• Tidak ada hasil yang ditemukan

Digital Signal Processing 02. Pembangkitkan Sinyal - Nadya Amalia 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Digital Signal Processing 02. Pembangkitkan Sinyal - Nadya Amalia 2011"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN PRAKTIKUM DIGITAL SIGNAL PROCESSING DIGITAL SIGNAL PROCESSING

PRAKTIKUM II PRAKTIKUM II PEMBANGKITKAN SINYAL PEMBANGKITKAN SINYAL N NAAMMA A : : NNAADDYYA A AAMMAALLIIAA N NIIM M : : JJ11DD110088003344 A

ASSIISSTTEEN N : : JJEEDDIIYYAANNU U WWIGIGAAS S TTUU’’UU

PROGRAM STUDI S-1 FISIKA PROGRAM STUDI S-1 FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU BANJARBARU

2011 2011

(2)

PRAKTIKUM II PRAKTIKUM II

PEMBANGKITKAN SINYAL PEMBANGKITKAN SINYAL

I.

I. TUTUJUJUAN AN PPERERCOCOBABAANAN Tuj

Tujuan uan dardari i percpercobaobaan an ini ini adaadalah lah agar agar mahmahasisasiswa wa dapdapat at memmembanbangkgkitkaitkann  beberapa

 beberapa jenis jenis sinyal sinyal dasar dasar yang yang banyak banyak digunakan digunakan dalam dalam analisis analisis Digital Digital SignalSignal Processing.

Processing.

II

II. . TITINJNJAUAUAN AN PUPUSTSTAKAKAA 2.

2.1 1 SiSinynyaall

Sinyal merupakan sebuah fungsi yang berisi informasi mengenai keadaan Sinyal merupakan sebuah fungsi yang berisi informasi mengenai keadaan tingkah laku dari sebuah sistem secara fisik. Meskipun sinyal dapat diwujudkan tingkah laku dari sebuah sistem secara fisik. Meskipun sinyal dapat diwujudkan dalam beberap

dalam beberapa a cara, dalam berbagai kasus, informasi terdiri dari sebuah pola cara, dalam berbagai kasus, informasi terdiri dari sebuah pola daridari  beberapa

 beberapa bentuk bentuk yang yang bervariasi. bervariasi. Sebagai Sebagai contoh contoh sinyal sinyal mungkin mungkin berbentuk berbentuk  sebuah pola dari banyak variasi waktu atau sebagian saja.

sebuah pola dari banyak variasi waktu atau sebagian saja. Sec

Secara ara matematematmatis, is, sinysinyal al mermerupupakaakan n funfungsi gsi dardari i satu satu ataatau u leblebih ih varvariabiabelel yang berdiri sendiri (

yang berdiri sendiri (independent variableindependent variable). Sebagai contoh, sinyal wicara akan). Sebagai contoh, sinyal wicara akan din

dinyayatakatakan n secasecara ra matmatematematis is oleoleh h tektekanaanan n akuakustik stik sebsebagaagai i funfungsi gsi waktwaktu u dandan sebuah gambar dinyatakan sebagai fungsi kecerahan (

sebuah gambar dinyatakan sebagai fungsi kecerahan (brightnessbrightness) dari dua variabel) dari dua variabel ruang (

ruang ( spatial  spatial ). Secara umum, variabel yang berdiri sendiri (). Secara umum, variabel yang berdiri sendiri (independent independent ) secara) secara ma

matetemamatitis s didiwuwujujudkdkan an dadalalam m fufungngsi si wawaktktu, u, memeskskipipun un sesebebenanarnrnyya a titidadak k  menunjukkan waktu.

menunjukkan waktu. Terda

Terdapat 2 pat 2 tipe dasar sinyal, tipe dasar sinyal, yaituyaitu:: 1.

1. SinySinyal wal waktu aktu kontinykontinyu u ((continous-time signal continous-time signal )) 2.

2. SinySinyal wal waktaktu diu diskrskrit (it (discrete-time signal discrete-time signal )) Pad

Pada a sinysinyal al konkontinytinyu, u, varvariabiabel el indeindepenpenden den (ya(yang ng berdberdiri iri sensendirdiri) i) terjterjadiadi terus-m

terus-menerus dan enerus dan kemudikemudian an sinyasinyal l dinydinyatakan sebagai atakan sebagai sebuah kesatuan nilai sebuah kesatuan nilai daridari variabel independen. Sebaliknya, sinyal diskrit hanya menyatakan waktu diskrit variabel independen. Sebaliknya, sinyal diskrit hanya menyatakan waktu diskrit dan mengakibatkan variabel independen hanya merupakan himpunan nilai diskrit. dan mengakibatkan variabel independen hanya merupakan himpunan nilai diskrit. Fun

Fungsi sinygsi sinyal dinyal dinyatakatakan sebagan sebagai ai dendengan ungan untuk menytuk menyertaertakan varkan variabeiabel dalaml dalam tanda (.). Untuk membedakan antara sinyal waktu kontinyu dengan sinyal waktu tanda (.). Untuk membedakan antara sinyal waktu kontinyu dengan sinyal waktu

(3)

dis

diskrikrit t kitkita a menmenggggunaunakan kan symsymbolbol t t   untu  untuk k menmenyayatakatakan n varivariabeabel l konkontinytinyu u dandan symbol

symbol n n untuk menyatakan variabel diskrit. untuk menyatakan variabel diskrit.

Sebagai contoh sinyal waktu kontinyu dinyatakan dengan fungsi

Sebagai contoh sinyal waktu kontinyu dinyatakan dengan fungsi   x(t)  x(t) dandan sinyal waktu diskrit dinyatakan dengan fungsi

sinyal waktu diskrit dinyatakan dengan fungsi (n)(n). Sinyal waktu diskrit hanya. Sinyal waktu diskrit hanya menyatakan nilai integer dari variabel independen.

menyatakan nilai integer dari variabel independen. 2.2

2.2 SinSinyal yal WaWaktu ktu KonKontintinyuyu Suatu sinyal

Suatu sinyal x(t) x(t) dikatakan sebagai sinyal waktu-kontinyu atau sinyal analog dikatakan sebagai sinyal waktu-kontinyu atau sinyal analog ke

ketitika ka didia a mememimililiki ki ninilalai i rereal al papada da kekeseselulururuhahan n rerentntanang g wawaktktuu t t    yang  yang dit

ditempempatinatinyaya. . SinySinyal al wakwaktu tu konkontinytinyu u dapdapat at diddidefinefinisikisikan an dendengan gan perspersamaaamaann matematis sebagai berikut.

matematis sebagai berikut.  f  

 f   ( (t t )) ∈∈ ((− ∞− ∞,,∞∞)) ……((ii)) Fungsi

Fungsi Step  Step  dan Fungsi dan Fungsi Ramp  Ramp  (tanjak) (tanjak)

Dua contoh sederhana pada sinyal kontinyu yang memiliki fungsi

Dua contoh sederhana pada sinyal kontinyu yang memiliki fungsi  step step dandan fungsi

fungsi ramp ramp (tanjak) dapat diberikan seperti pada Gambar 2a. Sebuah fungsi (tanjak) dapat diberikan seperti pada Gambar 2a. Sebuah fungsi  step step dapat diwakili dengan suatu bentuk matematis sebagai:

dapat diwakili dengan suatu bentuk matematis sebagai:

… (ii) … (ii) Disini tangga satuan (

Disini tangga satuan ( step step) memiliki arti bahwa amplitudo pada) memiliki arti bahwa amplitudo pada u(t) u(t) bernilai bernilai 1 untuk semua t

1 untuk semua t  ≥ ≥ 0. 0.

Gambar 1. Fungsi

Gambar 1. Fungsi step step dan fungsi dan fungsi ramp ramp sinyal kontinyu sinyal kontinyu Untuk suatu sinyal waktu-kontinyu

Untuk suatu sinyal waktu-kontinyu  x(t) x(t), hasil kali, hasil kali   (t)u(t)  (t)u(t) sebanding dengan sebanding dengan (t)

(4)

sebanding dengan nol untuk 

sebanding dengan nol untuk  t t  < 0. Perkalian pada sinyal < 0. Perkalian pada sinyal (t)(t)  dengan sinyal dengan sinyal   u(t)  u(t) mengeliminasi suatu nilai

mengeliminasi suatu nilai non- ero non- ero(bukan nol) pada(bukan nol) pada (t)(t) untuk nilai untuk nilai t  t  <  < 0.0. Fungsi

Fungsi ramp ramp (tanjak) (tanjak) r(t) r(t) didefinisikan secara matematik sebagai: didefinisikan secara matematik sebagai:

… (iii) … (iii) Catatan bahwa untuk 

Catatan bahwa untuk  t  t  ≥  ≥  0, 0, slope slope (kemiringan) pada (kemiringan) pada r(t) r(t) adalah senilai 1. Sehingga adalah senilai 1. Sehingga

 pada

 pada kasus kasus iniini r(t) r(t) merupakan “ merupakan “unit slopeunit slope”, ”, yang mana merupakyang mana merupakan alasan an alasan bagibagi r(t) r(t) untuk dapat disebut sebagai

untuk dapat disebut sebagai  unit-ramp function unit-ramp function. Jika ada variable. Jika ada variable K K   sedemikian  sedemikian hingg

hingga a membenmembentuk tuk   Kr(t)  Kr(t), maka, maka   slope  slope   yang dimilikinya   yang dimilikinya adalahadalah K K   untuk   untuk  t t  > > 0.0. Suatu fungsi

Suatu fungsi ramp ramp diberikan pada Gambar 1b. diberikan pada Gambar 1b. Sinyal Periodik 

Sinyal Periodik  Ditetapkan

Ditetapkan T T   sebagai suatu nilai real positif. Suatu sinyal waktu kontinyu  sebagai suatu nilai real positif. Suatu sinyal waktu kontinyu (t)

(t) dikatakan periodik terhadap waktu dengan periode dikatakan periodik terhadap waktu dengan periode  T  T  jika jika (t + T) = x(t)

(t + T) = x(t) untuk semua nilai untuk semua nilai t  t ,, −  − ∞∞ < < t  t  < < ∞ ∞ … … (iv)(iv) Sebagai catatan, jika

Sebagai catatan, jika  x(t) x(t)  merupakan periodik pada periode  merupakan periodik pada periode T T , ini juga periodik , ini juga periodik  dengan

dengan qT qT , , didimamanana qq   mer  merupupakaakan n nilnilai ai inteinteger ger pospositifitif. . PerPeriodiode e funfundamdamententalal merupakan nilai positif terkecil

merupakan nilai positif terkecil T  T  untuk persamaan (v). untuk persamaan (v).

Suatu contoh, sinyal periodik memiliki persamaan seperti berikut Suatu contoh, sinyal periodik memiliki persamaan seperti berikut

 x(t)

 x(t) = A = A cos( cos( ωωt t ++ θ  θ  )  ) … (v)(v) Disini

Disini A A adalah amplitudo, adalah amplitudo, ωω adalah frekuensi dalam radian per detik (rad/detik),adalah frekuensi dalam radian per detik (rad/detik), dan

dan θθ adalah fase dalam radian. Frekuensi adalah fase dalam radian. Frekuensi f   f   dalam hertz (Hz) atau siklus per detik  dalam hertz (Hz) atau siklus per detik  adalah sebesar 

adalah sebesar  f   f   = = ωω /  / 22ππ..

Untuk melihat bahwa fungsi sinusoida yang diberikan dalam persamaan (5) Untuk melihat bahwa fungsi sinusoida yang diberikan dalam persamaan (5) adalah fungsi

adalah fungsi  periodik, untuk

 periodik, untuk nilai nilai pada variable pada variable waktuwaktu t  t , maka:, maka:

… (vi) … (vi) Sedemikian hingga fungsi sinusoida merupakan fungsi periodik dengan periode Sedemikian hingga fungsi sinusoida merupakan fungsi periodik dengan periode 2

(5)

Sebuah sinyal dengan fungsi sinusoida

Sebuah sinyal dengan fungsi sinusoida  x(t) = A cos(  x(t) = A cos( ωωt+t+θθ ) ) diberikan pada Gambar  diberikan pada Gambar  2 untuk nilai

2 untuk nilai θθ = = −π −π /  / 2 , dan2 , dan f   f   = 1 Hz. = 1 Hz.

Gambar 2. Sinyal Periodik Sinusoidal Gambar 2. Sinyal Periodik Sinusoidal 2.

2.3 3 SiSinynyal al DiDiskskriritt Pad

Pada a teoteori ri syssystem tem diskdiskrit, rit, leblebih ih ditditekaekankankan n padpada a pempemrosrosesan esan sinysinyal al yayangng  berderetan.

 berderetan. Pada Pada sejumlah sejumlah nilai nilai x, x, dimana dimana nilai nilai yangyang ke-ke-   pada deret  pada deret   x(n)  x(n)   akan  akan dituliskan secara formal sebagai:

dituliskan secara formal sebagai: =

= { { ((nn)};)}; −∞ −∞ < < n n < < ∞ ∞ … … (vii)(vii) Dalam hal ini

Dalam hal ini  x(n) x(n) menyatakan nilai yang ke-n dari suatu deret, persamaan (vii) menyatakan nilai yang ke-n dari suatu deret, persamaan (vii)  biasanya

 biasanya tidak tidak disarankan disarankan untuk untuk dipakai dipakai dan dan selanjutnya selanjutnya sinyal sinyal diskrit diskrit diberikandiberikan seperti Gambar (3) Meskipun absis digambar sebagai garis yang kontinyu, sangat seperti Gambar (3) Meskipun absis digambar sebagai garis yang kontinyu, sangat  penting

 penting untuk untuk menyatakan menyatakan bahwabahwa  x(n) x(n) hanya merupakan nilai dari hanya merupakan nilai dari nn. Fungsi. Fungsi  x(n) x(n) tid

tidak ak berbernilnilai ai nol nol untuntuk uk  nn   yan  yang g bukbukan an intintegereger;; (n)(n)   secar  secara a sedsederhaerhana na bukbukanan merupakan bilangan selain integer dari

merupakan bilangan selain integer dari n n..

Gambar 3. Penggambaran secara grafis dari sebuah sinyal waktu diskrit Gambar 3. Penggambaran secara grafis dari sebuah sinyal waktu diskrit

(6)

Sinyal waktu diskrit mempunyai beberapa fungsi dasar seperti berikut: Sinyal waktu diskrit mempunyai beberapa fungsi dasar seperti berikut:

-

- SeSekukuen en ImImpupulsls

Gambar 4. Sinyal Impuls Gambar 4. Sinyal Impuls Deret unit sample (unit-sampel sequence),

Deret unit sample (unit-sampel sequence), δδ(n), dinyatakan sebagai deret dengan(n), dinyatakan sebagai deret dengan nilai

nilai

… (viii) … (viii)

Deret unit sample mempunyai aturan yang sama untuk sinyal diskrit dan system Deret unit sample mempunyai aturan yang sama untuk sinyal diskrit dan system de

dengngan an fufungngsi si impimpululs s papada da sinsinyayal l kokontntinyinyu u dan dan sysyststemem. . DeDereret t ununit it sasampmplele  biasanya

 biasanya disebut disebut dengan dengan impuls impuls diskrit diskrit ((discretediscrete-time -time impulimpulsse), e), ataatau u disidisingngkatkat impuls (

impuls (impulseimpulse).). -

- SeSekkueuen n StStepep Deret unit step (

Deret unit step (unit-step sequenceunit-step sequence),), u(n) u(n), mempunyai nilai:, mempunyai nilai:

… (ix) … (ix) Unit step dihubungkan dengan unit sample sebagai:

Unit step dihubungkan dengan unit sample sebagai:

… (x) … (x) Unit sample juga dapat dihubungkan dengan unit step sebagai:

Unit sample juga dapat dihubungkan dengan unit step sebagai: δ

(7)

Gambar 5. Sekuen Step Gambar 5. Sekuen Step -

- SiSinunus s DiDiskskriritt

Deret eksponensial real adalah deret yang nilainya berbentuk 

Deret eksponensial real adalah deret yang nilainya berbentuk  a ann, dimana a adalah, dimana a adalah nilai real. Deret sinusoidal mempunyai nilai berbentuk 

nilai real. Deret sinusoidal mempunyai nilai berbentuk  Asin Asin((ωωoonn + + φ φ).).

Gambar 6. Sinyal sinus diskrit Gambar 6. Sinyal sinus diskrit Der

Deret et y(y(n) n) dinydinyatakatakan an berberkalkalai ai (pe(perioriodikdik) ) dendengan gan nilnilai ai perperiodiode e N N apaapabilbilaa (n) = y(n+N)

(n) = y(n+N) untuk semua untuk semua n n. Deret sinuosuidal mempunyai periode. Deret sinuosuidal mempunyai periode  2 2ππ//ωωoo hanya hanya  pada

 pada saat saat nilai nilai real real ini ini berupa berupa berupa berupa bilangan bilangan integer. integer. Parameter Parameter  ωωoo  akan  akan di

dinynyataatakakan n sebsebagagai ai frefrekukuenensi si dadari ri sisinunusosoididal al atatau au ekekspspononenensiasial l kokompmpleleksks mes

meskipkipun un derderet et ini ini perperiodiodik ik atau atau tidtidak. ak. FreFrekuekuensinsi ωω0 0 dadapapat t didipipilih lih dadari ri ninilalaii  jangkauan kontinyu.

 jangkauan kontinyu. Sehingga jangkauannya Sehingga jangkauannya adalah adalah 0 <0 < ω ω00 <  < 2π (atau - (atau -ππ < < ω ω00 < < π π)) karen

karena a deret sinusoidal atau deret sinusoidal atau ekspoeksponensianensial l komplkompleks eks didapdidapatkan dari atkan dari nilainilai ωω00 yang yang  bervariasi

 bervariasi dalam dalam jangkauan jangkauan 22ππk k  << ωω00 <  < 2π(k+1) identik untuk semua(k+1) identik untuk semua k k  sehingga sehingga didapatkan

(8)

III.

III. PERAPERANGKAT NGKAT YANG YANG DIPDIPERLUKERLUKANAN 1.

1. 1 (sa1 (satu) butu) buah PC ah PC lengklengkap souap sound cand card dard dan OS n OS WindoWindows.ws. 2.

2. 1 (satu1 (satu) diske) disket 3.5 yt 3.5 yang beang berisi perrisi perangkaangkat lunak t lunak aplikasaplikasi MATLi MATLAB.AB. IV.

IV. PRPROSEOSEDUR DUR KERKERJAJA 4.1

4.1 PemPembangkbangkitan itan SinyaSinyal Wl Waktu aktu KontKontinyu inyu SinusSinusoidaoida 1.

1. MembaMembangkitngkitkan sinyakan sinyal sinusoida untul sinusoida untuk dengan progk dengan program seperti berikuram seperti berikut:t:

Fs=100; Fs=100; t=(1:100)/Fs; t=(1:100)/Fs; s1=sin(2*pi*t*5); s1=sin(2*pi*t*5); plot(t,s1) plot(t,s1) 2.

2. LakuLakukan pkan perubaherubahan pan pada nada nilai s1ilai s1::

s1=sin(2*pi*t*10); s1=sin(2*pi*t*10);

Memperhatikan apa yang terjadi, kemudian diulangi untuk mengganti angka Memperhatikan apa yang terjadi, kemudian diulangi untuk mengganti angka 10 dengan 15, dan 20.

10 dengan 15, dan 20. 3.

3. MenMengedgedit it kemkembalbali i proprogragram m andanda a sehsehinggingga a benbentuktuknynya a perpersis sis sepseperti padaerti pada langkah 1, kemudian melanjutkan dengan melakukan perubahan pada nilai langkah 1, kemudian melanjutkan dengan melakukan perubahan pada nilai amplitudo, sehingga bentuk perintah pada s1 menjadi:

amplitudo, sehingga bentuk perintah pada s1 menjadi:

s1=2*sin(2*pi*t*5); s1=2*sin(2*pi*t*5);

Mempe

Memperhatikrhatikan an apa apa yang terjadi, kemudian melanjutkan dengan yang terjadi, kemudian melanjutkan dengan merubamerubahh nilai amplitud

nilai amplitudo menjadi 4, 5, o menjadi 4, 5, 6, … 6, … sampai 20.sampai 20. 4.

4. MeMengngemembabaliklikan an prprogogram ram memenjnjadadi i sesepepertrti i papada da lanlangkgkah ah pepertartamama. . DaDann melakukan sedikit perubahan sehingga perintah pada s1 menjadi:

melakukan sedikit perubahan sehingga perintah pada s1 menjadi:

s1=

s1=2*s2*sin(in(2*p2*pi*ti*t*5 *5 + + pi/pi/2);2);

Mengubah nilai fase awal menjadi 45

Mengubah nilai fase awal menjadi 45oo, 120, 120oo, 180, 180oo, dan 225, dan 225oo. Mengamati. Mengamati  bentuk sinyal

 bentuk sinyal sinus sinus terbangkit, terbangkit, dan mencatdan mencatat at hasilnyahasilnya 4.2

4.2 PemPembangkbangkitan itan SinyaSinyal l PerPersegisegi 1.

1. Buat sebuBuat sebuah file baru dan beri nama cobah file baru dan beri nama coba_kota_kotak.m kemuak.m kemudian buat prodian buat programgram seperti berikut ini.

seperti berikut ini.

Fs=100; Fs=100; t=(1:100)/Fs; t=(1:100)/Fs; s1=SQUARE(2*pi*5*t); s1=SQUARE(2*pi*5*t); plot(t,s1,'linewidth',2) plot(t,s1,'linewidth',2) ax axisis([([0 0 1 1 -1-1.2 .2 1.1.2]2])) 2.

(9)

3.

3. MenMengemgembalbalikaikan n benbentuk tuk proprogragram m menmenjadjadi i sepseperti erti padpada a lanlangkagkah h perpertamatama,, Kemudian mengubah nilai fase awal menjadi menjadi 45

Kemudian mengubah nilai fase awal menjadi menjadi 45oo, 120, 120oo, 180, 180oo, dan, dan 225

225oo.. 4.3

4.3 PemPembangkbangkitan itan SinyaSinyal Wal Waktu Dktu Diskritiskrit, Se, Sekuen kuen KonsKonstantan 1.

1. MembuMembuat progat program baru denram baru dengan pergan perintah sepintah seperti berikerti berikut:ut:

%Pe

%Pembambangkngkitaitan n UniUnit t SteStep p SekSekuenuen L=i

L=inpunput('t('PanPanjanjang g GelGelombombang ang (>=(>=40)40)=' =' )) P=i

P=inpunput('t('PanPanjanjang g SekSekuen uen =' =' )) for for n=1n=1:L:L if if (n>(n>=P)=P) step(n)=1; step(n)=1; else else step(n)=0; step(n)=0; end end end end x=1:L; x=1:L; stem(x,step) stem(x,step) 2.

2. MeMengngululangangi i lanlangkgkah ah perpertatama ma dedengngan an carcara a me-me-runrun   pr  progogram ram ananda da dandan me

memamasusukakan n ninilalai i ununtutuk k papanjnjanang g gegelolombmbanang g dan dan papanjnjanang g seksekueuen n yayangng  berbeda-beda.

 berbeda-beda. 4.4

4.4 PemPembangkbangkitan itan SinyaSinyal Wal Waktu ktu DiskrDiskrit, it, SekueSekuen Pn Pulsaulsa 1.

1. Buat pBuat program brogram baru dengaru dengan perinan perintah bertah berikut iniikut ini::

%Pemba

%Pembangkitangkitan n SekueSekuen n PulsaPulsa L=i

L=inpunput('t('PanPanjanjang g GelGelombombang ang (>=(>=40)40)=' =' )) P=i

P=inpunput('t('PosPosisi isi PulPulsa sa =' =' )) for for n=1n=1:L:L if if (n=(n==P)=P) step(n)=1; step(n)=1; else else step(n)=0; step(n)=0; end end end end x=1:L; x=1:L; stem(x,step) stem(x,step) ax axisis([([0 0 L L -.-.1 1 1.1.2]2])) 2.

2. MenMenjalajalankankan n proprogragram m diatdiatas as berberulaulang-ng-ulaulang dengang dengan n catcatatan nilai L atan nilai L dan Pdan P dir

dirubaubah-sh-sububah ah sesusesuai ai kehekehendandak k dengdengan an perperhathatikan ikan apa apa yayang ng terjterjadi adi dandan mencatat apa yang terlihat.

(10)

4.5

4.5 PemPembentubentukan kan SinyaSinyal l Sinus Sinus waktu waktu DiskrDiskritit 1.

1. Buat pBuat program brogram baru dengaru dengan perinan perintah sepertah seperti berikti berikut:ut:

Fs=20;

Fs=20;%freku%frekuensi ensi samplisamplingng t=(0:F

t=(0:Fs-1)/Fs-1)/Fs;%pros;%proses ses normalnormalisasiisasi s1=sin(2*pi*t*2); s1=sin(2*pi*t*2); stem(t,s1) stem(t,s1) ax axisis([([0 0 1 1 -1-1.2 .2 1.1.2]2])) 2.

2. MelMelakuakukan perukan perubahbahan pada nilai Fs, an pada nilai Fs, sehsehingingga berniga bernilai 30, 40, lai 30, 40, 50, 60, 70,50, 60, 70, dan 80. Kemudian mencatat apa yang terjadi.

dan 80. Kemudian mencatat apa yang terjadi. 3.

3. MelakuMelakukan perukan perubahan padbahan pada nilai Fs, sehinga nilai Fs, sehingga bernilaga bernilai 18, 15, 12, 10i 18, 15, 12, 10, dan 8., dan 8. Kemudian mencatat apa yang terjadi.

Kemudian mencatat apa yang terjadi. 4.6

4.6 PemPembangkbangkitan itan SinyaSinyal Del Dengan ngan memamemanfaatnfaatkan kan file file *.wav*.wav 1.

1. MembuMembuat file at file kuat_kuat_1.m se1.m seperti perti berikberikut:ut:

%Fi

%File le NamName: e: kuakuat_1t_1.m.m

y1=wavread('audio3.wav'); y1=wavread('audio3.wav'); Fs=10000;

Fs=10000; wav

wavplaplay(yy(y1,F1,Fs,'s,'asyasync'nc') ) % % MemMemainainkan kan audaudio io sinsinyal yal aslaslii

2.

2. MeMenanampmpilkilkan an filfile e auaudidio o yayang ng tetelah lah ananda da papangnggigil l dadalam lam bebentntuk uk grgrafiafik k  sebagai fungsi waktu.

sebagai fungsi waktu. V.

V. HAHASISIL L DADAN N PEPEMBMBAHAAHASASANN 5

5..1 1 HHaassiill 1.

(11)

 Amplitudo=1  Amplitudo=1

Sourc

Source code e code ::

Output : Output :

(12)

 Amplitudo=2  Amplitudo=2 Souce Code : Souce Code : Output : Output :

(13)

2.

2. PemPembangkbangkitan itan SinyaSinyal Pel Persegrsegii Sourc

Source code e code ::

Output : Output :

(14)

3.

3. PembangkitaPembangkitan Sinyal n Sinyal Waktu Waktu Diskrit, Diskrit, Sekuen Sekuen KonstanKonstan Sourc

Source code e code ::

Output : Output :

(15)

4.

4. PemPembangkbangkitan Sinitan Sinyal Wakyal Waktu Diskrtu Diskrit, Sekuit, Sekuen Pulsen Pulsaa Sourc

Source code e code ::

Output : Output :

Panjang Gelombang (>=40)=50; Panjang Sekuen =10 Panjang Gelombang (>=40)=50; Panjang Sekuen =10

(16)

Panjang Gelombang (>=40)=60; Panjang Sekuen =10 Panjang Gelombang (>=40)=60; Panjang Sekuen =10

5.

5. PePembembentuntukan kan SinSinyayal l SinSinus us aktaktu u DisDiskrikritt Sourc

(17)

Output : Output :

6.

6. FiFile le wawavv Sourc

Source code e code ::

Output : Output :

(18)

5.

5.2 2 PePembmbahahasasanan 1.

1. PemPembangkbangkitan Sinitan Sinyal Wakyal Waktu Konttu Kontinyu Sinuinyu Sinusoidasoidall Fung

Fungsi si sinus sinus yang dibangkyang dibangkitkan pertama itkan pertama kali kali adalah s1=2*sin(adalah s1=2*sin(2*pi*2*pi*t*5),t*5), de

dengngan an kakata ta lalain in fufungngsi si tetersrsebebut ut beberfrfrerekukuenensi si f=f=5 5 HzHz. . KeKetitika ka ninilalaii freku

frekuensinyensinya a digandiganti ti menjadmenjadi i f=10 Hz, f=10 Hz, bentubentuk k sinysinyal al yang dihasilkyang dihasilkan an adalahadalah leb

lebih ih raprapat at dardari i benbentuk tuk sinysinyal al yayang ng sebsebeluelumnymnya. a. Dan Dan ketiketika ka hal hal testesebuebutt kem

kembalbali i diudiulanglangi i untuntuk uk nilanilai i f f yayang ng leblebih ih tingtinggi, gi, benbentuk tuk sinysinyal al kelkeluaruaranan adalah semakin rapat.

adalah semakin rapat. SehinSehingga, dapat gga, dapat disimpudisimpulkan bahwa lkan bahwa besarnybesarnya a nilainilai fre

frekuekuensi nsi dardari i suasuatu tu sinysinyal al yayang ng henhendak dak dibdibangangkitkitkan kan akaakan n berberpengpengaruharuh ter

terhadhadap ap benbentuk tuk (ke(keraparapatantan) ) sinysinyal al yayang ng dibdibangangkitkitkankan. . SemSemakiakin n tingtinggigi frekuensinya, semakin rapat pula sinyal yang dibangkitkannya.

frekuensinya, semakin rapat pula sinyal yang dibangkitkannya.

Sinyal sinus berikutnya dibangkitkan dengan frekuensi yang sama seperti Sinyal sinus berikutnya dibangkitkan dengan frekuensi yang sama seperti sinyal sinus sebelumnya, hanya saja amplitude yang diberikan adalah 2 dan sinyal sinus sebelumnya, hanya saja amplitude yang diberikan adalah 2 dan fase awal diubah sejauh

fase awal diubah sejauh θ positif θ positif . Dari sinyal yang berhasil dibangkitkan. Dari sinyal yang berhasil dibangkitkan diketahui bahwa kerapatan sinyal yang berhasil dibangkitkan adalah sama diketahui bahwa kerapatan sinyal yang berhasil dibangkitkan adalah sama un

untutuk k ninilalai i frfrekekueuensnsi i yayang ng samsama, a, hahanynya a sajsaja a leblebar ar anantartara a tittitik ik ekekststrimrim ma

maksksimimum um dadan n minminimimumumnynya a memenjanjadi di dudua a kakali li liplipatat. . KeKetiktika a fafase se awawalal diubah dengan nilai

diubah dengan nilai θ = π/ 4 = 45θ = π/ 4 = 45oo sinyal yang dihasilkan adalah bergeser sinyal yang dihasilkan adalah bergeser  se

sejaujauh h 1/1/8 8 gegellombang ke kiri dan ketika θ = π/ 2 = 90ombang ke kiri dan ketika θ = π/ 2 = 90oo sinysinyal al yanyangg dihasilkan adalah bergeser sejauh 1/4 gelombang ke kiri dan seterusnya. dihasilkan adalah bergeser sejauh 1/4 gelombang ke kiri dan seterusnya. 2.

2. PemPembangkbangkitan itan SinyaSinyal Pel Persegrsegii

Sinyal yang dihasilkan berbentuk persegi, sedangkan untuk pengaruh dari Sinyal yang dihasilkan berbentuk persegi, sedangkan untuk pengaruh dari  perubahan nilai

 perubahan nilai frekuensi frekuensi dan fase dan fase awal awal adalah sadalah sama.ama. 3.

3. PembangkitaPembangkitan Sinyal n Sinyal Waktu Waktu Diskrit, Diskrit, Sekuen Sekuen KonstanKonstan

Panjang gelompang ditetapkan untuk nilai lebih dari atau sama dengan 40, Panjang gelompang ditetapkan untuk nilai lebih dari atau sama dengan 40, ma

maka ka ninilalai i mimininimamal l yyanang g dadapapat t didibeberirikakan n ununtutuknknyya a (L(L) ) adadalalah ah 4040.. Sementara itu sepanjang nilai sekuen P, sinyal diskrit diberikan nilai sama Sementara itu sepanjang nilai sekuen P, sinyal diskrit diberikan nilai sama dengan nol dan selebihnya adalah 1 hingga sejauh L.

dengan nol dan selebihnya adalah 1 hingga sejauh L. 4.

4. PemPembangkbangkitan Sinitan Sinyal Wakyal Waktu Diskrtu Diskrit, Sekuit, Sekuen Pulsen Pulsaa Ti

Tidadak k bebegigitu tu beberbrbeda eda dedengngan an pepembmbanangkgkitaitan n sinsinyyal al wawaktktu u didiskskririt t ununuk uk  sekuen pulsa, pulsa bernilai 0 disepanjang L dan akan bernilai 1 hanya pada sekuen pulsa, pulsa bernilai 0 disepanjang L dan akan bernilai 1 hanya pada

(19)

sekuen P. sekuen P. 5.

5. PemPembentubentukan Sinkan Sinyal Siyal Sinus wanus waktu Diktu Diskriskritt Pe

Perurubabahahan n papada da ninilalai i frfrekekueuensnsi i (F(Fs) s) sasampmplinling g berberpepengngaruaruh h terterhahadapdap kerapatan sampling. Semakin rapat sampling (semakin besar nilai Fs) maka kerapatan sampling. Semakin rapat sampling (semakin besar nilai Fs) maka  bentuk

 bentuk sinyal sinyal yang yang dibangkitkanpun dibangkitkanpun akan akan semakin semakin jelas jelas dan dan mendekatimendekati  bentuk

 bentuk sinyal sinyal analognya. analognya. Sebaliknya, Sebaliknya, semakin semakin kecil kecil nilai nilai Fs, Fs, interval interval antaraantara sua

suatu sinyatu sinyal l samsamplinpling g dendengan gan sinysinyal al yayang laian akan semakng laian akan semakin jauh danin jauh dan  bentuk asli

 bentuk asli dari dari sinyal tsinyal tersebut ersebut akan menjadi akan menjadi tidak tidak jelas jelas (berbeda).(berbeda). 6.

6. PembangkitaPembangkitan Sinyal n Sinyal Dengan Dengan memanfaatkan memanfaatkan file *.file *.wavwav Sin

Sinyayal l audaudio io dindinyayatakatakan n secasecara ra matematematimatis s oleoleh h tektekanaanan n akuakustik stik sebsebagaagaii fungsi waktu.

fungsi waktu.

VI

VI. . KEKESISIMPMPULULANAN 1.

1. BesBesarnyarnya a nilnilai ai frefrekuekuensi nsi dardari i suasuatu tu sinysinyal al yayang ng henhendak dibandak dibangkgkitkitkan an akaakann  berpengaruh

 berpengaruh terhadap terhadap bentuk bentuk (kerapatan) (kerapatan) sinyal sinyal yang yang dibangkitkan.dibangkitkan. S

Seemmaakkin in ttininggggi i frfreekkuueennsisinynyaa, , sseemmaakkiin n rrapapaat t ppuulla a ssininyyaal l yyanangg dibangkitkannya.

dibangkitkannya. 2.

2. PadPada a pempembanbangkgkitan sinyal diskriitan sinyal diskrit, t, semsemakiakin n raprapat at samsamplipling ng (se(semakimakin n besabesar r  nilai Fs) maka bentuk sinyal yang dibangkitkanpun akan semakin jelas dan nilai Fs) maka bentuk sinyal yang dibangkitkanpun akan semakin jelas dan men

mendekdekati ati benbentuk tuk sinysinyal al anaanaloglognyanya. . SebSebalikaliknyanya, , semsemakiakin n keckecil il nilanilai i FsFs,, in

intetervrval al anantartara a susuatu sinyatu sinyal al sasampmplinling g dedengngan an sinsinyayal l yayang ng lailaian an akakanan semakin jauh dan bentuk asli dari sinyal tersebut akan menjadi tidak jelas semakin jauh dan bentuk asli dari sinyal tersebut akan menjadi tidak jelas (berbeda).

(berbeda). 3.

3. SinSinyayal l audaudio io dindinyayatakatakan n secasecara ra matematematimatis s oleoleh h tektekanaanan n akuakustik sebagastik sebagaii fungsi waktu.

(20)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Santoso, Tri Budi & Miftahul Huda. 2008.

Santoso, Tri Budi & Miftahul Huda. 2008.  Dasar-dasar Operasi Matlab: Modul 2 Dasar-dasar Operasi Matlab: Modul 2  Praktikum Sinyal

 Praktikum Sinyal dan Sistemdan Sistem.. Meddins, Bob. 2000.

Meddins, Bob. 2000.  Introduction to Digitl Signal Processing  Introduction to Digitl Signal Processing . University of East. University of East Anglia. United Kingdom.

Gambar

Gambar 1. Fungsi
Gambar 3. Penggambaran secara grafis dari sebuah sinyal waktu diskritGambar 3. Penggambaran secara grafis dari sebuah sinyal waktu diskrit
Gambar 4. Sinyal ImpulsGambar 4. Sinyal Impuls Deret unit sample (unit-sampel sequence),
Gambar 6. Sinyal sinus diskritGambar 6. Sinyal sinus diskrit Der

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian Zulkifi dkk (2009) mengenai fitoplankton pada perairan Sungai Musi bagian hilir menunjukkan dominasi genus Oscillatoria dan Diatoma (Bacillariophyceae)

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah dan kasih karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis sebagai syarat mendapat gelar menyelesaikan tesis sebagai

Pengelolaan Situs Sangiran (termasuk museum) sebagai obyek kunjungan utama wisatawan, pada saat ini hanya ditangani oleh pemerintah yaitu oleh Pemerintah Pusat

Efektivitas pengaruh ekstrak daun bintaro terhadap ulat grayak dilakukan dengan mengamati waktu berhenti makan (time of stop feeding) dan mortalitas (tingkat

Dengandemikian industrialisasi yang ditopang dengan sektor jasa dipandang cukup berhasil diterapkan di provinsi Sumatera Utara selama periode tersebut.Namun

PENENTUAN ALTERNATIF LOKASI TPA (TEMPAT PENGELOLAAN AKHIR) SAMPAH DI KABUPATEN WONOGIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE OF ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TOi. IDEAL

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola semua sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan

Bobot Faktor Pemeringkat/Weight of Rating Factors.. Peringkat Faktor &amp; Variabel Daya Tarik Investasi 156 Kabupaten di Indonesia). memperlihatkan 10 Kabupaten yang