54 3.1 Objek Penelitian
Bab ini menjelaskan cakupan penelitian yang diarahkan untuk membuat
analisis sebuah pengembangan tentang sejauh mana peran Promosi dan Brand Trust
terhadap keputusan konsumen untuk membeli atau berlangganan Telkom Speedy
3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
merupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan telekomunikasi dan
jaringan terbesar di Indonesia. PT TELKOM menyediakan layanan InfoComm,
telepon kabel tidak bergerak (fixed wireline) dan telepon nirkabel tidak bergerak
(fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan inter
koneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan.
Sebagai BUMN, Pemerintah Republik Indonesia merupakan saham
mayoritas yang menguasai sebagian besar saham biasa Perusahaan sedangkan
sisanya dimiiki oleh publik. Saham Perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek
Indonesia (“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”), London Stock
Exchange (“LSE”) dan Tokyo Stock Exchange.
Untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri
telekomunikasi dalam negeri maupun di tingkat global, PT TELKOM bertekad
yang mencakup transformasi bisnis portofolio, transformasi infrastruktur dan
sistem, transformasi organisasi dan sumber daya manusia serta transformasi
budaya. Pelaksanaan transformasi ini dilakukan dalam rangka mendukung upaya
diversifikasi bisnis PT TELKOM dari ketergantungan pada portofolio bisnis
Legacy yang terkait dengan telekomunikasi, yakni layanan telepon tidak bergerak
(Fixed), layanan telepon seluler (Mobile), dan Multimedia (FMM), menjadi
portofolio TIME. Konsistensi PT TELKOM dalam berinovasi telah berhasil
memposisikan Perusahaan sebagai salah satu perusahaan yang berdaya saing
tinggi Dan unggul dalam bisnis New Wave.
Komitmen PT TELKOM untuk mendukung mobilitas dan konektivitas
tanpa batas diyakini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan ritel maupun
korporasi terhadap kualitas, kecepatan dan kehandalan layanan serta produk.
3.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan dan Inisiatif Strategi
Visi
Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan TIME di
kawasan regional.
Misi
Menyediakan layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.
Tujuan
Menjadi posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis legacy dan
meningkatkan bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan
industri pada tahun 2015.
Inisiatif Strategi
1. Mengoptimalkan layanan POTS dan memperkuat infrastruktur
broadband.
2. Mengkonsolidasikan dan mengembangkan bisnis sambungan telepon
nirkabel tidak bergerak/Fixed Wireless Access (“FWA”) serta
mengelola portofolio nirkabel.
3. Mengintegrasikan Solusi Ekosistem Telkom Group.
4. Berinvestasi di layanan Teknologi Informasi (TI).
5. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.
6. Berinvestasi pada peluang bisnis wholesale dan internasional yang
strategis.
7. Berinvestasi pada peluang domestik yang strategis dengan
mengoptimalkan penggunaan aset yang dimiliki.
8. Mengintegrasikan Next Generation Network (“NGN”) dan Operational
support system, Business support system, Customer support system
and Enterprise relations management (“OBCE”).
9. Menyelaraskan struktur bisnis dengan pengelolaan portofolio.
3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara memperoleh pemecahan terhadap
berbagai masalah penelitian. Metode ini diperlukan agar tujuan penelitian dapat
tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Untuk memperoleh hasil
yang lebih baik harus digunakan metode penelitian yang tepat.
Sugiyono (2008:2) mengemukakan bahwa; “metode penelitian pada
dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu”. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada
ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berate kegiatan
penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau
oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu diamati oleh
indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara
yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu
menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis.
Untuk menjawab tujuan dari penelitian ini digunakan dua sifat penelitian,
yaitu deskriptif dan verifikatif. Menurut Arikunto (2008:8) penelitian deskriptif
adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh deskriptif tentang ciri-ciri
variable. Sedangkan sifat penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji
kebenaran suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di
3.2.2 Desain Penelitian
Menurut istiyanto (2005:29) mengungkapkan bahwa desain riset dapat
dibagi menjadi tiga macam. Pertama, riset ekplantori yaitu desain riset yang
digunakan untuk mengetahui permasalahan dasar. Kedua, riset deskriptif yaitu
desain riset yang di gunakan untuk menggambarkan sesuatu. Dan ketiga, riset
kausal yaitu untuk menguji hubungan “sebab akibat”. Ketiga jenis riset ini
menghasilkan informasi yang berbeda-beda sehingga penentuan desain riset yang
akan digunakan tergantung pada informasi yang akan dicari dalam riset
pemasaran.
Berdasarkan tujuanya, desain penelitian yang digunakan adalah riset
kausal, karena akan membuktikan hubungan sebab akibat atau hubungan yang
mempengaruhi dan dipengaruhi dari variable-variabel yang diteliti. Maka desain
kausalitas pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi
penjualan terhadap keputusan pembelian modem speedy.
3.3 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pertanyaan sementara atau dugaan yang paling
memungkinkan yang masih harus dicari kebenarannya. Hubungan antar variabel
daam penelitian ini memiliki hipotesis sebagai berikut :
H1 : Promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
H2 : Brand Trust berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
H3 : Promosi dan Brand Trust secara bersama – sama (simultan) berpengaruh
Gambar 3.1 Model Penelitian
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.4.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008). Variabel yang
digunakan dalam penelitian dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Variabel Independen
Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono,
2008).
Adapun variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Promosi (X1) 2. Brand Trust (X2) Promosi (X1) Brand Trust (X2) Keputusan Pembelian (Y) H1 H3 H2
2. Variabel Dependen
Variabel dependen (terikat) sering disebut variabel output, kriteria,
konsekuen. Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2008).
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah :
1. Keputusan pembelian (Y).
3.4.2 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel penelitian adalah batasan atau spesifikasi dari
variabel-variabel penelitian yang secara konkret berhubungan dengan realitas
yang akan diukur dan merupakan manifestasi dari hal-hal yang akan diamati
peneliti berdasarkan sifat yang didefinisikan dan diamati sehingga terbuka untuk
diuji kembali oleh orang atau peneliti lain. Adapun batasan atau definisi
operasional variabel yang diteliti adalah :
Tabel 3.1 Variabel Penelitian
Variabel Indikator Definisi Operasional Indikator
Promosi (X1)
Periklanan (Advertising) 1. Beriklan melalui Tv, radio, brosur, surat kabar.
Promosi penjualan (Sales
Promotion)
2. penawaran diskon dan paket-paket tertentu hadiah.
Pemasaran langsung
(Direc Marketing)
3. Pemasaran langsung melalui telepon, pos/surat, atau datang langsung ketempat konsumen
Brand trust
(X2)
Brand Characteristik 1. Merek dengan reputasi tinggi.
2. Merek yang konsisten dengan kualitasnya. 3. Merek yang paling dapat memenuhi
kebutuhan.
Company Characteristik 4. Kepercayaan terhadap perusahaan.
5. Perusahaan tidak akan menipu pelanggan. 6. Keyakinan pelanggan terhadap produk
perusahaan
Consumer – Brand Characteristik
7. Ada kesamaan merek dengan keinginan pelanggan.
8. Merupakan merek favorit.
9. Merek yang sesuai dengan kepribadian pelanggan.
Keputusan pembelian
(Y)
Adanya Kebutuhan (Need
Recognition)
1. Yakin dalam membeli
Pencarian informasi sebelum pembelian (Prepurchase
Search)
2. Mencari informasi lebih lanjut
Informasi Alternatif
(Alternative of Information)
3. Merencanakan pembelian
Evaluasi setelah pembelian
(Post Purchase Evaluation)
4. Sesuai keinginan
Sumber : Kotler & Amstrong (2008), Lau dan Lee (Apriansyah, 2010), Akbar (2011), Nizar (2011).
3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2004), populasi adalah wilayah generalisasi yang
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Berdasarkan kualitas dan ciri tersebut, populasi dapat dipahami
sebagai sekelompok individu atau objek pengamatan yang minimal memiliki satu
persamaan karakteristik. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen
pelanggan Telkom Speedy yang berdomisili di wilayah jabodetabek.
3.5.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang mempunyai karakteristik yang
relatif sama dan dianggap dapat mewakili populasi. Menurut Hasan (2002),
sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang
juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa
mewakili populasi.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui
pendekatan non probability sampling yaitu purposive sampling. Berdasarkan
purposive sampling, peneliti memilih sampel purposif secara subjektif dan dalam
pemilihan sampel digunakan pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan
tujuan atau masalah penelitian yang dikembangkan (Ferdinand 2006). Peneliti
memilih menggunakan metode sampling ini karena telah memahami bahwa
informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dari satu kelompok sasaran tertentu
yang mampu memberikan informasi yang dikehendaki, karena mereka memang
memiliki informasi seperti yang diharapkan dan mereka memenuhi syarat dan
kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Syarat sampel pada penelitian ini adalah
wilayah jabodetabek. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah konsumen yang
memenuhi satu dari lima kriteria; pemrakarsa (initiator), pemberi pengaruh
(influencer), pengambilan keputusan (decider), pembeli (buyer), pemakai (user)
Telkom Speedy. Sampel yang diambil adalah yang peneliti temui di lapangan
tanpa ada perencanaan pertemuan terlebih dahulu. Penentuan jumlah sampel
ditentukan dengan menggunakan beberapa metode antara lain dengan
menggunakan rumus sebagai berikut (Widiyanto, 2008).
Apabila populasi berukuran besar dan jumlahnya tidak diketahui maka digunakan
rumus:
= 98,01 ≈ 98 (atau dibulatkan 100)
Dimana:
n : Jumlah sampel
Z : Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 95%
Pada penentuan ini Z pada α = 0,5 adalah 1,98
Moe : Margin of Error, yaitu tingkat kesalahan maksimal yang dapat
ditoreransi, ditentukan sebesar 10%
Dari hasil perhitungan sampel diatas maka jumlah sampel dalam penelitian ini
3.6 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
3.6.1 Data Primer
Data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari
sumber asli (tidak melalui perantara). Data ini dapat berupa opini subyek (orang)
secara individual/kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik),
kegiatan/kejadian dan hasil pengujian (Indriantoro dan Supomo, 1999). Data ini
diperlukan untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap pembelian Telkom
Speedy yang dapat dilihat dari Promosi, dan brand trust, Untuk mendapatkan data
tersebut, akan dibagikan kuesioner kepada para responden.
3.6.2 Data Sekunder
Data Sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak
langsung melalui media perantara (diperoleh atau dicatat oleh pihak lain)
(Indriantoro dan Supomo, 1999). Dalam hal ini data sekunder diperoleh dari PT.
Telkom tahun 2012 yang menunjukkan data penjualan Telkom Speedy tahun 2009
– 2011.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, diperlukan beberapa teknik
pengumpulan data, yaitu kuesioner dan wawancara. Dimana kedua metode ini
a. Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
Kuesioner (Daftar Pertanyaan) dilakukan dengan mengajukan daftar
pertanyaan tertulis dalam suatu daftar pertanyaan kepada responden.
Pengukuran variabel dilakukan dengan skala likert yang menggunakan
metode skoring sebagai berikut :
a) Jawaban sangat setuju diberi score 5
b) Jawaban setuju diberi score 4
c) Jawaban netral diberi score 3
d) Jawaban tidak setuju diberi score 2
e) Jawaban sangat tidak setuju diberi score 1
Angka 1 menunjukkan bahwa responden tidak mendukung terhadap
pertanyaan yang diberikan. Sedangkan angka 5 menunjukkan bahwa
responden mendukung terhadap pertanyaan yang diberikan.
b. Wawancara
Wawancara Dilakukan dengan mengajukan daftar pertanyaan kepada
responden dengan cara langsung bertanya kepada responden yang akan di
wawancarai.
1
2
3
4
5
3.8 Metode Analisis Data 3.8.1 Analisis Data Kualitatif
Analisis kualitatif berguna menyimpulkan hasil yang diperoleh dari
analisis kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisis data berdasarkan hasil yang
dinyatakan dalam bentuk uraian. Data kualitatif merupakan data berupa informasi,
uraian dalam bentuk bahasa prosa, kemudian dikaitkan dengan data-data lainnya
untuk mendapatkan kejelasan terhadap suatu kebenaran sehingga memperoleh
gambaran baru atau memperkuat suatu gambaran yang sudah ada sebelumnya.
3.8.2 Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif adalah suatu pengukuran yang digunakan dalam
suatu penelitian yang dapat dihitung dengan jumlah satuan tertentu atau
dinyatakan dalam angka-angka. Analisis ini meliputi pengolahan data,
pengorganisasian data, dan penemuan hasil (Supranto, 2000). Dalam penelitian
ini, analisis data kuantitatif yang digunakan antara lain:
3.8.2.1 Uji Validitas
Uji signikasikasi dilakukan dengan membandingkkan nilai r hitung (nilai
Corrected Item - Total Correlation pada output Cronbach Alpha) dengan nilai
r tabel untuk degree of freedom (df) = n - k, dalam hal ini n merupakan jumlah
sampel dan k merupakan jumlah variabel independen. Pada penelitian ini jumlah
sampel (n) = 100 dan besarnya df dapat dihitung 100 - 2 = 98, dengan df = 98 dan
r tabel dan bernilai positif, maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan
valid (Ghozali, 2006). Dengan jumlah sampel (n) adalah 100 dan tingkat
signifikansi 0,05 maka r tabel pada penelitian ini adalah:
r (0,05 ; 100 - 2 = 98) => 0,197.
Bila : r hitung > r tabel, berarti pernyataan tersebut dinyatakan valid.
: r hitung < r tabel, berarti pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
3.8.2.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur konsistensi konstruk atau indikator
(variabel) penelitian. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
(Ghozali, 2006). Untuk menguji keandalan kuesioner yang digunakan, maka
dilakukan analisis reliabilitas berdasarkan koefisien Alpha Cronbach.
Koefisien Alpha Cronbach menafsirkan korelasi antara skala yang dibuat dengan
semua skala indikator yang ada dengan keyakinan tingkat kendala. Indikator yang
dapat diterima apabila koefisien alpha diatas 0,60. Menurut Nunnaly (1967) dalam
Ghozali (2009) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan
nilai Cronbach Alpha > 0,60.
3.8.3 Analisis Regresi Berganda
Secara umum analisis ini digunakan untuk meneliti pengaruh dari
beberapa variabel independen (variabel X) terhadap variabel dependen (variable
diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel dependen (variabel Y), jumlahnya
lebih dari satu. Dalam penelitian ini, variabel independen adalah Promosi (X1),
Brand trust (X2), sedangkan variabel dependen adalah keputusan pembelian (Y) sehingga persamaan regresi bergandanya adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2 Dimana : Y : minat beli a : konstanta b1, b2 : koefisien X1 : Promosi X2 : Brand Trust
3.8.4 Uji Goodness of Fit
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai
dengan Goodness of Fit. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai
koefisien determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistik t. Perhitungan statistik
disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah
kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji
3.8.4.1 Uji t (Parsial)
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y,
apakah variabel X1 dan X2 (promosi, brand trust) benar-benar berpengaruh
terhadap variabel Y (keputusan pembelian) secara terpisah atau parsial (Ghozali,
2006). Kriteria yang digunakan adalah :
Ho : b1 = 0
Artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial pada
masing-masing variable independen.
Ha : b1 > 0
Artinya, ada pengaruh yang signifikan secara parsial pada
masing-masing variable independen.
Sedangkan criteria pengujianya adalah sebagai berikut :
a) Taraf Signifikansi (a = 0,05)
b) Distribusi t dengan derajad kebebasan (n)
c) Apabila t hitung > t table maka Ho ditolak dan Ha diterima
d) Apabila t hitung < t table maka Ho diterima dan Ha ditolak.
3.8.4.2 Uji F
Uji F bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variable independen
yang dimasukkan ke dalam model secara simultan atau bersama-sama mempunyai
pengaruh terhadap variable dependen (Ghozali 2006).
a) Membuat hipotesis untuk khusus pengujian F-test di atas yaitu :
Artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan dari variable independen
yaitu Promosi (X1), dan Brand Trust (X2) secara simultan terhadap
variable dependen yaitu keputusan pembelian (Y).
Ha : b1, b2 > 0
Artinya, ada pengaruh yang signifikan dari variable independen yaitu
Promosi (X1), dan Brand Trust (X2) secara simultan terhadap variable
dependen yaitu keputusan pembelian (Y).
b) Menentukan Ftable dan Fhitung dengan tingakat kepercayaan sebesar 95%
atau taraf signifikan sebesar 5% (a = 0,05), maka :
Jika Fhitung > Ftable, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti
masing-masing variable independen secara bersama-sama mempunyai
pengaruh signifikan terhadap variable dependen.
Jika Fhitung < Ftable, maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti
masing-masing variable independen secara bersama-sama tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen.
3.8.5 Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen
(Ghozali, 2006). Nilai koefisien determinasi adalah antar nol (0) dan satu (1).
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi (R2) adalah bias
terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap
tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah
variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Maka
digunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi model regresi yang terbaik
karena Adjusted R2 dapat naik turun apabila satu variabel independen di