• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kinerja Kepala Sekolah Binaan dalam Menyusun Buku I di Masa Covid 19 Melalui Pembinaan Secara Tatap Muka, Luring dan Daring di Kabupaten Aceh Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kinerja Kepala Sekolah Binaan dalam Menyusun Buku I di Masa Covid 19 Melalui Pembinaan Secara Tatap Muka, Luring dan Daring di Kabupaten Aceh Barat"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Desember 2020 eISSN 2657- 0998

1343

Kinerja Kepala Sekolah Binaan dalam Menyusun Buku I di Masa Covid

19 Melalui Pembinaan Secara Tatap Muka, Luring dan Daring di

Kabupaten Aceh Barat

Nursimah

Dinas Pendidikan Aceh, Pengawas Sekolah Madya Email: nursimah.aceh@gmail.com

ABSTRAK

Salah satu usaha meningkatkan mutu sekolah adalah kepala sekolah harus mampu menyusun buku I KTSP, karena buku I tersebut merupakan pedoman dalam melaksanakan pengelolaan sekolah. Buku I yang disusun harus sesuai dengan petunjuk dan sistematis serta kondisi Covid 19, yang pembelajarannya meliputi tatab muka, luring, dan daring. Tujuannya adalah untuk tersedianya buku 1, untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional, untuk menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam membina kepala sekolah juga dapat dijadikan salah satu syarat untuk kenaikan pangkat melalui angka kredit. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, mulai dari bulan Agustus, September, dan Oktober 2020. Subjek penelitian adalah tujuh kepala sekolah binaan dan objeknya buku 1. Tempat penelitian dilaksanakan ditujuh sekolah binaan yaitu: SMAN I Bubon, SMAN I Samatiga, SMAN I Meureubo, SMAS Islam Serambi Mekkah, SMAS Darul Aitami, SMAS Muhammadyah 6 Meulaboh, dan SMAS BGB, serta di Cabang Dinas Wilayah Meulaboh Aceh Barat di ruang Pengawas sekolah dan di rumah masing-masing. Prosedur penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data diperoleh dari tujuh kepala sekolah binaan data hasil pemantauan/monitoring buku 1 (hasil dasar), unjuk kerja hasil pengisian LK buku 1, dan intrumen validasi/verifikasi buku 1 KTSP siklus I dan siklus II. Pada siklus II diiringi dengan presentasi/performance. Alat pengumpulan data adalah: Instrumen pemantauan/monitoring ketersediaan buku 1, Instrumen validasi/verifikasi buku 1, LK penyempurnaan buku 1 KTSP dan kamera. Hasil yang diperoleh pada prasiklus masing rendah yaitu 55 % (sedang). Hasil siklus I sudah mengalami peningkatan namun belum maksimal yaitu 75 % (cukup dan baik). Sedangkan pada siklus II hasilnya sudah mencapai 90 % (baik dan sangat baik). Karena hasilnya sudah mencapai indikator keberhasilan maka tidak dilanjut lagi dengan siklus III. Kesimpulannya, kinerja ketujuh kepala sekolah binaan dalam menyusun buku 1 dapat ditingkatkan melalui pembinaan secara Tatab muka, luring, dan daring.

Kata kunci: kinerja, kepala sekolah binaan, buku 1, pembinaan.

PENDAHULUAN

Kepala sekolah merupakan manajer atau pemimpin di sebuah sekolah. Kepala sekolah memegang peran penting dalam melahirkan generasi yang berkualitas. Kepala sekolah yang baik dan profesional akan melahirkan sekolah yang bermutu dan berkualitas.

(2)

1344

Oleh karena itu, kepala sekolah diharuskan dalam memimpin dan mengelola manajemennya sesuai dengan program (buku 1). Kepala sekolah yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan profesionalisme pembina dan meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, harus mampu: 1) mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan percaya diri kepada para guru, staf dan yang dibina dalam melaksanakan tugasnya masing-masing; 2) memberikan bimbingan dan mengarahkan para guru, staf dan para yang dibina, serta memberikan dorongan, memacu dan berdiri di depan demi kemajuan dan memberikan inspirasi dalam mencapai tujuan.

Salah satu sisi yang perlu diperhatikan olek kepala sekolah dalam usaha meningkatkan mutu sekolah di awal tahun ajaran adalah menyusun buku 1.. Buku 1 tersebut merupakan acuan dan pedoman dalam mengelola sekolah, karena di dalam buku 1 tersebut tertuang program, tujuan, visi dan misi sekolah, langkah, strategi, serta bahan atau hal yang perlu dilakukan atau dilaksanakan oleh sekolah. Dengan tersusunnya buku 1 yang sesuai dengan prosedur, sistematis dan kondisi sekolah serta diaplikasikan dengan tepat dan efektif tentu akan mempermudah dan menggambarkan sekolah yang baik.. Buku 1 tersebut harus setiap tahun disusun, karena program dan hal yang dilaksanakan di sekolah dari tahun ketahun tidak sama. Oleh sebab itu perlu perefisian buku 1 setiap tahun. Sekolah, dalam hal ini kepala sekolah pada dasarnya sudah memiliki buku 1 di sekolah, namun begitu dimulai awal tahun baru sekolah/ kepala sekolah perlu menyusun kembali atau merefisi kembali buku 1 tersebut sesuai dengan kondisi saat ini. Apalagi saat ini sedang terjangkitnya wabah virus corona Covid 19 di hampir seluruh Indonesia, termasuk daerah Aceh umumnya, Aceh Barat khususnya yang sangat berpengaruh terhadap situasi pelaksanaan pendidikan. Maka Kepala sekolah dalam menyusun buku 1 perlu menyesuaikan atau memasukkan kondisi covid ke dalam buku 1 tersebut.

Penulis adalah seorang PNS yang telah diberi kepercayaan oleh pemerintah daerah Aceh, khususnya oleh Dinas Pendidikan Provinsi Aceh sebagai pengawas sekolah manajerial. Sebagai pengawas manajerial yang membina tujuh sekolah binaan, tentu saja sangat mengharapkan ketujuh sekolah binaan tersebut memiliki kinerja yang baik dan kompeten dan mampu menyusun buku 1 dengan baik dan sempurna.

Namun, berdasarkan hasil supervisi manajerial dan pengisian instrumen kepala sekolah pada sekolah binaan, kenyataannya di sekolah, masih ada kepala sekolah belum memiliki kinerja yang baik dalam memahami, menguasai, dan menyusun buku 1 yang sesuai dengan standar dan sistematis serta kondisi. Masih ada di lapangan kita temui kepala sekolah yang masih menggunakan buku 1 yang disusun oleh kepala sekolah yang lama, atau mengcopy buku 1 sekolah yang lain, bahkan ada yang memintak bantuan orang lain yang menyusunnya. Kalau pun ada, buku 1 tersebut disusun tidak sitematis dan tidak berkualitas, tidak sesuai dengan kondisi sekolah. Ditambah lagi ada kepala sekolah yang kurang bahkan tidak pandai IT. Sungguh ini suatu hal yang tidak kita harapkan. Kinerja kepala sekolah binaan dalam menyusun buku 1 sangatlah rendah. Peristiwa ini merupakan cerminan untuk menuju suatu keterpurukan, dan harus ditangani sedini mungkin.

Oleh sebab itu, penulis yang berperan sebagai pengawas Pembina pada tujuh sekolah binaan merasa perlu melakukan tindakan dan memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut melalui pembinaan terhadap tujuh kepala sekolah binaan.

(3)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Desember 2020 eISSN 2657- 0998

1345

Pembinaan adalah merupakan kegiatan pembimbingan yang dilakukan melalui bantuan professional kepada kepala sekolah. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah dan tenaga kependidikan yang dibuktikan dengan meningkatnya kinerja (Panduan Kerja Pengawas Sekolah Pendasmen, 2017). Penulis melakukan Penelitian Tindaka Sekolah (PTS) untuk membantu kepala sekolah binaan meningkatkan kinerjanya dalam menyusun buku 1. Adapun judul PTS tersebut adalah “Meningkatkan Kinerja Kepala Sekolah Binaan dalam Menyusun Buku 1 di Masa Covid 19 Melalui Pembinaan Secara Tatab Muka, Luring dan Daring di Kabupaten Aceh Barat”. Judul ini penulis pilih karena sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh kepala sekolah binaan penulis, serta sesuai dengan kondisi sekarang yaitu mewabahnya virus corona atau Covid 19 yang sangat mempengaruhi pengelolaan pelaksanaan pendidikan di sekolah-sekolah. Tentu saja hal ini perlu dicantumkan dalam buku 1.

Pelaksanaan pendidikan pada masa Covid 19 ini sekolah ada yang menggunakan cara Tatab muka, luring dan ada cara daring. Cara Tatab muka adalah pembinaan yang dilakukan langsung bertemu antara pembina dengan yang dibina (Peneliti dengan tujuh kepala sekolah binaan) bagi situasi Covid 19 hijau, luring adalah pembinaan dilakukan secara tidak Tatab muka atau tidak langsung melalui pemberian tugas, BDR, atau WA sebagai bentuk pembinaan yang sama sekali tidak dalam kondisi terhubung jaringan internet (bagi daerah yang situasi Covid 19 kuning). Cara daring pembinaan daring artinya pembinaan yang dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembinaan maupun jejaring sosial, pembinaan dilakukan secara tidak langsung, yaitu pembinaan melalui internet, seperti menggunakan fasilitas zoom meeting, dan lain-lain (pembinaan jarak jauh, dari rumah masing-masing) bagi situasi Covid 19 merah. Pembinaan atau pembelajaran secara daring merupakan hal baru yang belum pernah terpikirkan sebelumnya, namun kini sudah menjadi keharusan (Yuhasriati et al., 2020). Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Asmani, Jamal (2017), kebijakan institusi pendidikan membatasi pengelolaan pendidikan membatasi Tatab muka dan menggantinya dengan belajar secara daring (on-line) guna mencegah penularan corona virus Disease (COVID-19).

Situasi kondisi daerah Aceh umumnya, Kabupaten Aceh Barat khususnya (Meulaboh) saat ini berubah-rubah pada kondisi hijau, kuning, dan merah. Oleh sebab peneliti memilih cara Tatab muka, luring, dan daring untuk pembinaan terhadap tujuh kepala sekolah binaan peneliti. Judul ini mungkin saja sudah pernah ditulis oleh penulis yang lain namun, tempat dan waktu serta caranya berbeda. Hasil Penelitian ini semoga dapat membantu kita dalam hal peningkatan mutu atau kinerja kepala sekolah yang berkaitan dengan penyusunan buku 1, yang akhirnya dapat melahirkan sekolah yang berkualitas dan kepala sekolah yang berprestasi. Yang menjadi rumusan masalahnya adalah Apakah kinerja kepala sekolah binaan dalam menyusun buku 1 dapat ditingkatkan melalui pembinaan secara Tatab Muka, luring dan daring?. Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan kinerja kepala sekolah binaan dalam menyusun buku 1, untuk tersedianya buku 1, untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional, dan untuk menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam membina kepala sekolah juga dapat dijadikan salah satu syarat untuk kenaikan pangkat melalui angka kredit. Manfaat penelitian adalah

(4)

1346

dapat meningkatkan kinerja kepala sekolah binaan dalam menyusun buku 1, dapat tersusun buku 1, dapat tercapai tujuan pendidikan nasional dan di samping dapat menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam membina kepala sekolah juga dapat dijadikan salah satu syarat untuk kenaikan pangkat melalui angka kredit.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, mulai dari bulan Agustus, September, dan Oktober 2020. Adapun pembagian jadwal penelitian dapat diperinci seperti pada table 3.1 berikut:

Tabel .1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Sekolah

Tahapan Uraian Kerja Waktu

Pelaksanaan

Hasil Yang Dicapai

Perencanaan

1 Pengisian data kepala sekolah

Awal Agustus 2020

Adanya data kepala sekolah

2 Pemantauan dan pengajuan instrumen kepala sekolah

Pertengahan Agustus 2020

Adanya instrumen yang sudah terisi

3 Perekrutan nilai dasar Akhir Agustus 2020

Terlaksananya

prasiklus ( adanya nilai prasiklus kinerja kepala sekolah)

Pelaksanaan Siklus I dan II

1 Pembinaan dan pemberian materi tentang kurikulum/buku 1 September 2020 Terlaksananya siklus I dan II

2 Kerja mandiri mengisi LK-LK, merevisi buku 1 lama dan menyusun buku 1 baru serta mendiskusikan sesama teman

3 Presentasi hasil kerja mandiri Pelaporan hasil 1 Menyempurnakan/menyusun buku 1 Oktober 2020 Terekapnya/terekrutnya nilai siklus I dan nilai siklus II dan tersusunnya buku 1 KTSP 2 Pengevaluasian dan perekrutan nilai

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada hari-hari efektif sesuai dengan jadwal atau hari kerja. Sedangkan pembinaan pada sore hari.

Penelitian dan pembinaan dilaksanakan ditujuh sekolah binaan yaitu: SMA Negeri I Bubon, SMAN I Samatiga, SMAN I Meureubo, SMAS Islam Serambi Mekkah, SMAS Darul Aitami, SMAS Muhammadyah 6 Meulaboh, dan SMAS BGB. Selain di sekolah

(5)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Desember 2020 eISSN 2657- 0998

1347

binaan juga dilakukan di Cabang Dinas Wilayah Meulaboh Aceh Barat di ruang Pengawas sekolah pada sore hari dan di rumah masing-masing.

Berdasarkan judul penelitian tindakan sekolah yaitu “Meningkatkan Kinerja Kepala Sekolah Binaan dalam Menyusun Buku 1 di Masa Covid 19 Melalui Pembinaan Secara Tatab Muka, Luring dan Daring di Kabupaten Aceh Barat” pada semester ganjil (1) tahun 2020 yang menjadi subyek penelitian adalah tujuh kepala sekolah binaan yaitu: Yanidar Safitri, S.Pd., Rahmawati, S.Pd., M.Pd., Mukhsin, S.Pd., Drs. Abd Rahman, Besut Wagiono, Drs. Syarifuddin. B dan Abdul Mutalib, M.Pd. Sedangkan objetnya adalah buku 1 KTSP.

Sumber data dalam penelitian ini adalah tujuh kepala sekolah binaan sebagai subyek penelitian. Data yang dikumpulkan dari tujuh kepala sekolah binaan meliputi data hasil pemantauan/monitoring buku 1 sebagai hasil dasar, unjuk kerja hasil pengisian LK-LK buku 1 ketika dibina baik siklus I maupun siklus II, pengevaluasian hasil penyusunan buku 1 dengan menggunakan intrumen validasi/verifikasi buku 1 KTSP baik siklus I maupun pada siklus II. Pada siklus II diiringi dengan presentasi/ performance penyusunan buku 1 sebagai nilai kinerja tujuh kepala sekolah binaan.

Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan teknik non tes yaitu pemantauan/monitoring ketersediaan/kelengkapan buku 1, sebagai nilai dasar. Pengajuan instrumen validasi/verifikasi buku 1 KTSP siklus I dan siklus II sebagai nilai kinerja tujuh kepala sekolah binaan, pemberian tugas/LK siklus I dan siklus II, Pada siklus II dilanjutkan dengan performance/presentasi hasil kerja mandiri. Perekrutan hasil kinerja tujuh kepala sekolah binaan pada kegiatan ini dilaksanakan pada akhir siklus I dan siklus II.

Alat pengumpulan data yang digunakan adalah: instrumen pemantauan/monitoring ketersediaan buku 1, instrumen validasi/verifikasi buku 1, LK-LK penyempurnaan buku 1 KTSP, dan Kamera. Dalam menganalisis data peneliti menggunakan metode dekskriptif. Menurut winarno ( 2015:139) Menyatakan bahwa, “ Penyelidikan deskriptif berbentuk pada pemecahan masalah yang ada pada saat sekarang”. untuk memperoleh data yang akurat dan signifikan terhadap masalah yang sedang diteliti sehingga dapat di buktikan kebenarannya. Cara yang ditempuh adalah: 1. Data hasil dasar yang diperoleh dari pemantauan/monitoring ketersediaan buku 1 melalui instrument ketersediaan buku 1, yang menunjukkan kinerja tujuh kepala sekolah binaan dikumpulkan, dievaluasi dan direkap ke dalam tabel prasiklus. 2. Setelah diarahkan, data hasil siklus I dari hasil pengajuan LK dan hasil pengisian instrument validasi/verifikasi buku 1 dikumpulkan, dianalisis, dievaluasi, dengan cara kedua nilai tersebut ditambah kemudian dibagi dua untuk nilai siklus I, kemudian direkap ke dalam tabel siklus I. Hasilnya belum baik, dilanjutkan dengan siklus II. 3. Setelah dibina secara Tatab muka, luring, dan daring, serta diiringi presentasi, data hasil siklus II dari hasil pengajuan LK dan hasil pengisian instrument validasi/verifikasi buku 1 dikumpulkan, dianalisis, dievaluasi, dengan cara kedua nilai tersebut ditambah kemudian dibagi dua untuk nilai siklus II kemudian direkap ke dalam tabel siklus II. 4. Pencatatan dilakukan oleh peneliti. 5. Hasil kinerja dasar dibandingkan dengan hasil kinerja siklus pertama dan kinerja siklus kedua., kemudian baru diambil

(6)

1348

kesimpulan ( sebagai hasil akhir), dan 6. Data yang terkumpul bersifat data kuantitas dan kualitas

Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah (PTS) yang ditandai dengan adanya siklus. Untuk memperoleh hasil kinerja tujuh kepala sekolah binaan dalam menyusun buku 1 yang lebih akurat dan signifikan penelitian menggunakan sejumlah alat pengumpulan data dalam bentuk instrumen dan LK. Sumber data diperoleh dari tujuh kepala sekolah binaan sebagai subjet, melalui: hasil pemantauan/monitoring awal menggunakan instrument monitoring, hasil instrument validasi/verifikasi buku 1, dan hasil pengisian Lk, baik siklus I maupun siklus II. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, bertujuan untuk memperoleh data yang akurat dan signifikan terhadap masalah yang sedang diteliti sehingga dapat di buktikan kebenarannya. Cara yang ditempuh disesuaikan dengan situasi saat ini yaitu situasi Covid 19. Untuk mencengah penyebaran Covid 19, langkah yang dilakukan dalam pembinaan tujuh kepala sekolah binaan adalah tiga cara yaitu: cara Tatab muka, cara luring, dan cara daring. Pembinaan dasar cara Tatab muka. Pembinaan siklus I cara Tatab muka dan luring, Pembinaan siklus II cara Tatab muka, luring, dan daring. Cara tersebut dapat dirincikan sebagai berikut: 1.Mengajukan instrumen monitoring di awal penelitian sebagai hasil dasar (Tatab muka). Kemudian diarahkan dan dibina, lalu diberikan lagi LK dan instrument validasi/verifikasi buku 1, serta hasilnya dipresentasikan. Kegiatan tersebut dilakukan dalam dua (2) siklus.

Langkah – langkah yang ditempuh pada setiap siklus sebagai berikut: perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observasi), dan perbaikan (refleksi). Hasil penelitian diperoleh dengan cara: hasil dasar kinerja tujuh kepala sekolah binaan, dibandingkan dengan hasil kinerja siklus I, hasilnya dibandingkan lagi dengan hasil kinerja siklus II, kemudian baru memperoleh kesimpulan atau hasil akhir. Adapun alurnya sebagai berikut: sebelum melakukan siklus I peneliti melakukan pemantauan/monitoring dimasing-masing (tujuh) sekolah binaan tentang ketersediaan buku 1 KTSP. Pemantauan/monitoring tersebut dilakukan selain mengamati juga dengan mengajukan instrumen monitoring ketersediaan buku 1 KTSP. Setelah diisi oleh ketujuh kepala sekolah binaan, dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti, hasilnya dimasukkan ke dalam tabel sebagai hasil dasar. Karena hasil dasar sangat rendah, maka peneliti memulai dengan siklus I. Kegiatan siklus I dan siklus II dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Perencanaan yang dilakukan sebagai berikut: mempersiapkan skidul dan tempat kegiatan, mempersiapkan nara sumber dan materi, mempersiapkan LK, kepala sekolah membawa buku 1 yang lama (bagi yang ada), mempersiapkan absen, mempersiapkan instrument penelitian, mempersiapkan kamera untuk dokumentasi, dan mempersiapkan alat komunikasi. Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh ketujuh kepala sekolah binaan di Cabang Dinas Wilayah Meulaboh Aceh Barat di ruang Pengawas Sekolah secara Tatab muka pada waktu sore dan di sekolah masing-masing pada jam efektif. Tindakan yang dilakukan adalah: ketujuh kepala sekolah binaan dikumpulkan di Cabang Dinas Wilayah Meulaboh Aceh Barat di ruang Pengawas Sekolah (Tatab muka), ketujuh kepala sekolah binaan mengisi absen ( di Cabdin, Tatab muka), peneliti memberi

(7)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Desember 2020 eISSN 2657- 0998

1349

pembinaan tentang penyusunan buku 1 dan menyampaikan hasil prasiklus (di Cabdin, Tatab muka), ketujuh kepala sekolah binaan membuka buku 1 lama untuk di analisis (di Cabdin, Tatab muka), peneliti mengarahkan cara menganalisis (di Cabdin, Tatab muka), peneliti menyerahkan LK untuk diisi (di Cabdin, Tatab muka), ketujuh kepala sekolah binaan mengisi LK dengan menggunakan buku 1 lama (di Cabdin, Tatab muka), ketujuh kepala sekolah binaan mengcopy satu rangkap LK yang telah diisi untuk pertinggal sebagai dasar penyusunan buku 1 baru (di Cabdin, Tatab muka), ketujuh kepala sekolah binaan menyerahkan LK asli yang sudah diisi kepada peneliti (di Cabdin, Tatab muka), peneliti membina kembali ketujuh kepala sekolah binaan dalam menyusun buku 1 (di Cabdin, Tatab muka), ketujuh kepala sekolah binaan menyusun buku 1 di sekolah masing-masing dengan berpedoman pada LK yang sudah diisi ( luring), peneliti memberikan instrumen validasi/verifikasi buku 1 KTSP kepada ketujuh kepala sekolah binaan di sekolah masing-masing (Tatab muka), ketujuh kepala sekolah binaan mengisi instrumen validasi/verifikasi buku 1 KTSP didampingi peneliti di sekolah masing-masing (Tatab muka), dan peneliti merekrut, menganalisis dan memasukkan nilai ke dalam tabel siklus I. Pengamatan aspek: situasi pembinaan pada siklus I, situasi pengisian LK, situasi penyusunan buku 1 pada siklus I, dan situasi pengisian instrument. Refleksi dilakukan berdasarkan hasil nilai pembinaan (hasil kinerja tujuh kepala sekolah binaan) pada siklus satu, nilai yang diperoleh kurang maksimal, buku 1 yang disusun belum sempurna. Dapat dilihat pada tabel hasil pembinaan kinerja siklus I. Nilai kinerja ketujuh kepala sekolah binaan tersebut direkrut melalui: pengisian LK, dan pengisian instrumen penelitian. Cara yang dilakukan Tatab muka dan luring. Maka untuk itu, perlu adanya perbaikan pada prosedur penelitian. Oleh karena itu, peneliti mencoba kembali pada siklus dua dengan menggunakan sistem/cara yang berbeda yaitu cara Tatab muka, luring, dan daring, serta adanya presentasi hasil. Peneliti mencoba merancang kembali langkah-langkah siklus dua, dengan tujuan memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus satu.

TABEL 2 Pelaksanaan Tindakan Pada Setiap Siklus

Siklus /Materi Rencana Tindakan

Pokok/Waktu Awal Pertengahan Akhir Siklus I

Pembinaan, Pengisian LK, penyusunan buku 1 dan pengisian instrumen.

tujuh kepala sekolah binaan dibina cara mengisi LK, menyusun buku 1 dan mengisi instrumen.

tujuh kepala sekolah binaan mengisi LK, menyusun buku 1.

tujuh kepala sekolah binaan mengisi instrument validasi/verifikasi buku 1 dengan berpedoman pada buku 1 yang sudah disusun. Peneliti melakukan refleksi.

Siklus II Pembinaan, pengisian LK, penyusunan buku 1, diskusi daring, presentasi, pengisian instrument dan penyempurnaan buku 1.

tujuh kepala sekolah binaan dibina cara mengisi LK, menyusun buku 1, berdiskusi daring, presentasi, mengisi instrument dan menyempurnakan buku 1.

tujuh kepala sekolah binaan mengisi LK, menyusun buku 1, berdiskusi daring, mempresentasikan.

tujuh kepala sekolah binaan mengisi instrumen validasi/verifikasi buku 1 dan menyempurnakan buku 1.

Peneliti melaksanakan refleksi.

(8)

1350 Refleksi

Berdasarkan hasil nilai pembinaan (hasil kinerja tujuh kepala sekolah binaan) pada siklus dua, nilai yang diperoleh mengalami peningkatan, sudah maksimal serta sudah tersusun buku 1 secara sempurna sesuai dengan LK dan instrument validasi/verifikasi buku 1 KTSP. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel hasil pembinaan kinerja siklus II dan sudah lahirnya buku 1 KTSP. Peningkatan hasil nilai kinerja tujuh kepala sekolah binaan tersebut dikarenakan peneliti telah menggunakan teknik dan tata kerja yang tepat dan sesuai dengan yang diharapkan yaitu cara pembinaan Tatab muka, luring dan daring. Nilai kinerja ketujuh kepala sekolah binaan tersebut direkrut melalui: pengisian LK, presentasi dan pengisian instrumen penelitian.

HASIL

Fungsi buku 1 di sekolah sangatlah penting, sebagai pedoman dalam melaksanakan pengelolaan sekolah. Buku 1 tersebut, setiap tahun harus disusun/direvisi sesuai dengan kondisi sekolah. Salah satu indikator keberhasilan kepala sekolah adalah tersedianya buku 1 di sekolah dengan baik dan sempurna menjadi salah satu gambaran meningkatnya (baiknya) kinerja kepala sekolah. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: Hasil pengamatan pada prasiklus dapat dideskripsikan pada tabel 4.1. di bawah ini:

Tabel 3. Hasil PraSiklus Nilai Kinerja Tujuh Kepala Sekolah Binaan dalam Menyusun Buku 1

N o

Nama Sekolah Nama Kepala Sekolah Hasil Ketera ngan Angka Huruf

1 SMAN I Bubon Yanidar Safitri, S.Pd. 56 Sedang Perlu pembi naan 2 SMAN I Samatiga Rahmawati, S.Pd.,M.Pd 57 Sedang

3 SMAN I Meureubo Mukhsin, S.Pd 57 Sedang

4 SMAS Darul Aitami Besut Wagiono 54 Sedang

5 SMAS Islam Serambi Mekkah Drs. Abd. Rahman 60 Sedang 6 SMAS Muhammadyah 6 Meulaboh Drs Syarifuddin.B 50 Sedang

7 SMAS BGB Abdul. Mutaleb, M.Pd 50 Sedang

Keterangan: Sangat Baik = 86 – 100 Baik = 76 – 85 Cukup = 61 – 75 Sedang = 46 – 60 Kurang = 0 - 45

Hasil pengamatan pada siklus I dapat dideskripsikan seperti pada tabel 4.2. di bawah ini:

Tabel 4 Hasil Siklus I Nilai Kinerja Tujuh Kepala Sekolah Binaan dalam Menyusun Buku 1 KTSP

N o

Nama Sekolah Nama Kepala Sekolah Hasil Ketera ngan Angka Huruf

1 SMAN I Bubon Yanidar Safitri, S.Pd. 75 C Perlu pembi naan 2 SMAN I Samatiga Rahmawati, S.Pd.,M.Pd 76 B

3 SMAN I Meureubo Mukhsin, S.Pd 76 B

4 SMAS Darul Aitami Besut Wagiono 72 C

(9)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Desember 2020 eISSN 2657- 0998

1351 6 SMAS Muhammadyah 6 Meulaboh Drs Syarifuddin.B 72 C

7 SMAS BGB Abdul. Mutaleb, M.Pd 73 C

Hasil pengamatan pada siklus II dapat dideskripsikan seperti pada tabel 4.3. di bawah ini:

Tabel 5 Hasil Siklus II Nilai Kinerja Tujuh Kepala Sekolah Binaan dalam Menyusun Buku 1 KTSP

No Nama Sekolah Nama Kepala Sekolah Hasil Ketera ngan Angka Huruf

1 SMAN I Bubon Yanidar Safitri, S.Pd. 88 SB

2 SMAN I Samatiga Rahmawati, S.Pd.,M.Pd 91 SB

3 SMAN I Meureubo Mukhsin, S.Pd 91 SB

4 SMAS Darul Aitami Besut Wagiono 85 B

5 SMAS Islam Serambi Mekkah Drs. Abd. Rahman 91 SB 6 SMAS Muhammadyah 6 Meulaboh Drs Syarifuddin.B 83 B

7 SMAS BGB Abdul. Mutaleb, M.Pd 83 B

Untuk tingkat ketercapaian peneliti telah menggambarkan dalam tabel 4.4 di bawah ini.

Tabel 5 Perbandingan Hasil Prasiklus, Siklus I, Siklus II Menyusun Buku 1

No Nama Sekolah Nama Kepala Sekolah Hasil Keter anga n Prasiklus Siklus I Siklus II

Angka Hurup Angka Hurup Angka Hurup

1 SMAN I Bubon Yanidar Safitri, S.Pd. 73 C 75 C 88 SB Hasil yang dicap ai sudah maksi mal 2 SMAN I Samatiga Rahmawati, S.Pd.,M.Pd 74 C 76 B 91 SB 3 SMAN I Meureubo Mukhsin, S.Pd 74 C 76 B 91 SB 4 SMAS Darul Aitami Besut Wagiono 70 C 72 C 85 B 5 SMAS Islam Serambi Mekkah Drs. Abd. Rahman 76 B 78 B 91 SB 6 SMAS Muhammadya h 6 Meulaboh Drs Syarifuddin.B 70 C 72 C 83 B

7 SMAS BGB Abdul. Mutaleb,

M.Pd 70 C 73 C 83 B

Berdasarkan hasil tabel 4.4 di atas hasil yang diperoleh dalam menyusun buku 1 KTSP sudah tuntas dan baik. Peneliti tidak melanjutkan lagi siklus III karena telah mencapai indikator keberhasilan, telah memperoleh hasil yang baik dan telah memiliki buku I.

(10)

1352

PENUTUP Simpulan

Penyusunan buku 1 KTSP tahun 2020 berbeda dengan buku 1 tahun sesudahnya. Pada tahun 2020 isi buku 1 jumlah BAB-nya lima (5) BAB, karena sudah ditambah dengan BAB tentang pelaksanaan pembinaan pada masa pandemi Covid-19. Sedangkan sesudahnya empat (4) BAB saja. Pembinaan moda Tatab muka, luring dan daring menjadi salah satu solusi layanan pendidikan yang dilakukan pemerintah dalam menangani dan memutuskan rantai penyebaran covid-19, sehingga kepala sekolah tetap belajar walaupun dirumah saja. Berdasarkan hasil penelitian, yang dapat dilihat pada tabel prasiklus, tabel siklus I dan tabel siklus II mengalami peningkatan yang signifikan. Dimana hasil yang diperoleh mulai dari tabel prasiklus ke tabel berikutnya mengalami peningkatan hasil yang sangat baik. Pada prasiklus memperoleh hasil 50 %. Pada siklus I memperoleh hasil 75 %. Pada siklus II memperoleh hasil 90 %. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kinerja ketujuh kepala sekolah binaan dalam menyusun buku 1 dapat ditingkatkan melalui pembinaan secara Tatab muka, luring, dan daring. Oleh karena itu, peneliti tidak melanjutkan dengan siklus III, karena hasil yang diperoleh sudah mencapai indikator yang diharapkan yaitu memperoleh hasil amat baik atau 95 %. Tujuh kepala sekolah binaan sudah mampu menyusun buku 1 KTSP.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Fiqqi Ibrahim. 2008. Menuju Tangga Kesuksesan. Solo: Abyan Solo.

Asmani, Jamal. (2017). Tips Aplikasi Manajemen Sekolah, DIVA Press (anggota IKAPI). Kemdikbud. 2014. Bahan Pembinaan Umum Pengelolaan Kurikulum. Jakarta: PPTK

BPSDMP dan KPMP.

Mulyasa, E. 2017. Menjadi Kepala Sekolah Professional. Bandung: Rosda Karya. Onno W.Purbo. 2012. Teknologi Pendidikan. Bandung: Jemmars.

PTK Dikdasmen. 2017. Panduan Kerja Pengawas Sekolah Pendidikan Dasar dan

Menengah. Jakarta: Dirjen GTK Kemdikbud.

Sudarwan. Denim. 2016. Menjadi Kepala Sekolah yang Professional, Jakarta.

Sumber: https://mediaindonesia.com/read/detail/298964-covid-19-dan-pembinaan-daring Suryadi, A. 2017. Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung.

Winarno. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Yuhasriati, Jasmaniah, Azhari, B., Ma’Awiyah, A., Zulkifli, Syabuddin, … Bahri, S. (2020). E-Learning as Connector among Education Institution in the 4th Industrial Revolution. In Journal of Physics: Conference Series.

Gambar

Tabel .1  Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Sekolah
TABEL 2 Pelaksanaan Tindakan Pada Setiap Siklus
Tabel 3.  Hasil PraSiklus  Nilai Kinerja Tujuh Kepala Sekolah Binaan dalam  Menyusun Buku 1
Tabel 5 Perbandingan Hasil Prasiklus, Siklus I, Siklus II Menyusun Buku 1

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa remediasi menggunakan metode learning together memberikan perubahan positif yang signifikan

Penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sarana untuk memahami bagaimanakah penokohan dan fakta-fakta sosial dalam novel Maut Ar-Rojul Al-Wahid Ala Al-Ard karya Nawal

Hasil regresi sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Desai dan Dharmapala (2006), Chen, Chen, dan Wei (2009) dan Zeynali dan Dadashzadeh (2013)

Kegiatan Gelar Teknologi Pertanian dapat mendorong proses adopsi teknologi terhadap kelompok tani maupun petani dan peternak serta untuk menyebarluaskan informasi teknologi

Faktor risiko preeklamsia yaitu umur ibu lebih dari 40 tahun, primigravida atau >10 tahun sejak kelahiran terakhir, kehamilan pertama dengan pasangan baru,

Hal ini didukung beberapa penelitian menggambarkan bahwa genistein mampu mengurangi ukuran luas implantasi lesi endometriosis di peritoneum pada hewan coba mencit

Berdasarkan hasil perubahan yang terjadi pada tipe hujan di wilayah Papua terhadap fenomena ENSO, didapatkan respon yang berbeda-beda antara tipe hujan secara

Tidak ditemukan korelasi simetrisitas ‘ruang dalam’ dengan periodisasi waktu maupun pada ketiga tipe rumah, baik pada tipe rumah Indische Empire Style, Voor 1900, dan