• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Pada tahun 1974, perusahaan ini didirikan sebagai perusahaan lokal yang mendukung kegiatan perdagangan dan impor produk-produk Jepang ke Indonesia, yang tidak diproduksi oleh perusahaan induk, baik berupa produk kostumer elektronik, elektronik professional seperti peralatan penyiaran, serta alat-alat modal keperluan pabrik..

Di Asia Pasifik, perusahaan elektronik ini muncul pertama kalinya dengan mendirikan pabrik pertamanya di Thailand pada tahun 1961. Beberapa tahun berikutnya, operasi perusahaan di kawasan ini pun berkembang. Saat ini operasinya ada di 9 negara termasuk Indonesia dengan total 75 perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 82.000 orang dan mencapai total penjualan sebesar 9.457 juta US Dollar untuk tahun fiskal 2005, atau sama dengan 26% dari total penjualan luar negeri Corporationnya.

Di Indonesia sendiri, perusahaan ini memiliki sejarah yang sangat panjang dan melekat di hati semua rakyat Indonesia. Sampai saat ini Panasonic di perusahaan ini tetap merupakan brand elektronik yang paling terkemuka dengan sederet produknya yang inovatif, mulai dari TV plasma, Kamera, AC, Kulkas, Mesin Cuci, dan lainnya.

(2)

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang elektronik yang memiliki tujuh business unit (departemen) yaitu Refrigerator, Eletric Fan,

Water Pump, Refrigerator, Laundry System, Air Conditioner dan Production

Engineering.

Pada BU ini diproduksi semua jenis kulkas dari kulkas 1 pintu hingga kulkas 2 pintu dengan total model seluruh kulkas mencapai 30 model. Kulkas yang dihasilkan dipasarkan ke domestik dan ekspor (di Jepang).

2.3. Struktur Organisasi

2.3.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan adalah functional structure yaitu setiap staf memiliki tugas dan wewenang tersendiri, yang bekerja harmonis demi kemajuan perusahaan. Struktur organisasi perusahaan dapat dilihat pada Gambar 2.1.

VICE PRESIDNET PRESIDENT FINANCE DIVISION GENERAL AFFAIR AND HR DIVISION MANUFACTURING DIVISON PEC CREATION CENTER PROCUREMENT,

ISO, AND ISC

AUDIO

ELECTRIC FAN WATER PUMP REFRIGERATOR LOUNDRY

SYSTEM AIR CONDITIONER QUALITY ASSURANCE EPPO AND OSH

(3)

Bagian dari struktur organisasi perusahaan dapat dilihat dengan deskripsi tugas pada uraian di bawah ini :

1. President Director (Presiden Direktur)

Presiden Direktur bertugas untuk memimpin karyawan dan perusahaan kea rah kemajuan yang terarah dan terpadu dengan mengantisipasi jauh ke depan tentang prospek prusahaan, keadaan pasar, dan kemungkinan ekspansi pasar, serta bertanggug jawab secara mutlak terhadap seluruh kegiatan operasional yang dijalankan oleh perusahaan untuk mencapai internal control yang baik. 2. Vice President Director (Wakil Presiden Direktur)

Wakil Presiden Direktur bertugas untuk membantu presiden Direktur dalam menjalankan tugasnya.

3. Divisi Corporation PR, ISO dan ISC mempunyai tugas untuk menghubungkan perusahaan dengan masyarakat. Divisi ini membawahi 3 departemen yaitu: a. Ekspor Impor dan Bounded Zone, menangani kegiatan ekspor dan impor

perusahaan.

b. Information Security Center, bertugas membuat system kegiatan perusahaan dengan menggunakan computer.

c. Corporate PR, bertanggung jawab mengenai hubungan perusahaan dengan pihak eksternal perusahaan.

4. Divisi General Affair and Human Resource Development bertugas memimpin dan mengkoordinir kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan karyawan, hubungan dengan instansi-instansi luar dan rumah tangga perusahaan. Divisi

(4)

ini membawahi personel HRD yang bertanggung jawab terhadap rekruitmen karyawan, karyawan yang bermasalah, dan lain-lain.

5. Divisi Finance bertugas dan bertanggung jawab pada masalah yang berhubungan dengan keuangan, baik pemasukan maupun pengeluaran perusahaan. Selain itu, divisi ini bertugas untuk memperhitungkan dan membayar seluruh beban kewajiban perusahaan kepada pemerintah yaitu pajak pendapatan dan penjualan. Divisi ini membawahi General Accounting yang bertanggung jawab terhadap keluar masuknya kas perusahaan.

6. Divisi Manufacturing bertugas untuk mengawasi dan menjalankan semua kegiatan yang berkaitan dengan arus produksi dari material hingga menjadi produk jadi. Divisi ini terdapat 7 departemen yaitu Refrigerator, Refrigerator,

Electric Fan, Water Pump, Air Conditioner, Laundry System, dan Production

Engineering.

7. Divisi Creation Center (CC), bertugas untuk menciptakan inovasi baru untuk produk-produk yang akan dibuat oleh divisi Manufacturing sehingga dapat bersaing dengan kompetitif. Divisi ini membawahi dua departemen yaitu departemen Industrial Design dan Product Planning. Departemen Industrial

Design bertugas untuk menciptakan model-model baru, sedangkan

departemen Product Planning bertugas untuk mempersiapkan PSI (Product

Sales Inventory) yang berisi jenis dan jumlah pesanan yang dibutuhkan serta

(5)

8. Quality Assurance, bertugas untuk memastikan produk yang dihasilkan oleh divisi Manufacturing telah sesuai dengan kualitas standar produk yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

9. EPPO dan OSH, bertugas khusus untuk lingkungan (sampah dan polusi), penanggulangan lingkunagn kerja, kecelakaan pegawai dan keselamatan kerja.

2.3.2. Struktur Organisasi Refrigerator Business Unit

Struktur organisasi Refrigerator Business Unit pada perusahaan elektronik adalah functional structure yang dapat dilihat pada Gambar 2.2. Bagian dari struktur organisasi perusahaan dengan deskripsi tugas adalah sebagai berikut: 1. COO

COO merupakan pimpinan tertinggi dalam yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional pabrik (internal) dan untuk kegiatan eksternal (pasar internasional).

Adapun tugas COO adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan, mengarahkan dan menganalisa dan mengevaluasi serta menilai kegiatan-kegiatan yang berlangsung.

b. Melaksanakan kontrak-kontrak atau kegiatan yang berhubungan dengan pihak luar (internasional).

2. Business Unit Manager

Business Unit manager bertanggung jawab atas kegiatan yang berlangsung

(6)

Adapun tugas Business Unit manager adalah sebagai berikut :

a. Bertugas mengawasi kebijaksanaan dan tindakan setiap manager/kepala bagian.

b. Mengendalikan kegiatan operasional pabrik secara internasional dan hubungannya terhadap pasar domestik.

3. Finance

Adapun tugas Seksi Finance adalah melakukan pengelolaan keuangan departemen yaitu dengan mendata kas masuk dan kas keluar departemen. 4. Purchasing

Purchasing bertanggung jawab atas persediaan bahan baku dan kulitas dari

bahan baku tersebut serta atas kegiatan penjualan dari produk. 5. Material Control

Adapun tugas Material Control adalah sebagai berikut :

a. Melakukukan pengawasan, penyimpanan dan pengeluaran part berdasarkan kode tanggal dari pabrikan / tanggal packing yang bisa digunakan sebagai referensi.

b. Menyusun parts/komponen berdasarkan sistem FIFO

c. Melakukan perhitungan stock opname yaitu sisa dari material yang masuk dengan yang digunakan oleh bagian produksi disetiap akhir bulan

d. Melakukan identifikasi parts, apakah parts/komponen sudah berstatus disposal (parts/komponen sudah tidak digunakan lagi)

(7)

COO

BU Manager

Purchasing

Cost Down

Project

Quality

Control

Production

Engineering

Production

Engineering

PPC

Finance

Material

Control

Warehouse Cost Control

OQC

PQA

IQC

Injection

Vacuum

Forming

PCM

Urethane

Door

Urethane

Cabinet

Docking &

Door Assy

Cooling Unit

& Final

Line B / Cell

Product

Engineering

Mold & Die

Fact

Engineering

Maintenance

Productivity

Project

PPC & Personal Factory

(8)

6. Warehouse

Adapun tugas Warehouse adalah mengendalikan produk akhir yang masuk ke gudang dan melakukan kegiatan shipping baik untuk pasar domestik maupun pasar internasional.

7. Cost Down Project

Adapun tugas cost down project adalah melakukan kegiatan cost down (value

engineering) yaitu berupa penggantian material ataupun konstruksi parts.

8. Cost Control

Adapun tugas cost control adalah melakukan kegiatan pengendalian biaya yaitu dapat berupa penggantian rute pembelian ataupun mengganti supplier berdasarkan performansi supplier dan kualitas part/komponen yang dihasilkan oleh supplier.

9. Outgoing Quality Control (OQC)

Adapun tugas OQC adalah sebagai berikut : a. Memeriksa kulitas produk dari hasil produksi b. Memeriksa kelengkapan aksesoris dari produk 10. Production Quality Engineering (PQE)

Adapun tugas PQE adalah sebagai berikut : a. Mengawasi fasilitas dan prosedur produksi

b. Mendata dan menganalisis masalah yang terjadi dilantai produksi c. Mengendalikan kualitas proses dan produk

d. Membuat aliran proses produksi untuk masing-masing model e. Membuat serial number dan Warranty untuk masing-masing model

(9)

f. Mengkoordinir analisis masalah pada lini produksi 11. Incoming Quality Control (IQC)

Adapun tugas IQC adalah melakukan inspeksi terhadap part/komponen yang masuk sebelum dibawa ke bagian material control.

12. Production

Production memiliki tanggung jawab terhadap kegiatan produksi berlangsung secara lancar dan efisien dalam memenuhi target produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

13. Injection

Adapun tugas injection adalah untuk membuat komponen kulkas seperti

crisper dan utility dengan bahan baku biji plastik.

14. Vacuum Forming

Adapun tugas vacuum forming adalah untuk memproduksi inner liner dan

inner door dengan menggunakan mesin vacuum.

15. PCM

Adapun tugas PCM adalah membuat kabinet (badan) kulkas. 16. Urethane Door

Adapun tugas urethane door adalah mengisi rakitan door dengan isosianat propylene dengan proses injection.

17. Urethane Cabinet

Adapun tugas urethane cabinet adalah mengisi rakitan cabinet dengan isosianat propylene dengan proses injection.

(10)

18. Docking & Door Assembly

Adapun tugas docking & door assembly adalah merakit komponen dalam kulkas serta merakit door dengan cabinet.

19. Cooling Unit & Final

Adapun tugas cooling unit & final adalah merakit komponen pendingin pada kulkas serta proses finishing seperti mengisi asesoris dan packing.

20. Line B / Cell

Adapun tugas cell adalah mengerjakan proses docking, door assembly, cooling

unit, dan final pada kulkas dua pintu.

21. Engineering

Adapun tugas engineering adalah membantu dalam proses kegiatan produksi jika terjadi kerusakan pada mesin, mold, die, dan produk yang dihasilkan oleh kesalahan mesin.

22. Production Engineering (PE)

Adapun tugas Production Engineering adalah sebagai berikut: a. Mendukung fasilitas untuk lini produksi seperti jig dan peralatan b. Pembelian Instrumen Baru

c. Melakukan perawatan mesin dan peralatan untuk para teknisi 23. PPC dan Personel Factory

Adapun tugas PPC dan personel factory adalah sebagai berikut : a. Membuat rencana produksi untuk masing-masing model produk

b. Mengelola sumber daya manusia yang bekerja mencakup kepangkatan, rotasi karyawan, perekrutan, penilian kerja, absensi, mobilisasi karyawan,

(11)

pemberhentian masa kontrak, dan sebagainya yang berhubungan langsung dengan karyawan.

2.4. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan 2.4.1. Jumlah Tenaga Kerja

Karyawan yang bekerja pada perusahaan elektronik ini terbagi 3 (tiga), yaitu :

1. Karyawan Tetap

Karyawan tetap adalah mereka yang namanya terdaftar di perusahaan dan dianggap sebagai pegawai tetap dan tidak terikat jangka waktu dalam melaksanakan pekerjaan.

Karyawan ini masih dibagi menjadi dua, yaitu : a. Karyawan direct

Karyawan direct adalah karyawan yang langsung bekerja di lantai produksi.

b. Karyawan indirect

Karyawan indirect adalah karyawan yang bekerja di office (bagian administrasi).

2. Karyawan Kontrak / Karyawan Waktu Tertentu (KWT)

Karyawan ini dikontrak oleh perusahaan maksimal tiga kali kontrak, dengan ketentuan dua kali kontrak di awal, kemudian “dirumahkan”. Setelah itu dikontrak kembali sebanyak satu kali.

(12)

3. Magang

Magang ini kebanyakan berasal dari SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dan dari beberapa universitas. Magang dipekerjakan selama 2 (dua) bulan hingga 3 (tiga) bulan.

Jumlah tenaga kerja di Refrigerator Business Unit yaitu untuk karyawan tetap sebanyak 186 orang, karyawan kontrakan sebanyak 227 orang dan 10 orang magang sehingga total tenaga kerja sebanyak 423 orang. Rincian jumlah tenaga kerja pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja Refrigerator Business Unit

No Keterangan Non Shift Shift I Shift III Total

1 PCM 2 30 30 62 2 Urethane Door 4 9 9 22 3 Urethane Cabinet 2 18 18 38 4 Door Assembly 6 14 14 34 5 Docking 9 9 18 6 Cooling Unit 23 23 46 7 Final Assembly 2 24 24 50 8 Running Test 0 9 Cell 38 38 10 Repair 2 2 11 Vacuum Forming M/C 1 5 5 11 12 Injection 2 6 5 13

13 Vacuum Forming Assy 13 16 16 45

14 Injection Assy 2 5 7 15 Purchasing 1 1 16 PWK 2 2 17 Production Engineering 2 2 2 6 18 Engineering 2 2 19 Quality Control 3 2 2 7 20 Ware House 5 4 5 14 21 Leader 5 5 Jumlah 423

(13)

2.4.2. Jam Kerja Perusahaan

Data jam kerja untuk pekerja setiap hari dapat dilihat pada Tabel 2.2.. Tabel 2.2. Sistem Pembagian Jam Kerja Karyawan

Hari Jam Kerja Keterangan

Senin – Kamis (Shift I)

07.05 – 09.30 WIB Bekerja 09.30 – 09.35 WIB Istirahat 09.35 – 12.00 WIB Bekerja 12.00 – 12.45 WIB Makan Siang 12.45 – 14.30 WIB Bekerja 14.30 – 14.35 WIB Istirahat 14.35 – 15.40 WIB Bekerja Jumat (Shift I) 07.05 – 09.30 WIB Bekerja 09.30 – 09.35 WIB Istirahat 09.35 – 11.45 WIB Bekerja

11.45 – 12.45 WIB Sholat +Makan Siang 12.45 – 14.30 WIB Bekerja 14.30 – 14.35 WIB Istirahat 14.35 – 15.40 WIB Bekerja Senin – Jumat (Shift III) 23.15 – 02.15 WIB Bekerja 02.15 – 03.00 WIB Istirahat 03.00 – 04.45 WIB Bekerja 04.45 – 05.00 WIB Makan Siang 05.00 – 07.00 WIB Bekerja Sumber : Data Perusahaan

2.5. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya

Sistem pengupahan pada Refrigerator Business Unit diatur berdasarkan status karyawan, yakni karyawan tetap dan karyawan kontrak. Dimana pemberian upah pada dasarnya ditetapkan berdasarkan jabatan, keahlian, kecakapan, prestasi kerja, dan sebagainya dari karyawan yang bersangkutan. Pemberian upah diberikan setiap akhir bulan yang biasanya jatuh pada tanggal 28 setiap bulannya. Pajak atas upah menjadi tanggung jawab masing-masing karyawan. Adapun rincian upah yang diberikan, yaitu:

(14)

1. Untuk karyawan tetap, terdiri atas: a. Upah pokok

b. Insentif c. Tunjangan

Adapun jenis tunjangan yang diberikan pihak perusahaan berupa: a) Tunjangan Perumahan

b) Tunjangan Keluarga c) Tunjangan Keahlian (Skill) d) Tunjangan Bahasa

e) Tunjangan Jabatan f) Tunjangan Produktivitas g) Tunjangan Hari Raya

2. Untuk karyawan kontrakan mendapat upah berdasarkan Upah Minimum Sektoral yang telah ditetapkan pemerintah dan Tunjangan Hari Raya (THR).

Bagi karyawan yang melakukan kerja lembur (overtime) akan mendapatkan tambahan yang dihitung berdasarkan tarif upah lembur (TUL). Usaha-usaha lain yang dilakukan Refrigerator Business Unit untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan yaitu sebagai berikut :

a. Memberikan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) b. Memberikan Hak cuti

c. Memberikan Asuransi (hanya untuk karyawan tetap) d. Memberikan Pengobatan

(15)

f. Memberikan Makan pada Jam kerja

g. Memberikan Perlengkapan Kerja (pakaian kerja, sepatu, dan APD)

2.6. Proses Produksi

Flow process pembuatan kulkas dapat dilihat pada Gambar 2.3. 1. Vacuum Forming

Proses vacuum forming terdiri dari dua proses yaitu pembuatan inner liner dan

inner door. Inner liner merupakan proses pembuatan inner untuk kabinet kulkas

sedangkan inner door merupakan proses pembuatan inner untuk pintu kulkas. Mesin yang digunakan untuk proses ini adalah mesin vacuum. Pembuatan inner

liner dan inner door memiliki proses yang sama yaitu:

a. Preparation

Proses preparation yaitu proses persiapan sheet. Sheet yang digunakan untuk pembuatan inner liner adalah APS sedangkan inner door yaitu PP.

b. Heating

Proses pemanasan pada sheet yang dilakukan bertujuan untuk mempermudah proses pencetakkan inner. Sheet diberi pemanasan hingga pada suhu 350oC. c. Blowing

Blowing yaitu proses pemberian udara pada sheet yang sehingga memudahkan

untuk proses pencetakan. d. Vacuuming

Proses ini merupakan proses pencetakan inner dengan menggunakan jig sesuai dengan model kulkas yang diinginkan.

(16)

Vacuum Forming Liner Assembly

PCM

Urethane Cabinet

Docking Cell Line

Injection Assembly Door Urethane Door Door Assembly Cooling Unit Finishing Injection Assembly Finishing Packing Gudang Produk

(17)

2. Pre Cuting Material (PCM)

PCM adalah proses pembuatan kabinet kulkas. Proses PCM menggunakan proses produksi lot yaitu memproduksi satu atau lebih produk dalam ukuran atau jumlah tertentu. Proses pada PCM meliputi.

a. Pembentukan plat

Proses awal dilakukan dengan memotong sisi-sisi plat. Selanjutnya proses melubangi bagian plat dan pembengkokan plat.

b. Pemasangan mullion

Mullion dipasang disekitar plat. Setelah itu mullion ditempel dengan menggunakan foam pada bagian plat.

c. Pembentukan kabinet

Plat yang telah dipasang mullion kemudian plat dibentuk sehingga menjadi kabinet dengan menggunakan mesin unloader sheet unit.

d. Pemasangan part pada kabinet

Kabinet yang telah terbentuk kemudian dipasang Gusset H Top, Reinforce, dan Reinforce discrup pada kabinet, selanjutnya pengisian inner liner pada kabinet. Setelah inner liner diisi kemudian pemasangan bottom, bottom discrup pada kabinet, pemasangan panel bottom kemudian disecrew, dan pemasangan panel back kemudaian discrup. Sebelum panel back dipasang terlebih dahulu dipasang barcode dan cover hole urethane.

3. Urethane Cabinet

Urethane Cabinet adalah proses pengisian (injection) pada body kulkas

(18)

4. Docking

Setelah diisi urethane, kabinet kemudian discrup pada bagian inner, pemasangan door switch, lampu, box control, dan pemasangan 4 unit Botton S

Net.

5. Door

Plat untuk pembuatan pintu kulkas diperoleh langsung dari supplier. Plat kemudian dilubangi, bending siku pada ujung plat, dan bending round dengan Sebelum diisi urethane, dipasang cap door top dan cap door bottom pada plat. 6. Urethane Door

Proses ini dilakukan sama dengan proses Urethane Cabinet, hanya saja proses ini dilakukan pada door (pintu).

7. Door Assembly

Door kemudian dipasang Seal Sush, Gasket dan memasangkan 34 scrup pada sisi door. Kemudian menggabungkan door dan kabinet (hasil dari docking) dengan menggunakan hinge top lalu discrup.

8. Cooling Unit

Proses Colling unit merupakan proses inti dari pembuatan kulkas. Awalnya parakitan Gromet (4), motor protector, dan PGC Relay pada Compresor. Kemudian Compresor dipasangkan pada bagian belakan bawah kulkas, Bending pipa, merakit hexagonal (2), rakit discharge lalu mengelas semua sambungan yang ada. Selelah dilas, kemudian dipasang couples yaitu tempat untuk memasukan gas lalu dihubungkan ke vacuum pump yang berfungsi untuk menghisap gas yang ada pada compressor selama 15 menit. Setelah

(19)

tidak ada gas pada Compresson, diisi gas freon (refrigant) sebanyak 87 gram untuk model 171 kemudian memotong pipa dan couples dengan menggunakan mesin ultrasonic welding. Pemasangan AC Cord pada Compressor, menggabungkan kabel pada Insulock untuk mencegah terkena air, memasang cover protector ke compressor dan dikunci dengan clamp cover, menscrup AC cord ke bagian kiri bawah kulkas dan tube wire joint. Setelah pemasangan semua part kemudian ke proses Running Test. Running Test meliputi:

a. Insulation and Witstanding Test

Insulation test dilakukan dengan menggunakan infrared refrigant gas leak

detector. Tes ini berfungsi untuk mengecek apakah terjadi kebocoran pada evaporator dan pipa. Gas yang digunakan adalah R134a untuk produk domestik dan R600a untuk produk jepang.

Witstanding test dilakukan dengan menggunakan voltmeter. Tes yang dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat arus atau tidak. Tidak terdapatnya arus biasanya disebabkan karena ada kesalahan pemasangan komponen (misalnya kabel).

b. Inspection Process

Proses yang dilakukan sama dengan Insulation and Witstanding Test perbedaannya karena adanya penggunaan listrik. Pengecekan kebocoran yang dilakukan dengan penambahan energi listrik dan terdapat tekanan. c. Jika tidak terdapat kebocoran, kulkas kemudian didiamkan selama 45

(20)

adalah 15oC dan standar suhu frezer minimal -8oC. Selanjutnya diperiksa dipros, yaitu proses ptomatis jika dianggap suhu sudah dianggap cukup. Jika pada saat pengecekan terdapat kesalahan pada kulkas, maka produk langsung dikembalikan kembali pada bagian sebelumnya. Jika sesuai, maka diisi utility, crisper, dan asesoris kulkas lainnya.

2.7. Mesin Produksi

Mesin yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan produksi pada pemnuatan kulkas dapat dilihat pada Tabel 2.3.

(21)

Tabel 2.3. Mesin Produksi

No Nama Mesin Model Electrical Consumpsion (KWh)

Jumlah

(Unit) Fungsi

1 Injection 26T Neomat 288X 10.00 1 Untuk membuat Cover Hinge Top

2 Injection 45T Neomat 45 10.00 1 Untuk membuat Handle Crisper

3 Injection 75T Neomat 75AX 12.00 1 Untuk membuat Reinforce Force

4 Injection 190T 190MJ-15 15.00 2 Untuk membuat Crisper

5 Injection 450T 450MG-60 20.00 1

Untuk membuat Utility

6 Injection 650T 850MG-160 30.00 1

7 Injection 150T Neomat 150AX 12.00 1 Untuk membuat Dial Thermo

8 Vacuum Forming FLT 653fx 179.20 1

Untuk membuat Inner Liner

9 Vacuum Forming FLT 6971EX 179.20 1

10 Vacuum Forming FLTP 20EX 179.20 1 Untuk membuat Inner Door

11 Press M/C LDO-160 15.00 3 Untuk memotong inner yang berlebih

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Perusahaan Elektronik
Gambar 2.2. Struktur Organisasi Refrigerator Business Unit
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja Refrigerator Business Unit
Tabel 2.2. Sistem Pembagian Jam Kerja Karyawan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penentuan pemenang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2017 di Kota Cirebon untuk Mata Lomba Pelayanan Restoran (Restaurant Service) ini berdasarkan

Meterai tempel yang digunakan untuk melakukan pembayaran Bea Meterai yang terutang atas Dokumen sebagaimana dimaksud dalam huruf b, dapat digunakan dengan nilai total Meterai

Data yang bersumber dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Way Seputih– Way Sekampung berupa data penggunaan lahan dalam kurun waktu 2001, 2006, dan 2011 disandingkan dengan

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mustakim dan Eki (2012), mengimplementasikan metode Markov Chains untuk membangun aplikasi predik- si tanaman palawija dengan

Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat kontribusi yang signifikan kohesivitas kelompok terhadap komitmen organisasi guru SMA Negeri di

Beton merupakan material utama untuk konstruksi yang banyak digunakan di seluruh dunia. Semakin meluasnya penggunaan beton dan makin meningkatnya skala pembangunan menunjukkan

Indikator yang paling dominan atau menonjol dalam variabel pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan di SMA Negeri 8 Makassar adalah indikator alat pelajaran dengan

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan menetapkan judul disertasi yaitu “