1. DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI i
DAFTAR GAMBAR ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN vi
BAB I PENDAHULUAN I-1
1.1. Latar Belakang I-1
1.2. Dasar Hukum Penyusunan I-3
1.3. Maksud dan Tujuan I-4
1.4. Hubungan RPJPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-4
1.5. Sistematika Penulisan I-6
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-1
2.1. Aspek Geografidan Demografi II-1
2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat II-18
2.3. Aspek Pelayanan Umum II-29
2.4. Aspek Daya Saing Daerah II-54
BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS III-1
3.1 Permasalahan Pembangunan III-1
3.2 Isu Strategis III-3
BAB IV VISI DAN MISI IV-1
4.1 Visi IV-1
4.2 Misi IV-2
BAB V SASARAN DAN ARAH KEBIJAKAN V-1
5.1 Sasaran Pembanunan Jangka Panjang V-1
5.2 Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang V-5
5.3 Sasaran Pokok Pembangunan Jangka Panjang V-13
BAB VI KAIDAH PELAKSANAAN VI-1
6.1 Prinsip Kaidah Pelaksanaan VI-1
6.2 Mekanisme Pengendalian dan Evaluasi VI-2
6.3 Perubahan Dokumen Perencanaan VI-3
2. DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar. G.I.1 Lima Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah I-2
Gambar. G.I.2 Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan I-5
Gambar. G.I.3 Hubungan RPJPD dan Rencana Tata Ruang Wilayah Dalam
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional I-6
Gambar. G.II.1 Peta Administrasi Kabupaten Aceh Tamiang II-3
Gambar. G.II.2 Peta Kondisi Kelerengan II-4
Gambar. G.II.3 Kondisi Geologi II-5
Gambar. G.II.4 Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) II-7
Gambar. G.II.5 Grafik Curah Hujan Bulanan Kabupaten Aceh Tamiang Tahun
2001-2010 II-8
Gambar. G.II.6 Peta Rencana Pola Ruang II-11
Gambar. G.II.7 Peta Kawasan Rawan Bencana II-14
Gambar. G.II.8 Kepadatan Penduduk Berdasarkan Luas Pemukiman II-16
Gambar. G-II.9 Tingkat Kemiskinan (%) Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2011 II-22
Gambar. G-IiI.1 Peta Penyebaran Program Revitalisasi Perkebunan Sawit dan
Karet Tahun 2011-2014 III-8
Gambar. G-IV.1 Keterhubungan Visi terhadap Misi Kabupaten Aceh Tamiang IV-5
3. DAFTAR TABEL 4.
Halaman
Tabel. T.II.1 Luas Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang Berdasarkan Interpretasi
Peta/Perhitungan GIS II-2
Tabel. T.II.2 Kondisi Kelerengan Kabupaten Aceh Tamiang II-3
Tabel. T.II.3 Persentase Kelerengan Kabupaten Aceh Tamiang II-4
Tabel. T.II.4 Rencana Pola RuangKabupaten Aceh Tahun 2012-2032 II-10
Tabel. T.II.5 Rencana Kawasan Hutan Lindung di Kabupaten Aceh Tamiang Tahun
2012-2032 II-11
Tabel. T.II.6 Luas Kawasan Hutan Lindung Setelah Alih Fungsi Lahan Hutan
Lindung di Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2012-2032 II-12
Tabel. T.II.7 Jumlah Penduduk Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2007-2012 II-15
Tabel. T.II.8 Kepadatan Penduduk Berdasarkan Luas Batas Administratif di
Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2008-2012 II-15
Tabel. T.II.9 Kepadatan Penduduk Berdasarkan Luas Kawasan Permukiman di
Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2008-2012 II-16
Tabel. T.II.10 Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Kabupaten Aceh
Tamiang, Tahun 2012 II-17
Tabel. T-II.11 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Aceh Tamiang Tahun
2007-2010 II-17
Tabel. T-II.12 Nilai dan Kontribusi Sektor Dalam PDRB Tahun 2008 s/d 2012 Atas
Dasar Harga Konstan Kabupaten Aceh Tamiang II-18
Tabel. T-II.13
Perkembangan Kontribusi Sektor Dalam PDRB 2008 s/d 2012 Atas Dasar Harga Berlaku (HB) dan Harga Konstan (HK) Kabupaten Aceh Tamiang
II-19
Tabel. T-II.14
Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (HB) dan Harga Konstan (HK) Tahun 2008 s/d 2012 Kabupaten Aceh Tamiang
II-19
Tabel. T-II.15 Nilai Inflasi Rata-Rata Provinsi Aceh Tahun 2007-2011 II-20
Tabel. T-II.16 PDRB Perkapita Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2008-2012 II-21
Tabel. T-II.17 Statistik Kemiskinan Kabupaten Aceh Tamiang II-21
Tabel. T-II.18 Indek Pembangunan Manusia Kabupaten Aceh tamiang Tahun
2007-2010 II-22
Tabel. T-II.19 Angka Usia harapan Hidup Kabupaten Aceh Tamiang Tahun
2007-2011 II-23
Tabel. T-II.20 Angka Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun
2007-2011 II-23
Tabel. T-II.21 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2007-2011
Kabupaten Aceh Tamiang II-24
Tabel. T-II.22 Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Aceh Tamiang Menurut
Kecamatan Tahun 2011 II-25
Tabel. T-II.23 Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan Akhir Tahun 2012 II-26
Tabel. T-II.24 Jumlah Penduduk Menurut Ijazah Tertinggi Tahun 2012 II-26
Tabel. T-II.25 Angka Kelangsungan Hidup Bayi Tahun 2007-2012 II-26
Tabel. T-II.26 Angka Kematian Ibu tahun 2007-2012 II-27
Tabel. T-II.27 Persentase Balita Gizi Buruk Tahun 2007-2011 II-27
Tabel. T-II.28 Angka Kesakitan Penyakit Menular Tertentu Tahun 2007-2012 II-27
Tabel. T-II.29 Perkembangan Seni dan Olahraga Tahun 2007-2012 Kabupaten Aceh
Halaman
Tabel. T.II.30 Perkembangan Seni dan Olahraga Tahun 2007-2011 Menurut
Kecamatan II-29
Tabel. T.II.31 Perkembangan Angka Kelulusan Kabupaten Aceh Tamiang Tahun
2007-2012 II-30
Tabel. T.II.32 Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Kabupaten Aceh
Tamiang Tahun 2007-2012 II-30
Tabel. T.II.33 Angka Partisipasi Sekolah Tahun 2011 Menurut Kecamatan
Kabupaten Aceh Tamiang II-31
Tabel. T.II.34 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Jenjang SD/MI dan SMP/MTs Tahun
2011/2012 Menurut Kecamatan Kabupaten Aceh Tamiang II-32
Tabel. T.II.35 Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) tahun 2007-2012
Kabupaten Aceh Tamiang II-32
Tabel. T.II.36 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2011/2012 Menurut
Kecamatan Kabupaten Aceh Tamiang II-33
Tabel. T.II.37 Ketersediaan Sekolah Penduduk Usia Sekolah Tahun 2007-2012
Kabupaten Aceh Tamiang II-33
Tabel. T.II.38 Rasio Posyandu Terhadap Balita Tahun 2007-2011 II-34
Tabel. T.II.39 Jumlah Posyandu dan Balita Menurut Kecamatan Tahun 2011 II-34
Tabel. T.II.40 Rasio Rumah Sakit Per Jumlah Penduduk Tahun 2007-2012 II-35
Tabel. T.II.41 Jumlah Volume Sampah dan Produksi Sampah Menurut Kecamatan
tahun 2010-2011 II-36
Tabel. T.II.42 Proporsi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses Air Minum dan
Jumlah Penduduk Tahun 2007 s.d 2011 Kabupaten Aceh Tamiang II-36
Tabel. T.II.43 Proposi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses Air Minum dan
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2011 II-37
Tabel. T.II.44 Panjang Jaringan Jalan dan Jembatan Berdasarkan Kondisi Tahun
2007 s.d 2011 Kabupaten Aceh Tamiang II-37
Tabel. T.II.45 Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan Kondisi Menurut Kecamatan
Tahun 2011 Kebupaten Aceh Tamiang II-38
Tabel. T.II.46 Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah Tahun
2007 s.d 2011 Kabupaten Aceh Tamiang II-38
Tabel. T.II.47 Rasio KDRT Tahun 2007 s.d 2011 Kabupaten Aceh Tamiang II-39
Tabel. T.II.48 Rekapitulasi Kasus Anak Berdasarkan Jenis Kasus yang dialami
diwilayah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2009 s.d 2012 II-39
Tabel. T.II.49 Tingkat Pengangguran Terbuka II-40
Tabel. T.II.50 Kegiatan Politik Pemerintahan dan Keamanan Kabupaten Aceh
Tamiang Tahun 2007 s.d 2012 II-41
Tabel. T.II.51
Jumlah Aparatur yang Mendapatkan Beasiswa Pendidikan Sumber
Dana APBK Aceh Tamiang Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2007 –
2012
II-43
Tabel. T.II.52 Ketersediaan Pangan Utama II-43
Tabel. T.II.53 Jumlah Perpustakaan Tahun 2007 s.d 2011 Kabupaten Aceh Tamiang II-44
Tabel. T.II.54 Jumlah Pengunjung Perpustakaan Kabupaten Aceh Tamiang Tahun
2007 s.d 2011 II-44
Tabel. T.II.55 Produksi Padi Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2007-2011 II-45
Tabel. T.II.56 Produksi Padi Menurut Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2011 II-46
Tabel. T.II.57 Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDRB II-46
Halaman
Tabel. T.II.59 Kontribusi sektor pertanian (palawija) terhadap PDRB II-47
Tabel. T.II.60 Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB II-47
Tabel. T.II.61 Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB II-48
Tabel. T.II.62 Cakupan Bina Kelompok Petani Menurut Kecamatan Tahun 2007 –
2011 Kabupaten Aceh Tamiang II-48
Tabel. T.II.63 Luas Hutan Kabupaten Aceh Tamiang Menurut Kecamatan II-49
Tabel. T.II.64 Kegiatan Dinas Kehutanan dan Perkebunan dalam Rehabilitasi hutan
dan lahan kritis Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2007 – 2011 II-50
Tabel. T.II.65 Kegiatan Dinas Kehutanan dan Perkebunan dalam Rehabilitasi hutan
dan lahan kritis Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2007 – 2011 II-50
Tabel. T.II.66 Kontribusi Sektor Perkebunan terhadap PDRB Atas Dasar Harga
Konstan (Juta Rupiah) Kabupaten Aceh Tamiang II-50
Tabel. T.II.67 Perkembangan Luas Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Kabupaten
Aceh Tamiang Tahun 2007 – 2011 II-51
Tabel. T.II.68 Perkembangan Luas Perkebunan Karet Rakyat Kabupaten Aceh
Tamiang Tahun 2007 – 2011 II-51
Tabel. T.II.69 Perkembangan Luas Perkebunan Kakao Rakyat Kabupaten Aceh
Tamiang Tahun 2007 – 2011. II-51
Tabel. T.II.70 Pertambangan Tanpa Izin II-52
Tabel. T.II.71 Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB II-52
Tabel. T.II.72 Produksi Perikanan Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2007 – 2011 II-53
Tabel. T.II.73 Produksi ikan kelompok nelayan Kabupaten Aceh Tamiang Tahun
2007 - 2011 II-53
Tabel. T.II.74 Produktifitas Per Sektor Tahun 2008 – 2012 Kabupaten Aceh Tamiang II-54
Tabel. T.II.76 Perubahan Nilai Pendapatan Domestik Regional Bruto Per Kapita
Kabupaten Aceh Tamiang, Tahun 2008-2012 (Jutaan Rupiah) II-56
Tabel. T.II.77 Angka Konsumsi RT PerKapita Tahun 2007 – 2011 Kabupaten Aceh
Tamiang II-56
Tabel. T.II.78 Persentase Konsumsi RT Non Pangan Tahun 2007 s.d 2011
Kabupaten Aceh Tamiang II-56
Tabel. T.II.79 Pengeluaran Konsumsi Makanan Per Kapita Tahun 2007 s.d 2011
Kabupaten Aceh Tamiang II-57
Tabel. T.II.80 Angka Kriminalitas Kabupaten Aceh Tamiang II-58
Tabel. T.II.81 Jumlah Demonstrasi Kabupaten Aceh Tamiang II-59
Tabel. T.II.82 Lama Proses Perizinan Kabupaten Aceh Tamiang II-59
Tabel. T.II.83 Jumlah dan Macam Insentif Pajak dan Retribusi Daerah Yang
Mendukung Iklim Investasi Kabupaten Aceh Tamiang II-60
Tabel. T.II.84 Jumlah Qanun yang mendukung Iklim Usaha Kabupaten Aceh
Tamiang Tahun 2007 – 2011 II-60
Tabel. T.II.85 Rasio Ketergantungan II-62
Tabel. T.III.1 Tahapan dan Skala Prioritas RPJPN 2005-2025 III-6
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
1. Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang
berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten selanjutnya disingkat DPRK atau dengan sebutan lain
adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
3. Bupati dan Wakil Bupati adalahKepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten.
4. Satuan kerja perangkat kabupaten yang selanjutnya disingkat dengan SKPK adalah perangkat
daerah pada pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota.
5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat dengan Bappeda atau
sebutan lain adalah unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan yang melaksanakan tugas
dan mengkoordinasikan penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan daerah.
6. Stakeholder atau pemangku kepentingan adalah pihak-pihak yang langsung atau tidak langsung
mendapatkan manfaat atau dampak dari pelaksanaan pembangunan. Stakeholder dapat berupa
kelompok, organisasi dan individu yang memiliki kepentingan/pengaruh dalam proses pengambilan
keputusan/pelaksanaan pembangunan.
7. Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan
berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks
pembangunan manusia.
8. Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan
yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan
pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam
suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.
9. Rencana Pembangunan Jangka Panjang, yang selanjutnya disingkat RPJP, adalah dokumen
perencanaan untuk periode dua puluh (20) tahun.
10. Rencana PembangunanJangka Panjang Daerah, yang selanjutnya disingkat dengan RPJPD,
adalah dokumen perencanaandaerah untuk periode dua puluh (20) tahun yang memuat visi, misi,
berpedoman pada RTRW kabupaten,serta memperhatikan RPJPD dan RTRWkabupaten/kota
lainnya.
11. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang selanjutnya disingkat dengan RPJMD,
adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode lima (5) tahun yang memuat penjabaranvisi,
misidan program Bupati yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD dan RTRW
kabupaten/kota, memperhatikan RPJMN, RPJMD provinsi, RPJMD dan RTRW kabupaten/kota
lainnya, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan
umum, program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), program lintas SKPDdan program
kewilayahan, disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka
pendanaan yang bersifat indikatif.
12. Rencana tata ruang wilayah, yang selanjutnya disingkat RTRWadalah hasilperencanaan tata ruang
yang merupakan penjabaran strategi dan arahankebijakan pemanfaatan ruang wilayah nasional
dan pulau/kepulauan kedalamstruktur dan pola ruang wilayah.
13. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang selanjutnya disingkat RPJMN adalah
dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 5 (lima) tahunan.
14. Kerangka regulasi, adalah sekumpulan pengaturan yang diterbitkan oleh pemerintah daerah dalam
bentuk perUndang-Undangan untuk mencapai sasaran hasil pembangunan, sebagai bagian
integral dari upaya pembangunan daerah secara utuh.
15. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya
yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional.
16. Permasalahan pembangunan daerah adalah “gap expectation” antara kinerja pembangunan yang
dicapai saat ini dengan yang direncanakan/dibutuhkandan antara apa yang ingin dicapai dimasa
datang dengan kondisi riil saat perencanaan sedang disusun.
17. Isu-isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam
perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya yang signifikan bagi daerah dengan
karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, berjangka panjang dan menentukan tujuan
penyelenggaraan pemerintahan daerah dimasa yang akan datang.
18. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
19. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan
visi.
20. Arah kebijakan pembangunan jangka panjang daerah adalahpedoman untuk menentukan tahapan
dan prioritas pembangunan lima tahunan selama 20 (dua puluh) tahun guna mencapai sasaran
21. Sasaran adalah target atau hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang
diharapkan dari suatu kegiatan.
22. Agenda pembangunan adalah penerjemahan visi ke dalam tujuan-tujuan besar (strategic goals)
yang dapat mempedomani dan memberikan fokus pada penilaian dan perumusan strategi,
kebijakan, dan program.
23. Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang akan atau telah dicapai sehubungan
dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur.
24. Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif untuk masukan,
keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak yang menggambarkan tingkat capaian suatu program
atau kegiatan.
25. Musyawarah perencanaan pembangunan yang selanjutnya disingkat musrenbang adalah forum
antarpemangku kepentingan dalam rangka menyusun rencana pembangunan daerah.
26. Fasilitator adalah tenaga terlatih atau berpengalaman dalam memfasilitasi dan memandu diskusi
kelompok/konsultasi publik yang memenuhi kualifikasi kompetensi teknis/substansi dan memiliki
keterampilan dalam penerapan berbagai teknik dan instrumen untuk menunjang partisipatif dan
efektivitas kegiatan.
27. Koordinasi adalah kegiatan yang meliputi pengaturan hubungan kerjasama dari beberapa
instansi/pejabat yang mempunyai tugas dan wewenang yang saling berhubungan dengan tujuan