• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS, DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SINOTRANS CIKARANG. Oleh:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS, DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SINOTRANS CIKARANG. Oleh:"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS, DISIPLIN KERJA DAN

MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SINOTRANS CIKARANG

Oleh:

Erlin Apriyani 1, Sinta Sundari Heriyanti 2 Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa

E-mail : apriyanierlin@gmail.com1; sintaheriyanti@gmail.com2

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap kinerja karyawan, disiplin kerja terhadap kinerja karyawan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jumlah sampel yang diambil adalah 50 orang yang terdiri dari semua karyawan PT. Sinotrans, pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada

responden secara acak. Uji data dalam penelitian ini menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, analisis koefisien determinasi R2 dan uji T parsial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dilihat dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 5,351 > dari t tabel sebesar 1,678 dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05 dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak, disiplin kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dilihat dari perhitungan yang telah

dilakukan diperoleh t hitung sebesar 4,530 > dari t tabel sebesar 1,678 dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak dan motivasi kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dilihat dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh t hitung sebesar 3,328 > dari t tabel sebesar 1,678 dengan taraf signifikan 0,002 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Kata kunci : Gaya Kepemimpinan Demokratis, Disiplin Kerja, Motivasi Kerja,

(2)

2 1. Latar belakang

Pesatnya perkembangan dunia saat ini yang ditunjang dengan kemajuan ilmu dan teknologi, membawa masyarakat pasca industri ke era informasi dan komputerasi. Di sisi lain, perkembangan ini menimbulkan implikasi tersendiri bagi dunia bisnis dengan lahirnya revolusi hubungan antar manusia.

Sumber daya manusia menjadi faktor penting dalam suatu organisasi atau perusahaan. Agar aktivitas manajemen berjalan dengan baik, perusahaan harus

memiliki karyawan yang

berpengetahuan dan berketrampilan tinggi serta usaha untuk mengelola perusahaan seoptimal mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat. PT. Sinotrans merupakan perusahaan milik negara skala besar yang didirikan pada tahun 1950 dan bergabung dengan China Changjiang National Shipping (CSC Group) Corp pada tahun 2009. Bisnis di seluruh dunia dalam bidang logistik dan pengiriman yang komprehensif. Penyedia logistik internasional terbesar di Cina dan agen pengiriman terbesar ke-2 di Cina dengan jumlah sumber daya manusia kurang lebih 50 orang yang memiliki tugas bagian tersendiri dan mampu menjalankan tugasnya. Permasalahan ditemukan di PT. Sinotrans sebagian karyawan menunjukkan disiplin kerja rendah dilihat dari absensi, karyawan yang datang terlambat dan tidak masuk tanpa alasan, dari observasi dan informasi yang didapatkan dari kepala bagian kepegawaian masih ditemukan semangat untuk menjalankan aktivitas masih rendah, dan hal itu menunjukkan masih rendahnya kinerja sebagian karyawan terhadap organisasi.

Tabel 1.1 Data Kedisiplinan Karyawan Periode Januari-Juni 2020

Sumber : Dept. HRD PT. Sinotrans tahun 2020.

Dari data di atas terjadi peningkatan pada kedisiplinan dari karyawan dengan keterlambatan masuk kerja dari bulan-kebulan dimana hal tersebut dapat membuat perusahaan PT. Sinotrans merugi, padahal Karyawan bagi PT. Sinotrans ini adalah aset yang paling penting yang harus dimiliki oleh perusahaan dan sangat diperhatikan oleh manajemen.

Pada dasarnya sumber daya manusia yang kompeten dengan kinerja yang baik, dapat menunjang keberhasilan suatu bisnis. Sebaliknya sumber daya manusia yang tidak kompeten dan kinerjanya buruk merupakan masalah kompetitif yang dapat menempatkan perusahaan dalam kondisi yang merugi.

2. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan yang ingin di capai dalam peneletian ini adalah untuk menganalisis gaya kepemimpinan demokratis terhadap kinerja karyawan di PT Sinotrans, untuk menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap

(3)

3 kinerja karyawan di PT Sinotrans, untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di PT Sinotrans.

3. Gaya Kepemimpinan Demokratis Gaya kepemimpinan demokratis diterapkan di PT. Sinotrans yang mana pemimpin terlibat langsung dengan kegiatan organisasi, memberikan pengarahan serta mendengarkan saran atau masukan dari bawahannya sangat memperhatikan kepentingan dan

kesejahteraan bawahan,

mengkoordinasikan semua pekerjaan dari semua bawahan yang ada dalam sistem pelaksanaan kerja dengan penekanan rasa tanggung jawab dan kerja sama yang baik.

Menurut Mifta Thoha

(2010:50) dalam Metra et al. (2017) mengatakan gaya kepemimpinan demokratis dikaitkan dengan kekuatan personal dan keikut sertaan para pengikut dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Menurut Rivai (2014:42) dalam Ading Sunarto (2020) gaya kepemimpinan adalah gabungan jati diri yang dipakai atasan dalam mempengaruhi karyawannya supaya tujuan perusahaan tergapai atau dapat pula dinyatakan bahwa gaya kepemimpinan

yaitu pola perilaku serta strategi yang digemari serta sering digunakan oleh

seorang pimpinan.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan suatu kepribadian seseorang yang memancarkan keinginan pada sekelompok orang-orang tertentu dan sanggup mengajak serta mendorong mereka sehingga mau

bekerja sama dalam rangka pencapaian tujuan. Kepemimpinan dapat pula dipandang sebagai suatu bentuk persuasi suatu seni pembinaan sekelompok orang tertentu, biasanya melalui pendekatan dan motivasi yang tepat sehingga mereka tanpa ada rasa takut untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi.

4. Disipli kerja

Menurut Hasibuan (2012:193) dalam Nopitasari dan Krisnandy (2018) disiplin kerja adalah kesadaraan dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Menurut Mangkunegara (2011:824) dalam Nopitasari dan Krisnandy (2018) disiplin kerja sebagai suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawannya agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Menurut Edy Sutrisno (2009) dalam Adi Kurniawan (2019) menyatakan bahwa, disiplin memperlihatkan bagaimana suatu kondisi atau sikap patuh yang berada pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan.

Menurut Siagian (2012:115) dalam Nisyak et al. (2016) disiplin mempunyai dua pengertian. Pengertian pertama, melibatkan belajar atau mencetak perilaku dengan menerapkan imbalan atau hukuman. Pengertian kedua merupakan pengertian yang lebih sempit, yaitu disiplin hanya

(4)

4 berkaitan dengan tindakan hukuman terhadap pelaku kesalahan.

5. Motivasi kerja

Motivasi merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki seseorang dalam suatu proses untuk mencapai suatu tujuan. Dengan motivasi yang tinggi seseorang akan mempunyai semangat untuk bekerja keras demi tercapainya suatu tujuan, sehingga produktivitas seseorang tersebut akan meningkat.

Menurut Nawawi (2010:351) dalam Budiyono et al. (2017) motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar.

Menurut Malayu Hasibuan (2012:141) dalam Kasino et al. (2020) motivasi kerja adalah suatu pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.

6. Kinerja karyawan

Menurut Mangkunegara (2010:67) dalam Budiyono et al. (2017) Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Menurut Hasibuan (2012:94) dalam Damara dan Indahingwati (2019) Kinerja sebagai suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.

Berdasarkan beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai pegawai dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dana tanggung jawab yang diberikan organisasi dalam upaya mencapai visi, misi dan tujuan organisasi bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.

7. Desain Penelitian

H1 : Diduga gaya kepemimpinan demokratis berpegaruh positif terhadap kinerja karyawan

H2 : Diduga disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan H3 : Diduga motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan

8. Populasi dan Sampel a) Populasi

Menurut Sugiyono (2012:119) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek dan objek yang

(5)

5 mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Sinotrans yang berjumlah 50 orang. b) Sampel

Mengingat jumlah populasi yang sedikit yaitu 50 orang karyawan, maka semua karyawan PT. Sinotrans yang berjumlah 50 orang akan diteliti semuanya. Cara pengambilan sampel tersebut dinamakan teknik sampling jenuh atau teknik total sampling yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2012:126)

9. Uji Validitas

Uji validasi berguna untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur tersebut Ghozali (2016:52). Dalam rangka menguji validitas, dapat digunakan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk, yang nilai signifikansinya lebih kecil dari 5% (level of significance) menunjukan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut sudah valid sebagai pembentuk indikator.

Tabel Hasil Uji Validitas Variabel gaya kepemimpinan demokratis

No r hitung r tabel Keterangan

1 0,745 0,273 Valid

2 0,695 0,273 Valid

3 0,807 0,273 Valid

4 0,756 0,273 Valid

Variabel disiplin kerja

No r hitung r tabel Keterangan

1 0,613 0,273 Valid

2 0,719 0,273 Valid

3 0,788 0,273 Valid

4 0,722 0,273 Valid

5 0,479 0,273 Valid

Variabel motivasi kerja

No r hitung r tabel Keterangan

1 0,484 0,273 Valid 2 0,694 0,273 Valid 3 0,441 0,273 Valid 4 0,630 0,273 Valid 5 0,759 0,273 Valid 6 0,775 0,273 Valid 7 0,663 0,273 Valid 8 0,532 0,273 Valid

Variabel kinerja karyawan

No r hitung r tabel Keterangan

1 0,786 0,273 Valid

2 0,785 0,273 Valid

3 0,869 0,273 Valid

4 0,824 0,273 Valid

5 0,598 0,273 Valid

Tabel di atas menunjukkan bahwa masing-masing variabel memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan r hitung lebih besar dari 0,05

10. Uji Reabilitas

Tabel Hasil Uji Reabilitas Variabel Cronbach Alpha (a) Keterangan Gaya kepemimpin an demokratis 0,700 Reliabel Disiplin 0,692 Reliabel

(6)

6 kerja Motivasi kerja 0,760 Reliabel Kinerja 0,829 Reliabel

Sumber: Data penelitian diolah SPSS, 2020

Dari table dapat dilihat bahwa nilai dari variabel gaya kepemimpinan demokratis, disiplin kerja dan kinerja karyawan menunjukkan hasil cronbach alpha > 0,60, maka dengan demikian variabel-variabel tersebut dinyatakan reliabel.

11. Uji Asumsi Klasik a) Uji Normalitas

Pada gambar di atas dilihat bahwa grafik normal p-p plot diketahui bahwa titik-titik menyebar disekitar garis dan mengikuti garis diagonal. Dengan ini maka data residual terdistribusi secara normal.

b) Uji Multikolinearitas Variabel Tolerance VIF

X1 .236 4.242

X2 .281 3.560

X3 .627 1.594

Sumber: Data penelitian diolah SPSS, 2020

Berdasarkan grafik scaterplot di atas dapat di analisis bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas karena memiliki penyebaran titik-titik dimana tidak terdapat pola tertentu yang tidak jelas, serta titik-titik tersebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. dari pengamatan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

(7)

7 X1, X2, X3 = Variabel Independen

α = Nilai Konstanta b1, b2, b3 = Koefisien Regresi

Model tersebut menunjukkan arti bahwa :

1. Konstanta sebesar -5767 artinya jika variabel Gaya Kepemimpinan Demokratis, Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja diasumsikan tetap, maka kinerja karyawan akan meningkat -5767.

2. Koefisien Gaya Kepemimpinan Demokratis X1, nilai koefisien Gaya Kepemimpinan Demokratis sebesar 0.653 menyatakan bahwa setiap terjadi kenaikan 1 untuk Gaya Kepemimpinan Demokratis akan diikuti kenaikan kinerja karyawan sebesar 0.653.

3. Koefisien Disiplin Kerja, nilai koefisien Disiplin Kerja sebesar 0.474 menyatakan bahwa setiap terjadi kenaikan 1 untuk Disiplin Kerja akan diikuti kenaikan kinerja karyawan sebesar 0.474.

4. Koefisien Motivasi Kerja, nilai koefisien Motivasi Kerja sebesar 0.178 menyatakan bahwa setiap terjadi kenaikan 1 untuk Motivasi

Kerja akan diikuti kenaikan kinerja karyawan sebesar 0.178.

13. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Model R R Square Ajusted R Square Std. Error of the Estim ate 1 .954a .910 .904 .989 Predictors: (Constan), disiplin kerja, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan demokratis

Dependen Variabel: kinerja karyawan Sumber: Data penelitian diolah SPSS,

2020

Hasil dari data di atas dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (Adjusted R2) yang diperoleh yaitu 0,904. Hal ini berarti 90,4% gaya kepemimpinan demokratis, disiplin kerja, dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(8)

8 Berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa:

1. Gaya kepemimpinan demokratis diperoleh t hitung sebesar 5,351 > dari t tabel sebesar 1,678 dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05 maka H1

diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel gaya kepemimpian demokratis memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Sinotrans.

2. Disiplin kerja diperoleh t hitung sebesar 4,530 > dari t tabel sebesar 1,678 dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05 maka H2 diterima, sehingga dapat

disimpulkan bahwa secara parsial variabel disiplin kerja memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Sinotrans.

3. Motivasi kerja diperoleh t hitung sebesar 3,328 > dari t tabel sebesar 1,678 dengan taraf signifikan 0,002 < 0,05 makan H3 diterima, sehingga

dapat disimpilkan bahwa secara parsial variabel motivasi kerja memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Sinotrans.

14. Pembahasan

1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis terhadap Kinerja Karyawan.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa gaya kepemimpinan demokratis berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Sinotrans Cikarang. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan demokratis yang baik, pemimpin mampu memberikan arahan kepada karyawan dan senantiasa membantu karyawan apabila ada kendala dalam pekerjaannya.

2. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Sinotrans Cikarang. Beragam kedisiplinan seperti datang ke perusahaan tepat waktu serta pemberian sanksi atau teguran, sehinggga karyawan akan lebih baik dalam melakkukan pekerjaan di PT. Sinotrans.

3. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Sinotrans Cikarang. Beragam motivasi seperti pemberian gaji, tunjangan dan berbagai macam penghargaan kepada karyawan yang berprestasi maka dapat menumbuhkan semangat bekerja karyawan PT. Sinotrans Cikarang. 15. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tentang Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis, Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Sinotrans, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil pengujian hipotesis H1 telah membuktikan terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan demokratis terhadap kinerja karyawan. Penguji

membuktikan bahwa gaya

kepemimpinan demokratis memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dilihat dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 5,351 > dari t tabel sebesar 1,678 dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05 dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Pemimpin dengan gaya kepemimpinan demokratis yang baik, peduli terhadap

(9)

9 bawahan dapat mempengaruhi karyawan untuk lebih giat dalam melakukan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya sehingga kinerja karyawan dapat meningkat.

2. Hasil penguji hipotesis H2 telah membuktikan adanya pengaruh antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Dilihat dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh t hitung sebesar 4,530 > dari t tabel sebesar 1,678 dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Beragam kedisiplinan seperti datang ke perusahaan tepat waktu serta pemberian sanksi atau teguran, sehinggga karyawan akan lebih baik dalam melakkukan pekerjaan di PT. Sinotrans.

3. Hasil penguji hipotesis H3 telah membuktikan adannya pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Dilihat dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh t hitung sebesar 3,328 > dari t tabel sebesar 1,678 dengan taraf signifikan 0,002 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Beragam motivasi seperti pemberian gaji, tunjangan dan berbagai macam penghargaan kepada karyawan yang berprestasi maka dapat menumbuhkan semangat bekerja karyawan di PT. Sinotrans.

16. Saran

1. Bagi pihak perusahaan, berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan, perusahaan perlu mempertahankan dan meningkatkan efektifitas penerapan gaya kepemimpinan demokratis. Selain itu, perusahaan juga perlu memperhatikan disiplin dan motivasi kerja karyawan.

Dalam rangka meningkatkan disiplin kerja karyawan, perusahaan dapat menetapkan sistem reward dan punishment yang ketat dalam kegiatan operasionalnya sehari-hari. Hal-hal tersebut dilakukan agar perusahaan dapat senantiasa mempertahankan dan meningkatkan kinerja karyawan. 2. Bagi peneliti selanjutnya, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan pengkajian lebih lanjut mengenai pengembangan dan pendalaman tentang gaya kepemimpinan demokratis, disiplin kerja dan motivasi kerja yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan yang akan berpengaruh terhadap penelitian di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Ading Sunarto. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Serta Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Mitsui Leasing Capital Indonesia Abdul Muis Jakarta Pusat terbit di Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang, Volume 8, No.1, Juni 2020.

Adi Kurniawan. (2019). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Di Perusahaan terbit di Jurnal Manajemen Vol.1, No.2, 2019.

Budiyono, Aniek Wahyuati. (2017). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Instentif Terhadap Kinerja Karyawan PT. Mnc Sky Vision terbit di Jurnal Ilmu dan

(10)

10 Riset Manajemen Vol.6, No.10, Oktober 2017.

Bintarti S. 2015. Metodologi Penelitian Ekonomi Manajemen. Bekasi: Mitra Wacana Media. Elsa Nopitasari, Herry Krisnandy.

(2018). Pengaruh Gaya

Kepemimpinan Demokratis, Motivasi Intrinsik dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Pangansari Utama Food Industry terbit di Jurnal Ilmu Manajemen Vol.14, No.1, Januari 2018.

F.Puji Astuti, Aunurrahman, Wahyudi. (2019). The Effect Of Democratic Autocratic And Laissez-Faire (Free) Leadership Style Of Kindergarten Headmaster Toward Teacher Discipline Performance At Kindergartens In Southeast Pontianak District terbit di Journal Of Education, Teaching And Learning, Volume 4, No.1, March 2019.

Ghozali, I. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IB SPSS 23 Edisi Kedelapan. Cetakan Kedelapan. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Gigih Puja Priyagung, Nur Wening.

(2020). Pengaruh Kepemimpinan Demokratis Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening terbit di Jurnal Manajemen Dewantara, Vol.4, No.1, 2020.

Ila Rohmatun Nisyak, Trijonowati.

(2016). Pengaruh Gaya

Kepemimpinan, Motivasi dan

Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan terbit di Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Vol.5, No.4, April 2016.

Kasino, Nurrul Fitri Indrayanti. (2020). Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan, Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Kerja Karyawan PT. Siantar Top Waru-Sidoarjo terbit di Jurnal Ecobisma Vol.7, No.1, 2020.

Moh.Sabit. (2019). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis, Budaya Organisasi, Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan terbit di Jurnal Ekobis Dewantara Vol.2, No.1 2019.

Putu Bagus Jaya Surayana Metra, I.A Nur Kartini. (2017). Pengaruh Gaya

Kepemimpinan Demokrasi,

Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Mega Auto Finance Surabaya terbit di Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 415-432, Volume 2, No.2, Nopember 2017.

Priyatno D. 2016. SPSS Handbook. Yogyakarta:Mediakom

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung

Yoga Damara, Asmara Indahingwati.

(2019). Pengaruh Gaya

Kepemimpinan, Disiplin Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan UD Maju Mapan terbit di Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Vol.8, No.3, 2019.

(11)

Gambar

Tabel Hasil Uji Validitas   Variabel  gaya  kepemimpinan  demokratis

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis menunjukkan bahwa galur terung yang memiliki potensi hasil yang paling tinggi adalah galur ‘Bandung’, kandungan vitamin C buah tertinggi pada galur

Mengingat manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari sebuah lingkungan manajemen, maka pemgertian MSDM itu dapat disimpulkan sebagai berikut; manajemen sumber

Pengujian kesejajaran spindel utama terhadap eretan memanjang pada arah vertikal dan arah horisontal dilaksanakan dengan menggunakan dial indicator yang terpasang

Setiap manusia pasti membutuhkan informasi untuk meningkatkan pengetahuan maupun wawasannya. Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang sesuai dengan

Dapat disimpulkan bahwa pengembangan kurikulum adalah proses penyusunan kurikulum oleh pengembang kurikulum ( curriculum developer ) dan kegiatan yang dilakukan

pada pemancar FM standar buatan pabrik biasanya dilengkapi dengan fasilitas masukan untuk SCA. Spektrum frekuensi Broadcast FM stereo dan pita teledata [1].. SCA

Faktor-faktor Resiko utama tersebut mendorong peneliti untuk menjawab permasalahan tentang “Adakah hubungan faktor resiko (status gizi, BBLR, pemberian ASI Eksklusif, polusi

In this play the pendulum clock not only shows the time every day but also shows the time when the liars inside the apartment house should pay for their sins in the past.. The