• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN SUMATERA BARAT TOURISM CENTRE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERENCANAAN SUMATERA BARAT TOURISM CENTRE"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN SUMATERA BARAT TOURISM CENTRE

Muhammad Ihsan Abdirahman, Nengah Tela, Sudirman Is, Nasril Sikumbang Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta,

Jl. Sumatera, Ulak karang, Padang, 25133, Indonesia

Email: muhammadihsanabdirahman@gmail.com, nengahtela@bunghatta.ac.id, nasrilsikumbang@bunghatta.ac.id, sudirmanismael@bunghatta.ac.id

Abstrak

Provinsi Sumatera Barat merupakan daerah tujuan wisata (DTW) Internasional yang memiliki potensi pariwisata yang sangat beragam, apapun jenis destinasi wisatanya dapat di temukan di Sumatera Barat. Untuk itulah Provinsi Sumatera Barat harus dapat mewadahi sistem kepariwisataan nasional baik melalui sistem pariwisatanya maupun fasilitas yang menunjang pariwisata tersebut. Sistem kepariwisataan sendiri telah diatur dan ditetapkan oleh pemerintah, akan tetapi menjadi tanggung jawab tersendiri bagi suatu daerah untuk memfasilitasi pariwisatanya. Dalam ilmu kepariwisataan, banyak sekali aspek yang perlu dipenuhi untuk menunjang aktivitas pariwisata seperti upaya promosi, akomodasi, transportasi, dan lain sebagainya, serta kebutuhan Provinsi Sumatera Barat akan kualitas dan kuantitas untuk menampung wisatawannya. Agar dapat memenuhi kebutuhannya, Provinsi Sumatera Barat sendiri perlu menyediakan sebuah media yang dapat mengakomodasi kebutuhan tersebut. Untuk itu peran sebuah perencanaan Tourism Centre sangat dibutuhkan untuk mewadahi berbagai macam kebutuhan untuk wisatawan yang berkunjung ke Sumatea Barat.

Kata Kunci: Pariwisata, Tourism Centre, Sumatera Barat, Arsitektur Nusantara. THE PLANNING OF SUMATERA BARAT

TOURISM CENTRE

Muhammad Ihsan Abdirahman, Nengah Tela, Sudirman Is, Nasril Sikumbang Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta,

Jl. Sumatera, Ulak karang, Padang, 25133, Indonesia

Email: muhammadihsanabdirahman@gmail.com, nengahtela@bunghatta.iac.id, nasrilsikumbang@bunghatta.ac.id, sudirmanismael@bunghatta.ac.id

Abstract

West Sumatera Province is an international tourist destination (DTW) which has a very diverse tourism potential, regardless of the type of tourist destination can be found in West Sumatra. For this reason, West Sumatera Province should be able to accommodate the national tourism system through its tourism system as well as facilities that support the tourism. The system of tourism itself has been regulated and established by the government, but it becomes a separate responsibility for a region to facilitate tourism. In the science of tourism, many aspects that need to be met to support tourism activities such as promotional efforts, accommodation, transportation, etc., and the needs of West Sumatra Province will the quality and quantity to accommodate tourists. In order to meet its needs, West Sumatra Province itself needs to provide a medium that can accommodate those needs. For that the role of a Tourism Center planning is needed to accommodate the various needs for tourists visiting West Sumatea.

(2)

1 PENDAHULUAN

Sumatera Barat merupakan daerah yang memiliki potensi besar di bidang pariwisata. Potensi tersebut sangatlah beragam dan tidak kalah dengan daerah lain. Apapun jenis destinasi wisatanya dapat ditemukan di Sumatera Barat ( Pitopang, 2013). Menurut Sawirman (2008), Sumatera Barat ini adalah sebuah destinasi yang mempunyai keunggulan komparatif dalam peta kepariwisataan Indonesia, selain dikelilingi oleh keindahah panorama alam, keunikan adat istiadat, seni, sejumlah situs bersejarah, dan kekayaan alam dapat menarik banyak wisman.

Potensi wisata Sumatera Barat yang besar ternyata tidak sejalan dengan sektor informasi dan promosi. Sebagaimana kita ketahui informasi dan promosi merupakan hal yang penting dalam memasarkan sesuatu ke masyarakat. Nudirman Munir dalam Warta Andalas (2013) mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Sumbar masih kurang dan minim dalam melakukan promosi pariwisata ini menyababkan kemajuan sektor pariwisata di Sumbar berjalan lamban.

Sehingga dilihat dari potensi dan permasalahan yang ada, Provinsi Sumatera Barat memiliki potensi wisata / objek wisata serta kekayaan budaya yang cukup berlimpah tetapi tidak diimbangi dengan sektor informasi dan promosi dalam hal

Pariwisata. Dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan keberadaan Pusat Informasi dan promosi untuk menanggapi kebutuhan pariwisata di Provinsi Sumatera barat. Dengan adanya fasilitas dan pelayanan yang memadai dan lebih lengkap, diharapkan perencanaan Tourism Center di Sumatera Barat ini mampu memberikan informasi pariwisata dengan berbagai cara yang tidak hanya memberikan fungsi edukasi namun juga mampu memberikan pengalaman dan kesan yang tidak dapat diperoleh hanya dengan melalui internet maupun buku panduan pariwisata dan sekaligus mampu menjadi sarana promosi bagi berbagai potensi wisata di Provinsi Sumatera Barat selain mempromosikan provinsi sumatera barat juga diarahkan sebagai obyek wisata yang menyediakan sebuah area terpusat yang berfungsi sebagai information center terkait khusus pariwisata yang ada di sumatera barat. Rumausan masalah yang menjadi acuan pada perancangan ini yaitu:

a. Bagaimana merencanakan dan

merancang sebuah bangunan yang berfungsi sebagai pusat informasi dan promosi pariwisata yang di lengkapi dengan fasilitas penunjang yang komunikatif dan atraktif ?

b. Bagaimana cara merancang Tourism

Center yang bisa memberikan

informasi secara lengkap tentang pariwisata Sumatera Barat ?

(3)

2

c. Bagaimana cara mendesain suatu

pusat informasi dan promosi

pariwisata yang menarik dan sesuai dengan konsep arsitektur nusantara

METODE PENELITIAN

Metode pembahasan dilakukan

dengan metode deskriptif, yaitu menguraikan dan menjelaskan data kualitatif, kemudian dianalisa untuk

memperoleh suatu kesimpulan.

Pengumpulan data diperoleh dengan cara : a. Studi Literatur

Melakukan Studi Literatur dan Pustaka baik melalui media Teknologi dan Informasi melalui internet dan media tulis sepert surat kabar, tentang

Tourism Centre dan pendekatan

Arsitektural yang di pakai. b. Studi Kasus

Melakukan pembandingan antara beberapa Tourism Centre

c. Survey Lokasi

Melakukan survey terhadap Site yang dipilih, baik secara Fisik maupun Non

Fisik serta kebutuhan ruang

didalamnya. Survey dilakukan

terhadap kondisi yang ada sekarang dan pengembangannya. Luas site yang semula tidak mencukupi untuk kebutuhan 10 (sepuluh) tahun yang akan datang.

d. Pengumpulan Data

Mengumpulkan seluruh data untuk kemudian dapat dianalisis. Data yang diambil diperoleh dari survey langsung ke lokasi

e. Analisis Data

Menganalisis data yang diperoleh dan mengaplikasikan data lapangan ke Studi Literatur atau Studi Banding. Kemudian analisis tersebut menjadi

acuan untuk membuat Konsep

Perancangan.

f. Penemuan Konsep Perancangan

Konsep Perancangan didapat

berdasarkan olahan Analisis Site dan Analisis Data, Konsep Perancangan juga diperoleh berdasakan Teori dan kondisi lingkungan yang ada. Konsep perancangan merupakan motor utama dalam menentukan Desain.

HASIL DAN PEMBAHASAN Data dan Analisa Tapak

1. Lokasi Tapak

Lokasi site berada di Jalan Jl.Mr.Moh.Rasyid, ketapiang, padang pariaman, Sumatera Barat

Lokasi : Jl. Mr. Moh. Rasyid, Ketapiang, Padang Pariaman

Luas Site: 2,2 Ha

(4)

3

Gambar 1 : lokasi Site Sumber : Analisa Pribadi, 2017

Batasan Site:

Utara : lahan kosong

Barat : polsek kawasan BIM Timur : lahan kosong

Selatan:Jl.Mr.Moh.Rasyid,ketapiang, padang pariaman.

Potensi Site:

1. Berada dekat akses Bandara Internasional Minangkabau.

2. Tapak berada dekat dengan ibukota sumatera barat (kota padang)

3. Sudah tersedianya fasilitas pejalan kaki, seperti trotoar.

4. Sudah tersedia adanya instalasi listrik dari PLN dan instalasi air bersih dari PDAM.

5. Tapak berada antara kota padang dan pariaman.

Permasalhan Site:

1. Tapak berada pada persimpangan jalan, sehingga bisa mengakibatkan kemacetan.

2. kondisi tapak sangat gersang.

3. Tingkat kebisingan pada tapak tinggi.

Konsep

1. Konsep Zoning Kawasan

Ruang luar menjadi salah satu bagian penting, dimana dari pengelompokan zoning ruang luar berdasarkan analisa dari potensi dan permasalahan, maka akan keluar penempatan massa dan ruang - ruang luar yang baik. Penzoningan ruang luar pada site memberikan area penempatan vegetasi, bangunan, dan areal perkerasan seperti parkir.

Gambar 2 : Zoning Kawasan Sumber : Analisa Pribadi, 2017

Pada area vegetasi dapat di tempatkan berbagai fasilitas seperti taman, pedestrian, dan tempat tempat duduk santai, penempatan lokasi perkerasan di bagian timur karna memang view keluar dan kedalam sitenya kurang baik karna berbatasan dengan rumah warga. Dengan adanya vegetasi di sekeliling site otomatis

(5)

4

bangunan yang ada di dalam site akan terlindung dari efek angin, bau, serta tingkat silau dari sinar matahari pada sore harinya.

Sedangkan untuk sirkulasi manusia, karena memiliki fasilitas dan fungsi yang berbeda maka sirkulasi Manusia dalam tapak yang digunakan adalah Pola Radial. Yang dimana terdapat suatu ruang pengikat yang menghubungkan bangunan satu dengan bangunan lainnya. Ruang pengikat ini yaitu ruang terbuka sebagai tempat bertemunya pengunjung dengan berbagai tujuan kedalam fungsi bangunan 2. Konsep Bentuk Bangunan

Konsep bangunan ini mengikuti fungsi yang ada di dalam bangunan ini, yang mana terdiri dari 2 gabungan bentuk yang mengikuti fungsi yang ada di dalam bangunan ini.

Gambar 3 : konsep Betuk Sumber : Analisa Pribadi, 2017

Konsep ini di ambil dari fungsi bangunan yaitu tempat informasi pariwisata, kenapa bentuknya lengkung karna saya ingin menghadirkan semua informasi pariwisata yang ada di sumatera barat, yang berjumlah 19 kabupaten dan kota.

Gambar 4 : Konsep Bentuk Sumber : Analisa Pribadi, 2017

Sedangkan bentuk ini di ambil dari kebutuhan fungsi dari fasilitas pusat oleh-oleh yang mana bentuk ini akan berfungsi untuk memaksa pengunjung supaya bisa berkeliling pada bangungan ini.

Gambar 5 : Konsep Bentuk Sumber : Analisa Pribadi, 2017

Konsep bentuk pola denah bangunan ini yaitu menggabungkan antara 2 bentuk yang di dapat dari fungsi bangunan ini, dari gabungan kedua bentuk fungsi di atas maka, maka di dapatlah pola denah bangunan Tourism Centre ini.

3. Konsep Orientasi Bangunan

View yang potensial pada site menjadi salah satu analisa view untuk mengarahkan bangunan, selain itu pertimbangan arah cahaya juga menjadi konsep dari orientasi

(6)

bangunan. Pada barat bangunan merupakan orientasi potensial

dimanfaatkan untuk mengarahkan entrance dan view yang dapat menjadi keunggulan ruang , selain itu orientasi bangunan juga mengikuti bentuk site yang memanjang, sehingga untuk mengurangi bagian si bangunan yang terkena panas.

Gambar 6 : Orientasi Bangunan Sumber : Analisa Pribadi, 2017

4. Konsep Fasad Bangunan

Bentuk fisik dalam sebuah karya arsitektur merupakan satu bagian proses berarsitektur dan menjadi salah satu hal penting dalam arsitektur. Bentuk dalam arsitektur merupakan hasil dari pertimbangan dalam merespon kebutuhan ruang pengaru konteks lingkungan dan selera estetika. Tourism Centre

ruang publik sudah selayaknya memiliki kualitas bentuk yang dapat memberikan pengaruah visual secara positif bagi lingkungan sekitar. Berdasarkan prinsip rancangan, maka diterapkan sebuah bentuk banguanan yang memiliki karater lokal yang dikemas dalam bentukan modern. Selain itu diharapan

bangunan. Pada barat bangunan

merupakan orientasi potensial yang akan dimanfaatkan untuk mengarahkan entrance dan view yang dapat menjadi keunggulan ruang , selain itu orientasi bangunan juga mengikuti bentuk site yang memanjang, sehingga untuk mengurangi bagian sisi

.

Orientasi Bangunan Sumber : Analisa Pribadi, 2017

Bentuk fisik dalam sebuah karya arsitektur merupakan satu bagian proses berarsitektur dan menjadi salah satu hal Bentuk dalam arsitektur merupakan hasil dari pertimbangan dalam merespon kebutuhan ruang pengaru konteks lingkungan dan

Tourism Centre sebagai

ruang publik sudah selayaknya memiliki kualitas bentuk yang dapat memberikan pengaruah visual secara positif bagi

rdasarkan prinsip diterapkan sebuah bentuk banguanan yang memiliki karater lokal yang dikemas dalam bentukan modern. Selain itu diharapan

dengan penerapan prinsip t rancangan mampu men

masa yang mampu

aktivitas publik dan ruang sosial.

Gambar 7 : konsep Fasade Sumber : Analisa Pribadi, 2017

Konsep dari bangunan tourism centre ini mengambili konsep dari bentuk atap rumah adat sumatera barat yaitu atap gonjong yang di tranformasikan menjadi bentuk dari bangunan tourism centre ini.

5

dengan penerapan prinsip tersebut, objek rancangan mampu menciptakan tatanan

masa yang mampu mengakomodasi

aktivitas publik dan ruang sosial.

konsep Fasade Sumber : Analisa Pribadi, 2017

Konsep dari bangunan tourism centre ini mengambili konsep dari bentuk atap rumah adat sumatera barat yaitu atap gonjong yang di tranformasikan menjadi bentuk dari bangunan tourism centre ini.

(7)

6

Gambar 8 : Site Plan Sumber : Analisa Pribadi, 2017

Gambar 9 : Blok Plan Sumber : Analisa Pribadi, 2017

(8)

7

Gambar 10 : Tampak Depan Tourism Centre Sumber : Analisa Pribadi, 2017

Gambar 11 : Tampak Belakang Tourism Centre Sumber : Analisa Pribadi, 2017

Gambar 12 : Tampak Samping Kanan Tourism Centre Sumber : Analisa Pribadi, 2017

Gambar13 : Tampak Samping Kiri Tourism Centre Sumber : Analisa Pribadi, 2017

(9)

8

Gambar 14 : Tampak Depan Hostel Sumber : Analisa Pribadi, 2017

Gambar 15 : Tampak Belakang Hostel Sumber : Analisa Pribadi, 2017

Gambar 16 : Tampak Samping Kanan Hostel Sumber : Analisa Pribadi, 2017

(10)

9

Gambar 17 : Tampak Samping Kanan Hostel Sumber : Analisa Pribadi, 2017

Gambar 18 : Perspektif Eksterior Sumber : Analisa Pribadi, 2017

(11)

10

Gambar 19 : Perspektif Interior Sumber : Analisa Pribadi, 2017

(12)

11 KESIMPULAN

1. Tourism Centre di Sumatera Barat merupakan suatu bentuk fasilitas pelayanan publik yang berhubungan dengan kegiatan pelayanan informasi dan promosi pariwisata, dimana terdapat fasilitas-fasilitas penunjang di dalamnya seperti penginapan, dengan menentukan pada aspek keramahan dan kenyamanan bagi pengunjungnya.

2. Tourism centre ini tidak hanya menjadi sebagai tempat informasi dan promosi pariwisata saja,tetapi juga

menjadi sebagai tempat

pengembangan seni dan kerajinan. 3. Fasilitas yang ada dalam tourism

information centre ini adalah fasilitas informasi,fasilitas promosi,fasilitas perdagangan,fasilitas edukasi,dan juga fasilitas penginapan.

4. Perlunya penambahan fasilitas seperti hostel untuk mendukung Tourism

Centre sebagai tempat transit untuk

beristirahat sejenak beberapa hari bagi pengunjung yang datang ke suatu tempat untuk kepentingan berwisata. 5. Pendekatan disain untuk tourism

information centre ini adalah arsitektur nusantara.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik provinsi Sumatera Barat. 2010.

Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Prov. Sumbar Tahun 2014 – 2015 Kabupaten Padang Pariaman Dalam Angka Padang Pariaman Regency In Figures 2016

Buku

Nuefert, Ernst. 1936. Data Arsitek Jilid 2. Terjemahan oleh Sunarto

Tjahjadi.2002. Jakarta : Erlangga Nuefert, Ernst. 1936. Neufret Architec’s Data Third Edition.Diedit oleh Bousmaha Baiche dan Nicholas Walliman.UK: Blackwell Science

DK, Ching, Francis. 2008. Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Jakarta : Erlangga

Jurnal

ARUNDINA, D. (2013). DI, PUSAT INFORMASI WISATA BUDAYA JAWA.

Fadillah, A. N. (n.d.). PUSAT INFORMASI PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN. National Academic

Journal of Architecture .

Gomo, P. P. (n.d.). PERANCANGAN PUSAT

KUNJUNGAN DI KOTA BLITAR. Ir. J. Lukito Kartono, M. (2014). Pusat Informasi Pariwisata dan

Kebudayaan .

IRAWAN, A. (2016).

PERANCANGAN TOURISM CENTRE DI SINGOSARI. Retrieved november 2016

Website

http://minangkabautourism.info http://visitsumaterabarat.com

Referensi Lain

Buku Statistik kebudayaan dan pariwisata Sumatera barat tahun 2010

Laporan Uraian jabatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Barat tahun 2011

Rancangan rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah provinsi Sumatera Barat tahun 2010-2003. Kebijakan umum .

(13)

Gambar

Gambar 1 : lokasi Site  Sumber : Analisa Pribadi, 2017  Batasan Site:
Gambar 6 : Orientasi Bangunan Sumber : Analisa Pribadi, 2017 4.  Konsep Fasad Bangunan
Gambar 8 : Site Plan  Sumber : Analisa Pribadi, 2017
Gambar 10 : Tampak Depan Tourism Centre  Sumber : Analisa Pribadi, 2017
+4

Referensi

Dokumen terkait

Class II: Functional Capacity Adequate untuk tugas sehari-hari dengan sedikit rasa tak enak atau gerakan terbatas pada satu sendi atau lebih. Class III: Functional Capacity untuk

Sertifikasi halal tidak hanya untuk melindungi konsumen muslim dari produk produk yang tidak halal, namun juga berperan sebagai saringan bagi produk impor dan sarana untuk

Bangunan pengatur air yang digunakan untuk mengontrol pembuangan debit air daerah rawa Sebakung dari saluran sekunder ke saluran primer/sungai adalah pintu klep

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian alasan-alasan hukum Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Karanganyar dalam mengajukan upaya hukum kasasi terhadap putusan lepas

Didalam kaitan ini, Tim supervisi berkewajiban untuk membuat seluruh prosedur pekerjaan fisik mengikuti dan mempunyai catatan-catatan baik pada saat pengajuan

Dosen FIK IJNY Dosen FIK LrNy Dosen FT tNY Dosen FIK LNy I)osen FIK UNy I)osen FIK LINY Doserr ttlK LJNY Karyawan BAAK UNy Karyawan FMIPA LINY KaryawanKeu. 36 A Kentingan

Empat dimensi kepemimpinan transformasional menurut Bass & Riggio (2006) di antaranya a) Kharisma (idealized influence), yaitu pemimpin menerima penghargaan dari

Peningkatan nilai toleransi risiko dari = , sampai dengan = , hanya menghasilkan peningkatan nilai perbandingan antara rata-rata tingkat pengembalian portofolio