Pengelolaan sumber elektronik di perpustakaan dapat dilakukan dengan menggunakan standar pengatalogan AACR2 dan format metadata MARC21. AACR2 merupakan standar
pengatalogan untuk deskripsipsi bibliografis dan
akses. Pengatalogan sumber elektronik di dalam AACR2 diatur pada bagian 9. MARC merupakan standar pengatalogan untuk otomasi perpustakaan
terutama untuk pertukaran data bibliografis yang
telah mendapatkan ISO 2709 dan saat MARC telah berkembang menjadi MARC21. MARC21 mengatur untuk pengelolaan semua jenis bahan perpustakaan termasuk sumber elektronik baik dalam bentuk offline maupun online.
2. Anglo American Cataloguing Rules (AACR)
Anglo-American Cataloguing Rules (selanjutnya disingkat AACR) merupakan peraturan pengatalogan untuk semua jenis bahan perpustakaan baik tercetak maupun noncetak. AACR terbit pertama kali pada tahun 1967 dikenal dengan AACR1. Prinsip umum peraturan tersebut didasarkan atas “Statement
of Principles” yang disetujui oleh 53 Negara pada International Conference on Cataloging Principles di Paris tahun 1961.
Tahun 1988 dilakukan revisi terhadap AACR1 sehingga terbitlah AACR edisi kedua yang lebih dikenal dengan AACR2, sebagai hasil kerjasama antara American Library Association, Library Association (Inggris), Library of Congress, dan Canadian Library Association. Pada tahun 2002 dilakukan revisi terhadap AACR2 dan terakhir pada tahun 2005 diterbitkan pemuktahiran terhadap AACR2 revisi 2002 dengan judul “Anglo-American Cataloguing Rules Second Edition 2002 Revision 2005 Update”.
AACR2 telah banyak diterapkan diberbagai perpustakaan di dunia. Selain itu AACR2 juga sudah diadaptasi dan diterjemahkan di 24 negara di dunia. Perpustakaan Nasioanal RI telah mengadaptasi AACR2 tersebut antara lain diterbitkan dalam bentuk Peraturan Katalogisasi Indonesia edisi pertama terbit tahun 1980 dan edisi ke 4 terbit tahun 1992. Tahun 2005 dilakukan penterjemahan AACR2 secara keseluruhan dan tahun 2007 diterbitkan Peraturan Pengatalogan Indonesia.
Perubahan yang mendasar pada terbitan revisi AACR update 2005 (AACR2R2005) yaitu berkaitan dengan peraturan untuk jenis bahan perpustakaan sumber elektronik (e-resources) dan sumber daya berkesinambungan (continuing resources) seperti, serial, majalah, jurnal, dsb. Seiring dengan terbitan AACR2 update 2005 pada bulan April 2005 Joint Steering Committee (JSC) membuat gagasan revisi AACR2 dengan pendekatan yang baru dengan nama Resource Description and Access atau dikenal dengan RDA.
3. MARC21
MARC merupakan akronim dari Machine Readable Cataloging. MARC merupakan metadata yang digunakan untuk pengatalogan semua jenis bahan perpustakaan pada perpustakaan terotomasi, perpustakaan digital maupun digunakan untuk kerjasama antar pepustakaan. MARC pertama kali dikembangkan pada awal tahun 1960an oleh Henriette D. Avram di Perpustakaan Library of Congress (selanjutnya disingkat LC).
Pada bulan April 1966 dimulai analisis dan desain untuk pengatalogan format buku. Format ini dikenal dengan MARC I.Format MARC I dinilai masih memiliki sejumlah keterbatasan, sehingga kemudian dikembangkan dengan menghasilkan MARC II dengan struktur (tag, indicator, dan kode sub ruas). Format MARC II mulai digunakan pada tahun 1967, yang selanjutnya disebut MARC. Format ini cocok dengan edisi kedua dari Anglo-American Cataloguing Rules revisi tahun 1988 (AACR2).
Format MARC selanjut dikembangkan untuk berbagai jenis bahan perpustakaan, format serial dan dan peta dikembangkan pada tahun 1970,
format film dikembangkan pada tahun 1971, format
manuskrip dikembangkan pada tahun 1973, dan format musik dan rekaman suara dikembangkan pada tahun 1975. Format MARC telah diadopsi menjadi standar nasional (standard ANSI Z39.2) pada tahun 1971 dan sebagai standar internasional ISO 2709 pada tahun 1973.
Format MARC ini kemudian dikembangkan oleh negara tertentu untuk kepentingan nasionalnya. Dalam perkembangannya, format MARC muncul di berbagai negara dengan sebutan seperti,
Abstrak
Perpustakaan digital diidentikkan dengan adanya koleksi E-Resources seperti e-journal, e-book dan websites. Dalam 10 tahun terakhir ini perkembangan koleksi E-Resources di perpustakaan-perpustakaan dunia sangat luar biasa dan telah berevolusi menjadi koleksi unggulan yang akan dilayankan kepada pemustaka. Koleksi sumber elektronik akan berdayaguna lebih jika dikelola dengan standar internasional. seperti, AACR2 dan MARC21. Melalui standar tersebut maka koleksi E-Resources dapat dimanfaatkan secara bersama terutama melalui informasi metadata deskripsi. AACR adalah singkatan dari Anglo American Cataloguing Rules, merupakan pedoman internasional dalam pengatalogan deskriptif untuk berbagai jenis bahan perpustakaan dan titik akses dalam katalog. AACR terbit pertama kali tahun 1967 dan revisi terakhir AACR2 tahun 2005. AACR2 bagian 9 mengatur deskripsi bibliografis untuk bahan perpustakaan E-Resources. MARC 21 merupakan standar metadata pengatalogan terotomasi untuk semua jenis bahan perpustakaan termasuk bahan perpustakaan E-Resources. MARC pertama kali dirancang pada tahun 1960an dan MARC 21 merupakan edisi yang paling muktahir terbit pada tahun 2003. MARC telah diadopsi menjadi ISO 2709 sebagai standar kounikasi data bibliografis. Tujuan dari tulisan ini yaitu memberikan gambaran mengenai: (1) pengertian dan jenis E-Resources; (2) pengelolaan E-Resources berdasarkan AACR2 dan MARC21; (3) penerapan dan contoh-contoh dalam pengatalogan E-Resources.
Kata kunci: AACR2, ISO 2709, MARC21, pengatalogan, sumber elektronik. Abstract
Digital library is identified with E-Resources collections such as e-journals, e-books and websites. In the last 10 years, the development of E-Resources collections in the libraries in the world is extraordinary and has become seed collection which is served to the users. The electronic collection will efficient if it is managed with international standard such as : AACR2 and MARC21. Through these standards, E-Resources collections can be used together, especially through information metadata descriptions. AACR is the abbreviation of the Anglo American Cataloguing Rules, an international guideline in cataloging descriptive for various types of library materials and access point in catalog. AACR first published in 1967 and last revised is in 2005. AACR2 section 9 set for bibliographic description of E-resources library materials. MARC 21 is standard of cautomated metadata catalogging for all types of library materials including E-Resources library material. MARC first designed is in the 1960s and MARC 21 is the most modern edition which is published in 2003. MARC has been adopted into ISO 2709 as comunication standard bibliographic data. The purpose of this paper is to give an overview of: (1) the definition and types of E-Resources; (2) the management of E-Resources based on AACR2 and MARC21; (3) the application and examples in E-Resources cataloging.
Keyword :AACR21, ISO 2709, MARC 21, Cataloging, electronic resources
PENGELOLAAN
E-RESOURCES
DENGAN AACR2 DAN MARC 21
Suharyanto
Pustakawan Madya, Perpustakaan Nasional RI
1. Pendahuluan
Pada tanggal 4 September 2013 telah dibuka perpustakaan umum tanpa buku di Bexar County Biblio Tech Library, Texas. Perpustakaan tersebut menyediakan semua koleksi dalam bentuk digital sekitar 10.000 e-book. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan koleksi di perpustakaan sudah
mulai bergeser ke arah bentuk digital secara penuh. Koleksi perpustakaan dalam bentuk digital biasa dikenal dengan istilah e-resources (selanjutnya digunakan istilah sumber elektronik). Jenis-jenis sumber elektronik yang biasa dikenal misalnya e-book, e-juornal, e-map, dll.
Pengelolaan sumber elektronik di perpustakaan dapat dilakukan dengan menggunakan standar pengatalogan AACR2 dan format metadata MARC21. AACR2 merupakan standar
pengatalogan untuk deskripsipsi bibliografis dan
akses. Pengatalogan sumber elektronik di dalam AACR2 diatur pada bagian 9. MARC merupakan standar pengatalogan untuk otomasi perpustakaan
terutama untuk pertukaran data bibliografis yang
telah mendapatkan ISO 2709 dan saat MARC telah berkembang menjadi MARC21. MARC21 mengatur untuk pengelolaan semua jenis bahan perpustakaan termasuk sumber elektronik baik dalam bentuk offline maupun online.
2. Anglo American Cataloguing Rules (AACR)
Anglo-American Cataloguing Rules (selanjutnya disingkat AACR) merupakan peraturan pengatalogan untuk semua jenis bahan perpustakaan baik tercetak maupun noncetak. AACR terbit pertama kali pada tahun 1967 dikenal dengan AACR1. Prinsip umum peraturan tersebut didasarkan atas “Statement
of Principles” yang disetujui oleh 53 Negara pada International Conference on Cataloging Principles di Paris tahun 1961.
Tahun 1988 dilakukan revisi terhadap AACR1 sehingga terbitlah AACR edisi kedua yang lebih dikenal dengan AACR2, sebagai hasil kerjasama antara American Library Association, Library Association (Inggris), Library of Congress, dan Canadian Library Association. Pada tahun 2002 dilakukan revisi terhadap AACR2 dan terakhir pada tahun 2005 diterbitkan pemuktahiran terhadap AACR2 revisi 2002 dengan judul “Anglo-American Cataloguing Rules Second Edition 2002 Revision 2005 Update”.
AACR2 telah banyak diterapkan diberbagai perpustakaan di dunia. Selain itu AACR2 juga sudah diadaptasi dan diterjemahkan di 24 negara di dunia. Perpustakaan Nasioanal RI telah mengadaptasi AACR2 tersebut antara lain diterbitkan dalam bentuk Peraturan Katalogisasi Indonesia edisi pertama terbit tahun 1980 dan edisi ke 4 terbit tahun 1992. Tahun 2005 dilakukan penterjemahan AACR2 secara keseluruhan dan tahun 2007 diterbitkan Peraturan Pengatalogan Indonesia.
Perubahan yang mendasar pada terbitan revisi AACR update 2005 (AACR2R2005) yaitu berkaitan dengan peraturan untuk jenis bahan perpustakaan sumber elektronik (e-resources) dan sumber daya berkesinambungan (continuing resources) seperti, serial, majalah, jurnal, dsb. Seiring dengan terbitan AACR2 update 2005 pada bulan April 2005 Joint Steering Committee (JSC) membuat gagasan revisi AACR2 dengan pendekatan yang baru dengan nama Resource Description and Access atau dikenal dengan RDA.
3. MARC21
MARC merupakan akronim dari Machine Readable Cataloging. MARC merupakan metadata yang digunakan untuk pengatalogan semua jenis bahan perpustakaan pada perpustakaan terotomasi, perpustakaan digital maupun digunakan untuk kerjasama antar pepustakaan. MARC pertama kali dikembangkan pada awal tahun 1960an oleh Henriette D. Avram di Perpustakaan Library of Congress (selanjutnya disingkat LC).
Pada bulan April 1966 dimulai analisis dan desain untuk pengatalogan format buku. Format ini dikenal dengan MARC I.Format MARC I dinilai masih memiliki sejumlah keterbatasan, sehingga kemudian dikembangkan dengan menghasilkan MARC II dengan struktur (tag, indicator, dan kode sub ruas). Format MARC II mulai digunakan pada tahun 1967, yang selanjutnya disebut MARC. Format ini cocok dengan edisi kedua dari Anglo-American Cataloguing Rules revisi tahun 1988 (AACR2).
Format MARC selanjut dikembangkan untuk berbagai jenis bahan perpustakaan, format serial dan dan peta dikembangkan pada tahun 1970,
format film dikembangkan pada tahun 1971, format
manuskrip dikembangkan pada tahun 1973, dan format musik dan rekaman suara dikembangkan pada tahun 1975. Format MARC telah diadopsi menjadi standar nasional (standard ANSI Z39.2) pada tahun 1971 dan sebagai standar internasional ISO 2709 pada tahun 1973.
Format MARC ini kemudian dikembangkan oleh negara tertentu untuk kepentingan nasionalnya. Dalam perkembangannya, format MARC muncul di berbagai negara dengan sebutan seperti,
Abstrak
Perpustakaan digital diidentikkan dengan adanya koleksi E-Resources seperti e-journal, e-book dan websites. Dalam 10 tahun terakhir ini perkembangan koleksi E-Resources di perpustakaan-perpustakaan dunia sangat luar biasa dan telah berevolusi menjadi koleksi unggulan yang akan dilayankan kepada pemustaka. Koleksi sumber elektronik akan berdayaguna lebih jika dikelola dengan standar internasional. seperti, AACR2 dan MARC21. Melalui standar tersebut maka koleksi E-Resources dapat dimanfaatkan secara bersama terutama melalui informasi metadata deskripsi. AACR adalah singkatan dari Anglo American Cataloguing Rules, merupakan pedoman internasional dalam pengatalogan deskriptif untuk berbagai jenis bahan perpustakaan dan titik akses dalam katalog. AACR terbit pertama kali tahun 1967 dan revisi terakhir AACR2 tahun 2005. AACR2 bagian 9 mengatur deskripsi bibliografis untuk bahan perpustakaan E-Resources. MARC 21 merupakan standar metadata pengatalogan terotomasi untuk semua jenis bahan perpustakaan termasuk bahan perpustakaan E-Resources. MARC pertama kali dirancang pada tahun 1960an dan MARC 21 merupakan edisi yang paling muktahir terbit pada tahun 2003. MARC telah diadopsi menjadi ISO 2709 sebagai standar kounikasi data bibliografis. Tujuan dari tulisan ini yaitu memberikan gambaran mengenai: (1) pengertian dan jenis E-Resources; (2) pengelolaan E-Resources berdasarkan AACR2 dan MARC21; (3) penerapan dan contoh-contoh dalam pengatalogan E-Resources.
Kata kunci: AACR2, ISO 2709, MARC21, pengatalogan, sumber elektronik. Abstract
Digital library is identified with E-Resources collections such as e-journals, e-books and websites. In the last 10 years, the development of E-Resources collections in the libraries in the world is extraordinary and has become seed collection which is served to the users. The electronic collection will efficient if it is managed with international standard such as : AACR2 and MARC21. Through these standards, E-Resources collections can be used together, especially through information metadata descriptions. AACR is the abbreviation of the Anglo American Cataloguing Rules, an international guideline in cataloging descriptive for various types of library materials and access point in catalog. AACR first published in 1967 and last revised is in 2005. AACR2 section 9 set for bibliographic description of E-resources library materials. MARC 21 is standard of cautomated metadata catalogging for all types of library materials including E-Resources library material. MARC first designed is in the 1960s and MARC 21 is the most modern edition which is published in 2003. MARC has been adopted into ISO 2709 as comunication standard bibliographic data. The purpose of this paper is to give an overview of: (1) the definition and types of E-Resources; (2) the management of E-Resources based on AACR2 and MARC21; (3) the application and examples in E-Resources cataloging.
Keyword :AACR21, ISO 2709, MARC 21, Cataloging, electronic resources
PENGELOLAAN
E-RESOURCES
DENGAN AACR2 DAN MARC 21
Suharyanto
Pustakawan Madya, Perpustakaan Nasional RI
1. Pendahuluan
Pada tanggal 4 September 2013 telah dibuka perpustakaan umum tanpa buku di Bexar County Biblio Tech Library, Texas. Perpustakaan tersebut menyediakan semua koleksi dalam bentuk digital sekitar 10.000 e-book. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan koleksi di perpustakaan sudah
mulai bergeser ke arah bentuk digital secara penuh. Koleksi perpustakaan dalam bentuk digital biasa dikenal dengan istilah e-resources (selanjutnya digunakan istilah sumber elektronik). Jenis-jenis sumber elektronik yang biasa dikenal misalnya e-book, e-juornal, e-map, dll.
file header mencakup “Subjek:”, garis, kode meta
data (misalnya, TEI Headers, HTML/XML, meta
tag), fisik lainnya, dan label mencakup informasi
yang yang tidak diringkas, hasil cetak, atau proses penyamaan lainnya.
Jika informasi yang diperlukan tidak tersedia dalam sumber tersebut, ambil dari sumber berikut (untuk preferensi): 1. Dokumentasi tercetak atau bahan penyerta lainnya (misalnya., surat penerbit, “tentang”
file, Web penerbit tentang sebuah sumber elektronik.
2. Informasi yang tercetak pada kemasan yang dikeluarkan oleh penerbit, distributor, dll.
Bila bahan terdiri atas dua atau lebih bagian-bagian
fisiknya, maka yang dijadikan sumber informasi utama
kemasan atau label yang tertempel secara permanen yang merupakan unsur yang menyatukan sebagai sumber informasi utama bila kemasan itu berisi judul kolektif dan secara resmi menyajikan informasi yang mana bagian label itu sendiri tidak ada.
Sumber informasi yang tercantum bagi setiap daerah deskripsi sumber elektronik diberikan di bawah ini. Sertakan informasi yang diambil dari luar sumber yang tercantum dalam kurung siku.
Tabel. 1 Sumber informasi utama pada sumber elektronik
DAERAH SUMBER INFORMASI
TERCANTUM
Judul dan pernyataan
tanggung jawab Sumber informasi utama, alat atau labelnya, informasi yang dikeluarkan oleh penerbit, pencipta.dsb., wadah. Edisi Sumber informasi utama, alat
atau labelnya, informasi yang dikeluarkan oleh penerbit, pencipta, dsb.,wadah Karakteristik sumber Semua sumber
Penerbitan, distribusi,
dsb. Sumber informasi utama, alat atau labelnya, informasi yang dikeluarkan penerbit, pencipta, dsb.,wadah Deskripsi fisik Semua sumber Seri Sumber informasi utama, alat atau
labelnya, informasi yang dikeluarkan penerbit, pencipta, dsb.,wadah
Catatan Semua sumber
Nomor standar dan pernyataan ketersediaan
Semua sumber
6. Pengelolaan sumber elektronik berdasarkan AACR2 dan MARC21
Berdasarkan standar ISBD (International
Standard Bibliografis Description), data bibliografi
dideskripsikan dalam 8 daerah deskripsi, dan tiap daerah memiliki unsur data dan tanda baca yang khas. Daerah deskripsi dan unsurnya dipisahkan dengan tanda baca (pungtuasi) yang bersifat wajib.
Deskripsi bibliografi berisi ciri-ciri fisik
bahan perpustakaan terdiri dari 8 daerah :
1. Daerah Judul dan pernyataan tanggung jawab 2. Daerah Edisi
3. Daerah Keterangan data khusus (hanya untuk peta, penomoran majalah dsb.)
4. Daerah Tempat terbit, penerbit, tahun terbit
5. Daerah deskripsi fisik (Jumlah jilid/halaman,
keterangan ilustrasi, ukuran, bahan sertaan, lampiran)
6. Daerah seri
7. Daerah Catatan, berupa data yang dianggap penting
8. Daerah nomor standard ISBN (International Standard Book Number)
Berikut ini akan diulas 8 daerah deskripsi
bibliografis bersamaan dengan format metadata
MARC21 dalam pengatalogan sumber elektronik:
Tabel. 2 Daerah deskripsi bibliografis dan
Ruas MARC pada sumber elektronik
No. Daerah Deskripsi Ruas MARC
1 Judul dan pernyataan tanggung jawab
245
2. Pernyataan edisi 250
3. Karakteristik sumber (Type and extent of resources area)
256
4. Penerbitan, distribusi, dsb 260
5. Deskripsi fisik 300
6. Pernyataan seri 440, 490
7. Catatan umum
Catatan persyaratan sistem
500 538
8. Nomor standar (bila ada) 020
6.1. Daerah 1 (Ruas 245 NR) : Judul dan pernyataan tanggung jawab
Cantumkan judul sebenarnya sesuai yang tercantum dalam sumber informasi utama USMARC, UKMARC, MALMARC, INDOMARC
dan sebagainya. Sekalipun format MARC telah banyak dikembangkan oleh berbagai negara, namun prinsipnya tetap sama, yaitu sebuah format komunikasi berdasarkan ISO 2709.
MARC 21 merupakan pengembangan format MARC yang paling terakhir terbit tahun 1999 dan revisi termuktahir pada tahun 2003. MARC 21 merupakan pengembangan dari versi USMARC yang digunakan di Amerika Serikat dan CAN/MARC yang digunakan di Kanada. Format MARC 21 ini merupakan standar internasional untuk pembuatan katalog terbacakan mesin untuk semua jenis bahan perpustakaan termasuk sumber elektronik.
Gambar 1. Negata-negara yang menggunakan MARC
4. Pengertian dan jenis sumber elektronik
E-Resources (electronic resources) atau sumber elektronik merupakan bahan perpustakaan yang penggunaannya memerlukan perangkat komputer dan biasanya lebih berkaitan dengan perangkat lunak yang dapat diakses baik secara offline maupun online. Sumber elektronik sebelumnya dikenal sebagai berkas komputer (computer files). Deskripsi ini dikembangkan karena semakin banyak perpustakaan yang menggunakan komputer serta semakin meningkat pula sumber elektronik.
Sumber elektronik berdasarkan AACR2 adalah “Material (data and/or program(s)) encoded
for manipulation by a computerized device. This material may require the use of a peripheral directly connected to a computerized device (e.g., CD-ROM drive) or a connection to a computer network(e.g., the Internet)” bahan (data dan/atau program) dikode untuk manipulasi oleh alat berkomputer. Bahan ini mungkin mensyaratkan penggunaan sebuah periferal yang terhubung langsung dengan alat berkomputer (misalnya pacu CD-ROM) atau sebuah sambungan ke jaringan komputer (misalnya, Internet).
Cakupan sumber elektronik meliputi: 1. Computer file content (contoh : software komputer (termasuk program, games/ permainan, fonts). 2. Numeric data (contoh : informasi sensus) 3. Computer-oriented multimedia (beberapa media seperti teks, suara, gambar dan file video).
Jenis sumber elektronik meliputi; 1. Data (informasi yang menyajikan nomor, teks, grafik, gambar, peta, gambar bergerak, musik, suara, dll.). 2. Program (instruksi, dan lian-lain, proses data untuk digunakan), atau 3. Kombinasi antara data dan program. Sumber elektronik sering mencakup komponen dengan karakteristik yang ditemukan dalam berbagai bahan, sehingga kadang-kadang dalam membuat deskripsi bibliografis diperlukan untuk melihat aspek peraturan deskripsi bibliografis bahan lainnya seperti peraturan deskripsi bibliografis bahan kartografis, serial, bahan grafis, musik.
Bentuk sumber elektronik terdiri dari : 1. Aksesnya langsung (local) 2. Akses jarak jauh /
remote access (networked). Akses langsung dapat diganbarkan sebagai bentuk fisik yang dapat dibawa. Contoh : disc/disk, kaset, kartridge yang harus di masukkan ke dalam media komputer atau media lainnya. Akses jarak jauh / remote access dipahami sebagai arti bahwa tidak ada bentuk fisik yang dapat dibawa dapat ditangani. Akses jarak jauh hanya dapat dipergunakan dengan media input-output. Contohnya sebuah terminal, internet, yang terkoneksi dengan sistem komputer (contohnya sebuah sumber jaringan), atau dengan menggunakan sumber tersimpan di dalam hard disk atau media penyimpan lainnya. 5. Sumber informasi utama
Sumber informasi utama untuk sumber elektronik yaitu bahan itu sendiri, tittle screen/judul dilayar, menu utama, program, tampilan informasi, homepage,
file header mencakup “Subjek:”, garis, kode meta
data (misalnya, TEI Headers, HTML/XML, meta
tag), fisik lainnya, dan label mencakup informasi
yang yang tidak diringkas, hasil cetak, atau proses penyamaan lainnya.
Jika informasi yang diperlukan tidak tersedia dalam sumber tersebut, ambil dari sumber berikut (untuk preferensi): 1. Dokumentasi tercetak atau bahan penyerta lainnya (misalnya., surat penerbit, “tentang”
file, Web penerbit tentang sebuah sumber elektronik.
2. Informasi yang tercetak pada kemasan yang dikeluarkan oleh penerbit, distributor, dll.
Bila bahan terdiri atas dua atau lebih bagian-bagian
fisiknya, maka yang dijadikan sumber informasi utama
kemasan atau label yang tertempel secara permanen yang merupakan unsur yang menyatukan sebagai sumber informasi utama bila kemasan itu berisi judul kolektif dan secara resmi menyajikan informasi yang mana bagian label itu sendiri tidak ada.
Sumber informasi yang tercantum bagi setiap daerah deskripsi sumber elektronik diberikan di bawah ini. Sertakan informasi yang diambil dari luar sumber yang tercantum dalam kurung siku.
Tabel. 1 Sumber informasi utama pada sumber elektronik
DAERAH SUMBER INFORMASI
TERCANTUM
Judul dan pernyataan
tanggung jawab Sumber informasi utama, alat atau labelnya, informasi yang dikeluarkan oleh penerbit, pencipta.dsb., wadah. Edisi Sumber informasi utama, alat
atau labelnya, informasi yang dikeluarkan oleh penerbit, pencipta, dsb.,wadah Karakteristik sumber Semua sumber
Penerbitan, distribusi,
dsb. Sumber informasi utama, alat atau labelnya, informasi yang dikeluarkan penerbit, pencipta, dsb.,wadah Deskripsi fisik Semua sumber Seri Sumber informasi utama, alat atau
labelnya, informasi yang dikeluarkan penerbit, pencipta, dsb.,wadah
Catatan Semua sumber
Nomor standar dan pernyataan ketersediaan
Semua sumber
6. Pengelolaan sumber elektronik berdasarkan AACR2 dan MARC21
Berdasarkan standar ISBD (International
Standard Bibliografis Description), data bibliografi
dideskripsikan dalam 8 daerah deskripsi, dan tiap daerah memiliki unsur data dan tanda baca yang khas. Daerah deskripsi dan unsurnya dipisahkan dengan tanda baca (pungtuasi) yang bersifat wajib.
Deskripsi bibliografi berisi ciri-ciri fisik
bahan perpustakaan terdiri dari 8 daerah :
1. Daerah Judul dan pernyataan tanggung jawab 2. Daerah Edisi
3. Daerah Keterangan data khusus (hanya untuk peta, penomoran majalah dsb.)
4. Daerah Tempat terbit, penerbit, tahun terbit
5. Daerah deskripsi fisik (Jumlah jilid/halaman,
keterangan ilustrasi, ukuran, bahan sertaan, lampiran)
6. Daerah seri
7. Daerah Catatan, berupa data yang dianggap penting
8. Daerah nomor standard ISBN (International Standard Book Number)
Berikut ini akan diulas 8 daerah deskripsi
bibliografis bersamaan dengan format metadata
MARC21 dalam pengatalogan sumber elektronik:
Tabel. 2 Daerah deskripsi bibliografis dan
Ruas MARC pada sumber elektronik
No. Daerah Deskripsi Ruas MARC
1 Judul dan pernyataan tanggung jawab
245
2. Pernyataan edisi 250
3. Karakteristik sumber (Type and extent of resources area)
256
4. Penerbitan, distribusi, dsb 260
5. Deskripsi fisik 300
6. Pernyataan seri 440, 490
7. Catatan umum
Catatan persyaratan sistem
500 538
8. Nomor standar (bila ada) 020
6.1. Daerah 1 (Ruas 245 NR) : Judul dan pernyataan tanggung jawab
Cantumkan judul sebenarnya sesuai yang tercantum dalam sumber informasi utama USMARC, UKMARC, MALMARC, INDOMARC
dan sebagainya. Sekalipun format MARC telah banyak dikembangkan oleh berbagai negara, namun prinsipnya tetap sama, yaitu sebuah format komunikasi berdasarkan ISO 2709.
MARC 21 merupakan pengembangan format MARC yang paling terakhir terbit tahun 1999 dan revisi termuktahir pada tahun 2003. MARC 21 merupakan pengembangan dari versi USMARC yang digunakan di Amerika Serikat dan CAN/MARC yang digunakan di Kanada. Format MARC 21 ini merupakan standar internasional untuk pembuatan katalog terbacakan mesin untuk semua jenis bahan perpustakaan termasuk sumber elektronik.
Gambar 1. Negata-negara yang menggunakan MARC
4. Pengertian dan jenis sumber elektronik
E-Resources (electronic resources) atau sumber elektronik merupakan bahan perpustakaan yang penggunaannya memerlukan perangkat komputer dan biasanya lebih berkaitan dengan perangkat lunak yang dapat diakses baik secara offline maupun online. Sumber elektronik sebelumnya dikenal sebagai berkas komputer (computer files). Deskripsi ini dikembangkan karena semakin banyak perpustakaan yang menggunakan komputer serta semakin meningkat pula sumber elektronik.
Sumber elektronik berdasarkan AACR2 adalah “Material (data and/or program(s)) encoded
for manipulation by a computerized device. This material may require the use of a peripheral directly connected to a computerized device (e.g., CD-ROM drive) or a connection to a computer network(e.g., the Internet)” bahan (data dan/atau program) dikode untuk manipulasi oleh alat berkomputer. Bahan ini mungkin mensyaratkan penggunaan sebuah periferal yang terhubung langsung dengan alat berkomputer (misalnya pacu CD-ROM) atau sebuah sambungan ke jaringan komputer (misalnya, Internet).
Cakupan sumber elektronik meliputi: 1. Computer file content (contoh : software komputer (termasuk program, games/ permainan, fonts). 2. Numeric data (contoh : informasi sensus) 3. Computer-oriented multimedia (beberapa media seperti teks, suara, gambar dan file video).
Jenis sumber elektronik meliputi; 1. Data (informasi yang menyajikan nomor, teks, grafik, gambar, peta, gambar bergerak, musik, suara, dll.). 2. Program (instruksi, dan lian-lain, proses data untuk digunakan), atau 3. Kombinasi antara data dan program. Sumber elektronik sering mencakup komponen dengan karakteristik yang ditemukan dalam berbagai bahan, sehingga kadang-kadang dalam membuat deskripsi bibliografis diperlukan untuk melihat aspek peraturan deskripsi bibliografis bahan lainnya seperti peraturan deskripsi bibliografis bahan kartografis, serial, bahan grafis, musik.
Bentuk sumber elektronik terdiri dari : 1. Aksesnya langsung (local) 2. Akses jarak jauh /
remote access (networked). Akses langsung dapat diganbarkan sebagai bentuk fisik yang dapat dibawa. Contoh : disc/disk, kaset, kartridge yang harus di masukkan ke dalam media komputer atau media lainnya. Akses jarak jauh / remote access dipahami sebagai arti bahwa tidak ada bentuk fisik yang dapat dibawa dapat ditangani. Akses jarak jauh hanya dapat dipergunakan dengan media input-output. Contohnya sebuah terminal, internet, yang terkoneksi dengan sistem komputer (contohnya sebuah sumber jaringan), atau dengan menggunakan sumber tersimpan di dalam hard disk atau media penyimpan lainnya. 5. Sumber informasi utama
Sumber informasi utama untuk sumber elektronik yaitu bahan itu sendiri, tittle screen/judul dilayar, menu utama, program, tampilan informasi, homepage,
cantuman ruas 83Ø tidak perlu dipakai agar tidak terjadi duplikasi. Ruang 490 Ruas ini memuat pernyataan seri bila tidak terdapat entri tambahan seri atau bila entri tambahan seri yang ada berbeda dengan yang tertera dalam pernyataan seri.
Contoh :
Tag I II Data
490 0 # $a Perangkat lunak no-nonsense practicorp
490 0 # $a American national election study series ; $v no. 13
490 0 # $a Seri C. Machine-readable texts of Greek author
6.6. Daerah 7 (Ruas 500, 538) : Catatan umum
Cantunkan catatan berdasarkan sumber elektronik yang di katalog sesuai dengan urutan khusunya catatan mengenai sumber judul, persyaratan sistem dan modus akses. Catatan sumber judul merupakan catatan mengenai judul sebenarnya Cantumkan selalu sumber judul sebenarnya.
Catatan persyaratan sistem merupakan
karakteristik fisik berkas komputer seperti;
1) pembuatan dan model komputer untuk menjalankan berkas, 2) jumlah memori yang diperlukan, 3) nama sistem operating, 4) persyaratan perangkat lunak (termasuk bahasa program), 5 jenis dan karakteristik yang diperlukan atau direkomendasi. Catatan persyaratan sistem terkait dengan entri tambahan untuk akses dan lokasi elektronik yaitu memuat informasi mengenai lokasi dan akses sumber elektronik yang diperlukan. Contoh :
Tag I II Data
500 # # $a Judul diambil dari kemasan 538 # # $a Persyaratan sistem : windows or
Macintosh with quick time 3.0 atau lebih, dan mesin pencari (internet explorer/netscape navigator) 538 # # $a Persyatan sistem : pentium II
processor or highera, microsoft windows 2000 or XP, internet explorere 5.5 or higher, 15 MB RAM, 24X speed CD-ROM drive, adobe acrobat reader version 7.0
538 # # $a Persyaratan sistem : Apple II, II+, atau IIe; 48K; DOS 3.3; Applesoft in ROM
856 4 0 h t t p : / / w w w . j s t o r . o r g / journals/0277903x.html
6.7. Daerah 8 (Ruas 020, 024, 028) : Nomor Standar
Nomor standar untuk sumber elektronik diantaranya ISBNs (020), UPCs atau EANs (024), dan atau nomor penerbit (028). Bila tidak terdapat nomor standar pada sumber elektronik maka nomor standar tidak perlu dicantumkan.
020 ## $a 9781790084022
6.8. Link untuk Sumber elektronik = Tag 856
Link untuk sumber elektronik memuat informasi mengenai lokasi dan akses sumber elektronik yang diperlukan. Ruas ini dapat
digunakan dalam cantuman bibliografis
untuk sumber bila sumber tersebut atau subkumpulan tersedia secara elektronik. Dapat pula digunakan untuk menemukan dan mengakses versi elektronik dari sumber non-elektronik yang tercantum dalam cantuman
bibliografis atau sumber elektronik yang
berhubungan.
Contoh link sumber elektronik
Tag I II Data
245 0 0 $a The Rand journal of econimics $h [sumber elektronik]
538 # # $a Persyaratan sistem : windows or Macintosh with quick time 3.0 atau lebih, dan mesin pencari (internet explorer/netscape navigator) 856 4 0 $u http://www.columbia.edu /…
Tag I II Data
245 0 0 $a September 11 Web archive $h [sumber elektronik]
538 # # $a Persyaratan sistem : windows or Macintosh with quick time 3.0 atau lebih, dan mesin pencari (internet explorer/netscape navigator) 856 4 0 $u http://hdl.loc.gov/loc.natlib/
collnatlib.00000001$ycollection
atau sumber yang paling lengkap dan selalu berikan sumber judul sebenarnya dalam daerah catatan.
Berikan GMD (General Material
Designation) atau pernyataan jenis bahan umum untuk sumber elektronik setelah judul sebenarnya. GMD = $h [sumber elektronik]. Judul sebenarnya adalah judul kepala dari bahan itu sendiri. Judul sebenarnya dapat diambil dari berbagai bentuk.
Cantumkan pernyataan tanggung jawab yang terkait dengan orang atau badan yang mempunyai peran penting dalam menciptakan isi sumber. Dapat merupakan penulis, programer, langsung tidak langsung, pengadaptasi, organisasi sponsor.
Contoh :
Tag I II Data
245 0 0 $a World atlas $h [sumber
elektronik] : $b version 3.0 program dan data
245 1 0 $a Database $h [sumber elektronik] : $b computer program / $c Paul Fellows
245 1 0 $a PC file III $h [sumber elektronik] / $c Jim Button 245 0 0 $a Introduction to the operating
system (PC Tutor) $h [sumber elektronik]
6.2. Daerah 2 (Ruas 250 NR) : Pernyataan edisi
Cantumkan pernyataan edisi dari sumber elektronik seperti “version, level, release, update”. Tambahkan pernyataan tanggung jawab yang terkait dengan satu edisi. Bila diinginkan, cantumkan pernyataan tanggung jawab lain yang berkaitan dengan edisi di dalam catatan.
Contoh :
Tag I II Data
250 # # $a Versi 5.20
250 # # $a Ed. Rev. / program telah dialihkan dari BASIC ke FORTRAN IVoleh Allen P. Smith 250 # # $a Ed. ICPSR, versi OSIRIS IV 250 # # $a Windows 95 ed.
6.3. Daerah 4 (Ruas 260 NR) : Penerbitan, distribusi, dsb.
Cantumkan informasi mengenai tempat terbit, penerbit, distribusi, dsb. dari sumber elektronik yang diterbitkan. Bila terdapat tahun hak cipta gunakan sebagai tahun penerbitan. Bila terdapat tahun yang jamak seperti: c1999-2002 gunakan hanya tahun yang terakhir saja.
Tag I II Data
260 # # $a London : $b BPI Systems,$c 2001
260 # # $a Jakarta : $b Perpustakaan Nasional RI, $c 2010
260 # # St. Paul (Minn.) : $b Quanta Press, 1995
6.4. Daerah 5 (Ruas 300 NR) : Deskripsi fisik
Cantumkan informasi mengenai deskripsi
fisik sumber elektronik yang dikatalog, mencakup satuan fisik bahan grafis, ukuran, luas, dimensi, dan keterangan fisik lainnya
serta, kalau ada, bahan yang menyertainya.
Catat jumlah kesatuan fisik media dengan
menyatakan nomor bagian-bagian dengan angka arab. Contoh : Tag I II Data 300 # # $a 4 CD-ROM : $b digital ; $c 4 ¾ in. 300 # # $a 2 CD : $b digital ; $c 4 ¾ in. 300 # # $a 1 CD-ROM (1 file : 240.000 byte) 300 # # $a 3 disket komputer ; $c 3½ - 5¼ in.
300 # # $a 3 sound files : digital, mp3 file $a 1 electronic text : HTML file 6.5. Daerah 6 (Ruas 440 dan 490) :
Pernyataan seri
Cantumkan pemyataan seri yang hanya berisi judul seri. Ruas 44Ø sekaligus merupakan pernyataan seri dan entri tambahan seri. Bila ruas 44Ø sudah dipakai dalam suatu
cantuman ruas 83Ø tidak perlu dipakai agar tidak terjadi duplikasi. Ruang 490 Ruas ini memuat pernyataan seri bila tidak terdapat entri tambahan seri atau bila entri tambahan seri yang ada berbeda dengan yang tertera dalam pernyataan seri.
Contoh :
Tag I II Data
490 0 # $a Perangkat lunak no-nonsense practicorp
490 0 # $a American national election study series ; $v no. 13
490 0 # $a Seri C. Machine-readable texts of Greek author
6.6. Daerah 7 (Ruas 500, 538) : Catatan umum
Cantunkan catatan berdasarkan sumber elektronik yang di katalog sesuai dengan urutan khusunya catatan mengenai sumber judul, persyaratan sistem dan modus akses. Catatan sumber judul merupakan catatan mengenai judul sebenarnya Cantumkan selalu sumber judul sebenarnya.
Catatan persyaratan sistem merupakan
karakteristik fisik berkas komputer seperti;
1) pembuatan dan model komputer untuk menjalankan berkas, 2) jumlah memori yang diperlukan, 3) nama sistem operating, 4) persyaratan perangkat lunak (termasuk bahasa program), 5 jenis dan karakteristik yang diperlukan atau direkomendasi. Catatan persyaratan sistem terkait dengan entri tambahan untuk akses dan lokasi elektronik yaitu memuat informasi mengenai lokasi dan akses sumber elektronik yang diperlukan. Contoh :
Tag I II Data
500 # # $a Judul diambil dari kemasan 538 # # $a Persyaratan sistem : windows or
Macintosh with quick time 3.0 atau lebih, dan mesin pencari (internet explorer/netscape navigator) 538 # # $a Persyatan sistem : pentium II
processor or highera, microsoft windows 2000 or XP, internet explorere 5.5 or higher, 15 MB RAM, 24X speed CD-ROM drive, adobe acrobat reader version 7.0
538 # # $a Persyaratan sistem : Apple II, II+, atau IIe; 48K; DOS 3.3; Applesoft in ROM
856 4 0 h t t p : / / w w w . j s t o r . o r g / journals/0277903x.html
6.7. Daerah 8 (Ruas 020, 024, 028) : Nomor Standar
Nomor standar untuk sumber elektronik diantaranya ISBNs (020), UPCs atau EANs (024), dan atau nomor penerbit (028). Bila tidak terdapat nomor standar pada sumber elektronik maka nomor standar tidak perlu dicantumkan.
020 ## $a 9781790084022
6.8. Link untuk Sumber elektronik = Tag 856
Link untuk sumber elektronik memuat informasi mengenai lokasi dan akses sumber elektronik yang diperlukan. Ruas ini dapat
digunakan dalam cantuman bibliografis
untuk sumber bila sumber tersebut atau subkumpulan tersedia secara elektronik. Dapat pula digunakan untuk menemukan dan mengakses versi elektronik dari sumber non-elektronik yang tercantum dalam cantuman
bibliografis atau sumber elektronik yang
berhubungan.
Contoh link sumber elektronik
Tag I II Data
245 0 0 $a The Rand journal of econimics $h [sumber elektronik]
538 # # $a Persyaratan sistem : windows or Macintosh with quick time 3.0 atau lebih, dan mesin pencari (internet explorer/netscape navigator) 856 4 0 $u http://www.columbia.edu /…
Tag I II Data
245 0 0 $a September 11 Web archive $h [sumber elektronik]
538 # # $a Persyaratan sistem : windows or Macintosh with quick time 3.0 atau lebih, dan mesin pencari (internet explorer/netscape navigator) 856 4 0 $u http://hdl.loc.gov/loc.natlib/
collnatlib.00000001$ycollection
atau sumber yang paling lengkap dan selalu berikan sumber judul sebenarnya dalam daerah catatan.
Berikan GMD (General Material
Designation) atau pernyataan jenis bahan umum untuk sumber elektronik setelah judul sebenarnya. GMD = $h [sumber elektronik]. Judul sebenarnya adalah judul kepala dari bahan itu sendiri. Judul sebenarnya dapat diambil dari berbagai bentuk.
Cantumkan pernyataan tanggung jawab yang terkait dengan orang atau badan yang mempunyai peran penting dalam menciptakan isi sumber. Dapat merupakan penulis, programer, langsung tidak langsung, pengadaptasi, organisasi sponsor.
Contoh :
Tag I II Data
245 0 0 $a World atlas $h [sumber
elektronik] : $b version 3.0 program dan data
245 1 0 $a Database $h [sumber elektronik] : $b computer program / $c Paul Fellows
245 1 0 $a PC file III $h [sumber elektronik] / $c Jim Button 245 0 0 $a Introduction to the operating
system (PC Tutor) $h [sumber elektronik]
6.2. Daerah 2 (Ruas 250 NR) : Pernyataan edisi
Cantumkan pernyataan edisi dari sumber elektronik seperti “version, level, release, update”. Tambahkan pernyataan tanggung jawab yang terkait dengan satu edisi. Bila diinginkan, cantumkan pernyataan tanggung jawab lain yang berkaitan dengan edisi di dalam catatan.
Contoh :
Tag I II Data
250 # # $a Versi 5.20
250 # # $a Ed. Rev. / program telah dialihkan dari BASIC ke FORTRAN IVoleh Allen P. Smith 250 # # $a Ed. ICPSR, versi OSIRIS IV 250 # # $a Windows 95 ed.
6.3. Daerah 4 (Ruas 260 NR) : Penerbitan, distribusi, dsb.
Cantumkan informasi mengenai tempat terbit, penerbit, distribusi, dsb. dari sumber elektronik yang diterbitkan. Bila terdapat tahun hak cipta gunakan sebagai tahun penerbitan. Bila terdapat tahun yang jamak seperti: c1999-2002 gunakan hanya tahun yang terakhir saja.
Tag I II Data
260 # # $a London : $b BPI Systems,$c 2001
260 # # $a Jakarta : $b Perpustakaan Nasional RI, $c 2010
260 # # St. Paul (Minn.) : $b Quanta Press, 1995
6.4. Daerah 5 (Ruas 300 NR) : Deskripsi fisik
Cantumkan informasi mengenai deskripsi
fisik sumber elektronik yang dikatalog, mencakup satuan fisik bahan grafis, ukuran, luas, dimensi, dan keterangan fisik lainnya
serta, kalau ada, bahan yang menyertainya.
Catat jumlah kesatuan fisik media dengan
menyatakan nomor bagian-bagian dengan angka arab. Contoh : Tag I II Data 300 # # $a 4 CD-ROM : $b digital ; $c 4 ¾ in. 300 # # $a 2 CD : $b digital ; $c 4 ¾ in. 300 # # $a 1 CD-ROM (1 file : 240.000 byte) 300 # # $a 3 disket komputer ; $c 3½ - 5¼ in.
300 # # $a 3 sound files : digital, mp3 file $a 1 electronic text : HTML file 6.5. Daerah 6 (Ruas 440 dan 490) :
Pernyataan seri
Cantumkan pemyataan seri yang hanya berisi judul seri. Ruas 44Ø sekaligus merupakan pernyataan seri dan entri tambahan seri. Bila ruas 44Ø sudah dipakai dalam suatu
ABSTRACT
This paper discusses documentary heritage collection enrichment programs run with community participation. Two library programs at the State Library of Queensland (SLQ) are explored as examples. The programs discussed are the Flood and Cyclone Mosaic and Pitch in! The challenges for the implementation of such programs in Indonesia are also discussed in the last section of the paper. This paper provides better understanding of documentary heritage collection enrichment strategies conducted by a public library in Queensland, Australia. It is expected that this paper will inspire public libraries in Indonesia to maximise their documentary collection enrichment strategies with community participation. This paper can also help the National Library of Indonesia (PNRI) in designing their documentary heritage collections enrichment strategies in its role as the Web portal provider of the national documentary heritage repository.
Keywords: Electronic Collections, Digital Collections, Documentary Heritage Collections, Community Participation, Web 2.0, Library Programs, Public Libraries, State Library of Queensland,
Australia.
ABSTRAK
Tulisan ini membahas program pengayaan koleksi warisan dokumenter yang dilaksanakan dengan partisipasi masyarakat. Dua program perpustakaan di the State Library of Queensland (SLQ) dieksplorasi sebagai contoh. Program-program yang dibahas adalah Flood and Cyclone Mosaic dan Pitch In! Tantangan yang harus dihadapi untuk penerapan program semacam di Indonesia juga dibahas di bagian akhir tulisan. Tulisan ini memberikan pemahaman mengenai strategi pengayaan koleksi warisan dokumenter yang dilakukan oleh sebuah perpustakaan umum di Queensland, Australia. Diharapkan tulisan ini dapat menjadi inspirasi bagi perpustakaan umum di Indonesia untuk dapat memaksimalkan strategi pengayaan koleksi dokumenter mereka dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Tulisan ini juga dapat membantu Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) dalam merancang strategi pengayaan koleksi warisan dokumenter mereka dalam perannya sebagai penyedia portal Web repositori warisan dokumenter bangsa.
Kata Kunci: Koleksi Elektronik, Koleksi Digital, Koleksi Warisan Dokumenter, Partisipasi Masyarakat, Web 2.0, Program Perpustakaan, Perpustakaan Umum, Perpustakaan Negara Bagian Queensland, Australia.
PARTISIPASI MASyARAKAT DALAM PENGAyAAN KOLEKSI
ELEKTRONIK WARISAN DOKUMENTER
Bekti Mulatiningsih
Kandidat PhD di Queensland University of Technology, Brisbane, Australia Korespondensi: b.mulatiningsih@qut.edu.au
PENDAHULUAN
Teknologi, terutama Internet, memiliki efek sangat besar pada perkembangan perpustakaan. Sudah banyak buku dan artikel yang membahas mengenai bagaimana perpustakaan dan pustakawan memanfaatkan teknologi untuk mendukung pekerjaan mereka. Salah satu contohnya adalah untuk kegiatan alih media koleksi-koleksi kuno tercetak ke dalam bentuk digital atau elektronik. Koleksi dalam bentuk elektronik dapat meningkatkan kemudahan akses dokumen bagi pengguna. Sebagai contoh, setelah
koleksi tercetak dialihmediakan ke dalam bentuk elektronik, banyak perpustakaan yang berinisiatif untuk menggunggah koleksi elektronik tersebut ke katalog online pada Web site perpustakaan mereka.
Setelah kemunculan Web 2.0 di tahun 1999, semakin banyak perpustakaan yang memanfaatkan teknologi Web 2.0 untuk memaksimalkan pelayanan mereka kepada pengguna. Web 2.0 memungkinkan komunikasi dua arah antara pengguna dan pencipta informasi. Akibatnya antara lain, Web 2.0 dapat 6. Penutup
Koleksi perpustakaan pada saat ini tidak hanya terbatas pada bentuk tercetak seperti buku melainkan telah bergeser ke koleksi dalam bentuk digital bahkan perpustakaan sudah mulai mengoleksi bentuk digital secara penuh artinya perpustakaan tidak lagi menyediakan buku atau dikenal dengan perpustakaan tanpa buku.
Bahan perpustakaan dalam bentuk digital dikenal dengan istilah e-resources (electronic resources) atau dikenal dengan istilah sumber daya elektronik maupun sumber elektronik. Penulis menggunakan istilah sumber elektronik sebagaimana yang tercantum dalam pedoman pengolahan bahan perpustakaan di Perpustakaan Nasional RI.
Pengelolaan e-resources atau sumber elektronik di perpustakaan dapat dilakukan dengan menggunakan standar pengatalogan AACR2. AACR2 pada bagian 9 mengatur tentang deskripsi bibliografis sumber elektronik. Sedangkan untuk pengatalogan berbasis otomasi perpustakaan pengelolaannya dapat menggunakan standar metadata MARC 21 yang telah mendapatkan ISO 2709 untuk pertukaran data bibliografis antar perpustakaan.
Melalui standar pengatalogan AACR2 dan MARC 21 dimungkinkan koleksi sumber elektronik di perpustakaan dapat ditelusur dengan mudah oleh pemustaka melalui berbagai acuan penelusuran seperti pengarang, judul, subyek, nomor standar, dll.
Daftar Pustaka
Anglo-American cataloguing rules.(2005). 2nd ed., 2005 revision. Ottawa : Canadian Library Association ; Chicago : American Library Association, 2002-2005.
Avram, Henriette D. (2011). Machine-Readble Cataloging (MARC) Program. Dalam Encyclopedia of Library and information Science. Hlm. 3512-3529
Bothmann, Bobby . (2008). Electronic resources cataloging. Cleveland, Ohio :
Minnesota State University
Chan, Lois Mai. (2007). Cataloging and classification : an introduction. – 3rd ed.— Maryland : Scarecrow.
Falk, Patricia. (2010). Cataloguing outside the box : a practical guide to cataloguing special collection materials.Oxford Cambridge : Chandos Publishing, 2010.
Fritz, Deborah A. (2004). Cataloging with AACR2 and MARC21 : for books, electronic resources, sound recordings, videorecordings, and serials, Chicago : American Library Association Pedoman Pengolahan Bahan Perpustakaan.
(2012). Jakarta : Perpustakaan Nasional RI. Peraturan Pengatalogan Indonesia. (2011). Jakarta:
Perpustakaan Nasional RI.
Putu Laxman Pendit. Perpustakaan digital dari A sampai Z. (2008). Jakarta : Cita Karyakarsa Mandiri
Suharyanto. (2012). Indonesian Machine Readable Cataloging (IndoMARC) : sejarah, perkembangan dan penerapannya di Perpustakaan Nasional RI.Makalah pada Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia ke-5 di Labuan Bajo,NTT. 16-19 Oktober 2012.
Taylor, Arlene G. (2006). Introduction to cataloging and classification. – 10th ed. London : Libraries.
______________(2009). The organization of information. -- 3rd ed. London : Libraries.