• Tidak ada hasil yang ditemukan

OLEH : HAIRATU RAHNISA A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OLEH : HAIRATU RAHNISA A"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

i

REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 06/PER/DEP.6/IV/2016

DRAFT TUGAS AKHIR

DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III

PROGRAM STUDI AKUNTANSI PADA JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

OLEH :

HAIRATU RAHNISA A03150013

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN DIKTI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

JURUSAN AKUNTANSI 2018

(2)
(3)
(4)

iv

NIM : A03150013

Tempat dan Tanggal Lahir : Barabai, 23 Maret 1997

Agama : Islam

Alamat : Jalan Kemasan Luar RT 003 RW 001 Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Nama Orang Tua (Ayah) : Rahmadi (Ibu) : Hairunisa

Riwayat Pendidikan : - TK Aisyiah Barabai (2003)

- SD Muhammadiyah Barabai (2009) - SMPN 1 Barabai (2012)

- SMAN 1 Barabai (2015)

- Politeknik Negeri Banjarmasin (2018) - Praktik Kerja Lapangan di PT Bank Syariah

(5)

v

“Appreciate a process, then the process will make us become

someone great and successful”

(6)

vi

bahwa tugas akhir ini merupakan hasil penelitian yang telah saya lakukan. Segala kutipan dan bantuan dari berbagai sumber telah diungkapkan sebagaimana mestinya.

Tugas akhir ini belum pernah dipublikasikan untuk keperluan lain oleh siapapun juga, tugas akhir ini merupakan hasil tulisan saya yang dapat saya pertanggungjawabkan otentikasinya atau bukan hasil dari aktivitas plagiat. Saya juga menyatakan bahwa objek dan data yang saya ambil dalam penelitian ini bukan merupakan objek dan data fiktif. Apabila dikemudian hari ternyata pernyataan saya ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi hukum dari ketidakbenaran pernyataan tersebut. Saya bersedia dicabut titel akademik serta hak yang melekat padanya oleh Politeknik Negeri Banjarmasin, apabila saya terbukti melanggar pernyataan yang telah saya sampaikan di atas.

Banjarmasin, 2018

Hairatu Rahnisa NIM A03150013

(7)

vii

yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Perhitungan Tingkat Kesehatan Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin Berdasarkan Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/Per/Dep.6/IV/2016” ini dengan sebaik-baiknya. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan DIII Akuntansi di Politeknik Negeri Banjarmasin.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih atas segala sesuatau yang telah diberikan kepada penulis baik berupa material maupun non material, sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan, yaitu kepada:

1. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan dukungan baik doa, materi dan dukungan moril.

2. Bapak H. Edi Yohanes, ST, MT, selaku Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin.

3. Ibu Andriani, SE, MM, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.

4. Ibu Hj. Nurul Mukhlisah, SE, MM, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.

5. Ibu Nailiya Nikmah, S.Pd, M.Pd, selaku dosen wali Akuntansi A 2015 Politeknik Negeri Banjarmasin.

(8)

viii

7. Ibu Nailiya Nikmah, S.Pd, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak membantu dan membimbing serta memberikan arahan dalam penyelesaian tugas ini.

8. Bapak H. Sumarno DS, M.Pd, selaku Ketua Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin yang telah memberikan izin untuk menjadikan Koperasi tersebut sebagai objek penelitian dalam penulisan Tugas Akhir ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin. 10. Gita, Elma, Nadia, Deni, Hamdi, Rini, Dewi, Lola, Hilda, Maul, Intan,

Melda,selaku teman-teman terdekat yang selalu memberikan semangat dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

11. Teman-teman kelas VIA Akuntansi yang memberikan semangat dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

Penulis berharap semoga laporan ini dapat berguna dan dapat memberikan manfaat serta wawasan kepada kita semua.

Banjarmasin, 4 Juli 2018

(9)

ix

PERSETUJUAN TUGAS AKHIR ... ii

PENGESAHAN TUGAS AKHIR ... ii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iv

MOTTO ... v

SURAT PERNYATAAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR BAGAN ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

ABSTRAK ... xviii

BAB IPENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Permasalahan... 5

C. Batasan Masalah... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Kegunaan Penelitian... 6

BAB IITINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Landasan Teori ... 7

1. Koperasi ... 7

a. Pengertian Koperasi ... 7

(10)

x

a. Pengertian Laporan Keuangan ... 11

b. Tujuan Laporan keuangan ... 12

c. Jenis Laporan Keuangan ... 13

3. Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No:06/Per/Dep.6/IV/2016. .. 20

a. Permodalan ... 21

b. Kualitas Aktiva Produktif ... 23

c. Manajemen... 24

d. Efisiensi ... 25

e. Likuiditas ... 26

f. Kemandirian dan Pertumbuhan ... 26

g. Jati Diri Koperasi ... 27

B. Hasil Penelitian Terdahulu ... 33

BAB IIIMETODE PENELITIAN ... 376

A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel ... 376

B. Jenis Penelitian ... 387

C. Jenis dan Sumber Data ... 387

D. Teknik Pengumpulan Data ... 398

E. Teknik Analisis Data ... 39

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 421

(11)

xi

3. Bidang Usaha ... 447

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 48

1. Perhitungan Komponen-Komponen Untuk Menentukan Tingkat Kesehatan KPN Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin. ... 498

2. Penetapan Predikat Kesehatan Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin. ... 88

BAB VSIMPULAN DAN SARAN ... 92

A. Simpulan ... 932

B. Saran-saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(12)

xii

Tabel 2 Standar Perhitungan Rasio ...28 Tabel 3 Standar Penilaian Kesehatan Koperasi ...33 Tabel 4 Hasil Penelitian Terdahulu ...33 Tabel 5 Perhitungan Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aset pada Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...49 Tabel 6 Hasil Skor Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aset pada Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...50 Tabel 7 Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Berisiko pada Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...51 Tabel 8 Hasil Skor Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Berisiko pada Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...51 Tabel 9 Perhitungan Modal Tertimbang Tahun 2013 Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...53 Tabel 10 Perhitungan Modal Tertimbang Tahun 2014 Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...54 Tabel 11 Perhitungan Modal Tertimbang Tahun 2015 Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...55 Tabel 12 Perhitungan Modal Tertimbang Tahun 2016 Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...56 Tabel 13 Perhitungan Modal Tertimbang Tahun 2017 Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...57 Tabel 14 Perhitungan ATMR Tahun 2013 Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...58 Tabel 15 Perhitungan ATMR Tahun 2014 Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...59

(13)

xiii

Tabel 18 Perhitungan ATMR Tahun 2017 Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...62 Tabel 19 Perhitungan Rasio Kecukupan Modal Sendiri Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...63 Tabel 20 Hasil Skor Rasio Kecukupan Modal Sendiri Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...63 Tabel 21 Perhitungan Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume Pinjaman Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara

Banjarmasin...64 Tabel 22 Hasil SkorRasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume Pinjaman Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara

Banjarmasin...65 Tabel 23 Perhitungan Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap

Pinjaman diberikan Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin...66 Tabel 24 Hasil Skor Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap

Pinjaman diberikan Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin...67 Tabel 25 Perhitungan Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...67 Tabel 26 Hasil Skor Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...68 Tabel 27 Perhitungan Rasio Pinjaman berisiko terhadap pinjaman yang diberikan Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...69 Tabel 28 Perhitungan Rasio Pinjaman berisiko terhadap pinjaman yang diberikan Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...69 Tabel 29 Perhitungan Aspek Manajemen Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...70

(14)

xiv

Tabel 32 Hasil Skor Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...73 Tabel 33 Perhitungan Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...73 Tabel 34 Hasil Skor Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...74 Tabel 35 Perhitungan Rasio Efisiensi Pelayanan Koperasi Pegawai Negeri Guru- guru Banjar Utara Banjarmasin ...74 Tabel 36 Hasil Skor Rasio Efisiensi Pelayanan Koperasi Pegawai Negeri Guru- guru Banjar Utara Banjarmasin ...75 Tabel 37 Perhitungan Rasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban Lancar Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...76 Tabel 38 Hasil Skor Rasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban Lancar Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...76 Tabel 39 Perhitungan Dana yang diterima Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...77 Tabel 40 Perhitungan Rasio Pinjaman diberikan terhadap Dana yang diterima Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...79 Tabel 41 Hasil Skor Rasio Pinjaman diberikan terhadap Dana yang diterima Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...80 Tabel 42 Perhitungan Rasio Rentabilitas Aset Koperasi Pegawai Negeri Guru- guru Banjar Utara Banjarmasin ...80 Tabel 43 Hasil Skor Rasio Rentabilitas Aset Koperasi Pegawai Negeri Guru- guru Banjar Utara Banjarmasin ...81

Tabel 44 Perhitungan Pembagian SHU Bagian Anggota Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...82

(15)

xv

Tabel 47 Perhitungan Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...84 Tabel 48 Hasil Skor Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...85 Tabel 49 Perhitungan Rasio Partisipasi Bruto Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...86 Tabel 50 Hasil Skor Rasio Partisipasi Bruto Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...86 Tabel 51 Perhitungan Rasio Promosi Ekonomi Anggota (PEA) Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...87 Tabel 52 Hasil Skor Rasio Promosi Ekonomi Anggota (PEA) Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ...88 Tabel 53 Rekapitulasi Skor Dari 7 Aspek Penilaian dan Predikat Tingkat

Kesehatan Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara

(16)

xvi

(17)

xvii Banjar Utara Banjarmasin

2. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah 3. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

4. NPWP

5. Surat Keterangan Tempat Usaha (SKTU) 6. Surat Izin Usaha Simpan Pinjam

7. Lembar Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing 1) 8. Lembar Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing 2) 9. Lembar Saran Ketua Penguji Tugas Akhir

10. Lembar Saran Anggota Penguji Tugas Akhir 11. Lembar Tanda Terima Penilaian Pembimbingan

12. Denah/Peta Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin

13. Foto Objek penelitian (Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin)

14. Laporan Keuangan Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin dari tahun 2013 s.d 2017

15. Kuisioner Aspek Manajemen

16. Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha kecil Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/Per/Dep.6/IV/2016.

(18)

xviii

UTARA BANJARMASIN BERDASARKAN PERATURAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA

KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR:

06/PER/DEP.6/IV/2016 / Manajemen Keuangan / Perhitungan Tingkat Kesehatan / KOPERASI PEGAWAI NEGERI GURU-GURU BANJAR UTARA BANJARMASIN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin Periode 2013 s.d 2017 berdasarkan Peraturan Deputi Bidang Penagwasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No:06/Per/Dep,6/IV/2016 terhadap laporan keuangan periode 2013 s.d 2017.

Kerangka pemikiran penelitian ini adalah perhitungan tingkat kesehatan KSP atau USP, dengan menggunakan Peraturan Deputi Bidang Penagwasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No:06/Per/Dep,6/IV/2016 untuk menilai beberapa aspek yaitu aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan dan jati diri koperasi.

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa selama tahun 2013 sampai dengan 2017 rata-rata tingkat kesehatan Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin tergolong sehat dengan skor rata-rata 80,10. Tahun 2013 total skor 81,65 dan tahun 2014 total skor 86,65 dengan predikat sehat. Sedangkan tahun 2015 sampai dengan 2017 memperoleh predikat cukup sehat dengan total skor masing-masing 78,40, 77,15 dan 76,65.

Kata Kunci : Perhitungan Tingkat Kesehatan, Permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan dan jati diri koperasi

(19)

1

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia mempunyai 3 (tiga) penggerak perekonomian, yaitu pemerintah, swasta dan koperasi. Salah satu penggerak perekonomian tersebut yaitu koperasi. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang, seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Koperasi berperan positif dalam pelaksanaan pembangunan nasional di Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Koperasi termasuk sebagai pelaku ekonomi yang mempunyai andil cukup besar dalam meningkatkan potensi ekonomi rakyat terutama untuk orang-orang yang mempunyai ekonomi terbatas serta mewujudkan kehidupan ekonomi yang sejahtera.

Koperasi merupakan usaha bersama dari sekelompok orang yang mempunyai kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Tujuan koperasi sama dengan badan usaha lainnya yaitu memperoleh keuntungan, walaupun tujuan utama koperasi adalah untuk menyejahterakan anggotanya. Untuk mengetahui apakah

(20)

koperasi sudah mendapatkan keuntungan yang optimal, koperasi perlu membuat laporan keuangan koperasi dalam suatu periode tertentu.

“Laporan keuangan yang berguna bagi pemakai informasi bahwa harus terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan”. Ikatan Akuntan Indonesia, (2009:5)

Dengan demikian akan dapat diketahui seberapa pesat perkembangan yang dialami koperasi. Setelah perkembangan koperasi diketahui, selanjutnya koperasi dapat dievaluasi agar menjadi lebih baik lagi dalam mengambil keputusan.

Laporan keuangan adalah kondisi atau gambaran yang menunjukkan kondisi perusahaan terkini. Kondisi perusahaan terkini adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi). Biasanya laporan keuangan dibuat per periode, misalnya tiga bulan, atau enam bulan untuk kepentingan internal perusahaan. Sementara itu, untuk laporan lebih luas dilakukan satu tahun sekali. Di samping itu, dengan adanya laporan keuangan, dapat diketahui posisi perusahaan terkini setelah menganalisis laporan keuangan tersebut dianalisis. Kasmir, (2008:7)

Laporan keuangan koperasi dibuat berdasarkan PSAK sehingga informasi yang disajikan mudah dibaca, dipahami, dan dimengerti. Koperasi wajib menyusun laporan keuangan, laporan keuangan koperasi disajikan pertahun. Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin ini menggunakan laporan keuangan berupa neraca, laporan laba rugi dan sisa hasil usaha (SHU).

(21)

Pengelolaan tentang usaha dan koperasi simpan pinjam ditetapkan dalam Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No:06/Per/Dep.6/IV/2016, adapun pedoman penilaian kesehatan koperasi sinpan pinjam dan unit simpan pinjam koperasi ditetapkan dalam Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No:06/Per/Dep.6/IV/2016. Pedoman penilaian koperasi ini berguna untuk melihat sejauh mana perkembangan koperasi menjalankan usahanya.

Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin bergerak dalam bidang pelayanan jasa yaitu seperti pembayaran jasa rekening air, PDAM, listrik, kemudian pengisian air minum isi ulang dan simpan pinjam. Jumlah anggota koperasi binaannya hingga saat ini kurang lebih sekitar 680 orang. Berdasarkan data dari laporan keuangan pada Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin periode 2013-2017 disajikan dalam tebel berikut :

Tabel 1

Rekapitulasi laporan keuangan

Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin Tahun 2013 s.d 2017 Uraian Tahun Dalam Rupiah 2013 2014 2015 2016 2017 Neraca 7.839.761.355 7.532.490.678 7.976.739.758 9.331.178.877 8.582.840.547 Laba/Rugi 572.213.467 544.489.126 674.448.176 526.836.794 470.609.250 Sumber: Dibuat oleh penulis

(22)

Pada tabel di atas diketahui bahwa neraca pada tahun 2013 ke 2014 mengalami penurunan, pada tahun 2014 ke 2015 mengalami kenaikan, pada tahun 2015 ke 2016 juga mengalami kenaikan dan pada tahun 2016 ke 2017 kembali mengalami penurunan. Sedangkan, pada laporan laba/rugi tahun 2013 ke 2014 mengalami penurunan, tahun 2014 ke 2015 mengalami kenaikan dan tahun 2015 ke 2016 mengalami penurunan kembali begitu juga pada tahun 2016 ke 2017. Untuk itu perlu dilakukan perhitungan tingkat kesehatan terhadap Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin.

Penelitian ini penting dilakukan agar Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin dapat mengetahui tingkat kesehatan koperasi dengan berdasarkan Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No:06/Per/Dep.6/IV/2016, karena koperasi wajib melakukan penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam (KSP) dan unit simpan pinjam (USP) koperasi paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun setelah pelaksanaan RAT.

Perhitungan tingkat kesehatan koperasi ini akan memberikan informasi mengenai perkembangan koperasi serta upaya untuk mempertahankan kontinuitas koperasi dalam rangka peningkatan dan pengembangan usaha koperasi selanjutnya.

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka penulis tertarik mengangkat judul Perhitungan Tingkat Kesehatan

(23)

Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin berdasarkan Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No:06/Per/Dep.6/IV/2016.

B. Permasalahan

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat kesehatan keuangan Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin Periode 2013 s.d 2017 berdasarkan Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No:06/Per/Dep.6/IV/2016 ?

C. Batasan Masalah

Pada penelitian ini penulis membatasi permasalahan hanya pada perhitungan tingkat kesehatan Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin periode 2013 s.d 2017 berdasarkan Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No:06/Per/Dep.6/IV/2016.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin Periode 2013 s.d 2017 berdasarkan Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan

(24)

Menengah Republik Indonesia No:06/Per/Dep.6/IV/2016 terhadap laporan keuangan periode 2013 s.d 2017.

E. Kegunaan Penelitian

a. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan akan menambah wawasan, pengetahuan, pengalaman dan penerapan teori yang diterima selama kuliah.

b. Bagi Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin dalam melakukan dan mengambil keputusan yang lebih baik untuk dimasa yang akan datang.

c. Bagi Politeknik Negeri Banjarmasin

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai perhitungan tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam.

(25)

7

A. Landasan Teori

1. Koperasi

a. Pengertian Koperasi

Menurut Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 12/Per/M.KUKM/IX/2015 Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang, seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Koperasi didirikan dan melakukan kegiatannya berdasarkan nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, tenggungjawab sosial dan peduli terhadap orang lain.

“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dnegan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.” Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No.27, (2015:27.3)

Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat diambil simpulan bahwa koperasi adalah sebuah badan usaha yang mengorganisir

(26)

pemanfaatan dan pendayagunaan serta dapat meningkatkan taraf hidup anggotanya, karena koperasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi anggotanya secara bersama-sama yang dilandasi dengan prinsip koperasi.

b. Tujuan Koperasi

Dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 dijelaskan bahwa koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 45. c. Prinsip-prinsip Koperasi

Menurut Pasal 5 Undang-Undang No.25 1992, prinsip koperasi adalah sebagai berikut :

1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. 2) Pengelolaan bersifat demokratis.

3) Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) secara adil, sebanding dengan besar jasa usaha setiap anggota.

4) Pemberian balas jasa terbatas pada modal. 5) Kemandirian.

6) Pendidikan dan pelatihan pengkoperasian. 7) Kerjasama antarkoperasi.

(27)

d. Jenis-Jenis Koperasi

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 menjelaskan perkoperasian didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Berdasar kondisi dan kepentingan tersebut maka muncul jenis-jenis koperasi yaitu koperasi berdasarkan jenis usahanya dan koperasi berdasarkan keanggotaannya sebagai berikut :

1) Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya

Secara umum, berdasarkan jenis usahanya koperasi terdiri atas Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Koperasi Serba Usaha (KSU), Koperasi Konsumsi dan Koperasi Produksi :

a) Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan melalui rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota”.

b) Koperasi Serba Usaha (KSU)

Koperasi Serba Usaha (KSU) adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam-macam. Misalnya, unit usaha

(28)

simpan pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari anggota juga masyarakat, unit produksi, dan unit wartel.

c) Koperasi Konsumsi

Koperasi konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan kebutuhan sehari-hari anggota. Kebutuhan yang dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan, pakaian, dan perabot rumah tangga.

d) Koperasi Produksi

Koperasi produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang (memproduksi) dan menjual secara bersama-sama. Anggota koperasi ini pada umumnya sudah memiliki usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal dan pemasaran.

2) Koperasi Berdasarkan Keanggotaannya

Secara Umum, berdasarkan keanggotaannya koperasi terdiri atas Koperasi Unit Desa (KUD), Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI), dan Koperasi Sekolah sebagai berikut :

a) Koperasi Unit Desa (KUD)

Koperasi Unit Desa adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk

(29)

itu, kegiatan yang dilakukan KUD atara lain menyediakan pupuk, obat pemberantas hama tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi penyuluhan teknis pertanian.

b) Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)

Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini bernama Koperasi Pegawai Negeri (KPN). KPRI bertujuan terutama meningkatkan kesejahteraan para pegawai negeri (anggota). KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau instansi.

c) Koperasi Sekolah

Koperasi sekolah memiliki anggota dari warga sekolah, yaitu guru, karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha menyediakan kebutuhan warga sekolah, seperti buku pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi sekolah bukan semata-mata sebagai media pendidikan bagi siswa antara lain berorganisasi, kepemimpinan, tanggungjawab, dan kejujuran.

2. Laporan Keuangan

a. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah kondisi atau gambaran yang menunjukkan kondisi perusahaan terkini. Kondisi perusahaan terkini adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi). Biasanya laporan keuangan dibuat per periode, misalnya tiga bulan, atau enam bulan untuk kepentingan internal perusahaan. Sementara itu, untuk laporan lebih luas dilakukan satu tahun sekali. Di samping itu, dengan adanya

(30)

laporan keuangan, dapat diketahui posisi perusahaan terkini setelah menganalisis laporan keuangan tersebut dianalisis. Kasmir, (2015:7)

“Laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan ini menampilkan sejarah entitas yang dikuantifikasikan dalam nilai moneter.” PSAK No. 1, (2015:1)

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari serangkaian proses pencatatan da pengikhtisaran transaksi-transaksi bisnis yang akan memberikan informasi mengenai kekayaan perusahaan serta hasil usaha yang telah dicapai dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan dibuat agar berguna bagi para pemakai laporan, baik itu pihak manajemen perusahaan maupun pihak diluar perusahaan. Bagi para akuntan mengorganisir seluruh data akuntansi dan dapat menjelaskannya adalah hal yang wajib dilakukan.

b. Tujuan Laporan keuangan

“Tujuan laporan keuangan disusun guna memenuhi kepentingan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu.” Kasmir, (2015:10)

(31)

Tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini.

2) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimilki perusahaan pada saat ini.

3) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu.

4) Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.

5) Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.

6) Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode.

7) Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.

8) Informasi keuangan lainnya. (Kasmir, 2015:10) c. Jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil ringkasan dari pembuatan data keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Dalam penelitian ini, penulis

(32)

menggunakan neraca, laporan laba-rugi dan statement perhitungan hasil usaha.

1) Neraca

“Neraca adalah sebuah laporan yang sistematis tentang posisi aktiva, kewajiban, dan ekuitas perusahaan per tanggal tertentu.” Hery, (2014:5)

Menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu, neraca mempunyai tiga unsur keuangan, yaitu aktiva, kewajiban dan ekuitas. Ketiga unsur tersebut dapat di subklasifikasikan sebagai berikut :

a) Aktiva, merupakan sumber daya yang dikuasai perusahaan dapat di subklasifikasiakan menjadi 5 unsur, yaitu :

(1) Aktiva lancar, yaitu yang manfaat ekonominya diharapkan akan diperoleh dalam waktu kurang dari satu tahun. Misalnya kas, surat berharga, persediaan, piutang. Aktiva lancar merupakan sumber dana dalam melunasi kewajiban jangka pendek. Maka dari itu Aktiva lancar harus dipertimbangkan dalam mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan.

(2) Investasi jangka panjang, yaitu penanaman modal yang biasanya dilakukan dengan tujuan memperoleh penghasilan tetap atau untuk menguasai perusahaan lain. Misalnya investasi saham, investasi obligasi.

(33)

(3) Aktiva tetap, yaitu aktiva yang memiliki substansi (wujud) fisik, digunakan dalam operasi normal perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual, serta memberikan manfaat ekonomi lebih dari satu tahun. Misalnya tanah, gedung, kendaraan dan mesin.

(4) Aktiva yang tidak berwujud, yaitu aktiva yang tidak mempunyai substansi fisik dan biasanya berupa hak atau hak istimewa yang memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Misalnya hak cipta, merek dagang dan lisensi.

(5) Aktiva lain–lain, yaitu aktiva yang tidak dapat dimasukkan ke dalam salah satu dari empat subklasifikasi tersebut, misalnya beban ditangguhkan, piutang kepada direksi, deposito, pinjaman karyawan.

(6) Kewajiban, merupakan hutang perusahaan masa kini dapat disubklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu :

(7) Kewajiban lancar, yaitu kewajiban yang penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi dalam jangka kurang dari satu tahun. Misalnya hutang dagang, hutang wesel, hutang gaji dan upah, hutang pajak, hutang biaya atau beban lainnya yang belum dibayar.

(34)

(8) Kewajiban jangka panjang, yaitu kewajiban yang penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan (yang memiliki manfaat ekonomi) dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Misalnya hutang obligasi, hutang bank.

(9) Kewajiban lain–lain, yaitu kewajiban yang tidak dapat dikategorikan ke dalam salah satu subklasifikasi kewajiban tersebut. Misalnya hutang kepada direksi, hutang kepada pemegang saham.

(10) Ekuitas, Menurut Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menenga Republik Indonesia Nomor 12/Per/M.KUKM/IX/2015 Ekuitas adalah modal yang mempunyai ciri :

(a) Berasal dari anggota, seperti simpanan pokok dan simpanan wajib, hibah/donasi dan atau berasal dari sumber dalam koperasi seperti cadangan, SHU tahun berjalan.

(b) Menanggung resiko dan berpendapatan tidak tetap. (c) Tidak dapat dipindahtangankan, namun dapat diambil

kembali pada saat anggota keluar dari keanggotaannya, atau koperasi bubar, setelah kewajiban-kewajiban koperasi diselesaikan.

(35)

(11) Menurut Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia Nomor

12/Per/M.KUKM/IX/2015 Ekuitas koperasi terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, hibah; cadangan dan sisa hasil usaha (SHU) tahun berjalan. Rincian sumber ekuitas koperasi adalah sebagai berikut :

(a) Simpanan Pokok, adalah sejumlah uang yang sama banyaknya, yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

(b) Simpanan Wajib, adalah sejumlah uang yang tidak harus sama besarannya, yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi setiap periode selama yang bersangkutan menjadi anggota. Simpanan wajib tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

(c) Hibah (Donasi), adalah sejumlah uang atau barang modal yang mempunyai nilai yang dapat diukur dalam satuan mata uang, yang diterima dari pihak lain baik yang mengikat dan yang tidak mengikat penggunaannya, berupa aset lancer atau aset tetap

(36)

lainnya. Hibah (donasi) tidak dapat dibagikan kepada anggota;

(d) Cadangan, adalah bagian dari sisa hasil usaha yang disisihkan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga atau ketetapan rapat anggota yang merupakan ekuitas koperasi yang tidak dapat dibagikan kepada anggota. Pembentukannya ditujukan untuk pengembangan usaha koperasi dan untuk menutup kerugian apabila diperlukan. Penggunaan cadangan untuk tujuan pemupukan modal dan tujuan resiko diatur dalam ketentuan anggaran dasar koperasi dengan mempertimbangkan kepentingan pengembangan usaha koperasi.

(e) Sisa Hasil Usaha (SHU) Tahun Berjalan. Sisa Hasil Usaha adalah penjualan barang/jasa sebagai pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu periode akuntansi dikurangi dengan biaya operasional, penyusutan dan biaya-biaya lain, termasuk pajak dalam satu periode akuntansi bersangkutan. Sisa Hasil Usaha setelah dikurangi dengan cadangan pengembangan usaha dibagikan kepada anggota, pengurus, pengawas, karyawan, dan pembagian lainnya sebagaimana diatur dalam anggaran dasar dan

(37)

anggaran rumah tangga seperti dana pendidikan anggota dan dana pembangunan daerah kerja. Dalam hal jumlah pembagian SHU telah diatur dengan jelas, maka bagian Sisa Hasil Usaha yang bukan menjadi hak koperasi, diakui sebagai kewajiban lancer setelah mendapat persetujuan rapat anggota tahunan. Bagian SHU yang merupakan hak koperasi diakui sebagai cadangan dan merupakan ekuitas koperasi. Apabila jumlah pembagiannya belum diatur secara jelas, maka Sisa Hasil Usaha tersebut dicatat sebagai SHU tahun berjalan serta harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan. (Hermanto dan Agung, 2015:11) 2) Laporan Laba Rugi

Bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih. Untuk dapat menggambarkan informasi mengenai potensi (kemampuan) perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, laporan laba rugi mempunyai dua unsur, yaitu penghasilan dan beban, yang di jelaskan sebagai berikut :

a) Penghasilan (income) yang diartikan sebagai kenaikan manfaat ekonomi dalam bentuk pemasukan atau peningkatan

(38)

aktiva atau penurunan kewajiban perusahaan selama periode tertentu dapat disubklasifikasikan meliputi :

(1) Pendapatan (revenures), yaitu penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa dan yang dikenal dengan sebutan yang berbeda, misalnya penjualan barang dagang, penghasilan jasa, pendapatan bunga, pendapatan dividen, royalti dan sewa.

(2) Keuntungan (gains), yaitu pos lain yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul atau tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang rutin misalnya pos yang timbul dalam pengalihan aktiva lancar, revaluasi sekuritas, kenaikan jumlah aktiva jangka panjang.

b) Beban (expense) diartikan sebagai penurunan manfaat ekonomi dalam bentuk arus keluar, penurunan aktiva, atau kewajiban (yang menyebabkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada pemilik) perusahaan selama periode tertentu.

3. Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No:06/Per/Dep.6/IV/2016.

Dalam menilai kesehatan koperasi menggunakan komponen-komponen yang dapat membantu untuk mengambil keputusan yang tepat. Setiap komponen yang digunakan memberikan penilaian dan memberi informasi yang berbeda.

(39)

Dalam hal ini, penelitian yang dilakukan oleh penulis menggunakan komponen pada koperasi yaitu rasio permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efesiensi, kemandirian dan pertumbuhan, likuiditas dan jatidiri koperasi. Komponen-komponen tersebut bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan usaha Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin yang berpedoman pada Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No:06/Per/Dep.6/IV/2016. Adapun komponen-komponen yang digunakan dalam menghitung tingkat kesehatan koperasi adalah sebagai berikut :

a. Permodalan

Penilaian dilakukan dengan menggunakan 3 (tiga) rasio permodalan, yaitu:

1) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset

Rasio modal sendiri terhadap total asset dimaksudkan untuk mengukur kemampuan KSP atau USP Koperasi dalam menghimpun modal sendiri dibandingkan dengan asset yang dimiliki. Modal sendiri adalah jumlah dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan lain yang memiliki karakteristik sama dengan simpanan wajib, hibah, cadangan yang disisihkan dari Sisa Hasil Usaha (SHU) dan dalam kaitannya dengan penilaian kesehatan dapat ditambah dengan maksimal 50% modal

(40)

penyertaan. Adapun rumus rasio modal sendiri terhadap total aset yaitu :

𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 × 100% (1)

2) Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman diberikan berisiko

Pinjaman diberikan yang berisiko adalah dana yang dipinjamkan oleh KSP atau USP Koperasi kepada peminjam yang tidak mempunyai anggunan yang memadai dan atau jaminan yang dapat diandalkan atas pinjaman yang diberikan tersebut. Adapun rumus rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan berisiko yaitu :

𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖

𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜 × 100% (2)

3) Rasio Kecukupan Modal Sendiri

Rasio kecukupan modal sendiri yaitu perbandingan antara modal tertimbang dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) di kaliakan dengan 100%. Modal tertimbang adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen modal KSP dan USP Koperasi yang terdapat pada Neraca dengan bobot pengakuan risiko. ATMR adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen aktiva KSP dan USP Koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan risiko. Adapun rumus Kecukupan Modal Sendiri yaitu :

(41)

𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔

𝐴𝑇𝑀𝑅 × 100% (3) b. Kualitas Aktiva Produktif

Aktiva Produktif adalah kekayaan koperasi yang mendatangkan penghasilan bagi koperasi yang bersangkutan. Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif didasarkan pada 4 (empat) rasio, yaitu : 1) Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap total volume

pinjaman diberikan

Pinjaman yang diberikan adalah dana yang dipinjamkan dan dana tersebut masih ada ditangan atau sisa dari pinjaman pokok tersebut yang masih belum dikembalikan oleh peminjam. Adapun rumus volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan yaitu :

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 × 100% (4)

2) Rasio Risiko Pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan

Untuk Memperoleh rasio antara risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan, ditetapkan sebagai berikut: a) Menghitung perkiraan besarnya risiko pinjaman bermasalah

(RPM) sebagai berikut:

(1) 50% dari Pinjaman diberikan yang kurang lancar (PKL) (2) 75% dari pinjaman diberikan yang diragukan (PDR) (3) 100% dari pinjaman diberikan yang macet

(42)

b) Hasil penjumlahan tersebut dibagi dengan pinjaman yang disalurkan

𝑅𝑃𝑀 = (50% 𝑥 𝑃𝐾𝐿)+(75% 𝑥 𝑃𝐷𝑅)+(100% 𝑥 𝑃𝑚) 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 .

Adapun rumus risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan yaitu :

𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100% (5) 3) Rasio Cadangan Risiko terhadap pinjaman bermasalah

𝐶𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜

𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ × 100% (6) 4) Rasio Pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan

𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜

𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100% (7) c. Manajemen

Perhitungan nilai didasarkan pada hasil penilaian terhadap jawaban atas pertanyaan aspek manajemen terhadap seluruh komponen dengan komposisi pertanyaan sebagai berikut (rincian daftar pertanyaan disajikan pada lampiran).

1) Manajemen Umum

Manajemen umum 12 pertanyaan (bobot 3 atau 0,25 nilai untuk setiap jawaban pertanyaan “ya”).

2) Kelembagaan

Kelembagaan 6 pertanyaan (bobot 3 atau 0,5 nilai untuk setiap jawaban pertanyaan “ya”).

(43)

3) Manajemen Permodalan

Manajemen permodalan 5 pertanyaan (bobot 3 atau 0,6 nilai untuk setiap jawaban pertanyaan “ya”).

4) Manajemen Aktiva

Manajemen aktiva 10 pertanyaan (bobot 3 atau 0,3 nilai untuk setiap jawaban pertanyaan “ya”).

5) Manajemen Likuiditas

Manajemen likuiditas 5 pertanyaan (bobot 3 atau 0,6 nilai untuk setiap jawaban pertanyaan “ya”).

d. Efisiensi

Penilaian efisiensi koperasi simpan pinjam atau unit simpan pinjam koperasi didasarkan pada 3 (tiga) rasio yaitu :

1) Rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto

Biaya operasional adalah biaya yang timbul atas aktivitas koperasi. Partisipasi bruto adalah pendapatan koperasi yang timbul dari transaksi dengan anggotanya. Adapun rumus rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto, yaitu :

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎

𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑟𝑢𝑡𝑜 × 100% (8)

2) Rasio beban usaha terhadap SHU kotor

Beban usaha adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh koperasi. SHU kotor adalah selisih dari pendapatan dengan biaya

(44)

operasional. Adapun rumus rasio beban usaha terhadap SHU kotor, yaitu :

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎

𝑆𝐻𝑈 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟 × 100% (9)

3) Rasio efisiensi pelayanan

Rasio ini menggambarkan seberapa besar KSP atau USP Koperasi mampu memberikan Pelayanan yang efisien kepada anggotanya dari penggunaan aset yang dimilikinya. Adapun rumus rasio efesiensi pelayanan, yaitu :

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐾𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 × 100% (10) e. Likuiditas 1) Rasio Kas 𝐾𝑎𝑠+𝐵𝑎𝑛𝑘 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 × 100% (11)

2) Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yag diterima 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛

𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 × 100% (12)

f. Kemandirian dan Pertumbuhan 1) Rentabilitas Aset

𝑆𝐻𝑈 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 × 100% (13)

2) Rentabilitas Modal Sendiri 𝑆𝐻𝑈 𝐵𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 × 100% (14)

3) Kemandirian Operasional Pelayanan 𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 𝑁𝑒𝑡𝑜

(45)

g. Jati Diri Koperasi

Penilaian aspek jati diri koperasi dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya yaitu mempromosikan ekonomi anggota. Aspek penilaian jati diri menggunakan 2 (dua) rasio yaitu :

1) Rasio Partisipasi Bruto

Rasio partisipasi bruto adalah tingkat kemempuan koperasi dalam melayani anggota, semakin tinggi persentasenya semakin baik. Partisipasi bruto adalah konstribusi anggota kepada koperasi sebagai imbalan penyerahan jasa pada anggota yang mencakup beban pokok dan partisipasi netto. Pengukuran rasio partisipasi bruto dihitung dengan membandingkan partisipasi bruto terhadap partisipasi bruto ditambah pendapatan. Adapun rumus rasio partisipasi bruto, yaitu :

𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑟𝑢𝑡𝑜

𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑟𝑢𝑡𝑜+𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 × 100% (16)

2) Rasio promosi ekonomi anggota (PEA)

Pengukuran PEA dihitung dengan membandingkan Promosi ekonomi anggota terhadap simpanan pokok ditambah simpanan wajib. Adapun rumus rasio promosi ekonomi anggota, yaitu :

𝑃𝐸𝐴

(46)

Tabel 2

Standar Perhitungan Rasio

Macam-macam rasio Nilai Bobot Skor

Keterangan

(%) (%)

Rasio modal sendiri terhadap total Asset 0 0 0 1 – 20 25 6 1.50 21 – 40 50 6 3.00 41 – 60 100 6 6.00 Sempurna/tertinggi 61 – 80 50 6 3.00 81 – 100 25 6 1.50

Rasio kecukupan modal sendiri

< 4 0 3 0.00

4 ≤ x < 6 50 3 1.50

6 ≤ x ≤ 8 75 3 2.25

˃ 8 100 3 3.00 Sempurna/tertinggi

Rasio Modal Sendiri terhadap pinjaman diberikan yang

berisiko 0 0 0 1 – 10 10 6 0.6 11 – 20 20 6 1.2 21 – 30 30 6 1.8 31 – 40 40 6 2.4 41 – 50 50 6 3.0 51 – 60 60 6 3.6 61 – 70 70 6 4.2 71 – 80 80 6 4.8 81 – 90 90 6 5.4 91 – 100 100 6 6.0 Sempurna/tertinggi

Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap total pinjaman yang diberikan

(47)

29

≤ 25 0 10 0.00

26 – 50 50 10 5.00

51 – 75 75 10 7.50

˃ 75 100 10 10.00 Sempurna/tertinggi

Rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman

yang diberikan ≥ 45 0 5 0 40 ˂ x ˂ 45 10 5 0.5 30 ˂ x ≤ 40 20 5 1.0 20 ˂ x ≤ 30 40 5 2.0 10 ˂ x ≤ 20 60 5 3.0 0 ˂ x ≤ 10 80 5 4.0 0 100 5 5.0 Sempurna/tertinggi

Rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah 0 0 5 0 1 – 10 10 5 0.5 11 – 20 20 5 1.0 21 – 30 30 5 1.5 31 – 40 40 5 2.0 41 – 50 50 5 2.5 51 – 60 60 5 3.0 61 – 70 70 5 3.5 71 – 80 80 5 4.0 81 – 90 90 5 4.5 91 – 100 100 5 5.0 Sempurna/tertinggi

Rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang

diberikan ˃ 30 25 5 1.25 26 – 30 50 5 2.50 21 – 25 75 5 3.75 ˂ 21 100 5 5.00 Sempurna/tertinggi Manajemen umum 1 0.25 Lanjutan Lanjutan

(48)

2 0.50 3 0.75 4 1.00 5 1.25 6 1.50 7 1.75 8 2.00 9 2.25 10 2.50 11 2.75 12 3.00 Sempurna/tertinggi Manajemen Kelembagaan 1 0.50 2 1.00 3 1.50 4 2.00 5 2.50 6 3.00 Sempurna/tertinggi Manajemen Permodalan 1 0.60 2 1.20 3 1.80 4 2.40 5 3.00 Sempurna/tertinggi Manajemen Aktiva 1 0.30 2 0.60 3 0.90 4 1.20 5 1.50 6 1.80 7 2.10 8 2.40 9 2.70 10 3.00 Sempurna/tertinggi

(49)

Manajemen Likuiditas 1 0.60 2 1.20 3 1.80 4 2.40 5 3.00 Sempurna/tertinggi

Rasio beban operasi anggota terhadap SHU Kotor

˃ 80 25 4 1

60 ˂ x ≤ 80 50 4 2

40 ˂ x ≤ 60 75 4 3

≤ 40 100 4 4 Sempurna/tertinggi

Rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto

≥ 100 0 4 1

95 ≤ x ˂ 100 50 4 2

90 ≤ x ˂ 95 75 4 3

˂ 90 100 4 4 Sempurna/tertinggi

Rasio efisiensi pelayanan

˂ 5 100 2 2.0 Sempurna/tertinggi

5 ˂ x ˂ 10 75 2 1.5

10 ≤ x ≤ 15 50 2 1.0

˃ 15 0 2 0.0

Rasio kas terhadap kewajiban lancar

≤ 10 25 10 2.5

10 ˂ x ≤ 15 100 10 10 Sempurna/tertinggi

15 ˂ x ≤ 20 50 10 5

˃ 20 25 10 2.5

Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima

˂ 60 25 5 1.25

60 ≤ x ˂ 70 50 5 2.50

(50)

Sumber : Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No:06/Per/Dep.6/IV/2016.

80 ≤ x ˂ 90 100 5 5 Sempurna/tertinggi

Rasio rentabilitas asset

˂ 5 25 3 0.75

5 ≤ x ˂ 7.5 50 3 1.50

7.5 ≤ x ˂ 10 75 3 2.25

≥ 10 100 3 3.00 Sempurna/tertinggi

Rasio rentabilitas modal sendiri

˂ 3 25 3 0.75

3 ≤ x ˂ 4 50 3 1.50

4 ≤ x ˂ 5 75 3 2.25

≥ 5 100 3 3.00 Sempurna/tertinggi

Rasio kemandirian operasional pelayanan

≤ 100 0 4 0

˃ 100 100 4 4 Sempurna/tertinggi

Rasio partisipasi bruto

˂ 25 25 7 1.75

25 ≤ x ˂ 50 50 7 3.50

50 ≤ x ˂ 75 75 7 5.25

≥ 75 100 7 7 Sempurna/tertinggi

Rasio promosi ekonomi anggota

˂ 5 0 3 0.00

5 ≤ x ˂ 7.5 50 3 1.50

7.5 ≤ x ˂ 10 75 3 2.25

(51)

Tabel 3

Standar Penilaian Kesehatan Koperasi

Sumber : Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No:06/Per/Dep.6/IV/2016

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Pemaparan hasil penelitian terdahulu dan perbandingan penelitian yang sudah diteliti seperti terlihat pada tabel 3 di bawah ini. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada perhitungan tingkat kesehatan Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin periode 2013 s.d 2017 berdasarkan Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No:06/Per/Dep.6/IV/2016.

Tabel 4

Hasil Penelitian Terdahulu Indikasi Penelitian Aspek Heldi Nopriana A03110023 Politeknik Negeri Banjarmasin 2014

Ana Saputriana Sari A03120002

Politeknik Negeri Banjarmasin 2015 1. Judul Analisa Penilaian

Kesehatan Keuangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Ukhuwah

Banjarmasin berdasarkan SK Menteri Nomor: 14/Per/M.KUKM/XII/2009

Analisa Penilaian Tingkat Kesehatan Primkop Kartika Dwi Sakti Mandiri

Banjarmasin Berdasarkan Peraturan Menteri Negera Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik

Skor Predikat

80.00 ≤ x ≤ 100 Sehat

66.00 ≤ x ˂ 80.00 Cukup Sehat 51.00 ≤ x ˂ 66.00 Dalam Pengawasan

(52)

. Indonesia Nomor:

14/Per/M.Kukm/XII2009. 2. Perusahaan

yang diteliti

Koperasi Jasa Keuangan Syariah Ukhuwah Banjarmasin.

Primkop Kartika Dwi Sakti Mandiri Banjarmasin.

3. Permasalahan Bagaimana kesehatan keuangan koperasi jasa keuangan syariah Ukhuwah Banjarmasin ?

Bagaimana tingkat

kesehatan Primkop Kartika Dwi Sakti Madiri

Banjarmasin Berdasarkan Peraturan Menteri Negera Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor: 14/Per/M.Kukm/XII/2009 ? 4. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui kesehatan keuangan koperasi jasa keuangan syariah Ukhuwah Banjarmasin selama periode 2011-2013.

Untuk mengetahui Tingkat Kesehatan Primkop Kartika Dwi Sakti Madiri

Banjarmasin Berdasarkan Peraturan Menteri Negera Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor:

14/Per/M.Kukm/XII/2009.

5. Metode Penelitian

Kuisioner, Wawancara dan Dokumentasi.

Kuisioner, wawancara, dokumentasi dan penelitian kepustakaan.

(53)

6. Hasil Penelitian Dari hasil analisa penilaian kesehatan koperasi

berdasarkan SK Mentri nomer :

14/Per/M.KUKM/XII/2009 koperasi masih berada pada kreteria kurang sehat selama periode 2011 sampai dengan 2013.

Berdasarkan analisa

penilaian tingkat kesehatan, hasil penelitian

menunjukkan selama tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 rata-rata tingkat kesehatan Primkop Kartika Dwi Sakti Madiri

Banjarmasin adalah sehat dengan skor rata-rata 80,5. Sumber : Heldi Nopriana (2014) dan Ana Saputriana Sari (2015)

(54)

37

A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel

Agar tidak salah dalam mengartikan atau memberi maksud untuk istilah yang sangat penting dalam suatu penelitian, maka perlu adanya variabel sebagai pedoman. Variabel penelitian pada hakikatnya merupakan konsep yang nilainya ingin diketahui oleh peneliti. Variabel dalam penelitian ini adalah Perhitungan Tingkat Kesehatan Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin. Perhitungan tingkat kesehatan adalah pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui kondisi, keadaan atau gambaran.

Perhitungan tingkat kesehatan adalah pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui kondisi, keadaan atau gambaran Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin sejauh mana kinerjanya, apakah pengelolaan KSP dan USP nya sehat dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Perhitungan tingkat kesehatan ini diukur berdasarkan beberapa aspek dan komponen pada Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 06/Per/Dep.6/IV/2016.

(55)

B. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis melakukan pendekatan studi kasus perhitungan tingkat kesehatan Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin periode 2013 s.d 2017 berdasarkan Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 06/Per/Dep.6/IV/2016.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Selama melakukan penelitian jenis data yang digunakan penulis bersifat :

a. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk simbol angka atau bilangan seperti neraca dan laporan laba rugi KPN Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin.

b. Data Kualitatif

Data kualitatif pada penelitian ini adalah data yang berupa sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, data anggota koperasi, tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian yang terdapat dalam struktur organisasi tersebut pada KPN Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin.

(56)

2. Sumber Data yang digunakan adalah : a. Data Primer

Data primer adalah data yang didapat langsung dari hasil wawancara dengan pihak manajemen koperasi, seperti data yang berupa tentang sejarah singkat koperasi, karakteristik organisasi, bidang usaha/operasional koperasi dan tujuan utama koperasi. b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung dari objek penelitian, dengan cara dicatat berupa bukti, catatan atau laporan yang telah tersusun dalam arsip atau data dokumen seperti neraca dan laporan laba rugi KPN Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin periode 2013 s.d 2017.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data ini dipergunakan cara riset lapangan yaitu mengumpulkan data dengan datang langsung ke tempat objek penelitian. Data-data tersebut diperoleh dengan cara :

1. Wawancara (interview), kepada pengurus dan manajer serta beberapa karyawan koperasi, misalnya dalam pengumpulan data sejarah singkat koperasi, tugas dan tanggung jawab dan struktur organisasi koperasi serta tentang kondisi keuangan koperasi selama tahun pengamatan yang dilihat dari kepemilikan utang, modal dan aktiva koperasi tersebut.

(57)

2. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

3. Dokumentasi, berupa dokumen atau laporan keuangan koperasi seperti neraca dan laporan laba rugi.

E. Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan dalam menganalisa data adalah teknik deskriptif kuantitatif, yaitu menggambarkan keadaan laporan keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan menggunakan perhitungan tingkat kesehatan Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin periode 2013 s.d 2017 berdasarkan Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 06/Per/Dep.6/IV/2016.

Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan dalam penyusunan penelitian laporan keuangan sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data laporan keuangan berupa neraca, laporan laba rugi dan sisa hasil usaha dari Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin tahun 2013 s.d 2017 apakah mengalami penurunan atau peningkatan.

2. Mempelajari data laporan keuangan berupa neraca, laporan laba rugi dan sisa hasil usaha dari Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin tahun 2013 s.d 2017 apakah mengalami penurunan atau peningkatan.

(58)

3. Menghitung tingkat kesehatan Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin periode 2013 s.d 2017 dengan tujuh aspek berdasarkan Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 06/Per/Dep.6/IV/2016 yaitu, permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, kemandirian dan pertumbuhan, likuiditas, dan jatidiri koperasi.

4. Menentukan predikat tingkat kesehatan Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin selama periode 2013 s.d 2017.

(59)

42

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Sejarah Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin Awal dibangunnya Koperasi Pegawai Negeri Guru-guru Banjar Utara Banjarmasin ini dilatarbelakangi kondisi perekonomian yang kurang memuaskan, pada tahun 1970, atas saran seorang pemilik sekolah yang bernama Maslan. Terbentuk kerukunan guru yang ada saat itu berfungsi untuk mengumpulkan modal dengan cara seluruh anggota membayar iuran untuk kemudian dipinjamkan kepada sesama guru yang memerlukan.

Kegiatan tersebut berjalan lancar, dalam perkembangannya pada Agustus 1971 atas kesepakatan 31 orang guru yang hadir pada pertemuan Kerukunan Guru sebagaimana tersebut di atas, kerukunan ditingkatkan menjadi koperasi, dengan tujuan agar kerukunan tersebut menjadi pedoman dan aturan yang jelas. Selanjutnya, dalam pertemuan tersebut disepakati “Koperasi Guru-Guru Wilajah Bandjarmasin Utara” sebagai nama koperasi. Simpanan pokok anggota ditetapkan Rp50,00 per anggota sedangkan simpanan wajib per anggota Rp25,00 perbulan.

Setelah melalui berbagai proses pengurus koperasi mengajukan Akte Pendirian yang ditandatangani oleh pengurus dalam rangka diperoleh pengesahan Badan Hukum. Pada tanggal 27 Mei 1972 memperoleh pengesahan Badan Hukum dari Direktorat Koperasi

(60)

Negeri Guru-Guru Wilajah Bandjarmasin Utara” dengan Nomor: 1107/BH/IX, tanggal 27 Mei 1972 yang berkedudukan di Banjarmasin sampai dengan tahun 1984 koperasi berjalan lancar dan anggota tercatat 161 orang. Pada tahun 1984 s.d 1986 Koperasi mengalami penurunan yang luar biasa, anggota yang semula 161 orang dari 41 SDN, pada akhir tahun 1986 tersisa 54 orang.

Atas desakan anggota yang masih aktif pada tanggal 9 April 1987, pengurus melaksanakan RAT tahun buku 1986. Pada rapat tersebut disepakati simpanan pokok per anggota sebesar Rp10.000,00 dan simpanan wajib sebesar Rp1.000,00 perbulan, setiap aggota. Sejak RAT 1987 tersebut sampai sekarang koperasi berjalan lancar, anggota senantiasa bertambah, omset dan SHU meningkatkan dan yang lebih penting setiap tahun melaksanakan RAT tepat waktu. Untuk RAT tahun 2014 dengan hasil yang disepakati simpanan pokok anggota sebesar Rp10.000,00 setiap orang dan simpanan wajib sebesar Rp75.000,00 setiap anggota.

Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin mempunyai usaha yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa yaitu seperti pembayaran jasa rekening air, listrik, pengisian air minum isi ulang dan simpan pinjam.

Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin mempunyai visi, misi dan motto. Visi koperasi yaitu menjadi lembaga keuangan yang berdaya guna, berhasil guna bermanfaat bagi anggota

(61)

membantu dan memfasilitasi keperluan anggota dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraannya serta Motto koperasi yaitu Anggota Sejahtera, Koperasi jaya.

2. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan a. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suku kerangka yang memperlihatkan arus interaksi dalam sebuah organisasi, siapa yang memutuskan, yang memerintah dan yang melaksanakan suatu pekerjaan. Struktur organisasi akan memberikan tugas atau tanggung jawab pada suatu entitas. Berikut adalah struktur organisasi pada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin :

Bagan 1

Struktur Organisasi KPN Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin

Sumber : KPN Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin RAT

Pengurus Pengawas

Penasehat

Staf Manajer

(62)

b. Deskripsi Jabatan

Adapun tugas masing-masing bagian kepengurusan yang ada dalam struktur organisasi KPN Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin yang akan dijelaskan sebagai berikut :

1) Rapat Anggota Tahunan (RAT)

Rapat Anggota Tahunan (RAT) merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi, sehingga seluruh anggota pertanggungjawaban dari pengurus dan pengawas mengenai pengelolaan koperasi. Pelaksanaan rapat anggota dilaksanaka paling sedikit 1 (satu) tahun sekali. Rapat anggota membahas dan menetapkan antara lain :

a) Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi.

b) Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas.

c) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan keuangan.

d) Pengesahan Pertanggungjawaban pengurus da pelaksanaan tugasnya.

e) Pembagian sisa hasil usaha (SHU).

f) Penggabungan, peleburan, pembagian da pertumbuhan Koperasi.

(63)

2) Penasehat

Tugas Penasehat adalah memberikan pertimbangan dan nasehat baik diminta maupun tidak diminta untuk kepentingan dan kemajuan Koperasi. Penasehat juga dapat menghadiri Rapat Anggota, Rapat Gabungan dan Rapat Pengurus.

3) Pengurus

Pengurus adalah orang-orang yang dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam Rapat Anggota Tahunan. Pada tahap awal pendirian, bisa saja pengurus dipilih dari Badan Pendiri. Persyaratan dan tata cara pemilihan pengurus biasanya dicantumkan secara detail dalam anggaran dasar. Secara umum tugas dan tanggung jawab Pengurus antara lain :

a) Melaksanakan program dan keputusan yang dihasilkan pada rapat anggota.

b) Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan koperasi agar terciptanya kinerja yang sehat.

c) Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban. d) Menyelenggarakan Pembukuan Keuangan, Inventaris,

Administrasi dan RAT.

e) Mewakili koperasi didalam dan diluar koperasi.

f) Melakukan tindakan hukum atau upaya lain untuk kepentingan anggota dan kemanfaatan koperasi.

(64)

h) Bertanggungjawab atas segara upaya yang berhubungan dengan tugas kewajiban dan wewenangnya.

4) Pengawas

Pengawas wajib diadakan dan dioperasikan untuk lembaga keuangan yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi. Pengawas harus terdiri dari para ahli di bidangnya yang di dukung oleh pemahaman terhadap pengetahuan umum dibidang koperasi. Secara umum tugas dan tanggungjawab pengawas antara lain :

a) Mengawasi kinerja pengurus dalam menjalankan tugas dan amanat yang sesuai dengan ketentuan RAT.

b) Memberikan saran dan kritikkan kepada pengurus dalam menghadapi berbagai masalah/kendala dalam menjalankan tugas.

c) Sebagai peyambung lidah antara anggota dan pengurus yang berhubungan dengan hak dan kewajibannya baik sebgaai anggota atau pengurus.

d) Ikut membantu pelaksanaan program koperasi. 5) Manajer

Manajer merupakan pengelola koperasi, Manjaer diangkat dan diberhentikan oleh pengurus. Secara umum tugas dan tanggungjawab manajer antara lain :

(65)

ditetapkan pengurus.

b) Bertanggungjawab atas administrasi kegiatan usaha dan organisasi koperasi.

c) Melaksanakan tugas sehari-hari di bidang usaha.

d) Mengembangkan dan mengelola usaha untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

6) Staf

Staf melaksanakan dan menjalankan semua tugas-tugas yang diselenggarakan di Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin.

3. Bidang Usaha

Kegiatan usaha yang dilaksanakan adalah: a. Kredit simpan pinjam

b. Kredit barang-barang keperluan rumah tangga c. Pembayaran rekening listrik dan telepon d. Pengelolaan air minum isi ulang

e. Jasa pelayanan bis wisata

f. Memfasilitasi kegiatan wisata dan umrah untuk anggota serta keluarga.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Tingkat kesehatan koperasi merupakan suatu kondisi yang menggambarkan kualitas dan kinerja koperasi, yang dipengaruhi oleh

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kesesuaian kompensasi, asimetri informasi, budaya etis organisasi, dan

Berikut ini adalah gambar tampilan pemodelan setelah dilakukan analisa tegangan pada sistem perpipaan sistem pendingin primer pompa suction dan discharge. ____ t

Implementasi pendidikan humanis pada pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP N 1 Tulung Kabupaten Klatenguru PAI menerapkan melalui beberapa kegiatanya itu

Apa satu hal yang paling menarik dari Mudika sampai akhirnya kamu mau join.. Satu hal yang bikin tertarik buat ikut Mudika dari dulu itu

Yang dimaksud dengan “asas ilmu pengetahuan dan teknologi” adalah bahwa dalam penanggulangan bencana harus memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara

Novel-novel komponen sastera dalarn bahasa Melayu ialah novel yang digunakan untuk dijadikan bacaan wajib untuk pelajar-pelajar tingkatan 1 hingga tingkatan 5 dilaksanakan

Perlakuan jenis auksin berpengaruh nyata pada peubah persentase stek berakar, namun tidak berpengaruh pada persentase stek berkalus, persentase stek bertunas, persentase

Dengan variabel jumlah obyek wisata, jumlah wisatawan, tingkat hunian hotel, dan pendapatan perkapita dengan menggunakan uji regresi linear berganda dengan menunjukkan hasil yang