• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. analisis sebuah pengembangan tentang sejauh mana peran Promosi dan Brand Trust

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. analisis sebuah pengembangan tentang sejauh mana peran Promosi dan Brand Trust"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

54 3.1 Objek Penelitian

Bab ini menjelaskan cakupan penelitian yang diarahkan untuk membuat

analisis sebuah pengembangan tentang sejauh mana peran Promosi dan Brand Trust

terhadap keputusan konsumen untuk membeli atau berlangganan Telkom Speedy

3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

merupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan telekomunikasi dan

jaringan terbesar di Indonesia. PT TELKOM menyediakan layanan InfoComm,

telepon kabel tidak bergerak (fixed wireline) dan telepon nirkabel tidak bergerak

(fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan inter

koneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan.

Sebagai BUMN, Pemerintah Republik Indonesia merupakan saham

mayoritas yang menguasai sebagian besar saham biasa Perusahaan sedangkan

sisanya dimiiki oleh publik. Saham Perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek

Indonesia (“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”), London Stock

Exchange (“LSE”) dan Tokyo Stock Exchange.

Untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri

telekomunikasi dalam negeri maupun di tingkat global, PT TELKOM bertekad

(2)

yang mencakup transformasi bisnis portofolio, transformasi infrastruktur dan

sistem, transformasi organisasi dan sumber daya manusia serta transformasi

budaya. Pelaksanaan transformasi ini dilakukan dalam rangka mendukung upaya

diversifikasi bisnis PT TELKOM dari ketergantungan pada portofolio bisnis

Legacy yang terkait dengan telekomunikasi, yakni layanan telepon tidak bergerak

(Fixed), layanan telepon seluler (Mobile), dan Multimedia (FMM), menjadi

portofolio TIME. Konsistensi PT TELKOM dalam berinovasi telah berhasil

memposisikan Perusahaan sebagai salah satu perusahaan yang berdaya saing

tinggi Dan unggul dalam bisnis New Wave.

Komitmen PT TELKOM untuk mendukung mobilitas dan konektivitas

tanpa batas diyakini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan ritel maupun

korporasi terhadap kualitas, kecepatan dan kehandalan layanan serta produk.

3.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan dan Inisiatif Strategi

 Visi

Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan TIME di

kawasan regional.

 Misi

 Menyediakan layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.

(3)

 Tujuan

Menjadi posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis legacy dan

meningkatkan bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan

industri pada tahun 2015.

 Inisiatif Strategi

1. Mengoptimalkan layanan POTS dan memperkuat infrastruktur

broadband.

2. Mengkonsolidasikan dan mengembangkan bisnis sambungan telepon

nirkabel tidak bergerak/Fixed Wireless Access (“FWA”) serta

mengelola portofolio nirkabel.

3. Mengintegrasikan Solusi Ekosistem Telkom Group.

4. Berinvestasi di layanan Teknologi Informasi (TI).

5. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.

6. Berinvestasi pada peluang bisnis wholesale dan internasional yang

strategis.

7. Berinvestasi pada peluang domestik yang strategis dengan

mengoptimalkan penggunaan aset yang dimiliki.

8. Mengintegrasikan Next Generation Network (“NGN”) dan Operational

support system, Business support system, Customer support system

and Enterprise relations management (“OBCE”).

9. Menyelaraskan struktur bisnis dengan pengelolaan portofolio.

(4)

3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara memperoleh pemecahan terhadap

berbagai masalah penelitian. Metode ini diperlukan agar tujuan penelitian dapat

tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Untuk memperoleh hasil

yang lebih baik harus digunakan metode penelitian yang tepat.

Sugiyono (2008:2) mengemukakan bahwa; “metode penelitian pada

dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu”. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada

ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berate kegiatan

penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau

oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu diamati oleh

indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara

yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu

menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis.

Untuk menjawab tujuan dari penelitian ini digunakan dua sifat penelitian,

yaitu deskriptif dan verifikatif. Menurut Arikunto (2008:8) penelitian deskriptif

adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh deskriptif tentang ciri-ciri

variable. Sedangkan sifat penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji

kebenaran suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di

(5)

3.2.2 Desain Penelitian

Menurut istiyanto (2005:29) mengungkapkan bahwa desain riset dapat

dibagi menjadi tiga macam. Pertama, riset ekplantori yaitu desain riset yang

digunakan untuk mengetahui permasalahan dasar. Kedua, riset deskriptif yaitu

desain riset yang di gunakan untuk menggambarkan sesuatu. Dan ketiga, riset

kausal yaitu untuk menguji hubungan “sebab akibat”. Ketiga jenis riset ini

menghasilkan informasi yang berbeda-beda sehingga penentuan desain riset yang

akan digunakan tergantung pada informasi yang akan dicari dalam riset

pemasaran.

Berdasarkan tujuanya, desain penelitian yang digunakan adalah riset

kausal, karena akan membuktikan hubungan sebab akibat atau hubungan yang

mempengaruhi dan dipengaruhi dari variable-variabel yang diteliti. Maka desain

kausalitas pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi

penjualan terhadap keputusan pembelian modem speedy.

3.3 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pertanyaan sementara atau dugaan yang paling

memungkinkan yang masih harus dicari kebenarannya. Hubungan antar variabel

daam penelitian ini memiliki hipotesis sebagai berikut :

H1 : Promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

H2 : Brand Trust berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

H3 : Promosi dan Brand Trust secara bersama – sama (simultan) berpengaruh

(6)

Gambar 3.1 Model Penelitian

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.4.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008). Variabel yang

digunakan dalam penelitian dapat diklasifikasikan menjadi:

1. Variabel Independen

Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono,

2008).

Adapun variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Promosi (X1) 2. Brand Trust (X2) Promosi (X1) Brand Trust (X2) Keputusan Pembelian (Y) H1 H3 H2

(7)

2. Variabel Dependen

Variabel dependen (terikat) sering disebut variabel output, kriteria,

konsekuen. Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2008).

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah :

1. Keputusan pembelian (Y).

3.4.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel penelitian adalah batasan atau spesifikasi dari

variabel-variabel penelitian yang secara konkret berhubungan dengan realitas

yang akan diukur dan merupakan manifestasi dari hal-hal yang akan diamati

peneliti berdasarkan sifat yang didefinisikan dan diamati sehingga terbuka untuk

diuji kembali oleh orang atau peneliti lain. Adapun batasan atau definisi

operasional variabel yang diteliti adalah :

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

Variabel Indikator Definisi Operasional Indikator

Promosi (X1)

Periklanan (Advertising) 1. Beriklan melalui Tv, radio, brosur, surat kabar.

Promosi penjualan (Sales

Promotion)

2. penawaran diskon dan paket-paket tertentu hadiah.

Pemasaran langsung

(Direc Marketing)

3. Pemasaran langsung melalui telepon, pos/surat, atau datang langsung ketempat konsumen

(8)

Brand trust

(X2)

Brand Characteristik 1. Merek dengan reputasi tinggi.

2. Merek yang konsisten dengan kualitasnya. 3. Merek yang paling dapat memenuhi

kebutuhan.

Company Characteristik 4. Kepercayaan terhadap perusahaan.

5. Perusahaan tidak akan menipu pelanggan. 6. Keyakinan pelanggan terhadap produk

perusahaan

Consumer – Brand Characteristik

7. Ada kesamaan merek dengan keinginan pelanggan.

8. Merupakan merek favorit.

9. Merek yang sesuai dengan kepribadian pelanggan.

Keputusan pembelian

(Y)

Adanya Kebutuhan (Need

Recognition)

1. Yakin dalam membeli

Pencarian informasi sebelum pembelian (Prepurchase

Search)

2. Mencari informasi lebih lanjut

Informasi Alternatif

(Alternative of Information)

3. Merencanakan pembelian

Evaluasi setelah pembelian

(Post Purchase Evaluation)

4. Sesuai keinginan

Sumber : Kotler & Amstrong (2008), Lau dan Lee (Apriansyah, 2010), Akbar (2011), Nizar (2011).

3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2004), populasi adalah wilayah generalisasi yang

(9)

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Berdasarkan kualitas dan ciri tersebut, populasi dapat dipahami

sebagai sekelompok individu atau objek pengamatan yang minimal memiliki satu

persamaan karakteristik. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen

pelanggan Telkom Speedy yang berdomisili di wilayah jabodetabek.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang mempunyai karakteristik yang

relatif sama dan dianggap dapat mewakili populasi. Menurut Hasan (2002),

sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang

juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa

mewakili populasi.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui

pendekatan non probability sampling yaitu purposive sampling. Berdasarkan

purposive sampling, peneliti memilih sampel purposif secara subjektif dan dalam

pemilihan sampel digunakan pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan

tujuan atau masalah penelitian yang dikembangkan (Ferdinand 2006). Peneliti

memilih menggunakan metode sampling ini karena telah memahami bahwa

informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dari satu kelompok sasaran tertentu

yang mampu memberikan informasi yang dikehendaki, karena mereka memang

memiliki informasi seperti yang diharapkan dan mereka memenuhi syarat dan

kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Syarat sampel pada penelitian ini adalah

(10)

wilayah jabodetabek. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah konsumen yang

memenuhi satu dari lima kriteria; pemrakarsa (initiator), pemberi pengaruh

(influencer), pengambilan keputusan (decider), pembeli (buyer), pemakai (user)

Telkom Speedy. Sampel yang diambil adalah yang peneliti temui di lapangan

tanpa ada perencanaan pertemuan terlebih dahulu. Penentuan jumlah sampel

ditentukan dengan menggunakan beberapa metode antara lain dengan

menggunakan rumus sebagai berikut (Widiyanto, 2008).

Apabila populasi berukuran besar dan jumlahnya tidak diketahui maka digunakan

rumus:

= 98,01 ≈ 98 (atau dibulatkan 100)

Dimana:

n : Jumlah sampel

Z : Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 95%

Pada penentuan ini Z pada α = 0,5 adalah 1,98

Moe : Margin of Error, yaitu tingkat kesalahan maksimal yang dapat

ditoreransi, ditentukan sebesar 10%

Dari hasil perhitungan sampel diatas maka jumlah sampel dalam penelitian ini

(11)

3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dapat

dikelompokkan sebagai berikut :

3.6.1 Data Primer

Data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli (tidak melalui perantara). Data ini dapat berupa opini subyek (orang)

secara individual/kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik),

kegiatan/kejadian dan hasil pengujian (Indriantoro dan Supomo, 1999). Data ini

diperlukan untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap pembelian Telkom

Speedy yang dapat dilihat dari Promosi, dan brand trust, Untuk mendapatkan data

tersebut, akan dibagikan kuesioner kepada para responden.

3.6.2 Data Sekunder

Data Sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak

langsung melalui media perantara (diperoleh atau dicatat oleh pihak lain)

(Indriantoro dan Supomo, 1999). Dalam hal ini data sekunder diperoleh dari PT.

Telkom tahun 2012 yang menunjukkan data penjualan Telkom Speedy tahun 2009

– 2011.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, diperlukan beberapa teknik

pengumpulan data, yaitu kuesioner dan wawancara. Dimana kedua metode ini

(12)

a. Kuesioner (Daftar Pertanyaan)

Kuesioner (Daftar Pertanyaan) dilakukan dengan mengajukan daftar

pertanyaan tertulis dalam suatu daftar pertanyaan kepada responden.

Pengukuran variabel dilakukan dengan skala likert yang menggunakan

metode skoring sebagai berikut :

a) Jawaban sangat setuju diberi score 5

b) Jawaban setuju diberi score 4

c) Jawaban netral diberi score 3

d) Jawaban tidak setuju diberi score 2

e) Jawaban sangat tidak setuju diberi score 1

Angka 1 menunjukkan bahwa responden tidak mendukung terhadap

pertanyaan yang diberikan. Sedangkan angka 5 menunjukkan bahwa

responden mendukung terhadap pertanyaan yang diberikan.

b. Wawancara

Wawancara Dilakukan dengan mengajukan daftar pertanyaan kepada

responden dengan cara langsung bertanya kepada responden yang akan di

wawancarai.

1

2

3

4

5

(13)

3.8 Metode Analisis Data 3.8.1 Analisis Data Kualitatif

Analisis kualitatif berguna menyimpulkan hasil yang diperoleh dari

analisis kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisis data berdasarkan hasil yang

dinyatakan dalam bentuk uraian. Data kualitatif merupakan data berupa informasi,

uraian dalam bentuk bahasa prosa, kemudian dikaitkan dengan data-data lainnya

untuk mendapatkan kejelasan terhadap suatu kebenaran sehingga memperoleh

gambaran baru atau memperkuat suatu gambaran yang sudah ada sebelumnya.

3.8.2 Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif adalah suatu pengukuran yang digunakan dalam

suatu penelitian yang dapat dihitung dengan jumlah satuan tertentu atau

dinyatakan dalam angka-angka. Analisis ini meliputi pengolahan data,

pengorganisasian data, dan penemuan hasil (Supranto, 2000). Dalam penelitian

ini, analisis data kuantitatif yang digunakan antara lain:

3.8.2.1 Uji Validitas

Uji signikasikasi dilakukan dengan membandingkkan nilai r hitung (nilai

Corrected Item - Total Correlation pada output Cronbach Alpha) dengan nilai

r tabel untuk degree of freedom (df) = n - k, dalam hal ini n merupakan jumlah

sampel dan k merupakan jumlah variabel independen. Pada penelitian ini jumlah

sampel (n) = 100 dan besarnya df dapat dihitung 100 - 2 = 98, dengan df = 98 dan

(14)

r tabel dan bernilai positif, maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan

valid (Ghozali, 2006). Dengan jumlah sampel (n) adalah 100 dan tingkat

signifikansi 0,05 maka r tabel pada penelitian ini adalah:

r (0,05 ; 100 - 2 = 98) => 0,197.

Bila : r hitung > r tabel, berarti pernyataan tersebut dinyatakan valid.

: r hitung < r tabel, berarti pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

3.8.2.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur konsistensi konstruk atau indikator

(variabel) penelitian. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu

(Ghozali, 2006). Untuk menguji keandalan kuesioner yang digunakan, maka

dilakukan analisis reliabilitas berdasarkan koefisien Alpha Cronbach.

Koefisien Alpha Cronbach menafsirkan korelasi antara skala yang dibuat dengan

semua skala indikator yang ada dengan keyakinan tingkat kendala. Indikator yang

dapat diterima apabila koefisien alpha diatas 0,60. Menurut Nunnaly (1967) dalam

Ghozali (2009) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan

nilai Cronbach Alpha > 0,60.

3.8.3 Analisis Regresi Berganda

Secara umum analisis ini digunakan untuk meneliti pengaruh dari

beberapa variabel independen (variabel X) terhadap variabel dependen (variable

(15)

diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel dependen (variabel Y), jumlahnya

lebih dari satu. Dalam penelitian ini, variabel independen adalah Promosi (X1),

Brand trust (X2), sedangkan variabel dependen adalah keputusan pembelian (Y) sehingga persamaan regresi bergandanya adalah :

Y = a + b1X1 + b2X2 Dimana : Y : minat beli a : konstanta b1, b2 : koefisien X1 : Promosi X2 : Brand Trust

3.8.4 Uji Goodness of Fit

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai

dengan Goodness of Fit. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai

koefisien determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistik t. Perhitungan statistik

disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah

kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji

(16)

3.8.4.1 Uji t (Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y,

apakah variabel X1 dan X2 (promosi, brand trust) benar-benar berpengaruh

terhadap variabel Y (keputusan pembelian) secara terpisah atau parsial (Ghozali,

2006). Kriteria yang digunakan adalah :

 Ho : b1 = 0

Artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial pada

masing-masing variable independen.

 Ha : b1 > 0

Artinya, ada pengaruh yang signifikan secara parsial pada

masing-masing variable independen.

Sedangkan criteria pengujianya adalah sebagai berikut :

a) Taraf Signifikansi (a = 0,05)

b) Distribusi t dengan derajad kebebasan (n)

c) Apabila t hitung > t table maka Ho ditolak dan Ha diterima

d) Apabila t hitung < t table maka Ho diterima dan Ha ditolak.

3.8.4.2 Uji F

Uji F bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variable independen

yang dimasukkan ke dalam model secara simultan atau bersama-sama mempunyai

pengaruh terhadap variable dependen (Ghozali 2006).

a) Membuat hipotesis untuk khusus pengujian F-test di atas yaitu :

(17)

Artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan dari variable independen

yaitu Promosi (X1), dan Brand Trust (X2) secara simultan terhadap

variable dependen yaitu keputusan pembelian (Y).

 Ha : b1, b2 > 0

Artinya, ada pengaruh yang signifikan dari variable independen yaitu

Promosi (X1), dan Brand Trust (X2) secara simultan terhadap variable

dependen yaitu keputusan pembelian (Y).

b) Menentukan Ftable dan Fhitung dengan tingakat kepercayaan sebesar 95%

atau taraf signifikan sebesar 5% (a = 0,05), maka :

 Jika Fhitung > Ftable, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti

masing-masing variable independen secara bersama-sama mempunyai

pengaruh signifikan terhadap variable dependen.

 Jika Fhitung < Ftable, maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti

masing-masing variable independen secara bersama-sama tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen.

3.8.5 Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen

(Ghozali, 2006). Nilai koefisien determinasi adalah antar nol (0) dan satu (1).

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

(18)

berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi (R2) adalah bias

terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap

tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah

variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Maka

digunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi model regresi yang terbaik

karena Adjusted R2 dapat naik turun apabila satu variabel independen di

Gambar

Gambar 3.1 Model Penelitian
Tabel 3.1  Variabel Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

panjangnya ukuran akar lamun dibandingkan dengan stasiun C, karena Ketika kondisi unsur hara dalam substrat lebih tinggi dibandingkan dengan kolom perairan, maka

Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 96,43% (termasuk kate- gori tuntas). Hasil pada siklus II pertemuan ke 2 ini mengalami peningkatan lebih

melaksanakan kebijakan Gubernur dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah, dan tugas pembantuan serta tugas dekonsentrasi atau yang diperintahkan oleh peraturan

Secara ilustrasi, dengan diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelian beras berlabel, maka dapat disusun strategi bauran pemasaran yang terdiri dari

Setelah data tersebut, penulis mencari informasi tentang ketiga lagu Hahawall yang akan dirilis dalam mini albumnya, karena itu merupakan sumber studi utama penulis dalam

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian tersebut adalah: (1) Pengujian statistik

Guru memiliki peran sentral dalam proses pembelajaran di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan usia dini sampai sekolah menengah. Kedudukan guru dalam sistem

Dalam melaksanakan penempatan TKI di luar negeri oleh Pemerintah, harus ada perjanjian secara tertulis antara pemerintah dengan pemerintah Negara pengguna TKI di Negara