I
JNffiIB-T
m m I
*$mfr*r
uffitrl
PERAN PERGURUAN
TINGGI
DALAM
MENCIPTAKAN
ENTREPNENEUR
INDONESIA
YANG
KREATIF,
INOVATIF
DAN
HANDAL
UNTUK
MENGHADAPI
PERSAINGAN
GLOBAT
Pfi$SN,0tNS S'fit'ffit$,|
USIw'
R$tfA$TC$ttffi
Jffi&TA
15 sSPTE'bf,&fiRe$tr
!to
ll
Il
I I I
h
iffi.g.a
SEMINARNASIONAL
KEWIRAUSAI{AAhI
DAIYINOVASI
BISNIS
I
'?eran Perguruan Tfugg dalam Menciptakan Entrepreneur Indonesia yang
Ifteatif,Inovatif,
dan Handal untuk Menghadapi Persaingan GlobalDISSN No. 2089-1040
TIMPEffiG
l.
Dr.k.
ChairyrSErMM2.
Dr. HennyMularsth, SPsirMM3.
Dra-Ninawa[MM
4.
Sarwo Edy Handoyq SE, MM5.
Ir. Parino Rahardjo,MM
6.
franky Slamet, SE,MM
7
.
HeffyIknrnia
T, SE, M.Si8,
Meile,
SE,MM9.
Felix Sutisna, SE,MM
UPTMKU
Universitas Tartrmanagara l(ampus
tr
Jl. Tanjung Duren Utara No, I, Grogoln Jatorta Tlp- 02LJ655507-08-09-
10-
14-
15 ext 1011, 1012Editorial
seiring dengan meningkatnya kepedulian berbagai pihak akan pentingnya
pendidikan tiwirausanaan sJbagai salah satu upaya mewujudkan kemandirian
6***
serta bentuk nyata
dukungan Universitas Tarumanagara atasai"i-gt*"Va
Gerakan Iiewirausahaan Nasional oleh Pemerintah Indonesiapada 2-Februari 2011
lalu
maka IJPTMKU
bekerja sama de'ngan Magister ildanaiemendan
Sl
ManajemenUntar
memprakarsai pelalaanaan SeminarNasioial Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis
I
(SNKIB D yaog diselenggarakanpada Kauris, 15 September 2011. Seminar ini juga mengbadirkan keynote speifrer
ivlenteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Dr. Syarifuddin Hasan, sE, MM,
MBA.
Pembicara utama lainnya adalah Antonius Tanan (Ciputra Foundation),Noni S.A. Pumomo @lue Bird Group), Gendro Salim (Formula Bisnis Ipdonesia) dan Isyak Meirobie (Meirobie Land) yang juga alumni dari Fakultas Seai Rupa
dan Desain Universitas Tantmanagara
Di samping itt4 seminar ini juga
diililti
dengan presentasi hasil penelitianoleh pemakalah dari berbagai universitas
di
Indonesia yang mengangkat temautama'?eran PergUruan Tinggi dalam Menciptakan Entrepreneur Indonesia yang
Kreati{, Inovatif dan Handal Untuk Mengbadapi Persaingan Global"'
Buku proceedw
nt
disusun berdasarkan empat topik yang menjadi zubtema dari
"oil7o, poper SNKIB I, yaitu Kewirausahaan dan UKM di
Indonesia,
Kewirausahaan
di
PergunranTinggi,
Kreativitasdan
lnovasi
dalam Kewirausahaan, dan Ikwirausahaan dan Praktik Bisnisdi
Indonesia. Adapmjunl"h
makalah yang dipresentasikan dalam seminar dan dibutarkan dalam buktt-proceeding
ini
aa**
as
mataun. Tingginya minat peserta call paper -berpartisipasidalam
SNKIB
I
Untar
pada waktulalu
merupakan indikasip"otiogpyl kegiabn seminar dan cdll paPer
ini
untuk diselenggarakan s@:ua|erkeltjutan,
guna mewadahi perkembangan pengetahuan, penelitian dan praktikkewirusahaan kfiuzusnya di kalangan akademisi dan masyarakat secara luas.
Mewakili univlrsitas Tarumanagara, kami sampaikan penghargaan terbaik atas partisipasi pemakatah dalam kegiatan ini. Kami sangat berharap pelaksanaan
kegiatan
ini
dapat berlangsung kembalidi
masa mendatang.Kami
yakinpartisipasi Bapalillbu sebagai pemakalah pada SNKIB berikuhya akan memberi
kontribusi yang berarti bagi perkembangan kewirausahaan di
Indonesia-Terimakasih
Jakarta, 15 September 201 I
Fenyunting
EDI
DAT
Fakt< Cima
Muh'
Peng
agar
wid
Faktr
Men
Mud
Gelie
Herli
Anali E-Bu,
ntik
Anall R.5u Penir dalar Muji, Kese Pemr Robc Dapt Ronc Stud
lnter
(
I
Peng
Men
Dom Anal
Men
Colle
DAFTAR
lsl
HALAMAN
EDITORIAL
I
a.n
DAFTAR
ISI
JUDUL
MAKALAH
TU
UTM
DI INDONESIA 1lian BMT Berkah Madani
Cimanggis
Muhommad Nadrotuuamon Ha
2
dan lutenengah (UIffi}: Faktor Utama agar Tetap Resisten dari Krisis
Widjoia Hartono
17
-q f
Supetisi Terhadap Kemajuan Bisnis Usaha Kecil
Menengah (UKMI di Wilayah Jakarta
Mudjiarto
24
celiat Bangtcit Buruh Pembatik Perernpuan di Bayat, Klaten
Herlina Dyah
Kuswonti,
.
.
.36 ess fsctors Terhadap lntensi UKM Adopsi
E-Business (Studi Kasus pada UKM Produsen Produk Unggulan dl DIYI
nfikKusmantini -
, .
,
.
-47
ifat
Pengembang Usaha& Susa nto
62
*ecil dan Menengah (UMKM) dalam Menghadapi Persaingan
Global
IMujino
_
- r, . , . .
:
,76
KeseimUan
keuangan dan Manaj€lrt€R pemasaran Sebagai Faktor Pendorong Pertumbuhan EkonomiRobert Qunardi Holiman
85
Dapur 2L oPelayanan Atau Kualitas Produk?'
Ranald, Denis Lora
94
St,rdi
Ka
nai Faktor-faktor Yang Berhubungan Denganlntensi Kewirausahaan
Ary Sotria
Pamungkos
.
-LAz
pengaruh Metode Pelatihan Kewirausahaan Terhadap Keberanian
Memutuskan Berwirausaha
Domnina Roni Puno Renggonis, lulius Runtu
LT4
vestasi Usana fecil Menengah (UKMI dengan
Menggunakan Pendekatan Leasing {Studi Kasus Pada CV Christine
Collection di Solo) Andi Wiiaya
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kesuksesan Bisnis dan
Kepuasan Kerja Karyawan: Studi Perbandingan Pada Perusahaan Fra nchise da n Perusahaan Non- Fra nchise
Mei le, Hetty Karunia Tunjungsari
140
KEWIRAUSAHAAN DI PERGURUAN TINGGI 155
Strategi Meningkatkan Kemampuan Bosic Bidang Kewirausahaan
Mahasiswa Jurusan Non Manajemen
lgn Agus Suryona
156
3
Perbedaan Motivasi Untuk Menjadi Entrepreneur (Studi Pada Ma hasiswa U niversitas Ta rumana ga ra )
Galuh Mira Soktiona
17a
Peran Perguruan Tinggi Dalam Menciptakan Mahasiswa Entrepreneur
Melalui Inkubator Bisnis
Uci Yuliati, Dwi Eko Woluyo
182
Pengaruh Faktor Sosial Demografi dan
Niat Kewirausahaan Mahasiswa
Moch. Kohqr Mudzakur, Zulganef
Faktor Kontekstual Terhadap
194
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi lntensi Berwirausaha di Kalangan
Mahasiswa
Mariska Andriani Chrissanti, Fandy Tiiptono
223
Darnpak Karakteristik dan Kepemirnpinan Mahasiswa Dalam
Pembentukan Jiwa Wirausaha
Muhammod Yudha Gozali, Tommy Setiawon Ruslim
239
Pengaruh Karakteristik Kepribadian dan Lingkungan Bisnis Terhadap
Motivasi Mahasiswa Untuk Memulai Usaha
Franky Slamet
252
Analisa Program KUR (Kredit Usaha Rakyat) Terhadap Minat
Mahasiswa Untuk Berwirausaha
Oliandes Sondokh, Hendrik Yulius Pian, Amelia
265
Analisis lntensi Kewirausahaan Mahasiswa Melalui lntegrasi Faktor Eksternal dan lnternal di Universitas Pelita Harapan Surabaya
Liza Nelloh, Stephanie Angelina Wijaya Ang
273
Pengaruh Religiusitas Terhadap lntensi Berwirausaha
Chairy 290
Perguruan Tinggi, Pergeseran Mind Set Pernbelajaran dan Penciptaan
Tenaga Ahli BerkaralGer Entrepreneur Aniek Rumijati
299
Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi lntensi Kewirausahaan
Mahasiswa
Arifin Djakasaputra
ffi
KN Kapal lmplil Mosn Analil lndor Meriz Perar Saing Rahot Perar dalan Kreat Uzo L
Speci' Ronal Stratr (uMr Tahur Davic Menf lndra Pemc Pada lzzatl Entre lntral
KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM KEWIRAUSAHAAN 327
Kapabilitas Organisasi Sebagai Anteseden Proses lnovasi Produk Serta tmplikasinya Terhadap Kineria Pemasaran
Mosmiro Kurniawati
328
Analisis Kreatifitas dan lnovasi Anggota Himpunan Pengusaha Muda
lndonesia Perguruan finggi di Kota Bandung
Meriza Hendri
347
Peran Knowledge Monagement dalam Mendorong lnovasi dan Daya Saing Organisasi
Rahab
360
aPeranan Kreatifitas dan Pengetahuan Akuntansi Wir:ausaha Muda
dalam Menunjang Kelangsungan Usaha (Going Concern) lndustri
Kreatif di Kota Bandung
Uzo Laila Nurwulan, Herlan Aldiso
377
Special Wet Towel lnovasi Tanpa Meninggalkan Kualitas
Ronald, Nico Anggriawan 392
Strategi Menambah Jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) Melalui Pendidikan Entrepreneurship untuk Menyongsong
Tahun 2020
Dovid Sukardl Kadrat
399
Menjadi Entrepreneur Yang Sukses
lndra Widjoja 418
Pemodelan Motivasi Lulusan Perguruan finggi Menjadi Wlrausaha
Pada Sektor Usaha Jasa di Wilayah Kota Depok tzzati Amperoningrum, Vikri Horyo
Seno
,428
Entre p re n e u ri a t A ttitu de O ri e ntotion da n Ka ra kte risti k
lntrapreneurial: Studi Perbandingan Pegawai di Perusahaan Swasta
dan BUMN
Hetty Ka runia Tuniungssri
.445
Analisis Sikap Kewirausahaan Mahasiswa yang Sedang Menjalankan
Bisnis (Studl Kasus Mahasinra Universitas Bunda Mulia!
Novita Wahyu Setyowoti, Veny Anindya Puspi'tasori
462
KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK BISNIS DI INDONESIA 474 Pengukuran Kemampuan Mahasiswa dalam Presentasi Penjualan di
Jakarta
Ronnie Resdianto Mosman
475
Menjadi Wirausahawan oGo Greeno
Debby Arthur Harris, Herlina Budiono
4U
Hubungan Antara Kesesuaian Nilai Terhadap Kualitas Hubungan dan Loyalitas: Studi Empiris pada Jasa Layanan
Kewirausahaan Bagi "Joki Three
in
One" dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan dan Ketertiban Lalu LintasYo nua r Ro madha n, Mudiia rto
511
Strategi Pemasaran Melly Salon
Bambang Leo Handoko 518
Perkembangan Sejarah Pemasaran Dunia: Sebuah Studi Literatur dan Aplikasinya di lndonesia
Muhammod Zilal Hamzah
537
tnstrumen Sifat dan Kompetensi Antrepreneur
Poula Tiatoerwidya Anggarino, Lerbin Aritopang
a
554 Analisis Karakteristik Produk dan Kebutuhan Variasi Produk dalamMempengaruhi Perpindahan Merek
Air
Mineral VIT (Studi Kasus:Konsumen VIT Ukuran Galon di Jakarta Barat) Retno Dewanti, Aryanti Puspokusumo, Resti Kristina
556
Traditional Snacks in Pelita Harapan University Surabaya: Student's Attitude Accros Low Allowance Vs High Allowance
Sutrisno Vergillius Qoenowan, Johan Lionto, Malvin Ling
580
Analisis SWOT Bagi Penguatan Kelornpok Usaha Bersama (KUBe)
Pernbatik Perempuan di Bayat, Klaten
Ninik Probosori, Titik Kusmontini
591
Peran Perguruan Tinggi dalam Menciptakan Entrepreneur lndonesia yang Kreatif dan lnovatif untuk Menghadapi Persaingan Global Julius F. Nagel
602
Pendeteksian Kondisi Defisit Keuangan untuk Menentukan Pinjaman Jangka Panjang Agar Terhindar dqri Kegagalan Bisnis
Kartiko Nurinqsih
ISSN No. 2089- 1040
I I I
I
I
I
, il
tt r, , .
ta
f I
r\r
,SeminarNaiional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis lUntar, Jakarta l5 September 201I ISSN No. 2089-1040
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMEN GARUHI INTENSI KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA
Arifin
DjakasaputraJurusan Manaj emen, Falailtas Ekonomi, Univers itas Tarumanagara, Jakarta, Indonesia
Email : ar ifinds@gm ai l. c om
Abstrak
Penelitian
ini
meneliti
faktor-faktoryang
memengaruhi intensikewirausahaan pada mahasiswa
di
Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara. Faktor-faklor yang diprediksi meliputi 6 faktor, yaitu keluarga, lingkungan, pendidikan,usi4
genderdan
gaya hidup.Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif dengan
data kuantitatif yang dikumpulkan lewat kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah regrcsi linier berganda dengan uji F (pengujian
secara bersama-sama) dan
uji
t
(pengujian secara parsial). Hasil pengujian statistik membuktikan bahwa faktor keluarga, lingkungandan
gayahidup
berpenganrh secara signifikan terhadap intensi kewirausahaan, sednnskan faktor pendidikan, usia dan gender tidakberpengaruh secara signifikan dalam penelitian ini.
Katakunci: Intensi Kewirausahaan, regresi linier berganda, uji F dan
uji t
PENDAHULUATI
Berdasarkan hasil survei Sosial Ekonomi Nasional (Agustus 2009), dari
236,&2 juta penduduk Indonesia, jumlah angkatan kerja mencapai 113,83
juta-Dari
jumlah
itu,
angkatan kerja masyarakat lndonesia yang belum bekerja sebanyak 7,87 persen atau 8,96 juta. Sementara itu, masih menurut basil survei tersebut, mereka yang bekerja penuh dan setengah monganggur sebagian besar(97,1 persen) bekerja pada usaha berskala mikro, kecil dan menengah
(tlMKM).
Data pada Biro Pusat Statistik 2009 menunjukkan jumlah pelaku usaha kecil ada 520.220 unit, usaha menengah 39.660 unit dan usaha besar 4.370 unit. Wirausaha berbentuk usaha formal berjumlah 564.250 unit atau 0,24 persen dari total jumlah
penduduk
Tak
pelak
lagi
masalah penganggurandi
Indonesiamulai
menarikperhatian. lndonesia masih memiliki tingkat angka pengangguran yang cukup
tinggl. Setiap tahun angka pencari kerja
di
lndonesia terus bertambah denganpesatnya, sedangkan lapangan kerja yang tersedia sedikitjumlahnya. Sejak tahm
1997 hingga 2003, angka pengangguran terbuka (bagian dari angkatan kerja yang
tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan ,baik bagi mereka yang belum pernah
t
Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis I Untar, Jakarta I 5 Septernber 201 I
ISSN No.2089-lM0
mempersiapkan suatu usaha, mereka yang tidak mencari pekedaan karena merasa
tidak munekin untuk mendapatkan pekerjaan dan mereka yang sudah memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja) terus meningkat, dari 4,18
juta
menjadi11,35 juta. Sampai saat inipun problem pengangguran terbuka masih belum dapat
diatasi pemerintah, Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) hanya mampu menurunkan 1,5 persen dari total pengangguran. pada tahun 201r,
pengangguran terbuka berada pada angka 9,25 juta. Permasalahan yang dihartapi
di Indonesia adalah sekitar 50 persen tenaga kerja di Indonesia hanya lulusan SD.
selain itu, jenis kelulusan calon tenaga kerja, tidak sesuai dengao peluang yang tersedia- Ironisnya, banyak
di
antara pengangguran tersebrit merupakan merekayang berjenjang sarjana. Kondisi
ini
dapat disebabkan masih terbentukny? polapikir bahwa lulusan perguruan tinggi haruslah mencari kerja, bukan menciptakan pekerjaan.
Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga formal yang memiliki
peran sangat strategis dalam pengembangan sumberdaya manusia. Perguruan
tinggi diserahi tugas dan tanggung jawab untuk mempersiapkan alumninya ahli
dan terampil
di
bidangnya.Untuk
itu,
perguruantinggi
harus senantiasameningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikannya dalam memenuhi tuntutan masyarakat
di
era global. Salah satu bentuk peningkatan kualitas dan kuantitaspendidikan adalah membentuk mahasiswa/alumni yang memiliki
jiwa
wirausaha,mandiri, profesional
dan
mampu bersaing. Pendidikan wirausaha bisa jadi jawaban dalam mengatasi tingginya angka pengangguran di Indonesia.Kecilnya minat berwirausaha di kalangan Nusan perguruan tinggi sangat
disayangkan Harusnya, melihat kenyataan bahwa lapangan kerja yang ada
tidak
memungkinkanuntuk
menyerap seluruh lulusan p"rg,rtu.nii"ggi
oi Indonesi4 para lulusan perguruzm tinggi mulai merrilih berwirausaha sebagaipiliban karirrya. Upaya rmtuk men$orong hal
ini
mulai terlihat dilakukan olehftslangan institusi pendidikan, termasuk perguruan
tingg.
Kurikulum yang telahmemasuHsn pelajaran atau mata kuliah kewimusabaan telah
marak
Namun demikiaq hasilnya masih belum terlihat. Para lulusan perguruan tinggr masih saja enggan untuk langsung terjun sebagai wirausahawan, dibuktikan dengan angka pengangguran terdidik yang ternyata malah makin meningkatHasil sebuah kajian yang pernah dilakukan Deputi bidang SDM UMKM
Kementrian Negara Koperasi dan UKM kepada para sarjana yang baru saja lulus,
mengenai minat mereka terhadap kewirausahaan ternyata cukup .mengejutkan.
Karena hanya 17 persen dari sarjana yang baru lulus berminat untuk menjadi
wirausaha. Kecenderungan minat dari para sarjana yang baru lulus
ini
adalahmenjadi karyawan. Dampaknya, saat ini, sedikitnya 626-000 sarjana menganggur.
Sementara
itu,
sosiologdari
Harvarduniversity, David
Mcclelfu4
berpendapat bahwa suatu negara bisa sejahtera apabila terdapat setidaknya 2 persen wirausaha dari seluruh jumlah penduduknya. Sedangkan saat ini, Indonesia hanya memiliki 0,24 persen wirausaha dari total jumlah penduduknya. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan dengan jumlah wirausaha di beberapa negara luaryang tingkat pertumbuhan ekonominya tinggr. Jumlah wirausaha di luar negeri, seperti
Amerika serikat yang merupakan negara maju
di
dunia, mencapai sekitar I Ipersen. Jumlah wirausaha
di
singapura juga tinggi, mencapai7
persen, dan diMalaysia
mempersit
ekonomi
wirausaha
dan pengt
lebih
luamencanan
(Irwandi,i
keselarasa (Entrepret
karena k(
terdapat c
positif ke
tidak terl
sebagai sr Penelitian kewirausa Jakarta. F
dari aspel
seperti pi
terdiri da
dapat me khususnyi handal da
kuliahnva
LANDAS
Di
berwiraus wirausahr
Sikap, pe membentl
Sa
Fishbein dalam dir tertentu. l
yang mer bagian pe
dan Nze
menjembr
dekat da
dapat dip
individu r
Bi
tekad unl
Seminar Nasional Kewirausahaan dan lnovasi Bisnis lUntar, Jakarta l5 September 201 I
ISSN No. 2089- 1040
Malaysia mencapai
5
persen. Dengan demikian, Indonesia perlu secara senusmemiersiapka"
luni*y"
generasi wirausaha untuk menciptakan pertumbuhanekonomi
y*g
p"tut.
Usaha keras untuk meningkatkan pertumbuhan jumlahwirausaha itu bukan hanya akan menolong generasi muda lepas 6uti ksmiskinan
dan pengangguran tetapi sekaligus menciptakan kesejahteraan masyarakat yang
teriu
uas.-Femerintah dalamhal
ini,
Dirjen
PendidikanTingg
(Du(TI)
mencanangkan program kewirausahaan mahasiswa menjadi prioritas nasional
(Irwandi,2bO9;
leUagai
upaya pembenahan sistem pendidikan agar terjadikeselarasan antara pendidikan dan dunia kerja dan minat terhadap kewirausahaan
(Entrepreneurship) mulai berkembang pesat sepuluh tahun terakhir
ini-
Selaintur"""
kewirausahaan me$ang pentinguntrk
semua aspek kehidupan, jugaterdapat dorongan yang kuat dari pernerintah yang mempertimbangkan dampak
potitif
kewirausahaan bagi perkembangan perekonomian srytu negara.Hal
iniiiOrt tot.pas
dari peran-kJwirausbhaan yang dalam sejarahnya telah terbuktisebagai sumber pekerjaan bagi suatu masyarakat (Wijatno, 2009)'
Penelitian
ini
b-ertujuan ,rntuk melihat pengaruh fakror-faktor pen€ntu intensikewirausahaan mahasiswa
di
fakultas ekonomi Universitas Tarumanagara.Jakarta. Faktor-faktor tsb meliputi 2 aspek utama yaitu aspek internal yang terdiri
dari aspek kepribadian,
dilihit
dari variabel gaya hidup dan aspek demografis seperti paduu*iubel
usia, gender dan pendidikan,juga
aspek ekstemal yangt"iOiri
dari variabel keluarga dan lingkungan Lewat penelitianini
diharapkandapat memberikan masukan bagi fakultas ekonomi Universitas Tarumanagara
khut*oyu
sebagai referensi untuk mencetak wirausahawan mahasiswa yanghandal aaUm teori aan praktek sehingga diharapkan begiUr mereka menyelesaikan
kuliahnva dapat segera membuka usaha yang mereka minati
LANDASAI{ TEORI
Di
beberapa penelitian sebelumnya .disebutkanbahwa
keinginan berwirausahapari
mahasiswa merupakan sumberbagi
lahirnya wirausaha-wirausaha masa depan (Gormanet al.,
199?; Kourilsky dan Walstad, 1998).Sikap, perilaku dan pengetahuan mereka tentang kewirausahaan cenderung akan membentgk mereka untuk membuka usaha-usaha baru di masa
mendatang-Salah satu faktor pendukung wirausaha adalah adanya keinginan, oleh
Fishbein dan Ajzen (1975) keinginan ini disebut sebagai intensi yaitu komponen datam diri inOvidu yang mengacu pada keinginan untuk melakukan tingkah laku tertentu. Intensi adaian nat-na yang diasumsikan dapat menangkap faktor-faktor
yang memotivasi dan yang berdampak kuat pada tingkah l^ku- lntensi adalah
6ugfu penting pada teori aksi beralasan (Theory of ieasoned action) dari Fishbein
aui
ej"*
tfg?Sl-
lntensi merupakan prediktor sukses dari perilaku karena ia menjembatani sikap dan perilaku. Intensi dipandang sebagai ubahan yang palingdekat dari individu untgk melakukan perilaku, maka dengan demikian intensi dapat dipan,lang sebagai hal yang khusus dari keyakinan yang obyelnya selalu
individu dan atribusinya selalu
perilaku-Bandura (1986) menyatakan babwa intensi merupakan suatu kebulatan
SeminarNasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis lUntar, Jakarta l5 September 201 I ISSN No. 2089-1040
individu yang dilatar belakangi oleh motivasi seseorang untuk bertindak. Ancok (1992) menyatakan bahwa intensi dapat didefinisikan sebagai
niat
seseoranguntuk melakukan suatu perilaku. Intensi merupakan suatu istilah yang terkait
dengan tindakan dan merupakan unsw yang penting dalam sejumlah tindakan,
yang
menunjul&an pada keadaanpikiran
seseorangyang
diarahkan untukmelakukan sesuatu tindakan, yang senyatanya dapat atau tidak dapat dilakukan
dan diarahkan entah pada tindakan sekarang atau pada tindakan yang akan datang.
Intensi
memiliki
perananyang
khas dalam mengarahkan tindakan, yaknimenghubungkan aotara pertimbangan
yang
mendalamyang diyakini
dandiinsinkan oleh seseorang dengan tindakan tertentu. Santoso (1995) berangg4pan
bahwa intensi adalah hal-hal yang diasumsikan dapat menjelaskan falror-fdl<tor motivasi ssrta
6smiliki
dampak kuat pada tingkah laku. Hal ini mengindikasikanseberapa keras seseorang berusaha dan seberapa banyak usaha yang dilakukan
agar perilaku yang diinginkan dapat dilakukan. Dari beberapa uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa intensi adalab kesungguhan niat seseorang untuk melakukan
suatu perbuatan atau menimbulkan suatu perilaku tertentu.
Sedangkan wirausaha menurut Drucher (1996) adalah semangat, sikap,
perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha yang mengarah pada
upaya, mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Pekerti (1999) menyatakan bahwa wirausaha adalah individu yang mendirikan, mengelola, mengembangkan
dan
melembagakan penrsahaanmiliknya
sendiridan
individu
yang
dapatmenciptakan
kerja bagr
orang
lain
dengan berswadaya. Disamping itu, Hadipranata(1999)
menyebutkan bahwa seorang wirausaha adalah sosokpengambil resiko yang diperlukau untuk mengatur dan mengelola bisnis serta
meneriura keuntungan finansial maupun imbalan non
materi, juga
wirausahaadalah
orang yang mengaobil
resiko dalam berbisnisuntuk
memperoleh keuntunganDari
beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa intensi kewirausahaan mahasiswa adalah keinginan atau niat yang ada dalam diri seorangmahasiswa untuk melakukan suatu tindakan wirausaha Intensi kewirausahaan
merupakan proses pencarian inforrrasi yang dapat digunakan untuk mencapai
tujuan pembentukan suatu usaha
Katz
dan Garher, 1988). Intensi juga menjadiprediktor penting bagi perilaku kewirausahaan (Krueger dan carsrud,.1993). Dan
intensi juga merupakan pendekatan dasar untuk memahami calon-calon wirausaha
(choo
danwong,
2006). umumnya penelitian tentang intensi kewirausahaanberkutat seputar aspek kepribadian, demografis dan lingkungan
endarti
danRostiani,2008).
Adapun faktor-faktor
yang
memengaruhi seseorang terdorong untukberwirausaha adalah kepribadian (Nasution, 2001) dan aspek lain seperti faktor
usia,
pendidikan,
lingkungan keluargadan
pergaulan.yohnson
(2003)menyatakan seseorang termotivasi menjadi wirausaha karena adanya
faltor
kesempatan, kebebasan dan kepuasan dalam menjalani hidup. selanjutnya, utami (2007\ menemukan faktor-faktor yang memengaruhi minat berwirausaha meliputi aspek internal yang
terdiri
dari usia, pendidikan dan kepribadian, dan aspekekstennal :
(2009) ffit seseorang
efikasi din merupakal mengapa I dengan ya
prestasi d
tingkat ke seorimg w
dan Debna
As
(1964) ffi sejalan dr
Penelitian
tahun tenti
moderat d perubahan sebagian
t
Reynoldspaling akti
Gender sa
( I 999) rfr membuka
juga mene
dibandingl
dan Crawr kesuksesar pendidikar pendidikzu kewirausal
tentang pr
dan masali
menjadi si yang dijalr
Asl orang tua i
pola sosia terhadap mendukun
Dukungan
keputusan menemuk€
orangtua l
dapat kita
Seminar Nasional Kewirausahaan dan lnovasi Bisnis I Untar, Jakarta l5 September 201 1
ISSN No.2089-1040
ekstemal yang meliputi lingkungan keluarga dan lingkungan bekerja. Cahyono
(2009) meneliti faktor-faktor yang memengaruhi intensi kewirausahaan pada
seseomng yang terdiri dari kebutuhan akan prestasi, internal locus
af
control, efftasi diri, pengambilan resiko, pekerjaan orang tua, gender dan usia.Aspek
Kepribadianyang
tercerrnin dalam variabel gaya hidup,merupakan ciri-ciri atau karaher psikologis seorang wirausaha yang membedakan mengapa kadang kala seseorang lebih dapat memanfaatkan peluang dibandingkan
dengan yang lain (Shane, 2003). Ciri-ciri tsb diantaranya adalah kebutuhan akan
prestasi dan independen. Kebutuhan akan prestasi berpengaruh besar dalam
tingkat kesuksesan seorang wirausaha.
Makin
tinggi kebuhrhan akan prestasi seorang wirausaha, semakin banyak keputusan tepat yang akan diambil (Senguptadan Debnath,1994).
Aspek Demografis meliputi variabel usia, gender dan pendidikan- Roe
(1964) menemukan bahwa
minat
terhadap pekerjaan mengalami perubahansejalan dengan usia tetapi menjadi
relatif
stabil pada usia diatas30
tahun.Penelitian Strong dalam Hartini (2002) terhadap sejumlah pria berusia 15-25 tahun tentang minat terhadap pekerjaan menunjukkan bahwa minat berubah secara
moderat dan cepat pada usia 16-25 tahun dan sesudahnya sangat sedikit sekali
perubahannya. Penelitian Sinha (1996)
di
India" menunjukkan bahwa hampirsebagian besar wirausaha yang berhasil adalab mereka yang berusia relatif muda.
Reynolds el ol.,(2000'7 menyatakan bahwa usia 25-44 tahun merupakan usia-usia
paling aktif untuk berwirausaha di negara-negara barat.
Gender sangat sigdfikan terhadap minat berwirausaha. Temuan Mazzarol et al.,
(1999) menunjukkan bahwa perempuan cenderung kurang menyukai untuk
membuka usaha baru dibandingkan kaum
lakilaki.
Matthews dan Moser (1996)juga menemukan bahwa minat laki-Iaki untuk berwirausaha relatif lebih konsisten dibandingkan minat perempuan yang sering berubah menurut waktu. Juga Schiller dari Crawson (1997) menemukan adanya perbedaan yang signifikan dalam hal
kesuksesan dalam berwirausaha antara perempuan dan laki-laki. Pentingnya
pendidikan dikemukakan oleh Holt (Rahmawati, 2000) yang mengalakan bahwa
pendidikan kewirausahaan akan membentuk mahasiswa untuk meogejar karir
kewirausahaan. Pendidikan formal memberikan pemahaman yang komprehensif
tentang proses kewirausahaao, tantangan yang dihadapi para pendiri usaha baru dan masalah-masalah yang harus diatasi agar berhasil. Latar belakang pendidikan
menjadi salah satu penentu penting intensi kewirausahaan dan kesuksesan usaha
yang dijalenkan (Sinha, 1996).
Aspek lingkungan terdiri dari variabel keluarga dan lingkungan. Peran
orang tua akan mernberikan corak budaya, suasana rumah, pandangan hidup dan
pola sosialisasi yang akan menenhrkan sikap, perilaku serta proses pendidikan
terhadap anak-anaknya. Orang
tua
yang
bekerja sebagai wirausaha akanmendukung dan mendorong kemandirian, berprestasi dan bertanggung jawab.
Dukungan orang tua
ini,
terutama ayah sangat penting dalam pengambilan keputusan pemilihan karir bagi anak. Penelitian Jacobowitz dan Vidler (1998)menemukan bahwa 725 wirausahawan yang
diteliti
mempunyai ayah atauorangtua yang relatif juga seorang wirausahawan. Pada beberapa masyarakat
dapat
kita
temukan beberapa orang yang tidak berencanauntuk
menjadit)
.t 'i
Seminar Nasional Kewirausahaan d* inouusi Bilnis l Untar, Jakarta l5 September 201 I ISSN No. 2089-1040
wirausahawan
namun
mereka
terpaksamenjadi
wirausahawan karenatuntutan keadaan. Keputusan
untuk
menjadi wirausahawandipicu
oleh berubahnya keadaan lingkungan Imigrandi
banyaknegan
terpicu
untuk meqjadi wirausahawan karena tuntutan keadaan lingkungan dalam masyaxakatini.
Mereka terpacu menjadi wirausahawan karena ke-terbatasan dalam halbfl-rl
dan kemampuan kerja yang menyebabkan tenaga mereka tidak terserapoleh berbagai lapangan pekerjaan yang tersedia
di
negara tersebut. polaperilaku
ini
biasa disebut sebagai adaptive-response iehavior (Lambing&
Kuehl, 2003). Bahkan apabila para imigran ini tidak berasal dari negarad""l*
budaya
yang
mendukung wirausaha, mereka akan tetap benisaha*it"t
meqiadi wirausaha sebagai wujud dari reqpon adaptif terhadap kea.laan 8an
sebagai salah satu bentuk integrasi
sosial-KERANGKA
KONSEPTUALBerdasarkan landasan teori diatas, maka reraneka berpikir penelitian
ini
adalah sebagai berikut :k Internal
k Ekstemal :
sumb er : D avidsson ( t
fff
Ht#uiTfff
"fffif
ffi
u*i
& Ros ti arni (2 00 s)HIPOTESIS
PENELITIAN
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
l- Hr :
Kebutuhan akan prestasi berpengaruhpositif
terhadap intensikewirausahaan-Hr : Usia berpengaruh positif terhadap intensi kewirausahaan.
Hr
:
Laki-Laki memiliki
intensi kewirausahaanlebih
tinggi
daripadaperempuan.
4.
H1 : Pendidikan berpengaruh positif terhadap intensi kewirausahaan.5
H1 : Keluarga berpengaruh positif terhadap intensi kewirausahaan.6-
H1 : Lingkungan berpengaruh positif terhadap intensi kewirausahaanMETODE
PENELITIAN
-
Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian Cross Sectional,yaitu jenis desain penelitian yang berupa pengumpulan data dari sampel tertentu
yang hanya dilakukan satu kali (Malhotra, 2004). Sedangkan berdasarkan teknik pengumpulan datanya, penelitian
ini
termasuk dalam penelitian survei dengancara
mengajukan pertanyaan dalambentuk
kuesioner kepada,"rpool"o
2. 3.
mahasiswa. responden Tarumanag
hanrs ada pengukurar
penilaialr b,
tidak setujr
Kuesioner I
mendapatki
didalan ke:
Dalr independen
dimanipula termasuk c
yang mern(
berikut : k
yang
rnenkesuksesan kebutuhan
yang akan kebutuhan tanggung jr sesuai denl keputusan
poin, Varia
dilalatkan I
jenis kelan
laki-laki, i
belakang I
notasi Xs,
ibu,
ataudummy
(l
yang bukat
yaitu lingl
berprofesi tetangga yi
sedikit beq
Variabel d
Dalam per
kewirausal
l.
sik2.
Per3.
KeSkala peng Gaya Hidup : Kebutuhan akan prestasi
Demografis
:
Usia,
Gender
danPendidikan
Intensi Kewirausahaan
Lingkungan : Kelu argadan Lingkungan
:
Seminar Nasional Kewirausahaan dan lnovasi Bisnis lUntar, Jakarta 15 September 201 I
I ISSN No. 2089- I M0
mahasiswa. Jumlah responden mahasiswa dalam penelitian
ini
sebanyak 100responden mahasiswa angkatan 20A7-2010
di
fakultas ekonomi UniversitasTarumanagara, Jakarta. Menurut Black (1998) dalam menentukan jumlah sampel
harus ada paling sedikit
l0
responden untuk setiap indikator variabel. Skala pengukuran variabel menggunakan skala Likert dengan 5 poin, yang terdiri dari penilaian berupa poin pada setiap item jawaban yang tersedia. IntervalI
:
sangatiidak
setuju,2
:
tidak setuju,3
:
netral,4
:
setuju dan5
=
sangat setuju.Kuesionerpenelitian didistribusikan langsung kepada responden mahasiswa untuk
mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi. Pengumpulan data dilalcukan
didalam kelas dengan rentang waktu antara bulan februari 2010
- juli
2011.Dalam penelitian
ini
ada dua variabel yang diamatiyait[
variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah variabel yangdimanipulasi olehpeneliti dan memberi efek yang akan diukur oleh peneliti- Yang terrnasuk dalam variabel independen dalam penelitian
ini
adalah falctor-faktor yang memengaruhi intensi kewirausahaan mahasiswa, yang didefinisikan sebagaiLerikut : keo-utuhan akan prestasi dengan notasi X1, yaitu suatu kesatuan watak
yang
memotivasi seseoranguntuk
menghadapi tantangandemi
mencapai kesuksesan dan keunggulan (Lee, 1997). McClelland (1976) menegaskan bahwakebutuhan akan prestasi sebagai salah satu karakteristik kepribadian seseorang
yang akan mendorong seseorang untuk memiliki intensi kewirausahaan. Variabel
L"Uutoft*
akan prestasi didefinisikan dalam tiga atribut yaitu:
(a) menyukaitanggung jawab pribadi dalam mengambil keputusan. (b) mau mengambil resiko
s"s.rai dengan kemampuannya, dan (c) me,rriliki minat untuk selalu belajar dari
keputusan yang telah diambil. Skala pengukuran menggunakan skala
Likert
5 poin. Variabel usia Cengan notasi X2, yaitu umur responden mahasiswa pada saatdilatcukan pengisian kuesioner penelitian. Variabel gender dengan notasi X3, yaitu
jenis kelamin responden yang diukur dengan menggunakan skala dumrny
(l
=tati-tati, 2
:
perempuan)- Variabel pendidikan dengan notasi )Q, yaitu latar belakang pendidikan yangdimiliki
oleh responden. Variabel keluarga dengannotasi X5, yaitu latar belakang keluarga responden yang memiliki keluarga (ayah'
ibu,
atau saudara) yang berprofesi sebagai wirausaha.Diukur
dengan skala dummy(l
:
dari keluarga yang berprofesi sebagai wirausaha, 2:
dai
keluarga yang bukan berprofesi sebagai wirausaha). Variabel lingkungan dengan notasi Xe,yainr tingtungan yang ada disekitar rumah responden (tetangga) yang banyak
berprofesi sebagai wirausaha-
Diukur
dengan skala dummy(l :
lingkungantetangga yang banyak berprofesi sebagai wirausaha, 2 = lingkungan tetangga yang
sedikit berprofesi sebagai wirausaha).
Variabel dependen adalah variabel yang mengukur efek dari variabel independen'
Dalam
p"olliti*
ini
yang termasuk dalam variabel dependen adalah intensikewirausahaan. Menurut Fishbein dan Ajzen (1975) tentang intensi perilaku yaitu:
l.
Sikap untuk melakukan perilaku kewirausahaan2-
Persepsi sosial yang dimiliki terhadap perilaku kewirausahaan3.
Kepercayaan pribadi terhadap perilaku\l
\
Seminar Nasional Kewirausahaan d.n Inouusi Bisnis I Untar, Jakarta l5 September 201 I
ISSNNo. 2089-1040
Berikut adalah operasionalisasi dibawah ini.
variabel penelitian yang dapat dilihat pada tabel
Tabel 1. O sionali i Variabel
Pendidikar
I
-
Manajr 2-
AkuntrKeluarga
l:(
wirausaha
2 :
dari wirausahaLingkunga
I
:
lingkil2
-
linglr
wirausaha
Per
jumlah itr pertanyaar
apa yang banyaknya banyaknya d^imana de
dibutuhka
yang ada s
Per
pertanyaar tersebut sr
erasronallsasr v a e
a
Variabel lndikator Skala Pengukuran
Kebutuhan akan prestasi Saya bertanggung jawab
atas segala tindakan yang
saya buat
Saya
selalu
berusahamemperbaiki
kinerja kerja sayaSaya selalu
serius danhati-hati
dalarnmelaksanakan pekeri aan
SkalaLikertl-5
I
-
Sangat Tidak Setuju 2-
Tidak Setuju3
-
Netral4: Setuju
a5
-
Sangat SetujuIntensi Kewirausahaan
Saya menilai
prospekwirausaha
sangatmenjanjikan dimasa yad
Saya tertarik
padakegiatan wirausaha diluar jam kuliah
Saya
ingin
memulaiberwirausaha
sambilkuliah
Skalalikert
I
-5
I
-
Sangat Tidak Setuju2
-
Tidak Setuju3
-
NetralQ,
-
Setuju5
-
Sangat SetujuUsia
Saya menilai
prospekwirausahp
sangat menj anjikan dirnasa yadSaya tertarik
padakegiatan wirausaha diluar jam kuliah
Saya
ingin
memulaiberwirausaha
sambilkuliah
Skalalikert
l-5
I
r
Sangat Tidak Setuju2
-
Tidak Setuju3
-
Nefral4
-
Setuju5
-
Sangat SetujuGender :
1
-
Laki-Laki 2-
PerernpuanSaya menilai
prospekwirausaha
sangatmenjanjikan dimasa yad
Saya tertarik
padakegiatan wirausaha diluar jam kuliah
Saya
ingin
mernulaiberwirausaha
sambillailiah
Skalalikert
l-5
I
-
Sangat Tidak Setuju 2*
Tidak Setuju3
-
Netral4
-
Setuju J-
Sangat SetujuSeminar N"/o*f Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis lUntaf, Jakarta l5 September 201I ISSN No. 2089- 1040
Penentuan
j"mlah
kuesioner biasanya disesuaikan dengan banyaknyajumlah item
pertanyaan yang digunakan, dalam kuesionerini
sebanyak2l
pertanyaan untuk mengukur 7 variabel dengan pengambilan sampel sesuai dengan
apa yang dsebutkan oleh Hair, Tatham dan Black (1993) bahwa penentuan
banyaknya
jumlah
sampel sebagai respondenharus
disesuaikan denganbanyaknya
jumlah
item pertanyaan yang digunikan dalam kuesioner tersebut,dimana dengan asumsi n
x
5 observasi, jikan:2I
maka jumlah kuesioner yangdibutuhkan adalah
2l
x5:
105 responden, dalam penelitian ini jumlah respondenyang ada sebanyak 105 orang
mahasiswa-Pengujian Validitas dan Reliabilitas adalah proses menguji butir-butir
pertanyaan yang ada dalam sebuah kuesioner, jika isi dari butir-butir pertanyaan
tersebut zudah valid dan reliabel berarti butir-butir pertanyaan tersebut sudah bisa Pendidikan
I
-
Manajemen2
-
Akuntan.siSaya menilai
'prospekwirausaha
sangatmenjanjikan dimasa yad
Saya tertarik
padakegiatan wirausaha diluar jam kuliah
Saya
ingin
memulaiberwirausaha
sambilkuliah
Skalalikert
I
-5
I
-
Sangat Tidak Setuju2
-
Tidak Setuju 3-
Netral4
-
Setuju 5-
Sangat SetujuKeluarga
I :
dari
keluarga wirausaha2 :
dari
keluarga non wirausahaSaya
menilai
prospekwirausaha
sangatmenjanjikan dimasa yad
Saya tertarik
padakegiatan wirausaha diluar jam kuliah
Saya
ingin
memulaiberwirausaha
sambilkuliah
Skalalikert I
-5
t
-
Sangat Tidak Setuju2
-
Tidak SetujuI
-
Netral4
-
Setuju 5-
Sangat SetujuLinglamgan :
I
-
lingkungan wirausaha2
-
lingkungan non wirausahaSaya rnenilai
prospekwirausaha
sangatmenjanjikan dimasa yad
Saya tertarik
padakegiatan wirausaha diluar jam kuliah
Saya
ingin
memulaiberwirausaha
sambilkuliah
Skalalikert I
-5
I
-
Sangat Tidak Setuju2
-
Tidak Seruju 3-
Netral4
-
SetujuJ
-
Sangat Setuju\
Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis I Untar, Jakarta l5 September 201 I ISSN \o. 2089-1040
digunakan untuk mengukur faktornya dan selanjutnya dapat dilanjutkan untuk mengukur konstruk yang ada.
uji
validitas adalah untuk mengukur sampaiseberap tepatalat ukur atau instrumen yang kita pergunakan. Sebuah instrumen
dikatakan valid
jika
instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak kita ukur (Hair, 1998). validitas pengukuran dapat dilihat pada kolom corrected ItemTotal Correlation pada tampilan uotput SPSS dalarn
uji
Realibilitas. CorrectedItem
Total
correlation adalah korelasi antara item yang bersangkutan denganseluruh
item
sisa
lainnya. secara umumjika
nilai
ConectedItem
Totalcorrelation
minimal
sama dengan 0,2 makaitem
pertanyaan tersebut dapatdianggap valid (Aritonang,2007
:
55). Sedang,uji
Reliabilitas dilakukan uqtuk melibat konsistensi pengukuran dalam penelitian. Reliabilitas pengukuran diujidengan menghitung lll,lal cronbach's alpha. Menurut Malhoha (1999), nilai
cronbach's
alpha
yang lebih besar dari 0,6 sudah dapat menunjukkan hasilpengujian yang reliabel.
HASIL DAN PEMBAHASAI\
Hasil pengujian Validitas dan Reliabilitas adalah sebagai berikut :
abel 2. Uii Validitas Variabel
Variabel Corrected ltem-Total Correlation Keterangan
Prestasi I 0,.61I Valid
Prestasi2 0"615 Valid
Prestasi3 4.621 Valid
Intensi I Usia 0.619 Valid
Intensi2Usia 0.624 Valid
Intensi3Usia 0.625 Valid
lntensi I Gender 0.610 Valid
lntensi2Gender 4.621 Valid
lntensi3Gender 0,618 Valid
Intensit Study 0.626 Valid
lntensi2Study 0,631 Valid
Intensi3Study 0,635 Valid lntensilFamily 0.645 Valid
Intensi2Family 0.656 Valid
lntensi3Family 0.667 Valid
IntensilLingk 0,658 Valid
Intensi2Linsk 4.679 Valid Intensi3Linek 0.689 Valid
IntensiWiral 0.678 Valid
IntensiWira2 0.684 Valid
IntensiWira3 0.672 Valid
Berdasarki Correlatior Jadi, semu
Variabel
Berdasarki Cronboch
penelitian
Per
Multikolin
Heterosker
rnodel
reketidaksan
terlihat titi
yang jelas
Bila ini ter
regresi yar
Usia
Gender Pendidikr
Keluarsa Lingkung Keoribad
Intensi K,
I I
Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis lUntar, Jakarta l5 September 201I ISSN No. 2089- 1040
Berdasarkan pengujian Validitas diketahui bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation untuk semua butirpertanyaan pada setiap variabel lebih besar dari 0,2.
Jadi, semua pernyataan tersebut adalah valid.
Tabel aDe
3.
Uii
Reliabilita asv
arIabelVariabel Nilai Alpha Cronbach Keterangan
Usia 0,779 Reliabel
Gender 0.785 Reliabel
Pendidikan 0,7 56 Reliabel
Keluarga 4,824 Reliabel
Linekilngan 0,832 Reliabel
Keprib adian/Gaya Hidup 0.889 Reliabel
Intensi Kewirausahaan 0,8s6 Reliabel
Berdasarkan tabel hasil pengujian reliabilitas diatas diketahui bahwa ntlai Alpha
Cronbach untuk semua variabel lebih besar dari 0,7. Jadi, semua variabel dalam
penelitian ini reliabel.
Pengujian asumsi klasik dilakukan lewat
uji
Heteroskedastisitas danuji
Multikolinearitas. Dengan menggunakan software bantu SPSS versi 17.0, uji
Heteroskedastisitas dilakukan, variabel dependen dan independen
diuji
apakahmodel regresi yang telah
dihasilkan
terdapat heteroskedastisitas yaituketidaksamaan variabel dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Dari gambar 2
terlihat
titik-titik
menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y.Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis lUntar, Jakarta l5 September 201I ISqN No. 2089-1040
Gamb ar 2. Hasil
uji
HeteroskedastisitasScatterplot
Berikutnya adalah
uji
Multikolinearitas,uji
ini
bertujuanuntuk
mengetahuiadanya hubungan yang kuat antara variabel independen dalam model regresi.
Multikolinearitas dapat dideteksi dari nilai tolerance danvariabel inflactionfactor
(VIF).
Kedua ukuranini
menunjnkkan setiap variabel bebas manakah yangdipengaruhi
oleh
variabel bebas lainnya.Nilai
tolerance yang rendah samadengan nilai
vIF
tinggi menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Batas nilai yang umum dipakai adalah nrlai tdlerance mendekati 1 ataunilai VIF
disekitarangka
l.
Adapun hasil perhitungan uji Multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4dibawah
ini:
Tabel
4.
UiiMultikoli
Analisis Regresi digrrnakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
(Kebutuhan akan prestasi (Xr), Usia (X2), Gender (X3), Pendidikan
ee),
Keluarga(Xs), dan Lingkungan CXe)) terhadap variabel dependen (Intensi Kewirausahaan mahasiswa FE UnTar Jakarta
(f)).
E =
p
o o u, tt CD N !g c (D E 5 € .n g o ]t ct (D a-Et o t, r-I Itutodrtt-It
(ConstarI
usia
t-I
genderI
r**
I
r*t"tt
I
k.l"*s,I
tt"sk""[a.D
Dar
Y
-
1,675 .Xo
Dimana:
Y
:
IntenrXr
:
UsiaXz:
GendtXl:
Pendir)Q
:
KebulXs
:
KeluaXo:
LingkDari hasil semua vad Kebutuhan
Intensi Ke
Kewirausal sedangkan adalah Usii
Pengujian
l.Hr:
kewirar Tingka dengan disimp terhada menjeli Kewirapada s
kewirar
it
Dependent Varlable: lntensl
Regresslon Standardlzed Predtcted Value
e uttrKollnearltas
Variabel Collinearity Statistics Keterangan Tolerance
\rIF
Kebutuhan akan
prestasi
0,995 1,050 Tidak Multikolineari tas
Usia 0,896 1,145 Tidak Multikolineari tas
Gender 0,852 1,156 Tidak Multikolinearitas
Pendidikan 0,879 1,279 Ti dak Mul tiko lineari tas
Keluarga 0,989 1,073 Tidak Multikolinearitas Lingkungan 4,997 1,069 Tidak Multikolinearitas
Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis lUntar, Jakarta l5 September 201 I ISSN No.2089-1040
Tabel
5.
Hasil Analisis RegresiCoefficients"
Model
Unstandardized Coeflicients
Standardized
Coefficients
t sig- Ket
B Std. Error Beta
I
(Constant) 1.675 r.994 .840 .01 3usla .452 .a94 .064 .557 t16 Tidak Sig
gender .432 .274 .a74 It7 .247 Tidak Sig
pendidikan .a2t ,290 .055 .761 .329 Tidak Sig
prestasi 2.258 rt7 .248 2.245 .001 sie
keluarga 2.68t .288 .335 .281 .003 sig
lingkungan 2.361 .297 .257 r.2t6 .002 sie
a.
Dependent Variable: lntensiDari tabel 5, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
y:1,6'15 +0,052Xr+0,032X2
+
0,021X3
+
2,258)L
+
2,681Xs
+2,361 XeDimana:
Y
:
Intensi Kewirausahaan Mahasiswa Fe Untar JakartaXr
:
UsiaXz:
GenderX3:
Pendidikan)Q:
Kebutuhan akan prestas,i X5:
KeluargaX6:
LingkunganDari hasil analisis regresi dalam tabel 5 diatas tatrpak bahwa nilai dari B untuk
semua variabel
X
adalah positif, yang berarti bahwa Usia, Gender, Pendidikan' Kebuhrhan akan prestasi, Keluarga dan Lingkungan berpengaruh positif terhadaplntensi Kewirausahaan. Variabel yang signifikan berpengaruh terhadap Intensi
Kewirausahaan adalah Kebuhhan akan prestasi, Keluarga dan Lingkungan, sedangkan yang tidak signifikan berpengaruh terhadap lntensi Kewirausahaan
adalah Usia, Gender dan Pe'ndidikan.
Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uii
t)
l. Hr :
Kebutuhanakan
prestasi berpengaruhpositif
terhadap intensi" kewirausahaan.Tingkat signifikansi yang dihasilkan antara variabel Kebutuhan akan prestasi
dengan
Intensi
Kewirausahaan adalah0,001
(<
0,05)-Artinya
dapatdisimpulkan bahwa Kebutuhan akan prestasi berpengaruh secara sig4ifikan
terhadap Intensi Kewirausahaan ssrta dengan koefisien
B
yang positif juga menjelaskan Kebufuhan akan prestasi berpengaruh positif terhadap IntensiKewirausahaan, maka
Hr
diterima. Semakin tinggi kebutuhan akan prestasi2.
Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis lUntar, Jakarta 15 September 201 I ISSN No. 2089-1040
Hr : Usia berpengaruh positif terhadap lntensi Kewirausahaan.
Tingkat signifikansi yang dihasilkan antara variabel Usia dengan Intensi
Kewirausahaan adalah 0,116 (> 0,05). Berarti dapat disimpulkan bahwa Usia
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Intensi Kewirausabaan, maka Hr
ditolak.
Hal
ini
disebabkan oleh range usia responden yang terlalu dekatjaraknya
yaitu
antara
19-23
tahun,
sehingga menyebabkan kurangditemukannya pengaruh yang cukup sigDifikan antara usia terhadap Intensi Kewirausahaan.
Hr :
Laki-Laki memiliki
intensi kewirausahaanlebih tinggi
daripada perempuan.Tingkat Signifikansi yang dihasilkan antara Variabel Gender dengan Intensi
Kewirausahaan adalah 0,207
(>
0,05).Dari
hasil Analisis Regresi tidak menunjullcan bahwa mahasiswa laki-laki mempunyai Intensi Kbwirausahaanyang lebih tinggi dibandingkan mahasiswi perempuan. Dengan demikian Hr
ditolak. Konsep kesetaraan gender yang mulai marak
di
era sekarang inirupanya mulai muncul hasilnya. Makin banyak perempuan yang terlibat
aktif
dalam segala bidang kegiatan yang dulunya didominasi oleh laki-laki kian
memperjelas hal ini.
Hr
:
Pendidikan berpengaruh positif terhadap intensi kewirausahaan.Tingkat
signifikansi yang dihasilkan antara variabel Pendidikan denganlntensi Kewirausahaan adalah 0.329 (> 0,05). Latar belakang jurusan antara
Manajemen dan Akuntansi pada responden mahasiswa
FE
Untar temyatatidak
menunjukkan perbedaan terhadapIntensi
Kewirausahaan, dengandemikian
Hr
ditolak.
Hal
ini
menunjulC<anbahwa
pengaruh IntensiKewirausahaan tidak terpaku pada jurusan apa si mahasiswa tersebut berada.
H1 : Keluarga berpengaruh positif terhadap intensi kewirausahaan.
Tingkat signifikansi yang dihasilkan antara variabel Keluarga dengan Intensi
Kewirausahaan adalah 0,003 (< 0,05). Pengaruh yang positif lewat keluarga yang tercermin dalam pekerjaan orangtua sebagai wirausaha ternyata berperan
besar
dalam
Intensi Kewirausahaan Mahasiswa. Dengan demikian, Hrditerima-
Mahasiswayang memiliki
orangtuayang bekerja
sebagaiwirausahawan akan memiliki lntensi Kewirausahaan yang cenderung lebih
tinggi
daripada seseorang yang pekerjaan orangtuanya bukan wirausaha.Koefisien Beta sebesar 0,335 merupakan yang paling besar dibandingkan
dengan variabel bebas lainnya, berarti Keluarga merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap Intensi Kewirausahaan dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya.
H1 : Lingkungan berpengaruh positif terhadap intensi kewirausahaan.
Tingkat
signifikansi yang dihasilkan antara variabel Lingkungan denganlntensi Kewirausahaan adalah 0,002
(
<
0,05). Temyata faktor Lingkunganberperan besar terhadap Intensi Kewirausahaan Mahasiswa. Seseorang dengan
lingkungan disekelilingnya atau tetangganya banyak berwirausaha akan
Semakr
Denga
PBNGUJ]
a. Predictr b. Depend
uji
(X) terhad
tingkat sit prestasi, I.
Intensi Ke Determina dijelaskan dijelaskan
KESIMPl Secara rr
memengiu dan Lingk
dengan til kegagalan
lain, Kebu seseorang.
Intensi K, wirausaha melakukar semangat orangfuan
lntensi K
berprofesi mencoba
bahwa var
sama
se(Tarumana
untuk
mmemberik
3.
4.
5.
Drr
D+o
i
Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis l Untar, Jakarta l5 September 201 1
ISSN No. 2089- I 040
semakin mendorong dirinya untuk ikut pula melakukan kegiatan wirausaha.
Dengan demikian Hr diterima.
PENGUJTAN SECARA STMULTAN (Uji
r)
Tabel6.
ANOVALNovAb
Model
Sum
of
Squares Mean Square F
sig-I
Regression ResidualTotal
9.948
96.752
106.200
1.658
1,319
r 9.2s8 .000'
a. Predictors: (Constant), lingkungan, usia, prestasi, gender, keluarga, pendidikan
b. Dependent Variable: Intensi
Uji
F dilakukan unhrk mengetahui seberapajauh pengaruh variabel bebas(X) terhadap variabel terikat (Y) secara simultan. Dari hasil uji statistik diperoleh
tingkat signifikansi 0,000 (<0,05), sehingga antara variabel Kebutuhan akan
prestasi, Usia, Gender, Pendidikan, Keluarga dan Lingkungan dengan variabel
Intensi Kewirausahaan terdapat korelasi yang signifikan. Dengan nilai koefisien
Determinasi 1R21 sebesar 0,715 berarti 7l,syo variasi lntensi Kewirausahaan dapat
dijelaskan melalui keenam variabel independen- Sedangkan sisanya yaitu 28,5%o
dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model penelitian ini.
KESIMPULAN
DAN
SARANSecara umum, penelitian menemukan bahwa faktor-faktor
yang
signifrkanmemengaruhi Intensi Kewirausahaan adalah Kebutuhan akan prestasi, Keluarga
dan Lingkungan. Penelitian dari Scapinello(I989) menunjukkan bahwa seseorang
dengan tingkat kebutuhan akan prestasi yang tinggi kurang dapat menerima kegagalan daripada mereka dengan kebutuhan akan prestasi rendah. Dengan kata
lain, Kebutuhan akan prestasi berpengaruh pada atribut kesuksesan dan kegagalan
seseorzrng. Latar belakang Keluarga ternyata memang berpengaruh terhadap
Intensi Kewirausahaan, seseorang dengan orang tua yang berprofesi sebagai
wirausahawan tentunya
memiliki
waktu
kebersamaanyang intens
denganmelalnrkan pola pendidikan keluarga
di
rumah. Dengan demikian penularahsgslangot
untuk
berwirausahadapat
dilakukanlewat
sikap
dan
perilakuorangtuanya. Dan Lingkungan temyata juga merupakan fattor penentu terhadap
Intensi Kewirausahaan, seseorang dengan lingkungan tetangga yang banyak
berprofesi sebagai wirausahawan tentunya memancing minat dan perilaku untuk mencoba kegiatan berwirausaha tersebut. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel Kebutuhan akan berprestasi, Keluarga dan Lingkungan
bersama-sama
secarasignifikan
menentukanIntensi
Kewirausahaan. UniversitasTarumanagara, khususnya Fakultas Ekonomi wajib mendorong mahasiswanya
untuk
mengembangkanintensi
kewirausahaanmelalui
pengajaran yangmemberikan motivasi secara langsung
untuk
melakukan wirausaha sepertiNi Iia
FIr
rat ng
rsi
da
I
t
NI ak
an
FIr
ini
rif
an
an
m [a
nn rsi
I
BN
m
BN
Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis I Untar, Jakarta 15 September 201 1
ISSN No. 2089- I 040
mewajibkan mahasiswa untuk membuat rencana bisnis suatu usaha
kecil
dandipraktekan langsung oleh mahasiswanya. Selain itu perkuliahan Kewirausahaan
harus diselingi dengan dosen tamu para wirausahawan yang akan melakukan sharing pengalaman dari sisi prakteknya.
Daftar Pustaka
Irwandi. (2009)
Dari
0,18 persen menuju2
persen Wirausaha. DirektoratJendral
Pendidikan
Tinggi. 23
Desember
2009. hthc://dikti. go.id/index2.php?option:comcontent&do-ldF I&id
:-
464.(tanggal akses
I
Juli20ll)
Wijatno, Serian. (2009). Pengantar Entrepreneurshrp. Gramedia, Jakarta
Gorman, G.,D.Hanlon, dan
W.King,
1997. "Entrepreneurship education: theAustralian perspective
for
the
nineties". Journalof
Srrtall BusinessEducation 9: l-14.
Fishbein, Martin dan Ajzen, Icek, 1975, Belief,, Attitude, Intention and Behavior:
an
Introductionto
Theory and Research. Addison-Wesley PdblishingCompany Inc, Menlo Park, California.
Bandura,
A.,
1985. The Social Foundationof
Tought and Action, EnglewoodCliffs, NJ: Prentice- Hall.
Ancok, Djamaludin. 1992, Psikologi Industri. BPP UGM
Santoso, S., 1995, Data Statistik,Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Drucher. 1996. Konsep Kewirausahaan
Era
Globalisasi, Erlangga: Jakarta.Terjemahan
Pekerti, 1999,Intensi dalam perilalu Individu. Bandung: Alfabeta. Terjemahan Hadipranata,
A.
I 999, Ps ikologi, Liberty: Yogyakarta.Katz, J., dan W. Gartner, 1988. *Properties of emerging organizaligas". Academy of Management Review
l3
(3): 429-441.Krueger, N.F dan
A.
L. Carsrud, 1993. "Entrepreneurial lntentions: Applying thetheory of Planqed Behaviot''. Entrepreneurship and Regional Development
s (a):315-330.
Choo, S., dan M. Wong 2006. "Entrepreneurial Intention: triggers and barriers to
new
venture creationsin
Singapore". Singapore Management Review28(2):47-64.
Indarti dan
Rostiami.
2008. "Intensi
Kewirausahaan Mahasiswa: studiperbandingan antara Indonesi4 Jepang dan Norwegit'- Jurnal Ekonomika
dan Bisnis Indonesia, vol.23, no. 4, Oktober 2008.
Nasution,
Annan
Hakimdkk.
(2001). Membangunspirit
entrepreneur mudaIndonesia, suatu pendekatan praktis dan aplikattf. Gramedia, Jakarta.
Yohnson, dkk (2003). Motivasi alumnus uK Petra menjadi Entrepreneurs. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan vol. 5,no.2 September
2A03:97-lll.
shane, s- 2003. A general theory ofEntrepreneurship the individual opportunity
Nscus. USA: Edward Elgar.
Sengupta,
S.
K
dan
S.
K.
Debnath, 1994-'Need
for
Achievement andentrepreneurial success: a study of entrepreneurs in two rural industries in
West Bengal"- The Journal of Entrepreneurship 5 (1):23-29.
Roe, 1964,
Hartini, 2A Man
Maz-zatol, '
busir
Rese Matthews,
of
fi JourSchiller, B
inqu
Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis lUntaq Jakana l5 September 2011 ISSN No. 2089-1040
Roe, 1964, Psikologi Perkembangan- Yogyakarta: Pustaka
Pelajar-Hartini, 2002, Intensi Wirausaha pada siswa
Sn&.
Skripsi. Universitas Wangsa Manggala. Tidak dipublift 3sikan.Mqzzarol, T., T. Volery, N.Doss, dan V.Thein,1999- "Factors influencing small
business start-ups"- International Journal of Entrepreneurial Behavior and
Research 5 (2):48-63
Matthews, C.H dan S.B. Moser, 1996.
"A
longitudinal investigation of the impactof
family background and gender on interestin
smallfirm
ownership"-Journal of Small Business Management 34(2):2943.
Schiller, 8.R., dan P.E. Crewson, 1997. "Entrepreneurial origins: a longiturtinal
inquiry" Econamic Inquiry 35(3):523-531.
Rahmawati,
2000.
Pendidikan
Wirausahadalam
Globalisasi-
Liberty: Yogyakaria.Malhotra, Naresh
K.
(1999). Marketing Research:An
Applied Orientation.USA.Prentice Hall, Inc
lerninof
norionol
Keuirourohnon
tss,N No
:2o89-to4o
$rygl
c3
Untnr
I
I
UM1:l
&
lnovo
ri
Birnir
Jakarta,
J"SSmptember
?il3-1Turut
disponsori
oleh
:ffi
UPT
fils([$
{*ttuersf&$,
Try
Uffiru$tm
Tarurwrry;nra
Kw_W il
&,
Tmfury errwr
Utara
Nq.
r,
GrqS"Jd[
Tb'
oll
*
5655.
O7#"Oyl&,14-t5 strt
foilt,
totz
F.ffi1.6&ili*.$,S75|
agara.Efi.ld
E
lsnfu