• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.

Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 hingga April 2012 di areal lahan hak guna usaha (HGU) Divisi I PT PG Laju Perdana Indah site OKU, Palembang, Sumatera Selatan.

B.

Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah:

Peralatan penyemprot (knapsack sprayer (Gambar 7a dan 7c), knapsack power sprayer (Gambar

7b), dan boom sprayer (Gambar 7d))

Peralatan pengukur debit penyemprotan (gelas ukur, botol 1.5 liter, dan stopwatch)

Peralatan uji tekanan kerja (pressure gauge)

• Peralatan pengamatan aplikasi (bingkai pengamatan berukuran 50 cm × 50 cm dengan jumlah 100 kotak pengamatan)

• Peralatan pengukuran jarak (jangka sorong, meteran, dan pita ukur)

• Alsintan (traktor dan tangki air)

(7a) (7b)

(7c) (7d)

Gambar 7. Sprayer-sprayer yang digunakan dalam penelitian herbiciding gulma tebu (a)

knapsack sprayer tipe I, (b) knapsack power sprayer, (c) knapsack sprayer tipe II, dan (d) boom sprayer

(2)

14

Tabel 4. Spesifikasi Sprayer yang Digunakan dalam Penelitian

No. Spesifikasi Satuan Knapsack

Sprayer 1

Knapsack Sprayer 2

Knapsack Power

Sprayer Boom Sprayer

1 Merk Alpha Tasco Tasco Jacto

2 Tipe Alpha 16 Mist 15 TF 900 Condor

BX-12/75 3 Panjang mm 332 427 470 1550 4 Lebar mm 170 246 320 2500 5 Tinggi mm 493 517 623 2150 6 Panjang Selang (hose) mm 1480 1100 1221 - 7 Diameter Selang mm 9.9 13.7 12.5 - 8 Panjang Pipa (Lance) mm 530 520 602 - 9 Diameter Pipa mm 9.9 12.7 9.6 - 10 Panjang Boom mm - - - 7000 11 Jarak antar Nozzle mm - - - 500 12 Bobot Kosong kg 3.2 4.2 10 255 13 Kapasitas Tangki liter 16 15 25 600

14 Tipe Nozzle Flat Fan Flat Fan Hollow Cone Flat Fan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas spesies-spesies gulma yang tumbuh di lahan kebun tebu,herbisida (2,4 D-amina, ametryn, paraquat, sticker, glyphosate, dan diuron), dan air sebagai bahan pelarut.

C.

Prosedur Penelitian

Parameter-parameter atau variabel-variabel penelitian untuk mengkaji efektivitas dan efisiensi

herbiciding gulma tebu lahan kering di PT LPI (Laju Perdana Indah), Palembang yaitu:

a. Luas areal lahan teraplikasi herbisida (AH), ha

b. Lama waktu aplikasi (TH), jam

c. Volume larutan herbisida yang diaplikasikan (VH), liter

d. Volume bahan bakar terpakai (VF), liter

e. Konsumsi bahan bakar (FC), liter/jam

f. Kapasitas lapang efektif herbiciding (KLEH), ha/jam

g. Debit aplikasi larutan herbisida (QH), liter/jam

h. Kapasitas pengeluaran larutan herbisida / throwput capacity (TC), liter/ha

i. Penutupan gulma / weed cover (WC), %

j. Biaya konsumsi bahan bakar (FCC), Rp/jam

k. Biaya aplikasi larutan herbisida (BAH), Rp/jam

l. Biaya tetap / fixed cost (BT), Rp/jam

m. Biaya operasional / variable cost (BO), Rp/jam

(3)

15

Prosedur penelitian herbiciding gulma tebu lahan kering :

01. Perlakuan yang diberikan, yaitu: (a) knapsack spraying di petak lahan A (petak 46A2 ; luas

0.40 ha ; weed cover 92.55%) menggunakan knapsack sprayer tipe I dan II, (b) knapsack

power spraying di petak lahan B (petak 7D10 ; luas 0.93 ha ; weed cover 98.40%)

menggunakan knapsack power sprayer, dan (c) boom spraying di petak lahan C (petak 45A1 ; luas 0.94 ha ; weed cover 0%) menggunakan boom sprayer. Knapsack spraying dan

knapsack power spraying dilakukan pada saat post-emerging, sedangkan boom spraying

dilakukan pada saat pre-emerging. Pada saat herbiciding menggunakan dosis aplikasi herbisida yang telah ditetapkan oleh PT LPI, Palembang.

02. Dosis bahan aktif herbisida untuk herbiciding gulma tebu ditunjukkan pada Tabel 5.

Tabel 5. Dosis bahan aktif herbisida yang diaplikasikan untuk herbiciding gulma tebu

Petak lahan

Jenis dan tipe sprayer

Dosis bahan aktif herbisida (liter/ha) Volume

bahan aktif herbisida

(liter/ha)

Ametryn Glyphosate Sticker Paraquat 2,4

D-amina Diuron A Knapsack sprayer tipe I (KS I) 2.5 2.0 0.5 0.5 1.5 - 7.0 A Knapsack sprayer tipe II (KS II) 2.5 2.0 0.5 0.5 1.5 - 7.0 B Knapsack power sprayer (KPS) 2.5 2.0 0.5 0.5 1.5 - 7.0 C Boom sprayer (BS) - - - - 1.5 2.5 4.0

Harga bahan aktif

(Rp/liter) 36,950 34,500 6,700 27,000 32,273 25,000

Harga bahan aktif (Rp/ha) 92,375 69,000 3,350 13,500 48,410 62,500

03. Bahan aktif herbisida dilarutkan menggunakan air bersih hingga 400 liter (post-emerging di

lahan A dan B menggunakan knapsack sprayer dan knapsack power sprayer) dan dilarutkan hingga 600 liter (pre-emerging di lahan C menggunakan boom sprayer).

04. Data penutupan gulma tebu (weed cover) diambil secara acak sebanyak 10 sampel setiap perlakuan yang diamati hingga 5 HSA (hari setelah aplikasi) herbisida.

05. Pada saat herbiciding dilakukan pengukuran: (a) weed cover (WC, %), (b) luas lahan

teraplikasi herbisida (AH, ha), (c) volume aplikasi larutan herbisida (VH, liter), (d) lama

waktu herbiciding (TH, jam), dan (e) volume bahan bakar terpakai (VF, liter).

06. Dihitung dan dianalisis variabel-variabel penelitian (persamaan 1 hingga persamaan 10).

H H H

T

A

KLE

=

……….……….. (1) H H H

T

V

Q

=

……….……….……….. (2)

(4)

16

H F C

T

V

F

=

……….….………..………… (3) H H C

KLE

Q

T

=

……….……….. (4) H H AH

Q

H

B

=

……….…….………. (5) BB C CC

F

H

F

=

……….……..……… (6) O CC AH O

B

F

U

B

=

+

+

……….………..….. (7) O P T

W

B

B

=

………..……….. (8) T O TOT

B

B

B

=

+

………. (9) H TOT C

KLE

B

H

=

……… (10) Keterangan:

KLEH = kapasitas lapang efektif herbiciding, ha/jam

AH = luas areal lahan teraplikasi herbisida, ha

TH = lama waktu aplikasi herbisida (herbiciding), jam

QH = debit aplikasi larutan herbisida, liter/jam

VH = volume larutan herbisida yang diaplikasikan, liter

FC = konsumsi bahan bakar, liter/jam

VF = volume bahan bakar terpakai, liter

TC = kapasitas pengeluaran larutan herbisida (throwput capacity), liter/ha

BAH = biaya aplikasi larutan herbisida, Rp/jam

HH = harga herbisida, Rp/liter

FCC = biaya konsumsi bahan bakar, Rp/jam

HBB = harga bahan bakar, Rp/liter

BO = biaya operasional (variable cost), Rp/jam

UO = upah operator, Rp/jam

BT = biaya tetap (fixed cost), Rp/jam

BP = biaya penyusutan, Rp/tahun

WO = waktu operasional sprayer, jam/tahun

BTOT = biaya total, Rp/jam

HC = biaya aplikasi herbisida (herbiciding cost), Rp/ha

Prosedur penelitian secara rinci digambarkan dalam bentuk diagram skematik rancangan penelitian, sebagaimana ditunjukan dalam Gambar 8.

(5)

17

Gambar 8. Diagram Alir Prosedur Penelitian Analisis Biaya Pokok dan Efektivitas Sprayer

D.

Prosedur Pengukuran dan Pengolahan Data

1. Pengukuran Persentase Penutupan Gulma

a. Jaring bingkai pengamatan diplotkan pada titik-titik sampel di lahan percobaan.

b. Mengamati dan menghitung jumlah lubang jaring yang ditutupi oleh gulma di setiap lahan percobaan.

c. Mencatat data penutupan gulma di setiap lahan percobaan.

d. Mengamati kondisi gulma yang teraplikasi pada 1, 2, 3, 4, dan 5 HSA (hari setelah aplikasi).

e. Mengevaluasi pengendalian gulma. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara menghitung gulma

yang masih tumbuh setelah pengendalian dengan menggunakan kwadran (bingkai pengamatan). Pengukuran penutupan gulma dilakukan dengan cara mengambil sampel secara acak dengan menggunakan kwadran sampel berukuran 50 cm × 50 cm, sehingga dalam kwadran sampel tersebut terdapat petakan berukuran 5 cm × 5 cm dengan jumlah petakan sebanyak 100 petak. Petak yang terisi gulma (lebih dari separuh kotak terisi) dihitung sebagai petak terisi gulma, seperti yang diilustrasikan pada gambar berikut:

(6)

18

Gambar 9. Ilustrasi Pengukuran dalam Kwadran (Bingkai) Sampel

Kwadran sampel diletakkan secara acak di lahan yang diteliti. Titik pengambilan sampel ditempatkan sebanyak 10 titik pada ruang antar baris tanaman. Penempatan kwadran sampel di lahan yang diteliti dapat dilihat pada ilustrasi gambar berikut:

Gambar 10. Ilustrasi Penempatan Kwadran Sampel di Lahan yang Diteliti

2. Pengukuran Kapasitas Lapang Efektif dan Teoritis serta Efisiensi Lapang

a. Menentukan luas lahan yang disemprot masing-masing sprayer.

b. Mengukur waktu penyemprotan masing-masing sprayer.

c. Mengukur kecepatan maju penyemprotan.

d. Menghitung kapasitas lapang efektif dan teoritis serta efisiensi lapang sprayer.

3. Perhitungan Biaya Tetap

a. Mengetahui tingkat bunga yang berlaku di perbankan.

b. Menghitung tingkat bunga modal.

c. Menentukan bunga modal dihitung menggunakan persamaan:

N

N

iP

I

2

)

1

(

+

=

... (11)

(7)

19

keterangan :

I : bunga modal (Rp/tahun)

i :tingkat bunga modal (% tahun)

P : harga awal alat atau mesin (Rp)

N : perkiraan umur ekonomis (tahun)

d. Mengetahui harga awal masing-masing sprayer.

e. Menentukan harga akhir sprayer, harga akhir sprayer ditentukan 10% dari harga awal.

f. Menentukan perkiraan umur ekonomis masing-masing sprayer.

g. Menentukan biaya penyusutan dengan persamaan:

N

S

P

D

=

... (12) keterangan :

D : biaya penyusutan pertahun (Rp/tahun)

P : harga awal alat atau mesin (Rp)

S : harga akhir alat atau mesin (Rp)

N : perkiraan umur ekonomis (tahun)

4. Perhitungan Biaya Tidak Tetap

a. Mengetahui upah operator (Rp/jam).

b. Menghitung konsumsi herbisida (liter/jam).

c. Menghitung biaya konsumsi herbisida (Rp/jam)

d. Biaya tidak tetap dihitung dengan menjumlahkan biaya operator dan biaya konsumsi

herbisida.

5. Perhitungan Biaya Total

a. Menghitung biaya tetap (Rp/tahun).

b. Menghitung biaya tidak tetap (Rp/jam).

Gambar

Gambar 7. Sprayer-sprayer yang digunakan dalam penelitian herbiciding gulma tebu (a)  knapsack sprayer tipe I, (b) knapsack power sprayer, (c) knapsack sprayer tipe II, dan (d) boom
Tabel 5.  Dosis bahan aktif herbisida yang diaplikasikan untuk herbiciding gulma tebu
Gambar 10. Ilustrasi Penempatan Kwadran Sampel di Lahan yang Diteliti  2.  Pengukuran Kapasitas Lapang Efektif dan Teoritis serta Efisiensi Lapang

Referensi

Dokumen terkait

Setelah semua jalur hadith (utama dan sokongan) disatukan, didapati masih terdapat Kathir Ibn Zadhan al-Nakh‘ie yang tidak dikenali (majhul) selain Hafs Ibn Sulayman yang

Untuk mengetahui sebaran menegak salinitas dilakukan dengan cara interpolasi, menggunakan program surver 8.0 dan untuk melihat kecenderungan pola hubungan antara logam

22 tahun 2008 Badan Karantina Pertanian melalui reorganisasi melakukan fusi karantina hewan dan tumbuhan menjadi Karantina Pertanian, yang dilanjutkan dengan Keputusan

Teknik konservasi tanah teras bangku dan penanaman pada guludan searah kontur menghasilkan nilai kini bersih (NPV) yang lebih tinggi dibandingkan penanaman pada guludan

Kegiatan langsung berupa Pre dan Post Test, Sosialisasi Pak Camat, Demonstrasi Permainan Pak Camat, Training of Trainer, Kunjungan ke Departemen Ilmu Keluarga dan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran kooperatif

Demikian pula dengan kenaikan harga komoditas yang kami perkirakan akan mendorong UNTR membukukan pertumbuhan lebih baik dari ekspektasi.. Dengan asumsi BNLI tidak membukukan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan aliran fluida dalam heat exchanger sistem untai melalui simulasi ansys fluent dan menganalisa perpindahan kalor yang