• Tidak ada hasil yang ditemukan

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA ANOA KENDARI. Oleh. Andi Trisno M. Ch. Rimporok Safaruddin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA ANOA KENDARI. Oleh. Andi Trisno M. Ch. Rimporok Safaruddin"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Akuntansi (JAk) 1 “AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN

PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA ANOA KENDARI”

Oleh Andi Trisno M.

Ch. Rimporok Safaruddin

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the systems and procedures for financial functions at the Regional Water Company (PDAM) Tirta Anoa Kendari were run effectively and efficiently.

The method used is using descriptive analysis that provides an explanation of the efficiency and effectiveness of the finance function and findings obtained based on the results of audits at the Regional Water Company (PDAM) Tirta Anoa Kendari, then make recommendations to the top management on these findings.

The result showed that the company already has an organizational structure, division of tasks and responsibilities are clear and sufficient. The the existing shortcomings in the company is the financial part not prepare cash flow, the concurrent positions in the finance function, there is no adequate employee training, as well as the absence of rotation of employees.

Keyword: Management Audit, Finance Function, Efficiency and Effectivenes. I. PENDAHULUAN

Ekonomi yang dewasa ini membawa dampak bagi perkembangan dunia usaha. Seiring dengan berkembangnya dunia usaha ini, ilmu akuntansi berkembang menjadi dua kelompok besar yaitu ilmu accounting dan ilmu auditing. Hal ini karena ilmu akuntansi selalu di tuntut untuk terus berbenah diri dan tumbuh agar dapat mengikuti perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks, khususnya dalam penyediaan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan bagi pihak-pihak yang memerlukannya. Salah satu sub bidang dari akuntansi yang dikenal luas adalah auditing. Auditing atau pemeriksaan merupakan sub bidang akuntansi yang meliputi aktivitas pemeriksaan terhadap kebenaran data-data akuntansi secara bebas. Perusahaan untuk mencapai tujuannya, para eksekutif perusahaan mendelegasikan tugas dan tanggungjawab perusahaan dalam tingkat tertentu. Gaya delegasi bervariatif, dari eksekutif yang

(2)

Jurnal Akuntansi (JAk) 2 menyerahkan kekuasaan penuh sampai eksekutif yang memperlakukan bawahan sebagai asisten, memberikan mereka suatu wewenang dan tanggungjawab yang minimum. Akan tetapi, tidak menjadi masalah berapa besar wewenang dan tanggungjawab yang didelegasikan, eksekutif, bukan bawahan, memiliki akuntabilitas penuh untuk tugas, pekerjaan, departemen laba dan sebagainya. Maka eksekutif perlu mengikuti apa yang terjadi dalam perusahaan, divisi, departemen dan tingkat supervisi yang lebih rendah agar dalam penyelenggaraannya, efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi perusahaan dapat terus meningkat.

Perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan dengan meneliti dan menilai apakah pelaksanaan pengawasan di bidang akuntansi keuangan dan operasi telah cukup memenuhi syarat. Kemudian melakukan penilaian apakah kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan betul-betul ditaati, apakah aktiva perusahaan aman dari kehilangan atau kerusakan dan penyelewengan. Kemudian menilai kecermatan data akuntansi dan data lain dalam organisasi perusahaan. Lalu pada akhirnya menilai mutu atas pelaksanaan tugas-tugas yang telah diberikan pada masing-masing manajemen.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari sebagai salah satu Perusahaan yang cukup terkenal di Sulawesi Tenggara, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari yang bergerak pada pelayanan air bersih yang dituntut untuk memberikan hasil terbaik bagi masyarakat. Dalam usahanya untuk memberikan hasil yang terbaik bagi masyarakat, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari harus didukung oleh departemen keuangan yang bekerja secara efektif dan efisien yang tentunya akan memberikan kontribusi positif bagi manajemen puncak dalam pengambilan keputusan. Walaupun begitu, peneliti menemukan adanya rangkap jabatan dalam fungsi keuangan yang dapat menimbulkan terjadinya adanya kecurangan, serta adanya prosedur keuangan yang belum dilaksanakan dengan baik yang dapat mengurangi efektifitas dan efisiensi perusahaan.

Audit manajemen untuk menilai efektifitas dan efisiensi kegiatan fungsi keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari. Oleh karena itu, penulis mengambil judul “Audit Manajemen atas Fungsi Keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari” berdasarkan uraian latar belakang di atas maka permasalahan pokok yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah : apakah sistem dan prosedur yang diterapkan dalam fungsi keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari sudah berjalan secara efektif dan efisien?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem dan prosedur yang ditetapkan dalam fungsi keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari sudah berjalan secara efektif dan efisien.

(3)

Jurnal Akuntansi (JAk) 3 II. KAJIAN TEORI

1. Audit

Audit merupakan salah satu atestasi. Atestasi secara umum, merupakan suatu komunikasi dari seorang expert mengenai kesimpulan tentang realibilitas dan pernyataan seseorang. Sedangkan atestasi secara sempit merupakan komunikasi tertulis yang menjelaskan suatu kesimpulan mengenai realibilitas dari asersi tertulis yang merupakan tanggung jawab dari pihak lainnya.

Pengertian auditing menurut Agoes (2012:4) :“Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut”.

Pengertian Audit menurut Mulyadi (2013 : 9): “Proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, serta menyampaikan hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan”.

Pengertian Auditing Arens et al. (2008:4) adalah: “Pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen”.

Menurut Agoes (2012: 11) mengemukakan bahwa jenis-jenis audit ditinjau dari jenis pemeriksaannya, audit bisa dibedakan atas:

1. Management Audit (Operational Audit), adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.

2. Compliance Audit (Pemeriksaan Ketaatan), adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan sudah mentaati peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik yang ditetapkan oleh pihak intern perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan.

3. Internal Audit (Pemeriksaan Intern), adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan.

4. Computer Audit, adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh KAP terhadap perusahaan yang memproses data akuntansinya dengan menggunakan EDP (Electronic Data Processing) system.

2. Audit Manajemen

Audit manajemen pada umumnya adalah pemeriksaan untuk menilai efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan serta adanya rekomendasi

(4)

Jurnal Akuntansi (JAk) 4 perusahaan (pemberian saran kepada manajemen untuk membenahi jalannya perusahaan), dimana rekomendasi ini disampaikan setelah audit manjemen selesai dilaksanakan.

Audit manajemen dapat dijadikan salah satu alat bagi manajemen dalam melakukan fungsi pengendalian dan pengawasan fungsional perusahaan, selain itu juga audit manajemen dilaksanakan untuk mengurangi terjadinya penyimpangan dalam kegiatan operasional perusahaan.

Pengertian Audit Manajemen menurut Bayangkara (2014 : 2) :“Audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap efesiensi dan efektivitas operasi perusahaan.”

Pengertian Audit Manajemen menurut Agoes (2004 : 175) : “Audit manajemen, disebut juga audit operasional, audit fungsional, audit sistem, adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis.”

Pengertian Audit Manajemen Andayani (2008 : 7) : “Suatu audit independen yang dilakukan untuk merencanakan, mengumpulkan, mengevaluasi kecukupan dan kematerialan dari bukti-bukti yang kompeten. Tujuan audit manajemen menurut Agoes (2004 : 175) :

1. Untuk menilai kinerja (performance) dari manajemen dan berbagai fungsi dalam perusahaan.

2. Untuk menilai apakah berbagai sumber daya (manusia, mesin, dana, dan harta lainnya) yang dimiliki perusahaan telah digunakan secara efisien dan ekonomis.

3. Untuk menilai efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuan (objective) yang telah ditetapkan oleh top management.

4. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada top management untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam penerapan pengendalian intern, sistem pengendalian manajemen, dan prosedur operasional perusahaan, dalam rangka meningkatkan efisiensi, keekonomisan dan efektivitas dari kegiatan operasi perusahaan.

3. Fungsi Keuangan

Fungsi keuangan bertujuan untuk mengatur pencarian sumber – sumber dana yang dibutuhkan bagi perusahaan dan kemudian mengatur penggunaan dari dana yang telah diperolehnya itu. Sumber dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik sumber dana intern yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri maupun sumber dana ekstern yang berasal dari luar perusahaan. Hamilton (1986:40) menyatakan bahwa dalam perusahaan skala besar ataupun kecil, fungsi keuangan adalah sebagai alat utama dalam proses pembentukan keputusan dengan alasan :

1. Bagian keuangan memberikan petunjuk yang berarti untuk meningkatkan siasat keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang.

(5)

Jurnal Akuntansi (JAk) 5 2. Pengarahan dan dukungan dapat diberikan oleh bagian keuangan dalam menghasilkan pendapatan bersih dan pengambilan modal selama periode berjalan.

Prosedur pengendalian dapat ditetapkan pada suatu jenis transaksi atau diterapkan secara luas dan diintegrasikan dalam komponen tertentu lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi. Halim (1997) selanjutnya mengklasifikasikan prosedur pengendalian sebagai berikut :

a. Otorisasi yang semestinya dan transaksi dan kegiatan b. Pemisahan tugas dan tanggung jawab yang memadai

c. Perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai

d. Perlindungan yang memadai atas akses dan penggunaan aktiva perusahaan dan catatan.

e. Pengecekan secara independen atas pelaksanaan dan penilaian yang semestinya terhadap jumlah yang harus dicatat.

4. Audit Manajemen atas fungsi Keuangan

Perusahaan yang telah melakukan audit mengetahui bahwa penyelenggaraan audit manajemen dapat berasal dari dalam organisasi, tetapi tidak mustahil berasal dari luar organisasi yang bersangkutan. Suatu perusahaan yang besar, sangat mungkin pelaksanaanya audit diserahkan kepada suatu tim atau sekelompok staf yang diberi tugas khusus melakukan audit

Audit bidang keuangan mempunyai sasaran-sasaran penting untuk dicapai, sasaran pertama adalah menilai efektifitas satuan kerja yang mengurus keuangan perusahaan dengan nama atau bentuk apapun satuan kerja itu dikenal seperti departemen, divisi, biro, bergantung pada tradisi perusahaan dan struktur organisasi yang digunakan, dalam dalam memberikan arah dan pengendalian keuangan bagi perusahaan secara keseluruhan termasuk semua satuan kerja dan bidang-bidang fungsional didalamnnya. Sasaran kedua adalah mencari fakta dan informasi tentang efisiensi kerja internal satuan kerja yang mengurus keuangan perusahaan dengan menyoroti praktek-praktek keuangan satuan kerja itu sepanjang menyangkut standar manajemen keuangan, perumusan kebijakan finansian, prosedur akunting dan penyusunan anggaran

Tunggal (2000 : 1) mengemukakan definisi manajemen audit atas fungsi keuangan sebagai berikut : “Pemeriksaan keuangan (financial auditing), yang terutama berhubungan dengan pengesahan kebenaran dan kewajaran laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar-standar yang berlaku umum”

Fungsional keuangan merupakan peranan yang menentukan dalam kehidupan perusahaan, memang benar bahwa ada satuan kerja di bidang keuangan yang sangat aktif menyelenggarakan berbagai kegiatannya karena keinginan yang sangat kuat untuk menekan biaya dan ada pula satuan kerja yang menangani keuangan yang lebih senang bersifat pasif, salah satu konsekuensinya adalah bahwa satuan-satuan kerja atau berbagi bidang fungsional lainnya dalam perusahaan akan lebih berorientasi pada terselenggaranya kegiatan operasional masing-masing.

(6)

Jurnal Akuntansi (JAk) 6 5. Kerangka Pikir Penelitian

Perusahaan Daerah air minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari Merupakan suatu perusahaan daerah yang bergerak pada pelayanan air bersih pada kota kendari. Demi terciptanya iklim perusahaan yang bebas dari korupsi maka Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari harus memperhatikan fungsi keuangannya. Dalam audit manajemen atas fungsi keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari, peneliti akan melakukan audit dengan beberapa tahap yang terdiri dari : Survey Pendahuluan, Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen, Pemeriksaan Terperinci dan Kemudian Penyusunan Laporan Audit, yang akhirnya akan memberikan rekomendasi kepada perusahaan atas temuan dan kelemahan yang ada pada bagian keuangan dalam perusahaan.

Skema 1 Kerangka pikir

III. METODE PENELITIAN

Objek penelitian adalah audit manajemen fungsi keuangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari yang berlokasi Jl. R. Suprapto No 90 dan bergerak pada pelayanan air bersih pada kota kendari.

Metode Analisis yang digunakan dalam pemecahan masalah yang dibahas adalah metode deskriptif, yaitu memaparkan penjelasan tentang audit manajemen atas fungsi keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari, kemudian memberikan rekomendasi kepada manajemen fungsi keuangan atas temuan-temuan tersebut. Untuk mengukur efektifitas fungsi keuangan, peneliti menggunakan pendekatan kuisoner yang sifatnya tertutup dengan memberikan dua alternatif jawaban menggunakan skala guttman dengan penilaian sebagai berikut :Jawaban Ya = 1, Jawaban Tidak = 0. Persentase

Audit Manajemen Atas Fungsi Keuangan

Tahap-tahap Audit : 1. Survey Pendahuluan

2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen

3. Pemeriksaan Terperinci

(7)

Jurnal Akuntansi (JAk) 7 jawaban responden terhadap efektifitas pada fungsi keuangan pada Persahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari sebagai berikut : P = Persentase, f = Jumlah jawaban responden, n = Total skor jawaban tertinggi. Kriteria pengukuran dari hasil perhitungan persentase kesesuaian indikator dengan penggolongan sebagai berikut : 90% - 100% = sangat efektif, 80% - 89% = efektif, 70% - 79% = cukup efektif, 60% - 69% = kurang efektif, < 59,99% = tidak efektif. Adapun definisi oprasional adalah sebagai berikut :

1. Audit manajemen adalah audit terhadap manajemen suatu organisasi secara keseluruhan untuk manilai kemampuan para manajer apakah kinerja yang dilaklasanakan sudah berjalan secara efektif dan efisien.

2. Efisiensi adalah suatu yang dikerjakan berkaitan dengan menghasilkan hasil yang optimal dengan tidak membuang banyak waktu dalam proses pengerjaannya.

3. Efektifitas adalah perbandingan antara masukan dan keluaran dalam berbagai kegiatan sampai dengan pencapaian tujuan yang di tetapkan baik ditinjau dari kualitas kerja.

4. Fungsi keuangan adalah bertujuan untuk mengatur pencarian sumber-sumber dana yang dibutukan bagi perusahaan dan kemudian mengatur penggunaan dari dana yang telah diperolehnya. Adapun prosedur pengendalian ialah :

a. Otorisasi yang semestinya dan transaksi kegiatan. b. Pemisahan tugas dan tanggungjawab yang memadai.

c. Perancangan dan penggunaan dokumen catatan yang memadai. d. Perlindungan yang memadai atas akses dan penggunaan aktiva

perusahaan dan catatan.

e. Pengecekan secara independen atas pelaksanaan dan penilaian yang semestinya terhadap jumlah yang harus dicatat

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian

Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini terbagi menjadi kategori yaitu karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, karakteristik berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, dan karakteristik berdasarkan lama masa kerja.

A. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dibagi menjadi menjadi dua karakter, yaitu berjenis kelamin pria dan wanita. Adapun jumlah responden pria adalah 15 orang dan responden wanita 19 orang. Karakteristik berdasarkan jenis kelamin. Persentase responden pria yaitu sebesar 44,12% dan persentase responden wanita yaitu sebesar 55,88%. Hal tersebut menggambarkan bahwa jumlah responden wanita lebih besar dari pada jumlah responden pria.

(8)

Jurnal Akuntansi (JAk) 8 B. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan merupakan salah satu persyaratan utama yang harus dimiliki, oleh karena itu untuk kelancaran usaha PDAM Tirta Anoa Kota Kendari didukung dengan karyawan yang dituntut untuk memenuhi berbagai kualifikasi pendidikan yang diinginkan perusahaan. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan akhir S2 tidak ada, responden berdasarkan tingkat pendidikan akhir S1 adalah 10 orang atau sebesar 29,41%, responden berdasarkan tingkat pendidikan akhir Diploma adalah 7 orang atau sebesar 20,59%, responden berdasarkan tingkat pendidikan akhir SLTA/Sederajat adalah 17 orang atau sebesar 50,00%. Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling banyak adalah responden dengan tingkat pendidikan akhir SLTA/Sederajat adalah 17 orang 50,00%.

C. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja dikelompokan menjadi lima kategori, yaitu antara 1-5 tahun, antara 6-10 tahun, dan > 10 tahun. Karakteristik responden yang bekerja antara 1-5 tahun berjumlah 9 orang atau sebesar 26,47%, responden yang bekerja antara 6-10 tahun berjumlah 17 orang atau sebesar 50,00%, dan responden yang bekerja > 10 tahun berjumlah 8 orang atau sebesar 23,53%. Hal ini menunjukan bahwa jumlah responden paling banyak adalah yang bekerja antara 6-10 tahun yaitu sebanyak 17 orang atau sebesar 50,00%.

D. Analisis Fungsi Keuangan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari

Penelitian mengenai fungsi keuangan pada Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Anoa Kendari, maka akan diuraikan lebih lanjut mengenai hasil kuisoner yang diberikan pada karyawan fungsi keuangan untuk menilai efektivitas pada fungsi keuangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran, hasil kuisoner yang diberikan dapat di jelaskan sebagai berikut : a. Analisis Jawaban Responden Kepala Bagian Keuangan dan

Akuntansi

Hasil penelitian persentase jawaban responden tersebut diperoleh 80,00% berada pada skala 80% - 89% (efektif) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan pada fungsi keuangan yang dilakukan oleh kepala bagian keuangan dan akuntansi pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari telah berjalan secara efektif. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa jawaban yang diberikan kepada kepala bagian keuangan dan akuntansi yaitu efektif, hal ini dapat dilihat dengan adanya tugas dan tanggung jawab pada bagian keuangan dan akuntansi yang di paparkan dengan jelas oleh perusahaan sehingga kepala bagian

(9)

Jurnal Akuntansi (JAk) 9 keuangan dan akuntansi dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik. Akan tetapi masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan tugas sebagai kepala bagian keuangan dan akuntansi yaitu tidak analisis dan evaluasi terhadap sistem dan prosedur ketentuan-ketentuan dalam pengolahan keuangan perusahaan secara rutin.

b. Analisis Jawaban Responden Kepala Sub Bagian dan Staf Akuntansi

Hasil perhitungan persentase jawaban responden tersebut diperoleh 73,21% berada pada skala 70% - 79% (cukup efektif) hal ini dapat dilihat bahwa responden dalam hal ini kepala sub bagian dan staf akuntansi telah memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai yang telah ditetapkan oleh perusahaan akan tetapi dalam pelaksanaan tugas masih terdapat kekurangan yaitu tidak dilakukannya pemeriksaan terhadap sistem informasi akuntansi setiap harinya dan belum adanya sistem pelatihan. akuntansi untuk kepala sub bagian dan staf akuntansi.

c. Analisis Jawaban Responden Kepala Sub Bagian dan Staf Anggaran dan Pendapatan

Hasil perhitungan persentase jawaban responden tersebut diperoleh 68,00% berada pada skala 60% - 69% (kurang Efektif) hal ini dapat dilihat bahwa responden dalam hal ini kepala sub bagian dan staf anggaran dan pendapatan telah telah memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing akan tetapi dalam pelaksanaan tugas mereka masih terdapat banyak kekurangan yaitu belum adanya jadwal rutin pertemuan antara karyawan dengan pihak pimpinan, tidak adanya pembuatan cash flow untuk kegiatan perusahaan dan tidak adanya pelatihan untuk karyawan yang berkaitan dengan anggaran dan pendapatan perusahaan.

d. Analisis Jawaban Responden Kepala Sub Bagian dan Staf Penagihan

Hasil perhitungan persentase jawaban responden tersebut diperoleh 75,32% berada pada skala 70% - 79% (cukup efektif) hal ini dapat dilihat bahwa responden dalam hal ini kepala sub bagian dan staf penagihan telah memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan yang telah ditetapkan perusahaan akan tetapi dalam pelaksanaannya tugas mereka masih terdapat kekurangan yaitu tidak melakukan konfirmasi piutang ke pelanggan untuk membuktikan bahwa piutang telah tercatat dengan benar, sebab jika piutang yang tercatat tidak sesuai dengan menurut pelanggan maka akan berpengaruh pada laporan keuangan perusahaan. Perusahaan juga tidak memberikan pelatihan-pelatihan khusus yang berkaitan dengan tugas yang dilakukan oleh kepala sub bagian dan staf penagihan.

e. Analisis Jawaban Responden Kepala Sub Bagian dan Staf Penerimaan dan Pengeluaran Kas

Hasil perhitungan persentase jawaban responden tersebut diperoleh 75,45 berada pada skala 70% - 79% (cukup efektif) hal ini dapat dilihat

(10)

Jurnal Akuntansi (JAk) 10 bahwa responden dalam hal ini kepala sub bagian dan staf penerimaan dan pengeluaran kas telah memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan yang telah ditetapkan perusahaan akan tetapi dalam pelaksanaan tugas mereka masih terdapat kekurangan yaitu tidak dilakukannya pemeriksaan sistem akuntansi setiap hari dan perusahaan tidak memiliki sistem pelatihan untuk karyawan.

Rata-rata jawaban responden, atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan masing-masing bagian dalam fungsi keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari dengan nilai rata-rata 74,40% atau berada pada skala 70% - 79% (cukup efektif) yang dapat dilihat pada lampiran 7. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa fungsi keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari telah dilaksanakan dengan cukup efektif

Tingkat efektivitas dalam fungsi keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari, penulis juga melihat efisiensi yang terjadi dalam fungsi keuangan pada perusahaan. Berdasarkan hasil kuisoner dan wawancara yang peneliti lakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan dalam fungsi keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari telah berjalan secara efisien, dalam hal ini melihat dari perusahaan yang telah memanfaatkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam fungsi keuangan melalui karyawan hingga peralatan yang digunakan dalam hal ini kegiatan akuntansi perusahaan dilaksanakan melalui komputerisasi sehingga laporan keuangan yang dibuat oleh karyawan fungsi keuangan selalu selesai tepat pada waktunya dan tidak membuang banyak waktu dalam proses pembuatan laporan keuangan.

2. Pembahasan

a. Prosedur Audit Manajemen Atas Fungsi Keuangan

Prosedur audit manajemen atas fungsi keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari secara tahunan perlu dievaluasi, agar lebih efektif pada tahun yang akan datang. Adapun Prosedur Audit Manajemen Atas Fungsi Keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari :

1. Melakukan pengumpulan informasi yang berkaitan dengan fungsi keuangan, hal ini dilakukan melalui tahap survey pendahuluan.

2. Melakukan review dan pengujian manajemen atas fungsi keuangan, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan sistem pengendalian manajemen keuangan.

3. Pelaksanakan pemeriksaan terperinci berkaitan dengan uraian mengenai temuan-temuan dari hasil audit manajemen atas fungsi keuangan.

4. Membuat laporan hasil audit manajemen atas fungsi keuangan, khususnya pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari.

(11)

Jurnal Akuntansi (JAk) 11 b. Audit Manajemen Atas Fungsi Keuangan

Fungsi manajemen dalam perusahaan memegang peranan penting, khususnya pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari terdapat fungsi keuangan dimana bertugas mengelolah keuangan termaksud seluruh pengeluaran-pengeluaran. Tujuan terhadap audit manajemen dimaksudkan untuk melihat efektivitas dan efisiensi fungsi keuangan yang ada pada perusahaan. Tahap audit manajemen atas fungsi keuangan meliputi survey pendahuluan, review dan pengujian pengendalian manajemen, serta pemeriksaan terperinci yang meliputi hasil temuan dan sasaran parbaikan atas kelemahan terhadap sistem pengendalian manajemen perusahaan 1. Survey Pendahuluan

Penelitian dengan mengikuti tahapan audit manajeman atas fungsi keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), diawali dengan pelaksanaan survey pendahuluan. Tahap survey pendahuluan merupakan prosedur yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang sejauh mana penilaian tentang cara pengelolaan yang ditetapkan dalam fungsi keuangan apakah sudah berjalan dengan baik. Data-data yang di peroleh penulis dalam survey pendahuluan melalui pengamatan atau observasi langsung, wawancara dan menyebarkan kuisoner kepada beberapa personil mulai dari Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi sampai Kepala sub bagian dan staf Penerimaan dan Pengeluaran Kas.

Survey pendahuluan dalam perusahaan diperoleh temuan sebagai berikut : a. Bagian keuangan tidak menyusun cash flow

b. Perusahaan tidak memiliki pelatihan karyawan c. Perusahaan tidak melakukan rotasi karyawan

d. Terjadi rangkap jabatan pada fungsi keuangan yaitu kasir merangkap sebagai bendahara perusahaan

2. Review dan Pengujian Manajemen

Audit manajemen adalah menganalisis efektivitas sistem pengendalian manajemen jika proses pengendalian manajemen fungsi keuangan yang dimiliki oleh perusahaan sesuai dengan proses pengendalian manajemen pada fungsi keuangan yang ada, dapat disimpulkan bahwa perusahaan cukup efektif dalam melaksanakan pengendalian manajemen khususnya pada fungsi keuangan

Audit manajemen atas fungsi keuangan yang harus dilakukan adalah menganalisis dan mengevaluasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pengendalian manajemen atas fungsi keuangan, dilakukan review dan pengujian atas proses pengendalian manajemen atas fungsi keuangan

(12)

Jurnal Akuntansi (JAk) 12 termasuk pelaksanaan proses pengendalian manajemen yang ada dalam perusahaan.

Pengendalian manajemen dilakukan adalah untuk memutuskan langkah-langkah yang dilakukan terhadap audit manajemen atas fungsi keuangan. Langkah selanjutnya untuk dalam melakukan audit adalah menilai apakah fungsi pengendalian manajemen atas fungsi keuangan sudah memadai dan telah diterapkan sesuai dengan sistem pengendalian manajemen atas fungsi keuangan.

3. Pemeriksaan Terperinci

Program pemeriksaan yang telah disusun setelah melakukan tahap review dan pengujian pengendalian manajemen maka tahap selanjutnya penulis dapat melaksanakan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengumpulkan dan menganalisis bukti-bukti yang ada yaitu melakukan pemeriksaan terperinci pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari. Adapun temuan-temuan pada pemeriksaan terperinci adalah sebagai berikut: a. Penulis menemukan bahwa perusahaan tidak menyusun cash Flow. b. Penulis menemukan bahwa di dalam perusahaan terjadi rangkap

jabatan.

c. Perusahaan tidak memberikan pelatihan bahwa karyawan. Hal ini membuat karyawan menjadi tidak berpengalaman serta kurang efisien dan efektif dalam melakukan pekerjaan dan susah beradaptasi pada lingkungan kerja.

d. Perusahaan tidak melakukan rotasi karyawan secara berkala. 4. Laporan Audit Manajemen

Audit manajemen yang telah peneliti lakukan maka tahap selanjutnya yaitu menyusun laporan audit manajemen yang terdiri atas informasi umum perusahaan, tujuan pemeriksaan, ruang lingkup pemeriksaan. Dalam laporan Audit mananajemen peneliti juga menemukan temuan-temuan yang di dapatkan dalam fungsi keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari.

Temuan yang di dapatkan yaitu :

a. Fungsi keuangan tidak menyusun cash flow. b. Terjadinya rangkap jabatan.

c. Tidak ada pelatihan karyawan.

d. Tidak adanya rotasi karyawan secara berkala.

Peneliti mengemukakan temuan yang didapatkan selanjutnya peneliti mengemukakan rekomendasi yang dapat menjadi perhatian bagi perusahaan dalam rangka mengambil tindakan perbaikan di masa yang akan datang. Adapun rekomendasi yaitu :

(13)

Jurnal Akuntansi (JAk) 13 a. Perusahaan sebaiknya menyusun cash flow

b. Perusahaan sebaiknya melakukan pemisahan jabatan yang di rangkap oleh satu orang

c. Perusahaan sebaiknya melaksanakan pelatihan karyawan

d. Perusahaan sebaiknya melakukan rotasi karyawan secara berkala. V. KESIMPULAN DAN SARAN

Penelitian yang telah dilakukan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada umumnya sistem dan prosedur yang diterapkan dalam fungsi keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari telah berjalan cukup efektif dan efisien. Adapun yang menjadi masalah dalam fungsi keuangan yaitu perusahaan tidak menyusun cash flow, tidak adanya pelatihan karyawan, tidak ada pula rotasi karyawan secara berkala serta adanya perangkapan jabatan pada fungsi keuangan. saran sebagai rekomendasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari : (1) Bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari sebaiknya memperhatikan temuan dan rekomendasi yang peneliti berikan serta lebih meningkatkan pengendalian manajemen pada fungsi keuangan agar sistem dan prosedur yang diterapkan dalam perusahaan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. (2) Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan penelitian mengenai Audit manajemen dengan menggunakan standar penilaian yang memakai acuan lebih mendalam lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing: Pemeriksaan akuntansi. Jilid I, Edisi Ketiga. Jakata: Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing: Petunjuk praktis Pemeriksaan Akuntansi.

Andayani, Wuryan. 2008. Audit internal. Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta

Arens, Alvin A., Elder, Randal j., dan Beasley, Mark s. 2008. Auditing dan jasa Assurance Pendekatan Terintrigasi. Terjemahan oleh Herman Wibowo. 2008. Jakarta: Erlangga.

Arthur, J. Keown, Jhon D., Martin J., Willian Petty, David F., Scoot JR. 2008. Manajemen Keuangan, Edisi Kesepuluh. Jakarta: PT. Macan Jaya Cemerlang.

Bayangkara, IBK. 2014. Audit Manajemen :Prosedur dan Implementasi. Jakarta. Salemba Empat.

Bartholomeus. Elvira 2011. Audit Manajemen Atas Fungsi Keuangan Pada PT. Tirta Makna Bahagia Makassar. Skripsi. Universitas Hasanuddin Fakultas Ekonomi Makassar.

Halim, Abdul (1997). Akuntansi manajemen. Edisi I Yogyakarta BPFE. Hamilton, Alexander. 1986.Manajemen Audit : meningkatkan efektivitas dan

(14)

Jurnal Akuntansi (JAk) 14 Setihawan, Johny 2001. Pemeriksaan Kinerja (Performance Auditing), Penerbit

BPFE, Yogyakarta.

Mulyadi. 2013. Auditing. Jilid 2, Edisi Keenam Jakarta: Penerbit Salemba Empat Riduwan. 2008. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitan.

Bandung : Alfa Beta

Tunggal, Amin Widjaja. 2011. Audit Manajemen Dan Audit Keuangan Historis. Jakata: Harvarindo

Tunggal, Amin Widjaja. 2011. Operational auditing (meningkatkan efisiensi operasional dan efektifitas organisasi). Jakarta: Harvarindo

Tunggal, Amin Widjaja. 2000. Manajemen Audit Suatu Pengantar, Cetakan Pertama, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui perbandingan ukuran panjang, berat serta jumlah hasil tangkapan dari cumi-cumi Loligo sp jantan dan betina yang terdapat di perairan laut

Penelitian ini di fokuskan pada remaja yang menggunakan smartphone , untuk itulah peneliti akan membahas mengenai pemanfaatan penggunaan smartphone baik bersifat

Kebaruan dari penelitian ini adalah tersedianya model kelembagaan jaminan mutu pasokan bahan baku gelatin dari kulit sapi split yang dapat digunakan untuk mempermudah

Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Bandung dalam kegiatan produksi dan pengawasan mutunya telah melaksanakan CPOB dengan tujuan untuk menjamin bahwa produk yang dihasilkan

Pasal 4 ayat (1) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 2000 tentang Penugasan Wakil Presiden Melaksanakan Tugas Presiden Dalam

AKBID Wijaya Husada Bogor adalah salah satu institusi yang sedang berkembang di Indonesia. Sesuai dengan visi AKBID Wijaya Husada Bogor untuk menjadi salah satu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dengan keberadaan industri baja terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat dusun Dimoro.. Pendekatan

a) Secara umum penyerapan APBD Provinsi Kalimantan Tengah cukup baik, akan tetapi untuk tahun 2016 agar memperhatikan juga pendapatan dana penetapan target penyerapan anggaran.