gerai yang tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar,
Yogyakarta, Semarang, Medan, Palembang dan Makasar yang didukung lebih
dari 11.000 (sebelas ribu) karyawan profesional yang siap untuk melayani
para konsumen.
Konsep paserba merupakan konsep perdagangan eceran yang
diciptakan oleh Carrefour yang dirancang untuk memuaskan para konsumen.
Di Indonesia, terutama di Jakarta, Carrefour, dengan cepat, menjadi suatu
Ditambah dengan adanya fasilitas- fasilitas pelengkap seperti snack
corner, food court, parkir gratis di paserba-paserba tertentu, bahkan dengan
adanya garansi harga dan garansi kualitas, maka paserba Carrefour
benar-benar merupakan tempat belanja keluarga.
1. Lokasi Carrefour
Kantor Pusat Carrefour Indonesia beralamat di Jl. Lebak Bulus
Raya No.8 Jakarta Selatan – 12310. Untuk Carrefour di Yogyakarta
beralamat di Jl. Laksda Adisucipto Km 6.
2. Komitmen Carrefour
Komitmen Carrefour kepada para pelanggan dan konsumennya yaitu:
a. Ada yang Lebih Murah Kami Ganti 10x lipat
b. Parkir Gratis
c. Pengiriman Gratis
d. SIMPEL : Sistem Pembulatan
e. Tidak Puas Kami Beli Kembali
3. Layanan Carrefour
Layanan yang diberikan Carrefour kepada para pelanggan dan
konsumennya yaitu :
a. Carrefour Isi Pulsa
Para pelanggan dan konsumen Carrefour dapat menikmati
kemudahan mengisi pulsa semudah para pelanggan dan
selalu tersedia di setiap kasir yang ada di Carrefour mudah,
lengkap, dan cepat.
b. Carrefour Voucher Center
Carrefour Voucher Center untuk memberikan kemudahan bagi
pelanggan dan konsumen Carrefour membeli voucher belanja
Carrefour dengan pelayanan yang lebih efisien, mudah dan cepat.
Nominal dari voucher ini bernilai Rp. 100.000,- dan 200.000,-.
c. Carrefour - Air Asia
Carrefour memberikan layanan kemudahan berbelanja dan
pemesanan tiket perjalanan bersama Air Asia di Carrefour.
d. Carrefour SMS
Carrefour SMS merupakan layanan yang diberikan Carrefour unt uk
memberikan informasi dan promo terbaru dari Carrefour.
4. Produk Carrefour
Produk Carrefour menjawab kebutuhan konsumen akan produk
berkualitas dengan harga yang lebih kompetitif. Carrefour senantiasa
menjaga kualitas produk Carrefour setara dengan produk-produk
unggulan lainnya namun dengan harga lebih murah dibanding
produk-produk unggulan tersebut, dengan demikian produk-produk Carrefour memiliki
konsumen yang paling luas. Rangkaian produk Carrefour yang meliputi
produk kebutuhan sehari- hari, perlengkapan rumah tangga,
Paling Murah hadir sebagai pilihan paling ekonomis untuk
memenuhi kebutuhan konsumen Carrefour. Rangkaian produk paling
murah Carrefour meliputi berbagai produk kebutuhan sehari- hari,
perlengkapan rumah tangga, produk-produk segar dan produk tekstil.
Bluesky hadir sebagai pilihan paling hemat untuk memenuhi
kebutuhan konsumen Carrefour akan produk-produk elektronik.
Harmonie menjawab kebutuhan konsumen Carrefour akan produk
tekstil berkualitas dengan harga lebih kompetitif. Rangkaian produk
Harmonie meliputi berbagai produk busana berbagai usia, sepatu, tas dan
47
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis menganalisis data yang telah terkumpul dan
melakukan pembahasan. Data tersebut berupa hasil jawaban responden yang
diperoleh dari kuesioner yang diberikan pada konsumen. Hasil pengolahan data
berupa informasi untuk mengetahui apakah keputusan konsumen (Y) dalam
memilih Carrefour sebagai tempat berbelanja tersebut dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang meliputi faktor-faktor kelompok acuan (X1), kelas sosial (X2), harga (X3),
promosi (X4), kualitas pelayanan (X5), fasilitas (X6), lokasi (X7) serta berapa besar
pengaruhnya.
A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Pengujian validitas dan reliabilitas ini dilakukan untuk mengetahui
validitas dan reliabilitas dari kuesioner yang disebarkan terhadap 100
responden, dan hasilnya dapat dilihat sebagai berikut :
1. Pengujian Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan bantuan komputer dengan
menggunakan program SPSS for Windows 11.5, dengan hasilnya sebagai
Tabel V.1
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Variabel rhitung rtabel Status
Kelompok Acuan (X1)
KA_1 0.763 0,135 Valid
KA_2 0.809 0,135 Valid
KA_3 0.794 0,135 Valid
KA_4 0.823 0,135 Valid
KA_5 0.773 0,135 Valid
KA_6 0.524 0,135 Valid
Kelas Sosial (KS)
KS_1 0.820 0,135 Valid
KS _2 0.867 0,135 Valid
KS _3 0.877 0,135 Valid
KS _4 0.691 0,135 Valid
Harga (HRG)
HRG_1 0.791 0,135 Valid
HRG_2 0.789 0,135 Valid
HRG_3 0.826 0,135 Valid
HRG_4 0.862 0,135 Valid
HRG_5 0.744 0,135 Valid
Promosi (PRMSI)
PRMSI_1 0.714 0,135 Valid
PRMSI_2 0.723 0,135 Valid
PRMSI_3 0.785 0,135 Valid
PRMSI_4 0.777 0,135 Valid
PRMSI_5 0.802 0,135 Valid
PRMSI_6 0.726 0,135 Valid
Kualitas Pelayanan (KP)
KP_1 0.778 0,135 Valid
KP_2 0.824 0,135 Valid
KP_3 0.790 0,135 Valid
KP_4 0.854 0,135 Valid
KP_5 0.806 0,135 Valid
KP_6 0.637 0,135 Valid
KP_7 0.765 0,135 Valid
Variabel rhitung rtabel Status
Fasilitas (FSLTS)
FSLTS_1 0.753 0,135 Valid
FSLTS_2 0.802 0,135 Valid
FSLTS_3 0.740 0,135 Valid
FSLTS_4 0.679 0,135 Valid
FSLTS_5 0.746 0,135 Valid
FSLTS_6 0.676 0,135 Valid
FSLTS_7 0.772 0,135 Valid
FSLTS_8 0.730 0,135 Valid
Lokasi (LOKSI)
LOKSI_1 0.523 0,135 Valid
LOKSI_2 0.727 0,135 Valid
LOKSI_3 0.718 0,135 Valid
LOKSI_4 0.764 0,135 Valid
LOKSI_5 0.755 0,135 Valid
LOKSI_6 0.734 0,135 Valid
Keputusan Konsumen (KP)
KP_1 0.760 0,135 Valid
KP_2 0.852 0,135 Valid
KP_3 0.594 0,135 Valid
KP_4 0.877 0,135 Valid
KP_5 0.782 0,135 Valid
KP_6 0.662 0,135 Valid
Semua pernyataan yang digunakan dalam penelitian berstatus valid
dan tidak ada satu pernyataan yang gugur, dimana setiap butir penyataan
yang digunakan dalam penelitian memiliki rhitung > rtabel. Dimana hasil
perhitungan rhitung dibandingkan dengan rtabel satu sisi pada taraf
signifikansi 5% dan derajat bebas n-1. Berdasarkan tabel r satu sisi, bahwa
r pada taraf signifikan 5% dan derajat bebas 100-2=98 adalah 0,135.
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua butir-butir
memiliki nilai rhitung yang lebih besar dari nilai rtabel. Oleh karena itu, data
yang diperoleh dapat dianalisis lebih lanjut untuk menguji hipotesis.
2. Pengujian Reliabilitas
Untuk menguji keandalan butir-butir pernyataan yang ada dalam
penelitian ini, digunakan rumus Spearman Borwn, dengan bantuan
komputer dengan program SPSS for windows ver 11.5. Suatu butir
pernyataan akan dikatakan reliabel bila r yang dihasilkan lebih besar dari
rtabel dan menggunakan derajat kebebasan n-1.
Tabel V.2
Hasil