• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHASA INDONESIA SET 9 SINTAKSIS MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAHASA INDONESIA SET 9 SINTAKSIS MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAHASA

INDONESIA

09

SET 9

SINTAKSIS

A. PENGERTIAN SINTAKSIS

Dalam Kamus Lingustik karya Kridalaksana, Sintaksis adalah cabang linguistik yang mempelajari pengaturan dan hubungan antara kata dengan kata, atau dengan satuan-satuan yang lebih besar atau antara satuan-satuan-satuan-satuan yang lebih besar itu dalam bahasa. Satuan terkecil dalam bidang ini ialah kata. Subsistem bahaya yang mencakup hal tersebut sering dianggap bagian dari gramatika.

Dengan perkataan lain, sintaksis adalah bagian dari tata bahasa yang mempelajari proses pembentukan kalimat atau yang menganalisis kalimat atas bagian-bagiannya. Sintaksis disebut juga tata kalimat.

a. Frasa

Frasa adalah kelompok kata atau gabungan dua kata atau lebih yang sifatnya tidak predikatif. Gabungan tersebut dapat rapat maupun renggang. Misalnya: Danau luas adalah frasa karena kontruksi nonpredikatif. Berbeda dengan Danau itu luas yang bukan frasa karena bersifat predikatif. Dengan kata lain, sebuah frase tidak boleh melebihi batas satu fungsi kalimat. (subjek saja, predikat saja, objek saja, atau keterangan saja).

MATERI D

AN L

ATIHAN SO

AL SBMPTN

TOP LE

VEL - XII SM

A

(2)

2

1. Jenis-jenis Frasa

Frasa Setara (Endosentris Koordinatif)

Frasa setara adalah frasa yang kedua unsurnya sederajat. Tidak mengenal pola DM/MD. (Diterangkan-Menerangkan)

Contoh:

anak istri, ayah ibu, hutan rimba, warta berita

Frasa Bertingkat (Endosentris Subordinatif/ Atributif)

Frasa Bertingkat adalah frasa yang kedua unsurnya tidak sama derajatnya. Mengenal pola DM/MD/MDM.

Contoh:

calon mahasiswa, rumah presiden, sepasang sepatu tua, meja gambar, baru bangkit

Frasa Eksosentris

Frasa Eksosentri sadalah frasa yangterdiri dari unsur penjelas saja. Frasa ini ditandai dengan adanya kata depan: di, ke, dari.

Contoh:

ke kampus, dari perpustakaan, di kelas 2. Inti Frasa

Inti frasa adalah bagian frasa yang pokok atau bagian yang diterangkan.

Contoh:

a. Pengendalian harga kacang hijau (inti frasa = pengendalian) b. Lima wanita cantik (inti frasa = wanita)

3. Pola Frasa

Pola frasa bisa berada dalam kalimat atau dapat pula berdiri sendiri. Hal ini berkaitan dengan hukum DM/DM dan jenis kata.

Contoh:

a. Gadis cantik = makan lagi D M D M b. Kepala sekolah = ayah guru KB KB KB KB

b. Klausa

Klausa adalah kelompok kata yang sudah memiliki subjek dan predikat, tetapi belum berintonasi akhir.

(3)

3

Contoh:

a. Ibu menyanyi (1 klausa) b. Ayah tersenyum (1 klausa) c. Nenek menjerit (1 klausa) 1. Jenis atau Sifat Klausa

• Klausa atasan disebut juga klausa pokok atau induk kalimat • Klausa bawahan disebut juga keterangan atau anak kalimat.

Untuk menentukan klausa atasan dan klausa bawahan, klausa memiliki tanda hubung sebagai penanda awal klausa bawahan. Kata hubung tersebut: sebab, karena; agar, supaya;ketika, sejak, setelah, sesudah; kecuali, selain; bahwa, sehingga, meskipun.

Contoh:

Ketika berada di Ambon, Andrean menikah lagi (klausa bawahan, klausa atasan)

CONTOH SOAL

1. Gabungan kata yang setipe dengan meja plastik terdapat pada …. (SPMB 2002) A. kursi panjang B. dalam mimpi C. jeruk manis D. tepung beras E. kucing hitam Pembahasan :

Gabungan kata meja plastik berpola DM = KB : KB yang stipe dengan frasa tersebut adalah tepung beras (DM = KB : KB)

Jawaban (D)

2. Inti frasa tidak akan menguntungkan semua pihak adalah …. (SPMB 2002) A. tidak menguntungkan B. menguntungkan C. tidak D. akan E. semua pihak Pembahasan :

Frasa tidak akan menguntungkan/semua pihak berpola PO (dua frasa). Inti frasa tidak akan

CONTOH SOAL

CONTOH SOAL

(4)

4

menguntungkan adalah menguntungkan. Inti frasa semua pihak adalah pihak. Pilihan yang ada adalah (B) menguntungkan.

Jawaban (B) c. Kalimat

Kalimat adalah kesatuan bahasa atau ujaran yang berupa kata atau kumpulan kata disertai intonasi yang menunjukkan bahwa kesatuan itu sudah lengkap. Kumpulan kata itu berupa satu klausa atau lebih yang ditata menurut pola tertentu dan dapat berdiri sendiri sebagai satu satuan.

1. Fungsi Kalimat

Subjek ialah inti pikiran kalimat. Menjadi jawab pertanyaan apa/siapa terhadap predikat.

Predikat ialah bagian yang menerangkan subjek.

Objek ialah bagian kalimat yang berfungsi melengkapi predikat transitif. Berubah menjadi subjek bila dipasifkan

Ada tiga jenis objek, yaitu objek penderita, objek pelaku, dan objek penyerta.

Contoh:

a. Para siswa mengerjakan soal ujian. (soal ujian, objek penderita)

b. Ayah membelikan Dewi boneka. (Dewi, objek penyerta; boneka, objek penderita) c. Majalah itu dibaca oleh Argha. (Argha, objek pelaku)

Pelengkap bagian kalimat yang berfungsi melengkapi predikat intransitif • Keterangan bagian yang memberi keterangan kepada semua fungsi dalam

kalimat. 2. Pola Kalimat

Maksudnya susunan berdasarkan fungsi kalimat.

Contoh:

pola SPOK

Peserta SBMPTN akan mengikuti tes sekitar bulan Juni 2015. S (KB) P (KKj) O (KB) K (Ket) 3. Penentuan Inti Kalimat

Penentuan ini meliputi inti subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Inti kalimat merupakan bagian pokok yang biasanya diwakili oleh satu kata.

Contoh:

Sebagian calon mahasiwa yang tidak diterima melalui jalur SNMPTN harus mengikuti ujian SBMPTN.

(5)

5

4. Jenis kalimat Berdasarkan Jumlah Unsurnya

Kalimat Inti

Kalimat Inti adalah kalimat yang hanya terdiri atas dua inti yang merupakan unsur pusat, yaitu inti subjek dan inti predikat.Ciri-ciri kalimat inti: berjumlah dua kata, berintonasi normal (kalimat berita), dan bersusunan biasa (S-P).

Contoh:

a. Kami bercengkrama

b. Buruh mengeluh

Kalimat Luas

Kalimat Luas adalah Kalimat Inti yang mendapat perluasan dengan satu atau beberapa unsur penjelas.

Contoh:

a. Kami bercengkrama dengan kawan-kawan semasa sekolah dulu di warung

pinggir jalan.

b. Buruh mengeluh kepada Serikat Pekerja Indonesia tentang gajinya yang tidak sesuai dengan UMP.

5. Kalimat Transformasi

Kalimat Transformasi adalah kalimat Inti yang telah mengalami perubahan intonasi, perubahan susunan kata, penambahan unsur, dan dijadikan Kalimat Majemuk Bertingkat.

Contoh:

a. Kami bercengkrama

b. Bercengkrama kami

c. Sambil menunggu guru, kami bercengkrama

6. Kalimat Elips

Kalimat Elips adalah kalimat yang kehilangan salah satu atau kedua-duanya unsur pusat tersebut.

Contoh:

a. Ke Jakarta b. Pergi ke Bali

7. Kalimat Minor

(6)

6

Contoh:

a. Pergi! b. Dia?

CONTOH SOAL

1. Masyarakat terbiasa menyumbangkan sebagian harta benda yang dimilikinya untuk membantu meringankan beban kelompok masyarakat yang kurang beruntung.

Kalimat tersebut berasal dari kalimat inti …. (SPMB 2006) A. masyarakat menyumbangkan harta

B. masyarakat terbiasa C. harta benda meringankan D. masyarakat kurang beruntung E. masyarakt membantu.

Pembahasan :

Kalimat inti adalah inti subjek dan predikat. Objek dan keterangan bukanlah bagian dari kalimat inti. Mulai dari menyumbangkan …dimilikinya (o) dan mulai dari untuk… beruntung (ket) dibuang saja. Jadi, inti subjek dan predikat kalimat itu ialah Masyarakat terbiasa (SP).

Jawaban (B)

2. Anda ingin berwisata alam pedesaan sambil menikmati hidangan istimewa , memandang hamparan sawah luas terbentang dan deretan pohon kelapa yang membingkai tepian desa, mendengar suara gemericik air dan menyaksikan ikan-ikan yang berenang bebas di kolam alam, sambil menikmati masakan udang galah lezat?

Inti kalimat tersebut adalah … (UM UGM 2010) A. Anda ingin pergi ke desa?

B. Anda ingin menikmati pemandangan alam? C. Anda ingin menikmati udang galah yang lezat? D. Anda ingin berwisata.

E. Anda ingin berwisata alam dan berwisata kuliner? Pembahasan :

Inti kalimat adalah inti SPO. Pelengkap dan keterangan bukanlah inti kalimat. Inti kalimat tersebut ialah Anda ingin berwisata. (SP)

Jawaban (D)

CONTOH SOAL

CONTOH SOAL

(7)

7

8. Jenis Kalimat Berdasarkan Jumlah Klausa

Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal atau kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya mengandung satu klausa atau mempunyai satu objek dan satu predikat.

Contoh:

a. Kita perlu berkreasi.

b. Mahasiswa itu mengadakan penelitian.

Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang hubungan antara kedua polanya sederajat.

Hubungan setara itu dapat diperinci lagi atas:

a. Setara menggabungkan: kata hubung yang dipakai: dan, lagi, serta, lalu, kemudian

Contoh:

Saya membaca novel dan kakak membaca majalah. b. Setara memilih: kata hubung yang dipakai atau.

Contoh:

Engkau ingin tetap di sini atau ikut bersamaku.

c. Setara mempertentangkan: kata hubung yang dipakai: tetapi, melainkan, sedangkan

Contoh:

la tidak pergi ke toko buku, melainkan tidur nyenyak di rumah.

d. Setara menguatkan: kata tugas yang digunakan, yaitu bahkan, lagipula

Contoh:

Anak ini pintar bahkan baik budi pekertinya.

Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang sekurang-kurangnya terdiri atas dua klausa, yaitu klausa atasan dan klausa bawahan.

Kalimat kompleks ditandai dengan kata hubung yang menyatakan hubungan:

(8)

8

a. Waktu: tatkala, ketika, waktu, sesudah, setelah, sebelum, dsb. b. Tujuan: biar ,untuk, supaya, agar

c. Syarat: asalkan, jika, jikalau, bilamana d. Perlawanan: meskipun, walaupun,dsb. e. Sebab-akibat: karena, sehingga, sebab.

Contoh:

Sebelum hasil perhitungan suara pilpres diumumkan KPU, Pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 menyatakan mundur dari proses perhitungan suara. Catatan:

a. Jika induk kalimat mendahului anak kalimat, tidak digunakan tanda koma.

b. Jika anak kalimat mendahului anak kalimat digunakan tanda koma Anak kalimat, Induk kalimat

c. Dalam kalimat majemuk ada istilah Eksplisit: ada kata penghubung.

Contoh:

Ketika hujan turun deras, saya tiba di rumah. Implisit: tida ada kata penghubung Contoh: Hujan deras; saya tiba di rumah.

CONTOH SOAL

1. (1) Saat ini, energi listrik telah menjadi kebutuhan.

(2) Saat ini, energi listrik sulit terpisahkan dari segala aktivitas sehari-hari. Hasil penggabungan yang tepat dari kedua kalimat tersebut adalah …

A. Saat ini, energi listrik telah menjadi kebutuhan sehingga sulit terpisahkan dari aktivitas sehari-hari.

B. Pada saat energi listrik telah menjadi kebutuhan, maka sulit dipisahkan dari aktivitas sehari-hari.

C. Saat ini, energi listrik telah menjadi kebutuhan yang sulit dipisahkan dari aktivitas sehari-hari.

D. Energi listrik telah menjadi kebutuhan karena sulit dipisahkan dari aktivitas sehari-hari.

E. Energy listrik tidak terpisahkan dari aktivitas sehari-hari karena telah menjadi kebutuhan.

CONTOH SOAL

CONTOH SOAL

(9)

9

Pembahasan :

Dua kalimat tunggal di atas dapat digabungkan sesuai dengan opsi A. kalimat kedua merupakan akibat dari kalimat pertama. Konjungsi yang tepat adalah sehingga.

Jawaban (A)

2. Walaupun petugas keamanan sering merazia, tetapi pedagang kaki lima tetap bermain kucing-kucingan.

Pemakaian kata walaupun dan tetapi pada kalimat di atastidak tepat. Kalimat tersebut dapat diperbaiki menjadi … (SIMAK UI 2009)

A. Walaupun petugas keamanan sering melakukan razia, namun pedagang kaki lima tetap bermain kucing-kucingan. B. Meskipun petugas keamanan sering melakukan razia, namun pedagang kaki lima

tetap bermain kucing-kucingan. C. Petugas keamanan sering melakukan razia, meskipun pedagang kaki lima tetap

bermain kucing-kucingan. D. Walaupun petugas keamanan sering melakukan razia, pedagang kaki lima tetap

bermain kucing-kucingan. E. Petugas keamanan sering melakukan razia, sehingga pedagang kaki lima tetap

bermain kucing-kucingan. Pembahasan :

Kata penghubung walaupun dan tetapi tidak boleh dipakai dalam satu kalimat karena kalimat menjadi tidak efektif. Oleh karena itu, kata pengehubung tetapi dihilangkan saja.

Jawaban (D)

3. (1) Sebagian nasabah masih saja resah.

(2) Pemerintah memberikan jaminan bahwa uang nasabah tetap aman.

Penghubung yang paling tepat untuk menggabungkan kedua kalimat di atas adalah ….

(SPMB 2003) A. jika B. agar C. walaupun D. sementara itu E. sebaliknya Pembahasan :

Kedua kalimat tersebut menyatakan hubungan perlawanan (konsesif) maka kata penghubung yang tepat adalah walaupun.

(10)

10

9. Kalimat Baku

Kalimat baku adalah kalimat yang penulisannya sesuai dengan kaidah bahasa baku serta dapat menyampaikan informasi secara tepat.

Kalimat baku secara prinsip sama dengan kalimat efektif. Karena itu, jika ada soal tentang kalimat efektif, kita mengacu pada ketentuan kalimat baku.

• Ciri-ciri Kalimat Baku

- Minimal ada Subjek dan Predikat, contoh:

a. Bagi semua mahasiswa tingkat I harus mendaftar ulang. KPO (tidak baku) b. Semua mahasiswa tingkat I harus mendaftar ulang. SPO (baku)

c. Bagi semua mahasiswa tingkat I harus didaftar ulang. KPS (baku) - Hemat dalam Penggunaan Kata

Contoh:

a. Banyak penonton-penonton kecewa dengan acara yang disajikan. (tidak baku)

b. Penonton-penonton kecewa dengan acara yang disajikan. (baku) - Logis

Contoh:

a. Mayat yang terpotong-potong itu mondar-mandir di Detos. (tidak baku) b. Sebelum menjadi mayat yang terpotong-potong, ia mondar-mandir di

Detos. (baku) - Sesuai dengan EYD

Contoh:

a. Seorang dokter harus pandai menganalisa pasien. (tidak baku) b. Seorang dokter harus pandai menganalisis pasien. (baku) - Paralel

Contoh:

a. Tindak kekejaman, kekerasan, dan menindas adalah perbuatan tidak terpuji. (tidak baku)

b. Tindak kekejaman, kekerasan, dan penindasan adalah perbuatan tidak terpuji. (baku)

(11)

11

- Tidak Ambigu

Contoh:

a. Ayah membeli tujuh karung beras. (tidak baku) b. Ayah membeli beras sebanyak tujuh karung. (baku) 10. Memperbaiki Kalimat Tidak Baku

• Tidak Bersubjek

Contoh:

a. Dalam bahasa Indonesia tidak mengenal tensis. KPO (tidak baku) b. Dalam bahasa Indonesia tidak dikenal tensis. KPS (baku)

• Salah Menggunakan Preposisi

Contoh:

a. Ia membicarakan tentang hari perkawinan. (tidak baku) b. Ia membicarakan hari perkawinan.

c. Ia berbicara tentang hari perkawinan. (b dan c baku) • Salah Penempatan Keterangan Aspek

Keterangan aspek: ingin, mau, akan, harus, belum, telah, hendak

Contoh:

a. Saya ingin bicarakan masalah itu kepada Anda. (tidak baku) b. Saya ingin membicarakan masalah itu kepada Anda. (baku) c. Ingin saya bicarakan masalah itu kepada Anda. (baku)

CONTOH SOAL

1. Manakah pilihan di bawah ini yang termasuk kalimat efektif? (SNMPTN 2009)

A. Dalam musyawarah itu menghasilkan lima ketetapan yang harus dilaksanakan bersama. B. Dalam pertemuan itu memutuskan bahwa Andi yang ditunjuk menjadi ketua

koperasi.

C. Kegagalan proyek itu karena perancangan yang tidak baik dan pengawasan yang kurang cermat.

D. Meskipun negara itu merupakan penghasil kapas nomor satu dunia, tetapi harga tekstilnya sangat tinggi.

E. Budiman ingin menjadi juara umum di sekolahnya, tetapi ia hanya berhasil menjadi juara ketiga.

CONTOH SOAL

CONTOH SOAL

(12)

12

Pembahasan :

Kalimat efektif (kalimat baku) mempunyai ciri: minimal ada subjek dan predikat, hemat, sesuai EYD, logis, dan tepat pilihan kata.

Pilihan (A) dan (B) tidak memiliki subjek seharusnya kata dalam pada kedua kalimat itu dihilangkan. Pilihan (C), tanpa predikat, sedangkan pilihan (D) tidak hemat, kata tetapi tidaklah diperlukan.

Jawaban (E)

2. Kalimat di bawah ini tidak efektif, kecuali … (SIMAK UI 2009) A. Dalam bab ini, akan menelusuri kasus malpraktik.

B. Berita musibah gempa itu saya sudah sampaikan pada Pak Lurah.

C. Bagi segenap pelajar yang akan mengajukan proposal penelitian harap mengirimkan datanya segera.

D. Beberapa artikel-artikel ilmiah itu dimuat dalam jurnal ilmiah.

E. Makalah ini membahas masalah kesehatan masyarakat di daerah rawan gempa. Pembahasan :

Pilihan A, B, C, dan D salah karena:

A. Tidak ada subjeknya. Seharusnya “Dalam bab ini, akan ditelusuri kasus malpraktik”. B. Bentuk pasif tidak baku, seharusnya “Berita musibah gempa itu, sudah saya sampaikan

kepada Pak Lurah”.

C. Tidak ada subjeknya, seharusnya “Segenap pelajar yang akan mengajukan proposal penelitian harap mengirimkan datanya segera”.

D. Kalimat tidak hemat, seharusnya “Beberapa artikel ilmiah itu dimuat dalam jurnal ilmiah”.

Jawaban (E)

3. Kalimat di bawah ini yang tidak efektif adalah … (SIMAK UI 2012)

A. Ketinggian air sungai Cisanggarung yang hampir selalu meluap saat hujan. B. Bukit itu telah berbah fungsi dari hutan menjadi tambang pasir.

C. Meskipun telah dimakan usia, bangunan tua di seberang stasiun Jatinegara itu masih tampak kokoh.

D. Namdur jantan tidak membantu namdur betina untuk membangun sarang, mengerami telur, atau membesarkan anak.

E. Industry perhotelan menjadi salah satu industri yang tumbuh subur di Bandung. Pembahasan :

Kalimat (A) tidak berpredikat, konjungsi yang haruslah dihilangkan dan huruf kapital di awal kata sungai karena nama geografis. Perbaikannya: Ketinggian air Sungai Cisanggarung hampir selalu meluap saat hujan.

Referensi

Dokumen terkait

(Susunlah kata-kata acak berikut menjadi kalimat yang

x Kesepadanan struktur Kalimat tersebut tidak mempunyai subjek karena dalam kalimat tersebut terdapat kata maka, agar menjadi kalimat yang efektif lebih baik kata maka

Data yang berasal dari citra satelit sudah dalam bentuk digital sehingga dapat langsung digunakan.. Data spasial, grafis, atau data keruangan adalah data yang

Sinkronik adalah cara berfikir dalam mempelajari sejarah dengan meneliti gejala-gejala yang meluas dalam ruang tetapi dalam waktu yang terbatas.. Diakronik adalah cara berfikir

Pada percobaannya Morgan menyilangkan lalat buah jantan bermata putih dengan betina tipe liar bermata merah, diperoleh F 1 semua mata merah dan F 2 -nya mata merah : mata putih =

Menurut Watson dan Crick, DNA digambarkan sebagai tangga tali terpilin disebut “rantai ganda” (double helix), dengan ibu tangga terdiri dari gugus deoksiribosa dan gugus

B. Bukti adalah pengamatan faktual yang dapat dilihat, ditimbang, dihitung, dan diperiksa. Cantote, ilmu pengetahuan adalah suatu hasil aktivitas manusia yang mempunyai

Menurut saya soal nomor 3 belum memenuhi syarat sebagai kalimat yang efektif, kata naik sebaiknya dihilangkan, selain itu kata ekonomi setelah pertumbuhan juga sebaiknya diubah