melayani di bidang:
- media view - design graphics - kamera - Photography - web - petra news - lighting
contact person: ronny kongdoh (081 2422 6361)
Amsal 3:2
Kami ucapkan kepada Jemaat
yang berulang tahun pada tanggal :
27 januari 2014 - 02 FEBRUARI 2014
Senin, 27 Januari 2014
- Friska Deborah Tioris - Hendra Liem - Rini Ponto - Yessy Hamdany Selasa, 28 Januari 2014 - Alfons Bonde Rabu, 29 Januari 2014
- Oktavianus Bura L. A. (Vanus) - Yenny Ciaman
Kamis, 30 Januari 2014
- Theodorus Harry Budhi (Opa Budhi) - Maryam Sarce - Yandy Phie Jumat, 31 Januari 2014 - Jofid Thauwrissan - Rinetha Tumonglo Sabtu, 01 Februari 2014
- Anna Maritje Panekenan - Go Heanny Cristina Nathalia
Minggu, 02 Februari 2014 - Amsal Arnas P. - Falentino Markiones - Kirana Febriyana - Roy Ornand - Yanti Ponipadang - Veronica Ezekiel - Angela Yedid Yah
Pdt. Israel Laoly, S.Th
Contact Person: Hp. 0813 5551 2966 Flexi 0411 528 3249
Pdm. Silva Ramon Rumendong Hp. 0821 8825 9818
Ibu Betty Haryono
Flexi 0411 574 5369 | Tlp. 3610 509 Hp. 0852 4286 2600 Contact Person:
pelayanan
PASTORAL
4Quotes
This Week
@Andrew_Nugraha
Jl. Perintis Kemerdekaan (Kavelery), Daya - Makassar
Pdt. Sukiman Thomas Karun, S.Th
Setiap hari Minggu Pukul 10.30 Wita
Like us
on facebook www.facebook.com/GerejaPetraFollow Us on Twitter
www.twitter.com/GerejaPetra Dapatkan Informasi seputar Gereja PETRABAGI ANDA YANG RINDU
UNTUK MELAYANI
DIBIDANG:
CONTACT PERSON: IBU VHERA (0852.4219.7967)“ TAMBORINE “
GEREJA PETRAS A L U R K A N
TALENTA ANDA
MENGELUH tidak pernah
melahirkan sesuatu
yang indah. STOP mengeluh,
berpikir POSITIF dan
temukan SOLUSI yang tepat.
Disanalah terdapat
kenikmatan hidup.
INFORMASI
DIALIHKAN dan DIGABUNG ke DIALIHKAN dan DIGABUNG ke Ibadah Doa Penyembahan Kamis, 30 Januari 2014 Pukul 18.30 wita
DIALIHKAN dan DIGABUNG ke
Ibadah DOA SEMALAM SUNTUK Kamis, 30 Januari 2014
Pukul 22.00 - 01.00 wita
Bertempat di Main Hall Gereja Petra
TETAP berjalan seperti biasa, TETAP berjalan seperti biasa,
Ibadah Pemahaman Alkitab dan Pemuridan Jumat, 31 Januari 2014
TETAP berjalan seperti biasa,
Pukul 18.30 wita
Bertempat di Main Hall Gereja Petra
S A L U R K A N
TALENTA ANDA
KHOTBAH tumbuh - peduli - berbagi
01
tumbuh - peduli - berbagi INFO PETRA MISI
08
D
alam banyak pelajaran yang Tuhan Yesus ajarkan kepada murid-murid, hanya pelajaran tentang mengampuni inilah yang dalam memaparkannya, Tuhan Yesus langsung aplikasikan lewat contoh perbuatan yang jelas; yakni lewat tindakan pembasuhan kaki (Yohanes 13:1-20).Baru saja terjadi pertengkaran di antara murid-murid yang akar permasalahannya adalah masing-masing merasa dirinya
penting dan menganggap enteng orang lain.
Pola pikir yang seperti inilah yang membuat mereka saling melukai satu sama lain dan terjadilah selisih paham di antara mereka. Kemudian Tuhan memberi pelajaran kepada mereka yang langsung diaplikasikannya
lewat contoh perbuatan; Ia mengambil air dan handuk lalu membasuh kaki m u r i d - m u r i d N y a (termasuk kaki Yudas Iskariot). Tetapi ketika sampai giliran Petrus u n t u k d i b a s u h k a k i n y a m a k a Petrus menolak dan berkata: "Jangan, Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai
selama-Contact Person:
Pdt. Othniel YedidYah
(0813.4298.8870 / pinBB: 755EA797)
Pdm. Budiyanto Tandean
(0812.4122.2808)
PENGAMPUNAN
lamanya. Sebab aku tidak layak untuk itu." Tetapi Tuhan Yesus menjawab: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku." Lalu Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!" Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.” (Yohanes
13:8-10). Di sini kita melihat
bahwa Petrus belum mengerti apa yang d i m a k s u d k a n o l e h Y e s u s t e n t a n g kerendahan hati, namun Ye s u s t e t a p s a b a r
mendidiknya.
Tuhan mengaplikasikannya dalam perbuatan atau praktek? Sebab pelajaran ini sulit. Mengampuni orang itu tidak mudah namun kita harus melakukannya.
Yohanes 13:4, “Lalu bangunlah Yesus dan
menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,”
Dalam ayat ini dikatakan bahwa Tuhan Yesus
menanggalkan jubahNya. Di sini Tuhan
memberi pelajaran kepada kita bahwa hendaklah kita menanggalkan jubah. Jubah apa? Jubah harga diri, jubah egois, jubah s t a t u s s o s i a l y a n g t i n g g i , j u b a h kesombongan, dan sebagainya. Itulah jubah kebesaran diri sendiri, jubah hidup lama. A d a l a h s a n g a t m u s t a h i l k i t a b i s a mengaplikasikan kasih tanpa menanggalkan jubah tersebut. Itulah sebabnya banyak orang tidak bisa meminta maaf dan memaafkan karena ia masih memakai “jubah kebesarannya”. Ada kekacauan di tengah-tengah murid sebab murid-murid masih memakai jubah yang lama itu. Maka dari itu T u h a n m e n g a j a r m e r e k a d e n g a n menanggalkan jubahNya sediri lalu tunduk atau berlutut di depan mereka dan membasuh kaki mereka. Tuhan menghendaki agar kita m e n a n g g a l k a n j u b a h l a m a d a n menggantinya dengan jubah yang baru, yakni jubah seorang hamba. Yesus menjadi teladan figur hamba. Tanpa memiliki hati hamba, maka semua masalah yang terjadi di dalam rumah tangga atau gereja atau masyarakat tidak akan terselesaikan. Tetapi jika kita mau saling merendahkan diri sendiri seorang akan yang lain maka sebesar apapun
selesaikan bersama-sama. Sebab Tuhan berkenan kepada hati yang rendah!
Hati hamba adalah hati yang dicari oleh Tuhan di antara kita. Bila kita pergi ke gereja untuk beribadah dan melayani, tetapi kita datang dengan “hati bos” maka ibadah kita akan seperti rutinitas saja, tidak bernilai di hadapan Tuhan; sebab tidak menyentuh makna dari korban Kristus. Sesungguhnya orang-orang yang demikian itu datang untuk dilayani bukan untuk melayani Tuhan. (Kita melayani Tuhan lewat melayani sesama). Tetapi bila kita melayani Tuhan dengan hati hamba, maka itulah pelayanan yang berkenan kepadaNya.
Yohanes 13:14, “Jadi jikalau Aku
membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu;”
Sesungguhnya tidak pantas bila Tuhan Yesus membasuh kaki murid, melainkan murid-muridlah yang harus membasuh kaki Tuhan Yesus. Namun Tuhan Yesus yang adalah
T u h a n d a n G u r u m e r e k a m a u
melakukannya demi memberi contoh kepada mereka dan kepada kita semua. Ia membungkuk di depan murid-murid dan mau menyentuh kaki mereka (termasuk kaki Yu d a s I s k a r i o t ) y a n g k o t o r l a l u membasuhnya dan menyekanya dengan handuk yang diikatnya di pinggangnya. Perbuatan Yesus ini sama sekali tidak diduga oleh murid-murid; mereka merasa malu ketika Yesus membungkuk lalu berlutut di depan mereka serta mencuci kaki mereka yang kotor. Mereka berbisik satu akan yang
KHOTBAH tumbuh - peduli - berbagi
03
tumbuh - peduli - berbagi
06
INFO PETRA MISIlain:” Mengapa Guru mencuci kaki kita,
seharusnya kitalah yang mencuci kakinya”.
Hati mereka yang keras dan sombong itu tertempelak. Ini menjadi sebuah pelajaran yang tak terlupakan seumur hidup bagi mereka. Pada umumnya semua manusia menghendaki kedudukan yang tertinggi, dihormati semua orang dan tidak mau dari bawah; itulah kesombongan, dan banyak orang-orang Farisi yang seperti itu. Tetapi Tuhan Yesus, seorang yang besar itu, mau memberi contoh seorang hamba; Ia memberi contoh bahwa semakin besar kekuasaan seseorang maka haruslah ia semakin rendah dalam melayani. Tuhan Yesus tidak merasa malu melayani murid-muridNya, Ia tidak merasa harga dirinya jatuh ketika Ia merendahkan diriNya di depan murid-murid dan menjadi contoh hamba bagi mereka. Mengapa kita musti malu ketika kita merendahkan diri di hadapan sesama dan melayani mereka, memaafkan mereka yang melukai kita dan juga meminta maaf kepada orang yang telah kita luka?
“… maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu”. Kata Wajib di situ
menyatakan bahwa ini adalah peringatan Tuhan supaya kitapun wajib saling membasuh kaki. Wajib berarti harus! Perintah itu bukan suka atau tidak suka, mau atau tidak mau; tetap kita harus kerjakan itu karena itu adalah perintah dari Tuhan. Apakah artinya saling mambasuh kaki? Membasuh kaki yang dimaksud bukan dalam arti hurufiahnya saja, melainkan lebih kepada sikap hidup. Sikap hidup yang bagaimana? Yakni menghormati dan menghargai orang lain lebih daripada diri sendiri. Tuhan menuntut murid-muridNya
supaya mengaplikasikan kasih dalam kehidupan sehari-hari. Hendaknya kita royal dalam meminta maaf dan memberi maaf; itulah bentuk dari kerendahan hati. Di mana ada saling memaafkan di situ ada perdamaian. Dan di mana ada damai, di situ ada hadirat Tuhan.
Roma 12:10, “Hendaklah kamu saling
mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.”
“Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara..”. Salah satu buah dari
kasih adalah mengampuni. Kasih itu tidak berbentuk secara fisik, tetapi kita bisa lihat keberadaannya lewat pengaplikasian kasih; yakni dari adanya kesediaan Anda untuk minta maaf dan memaafkan.
Jadi jika Anda berkata bahwa Anda punya
kasih, tetapi Anda tidak mau datang kepada orang yang pernah Anda lukai dan meminta maaf kepadanya, maka Anda belum memiliki kasih; dan juga bila Anda tidak mau memaafkan orang yang sudah melukai hati Anda maka Anda belum memiliki kasih.
Walaupun kita bisa menyebut definisi dari kasih, tetapi kalau Anda tidak punya pengampunan, maka sia-sialah semuanya itu di hadapan Tuhan. Walaupun seseorang itu bisa berkhotbah tentang kasih, atau bisa menyanyi tentang kasih, tetapi kalau roh pengampunan itu menjauh dari dia, maka itu tanda bahwa orang itu tidak memiliki kasih. Khotbahnya itu hanya akan seperti gong yang berkumandang dan nyanyiannya seperti canang yang gemerincing.
berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.”
Ketika Anda mengampuni orang yang melukai hati Anda, maka ego dan harga diri dari Anda itu seolah-olah dibakar. Memang itu menimbulkan rasa sakit pada Anda, tetapi itu justru mengeluarkan bau harum dari Kristus (Baca: 2 Korintus 2:15). Jadi marilah kita mau mengeluarkan bau harum Kristus. Belajarlah mengeluarkan kata-kata yang baik dan menguatkan untuk orang lain dan wujudkan kasih Kristus dengan melepaskan pengampunan kepada orang yang melukai hati kita sehingga kita dapat memenangkan jiwa-jiwa bagi Tuhan.
Tetapi orang yang hatinya penuh kepahitan, maka kata-katanya juga penuh dengan kepahitan, sungut-sungut dan suka menjelek-jelekan orang lain. Mereka itu tidak dapat mengeluarkan bau harum dari Kristus. Kepahitan itu jahat dan bisa merusak jemaat. Firman Tuhan menasehatkan agar kita mewaspadai orang-orang yang punya kepahitan, sebab orang itu mungkin saja menularkan kepahitannya.
[1]
2 Timotis 3:1-5, “ Ketahuilah bahwa pada
hari-hari terakhir akan datang masa yang
[2]
sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan
berdamai, suka menjelekkan orang, tidak
dapat mengekang diri, garang, tidak suka
[4]
yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti
[ 5 ]
A l l a h . S e c a r a l a h i r i a h m e re k a menjalankan ibadah mereka, tetapi pada h a k e k a t n y a m e r e k a m e m u n g k i r i kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
“..dan saling mendahului dalam memberi hormat..”. Ada orang yang berkata bila dia
tidak mau memberi salam kepada saya lebih dulu maka saya juga tidak akan memberi salam kepadanya. Ini sikap yang salah. Sebab Firman Tuhan berkata: hendaklah kita
saling mengasihi dan saling mendahului dalam memberi hormat. Saling mendahului
dalam memberi hormat artinya bahwa jika
orang lain belum menghargai atau menghormati kita, maka janganlah kita balas tidak menghormatinya, melainkan marilah kita yang lebih dulu menghargai atau menghormatinya; sekalipun usia kita lebih dewasa atau jabatan kita lebih tinggi atau kita lebih benar dari orang itu. Jangan menuntut orang lain harus lebih dulu menghormati kita, melainkan hendaknya kita saling mendahului dalam memberi hormat. Amin!![RK]
Jadwal Ibadah Umum
Jadwal Ibadah Umum
Jadwal Ibadah Umum
LANJUTAN
kesaksian
LANJUTAN
kesaksian
LANJUTAN
kesaksian
LANJUTAN
kesaksian
Redaksi
Bagi Jemaat yang ingin memberikan kesaksian, agar dapat langsung menyerahkan kepada Ibu gembala atau dapat mengirimkannya lewat email : wartapetramks@gmail.com [ Kesaksian yang telah diberikan menjadi hak redaksi sepenuhnya untuk diedit/dirubah ]