SURVEILANS KESEHATAN
SURVEILANS KESEHATAN
Pertemuan XIISURVEILANS KESEHATAN
SURVEILANS KESEHATAN
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
Abdul Hadi Kadarusno, SKM, MPH
O u t l i n e
• Pengantar, Silabus, Definisi
• Dasar hukum pelaksanaan Surveilans
• Penyelenggaraan Surveilans Faktor
Resiko Lingkungan
Resiko Lingkungan
• Surveilans Faktor Resiko Lingkungan
Terhadap Kejadian ISPA, Diare,
Leptospirosis.
• Surveilans Kesling Saat Haji
• Tugas 5
SILABUS MATA KULIAH
SILABUS MATA KULIAH
No MATERI Dosen
8 Wabah: Pengantar, Definisi, Penyakit Potensial
Wabah,
Alhiko,
Husein, Rizky
9 Penyelidikan Wabah Alhiko,
Husein, Rizky
10 Sistem Kewaspadaan Dini KLB Alhiko,
Husein, Rizky Husein, Rizky
11 Surveilans: Definisi, Kegiatan Alhiko,
Husein, Rizky 12 Surveilans Kes. Lingkungan Alhiko,
Husein, Rizky
13 Screening 1 Rizky,
Alhiko, Husein
14 Screening 2 Rizky,
Alhiko, Husein
PENYELENGGARAAN SURVEILANS
DI DINAS KESEHATAN KAB / KOTA
*)A. Kegiatan surveilans yg diampu oleh Seksi Surveilans: 1. Surveilans penyakit menular dan tidak menular 2. STP
3. Surveilans PD3I (AFP, campak, integrasi TN-difteri) 4. Surveilans KIPI
4. Surveilans KIPI
5. Surveilans Kewaspadaan dini KLB (W1,W2) 6. Surveilans matra (haji, pasca bencana)
7. Surveilans KLB
B. Kegiatan surveilans yang melekat pada bidang/program: Surveilans Gizi, Kesehatan ibu anak (Resti bumil), sandas, kualitas makanan, dll
• UU No. 4 tahun 1984 tentang Wabah penyakit menular
• UU No. 17 tahun 1999 tentang Ibadah haji
• Kepmenkes No. 1116 tentang Pedoman penyeleng-garaan sistem surveilans epidemiologi kesehatan
Dasar Hukum pelaksanaan Surveilans
garaan sistem surveilans epidemiologi kesehatan
• Kepmenkes No. 1479 tahun 2003 tentang STP
• Pedoman prosedur kerja Surveilans Faktor resiko Lingkungan Dalam Intensifikasi Pemberantasan Penyakit menular, Ditjen PP dan PL, Jakarta, 2003
• Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan KLB, Ditjen PP dan PL, Jakarta 2004
DEFINISI SURVEILANS
Proses pengumpulan, pengolahan dan analisis data secara sistematik dan terus menerus
serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan utk dpt mengambil tindakan membutuhkan utk dpt mengambil tindakan
Surveilans Epidemiologi (SE) adalah kegiatan analisis scr sistematis dan terus menerus thdp penyakit / masalah2 kesehatan & kondisi yg mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit / masalah2 kesehatan tsb, agar dpt melakukan tindakan penanggulangan scr efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi
TUJUAN:
Tersedianya data dan informasi epidemiologi
sebagai dasar manajemen kesehatan utk
pengambilan keputusan dlm perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program
kesehatan dan peningkatan respon
FENOMENA
• Integrasi konsep Pemberantasan/pengendalian penyakit menular dengan penyehatan lingkungan masih perlu dioptimalkan
• Dasar2 kegiatan pokok penyehatan lingkungan
(penyehatan air, penyehatan pemukiman, higiene (penyehatan air, penyehatan pemukiman, higiene sanitasi, Penyehatan TTU, makmin, dll) yg tertera
dalam Pedoman Kerja Puskesmas perlu diaplikasikan secara langsung dalam pemberantasan/pengendalian penyakit menular
• Aplikasi berupa kesatuan gerak tim puskesmas dalam penanggulangan kasus2 penyakit menular.
Host
INTERVENSI PENYAKIT PADA SEMUA ASPEK
PENGELOLAAN PPM-PL TERPADU
BERBASIS WILAYAH
Agent Environment
Pengobatan didukung dengan pengendalian akan memberikan hasil yang maksimal
TIM EPIDEMIOLOGI PUSKESMAS
KOORDINATOR P2
PENANGGULANGAN PENYAKIT
IMUNISASI
SURVEILANS KESLING PROMKES BP KIA LAB OBAT POSYANDU P.E YANKES SWASTA IMUNISASI
RUANG LINGKUP SURVEILANS
PENYAKIT FAKTOR RESIKO SURVEILANS LINGKUNGAN PERILAKU PENYAKIT RESIKO YANKESDEFINISI
SURVEILANS FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN • Pengamatan dan
pengkajian secara sistematik terhadap aspek lingkungan
aspek lingkungan
sebagai faktor resiko , dalam rangka menu-runkan prevalensi
TUJUAN
• UMUM: Terselenggaranya surveilans faktor resiko lingkungan dalam rangka menurunkan prevalensi penyakit menular
• KHUSUS: Terselenggaranya: • KHUSUS: Terselenggaranya:
1. Pengumpulan data faktor resiko lingkungan berdasarkan penyakit
2. Pengolahan dan analisis data faktor resiko lingkungan berdasarkan penyakit
3. Diseminasi informasi hasil kajian faktor resiko lingk 4. Rencana tindak lanjut
Manajemen Surveilans
ENTRY DETERMINAN FAKTOR PERENCANAAN, PENGENDALIAN, EVALUASI PROGRAM DATA MASALAH KESEHATAN DETERMINAN FAKTOR PENGOLAHAN ANALISIS INTERPRETASI INFORMASIBEBERAPA HAL TENTANG DATA
• Garbage In Garbage Out (GIGO)
• Cara pengumpulan data: Wawancara, Observasi, Survei
• Frekuensi pengumpulan data: • Frekuensi pengumpulan data:
a. Setiap saat sesuai dengan kebutuhan (KLB, potensial KLB)
SURVEILANS FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN ISPA
• TELAAH PUSTAKA:
a. “Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian ISPA pada balita yaitu: jenis lantai, kepadatan hunian dan jenis bahan bakar yang dipakai” (A. Lubis, 1996)
(A. Lubis, 1996)
b. “Terdapat hubungan antara ISPA/pneumonia pada anak dengan penggunaan bahan bakar masak” (Suryadi, 1997)
c. “Kebiasaan ibu membawa anak sambil memasak di dapur mempunyai resiko 2,5 kali pada anak
DEFINISI OPERASIONAL
• SK MENKES No: 829 tahun 1999:
a. Persyaratan kesehatan perumahan bhw luas ruang tidur minimal 8 m2, tdk boleh > 2 orang b. Bahan bakar kategori baik: gas, listrik, kategori b. Bahan bakar kategori baik: gas, listrik, kategori
sedang: minyak tanah, kategori kurang: kayu bakar, arang
c. Luas ventilasi permanen minimal 10% dari luas lantai
d. Jenis lantai yang baik: kedap air, mudah dibersihkan
BAGAN OPERASIONAL SURVEILANS LINGKUNGAN ISPA BAGAN OPERASIONAL SURVEILANS LINGKUNGAN ISPAVENTILASI
VENTILASI BAHAN BAKAR UTK MASAK JENIS LANTAI LANTAI TANAH LANTAI DISEMEN Menambah RTL / SARAN MASALAH INPUT JENIS LANTAI LETAK KAMAR TIDUR DAN DAPUR Perilaku meludah Perilaku bawa bayi saat masak VENTILASI RMH TIDAK MEMENUHI SYARAT PERILAKU Menambah ventilasi buatan Memperbaiki lubang ventilasi Tdk membawa anak/bayi saat masak
SURVEILANS FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN DIARE
• TELAAH PUSTAKA:
a. “Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian ISPA pada balita yaitu: jenis lantai, kondisi jamban, jarak jamban dg sumber air, pencemaran sumber air, perilaku merebus air, cuci tangan, perilaku
membuang sampah” (Retno, E, 2008)
perilaku merebus air, cuci tangan, perilaku membuang sampah” (Retno, E, 2008)
b. “Terdapat hubungan antara
kejadian diare dengan perilaku
BAB serta riwayat makan minum” (Depkes RI, 2003)
VENTILASI KONDISI LANTAI RMH KEBERADAAN E COLLI PD SGL KONDISI JAMBAN LANTAI TANAH Sanitasi LANTAI DI SEMEN RTL / SARAN MASALAH INPUT
BAGAN OPERASIOANAL SURVEILANS LINGKUNGAN DIARE
KONDISI JAMBAN JARAK JAMBAN DG SMBER AIR Sanitasi makanan Perilaku merebus air Perilaku cuci tangan Pembuangan sampah RIWAYAT MAKAN Sanitasi makanan Jamban tdk sehat PERILAKU
Stimulan jamban sehat Perbaikan sanitasi mak
Penyediaan bak smpah Perilaku buang sampah
SURVEILANS FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN LEPTOSPIROSIS
• TELAAH PUSTAKA:
“Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian
Leptospirosis yaitu: Tata rumah, kondisi SPAL, sarana air bersih, keberadaan vektor, sanitasi makanan,
air bersih, keberadaan vektor, sanitasi makanan, serta kebiasaan cuci tangan” (Oka, 2007)
VENTILASI KEADAAN DAN PENATAAN RMH KONDISI SPAL SARANA AIR BERSIH KEBERADAAN VEKTOR Sanitasi RACUN TIKUS RTL/SARAN MASALAH INPUT
BAGAN OPERASIOANAL SURVEILANS LINGKUNGAN LEPTOSPIROSIS
BERSIH KEBERADAAN VEKTOR Sanitasi makanan Perilaku cuci tangan Pembuangan sampah SARANA MANDI DAN CUCI Sanitasi makanan Kandang dlm rmh PERILAKU Sanitasi kandang
Perbaikan sanitasi mak
Penyediaan bak smpah Perilaku buang sampah dan cuci tangan
TUPOKSI TIM EPIDEMIOLOGI PUSKESMAS
KOORDINATOR P2
PENANGGULANGAN PENYAKIT
IMUNISASI
SURVEILANS KESLING PROMKES
1. Mengkoordinir pembentukan, pelaksanaan dan evaluasi Tim P.E 2. Mengkoordinir perencanaan,
pelaksanaan keg, pemantauan dan evaluasi pd keg penanggulangan penyakit
3. Melngkoordinir analisis thd permasalahan penanggulangan penyakit dan penyampaian rekomendasi ke Kapusk 1. Mengkoordinir penanggulangan kasus 2. Menyampaikan hasil kajian dan penanggulangan ke pihak-pihak lain IMUNISASI
SURVEILANS KESLING PROMKES
1. Melakukan pelacakan kasus untuk meme-takan besaran kasus/ frek distribusi (WTO) 2. Melakukan kajian
faktor resiko berda-sarkan input dari lintas program
3. Menyampaikan lapo-ran hasil lengkap PE kpd pihak-pihak lain 1. Melakukan pelacakan memetakan besaran pengaruh FR imunisasi thd kasus 2. Melakukan kajian faktor resiko imunisasi thdp korelasi dengan kasus
3. Menyampaikan laporan hasil dan kajian FR imunisasi kpd ptgs surveilans 1. Melakukan pelacakan memetakan besaran pengaruh FR lingkungan thd kasus 2. Melakukan kajian
faktor resiko lingku-ngan thdp korelasi dengan kasus
3. Menyampaikan laporan hasil dan kajian FR lingkungan kpd ptgs surveilans
1. Melakukan perenca-naan keg promosi keshtn terkait dg hasil kajian kasus, melalui berbagai media 2. Melakukan kegiatan promosi dengan melibatkan lintas program 3. Melakukan evaluasi keg Promosi
KESEHATAN HAJI
KESEHATAN HAJI
Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Kegiatan pokok pelayanan
kesehatan haji
• Pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji • Pembinaan kesehatan calon jemaah haji • Pelayanan medis
• Imunisasi • Imunisasi • Surveilans
• Kesiapsiagaan Penanggulangan KLB dan Musibah Masal
KESEHATAN LINGKUNGAN
• Tujuan
• Kegiatan
Tujuan
• Mengendalikan faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kondisi lingkungan yang sehat, nyaman dan calon jemaah haji terbebas dari penularan penyakit
penularan penyakit
Kegiatan
• Penyuluhan kesehatan lingkungan dan kesehatan perorangan (personal higyne) dilaksanakan sejak pembinaan kesehatan calon jemaah haji di
puskesmas, kab/ kota, provinsi dan embarkasi/ debarkasi haji.
debarkasi haji.
• Melaksanakan pembinaan dan pengawasan rumah makan atau restoran maupun jasaboga lainnya yang melayani calon jemaah haji dalam
perjalanan dari daerah asal ke asrama embarkasi/ debarkasi haji.
Cont ...
Kegiatan
• Melaksanakan pengamatan dan pemantauan kesehatan lingkungan di asrama transit,
asrama embarkasi/ debarkasi haji, sanitasi pesawat dan di pemondokan Arab Saudi. pesawat dan di pemondokan Arab Saudi.
• Melaksanakan pembinaan dan pemeriksaan jasaboga serta pengelola makanan, minuman di asrama transit, asrama embarkasi/
Kegiatan
• Melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan pengambilan usap dubur pada petugas
pengelola makanan/minuman.
• Melakukan pengamatan, pemantauan dan
Cont ...
Kegiatan
• Melakukan pengamatan, pemantauan dan pengendalian vektor penyakit di asrama
transit, asrama embarkasi/ debarkasi haji dan pesawat.
Kegiatan
• Pengambilan sampel makanan, minuman, air, jajanan dan ulas alat untuk pemeriksaan
bakteriologis.
• Pengambilan sampel air untuk pemeriksaan
Cont ...
Kegiatan
• Pengambilan sampel air untuk pemeriksaan kualitas air meliputi: pemeriksaan fisik,
mikrobiologi, kimiawi. Selain itu dilakukan pemeriksaan PH air dan sisa chlor secara langsung dilapangan.
Kegiatan
• Pengambilan sampel makanan untuk disimpan di bank sampel dalam freezer
Cont ...
Kegiatan
PELAKSANAAN
• Di Indonesia
• Di Arab Saudi
Di Indonesia
• Pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan pada penyelenggaraan kesehatan haji di
Indonesia dilaksanakan di tingkat Kab/ Kota, Provinsi dan Pelabuhan Embarkasi/ Debarkasi Provinsi dan Pelabuhan Embarkasi/ Debarkasi Haji.
Pemeriksaan dan Penilaian
Pendahuluan
• Pemeriksaan dan penilaian pendahuluan
kesehatan lingkungan di Asrama Embarkasi/ Debarkasi Haji dilakukan dua tahap, yaitu :
– Pemeriksaan dan penilaian awal (pertama) – Pemeriksaan dan penilaian awal (pertama)
dimaksudkan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan lingkungan, jasaboga (asrama dan pesawat) dan membuat rekomendasi kepada
pengambil keputusan tentang perbaikan asrama haji, sarana sanitasi yang aman dan nyaman, perbaikan jasaboga, dilaksanakan 3 (tiga) bulan sebelum operasional haji.
– Pemeriksaan kedua dimaksudkan untuk
memantau perbaikan kesehatan lingkungan dan kesiapan asrama serta pemeriksaan
kesehatan penjamah makanan dilakukan 1 (satu) minggu sebelum operasional haji.
(satu) minggu sebelum operasional haji. – Khusus pengendalian vektor dilakukan 1
(satu) hari sebelum operasional haji dan selama operasional haji dilaksanakan oleh KKP bersama dengan Dinas Kesehatan
• Pelaksanaan pemeriksaan/ penilaian pendahuluan sanitasi asrama embarkasi/ debarkasi haji
dilaksanakan oleh Tim yang terdiri dari unsur-unsur : • Pelaksana :
– Kantor Kesehatan Pelabuhan embarkasi/ debarkasi haji (sebagai koordinator dan penanggung jawab).
penanggung jawab).
– Dinas Kesehatan Provinsi tempat embarkasi haji. – Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota tempat
embarkasi haji.
– Kantor Wilayah / Kantor Departemen Agama di embarkasi.
• Pembina:
– Subdit Kesehatan Haji, Dit. Epim-Kesma Ditjen PPM & PL.
– Subdit Hygiene dan Sanitasi Makanan – Subdit Hygiene dan Sanitasi Makanan
Minuman, Dit. PAS Ditjen PPM & PL
– Subdit Kesehatan Pelabuhan & DP, Dit. Epim-Kesma Ditjen PPM & PL.
– Subdit Hygine Sarana dan Bangunan Umum Dit. PL Ditjen PPM & PL
– Subdit Pengamanan Kualitas Air Dit. PAS Ditjen PPM & PL
Ditjen PPM & PL
– Subdit Sanitasi Darurat, Dit. PAS Ditjen PPM & PL
– Subdit Pengasramaan Departemen Agama RI.
Sasaran Pemeriksaan dan
Penilaian Kesling
• Bangunan asrama meliputi : ventilasi,
pencahayaan, kulaitas udara, kelembaban, kondisi lantai, kepadatan penghuni di dalam kamar tidur, lubang asap atau fasilitas sirkulasi kamar tidur, lubang asap atau fasilitas sirkulasi udara di dapur, ruang makan, fasilitas tangga yang aman dan pengamanan instalasi.
Sasaran Pemeriksaan dan Penilaian
Kesling
• Fasilitas penyediaan air bersih, pembuangan tinja/ jamban, pembuangan sampah, fasilitas untuk wudhu dan air limbah melalui kegiatan inspeksi sanitasi.
Cont ...
Sasaran Pemeriksaan dan
Penilaian Kesling
inspeksi sanitasi.
• Kran-kran air, perpipaan air, titik-titik pengambilan air (water point), tandon
(reservoir), bak-bak penampungan air melalui kegiatan pengambilan sampel air.
Sasaran Pemeriksaan dan Penilaian
Kesling
• Jasaboga pesawat.
• Fasilitas umum lainnya.
Cont ...
Sasaran Pemeriksaan dan
Pemeriksaan dan Pengawasan Selama
Operasional Haji
• Pengawasan sanitasi lingkungan termasuk tempat-tempat umum.
• Pengawasan hygiene sarana dan bangunan. • Pengawasan pembuangan sampah, kotoran • Pengawasan pembuangan sampah, kotoran
dan air limbah.
• Pengawasan terhadap kualitas air,
kesinambungan dan kecukupan persediaan air serta perilaku hygienis pengguna air.
• Pengawasan sanitasi makanan dan minuman. • Pemeriksaan bakteriologis ulas alat makanan
(perabot) dan usap dubur.
• Pengamatan dan pemberantasan vektor • Pengamatan dan pemberantasan vektor
penyakit.
• Pembinaan dan Pemeriksaan kesehatan petugas pengolah makanan.
• Pengawasan dam pengambilan sampel
makanan dan minuman katering asrama dan katering pesawat, untuk disimpan pada bank sampel dalam freezer dan secara periodik
sampel dalam freezer dan secara periodik dilakukan pemeriksaan laboratorium.
• Memberikan penyuluhan kesehatan
perorangan (personel hygiene) maupun
sanitasi lingkungan kepada calon jemaah haji. • Pengambilan sampel makanan untuk disimpan • Pengambilan sampel makanan untuk disimpan
di bank sampel dalam freezer.
• Izin usaha penyelenggaraan penyediaan
makanan (jasa boga) untuk jemaah haji sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan
Di Arab Saudi
• Pengamatan, Pemantauan Pemondokan dan Jasaboga
Pemondokan dan Jasa Boga
• Tersedianya lift pada gedung yang lebih dari 4 lantai. • Disetiap kamar tidur tersedia penyejuk ruangan (AC,
kipas angin) dan heater (pada saat musim dingin), ventilasi, pencahayaan yang cukup, tempat tidur
lengkap dengan kasur dan bantal serta kunci kamar. lengkap dengan kasur dan bantal serta kunci kamar. • Kepadatan hunian minimal 1 x 2,5 m per jemaah haji. • Kamar mandi, W.C. 1 : 15 jemaah haji dan cukup air. • Dapur aman, bersih dan cukup air.
• Pembuangan kotoran, air dan sampah memenuhi syarat kesehatan.
Untuk catering harus diperhatikan
• Tempat pengolahan dan dapur
• Penjamah makanan (food handler) • Proses pengolahan
• Penyimpanan • Penyimpanan • Pengangkutan • Penyajian
• Pengambilan sampel makanan
Pemantauan suhu dan kelembaban
• Pukul 06.00 WAS • Pukul 14.00 WAS • Pukul 20.00 WAS
TINDAK LANJUT
• Di Indonesia
Di Indonesia
• Hasil pemeriksaan/ penilaian dan
pengendalian kesehatan lingkungan asrama haji dan bandara, jasa boga asrama haji serta pesawat direkomendasikan kepada
pesawat direkomendasikan kepada penyelenggara dan atau instansi yang berwenang dalam penyelenggaraan haji.
Di Indonesia
• Tindak lanjut untuk perbaikan kesehatan
lingkungan asrama haji dan bandara, jasa boga asrama haji dan pesawat merupakan tanggung jawab masing-masing penyelenggara dan atau jawab masing-masing penyelenggara dan atau instansi yang berwenang dalam
Di Arab Saudi
• Hasil pemeriksaan/ penilaian dan pengendalian kesehatan lingkungan
pemondokan, asrama haji Madinatul Hujjaj, jasa boga Madinatul Hujjaj, airport dan
jasa boga Madinatul Hujjaj, airport dan pesawat direkomendasikan kepada
penyelenggara dan atau instansi yang berwenang dalam penyelenggaraan haji (Muassasah, Maktab, Majmu’ah, Konsulat Jenderal, Kabid Haji dan Kadaker).
Di Arab Saudi
• Tindak lanjut untuk perbaikan kesehatan lingkungan pemondokan, asrama haji
Madinatul Hujjaj, jasaboga, airport dan
pesawat merupakan tanggung jawab pesawat merupakan tanggung jawab masing-masing penyelenggara dan atau instansi yang berwenang dalam penyelenggaraan haji
(Muassasah, Maktab, Majmu’ah, Konsulat Jenderal, Kabid Haji dan Kadaker).
Tugas
Tugas Terakhir ...
Terakhir ...
• Individual
: Mencari/download dan Baca Buku Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular dan Keracunan Pangan (Pedoman Epidemiologi Keracunan Pangan (Pedoman Epidemiologi Penyakit) Buat 3 soal Multiple Choice & jwbn Kumpulkan & Kirim ke email:Sumber Rujukan
Sumber Rujukan
• SURVEILANS FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN DALAM RANGKA INTENSIFIKASI
PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR, Dinkes Kab. Bantul, 2011.
Dinkes Kab. Bantul, 2011.