Apresiasi Puisi
apresiasi
Apreciato
Appreciation
Menghargai, mengindahkan
Pengenalan melalui kepekaan mental
Unsur apresiasi
Kegiatan Apresiasi
Apresiasi langsung
•
Membaca atau menikmati suatu karya atau performa
secara langsung
Apresiasi tidak langsung
•
Mengapresiasi suatu karya atau performa dengan cara
mempelajari teori sastra, membaca ulasan,
Bekal apresiator
Kepekaan emosi atau perasaan sehingga pembaca mampu memahami dan
menikmati unsur-unsur dalam karya sastra
Pemilikan pengetahuan dan pengalaman masalah kehidupan dan
kemanusiaan
Pemahaman terhadap aspek kebahasaan
Langkah mengapresiasi puisi
Membaca puisi berulang kali
Melakukan pemenggalan dengan membubuhkan : garis miring satu (/) untuk menandakan
koma dan garis miring dua (//) untuk titik
Melakukan parafrase dengan menyisipkan atau menambahkan kata-kata yang dapat
memperjelas maksud kalimat dalam puisi
Menentukan makna kata/kalimat yang konotatif (jika ada)
Prosa
Prosa ialah karya sastra yang berbentuk cerita yang bebas, tidak terikat oleh
rima
(bunyi
yang berselang/berulang di dalam/akhir larik),
irama
, dan
kemerduan bunyi
(meliputi
Perbedaan puisi dan prosa
P u i s i
P r o s a
Merupakan aktivitas mental yang
menangkap kesan, kemudian
kesan-kesan tersebut dipadatkan
(dikondensasikan) dan dipusatkan.
Merupakan aktivitas menyebarkan
(men-dispersikan) ide/gagasan dalam bentuk
uraian
Merupakan pencurahan jiwa yang bersifat
liris (emosional) dan ekspresif
Merupakan pengungkapan gagasan yang
bersifat epis atau naratif
Seringkali bermakna konotatif
Pada umumnya bermakna denotatif,
Surut
Kita biasa bermimpi, Sebab hidup terlalu sempit Sekejap kau ada di usia senja
Dan harus gagal beradaptasi dengan dunia baru Kita biasa berimajinasi,
Sebab hidup terlalu singkat,
Seketika kau lupa pada masa kanak-kanak
Dan lupa bagaimana kau pernah belajar mengenal semua hidup yang sempit dan singkat,
berkahi aku..
hidup sempit dan singkat, itulah mengapa dunia bundar
Tersesat dalam ombak
Dalam panasnya mentari, aku menitipkan pesan Pada kicauan burung yang merajut sarang Ketika langit tak kunjung membawa hujan Kicauan terdengar tak jauh
Dari tempatmu biasa berteduh
Sementara aku berjalan
Menunduk menghitung cangkang kerang Yang separuh terkubur di pasir pantai Tempat yang sama pernah kau lalui Saat cakrawala memerah
Dan desiran ombak menghanyutkan kita Dalam-dalam
Ke dalam jiwa kita sendiri
Dan tangan kita saling menggenggam
Denpasar
Luka
Tugas individual
Bacalah puisi teman Anda!
Parafrasekan! (sisipkan kata-kata penjelas)