• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI-S1 UDINUS

DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING DI ERA

ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Disusun Oleh:

Nama

:

Akhmad Kuncara Manik

NIM

:

A12.2011.04456

Program Studi

:

Sistem Informasi - S1

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG

2015

(2)

ii

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI-S1 UDINUS

DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING DI ERA

ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem Informasi S-1 pada Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Dian Nuswantoro

Disusun Oleh:

Nama

:

Akhmad Kuncara Manik

NIM

:

A12.2011.04456

Program Studi

:

Sistem Informasi - S1

HALAMAN JUDUL

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG

2015

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

vii

memberikan kekuatan dan petunjuk sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini yang berjudul “Perencanaan Strategis Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi-S1 UDINUS dalam Meningkatkan Daya Saing di Era Asean Economic Community”.

Tugas akhir ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya doa dan dukungan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran bagi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M. Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) Semarang,

2. Dr. Drs. Abdul Syukur, MM, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

3. Affandy, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi-S1 Universitas Dian Nuswantoro.

4. Yupie Kusumawati, SE, M. Kom, selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa memberi arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyusun tugas akhir.

5. Bapak, Ibu, Kakak, Adik selaku keluarga penulis yang senantiasa memberikan dukungan materi maupun moril bagi penulis selama menjalani perkuliahan di UDINUS.

6. Bapak/Ibu dosen, mahasiswa/i, serta kakak-kakak Depkeu di Jurusan Sistem Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS Surabaya) yang banyak membantu penulis dengan berbagi referensi materi yang mendukung penyusunan tugas akhir ini.

7. Teman-teman seangkatan yang berjuang bersama selama penyusunan tugas akhir dan selama perkuliahan.

(8)

8. Pihak-pihak lain yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam tugas akhir ini. Untuk itu penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang ada di dalam laporan tugas akhir ini. Semoga laporan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan berkontribusi kepada program studi Sistem Informasi-S1 UDINUS. Penulis menerima dengan senang hati terhadap kritik dan saran untuk menyempurnakan tugas akhir ini.

Semarang, Februari 2015

(9)

ix

ASEAN (MEA) sudah di depan mata yaitu pada akhir tahun 2015. AEC akan merubah ASEAN menjadi kawasan yang bebas bagi keluar masuknya barang, jasa, investasi, modal dan tenaga kerja terampil. Program studi Sistem Informasi-S1 adalah salah satu program studi di UDINUS yang mencetak tenaga ahli di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi. Namun saat ini progdi SI-S1 belum merumuskan strategi dan sistem informasi yang mampu meningkatkan daya saing global. Untuk itu, progdi SI-S1 memerlukan adanya peta strategi dan portofolio aplikasi yang secara jelas mendeskripsikan dukungan IS/IT dalam peningkatan daya saing di era AEC. Peta strategi progdi SI-S1 merupakan paparan mengenai keterkaitan sejumlah Sasaran Strategis dalam bentuk hubungan sebab akibat yang terbagi ke dalam 4 perspektif Balanced Scorecard (BSC) sebagai hasil dari analisis SWOT. Sedangkan portofolio aplikasi merupakan bagian dari Perencanaan Strategis IS/IT yang di dalamnya terangkum pemetaan aplikasi yang potensial di masa sekarang dan masa mendatang hasil dari analisis BSC dan CSF ke dalam matriks McFarlan. Dengan adanya peta strategi dan portofolio aplikasi diharapkan progdi SI-S1 lebih mampu bersaing di era AEC. Portofolio aplikasi hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dipertimbangkan untuk kemudian segera dirancang dan diimplementasi dengan memanfaatkan potensi mahasiswa Sistem Informasi-S1.

Kata kunci : Perencanaan Strategis Sistem Informasi, AEC, Peta Strategi, Portofolio Aplikasi, Balanced Scorecard.

xviii + 98 halaman; 13 gambar; 29 tabel; 1 lampiran Daftar Acuan: 10 (2002 – 2014)

(10)

x

transform Asean into a region that is free for entry and exit of goods, services, investment, capital and skilled manpower. Moreover, Information System is one of the departments in UDINUS who scored experts in the field of information and computer technology. But this time the department has not yet formulated a strategy and information systems that can enhance global competitiveness. Therefore, the department requires a strategy map and application portfolio that clearly describes the support IS/IT in order to increase competitiveness in the era of AEC. A strategy map is the exposure of the connection a number of strategic objectives in the form of a casual link which is divided into four perspectives of the Balanced Scorecard as a result of a SWOT analysis. Whereas application portfolio is part of the information systems strategic planning in which information is summarized mapping of potential applications in the present and the future as a result of the analysis of CSF and BSC into McFarlan matrix. Furthermore, with strategy maps and application portfolio, the department expectations are better able to compete in the era of AEC. Application portfolio, as a result of this study, can be considered to then quickly developed and implemented by exploit the potential of students of the department.

Keywords : Information System Strategic Planning, AEC, Strategy Map, Application Portfolio, Balanced Scorecard

xviii + 98 pages; 13 images; 29 tables; 1 appendixe References: 10 (2002 – 2014)

(11)

xi

Persetujuan Laporan Tugas Akhir... iii

Pengesahan Dewan Penguji ... iv

Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ...v

Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk Kepentingan Akademis .. vi

Ucapan Terimakasih ... vii

Abstrak ... ix

Abstract ...x

Daftar Isi ... xi

Daftar Gambar...xv

Daftar Tabel ... xvi

Daftar Lampiran ... xviii

Bab 1 PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Rumusan Masalah ...3

1.3 Batasan Masalah ...4

1.4 Tujuan Penelitian ...4

1.5 Manfaat Penelitian ...5

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA ...6

2.1 Tinjauan Pustaka ...6

2.2 Perbedaan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi ...8

(12)

2.4 Manfaat Perencanaan Strategis Sistem Informasi ...9

2.5 Model Strategi SI/TI ...11

2.6 Visi dan Misi ...12

2.7 Analisis dan Matriks SWOT ...13

2.8 BalancedScorecard ...15

2.9 Sasaran Strategis (SS) dan Peta Strategi ...17

2.10 Key Performance Indicator dan Inisiatif Strategis ...18

2.11 Analisis Critical Success Factor ...18

2.12 Portofolio Aplikasi McFarlan ...19

2.13 Organisasi dan Daya Saing ...20

2.14 Asean Economic Community (AEC) ...21

Bab 3 METODE PENELITIAN ...24

3.1 Metode Pengumpulan Data ...24

3.1.1 Jenis Data ...25

3.1.2 Sumber Data ...25

3.2 Metode Analisis ...26

Bab 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ...29

4.1 Profil Universitas Dian Nuswantoro ...29

4.1.1 Visi dan Misi Universitas Dian Nuswantoro ...30

4.1.2 Tujuan Universitas Dian Nuswantoro ...30

4.1.3 Sasaran Universitas Dian Nuswantoro ...30

4.2 Profil Program Studi Sistem Informasi-S1 UDINUS ...32

4.2.1 Visi dan Misi Progdi Sistem Informasi-S1 UDINUS ...32

4.2.2 Sasaran Progdi Sistem Informasi-S1 UDINUS ...33

(13)

4.3 Hasil Penelitian ...38

4.3.1 Analisis SWOT Universitas Dian Nuswantoro ...38

4.3.1.1 Strengths ...39

4.3.1.2 Weaknesses ...41

4.3.1.3 Opportunities ...42

4.3.1.4 Threats ...42

4.3.2 Rumusan Strategi (Generating Strategies) ...43

4.3.3 Peta Strategi UDINUS ...48

4.3.4 Cascading BSC ke Progdi Sistem Informasi – S1 ...49

4.3.4.1 Pengidentifikasian Tujuan Divisi ...50

4.3.4.2 Pengidentifikasian Relevansi Divisi ...51

4.3.4.3 Pengidentifikasian Pelanggan Divisi ...52

4.3.4.4 Pengidentifikasian Aktivitas Divisi ...53

4.3.4.5 Pengidentifikasian Harapan Pelanggan ...55

4.3.4.6 Cascading SS Perusahaan ke Divisi ...60

4.3.4.7 Memperhatikan Isu-isu Lokal ...61

4.3.4.8 Konsolidasi dan Tes Logika ...62

4.3.4.9 Memilih KPI ...63

4.3.4.10 Penentuan Target KPI dan Inisiatif Strategis...66

4.3.5 IS Demands ...70

4.3.5.1 Analisis Critical Success Factor (CSF) ...70

4.3.5.2 Kebutuhan Data/Informasi dan Potensi Aplikasi ...74

4.3.6 Portofolio Aplikasi ...78

4.3.6.1 Aplikasi Potensial ...78

(14)

4.3.6.3 Deskripsi Aplikasi Potensial ...84

4.3.6.4 Pemetaan Aplikasi pada Matriks McFarlan ...94

Bab 5 PENUTUP ...98

5.1 Simpulan ...98

5.2 Saran ...98

DAFTAR PUSTAKA ...100

(15)

xv

Gambar 2.2 Model Strategi SI/TI ...12

Gambar 2.3 Empat Perspektif BSC ...16

Gambar 2.4 Peta Strategi ...17

Gambar 2.5 Portofolio Aplikasi McFarlan ...20

Gambar 3.1 Metode Analisis Penelitian ...26

Gambar 4.1 Proses Bisnis Inti Progdi Sistem Informasi-S1 ...34

Gambar 4.2 Peta Strategi UDINUS ...49

Gambar 4.3 Sepuluh langkah CascadingBalanced Scorecard ...50

Gambar 4.4 Relevansi progdi SI-S1 terhadap strategi UDINUS ...52

Gambar 4.5 Hasil cascading ke peta strategi progdi SI-S1 ...61

Gambar 4.6 Hasil identifikasi isu-isu lokal progdi SI-S1 ...62

(16)

xvi

Tabel 2.1 PenelitianTerkait ...7

Tabel 2.2 Matriks SWOT ...14

Tabel 4.1 Matriks SWOT UDINUS ...43

Tabel 4.2 Pelanggan Progdi Sistem Informasi-S1 ...53

Tabel 4.3 Tugas Pokok dan Output Progdi SI-S1 ...53

Tabel 4.4 Harapan pelanggan terhadap output ...55

Tabel 4.5 Key Performance Indicator SS Progdi SI-S1 ...63

Tabel 4.6 Target KPI dan Inisiatif Strategis ...66

Tabel 4.7 Analisis CSF ...70

Tabel 4.8 Kebutuhan Data/Informasi ...74

Tabel 4.9 Aplikasi Potensial ...78

Tabel 4.10 Matriks CRUD ...82

Tabel 4.11 Deskripsi aplikasi E-Budgeting...84

Tabel 4.12 Deskripsi aplikasi Sistem Informasi Jual Beli ...85

Tabel 4.13 Deskripsi aplikasi SI Alumni ...85

Tabel 4.14 Deskripsi aplikasi SI Beasiswa Prestasi ...86

Tabel 4.15 Deskripsi aplikasi Sistem Informasi Sarana dan Prasarana ...86

Tabel 4.16 Deskripsi aplikasi Dasboard Kinerja Dosen ...87

Tabel 4.17 Deskripsi aplikasi SI Sertifikasi Kompetensi ...88

Tabel 4.18 Deskripsi aplikasi Media Interaktif Pembelajaran Bahasa Inggris ...89

(17)

Tabel 4.20 Deskripsi aplikasi E-Learning ...90

Tabel 4.21 Deskripsi aplikasi SI Log Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ...91

Tabel 4.22 Deskripsi Website Progdi Sistem Informasi UDINUS ...91

Tabel 4.23 Deskripsi aplikasi Strategy Performance Dashboard System ...92

Tabel 4.24 Deskripsi aplikasi SI Pengendalian Kurikulum ...93

Tabel 4.25 Deskripsi aplikasi Sistem Informasi Akadmik ...93

Tabel 4.26 Daftar pertanyaan untuk pemetaan aplikasi ...94

Tabel 4.27 Hasil pertanyaan untuk pemetaan aplikasi ...95

(18)

xviii

(19)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, meningkatkan standar hidup penduduk, dan meningkatkan daya saing ASEAN di pasar dunia, seluruh negara anggota ASEAN sepakat untuk segera mewujudkan integrasi ekonomi yang disebut dengan ASEAN Economic Community (AEC). Apabila AEC tercapai pada akhir tahun 2015, maka ASEAN akan menjadi pasar tunggal dan berbasis produksi dimana terjadi arus barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja terampil yang bebas. [1]

Pada saat AEC diberlakukan akan lebih banyak tenaga kerja yang saling berkompetisi merebut lapangan kerja di antara negara ASEAN, terutama tenaga kerja lokal di negara itu sendiri. Tentu bagi tenaga kerja yang memiliki kompetisi kerja tinggi, akan mempunyai kesempatan lebih luas dalam mendapatkan keuntungan ekonomi dengan adanya AEC. Hal ini harus secepatnya disikapi oleh semua lembaga pendidikan khususnya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dalam menghasilkan lulusan yang siap bersaing di pasar global ASEAN karena lembaga perguruan tinggi memiliki posisi dan peran dalam mempersiapkan mahasiswa sebagai tenaga kerja yang terampil. Peran dari perguruan tinggi terhadap masyarakat dalam meningkatkan kesiapan menghadapi AEC adalah seperti yang dilansir dari website Aptisi antara lain [2]:

1. Meningkatkan kualitas dan cakupan penelitian perguruan tinggi agar dapat memberikan saran kebijakan dan masukan kepada pemerintah dan swasta tentang langkah dan peluang yang dapat diraih oleh Indonesia di pasar ASEAN, atau tentang strategi negara ASEAN lain yang harus diwaspadai oleh Indonesia.

(20)

2. Memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar tentang AEC 2015, yang dapat diselipkan dalam program pengabdian masyarakat atau kuliah kerja nyata. 3. Memperkuat kapasitas kelembagaan perguruan tinggi menghadapi AEC,

bukan saja pada aturan-aturan main yang ada, namun pada organisasi secara keseluruhan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sudah sejak lama memberikan dorongan pada upaya penguatan itu, yang diintroduksi lewat berbagai aktivitas untuk mengarahkan pada Good University Governance atau Tatakelola perguruan tinggi yang baik.

4. Selain itu beberapa langkah yang lain adalah melakukan penjaminan mutu dan akreditasi sesuai standar nasional dan internasional.

5. Dalam mengembangkan kurikulum, selain memasukkan pendidikan soft skill dan entrepreneurship, serta sertifikasi, juga orientasi kepada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Kerangka Kualifikasi Regional (KKR) merupakan suatu keharusan. Oleh karena itu, sosialisasi khususnya tentang KKNI harus lebih ditingkatkan.

6. Kerjasama-kerjasama baik dengan sesama perguruan tinggi dalam negeri maupun dengan perguruan tinggi luar negeri, khususnya perguruan tinggi ASEAN sangat perlu dalam rangka meningkatkan kapasitas perguruan tinggi, baik melalui proyek-proyek penelitian bersama. Joint seminar menghadirkan dan menjadi dosen tamu internasional, pertukaran mahasiswa, Mutual Recognition Arrangemment (MRA), dan sebagainya.

Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) sebagai salah satu PTS di Jawa Tengah tidak lepas dari persaingan di era AEC. Oleh karena itu, UDINUS harus segera berbenah dan bergegas untuk meningkatkan kesiapannya dalam bersaing. UDINUS dan elemen di dalamnya, termasuk program studi hendaknya memiliki visi, misi, tujuan, dan strategi yang mencerminkan kesiapan terhadap AEC. Strategi sangat diperlukan oleh sebuah organisasi yang telah memiliki visi, karena strategi berperan sebagai tindakan atau cara dalam mencapai visi. Namun saat ini progdi Sistem Informasi-S1 belum memiliki rumusan strategi meskipun telah menentukan sebuah visi. Dalam tugas akhir ini, penelitian yang dilakukan adalah tentang pembuatan perencanaan strategis sistem informasi di program studi Sistem Informasi-S1

(21)

UDINUS. Penulis merekomendasikan rumusan strategi yang tersusun dalam sebuah peta strategi dengan konsep Balanced Scorecard. Selain itu, sebagai salah satu cara untuk mengeksekusi strategi tersebut ke dalam tindakan, penulis juga merekomendasikan sebuah Portofolio Aplikasi. Portofolio Aplikasi merupakan kumpulan beberapa aplikasi yang berpotensial di masa sekarang dan masa mendatang yang dapat mendukung pelaksanaan strategi. Portofolio aplikasi merupakan bagian dari Perencanaan Strategis Sistem Informasi yang di dalamnya terangkum pemetaan sistem informasi yang ada sekarang dan potensi aplikasi yang muncul setelah dilakukan berbagai analisa menggunakan strategic framework.

Balanced Scorecard (BSC) adalah suatu alat manajemen kinerja yang dapat membantu organisasi untuk menerjemahkan visi dan strategi ke dalam aksi dengan memanfaatkan sekumpulan indikator finansial dan non finansial yang kesemuanya terjalin dalam suatu hubungan sebab-akibat [3]. Sedangkan metode McFarlan merupakan metode yang digunakan untuk memetakan aplikasi sistem informasi berdasarkan kontribusinya terhadap perusahaan ke dalam 4 (empat) perspektif [4]. Kedua metode inilah yang akan digunakan dalam penelitian ini. Metode ini pun pernah berhasil digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh Nuranisak Sugesti S. dalam penelitiannya yang berjudul “Perencanaan Portfolio Aplikasi Mendatang Berdasarkan Strategi Bisnis Program Studi Sistem Informasi ITS” pada tahun 2005. Dengan perencanaan strategis sistem informasi yang baik diharapkan dapat tercipta lingkungan sistem informasi yang kondusif dan dapat menciptakan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan stakeholder, yaitu harus memenuhi kebutuhan profesional (professional needs), kebutuhan masyarakat (social needs), kebutuhan dunia kerja (industrial needs), dan kebutuhan generasi masa depan (scientific vision). [2] 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diambil rumusan masalah yaitu: 1. Sebagai bentuk awal kesiapan menghadapi persaingan di era AEC maka setiap

organisasi yang akan terlibat dalam persaingan itu hendaknya memiliki visi, misi, dan inisiatif strategis yang mencerminkan kesiapan di era AEC. Program

(22)

studi Sistem Informasi-S1 UDINUS saat ini belum memiliki rancangan inisiatif strategis jangka panjang. Oleh karena itu diperlukan suatu perencanaan inisiatif strategis yang digambarkan dalam bentuk peta strategi berdasarkan konsep

Balanced Scorecard (BSC).

2. Salah satu hasil dari perencanaan strategis sistem informasi adalah portofolio aplikasi yang berisi daftar aplikasi potensial di masa depan. Program studi Sistem Informasi-S1 saat ini belum memiliki portofolio aplikasi yang berisi aplikasi potensial di masa depan untuk menghadapi era AEC. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu portofolio aplikasi dimana aplikasi-aplikasi tersebut dapat membantu mencapai target untuk setiap sasaran strategis yang telah dirumuskan.

1.3 Batasan Masalah

Agar tidak terlalu melebar, masalah yang dibahas pada tugas akhir ini akan dibatasi pada

1. Objek penelitian dilakukan pada program studi Sistem Informasi-S1 UDINUS. 2. Perencanaan strategi sistem informasi dilakukan dengan memahami kondisi bisnis dan SI/TI eksisting di progdi SI dengan metode analisis SWOT,

Balanced Scorecard dan McFarlan.

3. Memberikan rekomendasi sasaran strategis, Key Performance Indicator (KPI), target dan inisiatif strategis.

4. Memberikan rekomendasi portofolio aplikasi kepada program studi Sistem Informasi-S1.

5. Tidak melakukan perancangan atau pengembangan aplikasi tertentu. 1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis bertujuan

1. Memberikan rekomendasi peta strategi berdasarkan Balanced Scorecard

(BSC) dan inisiatif strategis beserta Key Performance Indicator (KPI) dan targetnya kepada program studi Sistem Informasi-S1 UDINUS.

(23)

2. Menginisialisasi, menganalisa, dan menginterpretasikan situasi bisnis dan sistem informasi yang ada sekarang untuk perencanaan portofolio aplikasi mendatang di program studi Sistem Informasi-S1 UDINUS.

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas maka manfaat dari penelitian yang dilakukan sebagai berikut

1. Diharapkan program studi Sistem Informasi memiliki sasaran strategis yang berorientasi pada daya saing terutama dalam lingkup ASEAN.

2. Dengan adanya strategi yang baik akan menuntun setiap elemen di dalam organisasi untuk bekerja mencapai tujuan yang sama.

3. Membentuk mahasiswa terampil, kompeten, dan siap bersaing di negara ASEAN.

4. Dapat membantu manajemen tingkat atas untuk lebih mengetahui kontribusi dari aplikasi-aplikasi yang ada bagi strategi bisnis organisasional.

5. Memberikan gambaran portofolio aplikasi yang diperlukan bagi program studi Sistem Informasi-S1 UDINUS.

6. Menjelaskan hubungan antara aplikasi-aplikasi dengan user dan data-data yang dibutuhkan.

7. Menjadi bahan studi lanjutan untuk pengembangan perencanaan sistem informasi strategis di kemudian hari.

(24)

6 2.1 Tinjauan Pustaka

Banyak penelitian yang berkaitan dengan Perencanaan Strategis Sistem Informasi yang dilakukan oleh peneliti dalam negeri, misalnya:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Nuranisak Sugesti S dan Achmad Holil Noor Ali yang berjudul “Perencanaan Portofolio Aplikasi Mendatang Berdasarkan Strategi Bisnis Program Studi Sistem Informasi ITS”. Penelitian tersebut dilakukan berdasarkan masalah yang ditemui yaitu Jurusan Sistem Informasi (JSI) ITS dirasa masih kurang eksis dalam persaingan antar jurusan di ITS. Salah satu faktor penyebabnya adalah pemanfaatan aplikasi-aplikasi SI/TI yang masih belum optimal seperti kurangnya kontribusi, integrasi, dan inovasi. Sehingga diperlukan suatu perencanaan portofolio aplikasi mendatang yang terstruktur, terintegrasi, inovatif, dan memberikan kontribusi dalam pencapaian strategi bisnis JSI. Perencanaan portofolio aplikasi dilakukan dengan memahami kondisi internal/eksternal bisnis dan SI/TI eksisting. Metode yang digunakan antara lain merumuskan visi, misi, dan inisiatif strategis, Analisis

Competitive Forces, SWOT, Activity Chain, Balanced Scorecard, Critical Success Factor, dan matriks McFarlan. Hasil akhir dari penelitian ini berupa daftar aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan sekarang, di masa depan dan pemetaan setiap aplikasi yang diusulkan tersebut berdasarkan setiap fungsi JSI. [5]

2. Penelitian yang dilakukan oleh Arif Afandy, Khakim Ghozali, dan Feby Artwodini Muqtadiroh yang berjudul “Perencanaan Portofolio Aplikasi PT XYZ Unit Otonom ABC”. Unit Otonom ABC adalah unit otonom yang khusus mengelola gedung perkantoran dari perusahaan induk. Dalam membantu kegiatan proses bisnisnya, maka unit otonom ini sangat menginginkan adanya dukungan sistem informasi dan teknologi informasi agar para pelanggan

(25)

merasa puas dengan layanan yang diberikan. Namun unit Otonom ABC belum memiliki sebuah portofolio aplikasi, untuk itu, unit Otonom ABC memerlukan adanya sebuah portofolio aplikasi yang secara jelas mendeskripsikan dukungan SI/TI untuk 5 tahun. Metode yang digunakan untuk menyusun portofolio aplikasi antara lain menggunakan analisis lingkungan bisnis, analisis lingkungan SI/TI, serta analisis kekuatan bersaing dan analisis SWOT, keadaan eksisting dari unit Otonom ABC akan diteliti sehingga akan menghasilkan portofolio aplikasi kondisi sekarang. Kemudian dilanjutkan dengan analisis

Balanced Scorecard (BSC), analisis Critical Success Factor (CSF), dan analisis Value Chain untuk mencari kebutuhan SI/TI mendatang yang akan menghasilkan portofolio aplikasi bagi unit Otonom ABC. Portofolio aplikasi yang sudah jadi kemudian dilakukan pemetaan aplikasi ke dalam sistem aplikasi berdasarkan jenis dukungan terhadap proses bisnis. Hasil akhir dari penelitian ini berupa portofolio aplikasi unit Otonom ABC untuk waktu 5 tahun beserta tahapan pengembangan aplikasi. [6]

Tabel 2.1 PenelitianTerkait

No

Nama Peneliti dan

Tahun

Masalah Metode Hasil

1. Nuranisak Sugesti S & Achmad Holil Noor Ali, 2005 Pemanfaatan aplikasi yang belum optimal Analisis Competitive Forces, SWOT, Activity Chain, Balanced Scorecard, Critical Success Factor, dan matriks

McFarlan. Portofolio aplikasi mendatang. 2. Arif Afandy, Khakim Ghozali, Feby Artwodini Portofolio aplikasi belum ada Analisis Competitive Forces, SWOT, Activity Chain, Balanced Scorecard, Portofolio aplikasi

(26)

2.2 Perbedaan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Menurut Ward & Peppard, Teknologi Informasi (TI) mengacu secara khusus untuk teknologi, seperti hardware, software, dan jaringan telekomunikasi. TI memfasilitasi akuisisi, pengolahan, penyimpanan, pengiriman, dan berbagi informasi dan konten digital lainnya. UK Academy of Information Systems

(UKAIS) mendefinisikan Sistem Informasi (SI) sebagai sarana yang dimanfaatkan orang dan organisasi untuk memanfaatkan teknologi, mengumpulkan, memproses, menyimpan, menggunakan, dan menyebarkan informasi. Dengan demikian, SI berkaitan dengan pemanfaatan tujuan TI. [4]

2.3 Hubungan Antara Strategi Bisnis, Strategi IS, dan Strategi IT

Dalam bukunya, Ward dan Peppard mengatakan bahwa kesuksesan proses organisasional tergantung dari banyak faktor. Pemfokusan pada teknologi saja atau aspek bisnis saja, tidak cukup membawa kesuksesan bagi keseluruhan rencana strategis. Sebagian besar dari strategi-strategi TI yang ada, kuat dalam hal teknologi dan terminologi teknis namun lemah pada pengidentifikasian kebutuhan aplikasi dan aspek bisnisnya. Cara yang tepat untuk mencapai keuntungan strategis dari SI/TI adalah dengan mengkonsentrasikan atau memikirkan ulang bisnis dengan menganalisa permasalahan bisnis yang ada sekarang dan perubahan lingkungan dan menjadikan TI sebagai salah satu resep solusi. Secara garis besar, hubungan antara strategi bisnis, strategi SI dan strategi TI digambarkan pada Gambar 2.1. [4]

Muqtadiroh, 2010

Critical Success Factor, dan matriks

McFarlan, Pemetaan Aplikasi ke dalam Sistem Aplikasi, Tahapan Pengembangan Aplikasi untuk waktu 5 tahun

(27)

Gambar 2.1 Hubungan antara Strategi Bisnis, Strategi SI, dan Strategi TI [4] Dampak potensial di lingkungan internal maupun eksternal diidentifikasi terlebih dahulu untuk kemudian dievaluasi berdasarkan strategi bisnis yang tengah berjalan. Apakah dampak-dampak tersebut sesuai dan sejalan dengan tujuan organisasi atau tidak. Setelah itu dicarikan solusi sistem informasi apa yang tepat untuk diterapkan, aplikasi-aplikasi seperti apa, siapa penggunanya, dan kapan harus memulai pengembangannya. Strategi SI berperan menentukan sistem informasi atau aplikasi-aplikasi yang tepat untuk diimplementasi, menghimpun segala kebutuhan pengguna terhadap sistem, dan menyusun prioritas pengembangan aplikasi-aplikasi tersebut. Sedangkan strategi TI berperan untuk menentukan teknologi apa yang tepat untuk sistem informasi yang telah ditetapkan. Strategi TI berfokus pada pemilihan teknologi dan pada pemenuhan kebutuhan dari strategi SI. Keluaran dari Strategi TI yaitu infrastruktur TI dan servis yang diberikan.

2.4 Manfaat Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Menurut Anita Cassidy, perencanaan strategis sistem informasi memiliki manfaat antara lain [7]:

1. Manajemen yang efektif untuk aset mahal dan kritis terhadap organisasi. Melalui proses perencanaan, organisasi dapat secara proaktif menyeimbangkan

(28)

kekuatan yang bertentangan dan mengelola arah SI daripada terus menerus membangun investasi SI. Akibatnya, SI akan berada dalam posisi mendukung strategis arah bisnis dengan cara yang paling hemat biaya.

2. Meningkatkan komunikasi dan hubungan antara bisnis dan SI organisasi. Dengan meningkatkan komunikasi dan menyelaraskan SI, lingkungan sistem secara signifikan dapat meningkatkan bisnis sehingga terasa SI sebagai komponen penting untuk perusahaan mencapai tujuan.

3. Melalui proses perencanaan, SI dapat menjadi bagian dari solusi untuk tantangan bisnis dan secara signifikan dapat membantu bisnis. SI dapat bekerja dalam kemitraan dengan bisnis yang benar-benar memiliki kepemilikan ke arah SI. Dengan infrastruktur yang tepat, alat, dan teknologi, SI dapat responsif dan proaktif terhadap perubahan kebutuhan bisnis.

4. Mengidentifikasi peluang untuk menggunakan teknologi untuk keuntungan kompetitif dan meningkatkan nilai bagi bisnis. Dengan kondisi ekonomi yang kompetitif saat ini, semua perusahaan mencari cara untuk meng-eksekusi lebih efektif, efisien, dan rendah biaya. SI dapat dianggap seperti tuas yang sangat penting untuk mempengaruhi profitabilitas suatu perusaha-an. Intinya adalah bahwa perencanaan SI dapat mempengaruhi profitabilitas dan return investasi perusahaan.

5. Perencanaan arus informasi dan proses. Proses perencanaan akan mendapat-kan masumendapat-kan dari semua stakeholder, termasuk pelanggan, vendor, dan mitra. Untuk masing-masing stakeholder, perusahaan harus mengidentifikasi dan memperbaiki proses yang digunakan. Akhirnya, perusahaan harus merancang sistem dan proses bisnis sehingga mudah untuk melakukan bisnis dengan perspektif pelanggan eksternal.

6. Mengalokasikan sumber daya SI yang efektif dan efisien. Departemen SI harus mengelola baik sumber daya berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible), desain fleksibilitas ke dalam rencana, dan menjadi konsultan bisnis yang berfokus membantu perusahaan mengoptimalkan semua sumber daya, bukan hanya sumber daya komputasi. SI harus memanfaatkan sumber

(29)

daya komputasi dan manusia untuk mendapatkan nilai terbaik untuk perusahaan.

7. Mengurangi tenaga dan uang yang dibutuhkan sepanjang siklus hidup sistem. Tanpa perencanaan yang tepat, beberapa langkah dari siklus hidup sistem akan membuang waktu dan uang. Perencanaan langkah strategis juga akan memperoleh dukungan manajemen di seluruh tingkatan organisasi, yang secara signifikan mempercepat proses. Perencanaan yang matang dapat mengurangi waktu pelaksanaan.

2.5 Model Strategi SI/TI

Menurut Ward dan Peppard, model strategi SI/TI terdiri dari masukan (input) dan keluaran (output) seperti diilustrasikan pada Gambar 2.2. [4]

1. Masukan

a. Lingkungan bisnis internal (the internal business environment): strategi bisnis eksisting, tujuan, sumber daya, proses, kultur dan nilai dalam bisnis. b. Lingkungan bisnis eksternal (the external business environment): kondisi ekonomi, industri, politik, dan persaingan dimana organisasi beroperasi. c. Lingkungan SI/TI internal (the internal IS/IT environment): Kondisi SI/TI

saat ini dalam bisnis, kedewasaan (maturity), kontribusi, cakupan bisnis, portofolio aplikasi kini dan rencana portofolio aplikasi.

d. Lingkungan SI/TI eksternal (the external IS/IT environment): Tren teknologi dan peluang serta kegunaan SI/TI bagi pihak lain terutama pelanggan, pesaing dan pemasok.

(30)

Gambar 2.2 Model Strategi SI/TI [4]

2. Keluaran

a. Strategi manajemen SI/TI (IS/IT management strategies): Memastikan konsistensi dari kebijakan untuk mendukung strategi SI/TI.

b. Strategi SI bisnis (business IS strategies): Membahas penggunaan SI/TI oleh tiap fungsi atau unit untuk mencapai tujuan bisnisnya.

c. Strategi TI (IT strategies): Kebijakan dan strategi dalam manajemen teknologi dan sumber daya.

2.6 Visi dan Misi

Menurut Musa Hubeis dan Mukhamad Najib, visi adalah mimpi atau harapan yang ingin diwujudkan perusahaan atau organisasi di masa depan. Visi memberikan gambaran jelas tentang ke mana arah perusahaan atau organisasi akan melangkah. Tanpa adanya visi, perusahaan atau organisasi beserta elemen di dalamnya tidak memiliki panduan mengenai jalan masa depan yang ingin dicapai. Oleh karena itu,

(31)

setiap perusahaan atau organisasi perlu untuk merumuskan visi yang mudah dipahami dan dapat memberikan spirit. [8]

Menurut Musa Hubeis dan Mukhamad Najib, misi merupakan pernyataan yang memberikan jawaban atas pertanyaan mengenai alasan dasar keberadaan organisasi atau penjelasan lebih jauh dan operasional dari visi organisasi atau pernyataan yang komperehensif mengenai bagaimana visi akan diwujudkan. Secara umum misi organisasi berisi informasi seperti apa produk atau jasa yang ditawarkan organisasi, siapa konsumen yang ingin dilayani, dan apa nilai-nilai penting yang dijalankan. [8]

2.7 Analisis dan Matriks SWOT

Menurut Musa Hubeis dan Mukhamad Najib, SWOT adalah konsep strategi modern yang berorientasi pada Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats

yang menghasilkan faktor pendorong, penghambat, dan potensi. Asumsi dasar yang melandasi adalah organisasi harus menyelaraskan aktivitas internalnya dengan realitas eksternal agar dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Masing-masing komponen penyusun SWOT diartikan sebagai berikut [8]:

1. Kekuatan (Strenghts) adalah sumber daya atau kapasitas organisasi yang dapat digunakan secara efektif untuk mencapai tujuan.

2. Kelemahan (Weaknesses) adalah keterbatasan, toleransi, ataupun cacat organisasi yang dapat menghambat pencapaian tujuan.

3. Peluang (Opportunities) adalah situasi mendukung dalam suatu organisasi yang digambarkan dari kecenderungan atau perubahan sejenis atau pandangan yang dibutuhkan untuk meningkatkan permintaan produk/jasa dan memungkinkan organisasi untuk meningkatkan posisinya melalui kegiatan suplai.

4. Ancaman (Threats) adalah situasi eksternal yang tidak mendukung dalam lingkungan organisasi yang berpotensi merusak strategi yang telah disusun sehingga menimbulkan masalah, kerusakan, dan kekeliruan.

(32)

Matriks SWOT, menurut Musa Hubeis dan Mukhamad Najib, adalah alat untuk mencocokkan faktor-faktor penting yang akan membantu manajer mengembang-kan empat tipe strategi, yaitu SO (Strenghts-Opportunities atau Kekuatan-Peluang), WO (Weaknesses-Opportunities atau Kelemahan-Peluang), ST (Strenghts-Threats

atau Kekuatan-Ancaman), dan WT (Weaknesses-Threats atau Kelemahan-Ancaman). Matriks SWOT juga menggambarkan berbagai alternatif strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan. [8]

Tabel 2.2 Matriks SWOT [8]

1. Strategi SO adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan berbagai peluang yang ada.

2. Strategi WO adalah strategi yang digunakan perusahaan yang seoptimal mungkin meminimalisir kelemahan yang ada untuk memanfaatkan berbagai peluang. Internal Eksternal Strenghts (S) Weaknesses (W) 1. ... 2. ... 3. ... 1. ... 2. ... 3. ...

Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO

1. ... 2. ... 3. ... 1. ... 2. ... 3. ... 1. ... 2. ... 3. ...

Threats (T) Strategi ST Strategi WT

1. ... 2. ... 3. ... 1. ... 2. ... 3. ... 1. ... 2. ... 3. ...

(33)

3. Strategi ST adalah strategi yang digunakan untuk memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan untuk mengurangi berbagai ancaman yang mungkin melingkupi perusahaan,

4. Strategi WT adalah strategi untuk mengurangi kelemahan agar meminimalisir ancaman yang ada.

2.8 BalancedScorecard

Menurut Kaplan dan Norton, Balanced Scorecard (BSC) adalah suatu kerangka kerja baru untuk mengintegrasikan berbagai ukuran yang diturunkan dari strategi perusahaan. Selain ukuran kinerja finansial masa lalu, BSC juga memperkenalkan pendorong kinerja finansial masa depan. BSC dapat digunakan untuk [9]:

1. mengklarifikasi dan menghasilkan konsensus mengenai strategi, 2. mengkomunikasikan strategi ke seluruh perusahaan,

3. menyelaraskan berbagai tujuan departemen dan pribadi dengan strategi perusahaan,

4. mengaitkan berbagai tujuan strategis dengan sasaran jangka panjang dan anggaran tahunan,

5. mengidentifikasi dan menyelaraskan berbagai inisiatif strategis,

6. melaksanakan peninjauan ulang strategis secara periodik dan sistematis, dan 7. mendapatkan umpan balik yang dibutuhkan untuk mempelajari dan

(34)

Gambar 2.3 Empat Perspektif BSC [9]

Kaplan dan Norton membagi BSC ke dalam empat perspektif, yaitu: Perspektif Keuangan (Financial Perspective), Perspektif Pelanggan (Customer Perspective), Perspektif Proses Bisnis Internal (Internal Business Process Perspective), dan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth Perspective). [9] 1. Perspektif Finansial

BSC menggunakan perspektif finansial karena ukuran finansial sangat penting dalam memberikan ringkasan konsekuensi tindakan ekonomis yang sudah diambil. Ukuran kinerja finansial memberikan petunjuk apakah strategi, implementasi, dan pelaksanaanya memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan laba perusahaan.

2. Perspektif Pelanggan

Dalam perspektif pelanggan, para manajer mengidentifikasi pelanggan dan segmen pasar di mana unit bisnis tersebut akan bersaing dan berbagai ukuran kinerja unit bisnis di dalam segmen sasaran.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Dalam perspektif proses bisnis internal, para eksekutif mengidentifikasi berbagai proses internal penting yang harus dikuasai dengan baik oleh perusahaan. Ukuran proses bisnis internal berfokus kepada berbagai proses

(35)

internal yang akan berdampak besar kepada kepuasan pelanggan dan pencapaian tujuan finansial perusahaan.

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Perspektif keempat BSC ini mengidentifikasi infrastruktur yang harus dibangun perusahaan dalam menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka panjang.

2.9 Sasaran Strategis (SS) dan Peta Strategi

Menurut Suwardi Luis, Sasaran Strategis (SS) adalah suatu pernyataan yang ringkas dan padat, yang menjelaskan apa yang harus dengan sebaik-baiknya dilakukan oleh organisasi, dalam rangka eksekusi strategi. Sedangkan Peta Strategi (Strategy Map) merupakan suatu paparan mengenai keterkaitan antara sejumlah SS, dalam bentuk hubungan sebab-akibat, yang menjelaskan “perjalanan” strategi organisasi. Terkait dengan penyusunan BSC, keempat perspektif pada BSC merupakan peta wilayah dimana strategi-strategi yang relevan di tiap-tiap bagian diletakkan. Strategi-strategi yang relevan tersebut dinamakan dengan Sasaran Strategis (SS) yang sesungguhnya merupakan strategi itu sendiri. [3] Gambar 2.3 merupakan contoh pemetaan peta strategi.

(36)

2.10 Key Performance Indicator dan Inisiatif Strategis

Menurut Luis, Key Performance Indicator (KPI) adalah indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja. KPI erat kaitannya dengan Sasaran Strategis organisasi karena dapat membantu organisasi menerjemahkan strateginya ke dalam terminologi yang bisa dihitung. Sedangkan Insiatif Strategis menurut Suwardi Luis adalah inisiatif-inisiatif yang bersifat strategis, yang disusun dan perlu dilaksanakan untuk mencapai target KPI. Inisiatif Strategis juga perlu didukung oleh pelaksana yang kelak akan mengeksekusi inisiatif strategis tersebut. Pelaksana ini bisa seorang individu maupun tim. [3]

2.11 Analisis Critical Success Factor

Menurut Ward dan Peppard, analisis Critical Success Factor (CSF) adalah sebuah teknik yang populer tidak hanya untuk mengembangkan sebuah strategi SI/TI tapi juga untuk pengembangan strategi bisnis. CSF merupakan sebuah metode analisis dengan mempertimbangkan beberapa hal yang kritis di dalam lingkungan perusaha-an untuk mendefinisikperusaha-an faktor-faktor apa saja yperusaha-ang mempengaruhi kesuksesperusaha-an dperusaha-an keberhasilan perusahaan. Analisis CSF memberikan gambaran pada perusahaan tentang aspek-aspek apa saja di setiap aktivitas dan proses bisnis yang mem-pengaruhi kinerja perusahaan untuk mencapai visi, misi, dan tujuan. [4]

Peranan CSF dalam perencanaan strategis sistem informasi adalah sebagai peng-hubung antara strategi bisnis organisasi dengan strategi sistem informasi, memfokuskan proses perencanaan strategis sistem informasi pada area yang strategis, mengusulkan dan memprioritaskan aplikasi SI dan mengevaluasinya. Ward dan Peppard mengungkapkan manfaat dari analisis CSF antara lain [4]: 1. Analisis CSF merupakan teknik yang paling efektif dalam melibatkan

manajemen senior dalam mengembangkan strategi SI, karena CSF secara keseluruhan telah berakar pada bisnis dan memberikan komitmen bagi manajemen puncak dalam menggunakan sistem informasi, yang diselaras-kan dengan pencapaian tujuan perusahaan melalui area bisnis yang kritis.

(37)

2. Analisis CSF menghubungkan proyek sistem informasi yang akan di-implementasikan dengan tujuannya, dengan demikian sistem informasi nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan dengan strategi bisnis perusahaan.

3. Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisis CSF dapat menjadi perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang diperlukan oleh setiap individu.

4. Dengan menyediakan suatu hubungan antara kebutuhan dengan informasi, analisis CSF memegang peranan penting dalam memprioritaskan investasi modal yang potensial.

5. Analisis CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi pada saat strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, dengan memfokuskan pada masalah-masalah tertentu yang paling kritis.

6. Analisis CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan analisis value chain dalam mengidentifikasi proses yang paling kritis, serta memberikan fokus pada pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan yang paling tepat untuk dilaksanakan.

2.12 Portofolio Aplikasi McFarlan

Menurut Ward dan Peppard, portofolio aplikasi menampilkan sebuah analisis dari keseluruhan aplikasi perusahaan, baik yang ada saat ini, potensial ataupun yang masih direncanakan. Portofolio Aplikasi digunakan untuk memetakan aplikasi sistem informasi berdasarkan kontribusinya terhadap perusahaan. Konsep atau model ini menganalisis semua aplikasi yang ada, sedang dikembangkan atau direncanakan, maupun aplikasi potensial ke dalam 4 (empat) kuadran atau kategori berdasarkan penaksiran kepentingan bisnis saat ini dan mendatang dari aplikasi. Gambar 2.5 di bawah ini membagi aplikasi sistem informasi menjadi empat kuadran berdasarkan kontribusi bisnisnya [4]:

(38)

Gambar 2.5 Portofolio Aplikasi McFarlan [4]

Berikut penjelasan keempat kuadran di atas yang dipaparkan oleh John Ward dan Joe Peppard [4]:

1. Strategic. Aplikasi yang kritis terhadap kesuksesan bisnis di masa mendatang. Aplikasi-aplikasi tersebut menciptakan atau mendukung perubahan terhadap bagaimana organisasi menjalankan bisnisnya dengan memberikan keuntungan kompetitif.

2. High Potential. Aplikasi-aplikasi inovatif yang mungkin akan menciptakan kesempatan untuk meraih keuntungan di masa mendatang.

3. Key Operational. Aplikasi-aplikasi yang menopang operasional bisnis organisasi sekarang, menjalankannya, dan menghindarkan dari keadaan yang tidak menguntungkan.

4. Support. Aplikasi-aplikasi yang dapat meningkatkan efisiensi bisnis dan efektivitas manajemen, namun keberadaannya tidak menopang proses bisnis ataupun memberi keuntungan kompetitif bagi organisasi.

2.13 Organisasi dan Daya Saing

Menurut Musa Hubeis dan Mukhamad Najib, yang dimaksud organisasi adalah sekumpulan orang yang memiliki tujuan yang sama dan sepakat bekerja sama untuk

(39)

mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Setiap organisasi, baik organisasi yang bersifat profit seperti perusahaan maupun organisasi yang bersifat non-profit

seperti organisasi massa, yayasan, dan lainnya tentu menginginkan adanya pertumbuhan dan keberlanjutan dalam setiap aktivitasnya. [8]

Saat ini, organisasi/perusahaan berkompetisi tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga di tingkat global. Maka, untuk meningkatkan kinerja keunggulan bersaing di pasar, diperlukan kemampuan sumber daya, di antaranya peran teknologi, termasuk upaya antisipatif ataupun penyesuaian terhadap perubahan lingkungan. Situasi persaingan yang begitu tinggi saat ini telah memaksa perusahaan untuk lebih meningkatkan daya saingnya hingga mencapai tingkatan superior competitive advantage di antara pesaing-pesaingnya. Perusahaan dituntut untuk terus meningkatkan kapasitas dalam usaha memuaskan kebutuhan konsumen dan pemegang saham. [8]

2.14 Asean Economic Community (AEC)

Kerjasama ekonomi ASEAN dimulai dengan disahkannya Deklarasi Bangkok tahun 1967 yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan budaya. Dalam dinamika perkembangannya, kerjasama ekonomi ASEAN diarahkan pada pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community) yang pelaksanaannya berjalan relatif lebih cepat dibandingkan dengan kerjasama di bidang politik, keamanan, dan sosial budaya. [1] Diawali pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-2 tanggal 15 Desember 1997 di Kuala Lumpur, Malaysia, dengan disepakatinya Visi ASEAN 2020, para kepala negara ASEAN menegaskan bahwa ASEAN akan [1]:

1. Menciptakan Masyarakat Ekonomi ASEAN yang stabil, makmur, dan memiliki daya saing tinggi yang ditandai dengan arus barang, jasa, investasi dan modal yang bebas, dan pembangunan ekonomi yang merata serta mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial-ekonomi.

(40)

3. Meningkatkan pergerakan tenaga profesional dan jasa lainnya secara bebas di kawasan asia tenggara.

Pembentukan AEC pada tahun 2015, ASEAN menyepakati perwujudannya diarahkan pada integrasi ekonomi kawasan yang implementasinya mengacu pada AEC Blueprint. AEC blueprint merupakan pedoman bagi negara-negara anggota ASEAN dalam mewujudkan AEC 2015. AEC blueprint memuat 4 (empat) pilar utama, yaitu [1]:

1. ASEAN sebagai pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal yang didukung dengan elemen aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terdidik dan aliran modal yang lebih bebas.

2. ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi tinggi, dengan elemen peraturan kompetisi, perlindungan konsumen, hak atas kekayaan intelektual, pengembangan infrastruktur, perpajakan, dan e-commerce.

3. ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata dengan elemen pengembangan usaha kecil dan menengah, dan prakarsa integrasi ASEAN untuk negara-negara CMLV (Cambodia, Myanmar, Laos, dan Vietnam).

4. ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global dengan elemen pendekatan yang koheren dalam hubungan ekonomi di luar kawasan, dan meningkatkan peran serta dalam jejaring produksi global. Sedangkan peran dari perguruan tinggi terhadap masyarakat dalam meningkatkan kesiapan menghadapi AEC adalah seperti yang dilansir dari website Aptisi antara lain [2]:

1. Meningkatkan kualitas dan cakupan penelitian perguruan tinggi agar dapat memberikan saran kebijakan dan masukan kepada pemerintah dan swasta tentang langkah dan peluang yang dapat diraih oleh Indonesia di pasar ASEAN, atau tentang strategi negara ASEAN lain yang harus diwaspadai oleh Indonesia.

2. Memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar tentang AEC 2015, yang dapat diselipkan dalam program pengabdian masyarakat atau kuliah kerja nyata.

(41)

3. Memperkuat kapasitas kelembagaan perguruan tinggi menghadapi AEC, bukan saja pada aturan-aturan main yang ada, namun pada organisasi secara keseluruhan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sudah sejak lama memberikan dorongan pada upaya penguatan itu, yang diintroduksi lewat berbagai aktivitas untuk mengarahkan pada Good University Governance atau Tatakelola perguruan tinggi yang baik.

4. Selain itu beberapa langkah yang lain adalah melakukan penjaminan mutu dan akreditasi sesuai standar nasional dan internasional.

5. Dalam mengembangkan kurikulum, selain memasukkan pendidikan soft skill dan entrepreneurship, serta sertifikasi, juga orientasi kepada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Kerangka Kualifikasi Regional (KKR) merupakan suatu keharusan. Oleh karena itu, sosialisasi khususnya tentang KKNI harus lebih ditingkatkan.

6. Kerjasama-kerjasama baik dengan sesama perguruan tinggi dalam negeri maupun dengan perguruan tinggi luar negeri, khususnya perguruan tinggi ASEAN sangat perlu dalam rangka meningkatkan kapasitas perguruan tinggi, baik melalui proyek-proyek penelitian bersama. Joint seminar menghadirkan dan menjadi dosen tamu internasional, pertukaran mahasiswa, Mutual Recognition Arrangemment (MRA), dan sebagainya.

(42)

24

Pada tugas akhir ini penulis melakukan penelitian Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada Program Studi Sistem Informasi-S1 Universitas Dian Nuswantoro yang beralamat di Jalan Nakula I No. 5-11 Semarang.

3.1 Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan perantara teknik tertentu. Metode yang dilakukan dalam pengumpulan data sebagai bahan penelitian antara lain melalui observasi atau pengamatan langsung terhadap proses bisnis yang berjalan di program studi Sistem Informasi-S1 UDINUS, dan wawancara dengan narasumber yang terkait dengan penelitian.

1. Observasi

Observasi merupakan proses pengamatan pola prilaku subyek (orang), obyek (benda), atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. Penulis melakukan observasi terhadap beberapa dokumen milik program studi Sistem Informasi diantaranya adalah dokumen panduan akademik program studi yang memuat profil, visi, misi, tujuan, sasaran, struktur organisasi, jobs description, dan kurikulum serta dokumen Standard Operational Procedure (SOP) kegiatan yang berlangsung di program studi.

2. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab atau dengan cara percakapan langsung terhadap sumber-sember data yang dibutuhkan dengan maksud tertentu. Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara dan diskusi dengan Sekprogdi SI-S1 untuk

(43)

mendapatkan justifikasi (pembenaran) mengenai latar belakang dan masalah yang diambil penulis, Koordinator BK dan KP untuk memperoleh target KPI. 3. Studi Literatur

Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan mempelajari jurnal-jurnal penelitian dan buku-buku tentang perencanaan strategis sistem informasi. Contoh jurnal yang digunakan penulis adalah jurnal penelitian yang dilakukan oleh Nuranisak Sugesti S dan Achmad Holil Noor Ali (2005) dengan judul “Perencanaan Portofolio Aplikasi Mendatang Berdasarkan Strategi Bisnis Program Studi Sistem Informasi ITS”. Sedangkan buku yang digunakan penulis sebagai acuan salah satunya berjudul "Strategic Planning for Information System 3rd Edition" yang ditulis oleh John Ward dan Joe Peppard (2002).

3.1.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh penulis secara langsung dari sumbernya, yaitu Program Studi Sistem Informasi-S1 UDINUS. Data kualitatif diperoleh melalui pengamatan terhadap dokumen program studi. Data kualitatif yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain profil, struktur organisasi, visi, misi, tujuan, sasaran mutu, Standard Operational Procedure (SOP) kegiatan yang berjalan di Program Studi Sistem Informasi-S1, seperti SOP Perkuliahan, Ujian, Penyusunan Skripsi/TA, dan lain-lain.

3.1.2 Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokkan dalam dua jenis yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari obyek penelitian. Data primer untuk penelitian ini antara lain profil program studi SI-S1, visi, misi, tujuan, sasaran, struktur organisasi, jobs

(44)

description, dokumen Standard Operational Procedure (SOP) tiap proses bisnis, daftar aplikasi yang sedang berjalan, dan infrastruktur IT yang beroperasi.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada sebelumnya, antara lain jurnal penelitian, buku, dan situs di internet yang terkait dengan topik Perencanaan Strategis Sistem Informasi.

3.2 Metode Analisis

Metode analisis yang dilakukan penulis dalam penelitian ini terdiri dari beberapa metode berbeda yang saling berkaitan satu sama lain. Metode-metode tersebut antara lain analisis SWOT, matriks SWOT, metode penyelarasan (cascading) dengan konsep Balanced Scorecard (BSC), analisis Critical Success Factor (CSF) dan matriks McFarlan. Keterkaitan metode-metode tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut ini.

Gambar 3.1 Metode Analisis Penelitian

Analisis SWOT Matriks SWOT Cascading BSC

Analisis Critical Success Factor Analisis Kebutuhan Data/Informasi Aplikasi Potensial

(45)

Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing metode yang ada pada Gambar 3.1 di atas:

1. Analisis SWOT

Langkah pertama yang dilakukan penulis adalah mengidentifikasi apa yang menjadi kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari Universitas Dian Nuswantoro. Namun penulis hanya fokus pada SWOT yang dimiliki UDINUS dalam kaitannya dengan kesiapan menghadapi AEC.

2. Matriks SWOT

Matriks SWOT merupakan metode untuk menentukan strategi berdasarkan analisis SWOT yang telah diidentifikasi sebelumnya. Dengan menganalisis hubungan antara faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dengan faktor eksternal (peluang dan ancaman) maka akan muncul kalimat-kalimat strategis. 3. Cascading BSC

Kalimat-kalimat strategis yang teridentifikasi di langkah sebelumnya adalah strategi UDINUS. Untuk menurunkan strategi-strategi tersebut ke dalam strategi tingkat program studi maka dilakukan proses cascading

(penyelarasan). Proses cascading sendiri terdiri dari 10 (sepuluh) langkah berdasarkan buku yang ditulis oleh Suwardi Luis [3]. Proses cascading

bertujuan untuk menentukan strategi pada tingkat program studi SI-S1 yang mana strategi tersebut dapat mendukung pencapaian strategi di tingkat UDINUS. Hasil atau keluaran dari langkah ketiga ini adalah sebuah Peta Strategi program studi SI-S1 beserta KPI dan inisiatif strategis untuk setiap sasaran strategis. Sasaran strategis inilah yang akan digunakan pada langkah berikutnya.

4. Analisis Critical Success Factor

Analisis CSF merupakan bagian dari proses menentukan kebutuhan IS/IT (IS

Demands) berdasarkan inisiatif strategis hasil dari langkah sebelumnya. Analisis CSF berperan sebagai penghubung antara sasaran strategis dengan kebutuhan IS/IT yang mendukung untuk pencapaian sasaran strategis progdi Sistem Informasi-S1.

(46)

5. Analisis Kebutuhan Data/Informasi

Langkah selanjutnya adalah menentukan kebutuhan data/informasi untuk setiap CSF yang telah teridentifikasi sebelumnya. Data/informasi inilah yang mendasari dalam penentuan aplikasi yang berpotensial bagi progdi Sistem Informasi-S1.

6. Aplikasi Potensial

Aplikasi potensial merupakan daftar aplikasi potensial untuk diterapkan di progdi Sistem Informasi-S1. Aplikasi potensial ini ditentukan berdasarkan kebutuhan data/informasi dari hasil langkah sebelumnya.

7. Matriks CRUD (Create, Read, Update, Delete)

Matriks CRUD merupakan penentuan hak akses pengguna atas aplikasi potensial yang ada. Masing-masing dari aplikasi ditentukan siapa yang menjadi pengguna dan seperti apa hak pengguna atas aplikasi tersebut. Pengguna adalah pelanggan dari progdi Sistem Informasi-S1 yang telah teridentifikasi di proses

cascading ditambah dengan administrator sistem yaitu divisi Pusat Sistem Informasi (PSI) UDINUS.

8. Matriks McFarlan

Langkah terakhir yaitu mengelompokkan aplikasi-aplikasi potensial ke dalam matriks McFarlan yang terbagi ke dalam 4 (empat) kuadran, yaitu Strategic,

High Potential, Key Operational, dan Support. Pemetaan ini dilakukan dengan cara menjawab beberapa pertanyaan untuk setiap aplikasi.

(47)

29

Bagian ini berisi uraian hasil penelitian yang telah dilakukan, analisis hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

4.1 Profil Universitas Dian Nuswantoro

Dalam upaya meningkatkan peran pendidikan tinggi di Indonesia dalam konteks persaingan global sehingga mampu memperkuat daya saing bangsa, maka pada tahun 2001 berdasarkan SK Mendiknas RI No. 169/D/O/2001 tanggal 30 Agustus 2001 maka Yayasan Dian Nuswantoro Semarang mendirikan Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) yang merupakan gabungan dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK, SK MENDIKBUD No. 10/D/O/1994, tanggal 3 Maret 1994), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE, SK Mendikbud No. 26/D/O/99, 22 Februari 1999), Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA, SK Mendiknas No. No. 27/D/O/2000, tanggal 15 Maret 2000) dan Sekolah Tinggi Kesehatan (STKES, SK Mendiknas No.103/D/O/2000, tanggal 7 Juli 2000) Dian Nuswantoro digabungkan menjadi satu wadah universitas. Dalam penggabungan tersebut, STMIK menjadi Fakultas Ilmu Komputer, STIE menjadi Fakultas Ekonomi, STBA menjadi Fakultas Bahasa dan Sastra, STKES menjadi Fakultas Kesehatan, dan ditambah satu fakultas baru yaitu Fakultas Teknik. Penggabungan sekolah tinggi – sekolah tinggi di bawah naungan Yayasan Dian Nuswantoro ini juga didasari atas upaya untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja kelembagaan, sehingga menjadi organisasi yang sehat (organization health) dalam mengelola pendidikan. Kemudian pada tahun 2002, dibuka Program Pascasarjana Magister Komputer Teknik Informatika berdasarkan SK Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi No. 1322/D/T/2002, tanggal 5 Juli 2002. Sampai saat ini, Universitas Dian Nuswantoro memiliki 5 Fakultas dengan 18 Program Studi dan Program Pascasarjana dengan 2 program studi.

(48)

Universitas Dian Nuswantoro memiliki visi “Menjadi Universitas Pilihan Utama di Bidang Pendidikan dan Kewirausahaan”, dan memiliki misi antara lain:

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas

2. Menumbuhkembangkan kreatifitas dan inovasi civitas akademika yang bermanfaat bagi masyarakat, pemerintah dan dunia usaha.

4.1.2 Tujuan Universitas Dian Nuswantoro Tujuan dari Universitas Dian Nuswantoro antara lain:

1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas di bidangnya dan berjiwa wirausaha. 2. Terciptanya atmosfir akademik yang dinamis dan bertanggung jawab. 3. Terciptanya manajemen pendidikan yang berorientasi pada mutu.

4. Menghasilkan penelitian yang tepat guna bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni.

5. Terselenggaranya program pengabdian pada masyarakat yang tepat sasaran sebagai bentuk implementasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni.

6. Terjalinnya kerjasama / kemitraan dalam berbagai bidang, baik dengan lembaga pemerintahan maupun swasta, di tingkat nasional maupun internasional.

7. Terciptanya sistem pelayanan dan program kerja yang berorientasi pada kepuasan stakeholder.

4.1.3 Sasaran Universitas Dian Nuswantoro

Sasaran yang ditetapkan Universitas Dian Nuswantoro antara lain: 1. Meningkatnya kualitas Lulusan.

2. Meningkatnya index prestasi lulusan.

3. Meningkatnya persentase lulusan yang tepat waktu.

4. Berkurangnya waktu tunggu dalam mendapatkan atau menciptakan pekerjaan. 5. Meningkatnya lulusan yang berwirausaha.

(49)

akademik.

8. Meningkatnya prasarana, sarana dan dana yang memungkinkan terciptanya interaksi akademik antar sivitas akademika.

9. Meningkatnya program dan kegiatan akademik untuk menciptakan suasana akademik (seminar, symposium, lokakarya, bedah buku, penelitian bersama, dll).

10. Meningkatnya Program pembinaan akademik, pengembangan sikap mental cendikiawan, serta pelatihan kepemimpinan dan kewirausahaan.

11. Terciptanya manajemen pendidikan yang berorientasi pada mutu.

12. Terselenggaranya fungsi-fungsi organisasi sesuai dengan tugas dan tangung jawab setiap satuan kerja.

13. Terselenggaranya sistem perencanaan dan garis besar rencana jangka panjang, menengah, dan tahun dalam kaitannya dengan visi, misi dan sasaran institusi. 14. Terselenggaranya pengelolahan administrasi yang baik.

15. Terselenggaranya kerjasama dan kemitraan institusi dengan instasi atau pihak-pihak tertentu di luar perguruan tinggi.

16. Terselenggaranya sistem monitoring dan evaluasi.

17. Ketersediaan direktori, katalog, dan atau dokumen tertulis yang menjelaskan keseluruhan kegiatan institusi; yang mencakup isi dan pemanfaatan.

18. Menghasilkan penelitian yang tepat guna bagi pengambangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni.

19. Tersedianya agenda penelitian, yaitu rancangan dan implementasi kegiatan penelitian untuk mendapatkan jawaban atau informasi ilmiah atau penerapan ilmu pengetahuan, pengembangan teknologi baru mengenai berbagai isu yang dihadapi masyarakat dan pembangunan.

20. Meningkatnya produktivitas penelitian yang berkualitas, berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha.

(50)

23. Meningkatnya keterlibatan dosen dan mahasiswa.

24. Meningkatnya jenis dan jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang relevan dengan institusi dan atau hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen. 25. Meningkatnya dampak kegiatan pengabdian kepada masyarakat, program

pembangunan pemerintah dan dunia usaha.

26. Meningkatnya sumber dana pengabdian kepada masyarakat.

27. Terjalinnya kerjasama / kemitraan dalam berbagai bidang, baik dengan lembaga pemerintah maupun swasta. ditingkat nasional maupun internasional. 28. Meningkatnya jumlah mitra kerjasama.

29. Meningkatnya kualitas program kerjasama.

30. Terselenggarnya sistem pelayanan dan program kerja yang berorientasi pada kepuasan stakeholder.

4.2 Profil Program Studi Sistem Informasi-S1 UDINUS

Program studi (progdi) Sistem Informasi – S1 Universitas Dian Nuswantoro berdiri pada tahun 1994 dengan nama PS Manajemen Informatika berdasarkan SK Dikti No. 10/D/O/1994 pada tanggal 10 Maret 1994. Pada tahun 2000 berubaha nama menjadi PS Sistem Informasi yang terdaftar pada SK Dikti No. 17/Dikti/Kep/2000 tepatnya pada tanggal 30 Mei 2000. Saat ini Program Studi Sistem Informasi telah terkareditasi dengan predikat B oleh BAN-PT dengan Nomor Akreditasi: 021/BAN-PT/Ak-XIII/S1/II/2011 yang berlaku dari Februari 2011 hingga Februari 2016.

4.2.1 Visi dan Misi Progdi Sistem Informasi-S1 UDINUS

Program Studi Sistem Informasi – S1 memiliki visi “Menjadi Program Studi pilihan utama di bidang pengembangan sistem informasi dengan ciri khas kewirausahaan dalam skala regional dan global”. Sebagai eksistensi program studi dan untuk mewujudkan visi, progdi SI-S1 memiliki misi sebagai berikut:

(51)

2. meningkatkan kerjasama secara institusional dengan berbagai lembaga yang relevan untuk pengembangan dan pemberdayaan Program Studi,

3. mengembangkan lini usaha yang relevan yang melibatkan civitas akademika untuk mendukung proses pendidikan dan pengabdian pada masyarakat, 4. mengembangkan penelitian dan pemanfaatan sistem informasi yang

menyejahterakan masyarakat dan meningkatkan daya saing bangsa 4.2.2 Sasaran Progdi Sistem Informasi-S1 UDINUS

Program studi Sistem Informasi memiliki sasaran mutu di tahun ajaran 2014 hingga tiga tahun kedepan antara lain:

1. lulusan bekerja dan atau berwirausaha sesuai bidangnya dalam 6 bulan sebesar 80%

2. tepat waktu studi minimal 80%

3. prestasi mahasiswa tingkat nasional dan internasional minimal 50 per tahun 4. lulusan dengan skor TOEFL minimal 450

5. lulusan mempunyai kemampuan ICT

6. Indeks Kepuasan Stakeholder (lulusan dan orang tua) >=3 (skala 4) 7. Indeks Kinerja Dosen >=3 (skala 4)

8. Jumlah penelitian yang dipublikasikan = 20 per tahun. 4.2.3 Proses Bisnis Progdi Sistem Informasi-S1 UDINUS

Proses bisnis terdiri dari kegiatan inti yang dilaksanakan oleh program studi Sistem Informasi-S1 untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya, baik pelanggan internal maupun eksternal. Proses-proses bisnis progdi SI-S1 antara lain:

(52)

Gambar 4.1 Proses Bisnis Inti Progdi Sistem Informasi-S1 1. Proses Bisnis Penerimaan Mahasiswa Baru

Proses bisnis PMB terdiri dari beberapa kegiatan antara lain promosi tentang UDINUS, pendaftaran, soal ujian, seleksi dan koreksi, hasil seleksi, dan evaluasi. Promosi adalah penyampaian informasi tentang Universitas Dian Nuswantoro. Materi promosi minimal harus berisi informasi tentang:

a. Profil Universitas Dian Nuswantoro dan dari mitra kerjasama, b. Kompetensi program studi/lembaga/unit,

c. Program yang ditawarkan dan tujuannya.

Pendaftaran mahasiswa baru UDINUS dapat melalui beberapa jalur pendaftaran, antara lain:

a. Jalur Prestasi (PMDK), adalah jalur penerimaan mahasiswa baru melalui penelusuran siswa SMA/SMK yang berprestasi baik prestasi intrakurikuler (akademik) maupun prestasi ekstrakurikuler (minat, bakat, olah raga, seni, dan sebagainya).

b. Jalur Reguler adalah jalur penerimaan mahasiswa baru melalui tes seleksi yang diselenggarakan oleh Panitia PMB dengan materi tes meliputi: Pengetahuan Logika, Bahasa Inggris, dan materi khusus.

c. Jalur Transfer adalah jalur penerimaan mahasiswa baru tanpa tes bagi lulusan program diploma semua program studi.

d. Jalur Kerja Sama adalah jalur penerimaan mahasiswa baru melalui kerja sama dengan instansi lain.

e. Jalur Pindahan adalah penerimaan mahasiswa yang pindah dari program studi perguruan tinggi lain ke program studi di Universitas Dian Nuswantoro. Penerimaan Mahasiswa Baru Registrasi dan Herregistrasi

Perkuliahan Ujian Skripsi/TugaPenyusunan

s Akhir Wisuda

Layanan Karir

(53)

dinyatakan lulus dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru dan memperoleh hak penuh sebagai mahasiswa. Herregistrasi adalah proses pendaftaran ulang setiap mahasiswa lama untuk dapat mengikuti kegiatan perkuliahan, memperoleh hak-hak akademik dan menggunakan fasilitas bagi mahasiswa sebagaimana ketentuan yang berlaku pada semester yang berjalan. Di dalam proses bisnis ini terdiri dari beberapa kegiatan antara lain: registrasi, herregistrasi, pembuatan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), cuti akademik, putus studi (drop out), pengunduran diri, dan alih program studi mahasiswa.

3. Proses Bisnis Perkuliahan

Proses bisnis perkuliahan bertujuan menyelenggarakan kegiatan perkuliahan yang berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan. Proses bisnis perkuliahan terdiri dari beberapa tahapan antara lain: kegiatan prakuliah, persiapan perkuliahan, pelaksanaan perkuliahan, dan evaluasi proses perkuliahan. a. Prakuliah

Prakuliah adalah serangkaian kegiatan bagi mahasiswa baru yang terdiri dari Sosialisasi Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Sosialisasi dilaksanakan oleh fakultas di bawah koordinasi Universitas sesuai dengan pedoman yang berlaku.

b. Persiapan Perkuliahan

Persiapan perkuliahan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan sebelum proses perkuliahan dimulai yang bertujuan agar kegiatan perkuliahan berjalan dengan baik. Kegiatannya antara lain: penyusunan rencana jadwal kuliah, rencana jadwal UTS dan UAS, pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) oleh mahasiswa, daftar hadir kuliah, daftar hadir mengajar, dan daftar realisasi RPKPS.

Gambar

Tabel 2.1 PenelitianTerkait
Gambar 2.1 Hubungan antara Strategi Bisnis, Strategi SI, dan Strategi TI [4]
Gambar 2.2 Model Strategi SI/TI [4]
Gambar 2.4 Peta Strategi [3]
+7

Referensi

Dokumen terkait

Judul Tugas Akhir : Program Bantu Belajar Aplikasi Jaringan Komputer bagi Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (Studi pada Universitas Dian Nuswantoro Semarang).

Guna menghitung tingkat akurasi data runtun waktu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berdasarkan pengaruh studi peristiwa ( event study ) perubahan harga bahan bakar

Pada penelitian ini peneliti mengusulkan penggunaan metode ELECTRE IV yang diimplementasikan kedalam sistem pendukung keputusan untuk membantu Koperasi Eka Karya

Lembaga Penjaminan Mutu UPGRIS berharap hasil Supervisi Akademik bagi dosen ini dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangan dan meningkatan

Tujuan pembelajaran mata kuliah ini adalah memberikan bekal pengetahuan d.asar tentang ruang lingkup matematika Diskrit yang meliputi Logika, Himpunan, Relasi, Fungsi,

dalam item-item ritel. Peralatan yang ditanam tersebut memungkinkan Benetton untuk melacak individu-individu dan barang inventaris yang mereka miliki dengan

3D max 2010 sudah sangat terkenal sebagai software untuk pembuatan bentuk – bentuk 3D dan pembuatan gerakan yang berfungsi untuk pembuatan animasi, sedangkan Adobe Premier Pro

Lembaga Penjaminan Mutu berharap hasil Supervisi Akademik bagi dosen ini dapat dipergunakan sebagai bahan pengembangan dan peningkatan mutu dosen dalam pelaksanaan