• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dimas Dwi Yunianto Firdastin. Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dimas Dwi Yunianto Firdastin. Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

UNS Angkatan 2012-2013)

Dimas Dwi Yunianto Firdastin

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract

Radio is an electronic mass media which deliver its messages using audio media or voice. Now, Radio has become a cheap and affordable mass media for everybody in whole areas. Not exception in Solo. Among radio stations in Solo, there are two famous radio stations in the young people. They are Solo Radio and Prambors Solo. To get many listener, everyday, both of them compete to make an interesting radio program started from the morning. They are Sriwedari from Solo radio and Desta & Gina In the Morning from Prambors.

The purpose of this research to knowing between Gratification Sought/GS and Gratification Obtained/GO for listener among Communication Science Students of UNS in 2012-2013 after listening radio program Sriwedari and Desta & Gina In the Morning. The research adopted Uses And Gratification approach and survey method. Data in this research obtained by spreading questionnaire to respondens. And then the data coded and interpreted. Furthermore, data gaps obtained by calculating using palmgreen’s gap formula. That gap formula operationalized by tabulation which the items in GS crossed with the items from GO.

At the end, both of radio station between Solo Radio and Prambors Solo have made the listeners felt satisfied. The result of satisfaction number from discrepancy formula of Palmgreen is Solo radio got 74,7 % while Prambors got 85,1%. Those numbers are included in high level of satisfaction which is from 67% to 100%. The numbers proof that Prambors gave more stratification than Solo Radio.

Keywords: Media Uses, Gratification Discrepancy, Solo Radio, Prambors, Palmgreen.

(2)

Pendahuluan

Pada dasarnya media massa merupakan sarana penyampaian pesan yaang berhubungan langsung dengan masyarakat luas misalnya radio, televisi, dan surat kabar. Kata media massa terbagi menjadi dua kata, media berarti alat (sarana) komunikasi, penghubung ataupun perantara, sedangkan massa adalah sekumpulan orang yang banyak sekali atau sekelompok manusia1. Dengan ini berarti media massa adalah alat pemberi informasi kepada massa atau masyarakat. Media massa memiliki 4 fungsi utama yakni: menginformasikan (to inform), mendidik (to educate), membentuk opini atau pendapat (to persuade), dan menghibur (to entertain)2.Yang dilakukan media pada dasarnya adalah menyajikan suatu informasi, baik untuk hiburan maupun berita sesuai dengan kebutuhan masyarakat luas sekarang ini.

Media massa merupakan suatu penemuan teknologi yang luar biasa, yang memungkinkan orang untuk mengadakan komunikasi bukan saja bagi para penerima pesan atau informasi tersebut (komunikan) tapi juga akan berpengaruh pada generasi mendatang. Dengan demikian media massa dapat mengatasi hambatan berupa pembatasan tempat atau kondisi geografis seiring berjalannya waktu. Setiap jenis media massa mempunyai sifat-sifat khasnya. Oleh karena itu penggunanya juga harus di perhitungkan sesuai dengan kemampuan serta sifat-sifat khasnya. Media massa yang dekat dengan masyarakat dan sudah ada bahkan sebelum kemerdekaan Indonesia adalah radio.

Radio merupakan media massa yang menyiarkan informasi dengan menggunakan gelombang frekuensi untuk menyebarkannya. Dewasa ini radio pun berkembang seiring berjalannya waktu dan teknologi komunikasi yang ada. Tidak hanya melalui gelombang frekuensi saja, kini radio pun menggunakan internet untuk menjangkau pendengar yang lebih luas lagi. Pendengar di seluruh dunia dapat

1Setiawan, Ebta. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kamus Versi Online/daring (dalam

jaringan). http://kbbi.web.id/skripsi (diakses pada 14-7-2015).

2 Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT Citra Aditya

(3)

mendengarkan siaran di suatu radio denganmenggunakan fitur streaming di situs

website radio tersebut. Sebuah radio tidak akan bisa berjalan dan terus menerus siaran

tanpa adanya pendengar. Keefektifan media penyiaran radio tergantung kepada seberapa banyak pendengar yang menikmati dan mendengarkan program-program radio.3

Salah satu radio yang cukup terkenal di Kota Solo adalah Solo Radio dan Prambors Solo. Solo Radio merupakan anak perusahaan media dari Radio Ardan di kota Bandung. PT Radio Bintang Media Swara atau yang lebih dikenal Solo Radio mengudara dalam jaringan frekuensi 92,9 FM untuk wilayah kota Solo dan sekitarnya. Slogan radio ini adalah “Famous, Fit and Fashionable Station In The City”. Target pendengar mereka berkisaran umur 15-30 tahun. Jangkauan wilayah

siaran Solo Radio meliputi: Solo, Karanganyar, Wonogiri, Klaten, Boyolali, Sragen, Kartasura, dan Sukoharjo.

Gambar 1: Mapping Solo Radio (Jangkauan frekuensi)4

3Prayudha, Harley. 2004. Radio Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik Penyiaran. Malang:

Bayumedia.

4 Solo Radio. 2013. Company Profile. http://soloradio.fm/main/about-us/company-profile/ (diakses

(4)

Selain Solo Radio stasiun di kota Surakarta yang juga digemari oleh pendengar adalah Prambors Solo. Prambors Solo adalah cabang stasiun radio Prambors Jakarta. Awalnya Prambors Soloterletak di Jl. Raya Ir.Soekarno HH.34 Solo Baru (nama baru) Jl. Raya Solo Permai HH.34 Solo Baru (nama lama) Sukoharjo 575525.Sampai akhirnya pada pertengahan tahun 2015 prambors Solo

berpindah tempat Gentan Sukoharjo. Prambors Solo mengudara 18 Jam Sehari. Yang dimana sebagian besar acaranya di relay langsung dari Jakarta.

Diantara sekian banyak program acara yang disiarkan,program acara pagi yang di siarkan oleh sebuah radio memegang andil yang cukup penting. Dikarenakan tujuan pendengar radio mendengarkan radio di pagi hari adalah untuk mendapatkan semangat dalam menjalani aktifitas hariannya. Maka dari itu penyiar yang membawakan acara di pagi hari harus bisa mencairkan suasana. Tidak hanya itu, acara radio pagi juga harus berbobot dengan informasi-informasi yang hangat.

Kedua radio tersebut menggunakan penyiar mereka yang paling berpengalaman dan terkenal. Dilihat dari aspek-aspek akan acara pagi radio, peneliti menganggap pentingnya acara Radio Pagi di sebuah radio untuk di teliti lebih lanjut. Dikarenakan belum banyak penelitian yang membahas acara pagi di sebuah Radio.

Penelitian ini menggunakan teori Uses and Gratification, karena penlitian ini berfokus pada khalayak atau konsumen media. Dengan teori dari Palmgreen dapat diukur seberapa besar tingkat kepuasan mulai dari Gratification Sought (kepuasan yang di inginkan) dan Gratification Obtained (kepuasan yang diperoleh) nya6.

Setelah menghitung antara GS dan GO kemudian dapat diketahui seberapa besar

Gratification Discrepancy (kesenjangan kepuasannya). Dan yang menjadi responden

penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS angkatan 2012-2013 reguler. Hal ini di sebabkan karena peneliti menganggap mereka sudah lebih kritis terhadap media dibandingkan dengan angkatan di bawah mereka.

5 Prambors Solo. 2014. Profil Company Prambors Solo.

http://www.pramborsfm.com/stations/99-2-fm-prambors-solo/ (diakses pada 18-02-2015)

(5)

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

1. Seberapa besar tingkat kepuasan yang diharapkan (Gratifications Sought) mahasiswa Ilmu Komunikasi S1 Reguler FISIP UNS angkatan 2012-2013 terhadap Siaran Sriwedari di Solo Radio dan Desta Gina In The Morning di Prambors?

2. Bagaimana pola penggunaan media radio (Media Use) yaitu dalam acara

SRIWEDARI di Solo Radio dan Desta & Gina In The Morning di Prambors pada

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS 2012-2013?

3. Seberapa besar tingkat kepuasan yang diperoleh (Gratifications Obtained) mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS S1 Reguler angkatan 2012-2013 terhadap acara SRIWEDARI di Solo Radio dan dan Desta & Gina In The Morning di Prambors?

4. Seberapa besar kesenjangan kepuasan (Gratifications Discrepancy) yang di peroleh mahasiswa Ilmu Komunikasi S1 Reguler FISIP UNS angkatan 2012-2013 setelah mendengarkan acara SRIWEDARI di Solo Radio dan dan Desta &

Gina In The Morning di Prambors?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengukur seberapa besar tingkat kepuasan yang diharapkan

(Gratifications Sought) mahasiswa Ilmu Komunikasi S1 Reguler FISIP UNS

angkatan 2012-2013 terhadap Siaran SRIWDARI di Solo Radio dan dan Desta &

Gina In The Morning di Prambors.

2. Untuk mengetahuibagaimana pola penggunaan media radio (Media Use) yaitu dalam acara SRIWDARI di Solo Radio dan dan Desta & Gina In The Morning di Prambors pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS 2012-2013.

(6)

3. Untuk mengukur seberapa besar tingkat kepuasan yang diperoleh (Gratifications

Obtained)mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS S1 Reguler angkatan 2012-2013

terhadap acara SRIWEDARI di Solo Radio dan dan Desta & Gina In The

Morning di Prambors.

4. Untuk mengukur seberapa besar kesenjangan kepuasan (Gratifications

Discrepancy) yang di peroleh mahasiswa Ilmu Komunikasi S1 Reguler FISIP

UNS angkatan 2012-2013 setelah mendengarkan acara SRIWEDARI di Solo Radio dan dan Desta & Gina In The Morning di Prambors.

Tinjauan Pustaka

1. Media Massa Sebagai penyalur Komunikasi Hiburan

Dewasa ini media massa bukan hanya penyalur berita-berita saja. Media massa sebagai fungsi hiburan seperti surat kabar, dan majalah, meskipun fungsi utamanya adalah informasi dalam bentuk pemberitaan, rubrik-rubrik hiburan selalu ada, apakah itu cerita pendek, cerita panjang, atau cerita bergambar. Rubrik-rubrik itu penting untuk melepaskan syaraf-syaraf setelah berjam-jam membaca berita-berita berat, yang terjadi di dalam maupun luar negeri7. Media massa dalam cakupan komunikasi massa itu adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, atau film. Jadi media massa modern merupakan produk teknologi modern yang selalu berkembang menuju kesempurnaan8.

Fungsi hiburan bagi sebuah media massa menduduki posisi paling penting dibandingkan dengan fungsi-fungsi yang lainnya9. Karena bagaimanapun salah satu fungsi dari komunikasi adalah untuk berisfat menghibur bagi siapapun yang terlibat didalam nya. Seperti yang di terangkan oleh Wilbur Schramm dalam buku Rivers, bahwa bahwa fungsi ke-4 komunikasi adalah Hiburan. Tetapi, kemudian

7Effendy, Onong Uchjana. 1990. “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”. Remaja Rosdakarya:

Bandung.

8Effendy, Onong Uchjana. 1990. “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”. Remaja Rosdakarya:

Bandung.

(7)

Gary Steiner dalam buku yang sama menegaskan pentingya fungsi hiburan tersebut namun juga harus bisa mendidik10. Semua komunikasi yang ada itu disebut sebagai komunikasi massa. Komunikasi massa ialah komunikasi yang isinya bersifat umum atau terbuka, sehingga mencakup baik komunikasi dengan menggunakan media massa, maupun komunikasi dengan langsung11.Komunikasi

massa mengedapankan untuk memberi informasi kepada orang banyak dalam sekali waktu.

2. Uses And Gratification

Penelitian Uses and Gratification berawal dari pandangan bahwa media massa tidak mempunyai andil atau kekuatan dalam mempengaruhi khalayak.12Uses and Gratification adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan pemenuhan dan penggunaan masyarakat akan media13. Inti dari teori ini adalah khalayak pada dasarnya menggunakan media massa atas dasar motif-motif tertentu, dan media dianggap berusaha memenuhi motif khalayak tersebut. Jika motif-motif yang diinginkan oleh khayalayak terpenuhi dengan menggunakan media (uses) maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi pula, dan kemudian terjadilah kepuasan (gratification) pada khalayak. Teori ini juga menekankan akan pendekatan manusiawi dalam melihat media massa. Dalam arti kata bahwa setiap manusia memiliki wewenang untuk memperlakukan media. Selain itu konsumen atau pendengar juga memiliki kebebasan untuk memutuskan bagaimana mereka menggunakan media dan bagaimana dampak pada dirinya.

Teori ini ditemukan oleh Elihu Katz, Jay G. Blumer, dan Michael Gurevitch yang pada awalnya kebutuhan psikologis dan sosial yang menimbulkan harapan pada media massa atau sumber-sumber lainnya yang kemudian membawa khalayak pada pola terpaaan media yang berlainan, dan menimbulkan

10Rivers, L. William & Jay W. Jensen & Theodore Peterson. 2008. “Media Massa dan Masyarakat

Modern Edisi kedua”. Kencana: Jakarta.

11Arifin, Anwar. 2003. “Ilmu komunikasi Sebagai pengantar ringkas”. Rajawali pers: Jakarta.

12Kriyanto, Rachmat. 2006. “Teknik Praktis Riset Komunikasi”. Kencana: Jakarta.

(8)

pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain barangkali termasuk yang juga tidak kita inginkan14. Setelah beberapa dekade teori ini di kembangkan oleh Palmgreen.

Teori dari Palmgreen ini tidak hhanya mencari tahu kebutuhan psikologis dari khalayak terhadap media tetapi juga mencari kesenjangan kepuasannya dengan kebutuhan yang didapat setelah menggunakan media. Dan teori dari Palmgreen

yang di dapakai dalam penelitian ini.

Khalayak yang menggunakan media akan diukur tingkat kepuasannya. Konsep pengukuran kepuasan akan media dalam memenuhi kebutuhan khalayak ini biasa disebut dengan GS (Gratification Sought) dan GO (Gratification

Obtained). GS merupakan kepuasan yang dicari oleh khalayak dalam

menggunakan media. Dengan kata lain yang menjadi motif dirinya dalam menggunakan media massa, sedangkan GO adalah kepuasan nyata yang didapat oleh khalayak setelah mengkonsumsi jenis media tertentu.

Untuk mengukur kesenjangan kepuasan yang terjadi atau tidak adalah sebagai berikut:

a) Jika mean skor (rata-rata skor) GS lebih besar dari mean skor GO (mean skor GS >mean skor GO), maka terjadi kesenjangan kepuasan, karena kebutuhan yang diperoleh lebih sedikit di bandingkan dengan kebutuhan yang diinginkan. Media tidak dapat memuaskan kalayaknya.

b) Jika mean skor GS sama dengan mean skor GO (mean skor GS = mean skor GO), maka terjadi kesenjangan kepuasan karena jumlah semua kebutuhan yang diinginkan terpenuhi.

c) Jika mean skor (rata-rata skor) GS lebih kecil dari mean skor GO (mean skor GS <mean skor GO), maka terjadi kesenjangan kepuasan karena kebutuhan yang di peroleh lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan yang diharapkannya15.

14Kriyanto, Rachmat. 2006. “Teknik Praktis Riset Komunikasi”. Kencana: Jakarta.

15Palmgreen, P., & Rayburn, J.D. 1985. Media gratifications research: current perspectives. Beverly

(9)

3. Radio

Radio adalah salah satu jenis media massa elektronik yang hingga saat ini masih digemari oleh masyarakat luas khususnya Indonesia. Bagaimana tidak, tidakhanya media massa cetak atau televisi radio pun ikut berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Terbukti kini dengan adanya teknologi Internet siaran radio bisa didengarkan dimana saja asalkan radio tersebut juga mengudara dengan teknologi streaming di Internet. Radio merupakan media massa yang menggunakan peralatan siaran untuk menyebarkan informasi atau pesan yang dimiliki. “Siaran dibedakan menjadi dua tipe yakni AM (Amplitudo Modulation) dan FM (Frequency Modulation). AM merupakan tipe siaran dimana suara dibawa melalui perubahan ketinggian atau amplitudo gelombang radio. Sementara FM adalah tipe siaran yang informasi suaranya dibawa oleh getaran frekuensi dari radio sekitar pusat frekuensi yang di bawa”16.

Dalam bukunya Bland menceritakan bahwa awal mulanya berdirinya siaran radio diawali di negara-negara Eropa. Seperti Inggris dengan perusahaan

British Broadcasting Corporation (BBC) nya pada tahun 1922, atau atau siaran

dari pemerintahan perancis pada tahun 1921. Kemampuan radio melalui konsentrasi Audio (mendengar, lebih memungkinkan suatu penempaan aspek sosial-politik, seperti kesadaran akan kesatuan bangsa17. Dikarenakan persipan sebuah radio jauh lebih sederhana dibandingkan dengan siaran televisi, sehingga apa yang disiarkan melalui radio menjadi jauh lebih hidup. Hal itu juga disebabkan karena bahasa yang digunakan oleh radio merupakan bahasa yang lebih sederhana atau bahasa sehari-hari, sehingga pemberian informasi dari penyiar (komunikator) ke pendengar (komunikan) lebih dapat diterima18.

16Prayudha, Harley. 2004. “Radio: Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik Penyiaran”.

Banyumedia: Malang.

17Susanto, Astrid S. 1982. “Komunikasi kontemporer”. Binacipta: Bandung.

18Lotta, Sara. 2014. Radio & Interculturality. Journal of International Scientific

(10)

Cara kerja media radio adalah dimana media radio tersebut membuat konstruksi makna sosial dalam hal ini membicaraan isu-isu yang tengah booming

disekitar kita dan disajikan atau disiarkan oleh penyiar kepada para pendengarnya19. Kefektifan Media penyiaran radio tergantung kepada seberapa banyak pendengar yang menikmati dan mendengarkan program-program radio20

Tannenbaum Cary menjelaskan 5 kharakteristik radio21, yakni:

a. Radio terdapat dimana-mana b. Radio bersifat memilih c. Radio bersifat Ekonomis

d. Radio cepat menyampaikan Informasi e. Radio berisifat Partisipasif

Metodologi

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah Deskriptif-Kuantitatif. Penelitian ini akan membuktikan bahwa program acara Desta & Gina In The Morning dan

Sriwedari berpengaruh terhadap tingkat kepuasan Pendengar di kalangan Mahasiswa

Komunikasi UNS. Tujuan dari format Deskriptif-Kuantitatif ini adalah membuktikan hipotesis dari teori yang ada dan melalui data-data yang berlandaskan objektif dan empiris. Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan metode survei dengan menyebar kuisioner kepada mahasiswaIlmu Komunikasi FISIP angkatan 2012-2013 reguler.

19El Saj, Hala & Charles M Sharraf. 2012. Media Influence On Working Class Women Social

Values in Abu Dhabi. Journal Of International Scientific Publications: Media and

Mass Communication, Volume 1.(www.scientific-publications.net diunduh pada 10-06-2015)

20Prayudha, Harley. 2004. “Radio: Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik Penyiaran”.

Banyumedia: Malang.

21Prayudha, Harley. 2004. “Radio Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik” Penyiaran.

(11)

Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Komunikasi UNS angkatan 2012-2013 reguler yang masih aktif kuliah dan tahu akan program acara Desta &

Gina In The Morning dan Sriwedari. Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak

67 orang sebagai representratif gambaran dari keseluruhan populasi.

Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data peneliti menggunakan metodfe survey dan dibagikan kepada responden secara langsung. Analisis data yang digunakan menggunakan teknik analisis univariat. Dikarenakan teknik ini cocok untuk penelitian deskriptif. Kemudian hasil dari analisis tersebut akan digunakan untuk analsis selanjutrnya yaitu analisis kesenjangan yang dipopulerkan oleh

Palmgreen. Karena teori Palmgreen tidak hanya mengukur tingkat penggunaan

media saja, tetapi juga kesenjangan antara sebelum dan sesudah menggunakan media22.

Sajian Data

Setelah para responden mengisi kuisioner dan menjawab pada masing-masing pertanyaan, penulis membagi membagi hasil ukur nilai yang di berikan responden pada masing-masing pertanyaan yang telah diisi dengan 3 kategori kelas. Pertama adalah kategori Penting, dimana bila responden memberikan skor antara 7-9 pada pertanyaan yang ada. Kedua adalah kategori Cukup apabila responden memberikan skor 4-6 pada pertanyaannya. Yang ketiga adalah kategori Tidak penting apabila responden memberikan skor 1-3 saja pada pertanyaannya.

22Palmgreen, P., & Rayburn, J.D. 1985. Media gratifications research: current perspectives. Beverly

(12)

1. Gratification Sought

Tabel I.1

Jenis-Jenis Kebutuhan Gratifications Sought.

No. Kepuasan Yang Dicari

Sangat Penting Sangat Tidak Penting

9 8 7 6 5 4 3 2 1

F % F % F % F % F % F % F % F % F %

1

Untuk Mengetahui lebih dalam akan Isu yang tengah hangat.

4 5,97 10 14,92 19 28,36 14 20,90 14 20,90 3 4,47 3 4,47

2

Untuk Memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan. 4 5,97 9 13,43 18 26,86 14 20,90 10 14,92 10 14,92 2 2,98 3 Membentuk kepribadian yang peka terhadap berbagai peristiwa dan isu sosial yang beredar di sekitar kita. 2 2,98 6 8,95 12 17,91 20 29,85 16 23,88 5 7,46 3 4,47 2 2,98 1 1,49 4 Untuk menambah Kepercayaan Diri 2 2,98 7 10,44 13 19,40 14 20,90 12 17,91 12 17,91 5 7,46 2 2,98 1 1,49 5 Agar mendapat bahan Obrolan dengan orang lain

5 7,46 11 16,42 12 17,91 14 20,90 13 19,40 8 11,94 3 4,47 2 2,98 6 Untuk Berkumpul Bersama Keluarga dan Teman 2 2,98 4 5,97 8 11,94 6 8,95 18 26,86 7 10,44 9 13,43 10 14,92 3 4,47 7 Untuk Penyemangat Sebelum memulai Aktifitas 3 4,47 17 25,27 19 28,36 9 13,43 10 14,92 5 7,46 3 4,47 2 2,98 8 Untuk Mengisi Waktu Luang 8 11,94 18 26,86 18 26,86 15 22,38 4 5,97 5 7,46 2 2,98 9 Untuk Memperoleh Hiburan 14 20,90 23 34,32 13 19,40 11 16,42 2 2,98 1 1,49 2 2,98 1 1,49

Skor yang diberikan oleh 67 orang responden perihal kepuasan yang mereka cari dalam mendengarkan radio pagi berdasarkan data survey.

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa responden cenderung menganggap hampir semua jenis kebutuhan yang dicari pada media massa radio masuk kategori penting. Bahkan pada perolehan skor tertinggi ada pada skala 7 sebesar yaitu sebesar 21,9% responden menyatakan hal tersebut penting untuk dicari pemuas kebutuhannnya pada radio. Selanjutnya, pentingnya pemuas kebutuhan yang diinginkan oleh responden semakin terlihat pada hasil tabulasi dari tabel diatas yang

(13)

kemudian diklarifikasikan menjadi 3 buah kategori, yakni: Penting, Cukup, dan Tidak Penting.

2. Gratification Obtained

Tabel I.2

Jenis-Jenis Kebutuhan Gratification Obtained

No. Kebutuhan Acara

Sangat Puas Sangat Tidak Puas

9 8 7 6 5 4 3 2 1

F % F % F % F % F % F % F % F % F %

1

Untuk Mengetahui lebih dalam akan Isu yang tengah

hangat.

Sriwedari 3 4,5 6 9 10 14,9 18 26,8 16 23,9 9 13,4 4 6 1 1,5 0 0

D&GITM 5 7,5 10 14,9 8 11,9 17 25,4 13 19,4 8 11,9 4 6 2 3 0 0

2 Untuk Memperluas wawasan

dan ilmu pengetahuan.

Sriwedari 0 0 10 14,9 18 26,8 10 14,9 14 20,9 9 13,4 5 7,5 1 1,5 0 0

D&GITM 2 3 18 26,8 12 17,9 13 19,4 12 17,9 4 6 4 6 2 3 0 0

3

Membentuk kepribadian yang peka terhadap berbagai peristiwa dan isu sosial yang beredar di sekitar kita.

Sriwedari 1 1,5 5 7,5 10 14,9 13 19,4 21 31,3 9 13,4 6 9 1 1,5 1 1,5 D&GITM 2 3 6 9 10 14,9 11 16,4 18 26,8 12 17,9 5 7,5 1 1,5 2 3 4 Untuk menambah Kepercayaan Diri Sriwedari 1 1,5 4 6 7 10,4 13 19,4 18 26,8 13 19,4 8 11,9 1 1,5 2 3 D&GITM 3 4,5 5 7,5 9 13,4 11 16,4 15 22,4 16 23,8 7 10,4 0 0 1 1,5

5 Agar mendapat bahan

Obrolan dengan orang lain

Sriwedari 1 1,5 9 13,4 16 23,9 9 13,4 13 19,4 12 17,9 5 7,5 2 3 0 0

D&GITM 5 7,5 7 10,4 20 29,5 10 14,9 7 10,4 10 14,9 6 9 2 3 0 0

6 Untuk Berkumpul Bersama

Keluarga dan Teman

Sriwedari 2 3 3 4,5 7 10,4 13 19,4 11 16,4 12 17,9 13 19,4 5 7,5 1 1,5

D&GITM 3 4,5 3 4,5 6 9 13 19,4 14 20,9 9 13,4 14 20,9 4 6 1 1,5

7 Untuk Penyemangat

Sebelum memulai Aktifitas

Sriwedari 2 3 11 16,4 13 19,4 17 25,4 7 10,4 9 13,4 5 7,5 1 1,5 2 3

D&GITM 6 9 10 14,9 20 29,5 12 17,9 5 7,5 5 7,5 5 7,5 2 3 2 3

8 Untuk Mengisi Waktu

Luang

Sriwedari 5 7,5 10 14,9 21 31,3 16 23,9 8 11,9 6 9 1 1,5 0 0 0 0

D&GITM 8 11,9 12 17,9 22 32,8 13 19,4 8 11,9 3 4,5 0 0 0 0 1 1,5

9 Untuk Memperoleh Hiburan

Sriwedari 8 11,9 12 17,9 22 32,8 11 16,4 8 11,9 5 7,5 1 1,5 0 0 0 0

D&GITM 17 25,4 9 13,4 24 35,8 6 9 6 9 4 6 0 0 1 1,5 0 0

Sumber: Skor yang diberikan oleh 67 orang responden perihal kepuasan yang mereka dapat dalam mendengarkan radio pagi berdasarkan data survey

(14)

a. Motif Informasi

i. Untuk mengetahui informasi lebih dalam dari berbagai peristiwa yang berkaitan dengam masyarakat sekitar.

Pada pertanyaan ini dari tabel diatas point pertama sebagian besar responden berada mendapatkan kepuasan pada kisaran skor 4 hingga 6. Dimana hal ini menunjukan kepuasan yang didapatkan responden perihal kepuasan mengenai informasi isu yang beredar masuk dalam kategori cukup. Namun perolehan skor yang didapati berbeda antara Sriwedari dan Desta & Gina In The

Morning. Dimana Sriwedari mendapatkan skor 64,2 persen untuk kategori

nilai kepuasan cukup, dan Desta & Gina In The Morningsebanyak 56 persen. ii. Motif Untuk memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan.

Pada pertanyaan point kedua pemenuhan akan pengetahuan dan wawasan yang didapatkan dalam acara tersebut 49,2 persen responden memberikan skor yang masuk dalam kategorisasi cukup untuk acara Sriwedari. Sedikit di bawahnya 41,8 persen responden memberikan skor yang masuk dalam kategorisasi tinggi. Sementara untuk acara Desta & Gina In The Morning 47,7 persen responden memberikan skor yang masuk dalam kategorisasi puas, yakni skor kisaran anatar 7-9. Dan 43 persen responden memberikan skor yang masuk dalam kategori cukup.

b. Motif Identitas Personal

i. Untuk membentuk kepribadian yang peka terhadap berbagai peristiwa dan isu sosial yang beredar di sekitar kita.

Sebanyak 59,7 persen responden untuk acara Sriwedari memberikan skor yang masuk dalam kategorisasi cukup pada penelitian ini. Sementara 23 persen lainnya memberikan skor yang masuk dalam kategorisasi puas. Pada acara Desta & Gina In The Morning responden memberikan skor yang masuk dalam kategorisasi cukup yakni sebesar 61,2 persen. Sementara 26,8 persen lainnya masuk dalam kategori puas. Dalam hal ini bisa dilihat bahwa hanya dua puluh persen saja responden yang memberikan skor dalam kategori puas.

(15)

Sementara 12 persen responden pada acara Sriwedari dan Desta & Gina In

The Morning memberikan skor yang masuk dalam kategori tidak puas.

ii. Untuk menambah Kepercayaan Diri

65,7 persen dan 62,7 persen responden untuk acara Sriwedari dan Desta &

Gina In The Morning memberikan skor yang masuk dalam kategori cukup.

Sementara 17,9 persen dan 25,4 persen responden memberikan skor yang masuk dalam kategori puas. Perbandingan skor yang sangat jauh antara skor yang masuk kategori cukup dengan kategori puas.

c. Motif Interaksi Sosial

i. Agar mendapat bahan Obrolan dengan orang lain

Sebanyak 50,7 persen responden memberikan skor yang masuk dalam kategori cukup dan 38, persen responden meberikan skor yang masuk dalam kategori puas untuk acara Sriwedari. Sementara untuk acara Desta & Gina In

The Morning47,7 persen responden memberikan skor yang masuk dalam

kategori puas dan 40,3 persen responden memberikan skor yang masuk dalam kategori cukup. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa reponden merasa acara

Desta & Gina In The Morning lebih bisa memberikan kepuasan dalam hal

membantu mendapatkan obrolan dengan orang lain di bandingkan dengan acara Sriwedari.

ii. untuk Berkumpul Bersama Keluarga dan Teman

Untuk pemenuhan kebutuhan dalam membuat kumpul bersama teman dan keluarga acara Sriwdari berhasil mendapatkan 53,7 persen responden dan masuk dalam kategori cukup. Demikian pula dengan acara Desta & Gina In

The Morning yang mendapatkan skor yang sama. Dan acara Sriwedari

danDesta & Gina In The Morning sama mendapatkan 17,9 persen responden

(16)

d. Motif Hiburan

i. Untuk Penyemangat Sebelum memulai Aktifitas

Sriwedari mendapatkan skor 49,2 persen responden dalam kategori Cukup dan sedikit di bawahnya sebesar 38, persen untuk kategori puas. Sementara untuk acara Desta & Gina In The Morning berhasil mendapatkan 53,7 persen responden untuk kategorisasi puas dan 32,8 persen responden masuk kategori cukup. Hal ini berbanding terbalik antara acara Sriwedari dan Desta & Gina

In The Morning sebagian besar responden masuk dalam kategori Cukup untuk

Sriwedari dan kategori Tinggi untuk acara Desta & Gina In The Morning. ii. Untuk Mengisi Waktu Luang

Perihal pemenuhan kepuasan akan pengisian waktu luang yang dibutuhkan oleh responden, kedua media tampaknya sangat unggul dalam hal tersebut. terbukti dalam hasil penelitian ini dimana acara Sriwedari dan Desta & Gina

In The Morning mendapatkan skor yang masuk dalam kategorisasi puas

sebanyak 53,7 persen dan 62,6 persen. Hal ini dimungkinkan karena acara tersebut yang disiarkan tiap pagi dan dimulai sebelum memulai aktifitas sehari-hari.

iii. Motif Untuk Memperoleh Hiburan

Dalam pemuasan akan hal memperoleh hiburan kedua acara terbukti mampu memuaskan responden. Hal ini dapat dilihat bahwa yang masuk dalam kategori puas pada acara Sriwedari sebesar 62,7 persen suara. Acara Desta &

Gina In The Morning ternyata mendapat point yang jauh lebih tinggi lagi

yakni sebesar 74,6 persen responden memberikan nilai yang masuk dalam kategori puas. Hal ini mugkin dikarenakan konten acara mereka yang menarik dan dibawakan dengan cara ringan dan menghibur.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil olah data akan variabel kepuasan yang di cari(Gratification

(17)

Obtained), dan kesenjangan kepuasan (Gratification Discrepancy) akan siaran acara radio Sriwedari dari Solo Radio dan Desta & Gina In The Morning dari Prambors maka penulis memberi kesimpulan sebagai berikut:

1. Kepuasan yang Dicari (Gratification Sought)

Pada hasil di bab sebelumnya dari 9 item pertanyaan yang di tawarkan oleh peneliti kepada responden sebagian besar merupakan kebutuhan yang di cari oleh responden dengan cara mendengarkan siaran radio acara Sriwedari dan Desta &

Gina In The Morning. Hal itu dapat terlihat dimana sebagian besar kebutuhan

yang ditawarkan responden memberikan point 9-7 dari 9 skala pemuas kebutuhan yang ada. Yang dimana skala 9-7 merupakan skala yang masuk dalam klasifikasi Penting. Dimana dari 9 item pertanyaan point angka 7 adalah yang paling sering di berikan responden dalam tiap-tiap item yang di tawarkan untuk kebutuhan yang ingin di penuhi oleh responden. Dalam penelitian ini point 7 mendapatkan suara responden sebesar 21,9 persen. Di bawahnya ada point 6 yang mendapat suara 19,4 persen dan point 7 sebesar 17,41 persen.

2. Kepuasan yang Di Dapatkan (Gratification Obtained)

Dari data yang didapatkan untuk setiap point pertanyaan kebutuhan yang mereka dapatkan dari skala 1-9 keseluruhan responden memberikan point yang seluruhnya di rata-ratakan masuk dalam kategori cukup puas. Baik untuk acara

Sriwedari maupun Desta & Gina In The Morning. Sementara yang memilih

kategori puas sebanyak 35 persen untuk acara Sriwedari dan 43 persen untuk acara Desta & Gina In The Morning.

3. Kesenjangan Kepuasan (Gratification Discrepancy)

Dari perhitungan kesenjangan kepuasan yang telah didapatkan dengan rumus dari

Palmgreen maka di ketahui bahwa kesenjangan kepuasan baik dari acara

Sriwedari maupun acara Desta & Gina In The Morning kedua-duanya

mendapatkan skor yang dimana masuk dalam kalsifikasi tinggi yaitu kisaran 67%-100%. Namun acara Desta & Gina In The Morning lebih bisa memberikan

(18)

kepuasan kepada respondennya dibandingkan acara Sriwedari yaitu sekitar 85,1 persen untuk acara Desta & Gina In The Morningdan Sriwedari 74,7 persen.

Saran

Dalam penelitian ini peneliti memberikan gambaran kesenjangan kepuasan pendengar antara media Solo Radio dan Prambors dalam program acara morning show mereka yakni: Sriwedari dan Desta & Gina In The Morning. Dengan penelitian ini pula dapat diketahui bagaimana pendapat dari para pendengar mengenai kepuasan yang didapat mengenai acara-acara tersebut. Setelah dari itu setelah didapatkan kesimpulan yang ada maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

Untuk acara Sriwedari agaknya perlu di tingkatkan kembali konten acara dan tema-tema yang dibawakan sehari-harinya. Karena dari hasil penelitian ini menunjukan kepuasan yang di peroleh antara bahwa acara Desta & Gina In The

Morning lebih unggul dari pada Sriwedari. Maka dari itu mohon dari pihak Solo

Radio lebih memperhatikan tentang kualitas siarannya.

Untuk acara Desta & Gina In The Morning dari hasil penelitian menunjukan bawaha acara ini mengungguli dari segi memberikan kepuasan pada pendengarnya di bandingkan acara Sriwedari. Tapi perlu adanya penguasaan kualitas agar prestasi yang telah di raih tidak menurun.

Untuk selanjutnya apa bila ada yang berminat untuk melakukan penelitian yang serupa agaknya perlu melakukan penelitian dalam cakupan yang lebih luas hingga bisa mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Daftar Pustaka

Arifin, Anwar. (2003). “Ilmu komunikasi Sebagai pengantar ringkas”. Rajawali pers: Jakarta.

Effendy, Onong Uchjana. (1990). “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”. Remaja Rosdakarya: Bandung.

Effendy, Onong Uchjana. (1993). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

(19)

El Saj, Hala & Charles M Sharraf. (2012). Media Influence On Working Class Women Social Values in Abu Dhabi. Journal Of International Scientific Publications: Media and Mass Communication, Volume 1. (www.scientific-publications.net diunduh pada 10-06-2015).

Kriyanto, Rachmat. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana: Jakarta. Lotta, Sara. 2014. Radio & Interculturality. Journal of International Scientific

Publications Vol 3. (www.scientific-publications.net diunduh pada 10-06-2015).

Nurudin. (2003). “Komunikasi Massa”.Cespur: Malang.

Palmgreen, P., & Rayburn, J.D. (1985). Media gratifications research: current

perspectives. Beverly Hills: Sage

Prambors Solo. (2014). Profil Company Prambors Solo.

http://www.pramborsfm.com/stations/99-2-fm-prambors-solo/ (diakses pada 18-02-2015)

Prayudha, Harley. (2004). Radio Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik

Penyiaran. Malang: Bayumedia.

Rakhmat, Jalaludin. (2004). “Metode Penelitian Komunikasi”. Rosdakarya: Bandung.

Rivers, L. William & Jay W. Jensen & Theodore Peterson. (2008). “Media Massa dan Masyarakat Modern Edisi kedua”. Kencana: Jakarta.

Setiawan, Ebta. (2012). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kamus Versi

Online/daring (dalam jaringan). http://kbbi.web.id/skripsi (diakses pada

14-7-2015).

Solo Radio. (2013). Company Profile. http://soloradio.fm/main/about-us/company-profile/ (diakses pada 18-02-2015)

Gambar

Gambar 1: Mapping Solo Radio (Jangkauan frekuensi) 4

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penulisan hukum (skripsi) berjudul : ARGUMENTASI KASASI PENUNTUT UMUM TERHADAP PUTUSAN BEBAS JUDEX FACTI AKIBAT KESALAHAN

Kerusakan ini terjadi pada pertemuan tepi permukaan perkerasan dengan bahu jalan tanah (bahu tidak beraspal) atau juga pada tepi bahu jalan beraspal.. dengan

Berdasarkan latar belakang proyek dan permasalahan yang ditulis oleh penulis, yaitu diperlukan lokasi / tempat yang masih memiliki potensi kualitas udara yang

Diharapkan hakim dalam mengadili kasus kematian akibat minuman keras oplosan tidak hanya terpaku pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana saja, melainkan juga dapat

Contoh penggunaan teknik maserasi dan sokletasi dalam ekstraksi fitokimia telah dilakukan antara lain adalah penelitian yang dilakukan Asih (2009), Isolasi dan Identifikasi

Guna mendukung dan meningkatkan prestasi dalam kegiatan olahraga khususnya futsal harus diimbangi dengan tersedianya fasilitas pembinaan olahraga yang memadai sesuai

[r]

Pada jenjang Magister (S2), seorang mahasiswa harus menyelesaikan beban studi sekurang-kurangnya 36 (tiga puluh enam) SKS dan sebanyak-banyaknya 50 (lima puluh) SKS yang