• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAYA BAHASA IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DALAM SURAT KABAR KOMPAS. dan digunakan oleh seorang individu sebagai pengguna bahasa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAYA BAHASA IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DALAM SURAT KABAR KOMPAS. dan digunakan oleh seorang individu sebagai pengguna bahasa."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

26 BAB II

GAYA BAHASA IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DALAM SURAT KABAR KOMPAS

Gaya bahasa adalah ciri khas atau karakter bahasa tertentu yang dimiliki dan digunakan oleh seorang individu sebagai pengguna bahasa. Sama halnya dengan individu, dalam dunia periklanan juga terdapat kekhasan bahasa atau gaya bahasa tersendiri. Tiap-tiap kreatif iklan memiliki gaya tersendiri untuk menjadikan iklannya menarik, disukai oleh publik, dan produk yang dipasarkan diterima oleh masyarakat luas.

Gaya bahasa yang digunakan dalam bahasa periklanan bermacam-macam, tidak terkecuali iklan provider telepon seluler yang ditemukan dalam surat kabar Kompas. Banyaknya jaringan provider telepon seluler di Indonesia, seperti Simpati, AS, XL, Axis, Tri, Smart, dan Indosat membuat para pengiklan harus berlomba-lomba merebut hati para pelanggannya. Berbagai kemudahan, bonus, dan tarif yang murah dikemas secaraverbal dengan gaya bahasa-gaya bahasa yang menarik.

2.1Gaya Bahasa Iklan Provider Telepon Seluler pada Surat Kabar Kompas Analisis yang dilakukan menggunakan teori gaya bahasa Santoso (1996) yang membagi gaya bahasa atas dua, yaitu bahasa sehari-hari dan bahasa yang bersifat khusus. Untuk mengkaji bahasa iklan yang bersifat khusus digunakan teori majas dari Moeliono (1989) dan untuk mengkaji bahasa iklan yang menggunakan gaya bahasa sehari-hari/harfiah dipakai teori gaya bahasa dari Keraf (2004). Data yang digunakan dalam analisis ini berjumlah 25 data. Data

(2)

tersebut diambil dari koran Kompas edisi Agusus--Oktober 2011. Analisis gaya bahasa dalam bahasa iklan disajikan seperti di bawah ini.

2.1.1 Gaya Bahasa Khusus (Majas) 2.1.1.1 Majas Perbandingan

Majas perbandingan merupakan salah satu alat gaya bahasa yang menyamakan dua hal yang secara umum berbeda, yaitu dengan cara menyamakan aspek arti yang dimiliki. Majas perbandingan menurut Moeliono (1989) terbagi atas tiga, yaitu perumpamaan, metafora, dan personifikasi. Pada data yang dianalisis hanya ditemukan majas personifikasi.

Personifikasi berasal dari bahasa Latin persona (‘orang, pelaku, aktor, atau topeng yang dipakai dalam drama’) + fic (membuat). Oleh karena itu, apabila kita menggunakan majas personifikasi, kita memberikan ciri-ciri atau kualitas, yaitu kualitas pribadi orang kepada benda-benda yang tidak bernyawa ataupun kepada gagasan-gagasan (Dale dalam Tarigan, 1986:17).

Majas personifikasi adalah majas yang menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat kemanusiaan/insani. Fungsi majas ini adalah menghidupkan atau memberi kejelasan paparan dan memberikan bayangan angan-angan menjadi konkret dengan cara memberikan wujud manusia yang nyata kepada benda atau konsep abstrak. Majas personifikasi ditemukan dalam data iklan Axis, XL, dan Indosat.

(3)

Majas personifikasi dalam iklan Indosat. Data 01

(1) Isi Ulang Indosat Penuh Senyum (2) Beli pulsa Indosat hadiah beragam

(3) Bikin Ramadan dan lebaran makin berkesan

Majas personifikasi dalam bahasa iklan Indosat (01) di atas terdapat pada baris pertama, yaitu Isi ulang Indosat penuh senyum. Frasa penuh senyum dalam baris ini bermakna konotasi karena tersenyum adalah tertawa tanpa mengeluarkan suara dan hal ini hanya biasa dilakukan oleh manusia. Akan tetapi, iklan ini mengibaratkan bahwa Indosat sebuah provider telepon seluler bisa tersenyum sama halnya dengan manusia. Pada kenyataanya Indosat tidak bisa tersenyum karena Indosat adalah benda mati. Fungsi penggunaan gaya bahasa ini agar masyarakat tertarik menggunakan provider tersebut.

Data 02

(1) Ramadhan penuh senyum

(2) Cuma kirim 2 sms GRATIS nelpon dan SMS ke semua operator +nikmati dobel poin

(3) Dari Indosat senyum di Ramadhan ini

Frasa penuh senyum dalam baris pertama pada data (02) di atas mengandung majas personifikasi. Senyum adalah hal yang biasa dilakukan oleh manusia. Namun, dalam baris (1) penuh senyum dialami Ramadhan. Ramadhan adalah masa atau bulan puasa bagi umat muslim. Iklan ini mengibaratkan Indosat sebagai provider telepon seluler dapat menghadirkan Ramadhan yang penuh senyum bagi pengguna jaringannya.

(4)

Majas personifikasi dalam iklan Axis. Data 03

(1) Sampaikan Maafmu Dengan Berkah Blak-Blakan AXIS

(2) HANYA RP 300,- NELPON, SMS, FACEBOOK SEPUASNYA jam 12 malam-6 pagi

GRATIS 10.000 SMS KE SEMUA OPERATOR setelah sms Rp500,- (3) PAKE AXIS SEKARANG

Baris pertama iklan Axis (03) di atas menggunakan majas personisifikasi, yaitu pada berkah blak-blakan Axis. Blak-blakan adalah sikap terus terang, tak ada yang disembunyikan atau tidak ada yang ditutupi. Sikap blak-blakan biasanya dilakukan oleh manusia, tetapi dalam kalimat ini Axis sebagai provider telepon seluler digambarkan memiliki sifat seperti manusia yang terus terang, jujur tanpa ada yang ditutup-tutupi. Jadi, iklan tersebut mengibaratkan Axis seolah-olah bernyawa dan memiliki sikap yang blak-blakan dan mampu membawa berkah.

Majas personifikasi dalam iklan XL. Data 04

(1) XLALU LEBIH BAIK JALIN XLATURAHMI

(2) Selamat Hari Raya Idul Fitri Mohon Maaf Lahir dan Batin (3) Buruan beli XL dan cek *123#

Frasa jalin Xlaturahmi pada baris pertama data (04) di atas mengandung majas personifikasi. Provider telepon seluler XL digambarkan memiliki sifat insan seperti manusia, yakni menjalani silaturahmi. Menjalin silaturahmi adalah kegiatan yang dilakukan oleh manusia sebagai makhluk sosial, yaitu manusia yang satu dan manusia yang lain saling berhubungan dan

(5)

berkomunikasi. Jadi, iklan tersebut mengibaratkan Indosat sebagai benda bernyawa yang dapat menjalin silaturahmi dengan baik sama halnya dengan manusia.

2.1.1.2 Majas Pertentangan a. Hiperbola

Hiperbola adalah majas yang melebih-lebihkan sesutau hal atau keadaan. Bakar (2003: 1) secara lebih lengkap memberikan definisi hiperbola sebagai gaya bahasa dilambangkan dengan kata-kata yang membawa pernyataan yang berlebih-lebihan dengan tujuan untuk menegaskan atau menekankan pandangan, perasaan, dan pikiran. Keraf (1985: 141) menyatakan bahwa hiperbola adalah semacam gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan, dengan membesar-besarkan suatu hal.

Majas hiperbola dalam iklan Axis. Data 05

(1) GEBRAKAN HEMAT 24 JAM, Hemat Tanpa Tanding

(2) GRATIS 10.000 SMS SEHARIAN ke semua operator SETELAH SMS RP 400 GRATIS NELPON SEHARIAN KE SEMUA AXIS SETELAH NELPON RP 1000 (3) Buktikan benaran hematnya 24 jam

Bahasa iklan Axis (05) di atas mengandung majas hiperbola, yaitu pada kalimat pertama Gebrakan hemat 24 jam, hemat tanpa tanding. Kata Gebrakan hemat 24 jam, hemat tanpa tanding menyatakan sesuatu yang berlebihan-lebihan untuk menegaskan bahwa gebrakan atau tindakan berani hemat 24 jam yang diberikan oleh Axis seolah-olah tidak dapat ditandingi oleh

(6)

provider telepon seluler lain. Padahal, semua hemat yang diberikan tergantung pada ketentuan yang berlaku. Frasa hemat tanpa tanding pada iklan (05) ini dapat dimaknai lagi secara analogi khususnya kata tanding yang dikaitkan dengan konsep hemat.

Data 06

(1) AXIS PANGKAL HEMAT PULSANYA TIDAK HABIS-HABIS

(2) Hanya sms Rp300 gratis 10.000 sms ke semua operator jam 12 malam-5 sore

Hanya nelpon Rp 500 gratis 1000menit ke semua Axis jam 12 malam-5 sore

(3) Saatnya kita hemat!

Baris pertama pada iklan (06) di atas yakni AXIS PANGKAL HEMAT PULSANYA TIDAK HABIS-HABIS, mengandung majas hiperbola. Baris tersebut melebih-lebihkan bahwa Axis sebagai sebuah provider telepon seluler yang awal atau utama hematnya ditambah dengan pulsanya tak habis-habis. Pada kenyataannya jika digunakan pulsa pasti akan habis walaupun banyak promo dan gratisan yang diberikan oleh sebuah provider telepon seluler.

Majas hiperbola dalam iklan XL. Data 07

(1) SUPER AMPUH (2) Bayar Sekali 24 jam

(3) GRATIS INTERNET, GRATIS SMS, GRATIS NELPON

Baris (1) pada bahasa iklan XL (07) di atas mengandung majas hiperbola, yaitu membesar-besarkan XL sebagai provider telepon seluler yang

(7)

super ampuh dengan banyaknya gratisan yang diberikannya (gratis internet, gratis sms, gratis nelpon). Selain itu, iklan di atas mengandung arti bahwa XL-lah yang super ampuh dibandingkan dengan provider telepon lainnya.

Data 08

(1) XLALU LEBIH JELAS

(2) Cek dengan mudah status berlangganan anda ketik *123*572# (3) Tanpa Dipungut Biaya

Baris (1) pada data (08) di atas mengandung majas hiperbola, yakni melebih-lebihkan bahwa XL lebih jelas dibandingkan dengan provider telepon seluler lain, baik layanannya (cek pulsa, gratisan, bonus) maupun cek status berlangganan yang dipakai pelanggan kartu XL. Jadi, XL seolah-seolah sebagai provider telepon seluler yang selalu memberikan pelayanan dengan jelas (dalam hal gratisan dan bonus).

Data 09

(1) Xlalu lebih murah terima kabar dari tanah air (2) Tarif nelpon bagi pengguna XL

Terima telpon dari tanah air Rp2 ribu/menit Tarif nelpon ke tanah air Rp 8.000

GRATIS terima SMS di Arab Saudi

Tarif sms roaming dari Arab Saudi Rp 850,-/SMS

(3) ibadah tanpa rasa cemas di tanah suci dan nikmati ringannya tarif Nelpon dan SMS dari Indonesia

Baris (1) pada data (09) di atas, yaitu Xlalu lebih murah mengandung majas hiperbola. Pada baris ini melebih-lebihkan murahnya menggunakan kartu XL. Hal ini untuk meyakinkan bahwa jika menggunakan

(8)

kartu XL, biayanya akan lebih murah untuk terima kabar dari tanah air (Indonesia).

Data 10

(1) Xlalu lebih baik isi pulsa di ATM

(2) Bonus 10 jam nelpon dan 6000* SMS (3) Isi pulsa 24 jam

Harga sesuai jumlah nominal pulsa Bonus pulsa terbanyak

Baris (1) pada data (10) di atas, yaitu Xlalu lebih baik mengandung majas hiperbola yang melebih-lebihkan bahwa XL selalu lebih baik sebagai provider telepon seluler. XL dengan kemudahan baru yang dibuat untuk kenyamanan pelanggannya, yang mengisi pulsa lewat ATM diyakini selalu baik.

Majas hiperbola dalam iklan kartu AS. Data 11

(1) Bonbastis

(2) NELPON DAN SMS BONUS LANGSUNG 200%+TETAP NIKMATI TELPON RP 0,

(3) Pakai terus bonusnya gak putus-putus BELI KARTU AS!

Jenis majas yang terdapat dalam teks iklan (11) adalah majas hiperbola karena dalam teks ini disebutkan pakai terus bonusnya gak putus-putus. Baris ini menunjukkan jika kartu AS digunakan dengan terus-menerus, akan mendapatkan bonus yang tidak putus-putus.

(9)

Data 12

(1) Ekstra Ampuh 24 Jam Pakai Lebih Murah, Bonus Paling Melimpah (2) Gratis Nelpon 300Menit+Gratis Ribuan SMS

(3) Beli Kartu As Sekarang Juga

Ekstra ampuh 24 jam pakai lebih murah, bonus paling melimpah mengandung majas hiperbola. Baris tersebut membesar-besarkan bahwa kartu AS sebagai sebuah provider telepon seluler memberikan layanan telepon murah seharian 24 jam. Bonus ini dianggap paling melimpah/ sangat banyak. Dalam baris ini pembuat iklan menggunakan 24 jam bukan seharian agar gratisan yang dibeikan terlihat melimpah walaupun gratisan 24 jam sama dengan gratisan seharian.

b. Litotes

Litotes adalah kebalikan dari majas hiperbola. Litotes adalah sejenis gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang dikecil-kecilkan, dikurangi dari kenyataan yang sebenarnya, misalnya untuk merendahkan diri (Tarigan, 1986:58). Data mengenai majas litotes hanya ditemukan dalam iklan Axis.

Data 13

(1) Internet Untuk Rakyat Rp 2/kb Setelah Pake Rp 3.500 Gratis Internetan Seharian

(2) kini masyarakat Indonesia sudah bisa internet Cuma Rp 2/kb, semua orang bisa internet dijamin! Setelah pakai Rp 3.500, gratis internet seharian pulsa aman terkendali.

(10)

Baris (1) pada data iklan (13) di atas, yaitu internet untuk rakyat mengandung majas litotes. Axis merendahkan diri dengan menyajikan sebuah promo khusus untuk rakyat. Axis menjadikan target pasarnya adalah rakyat yang jika dilihat dari konotasinya, bisa saja berarti orang-orang kecil. Baris pertama dalam iklan ini dapat dianalogikan bahwa Axis sangat mengerti rakyat Indonesia sehingga ia menghadirkan paket murah sehingga pemakainy takperlu khawatir pulsanya akan habis yakni Rp 3.500,- seharian.

2.1.2 Gaya Bahasa Harfiah 2.1.2.1 Klimaks

Klimaks adalah gaya bahasa yang berupa susunan ungkapan yang makin lama makin mengandung penekanan (Tarigan, 1986:241) atau dengan kata lain gaya bahasa klimaks adalah semacam urutan-urutan pikiran yang setiap kali semakin meningkat kepentingannya dari gagasan-gagasan sebelumnya. Gaya bahasa klimaks ditemukan dalam iklan Indosat dan Telkomsel.

Gaya bahasa klimaks dalam iklan Indosat. Data 14

(1) INDOSAT NEWS

Isi Ulang INDOSAT Makin Untung!

(2) kini isi ulang Indosat mulai Rp 25.000 bisa di Bank manapun

(3) isi pulsa Rp 25.000 bisa di ATM, SMS Banking, internet banking, phone banking, Semua bisa!

Gaya bahasa klimaks terdapat pada informasi utama bahasa iklan, yaitu pada baris Isi ulang indosat makin untung. Baris Isi ulang indosat makin

(11)

untung mengandung arti bahwa setelah mengisi ulang pulsa indosat akan mendapat keuntungan (semakin untung). Pada baris ini terlihat adanya peningkatan kepentingan berupa gagasan jika mengisi ulang akan mendapatkan keuntungan.

Data 15

(1) ISI TERUS PULSANYA, PILIH SENDIRI HADIAHNYA!

(2) GRATIS hingga 2000 MENIT, GRATIS hingga 6000 SMS, GRATIS hingga 50MB

(3) Nikmati tambahan bonus hingga 50 ribu poin dan tukarkan dengan hadiah pilihan Anda

Baris isi terus pulsanya, pilih sendiri hadiahnya! mengandung gaya bahasa klimaks. Baris tersebut mengandung arti bahwa setelah pengguna provider tersebut mengisi pulsa terus-menerus ia akan mendapatkan poin yang nantinya ditukar dengan hadiah yang telah disediakan oleh Indosat hadiah tersebut dapat dipilih sendiri oleh pengguna sesuai dengan jumlah poin yang dikumpulkan. Gaya bahasa klimaks terlihat dari kalimat isi terus pulsanya dan penekanan pada kalimat pilih sendiri hadiahnya.

Gaya bahasa klimaks dalam iklan Telkomsel . Data 16

 BERSAMA TELKOMSEL SATUKAN INDONESIA

Data iklan (16) di atas mengandung gaya bahasa klimaks. Iklan tersebut menunjukkan bahwa adanya penekanan Telkomsel sebagai salah satu provider

(12)

telepon, yakin bersama Telkomsel dapat menyatukan Indonesia. Gaya bahasa ini berisi ajakan untuk menyatukan Indonesia dengan menggunakan Telkomsel.

2.1.2.2 Repetisi

Menurut Nurdin (2004: 22) repetisi adalah gaya bahasa penegasan yang mengulang-ulang suatu kata atau frasa secara berturut-turut dalam suatu kalimat atau wacana. Gaya bahasa repetisi yang ditemukan dalam data berupa anafora, mesodiplosis, epizeuksis, dan epistrofa.

a. Anafora

Anafora merupakan jenis gaya bahasa repetisi atau perulangan. Anafora adalah repetisi berupa pengulangan kata pertama pada setiap baris atau setiap kalimat (Tarigan, 1986: 232).

Gaya bahasa repetisi berupa anafora dalam iklan Axis. (1) GEBRAKAN HEMAT 24 JAM, Hemat Tanpa Tanding

(2) GRATIS 10.000 SMS SEHARIAN ke semua operator SETELAH SMS RP 400 GRATIS NELPON SEHARIAN KE SEMUA AXIS SETELAH NELPON RP 1000 (3) Buktikan benaran hematnya 24 jam (Data 05)

Kata gratis yang terdapat pada informasi sisipan/tambahan ( no. 2) data (05) di atas merupakan perulangan kata yang termasuk ke dalam gaya bahasa anafora. Pengulangan ini bermaksud menekankan atas hematnya menggunakan kartu Axis dengan banyaknya gratisan yang diberikan, baik itu gratisan sms dan telepon kesesama Axis maupun ke semua operator.

(13)

Data 17

(1) PULSA TIDAK HABIS-HABIS, REJEKI LANCAR TERUS

(2) sejak pakai AXIS saya lebih hemat. Puas nelpon SMS dan internetan. Pulsa tidak habis-habis rejeki lancar terus. Axis Pangkal Hemat! Cinta benar deh!”

(3) lebih dari 15Juta pelanggan se-Indonesia membuktika hematnya AXIS, kamu?

Pada data iklan (17) di atas terdapat dua contoh gaya bahasa anafora, yaitu pada baris 1 dan baris 3, pulsa tidak habis-habis, rejeki lancar dan pengulangan kalimat Axis pangkal hemat (baris 3 dan baris 5). Fungsi gaya bahasa anafora dalam kalimat-kalimat ini untuk menekankan bukti keunggulan kartu Axis yang hemat sehingga pulsa tidak habis-habis.

Gaya bahasa repetisi berupa anafora dalam iklan Indosat. Data 18

(1) Kemudahan dalam semua layanan

(2) kami selalu menjaga kepercayaan dengan memberi kemudahan kepada 50juta pelanggan setia Indosat

(3) cek dan stop (dengan mudah layanan berlangganan anda)

Pada iklan (18) di atas terdapat gaya bahasa anafora. Pengulangan kata tersebut adalah pada baris pertama, kedua, dan keempat, yaitu kemudahan. Pengulangan kata kemudahan pada iklan tersebut untuk menekankan bahwa Indosat selalu memberikan kemudahan dalam setiap layanannya.

Gaya bahasa repetisi berupa anafora dalam iklan XL. (1) Xlalu lebih murah terima kabar dari tanah air (2) Tarif nelpon bagi pengguna XL

(14)

Terima telpon dari tanah air Rp2 ribu/menit Tarif nelpon ke tanah air Rp 8.000

GRATIS terima SMS di Arab Saudi

Tarif sms roaming dari Arab Saudi Rp 850,-/SMS

(3) ibadah tanpa rasa cemas di tanah suci dan nikmati ringannya tarif Nelpon dan SMS dari Indonesia (Data 09)

Kata tarif yang terdapat pada baris kedua, keempat, dan keenam merupakan pengulangan kata yang termasuk ke dalam gaya bahasa anafora. Pengulangan ini bermaksud menekankan atas tarif/biaya yang dianggap murah atau ringan jika dibebankan kepada pelanggan XL di tanah suci.

Data 19 (1) Xmua 49

(2) 49.000 internet unlimited per 30 hari 49.000 blackberry full service per 30 hari (3) segera beli

Pada iklan (19) di atas terdapat gaya bahasa anafora. Pengulangan ini bermaksud untuk menekankan atas promo yang ditawarkan, yakni XL serba 49. Pengulangan kata tersebut adalah pada baris pertama, kedua, dan ketiga, yaitu 49.000. Rp 49.000,00 adalah jumlah biaya yang dikeluarkan oleh pengguna XL jika ingin menggunakan paket blackberry bulanan.

b. Mesodiplosis

Mesodiplosis merupakan sejenis gaya bahasa perulangan/repetisi. Mesodiplosis biasanya berupa perulangan kata atau frasa. Perulangan dalam mesodiplosis terjadi pada tengah-tengah baris atau kalimat secara beruruan.

(15)

Gaya bahasa repetisi berupa mesodiplosis dalam iklan Simpati. Data 20

(1) ISI ULANG SEKARANG DAN NIKMATI SimPATI bonus surprise (2) 100mb bonus internet

100 menit bonus nelpon

Dapatkan juga tiket nonton bioskop (3) nyamannya pakai Simpati

Baris pertama, kedua, dan ketiga pada data (20) di atas mengandung gaya bahasa mesodiplosis. Bagian baris tersebut dianggap penting untuk diberikan penekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Kata yang selalu diulang adalah kata bonus. Pengulangan kata bonus bertujuan untuk menekankan promo Simpati, yaitu bonus surprise.

Gaya bahasa repetisi berupa mesodiplosis dalam iklan Indosat . Data 21

(1) REBUT GRATISNYA, SEBARIN SEMANGATYA (2) GRATIS GAK ABIS-ABIS

KIRIM 2 SMS GRATIS RIBUAN SMS

CUMA RP 1000 GRATIS RATUSAN MENIT TELPON (3) SEPANJANG HARI

Baris pertama, ketiga, dan keempat pada data (21) di atas mengandung gaya bahasa mesodiplosis. Pengulangan yang terjadi pada baris tersebut dianggap penting untuk memberikan tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Kata yang selalu diulang adalah kata gratis. Pengulangan kata gratis untuk menekankan promo yang diberikan Indosat sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku pada provider tersebut.

(16)

Data 22

(1) HEMATNYA KOMUNIKASI ke Tanah Suci, tenangnya tunaikan ibadah haji (2) Nelpon Hemat ke Tanah Suci hanya Rp 1.800/menit

Roaming Blackberry di Tanah Suci hanya Rp 25.000/hari Terima Telpon di Tanah Suci hanya Rp 2.999/menit (3) Gunakan terus Indosat Anda

Baris pertama, kedua, dan ketiga pada data (22) di atas mengandung gaya bahasa mesodiplosis. Pengulangan yang terjadi berupa frasa. Frasa yang selalu diulang adalah frasa tanah suci. Tanah suci adalah kota Mekkah di negara Saudi Arabia tempat umat muslim menjalankan syariat kelima (naik haji dan umroh). Paket ini diberikan Indosat untuk pengguna Indosat yang sedang menjalankan ibadah di Kota Mekkah.

Gaya bahasa repetisi berupa mesodiplosis dalam iklan Axis. (1) GEBRAKAN HEMAT 24 JAM, Hemat Tanpa Tanding

(2) GRATIS 10.000 SMS SEHARIAN ke semua operator SETELAH SMS RP 400 GRATIS NELPON SEHARIAN KE SEMUA AXIS SETELAH NELPON RP 1000 (3) Buktikan benaran hematnya 24 jam (Data 05)

Baris kedua dan ketiga pada data (05) di atas mengandung gaya bahasa mesodiplosis, yaitu pengulangan frasa seharian ke semua. Pengulangan frasa tersebut untuk menekankan bahwa gratisan yang diberikan Axis berlaku sehari penuh dan tidak hanya ke sesama Axis, tetapi ke semua operator atau ke operator-operator lain.

c. Gaya Bahasa Epizeuksis

Epizeuksis merupakan sejenis gaya bahasa perulangan/repetisi. Epizeuksis biasanya berupa perulangan kata atau frasa. Perulangan dalam

(17)

epizeuksis bersifat langsung dengan cara mengulang kata yang dipentingkan beberapa kali secara berturut-turut.

Gaya bahasa repetisi berupa epizeuksis dalam iklan XL. (1) SUPER AMPUH

(2) Bayar Sekali 24 jam

(3) GRATIS INTERNET, GRATIS SMS, GRATIS NELPON (Data 07)

Baris tiga pada data (07) di atas mengandung gaya bahasa epizeuksis. Pada baris tersebut terjadi pengulangan kata gratis secara langsung dan berturut-turut untuk memberikan penekanan pada layanan XL yang memberikan banyak gratisan.

Gaya bahasa repetisi berupa epizeukis dalam iklan Telkomsel. Data 23

(1) Nikmati nikmat Telpon ke Tanah Air Hingga 80% (2) Rp 6000/menit, Rp 900/SMS

(3) NAIK HAJI YA TELKOMSEL

Pada baris pertama data (23) di atas terkandung gaya bahasa epizeuksis, yaitu Nikmati nikmat. Kata ini diulang secara langsung dan berturut-turut untuk menegaskan kenikmatan menggunakan Telkomsel. pengulangan yang digunakan menekankan bahwa paket yang diberikan oleh Telkomsel berupa telpon ke tanah air dari tanah suci dapat dinikmati semua orang karena terjangkau.

(18)

Gaya bahasa repetisi berupa epizeuksis dalam iklan Indosat. (4) ISI TERUS PULSANYA, PILIH SENDIRI HADIAHNYA!

(5) GRATIS hingga 2000 MENIT, GRATIS hingga 6000 SMS, GRATIS hingga 50MB

(6) Nikmati tambahan bonus hingga 50 ribu poin dan tukarkan dengan hadiah pilihan Anda (Data 15)

Baris kedua pada data (15) di atas mengandung gaya bahasa epizeuksis. Pada baris tersebut terjadi pengulangan kata gratis hingga. Pengulangan frasa gratis hingga untuk menekankan bahwa gratisan yang diberikan Indosat tanpa batas sampai waktu atau jumlah yang telah ditentukan. Gratis yang diberikan juga tidak terbatas, mencakupi SMS, telepon dan internetan.

Gaya bahasa repetisi berupa epizeuksis dalam iklan Axis. (1) GEBRAKAN HEMAT 24 JAM, Hemat Tanpa Tanding

(2) GRATIS 10.000 SMS SEHARIAN ke semua operator SETELAH SMS RP 400 GRATIS NELPON SEHARIAN KE SEMUA AXIS SETELAH NELPON RP 1000 (3) Buktikan benaran hematnya 24 jam (Data 05)

Baris pertama pada data (05) di atas mengandung gaya bahasa epizeuksis. Hal itu tampak pada adanya pengulangan kata hemat secara langsung dan berturut-turut dalam satu baris. Kata hemat dalam baris ini dianggap penting untuk mewakili citra kartu Axis, yang selalu mengusung tema hemat. Hemat di sini maksudnya pengguna dapat menikmati banyak gratisan yang ditawarkan dengan mengeluarkan atau menggunakan sedikit pulsa sesuai ketentuan yang berlaku.

(19)

d. Gaya Bahasa Epistrofa

Epistrofa merupakan sejenis gaya bahasa perulangan/repetisi. Epistrofa biasanya berupa perulangan kata atau frasa. Perulangan dalam Epistrofa terjadi pada akhir baris atau akhir kalimat.

Gaya bahasa repetisi berupa epistrofa dalam iklan XL. (1) Xmua 49

(2) 49.000 internet unlimited per 30 hari 49.000 blackberry full service per 30 hari (3) segera beli (Data 18)

Pada iklan (18) di atas terdapat gaya bahasa epistrofa. Pengulangan terjadi pada baris kedua dan ketiga, yaitu per 30 hari. Pengulangan tersebut untuk menekankan paket blackberry semua 49 XL, yakni dengan membeli paket tersebut seharga 49.000 pelanggan Xl dapat menikmati layanan selama satu bulan (30 hari).

2.1.2.3 Paralelisme

Paralelisme adalah salah satu alat gaya bahasa yang berusaha mencapai kesejajaran dalam pemakaian kata-kata atau frasa-frasa yang menduduki fungsi. Frasa-frasa itu dapat menduduki fungsi nomina, verba, adjektiva atau adverbial.

Gaya bahasa repetisi berupa paralelisme dalam iklan Smart. Data 24

(20)

(2) nelpon sepuasnya, internetan pasti ngebut! (3) telpon, sms, internet 14,7mbs

Terdapat gaya bahasa paralelisme pada data (24) di atas, yaitu pada baris kedua kata nelpon dan internetan. Dalam kalimat tersebut terlihat adanya kesejajaran antara kata nelpon dan internetan karena sama-sama merupakan verba. Telepon yang berarti berbicara melalui pesawat telepon dan internetan berarti kegiatan berselancar di dunia maya (browsing, facebook, twitter, friendster, youtobe, email dll).

Gaya bahasa repetisi berupa paralelisme dalam iklan Indosat. Data 25

(1) NELPON BERKALI-KALI, UNTUNG BERTUBI-TUBI (2) PULSA LANGSUNG KEMBALI

(3) DIJAMIN 100%

Paralelisme pada data (25) di atas terdapat pada baris pertama, yaitu kesejajaran bentuk kata berkali-kali dan bertubi-tubi. Kedua kata ini pun memiliki arti yang hampir sama, yaitu berkali-kali: berulang-ulang, kerap kali, dan bertubi-tubi: berulang-ulang, terus-menerus (KBBI, 2008)

(7) ISI TERUS PULSANYA, PILIH SENDIRI HADIAHNYA!

(8) GRATIS hingga 2000 MENIT, GRATIS hingga 6000 SMS, GRATIS hingga 50MB

(9) Nikmati tambahan bonus hingga 50 ribu poin dan tukarkan dengan hadiah pilihan Anda (Data 15)

Pada data (15) di atas terdapat gaya bahasa paralelisme, yaitu pada baris pertama. Kesejajaran tampak pada kata pulsanya dan hadiahnya. Dalam

(21)

baris tersebut ada kesejajaran antara kata pulsanya dan hadiahnya karena sama-sama merupakan nomina atau kata benda. Pulsanya berarti pulsa indosat dan hadiahnya berarti hadiah dari Indosat.

Tabel 01

Jenis Gaya Bahasa dalam Iklan Provider Telepon Seluler pada Surat Kabar Kompas

NO DATA GAYA BAHASA JENIS GAYA BAHASA

1 Isi ulang Indosat penuh senyum (Data 01: iklan Indosat)

Personifikasi

2 Ramadhan penuh senyum (Data 02: iklan Indosat) Personifikasi

3 Sampaikan maafmu dengan berkah blak-blakan Axis (Data 03: iklan Axis)

Personifikasi 4 Xlalu lebih baik menjalin xlaturahmi (Data 04: iklan

XL)

Personifikasi 5 Gebrakan hemat 24 jam, hemat tanpa tanding

(Data 05: iklan Axis)

Hiperbola 6 Axis pangkal hemat pulsanya tidak habis-habis

(Data 06: iklan Axis)

Hiperbola

7 Super ampuh (Data 07: iklan XL) Hiperbola

8 Xlalu lebih jelas (Data 08: iklan XL) Hiperbola

9 Xlalu lebih murah terima kabar dari tanah air (Data 09: iklan XL)

Hiperbola

10 Xlalu lebih baik (Data 10: iklan XL) Hiperbola

11 pakai terus bonusnya gak putus-putus (Data 11: iklan Kartu AS)

Hiperbola

12 Ekstra ampuh 24 jam pakai lebih murah, bonus paling melimpah (Data 12: iklan Kartu AS)

Hiperbola

(22)

14 Isi ulang indosat makin untung (Data 14; iklan Indosat)

Klimaks 15 isi terus pulsanya, pilih sendiri hadiahnya! (Data 15:

iklan Indosat)

Klimaks 16 Bersama Telkomsel satukan Indonesia (Data 16:

iklan Telkomsel)

Klimaks 17 pulsa tidak habis-habis, rejeki lancar terus

sejak pakai axis saya lebih hemat. Puas nelpon sms dan internetan. Pulsa tidak habis-habis rejeki lancar terus. Axis pangkal hemat! Cinta benar dah!”

lebih dari 15juta pelanggan se-Indonesia membuktika

hematnya Axis, kamu? (Data 17: iklan Axis)

Anafora

18 Kemudahan dalam semua layanan

kami selalu menjaga kepercayaan dengan memberi kemudahan kepada 50juta pelanggan setia Indosat cek dan stop (dengan mudah layanan

berlangganan anda) (Data 18: iklan Indosat)

Anafora

19 Xlalu lebih murah terima kabar dari tanah air Tarif nelpon bagi pengguna XL

Terima telpon dari tanah air Rp2.000,/menit Tarif nelpon ke tanah air Rp 8.000,-

Gratis terima sms di Arab Saudi

Tarif sms roaming dari Arab Saudi Rp 850,-/sms ibadah tanpa rasa cemas di tanah suci dan nikmati ringannya tarif nelpon dan sms dari Indonesia (Data 09: iklan XL)

Anafora

20 Gebrakan hemat 24 jam, hemat tanpa tanding Gratis 10.000 sms seharian kesemua operator setelah sms RP 400

Gratis nelpon seharian kesemua axis setelah nelpon Rp 1000

buktikan benaran hematnya 24 jam (Data 05: iklan Axis)

Anafora

21 49.000 internet unlimited per 30 hari

49.000 blackberry full service per 30 hari (Data 19: iklan Axis)

Anafora

22 Isi ulang sekarang dan nikmati Simpati bonus surprise

100mb bonus internet 100 menit bonus nelpon

Dapatkan juga tiket nonton bioskop (Data 20: iklan

(23)

Simpati)

23 rebut gratisnya, sebarkan semangat Kirim 2 sms gratis ribuan sms

Cuma Rp 1000 gratis ratusan menit telpon (Data 21: iklan Indosat)

Mesodiplosis

24 Hematnya komunikasi ke tanah suci, tenangnya tunaikan ibadah haji

nelpon hemat ke tanah suci hanya Rp 1.800/menit Roaming blackberry di tanah suci hanya Rp 25.000/hari

Terima telpon di tanah suci hanya Rp 2.999/menit (Data 22: iklan Indosat)

Mesodiplosis

25 Gratis 10.000 sms seharian ke semua operator setelah sms RP 400

Gratis nelpon seharian ke semua axis setelah nelpon Rp 1000 (Data 05: iklan Axis)

Mesodiplosis

26 gratis internet, gratis sms, gratis nelpon (Data 07: iklan XL)

Epizeuksis

27 Nikmati nikmat telpon ke tanah air hingga 80% (Data 23: iklan Simpati)

Epizeuksis

28 gratis hingga 2000 menit, gratis hingga 6000 sms, gratis hingga 50mb (Data 14: iklan Indosat)

Epizeuksis

29 Gebrakan hemat 24 jam, hemat tanpa tanding (Data 05: Axis)

Epizeuksis

30 49.000 internet unlimited per 30 hari 49.000 blackberry full service per 30 hari segera beli (Data 18: iklan XL)

Epistrofa

31 nelpon sepuasnya, internetan pasti ngebut! (Data 24: iklan Smart )

Paralelisme

32 Nelpon berkali-kali, untung bertubi-tubi (Data 25: iklan Indosat)

Paralelisme 33 isi terus pulsanya, pilih sendiri hadiahnya! (Data 15:

iklan Indosat)

(24)

2.2 Gaya Bahasa yang Paling Dominan Digunakan dalam Iklan Provider Telepon Seluler pada Surat Kabar Kompas

Gaya bahasa yang paling dominan merupakan gaya bahasa yang paling banyak ditemukan dalam analisis gaya bahasa yang telah dilakukan. Gaya bahasa yang dominan dihitung berdasarkan besar-kecilnya persentase. Dari 25 Data dalam iklan provider telepon seluler pada surat kabar Kompas yang diteliti, ditemukan 33 gaya bahasa yang terbagi ke dalam sembilan jenis gaya bahasa yaitu personifikasi, hiperbola, litotes, klimaks, anafora, mesodiplosis, epizeuksis, epistrofa, dan paralelisme.

Beberapa data yang dianalisis mengandung lebih dari satu alat gaya bahasa, yaitu pada data (05) terkandung majas hiperbola, repetisi berupa mesodiplosis dan anafora (iklan Axis); data (07) megandung majas hiperbola dan repetisi berupa epizeuksis (iklan XL), data (09) mengandung majas hiperbola dan repetisi berupa anafora (iklan Indosat), data (15) klimaks dan paralelisme (iklan Indosat), dan data (18) mengandung repetisi berupa epistrofa dan anafora (iklan XL). Adapun hasil perhitungan persentase dominan gaya bahasa iklan provider telepon seluler pada surat kabar Kompas disajikan dalam bentuk tabel berikut.

Tabel 02

Perbandingan Frekuensi Pemakaian Gaya Bahasa

No Kategori gaya bahasa Frekuensi Persentase

(25)

02 Hiperbola 8 24,24% 03 Litotes 1 3,03% 04 Klimaks 3 9,09% 05 Anafora 5 15,15% 06 Mesodiplosis 4 12,12% 07 Epizeuksis 4 12,12% 08 Epistrofa 1 3,03% 09 Paralelisme 3 9,09% Jumlah 33 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa majas hiperbola merupakan alat gaya bahasa yang paling dominan digunakan, yaitu sebanyak 24,24%. Hiperbola merupakan alat gaya bahasa yang melebih-lebihkan sesuatu dengan membesar-besarkan suatu hal yang dilakukan. Hiperbola cocok digunakan dalam iklan-iklan provider telepon seluler karena banyaknya jumlah provider telepon seluler di Indonesia. Hal itu menyebabkan mereka harus bersaing mempromosikan apa yang ditawarkan dengan cara melebih-lebihkan atau membesar-besarkan keunggulan produk masing-masing. Penggunaan hiperbola dalam bahasa iklan bertujuan untuk menarik simpati masyarakat agar mau membeli barang yang dipasarkan.

Referensi

Dokumen terkait

Pada Tahun 2010 pemerintah juga menyalurkan beasiswa yang berasal dari dana APBN dengan beasiswa yang sama yaitu beasiswa BKM (bantuan khusus murid) yang

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri Pajang III Surakarta melalui penerapan model pembelajaran

Bernard (2010, p.6) menguraikan beberapa penelitian yang mengungkapkan bahwa pembelajaran bahasa asing pada situasi kelas di mana terdapat keanakaragaman usia pembelajar

Berdasarkan tabel 4.19 memberikan informasi mengenai hasil rekapitulasi tanggapan responden terhadap 3 indikator sikap gaya kepemimpinan. Berdasarkan nilai persentase

Karakter-karakter pada kedua populasi zuriat hasil persilangan yang memiliki nilai tengah yang lebih tinggi dari pada nilai tengah kedua tetuanya adalah karakter tinggi

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan dan mengetahui kualitas alat peraga model molekul berdasarkan teori valence shell electron

Data primer yang dikumpulkan meliputi sistem organisasi pemupukan, aplikasi pemupukan mulai dari pengangkutan dan pengeceran pupuk, ketepatan jenis dan dosis pupuk,

Nunik Widiyanti dan Y.W.. Pada dasarnya simpanan sukarela dapat diterima dari non anggota. Simpanan itu merupakan suatu jumlah tertentu dalam nilai uang yang diserahkan pada