• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manual Fasilitator Kesehatan dan Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Manual Fasilitator Kesehatan dan Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Panduan Fasilitator Aksi-KPPBM

Modul 7

didukung oleh :

2011

(3)

Tim Pengembangan:

Astrid Firdianto, Eka Wulan Cahyasari, Yulia Sayanthi, Siti Nurhadijah, Ya’aman Telaumbanua, Mariani Gulö, Eka Airlangga, Ahmad Husein, Cici Riesmasari

Desain & Layout:

Trimatra

Foto Sampul Depan:

PMI & IFRC

Penerbit:

Palang Merah Indonesia (PMI) Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta – Indonesia 12790 Telp: +62 21 799 2325 Fax: +62 21 799 5188 www.pmi.or.id

Didukung oleh:

‘Manual ini dicetak sebagai bagian dari kerangka kerja Program “Kesehatan dan Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat melalui Penguatan Organisasi dan Peningkatan Kapasitas” bekerjasama dengan Palang Merah Spanyol.’

‘The book is printed in the framework of the Project “Community Based Health and First Aid through Organizational Development and Capacity Building (CBHFA-ODCB)” in partnership with Spanish Red Cross.’

Diadaptasi dan Dikembangkan dari Buku:

PANDUAN FASILITATOR

PERTOLONGAN PERTAMA BERBASIS MASYARAKAT (PPBM) Editor:

Dr. Lita Sarana, Fajar Sumirat, Yulia Sayanthi, Eka Wulan Cahyasari, Astrid Firdianto, Dr. Lipur Riyantiningtyas, Maryam Masyitoh Lubis, Marwan A Hasibuan, Iskandar, Benny Octavianus, Dr. Prissilia Shinta Maharani, Supriyanto, Akbar Wilendra, Firmansyah

Cetakan II. Jakarta: November 2011; Dialihbahasakan dari: Facilitator Manual for Community-based health and first aid in action (CBHFA) – IFRC Jenewa oleh: Lastrans; Desain & Layout: Mutual Design; Foto dan Ilustrasi: Palang Merah Indonesia (PMI); Penerbit: Palang Merah Indonesia (PMI); Didukung: Palang Merah Spanyol (Spanish Red Cross)

(4)

Perhimpunan Palang Merah Indonesia dalam melaksanakan tugas kemanusiaannya memiliki sejarah yang panjang dalam hal pemberian pertolongan pertama dan promosi kesehatan kepada masyarakat. Pada tahun 1990-an, Kesehatan dan Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat (KPPBM) dikembangkan sebagai metode dasar dari pembelajaran pertolongan pertama dan kesehatan di masyarakat.

KPPBM adalah pendekatan yang terpadu antara pelatihan dan mobilisasi relawan dari masyarakat untuk menjalankan kegiatan di masyarakat. Kami yakin bahwa relawan desa dan relawan cabang lebih memahami bagaimana kehidupan dan kegiatan di masyarakatnya masing-masing. Di saat relawan mempromosikan dan menjaga kebiasaan perilaku hidup sehat, KPPBM dengan pendekatan belajar dengan melakukan (learning by doing) memberikan kemampuan dan pengetahuan kepada relawan untuk dapat beradaptasi dan melakukan tindakan nyata di masyarakat.

Penguatan kapasitas serta kemandirian di masyarakat secara partisipatif dapat mengurangi risiko dan kerentanan di wilayah mereka, karena kesehatan berhubungan dengan kedamaian, pencegahan dan kemampuan untuk merespon segera terhadap tantangan baru. Dalam pelaksanaan kegiatannya, PMI bersama masyarakat bekerja sama dengan pihak-pihak terkait dan memaksimalkan potensi yang ada di setiap tingkatan. Dengan berusaha untuk memperkuat dan membangun masyarakat, kita dapat menuju pencapaian sesuai Millenium Development Goals (MDGs).

Pendekatan yang terpadu dan perangkat KPPBM ini juga dibangun melalui kerjasama dengan mitra dan organisasi lain yang bekerja untuk pengurangan risiko, pengembangan organisasi serta penanggulangan dan manajemen bencana.

Palang Merah Indonesia menjalankan KPPBM dengan membuat komitmen jangka panjang untuk program kesehatan tersebut. Dengan KPPBM, PMI membantu membangun masyarakat yang aman dan sehat serta sistem manajemen relawan yang baik.

Paket pelaksanaan program KPPBM PMI yang terdiri dari Petunjuk Pelaksanaan, Panduan Fasilitator, dan Panduan Relawan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam memulai, menjalankan dan mengembangkan program KPPBM, menjadi sumber yang dapat membantu para fasilitator PMI dalam menyiapkan relawan untuk menghadapi kegiatan penting di masyarakat mereka, melalui muatan materi yang dapat dijadikan pembelajaran dalam setiap kegiatannya. Dengan harapan, masyarakat yang sehat dan sejahtera dapat terwujud serta meningkatkan kapasitas sumber daya PMI dalam Kesehatan dan Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat.

Jakarta, Mei 2009

Iyang D. Sukandar Sekretaris Jenderal

pertama dan kesehatan di masyarakat.

KPPBM adalah pendekatan yang terpadu antara pelatihan dan mobilisasi relawan dari masyarakat untuk menjalankan kegiatan di masyarakat. Kami yakin bahwa relawan desa dan relawan kabupaten/kota lebih memahami bagaimana kehidupan dan kegiatan di masyarakatnya masing-masing. Di saat relawan mempromosikan dan menjaga kebiasaan perilaku hidup sehat, KPPBM dengan pendekatan belajar dengan melakukan (learning by doing) memberikan kemampuan dan pengetahuan kepada relawan untuk dapat beradaptasi dan melakukan tindakan nyata di masyarakat.

Penguatan kapasitas serta kemandirian di masyarakat secara partisipatif dapat mengurangi risiko dan kerentanan di wilayah mereka, karena kesehatan berhubungan dengan pencegahan dan kemampuan untuk merespon segera terhadap kondisi terbaru. Dalam pelaksanaan kegiatannya, PMI bersama masyarakat bekerja sama dengan pihak-pihak terkait guna memaksimalkan potensi yang ada di setiap tingkatan. Dengan berusaha untuk memperkuat dan membangun masyarakat, kita dapat menuju pencapaian sesuai Millenium Development Goals (MDGs).

Pendekatan yang terpadu dan perangkat KPPBM ini juga dibangun melalui kerjasama dengan mitra dan organisasi lain yang bekerja untuk pengurangan risiko, pengembangan organisasi serta penanggulangan dan manajemen bencana.

Palang Merah Indonesia menjalankan KPPBM dengan membuat komitmen jangka panjang untuk program kesehatan tersebut. Dengan KPPBM, PMI membantu membangun masyarakat yang aman dan sehat serta sistem manajemen relawan yang baik.

Paket pelaksanaan program KPPBM PMI yang terdiri dari Petunjuk Pelaksanaan, Panduan Fasilitator, dan Panduan Relawan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam memulai, menjalankan dan mengembangkan program KPPBM, menjadi sumber yang dapat membantu para fasilitator PMI dalam menyiapkan relawan untuk menghadapi kegiatan penting di masyarakat mereka, melalui muatan materi yang dapat dijadikan pembelajaran dalam setiap kegiatannya. Dengan harapan, masyarakat yang sehat dan sejahtera dapat terwujud serta meningkatkan kapasitas sumber daya PMI dalam Kesehatan dan Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat.

Jakarta, Desember 2011

(5)

Peran Fasilitator 6

Susunan Pedoman Fasilitator 8

Persiapan Fasilitator 10

Saran bagi Fasilitator 12

Alat Peraga Fasilitator 14

Alat Peraga Fasilitator untuk Penilaian dan Evaluasi 17

Acuan 19

Ucapan Terima Kasih 19

MODUL 7

Topik-topik Pelengkap

20

Topik 1 Keselamatan di Jalan 23

Topik 2 Darah yang Aman dan Perekrutan Donor Darah Sukarela 35

Topik 3 Penggunaan Zat Secara Berlebihan 45

(6)

Definisi kerelawanan dalam Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah adalah kegiatan yang: • Dilakukan secara sukarela, tanpa adanya keinginan untuk mendapatkan keuntungan materi maupun finansial serta tanpa adanya tekanan sosial, ekonomi maupun politik. • Mendatangkan manfaat bagi masyarakat rentan beserta lingkungannya sesuai dengan Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.

• Terorganisasi oleh Perhimpunan Nasional yang diakui.

(7)

sewaktu bencana. Konsep KPPBM sangat sederhana, yaitu: BELAJAR DI KELAS, BEKERJA DI MASYARAKAT.

Masyarakat harus dilibatkan pada setiap tahapan KPPBM. Anda sebagai relawan PMI berperan penting dalam hal ini. Tiga modul pertama KPPBM adalah wajib, dan kami akan memberikan Anda keahlian dasar untuk membantu masyarakat Anda dalam membuat keputusan masalah-masalah prioritas yang bisa diselesaikan melalui aksi-KPPBM. Modul-modul berikutnya berisikan topik-topik yang beraneka ragam dari pertolongan pertama, promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.

Panduan ini untuk Anda bawa pulang. Panduan ini berisikan bahan-bahan yang telah dan akan Anda pelajari di kelas. Jadikan dia sebagai sumber. Anda akan menggunakannya untuk mengingatkan Anda tentang apa yang telah Anda pelajari di kelas. Seperti juga Anda akan membagi apa yang telah dipelajari kepada keluarga Anda dan keluarga-keluarga lain yang Anda dukung.

Anda juga akan dilengkapi dengan alat peraga masyarakat untuk membantu dalam menyebar-kan informasi yang telah Anda pelajari di kelas.

(8)

Bagian ini memaparkan lebih detail tujuan utama yang dikelompokkan dalam topik-topik dalam buku.

Ini menunjukkan alat bantu yang digunakan pada topik yang terkait sesuai kebutuhan.

Pada masing-masing topik, ikuti alur informasi di bawah ini sebagai acuan baca.

Bagian ini menegaskan hasil yang ingin dicapai pada topik terkait setelah pembaca menuntaskan topik yang dibahas.

Pada bagian ini dijelaskan secara menyeluruh kajian-kajian yang harus dituntaskan pembaca.

(9)

2 Keseha tan dan P er tolongan P er tama B er basis M asy ar ak at Tentang Aksi-KPPBM

Sasaran pertolongan pertama berbasis-masyarakat (KPPBM) adalah terciptanya masyarakat yang sehat. Membentuk masya-rakat yang sehat adalah proses berkelanjutan hidup, sesuatu yang memerlukan ketekunan dan pemupukan terus-menerus. Oleh karenanya, komitmen KPPBM adalah keterikatan jangka-panjang.

KPPBM adalah pendekatan berbasis-masyarakat yang terpadu di mana para relawan PMI bekerja bersama masyarakat mereka dalam pencegahan penyakit, pe-ningkatan kesehatan, pertolongan pertama dan persiapan menghadapi dan menang-gulangi bencana. Dengan pendekatan yang terpadu ini, berbagai aspek kerawanan dapat diketahui dan ditangani. Masyarakat menjadi pusat dari proses ini.

KPPBM diawali dengan dialog dengan masyarakat. Dari dialog itu, dapat diiden-tifikasi prioritas masyarakat, dan ini berkem-bang menjadi kegiatan dan pemecahan untuk menangani prioritas itu. Dialog dengan masyarakat adalah suatu forum di mana para peserta berkumpul untuk bertukar informasi secara langsung, saling mencerita-kan pengalaman pribadi, menyatamencerita-kan perspektif secara jujur, mempriotitaskan masalah, mengidentifikasi peluang serta mengembangkan pemecahan apa yang dibutuhkan masyarakat.

Panjangnya dialog dengan masyarakat berbeda satu dengan lainnya. Seringkali ini menjadi titik awal untuk hubungan jangka-panjang dengan para relawan, cabang atau daerah PMI setempat dan masyarakat

mereka. Kegiatan masyarakat dapat meng-ubah atau berkembang sebagai hasil dari dialog tetap masyarakat serta meningkatnya kemampuan masyarakat dan para relawan untuk melaksanakan kegiatan.

Di banyak negara, para relawan berasal dan tinggal di antara anggota masyarakat di mana mereka bekerja. Relawan berbasis masyarakat dapat membantu masyarakat menentukan kebutuhan mereka dan memecahkan masalah mereka sendiri. Kegiatan KPPBM dimaksud untuk memperkuat ketahanan masyarakat, membuat pemukiman mereka lebih sehat dalam keadaan biasa. Para relawan yang disiapkan dengan baik dapat juga membantu menanggulangi keadaan darurat.

Sebagai program berbasis-masyarakat, kegiatan KPPBM mengembangkan:

• keterampilan relawan PMI • kemampuan cabang dan daerah

• kemampuan masyarakat dalam siapkan dan menanggulangi keadaan darurat

KPPBM dirancang sesuai dengan pende-katan pemeliharaan kesehatan dasar yang difokuskan untuk bekerjasama dengan masyarakat. Dengan demikian, KPPBM meminta para relawan untuk dapat mene-tapkan hubungan dan rujukan antara masyarakat dan sistem layanan kesehatan formal.

Kegiatan KPPBM dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan dari kelompok sasaran. Pendidikan pelatihan dan kesiapan sesuai sasaran ini diberikan dengan memilih topik-topik yang ditentukan oleh masyarakat yang

(10)

3

Panduan F

asilita

tor A

ksi - KPPBM

bersangkutan. Kegiatan pengembangan ber-sama masyarakat berada di luar jangkauan pelatihan. Masyarakat harus dilibatkan pada tiap tahap pelaksanaan KPPBM.

Bagaimana menggunakan Pedoman Fasilitator

Pedoman Fasilitator ditulis oleh para fasilitator kegiatan KPPBM. Ini dimaksud menjadi sumber untuk membantu Anda menyiapkan relawan kegiatan KPPBM menghadapi kegiatan penting yang harus mereka laksanakan pada masyarakat mereka.

Fasilitator akan membantu relawan belajar dalam bertindak secara fleksibel. Pedoman Fasilitator dirancang untuk melaksanakan pendekatan kegiatan KPPBM yang dinamakan “belajar dengan melakukan” (learning by doing). Maksud penerapan belajar dengan melakukan adalah untuk mempersiapkan para relawan dan para pelatih mereka menjadi pelaku-pelaku perubahan yang menularkan pengetahuan mereka kepada masyarakat.

Belajar dengan melakukan

Setiap topik meliputi saran kegiatan. Pembelajaran berlangsung dalam kelas, dalam kebanyakan kelas disertai suatu kegiatan, seringkali dalam kelompok kecil atau dalam masyarakat. Fasilitator dan para relawan memilih kegiatan menurut kebutuhan ajar mereka. Dalam beberapa modul, suatu kegiatan berbasis masyarakat

pelajari dalam kelas. Ini adalah metode ajar dengan melakukan: BELAJAR DALAM KELAS, BERBUAT DALAM MASYARAKAT. Untuk dapat merasakan komitmen yang diperlukan, para relawan perlu memikul tanggung jawab untuk pengajaran mereka sendiri. Mereka harus didorong untuk menjajaki pengajaran pada perseorangan dan belajar dengan melakukan. Sebagai fasilitator, Anda harus mendukung peng-ajaran pada individu ini dengan memberikan petunjuk yang jelas dan benar. Dengan bersikap sportif dan memberikan umpan balik, Anda membantu individu untuk bertanggung jawab atas pengajaran dan perkembangan mereka sendiri.

Para fasilitator harus memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam:

• Pembelajaran kepada orang dewasa dan fasilitasi kelompok

• Pertolongan pertama dan pecegahan terhadap cidera

• Peningkatan kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit

• Gerakan Bulan Sabit Merah dan Palang Merah Internasional

Kurikulum Aksi-KPPBM meliputi tujuh modul yang mencakup pengetahuan, mobilisasi masyarakat, kajian masyarakat, pertolongan pertama dan topik kesehatan yang penting dari Bulan Sabit Merah & Palang Merah. Panduan relawan dan Alat Peraga di Masyarakat dirancang untuk melibatkan relawan dalam masyarakat mereka dalam proses Aksi-KPPBM.

(11)

4 Keseha tan dan P er tolongan P er tama B er basis M asy ar ak at

Pedoman Fasilitator dirancang untuk:

• Melibatkan relawan berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar

• Membantu relawan belajar melalui praktek • Membuat pembelajaran dapat dinikmati dan menyenangkan

Sesi topik meliputi presentasi interaktif, bahasan dalam kelompok kecil, praktik keterampilan, studi kasus, bermain peran, • Pedoman Pelaksanaan

• Panduan fasilitator • Panduan relawan

• Alat Peraga di Masyarakat

kegiatan penelahaan dan kegiatan masyarakat.

Anda akan menemukan saran langkah demi langkah tentang bagaimana meng-adakan setiap pertemuan. Pertimbang-kan saran sebagai garis besar yang aPertimbang-kan mencapai tujuan kinerja.

Alat Peraga

di Masyarakat

Pedoman Pelaksanaan Manajer Program Fasilitator KPPBM Relawan KPPBM Panduan Fasilitator

(12)

Panduan F

asilita

tor A

ksi - KPPBM

Penting artinya untuk memberikan gaya tersendiri dan dinamika kelompok untuk menentukan apa yang terjadi atau menye-suaikan koreografi dari saran metode pelatihan. Anda sangat mengenal peserta Anda. Bersiaplah memodifikasi isi dan jadwal sebagaimana dibutuhkan. Anda dan peserta relawan akan dipengaruhi oleh penga-laman dan budaya belajar Anda sendiri.

Dengan demikian, sementara pedoman ini dapat digunakan seperti yang tertulis, Anda tidak perlu kuatir untuk bereksperimen dengan fasilitasi bersifat inovatif. Ada saran Alat Peraga fasilitator dalam pendahuluan ini. Bila Anda lebih mengetahui materi kegiatan KPPBM dan gaya pelatihan Anda, Anda harus menyesuaikan kegiatan topik agar dapat sesuai dengan kekuatan Anda sebagai fasilitator dan kebutuhan peserta Anda. Pedoman Fasilitator ini berisi tujuh modul. Modul 1 sampai 3 merupakan modul penting yang harus difasilitasi secara urut di mana modul tersebut dipresentasikan. Modul 4, 5 dan 6 berisi beberapa topik penting, namun tidak ada syarat untuk menempatkannya dalam urutan yang tepat di mana mereka disajikan. Beberapa topik dalam modul 4 harus diajarkan oleh pelatih pertolongan pertama yang berkualifikasi yang diakui oleh Perhimpunan Nasional. Ini tergantung pada kebutuhan khusus yang dikenali sebelumnya dan prioritas masyarakat.

Sebagai modul pendahuluan, Modul 1 memiliki banyak kegiatan partisipatif yang menentukan langkah, tenaga dan lingkungan yang akan membantu mengembangkan kelompok relawan dengan cara mendukung dan kolaborasi yang mempunyai motivasi dan komitmen. Pastikan membuat jadwal waktu untuk melaksanakan kegiatan ini.

Isi dan persyaratan minimal

Sebagai fasilitator Anda perlu memastikan bahwa persyaratan minimal dan tujuan belajar dipenuhi. Panduan relawan dan Alat Peraga di Masyarakat harus diletakkan dalam konteks budaya, lingkungan, metode dan bahasa masyarakat setempat. Semua ilustrasi harus peka terhadap konteks masyarakat.

Beberapa tindakan dan persyaratan kuriku-lum harus tercakup/dimasukkan ke dalam tiap program kegiatan KPPBM. Bagaimana tindakan dapat dilakukan tergantung pada konteks dan kebutuhan masyarakat setempat. Kiranya penting membentuk kegiatan KPPBM untuk lingkungan masyarakat yang khusus masih memenuhi isi dan kerangka persyaratan kegiatan KPPBM minimal yang mendasar.

(13)

6 Keseha tan dan P er tolongan P er tama B er basis M asy ar ak at

Sebagai fasilitator, Anda diharapkan dapat memfasilitasi kesempatan ajar dan membim-bing relawan. Anda harus meningkatkan mutu ajar dan tindakan mereka, baik dalam kelas dan dalam masyarakat.

Tanggung jawab fasilitator

Sebagai fasilitator Anda harus:

• memperkenalkan tiap modul dan menelaah isi dalam rangkuman topik

• memimpin diskusi dan kegiatan kelompok • menjawab pertanyaan sendiri bila saja jawaban tidak dapat diberikan oleh peserta Anda

• memberi petunjuk yang jelas dan mengulangi bila dibutuhkan

• memberikan kesempatan kepada relawan untuk mempraktikkan apa yang sedang mereka pelajari

• menampung apa yang dirasakan dan dipikiran relawan

• mendorong partisipasi secara aktif

• memberi petunjuk dan umpan balik yang jelas

Dukungan relawan KPPBM

Selama dan setelah pembelajaran, setiap relawan akan perlu mendukung sampai dia merasa lebih yakin pada kemampuan dan keterampilan yang baru saja dipelajari. Dalam proses ajar dengan melakukan ini, Anda akan perlu mendukung dan mengamati peserta relawan dalam kelas maupun dalam masyarakat. Penting artinya mengetahui bahwa keadaan yang tidak diharapkan terjadi. Kelompok fasilitator dan relawan dalam proses belajar perlu melihat keadaan demikian sebagai kesempatan untuk bertindak. Bila saat yang dapat diajarkan terjadi maka dianjurkan agar kesempatan digunakan untuk mengajarkan keterampilan atau pengetahuan penting. Hal ini lebih penting daripada mengikuti rencana dan jadual waktu pelatihan. Fasilitasi yang fleksibel akan mendorong proses yang berpusat pada proses ajar bagi yang belajar.

(14)

Panduan F

asilita

tor A

ksi - KPPBM

Pelatihan dan pengawasan

Fasilitator, pelatih dan pimpinan cabang setempat perlu melatih dan mendampingi relawan dalam masyarakat dan memberi dukungan. Mengamati dan menasehati relawan selama kegiatan masyarakat akan membantu mengevaluasi bagaimana relawan sedang melakukan tugas. Fasilitator dapat melatih relawan memecahkan masalah, menjernihkan kesalahpahaman dan mem-bantu membuat keputusan. Pemberian nasehat kepada masyarakat membantu menjaga dan mengembangkan motivasi relawan. Sebagai fasilitator, Anda dapat mengatur kesempatan bertemu dengan relawan di lapangan dan menggunakan kesempatan untuk memuji dan berterima kasih kepada mereka, serta meningkatkan keterampilan mereka.

Umpan balik fasilitator

Memberikan umpan balik merupakan bagian penting dari proses pelatihan dan tanggung jawab fasilitator. Fasilitator dapat memberikan komentar yang bersifat membangun atas sikap dan kinerja orang. Aturan sederhana yang perlu diikuti bila memberikan umpan balik adalah:

• berikan sesegera mungkin

• ambil perilaku khusus yang dapat diubah atau diperbaiki

• imbangi komentar negatif dengan yang positif

• tawarkan pilihan untuk perubahan tetapi membatasi komentar sampai satu atau dua butir (ada batas sampai apa yang dapat diserap oleh mereka)

• beri komentar tentang kinerja bukan kepribadian

• ketahui bahwa umpan balik adalah pendapat pribadi dan bukan kebenaran yang diterima umum

(15)

8 Keseha tan dan P er tolongan P er tama B er basis M asy ar ak at

Setiap modul mempunyai pendahuluan yang akan memberikan rangkuman topik dalam modul tersebut dan yang memberikan saran untuk mempersiapkan setiap topik.

Susunan Pedoman Fasilitator

Tujuan belajar: apa yang harus diketahui para relawan dan yang sanggup dilakukan sebagai hasil dari pelatihan.

Pokok-pokok utama pembelajaran: Anda perlu menekan-kannya dalam setiap topik.

Garis besar kegiatan dan perkiraan waktu yang tepat untuk mengadakan kegiatan setiap topik.

Materi yang Anda akan butuhkan.

Rangkuman topik dari isi topik tersebut. Penting kiranya bahwa Anda mengenal sendiri isi sebelum sesi pembelajaran. Bersiaplah mengacu kembali ke pertemuan tersebut dalam memfasilitasi kelas Anda.

(16)

Panduan F

asilita

tor A

ksi - KPPBM

Dalam pedoman fasilitator Anda akan menemukan kotak bagan yang memberikan jawaban yang akan ingin dapatkan dari relawan dalam fasilitasi kelas Anda, isi yang ditemukan dalam Panduan Relawan, atau butir-butir bahasan serta petunjuk untuk kegiatan masyarakat.

Anda juga akan menemukan saran untuk fasilitator atau buah pikiran untuk memudahkan bahasan dan interaksi antar pemula.

Ini adalah catatan pribadi Anda. Tulis dalam catatan dan buat catatan, tentang hal yang perlu diingat atau perbaikan yang akan membantu Anda memudahkan pertemuan/sesi.

• isi yang ditemukan dalam Panduan Relawan

• tanggapan yang Anda harapkan untuk mendapatnya dari relawan dalam fasilitasi kelas Anda

• petunjuk kegiatan dalam kelas • pokok-pokok bahasan

• petunjuk kegiatan masyarakat

Saran untuk fasilitator:

Pertimbangkan tingkat semangat peserta. Usulkan istirahat selama sepuluh menit, bila dibutuhkan. Pertimbangkan untuk memberikan dorongan semangat.

(17)

10 Keseha tan dan P er tolongan P er tama B er basis M asy ar ak at

Persiapan fasilitator

Bahan yang tercakup dalam Pedoman Fasilitator dimaksudkan untuk digunakan sebagai pedoman. Semua latihan, metode dan rencana pelajaran hanyalah saran. Anda dianjurkan menyesuaikan salah satu dari bahan atau pengaturan waktu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan relawan Anda. Pelatihan yang berhasil dimulai dengan persiapan yang saksama. Penting artinya untuk memahami setiap isi topik dengan baik dan menyiapkan materi yang diperlukan untuk memfasilitasi pelbagai kegiatan kelas dan masyarakat. Anda disarankan untuk:

• Membaca Pedoman Fasilitator

• Mempelajari isi dalam setiap rangkuman topik dan siap

memberi-kan presentasi singkat tentang isi di awal setiap topik. Bila Anda membutuhkan ahli tehnik, rekrut fasilitator pendamping dari pusat kesehatan atau kantor PMI

• Menelaah daftar bahan yang kan untuk setiap topik dan memastikan bahwa Anda mempunyai semua bekal yang diperlukan.

• Membaca petunjuk untuk fasilitator sebelum mengajarkan setiap modul,

pikirkan kebutuhan khusus peserta Anda dan ruang pelatihan dan siap

merubah atau menyesuaikan mana isi dipresentasikan agar peserta Anda dapat berperan aktif

• Memeriksa apakah ruang pelatihan Anda sudah tersedia dan diatur sesuai keinginan Anda

• Mengkomunikasikan waktu dan lokasi untuk pelatihan relawan

• Mengidentifikasi anggota rumah tangga untuk setiap relawan

• Menyiapkan kunjungan lapangan sebelumnya

• Mengkomunikasikan dengan jelas tujuan kunjungan lapangan kepada pimpinan masyarakat

Mengatur waktu

Waktu yang disarankan untuk setiap kegiatan dalam Pedoman bersifat kisaran. Anda akan mengenal baik peserta Anda dan seharus-nya dapat mengamati dari bahasa tubuh bila waktu kurang lebih dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan belajar. Tujuan belajar dan pokok utama pembelajaran untuk relawan pada awal tiap topik memberikan struktur dan isi yang penting yang harus tercakup. Bila Anda tidak dapat mengontrol waktu dan peserta tidak mengikuti topiknya, gunakan aturan dasar Anda (lihat Sarana Fasilitator) untuk kembali ke topik.

(18)

Panduan F

asilita

tor A

ksi - KPPBM

Mengatur ruang

Rancang pengaturan tempat duduk sehingga relawan dapat saling melihat dan Anda dapat memfasilitasi percakapan kelompok dengan mudah. Pastikan bahwa relawan merasa nyaman. Pastikan bahwa peragaan dapat dilihat oleh semua relawan. Hindari mengatur kursi atau meja panjang berbaris. Yang lebih disukai adalah meja kecil untuk empat sampai enam orang, atau formasi berbentuk –U.

Membagi peserta menjadi kelompok kecil

Agar peserta dapat terlibat dalam kegiatan dan bahasan, bagi mereka menjadi kelom-pok kecil. Hal ini memungkinkan kegiatan fisik, libatkan peserta dan beri kesempatan mereka bersosialisasi dengan kelompok

peserta yang berbeda. Anda dapat membagi kelompok secara acak dengan menghitung, atau dengan membagikan benda berwarna yang berbeda, jenis daun atau helai kertas dengan nama kelompok.

Anda dapat juga menugaskan ketua kelompok memimpin kelompok kecil melalui kegiatan, mencatat dan melaporkan jawaban kelompok kepada kelompok yang lebih besar. Anda dapat menugaskan ketua dengan memilih ulang tahun yang paling akhir, urutan kelahiran jumlah saudara kandung, nama paling singkat, dsb. Ini seringkali merupakan cara yang bagus untuk melibatkan dan membangkitkan lagi semangat peserta.

(19)

12 Keseha tan dan P er tolongan P er tama B er basis M asy ar ak at

Saran bagi fasilitator

Pembelajaran orang dewasa

• Orang dewasa lebih menyukai lingkungan belajar di mana mereka merasakan bahwa pengalaman mereka dinilai dan dihargai. Sebagai fasilitator Anda harus meminta relawan berbagi cerita. Pastikan kan bantuan positif bila mereka untuk

berkontribusi dengan menjawab dan berterima kasih.

• Orang dewasa lebih

menyukai pembelajaran aktif dapat aktif daripada duduk diam dan mendengarkan Anda. Penting kiranya Anda memberikan kesempatan kepada relawan untuk turut serta dalam berbagai kegiatan seperti bahasan, permainan, studi kasus memecahkan persoalan atau mengasah otak.

• Orang dewasa akan terlibat aktif dalam pembelajaran bila mereka dapat melihat bagaimana pelatihan akan memenuhi kebutuhan mereka. Sebagai fasilitator kiranya penting mengidentifikasi tuhan belajar relawan, dan menjelaskan bagaimana isi pelatihan akan bermanfaat bagi mereka.

• Orang dewasa ingin mengarahkan pembelajaran mereka sendiri. Berikan kesempatan kepada relawan membuat pilihan sehingga mereka dapat tuskan keterampilan manakah yang mereka kehendaki dan butuhkan untuk

belajar.

• Orang dewasa mempunyai gaya belajar bervariasi. Beberapa orang dewasa belajar baik sekali secara visual, yang lain dengan mendengarkan dan yang lain lagi dengan berbuat. Gunakan berbagai metode tihan untuk mengakomodasi semua gaya mengajar.

• Orang dewasa mempelajari isi yang baru bila isi itu berkaitan dengan sesuatu yang telah mereka ketahui. Hubungkan isi yang baru dengan isi yang sudah ada dengan analogi atau cerita.

• Orang dewasa merasa senang bila diberi kesempatan untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari secepat mungkin. Inilah yang disebut konsep belajar

melalui praktik. Pastikan memberikan semua relawan kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan yang baru dalam masyarakat. • Orang dewasa akan belajar dan ingat isi bila isi diperkuat dengan cara mengulangi. Coba ulangi konsep pokok paling sedikit enam kali, tetapi variasikan isinya bila mungkin untuk menunjukkan penerapan yang berbeda.

• Orang dewasa termotivasi dengan dorongan positif. Pastikan hargai relawan dengan umpan balik positif dan kan penghargaan bila mereka turut serta. • Jangka waktu orang dewasa untuk memperhatikan adalah antara delapan dan dua belas menit. Ikuti aturan “90-20-8”. Berikan istirahat setiap 90 menit. Ubah kegiatan setiap 20 sampai 30 menit. Ubah

(20)

Panduan F

asilita

tor A

ksi - KPPBM

langkah kegiatan setiap delapan menit. • Orang dewasa akan mengingat 70 persen dari apa yang mereka katakan dan tulis. Dorong relawan untuk menulis informasi baru dalam Panduan relawan mereka dan mengisi kegiatan kelas secara tertulis bila mereka dapat berbuat demikian. Secara alternatif, minta mereka kum informasi baru pada akhir pertemuan/ sesi atau awal pertemuan kelas berikutnya.

Ketika Anda memfasilitasi

• Gunakan tatap mata bila budaya Anda memungkinkan. Melakukan tatap mata membantu membina hubungan dengan peserta Anda. Anda dapat membantu membaca pikiran peserta Anda untuk

melihat apakah mereka (sudah) memahami atau bingung.

• Berjalan kelilingi kelas bila dianggap mudah. Gunakan isyarat dan gerakan untuk membuat titik. Jalan ke arah relawan bila mereka menanggapi pertanyaan Anda atau memberikan komentar. Minat Anda terhadap komentar mereka akan mendorong relawan terus terlibat.

• Tunjukkan kegairahan dan ketertarikan Anda atas topik. Daya dan pancingan Anda akan membantu relawan tetap tertarik dengan informasi yang sedang Anda presentasikan.

(21)

14 Keseha tan dan P er tolongan P er tama B er basis M asy ar ak at

Alat peraga fasilitator

Penetapan aturan dasar

Tetapkan aturan dasar atau norma dalam kelas pada awal pertemuan pelatihan. Aturan dasar terasa lebih mudah dilakukan bila aturan disarankan oleh relawan. Berikan relawan alasan untuk perlunya aturan dasar, dan contoh, dan kemudian minta mereka menyarankan alasan mereka sendiri. Catat aturan dasar yang disepakati dalam kertas flipchart. Anda dapat meninjau kembali aturan dasar bila bila relawan tidak mematuhinya atau bila aturan-aturan itu perlu diperbaiki.

Pecahkan kebekuan (Ice Breaker)

Memecahkan kebekuan dimasudkan untuk membantu relawan bersosialisasi, bersikap santai dan membuat mereka saling berbicara. Sebagai fasilitator, Anda berperan memudahkan proses, bukan turut serta.

Membangkitkan semangat (Energizer)

Membangkitkan semangat direncanakan untuk mendorong semangat kelompok peserta yang sudah lama duduk dan mendengarkan. Ini berlangsung singkat, beberapa menit, dan harus meliputi kegiatan fisik, canda ria dan hiburan. Peserta harus berdiri dan bergerak melakukan ‘energizer’. Sebagaimana biasa, ‘energizer’ harus dipilih dengan saksama melihat norma budaya, gender dan agama dari kelompok.

Presentasi

Presentasi atau ceramah dapat menyam-paikan informasi, teori atau dasar/azas dengan cepat dan mudah. Presentasi dapat berkisar antara ceramah sampai melibatkan beberapa peserta dengan mengajukan pertanyaan dan bahasan. Gunakan presentasi didaktik untuk menyaji-kan isi teknis seperti dari rangkuman topik. Sebagaimana biasa presentasi tidak perlu berlangsung lebih dari 20 menit.

Curah pendapat

Curah pendapat dimaksudkan untuk mening-katkan buah pikiran dari suatu kelompok dan memancing cara berpikir kreatif. Fasilitator mengajukan pertanyaan dan membiarkan peserta menyebutkan jawaban. Semua buah pikiran dari kelompok itu harus dicatat, tanpa memandang seberapa layaknya pernyataan tersebut. Fasilitator perlu berhati-hati untuk tidak mengkritik atau mengadili kontribusi relawan dalam kegiatan curah pendapat. Pada akhir curah pendapat bila informasi teknis dibahas, fasilitator harus menegaskan bahwa relawan mempunyai informasi yang benar.

Pembahasan terarah

Pembahasan terarah dirancang untuk memprakarsai dan memfokuskan debat atau menekankan Pokok-pokok utama pembelajaran. Pembahasan terarah dapat dilakukan baik dalam kelompok kecil maupun besar. Fasilitator perlu mengelola pembahasan ini secara saksama untuk memastikan bahwa waktu tidak terbuang untuk masalah yang tidak relevan dan pembahasan tidak dikuasai oleh peserta yang lebih vokal dan percaya diri. Penting kiranya memungkinkan relawan

(22)

15

Panduan F

asilita

tor A

ksi - KPPBM

menyatakan pendapat. Bila mungkin, ajukan pertanyaan kepada relawan untuk mendorong partisipasi dan memfokuskan perhatian.

Pembahasan dalam kelompok kecil

Pembahasan dalam kelompok kecil mem-berikan kesempatan kepada setiap orang untuk turut serta dalam keadaan yang tidak mengancam. Turut serta dalam kelompok yang lebih besar kadangkala bersifat intimidatif. Kelompok kecil harus terdiri dari tiga sampai enam anggota, sehingga memungkinkan relawan berbagi peng-alaman dan buah pikiran mereka atau memecahkan suatu masalah bersama.

Peragaan

Peragaan menunjukkan keterampilan yang dibutuhkan untuk kinerja yang berhasil dari tugas atau teknik tertentu. Pelatih atau relawan memperagakan tugas, menggam-barkan setiap langkah dan menjelaskan keterampilan yang dibutuhkan dan alasan melaksanakannya secara khusus. Seringkali diikuti dengan pertemuan praktik di mana relawan dapat melakukan kegiatan di bawah pengawasan fasilitator. Sebelum Anda melakukan peragaan, siapkan peralatan yang diperlukan dan praktikkan keteram-pilan. Luangkan waktu bagi relawan mempraktikkannya secara berpasangan atau dalam kelompok kecil.

Alat-bantu visual

Alat-bantu visual penting untuk

mengkomu-lukisan, gambar atau diagram akan membantu peserta yang kurang menguasai baca-tulis. Mereka memberi warna tersendiri dan membantu dengan ingatan, terutama bagi mereka yang belajar baik sekali secara visual. Banyak jenis alat bantu visual yang dapat digunakan dalam menetapkan pelatihan. Dalam pelatihan dianjurkan agar Anda menggunakan alat bantu visual yang sesuai dengan konteks. Umumnya lebih baik mempunyai alat bantu yang mudah digunakan, memerlukan persiapan yang minimum, tidak memerlukan listrik/penerangan dan tidak mengeluarkan banyak biaya. Beberapa contoh yang mudah menggunakan bantuan visual adalah kertas flipchart dengan spidol berwarna, papan tulis putih dengan penghapus kering dan poster.

Kotak pertanyaan

Kotak pertanyaan dalam pelatihan adalah kotak biasa di mana para relawan dapat memasukkan pertanyaan tentang topik mana pun. Anda dapat juga menggunakan kertas flipchart untuk menerima semua pertanyaan dimana Anda mungkin belum dapat menjawab dalam sesi pelatihan, atau pertanyaan yang Anda rencanakan untuk dijawab di pertemuan mendatang. Penting diingat untuk menelaah hal-hal pada akhir pertemuan dan segera menjawabnya atau memastikan kapan jawabannya akan diberikan.

Bermain peran

Bermain peran memungkinkan relawan bertindak di luar situasi yang mungkin mereka

(23)

16 Keseha tan dan P er tolongan P er tama B er basis M asy ar ak at

temukan dalam kehidupan sebenarnya. Bermain peran membantu peserta memprak-tikkan keterampilan, memecahkan masalah dan memperoleh wawasan untuk sikap, nilai dan persepsi yang dimiliki yang lain. Main peran seringkali diimprovisasi dengan petunjuk atau garis besar peran yang akan dibawa-kan oleh setiap anggota dan tujuan dari apa yang perlu dikomunikasikan. Bila mungkin, beberapa alat teater dianjurkan seperti

‘clipboard’ (papan penjepit), topi atau label nama untuk membantu membentuk suasana adegan. Adalah buah pikiran yang baik mengadakan tanya jawab setelah bermain peran dan merefleksikan pengalaman.

Dramatisasi

Drama berbeda dengan main peran dalam waktu diberikan kepada relawan untuk me-ngembangkan naskah dan praktik sebelum menyajikannya kepada kelompok yang lebih besar. Peran khusus biasanya diberikan. Drama seringkali mengkomunikasikan kea-daan atau skenario tentang gaya hidup dan sikap masyarakat.

Bertutur

Pada kebanyakan masyarakat, bertutur adalah cara untuk membantu orang memahami perilaku dan nilai mereka. Seringkali, cerita mengungkapkan kepada relawan apa yang dimaksud dengan perilaku yang wajar atau tidak wajar. Biasanya, cerita dibuat seputar keadaan yang penting atau biasa yang dihadapi orang dengan masyarakat.

Simulasi

Simulasi skenario membantu relawan mempraktikkan bagaimana mereka akan menanggapinya dalam kehidupan sebenar-nya. Relawan menanggapi simulasi skenario tanpa diberitahu lebih dulu bagaimana keadaan yang akan terjadi.

Studi kasus

Studi kasus menjabarkan keadaan hipotetis secara tertulis yang digunakan untuk analisa dan bahasan. Studi kasus adalah laporan terinci tentang kejadian sebenarnya atau hipotetis (atau serangkaian peristiwa terkait yang melibatkan suatu masalah) yang mungkin peserta temukan dalam kehidupan sebenarnya. Studi kasus dianalisa dan dibahas. Relawan seringkali diminta mengambil rencana untuk memecahkan masalah.

Belajar secara refleksi

Belajar secara refleksi adalah proses di mana relawan diminta merefleksikan suatu kelas khusus secara mawas diri atau pengalaman masyarakat dan mengambil arti dari pengalaman. Proses ini membantu relawan memperoleh wawasan dan pema-haman akan diri mereka sendiri, kawan sebaya, masyarakat dan lingkungan mereka.

(24)

Panduan F

asilita

tor A

ksi - KPPBM

Evaluasi pelatihan

Ada empat tahap untuk mengukur keefektifan pelatihan Anda.

Tahap 1: Reaksi mengukur seberapa banyak relawan menyukai pelatihan dan tahap kepuasan mereka terhadap fasilitasi pelatihan.

Tahap 2: Pembelajaran mengukur apakah relawan merasakan mereka telah mening-katkan pengetahuan, perubahan sikap atau meningkatnya keterampilan mereka. Anda dapat memberikan tes awal dan sesudahnya, mengamati peragaan, bermain peran, atau menanyakan relawan bagaimana keyakinan mereka dengan memenuhi tujuan ajar. Tahap 3: Perilaku mengukur sampai sejauh mana terjadinya perubahan atau pening-katan perilaku dengan adanya pelatihan Anda. Penting diingat bahwa agar perilaku dapat berubah relawan harus:

• Mempunyai kemauan untuk berubah • Mengetahui apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya

• Mempunyai lingkungan yang benar untuk dapat melaksanakan perilaku, khususnya selama pelatihan dan pengawasan yang berlangsung di masyarakat

• Dihargai atas perilaku yang berubah baik dengan pengakuan, sertifikat atau promosi

Tahap 4: Hasil mengukur hasil program Aksi-KPPBM dalam hal:

• Perkembangan positif dan peningkatan kesehatan dalam masyarakat

• Berapa kali anggota masyarakat hadiri Aksi-KPPBM

• Berapa banyak anggota masyarakat menghadiri kegiatan Aksi-KPPBM kah meningkat atau menurun)

Mengulang dan rekapitulasi

Mengulang isi akan memperkuat informasi penting dan membantu peserta mengingat informasi dan keterampilan. Mengulang serta merekapitulasi akan membantu fasilitator mengevaluasi seberapa baik peserta mema-hami materi. Untuk dapat menyenangi dan merasa senang dengan proses pengajaran, pertimbangkan dalam menggunakan per-mainan untuk mengulang isi pelajaran di mana Anda ingin agar relawan mengingatnya.

Penilaian kawan sebaya dan umpan balik

Relawan dapat belajar dari, mengajar satu sama lain dengan saling menilai selama berlangsungnya peragaan dalam kelas, bermain peran dan presentasi masyarakat.

(25)

18 Keseha tan dan P er tolongan P er tama B er basis M asy ar ak at

Penilaian kawan sebaya harus digunakan untuk memberikan umpan balik positif terhadap keterampilan atau tugas dan saran peningkatan di waktu mendatang. Metode ini baik sekali digunakan bila kawan sebaya dapat bergiliran mengamati, menilai dan memberikan umpan balik. Dengan demikian setiap orang diberikan kesempatan menilai kawan sebaya dan dinilai.

Tes pemahaman diri sendiri

Relawan harus menilai kinerja mereka sendiri dan kegiatan relawan. Beberapa dari topik dalam Pedoman Fasilitator mempunyai kegiatan yang disebut “Tes pemahaman”. Ini adalah penilaian-diri secara tertulis yang dapat digunakan untuk menentukan seberapa baik relawan memahami isi. Latihan ini juga berfungsi menelaah dan menguatkan informasi penting.

Uji-awal dan akhir

Ujian awal-dan akhir adalah cara yang baik bagi fasilitator untuk menentukan apakah relawan menangkap informasi selama pelatihan. Penilaian berbagai pertanyaan ujian dapat mengidentifikasi konsep atau keterampilan manakah yang difasilitasi dengan baik dan manakah yang mungkin memerlukan tambahan waktu atau jenis kegiatan yang berbeda. Ujian awal-dan akhir lebih banyak mengukur informasi yang diterima daripada keterampilan atau sikap yang diperoleh. Mengukur pening-katan perilaku paling baik dinilai dengan mengamati keterampilan dan pengawasan dalam masyarakat.

(26)

Panduan F

asilita

tor A

ksi - KPPBM

Broad, Mary, Newstrom J. W. Transfer of Training. Addison-Wesley (1992)

Cross K. Patricia Adults as Learners: Increasing Participation and Facilitating Leaning. Jossey-Bass (1992).

Kirkpatrick, Donald L. Evaluating Training Programs: The Four Levels. (Edisi ketiga) Berrett-Koehler Publishers (2006).

Knowles, Malcom S. The Adult Learner: a Negelcted Species. Jossey-Bass (1990).

Knox, Alan B. Helping Adults Learn: A Guide to Planning, Implementing and Conducting Programs. Wiley. John & Sons (1998).

Ucapan terima kasih secara khusus disampaikan kepada mereka dan staf Perhimpunan Nasional atas sumbangan mereka mengembangkan berikut dan yang telah berkontribusi mengembangkan materi pelatihan Aksi-KPPBM:

Penulis

Training and instructional design consultants

(Konsultan rancangan pendidikan dan latihan)

Pike, Bob. Creative Training Techniques Handbook. Human Resources Development Press (2003).

International Training and Education Center on HIV. Guidelines for Pre-and Post-Testing. I-TECH Technical International Guide. University of Washington (2007). Dapat diperoleh melalui: http://www.go2itech.org/ itech?page=db-02-00&id=510&bkto=db-se arch&query=pre%2test&start=[Accessed September 2008]

Ucapan terima kasih

Robert C Rice, MA Chief Learning Officer

LINKS Consulting International Chapel Hill, NC, USA

Maddy M Rice, BSN, MA, ACRN President

LINKS Consulting International Chapel Hill, NC, USA

(27)

MODUL 7

20 Keseha tan dan P er tolongan P er tama B er basis M asy ar ak at

Modul 7 membahas topik-topik pelengkap yang dapat dipelajari oleh relawan dalam rangka mendidik dan membantu masyarakat.

Ada empat topik dalam modul ini. Topik 1 Keselamatan di jalan Topik 2 Darah yang aman dan perekrutan donor darah

sukarela

Topik 3 Penggunaan zat secara

berlebihan

Topik 4 Pengumpulan dan penguburan

jenazah

Modul 7

TOPIK-TOPIK PELENGKAP

Sasaran

(28)

MODUL 7

Panduan F

asilita

tor A

ksi - KPPBM

Dalam Topik 1, relawan akan mengetahui sebab umum kecelakaan di jalan dan cara menerapkan langkah-langkah keselamatan jalan raya di masyarakat. Pertolongan pertama untuk cedera akibat kecelakaan dan promosi upaya keselamatan jalan di tengah masyarakat juga akan dibahas. Dalam Topik 2, relawan akan mempelajari tentang sumbangan darah yang aman dan di mana darah dikumpulkan di tengah masyarakat. Relawan akan mengembangkan kampanye peningkatan kesadaran masyarakat untuk mempromosikan sumbangan darah sukarela dan Club 25. Topik ini akan mempersiapkan relawan untuk ikut serta dalam peringatan Hari Donor Darah Sedunia. Dalam Topik 3, relawan akan mempelajari dampak negatif pemakaian zat secara berlebihan seperti alkohol, rokok, dan obat-obat lain. Relawan akan mempelajari cara memberikan pertolongan pertama dalam situasi overdosis dan membahas cara menghubungkan masyarakat dengan layanan dan dukungan menyangkut pemakaian zat secara berlebihan.

Dalam Topik 4, relawan akan mempelajari tentang cara membantu pemerintah setempat dalam mengumpulkan, mengidentifikasi dan mengubur jenazah pasca bencana. Cara memberikan pertolongan pertama psikologis kepada mereka yang berkabung juga akan dibahas. Relawan akan mencari tahu apa yang dapat mereka lakukan untuk melindungi diri mereka sendiri.

Topik-topik pelengkap ini merupakan sesi pelatihan yang singkat. Diharapkan agar sampai sejauh ini, relawan mendapatkan kesempatan untuk melatih keterampilan mereka selama melakukan kegiatan di kelas dan di tengah masyarakat. Oleh karena itu, sesi di kelas difokuskan pada presentasi singkat tentang isi topik dan kegiatan di kelas, dan fokus yang lebih besar pada kegiatan di tengah masyarakat. Anda dianjurkan untuk menambahkan kegiatan di kelas atau mengundang pembicara tamu.

Semua latihan, metode, dan rencana pelajaran tidak lebih dari sekedar saran. Anda dianjurkan untuk menyesuaikan bahan, kegiatan dan waktu untuk menyesuaikan dengan kebutuhan peserta relawan.

I. Perkenalkan topik dengan cara menanyakan kepada relawan apa yang sudah mereka ketahui tentang topik yang bersangkutan. Jawaban-jawaban mereka akan membantu Anda memahami keyakinan budaya relawan tentang topik tersebut. Ini juga akan membantu Anda menentukan berapa lama yang Anda perlukan untuk menginformasikan isi topik dan menjelaskan kesalahpahaman yang ada.

(29)

MODUL 7

22 Keseha tan dan P er tolongan P er tama B er basis M asy ar ak at

II. Berikan presentasi interaktif singkat tentang topik dengan menggunakan informasi dari rangkuman topik. Pastikan Anda mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan membangkitkan ketertarikan dan pengenalan terhadap topik.

III. Diskusikan topik dan bagaimana topik tersebut mempengaruhi anggota masyarakat. IV. Ikut sertalah dan beri pengawasan yang mendukung untuk kegiatan masyarakat menyangkut

metode komunikasi perubahan perilaku yang akan bekerja dengan individu, rumah tangga, atau kelompok masyarakat. Kegiatan-kegiatan ini mencakup pengembangan strategi komunikasi, berperan serta dalam kampanye promosi kesehatan, menjalin kemitraan dengan organisasi setempat untuk mempromosikan perilaku sehat di kalangan masyarakat. Tiga topik disertai dengan Alat peraga di masyarakat. Perangkat ini berisi pesan-pesan pencegahan yang akan dipraktekkan oleh relawan bersama dengan anggota rumah tangga masyarakat.

Seperti biasanya:

• Baca rangkuman topik sebelum memberikan pelatihan tentang setiap topik dalam modul ini. Persiapkan diri Anda untuk memberikan presentasi singkat mengenai isinya. • Baca petunjuk untuk fasilitator menyangkut modul ini. Pikirkan kebutuhan

khusus peserta Anda dan ruang pelatihan, dan siapkan diri untuk merubah atau “menyesuaikan” bagaimana cara menyajikan isi sehingga menarik bagi peserta Anda. • Pelajari kembali daftar bahan yang dibutuhkan untuk setiap topik untuk memastikan

bahwa Anda telah memiliki semua hal yang diperlukan.

• Pastikan bahwa ruang pelatihan atau Alat Peraga di Masyarakat telah tersedia. • Beritahukan kepada relawan tentang waktu dan tempat pelatihan.

• Bawa jam atau arloji untuk mengatur alokasi waktu.

• Siapkan pertanyaan untuk kegiatan peninjauan ulang pada akhir setiap topik. • Atur kunjungan lapangan terlebih dahulu.

(30)

MODUL 7

Panduan F asilita tor A ksi - KPPBM Tujuan belajar

Pada akhir topik ini, relawan akan dapat:

• mengetahui tiga penyebab utama kecelakaan di jalan • menjelaskan tiga tindakan keselamatan di jalan raya

• memperagakan pertolongan pertama untuk cedera akibat kecelakaan di jalan • menggalakkan upaya keselamatan di jalan di kalangan masyarakat.

Pokok-pokok utama pembelajaran

1. Memakai sabuk pengaman di dalam mobil dan helm (dengan tali terpasang di dagu) saat mengendarai sepeda motor dan sepeda sangat penting untuk mengurangi dampak yang disebabkan oleh cedera akibat kecelakaan.

2. Kecelakaan di jalan disebabkan oleh:

- Berkendara dengan kecepatan tinggi dan tidak menjaga jarak aman dengan kendaraan lain

- mabuk, atau menggunakan obat-obat sambil mengemudi - menggunakan telepon genggam atau selular sambil mengemudi - pengemudi tidak memiliki surat ijin mengemudi/SIM

- pengemudi teralihkan perhatiannya - kelelahan akibat perjalanan panjang

- kurangnya atau kurang terlihatnya rambu-rambu jalan mengenai tempat penyeberangan orang dan hewan

- kondisi cuaca yang buruk, seperti kabut, hujan dan angin - kendaraan sudah tua dan tidak dirawat dengan baik. - prasarana jalan yang buruk dan tidak aman

3. Temukan tempat yang aman untuk menyeberang jalan dan manfaatkan. 4. berikan pertolongan pertama kepada korban yang mengalami luka-luka.

(31)

MODUL 7

24 Keseha tan dan P er tolongan P er tama B er basis M asy ar ak at

1 Pendahuluan Gali dan tinjau informasi dari rangkuman topik. Relawan akan mengevaluasi Peta Masyarakat untuk mengetahui wilayah-wilayah di masyarakat yang ikut menyebabkan kecelakaan di jalan raya.

20-30 menit

2 Kesadaran tentang keselamatan di jalan

Relawan akan mendiskusikan perilaku-perilaku mana saja yang ikut memicu kecelakaan di jalan di tengah masyarakat dan mengembangkan kampanye kesadaran tentang keselamatan di jalan raya.

25-35 menit

3 Tes pemahaman Penilaian diri. 10-20 menit

4 Kegiatan masyarakat Relawan akan menggunakan Alat peraga di masyarakat untuk mempromosikan pesan-pesan penting tentang keselamatan di jalan kepada anggota masyarakat.

60-90 menit

Saran Garis besar kegiatan

Tergantung pada jumlah relawan dan banyaknya bahasan, penyelesaian topik ini memerlukan waktu 145 sampai 175 menit.

(32)

MODUL 7

Panduan F

asilita

tor A

ksi - KPPBM

• Siapkan presentasi dengan menggunakan informasi dari rangkuman topik. • Tiga sampai lima lembar kertas flipchart dan spidol berwarna.

• Tinjau kembali topik-topik 2, 3, 5, 6, 8 dan 9 tentang pertolongan pertama mendasar dalam Modul 4. Siapkan diri untuk membahas kembali is topik tersebut, bila perlu. • Peta Masyarakat yang dikembangkan dalam Modul 3.

Saran untuk fasilitator:

Di sebagian besar negara, terdapat peraturan perundangan–perundangan yang berlaku tentang pemakaian sabuk pengaman dan helm, mengemudi setelah mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan secara berlebihan, berkecepatan tinggi, dan menggunakan telepon selular ketika mengemudi. Anda perlu mengetahui peraturan dan perundangan– perundangan tersebut untuk disampaikan kepada relawan.

Rangkuman topik

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya masyarakat, semakin banyak jalan yang dibangun dan jumlah kendaraan di jalan pun meningkat. Kendaraan yang tidak aman dan prasarana jalan yang buruk merupakan pemicu utama kecelakaan kendaraan, tapi bukan penyebab utama. Sebagian besar kecelakaan jalan dan cedera di jalan diakibatkan oleh perilaku pemakai jalan.

Relawan berperan penting dalam meningkatkan keselamatan di jalan dengan cara mendrorong penggunan jalan untuk merubah perilaku mereka dan mengganggap jalan sebagai ruang publik yang dipakai bersama.

Faktor-faktor risiko yang turut memicu kecelakaan dan cedera di jalan Perilaku pengguna jalan

• tidak mengenakan sabuk pengaman • tidak memakai helm dengan tali terpasang

• berkecepatan tinggi dan tidak menjaga jarak aman dengan mobil-mobil lain • mabuk, atau memakai obat-obatan sambil mengemudi

• memakai telepon genggam atau selular ketika mengemudi • pengemudi tidak memiliki surat ijin mengemudi/SIM • lelah akibat perjalanan jauh

• pengemudi tidak konsentrasi karena mereka sibuk melakukan hal lain seperti:

- berbicara atau mengirim pesan pendek (SMS) lewat telepon genggam atau selular - makan atau minum

- bertengkar dengan penumpang

(33)

MODUL 7

26 Keseha tan dan P er tolongan P er tama B er basis M asy ar ak at Kondisi cuaca

• kabut, hujan dan angin Kendaraan

• kendaraan tua dan tidak dirawat dengan baik Prasarana jalan

• prasarana jalan yang buruk dan tidak aman

• kurangnya, atau kurang terlihatnya rambu-rambu jalan tentang mobil, manusia, atau hewan yang menyeberang

Pertolongan pertama untuk orang yang luka akibat kecelakaan di jalan Pengkajian

Tempat kejadian kecelakaan di jalan dapat berbahaya dan dapat menyebabkan kecelakaan-kecelakaan lain. Penting untuk menilai situasi ketika mendekati tempat kejadian kecelakaan-kecelakaan. JANGAN masuk jika tempat tersebut tidak aman. Relawan sebaiknya TIDAK melibatkan diri dalam menurunkan angka korban kecelakaan jalan. Mereka sebaiknya hanya memindahkan orang-orang apabila mereka terancam bahaya dan keadaan cukup aman untuk memberikan bantuan.

Perencanaan

Amankan lokasi jika ada segitiga pengaman, letakkan segitiga tersebut kira-kira 30 meter di setiap sisi dari tempat kejadian kecelakaan untuk memperingatkan pengemudi lain akan kecelakaan tersebut. Sebagai alternatif, cabang kayu atau tumpukan batu juga dapat digunakan.

Panggil bantuan medis dan bantuan polisi Pelaksanaan

Berikan pertolongan pertama mendasar kepada orang yang cedera. Kecelakaan di jalan dapat menyebabkan orang cedera di bagian kepala, leher, punggung dan dada. Pendarahan (baik dalam maupun luar) dan patah tulang juga dapat terjadi.

(34)

MODUL 7

Panduan F

asilita

tor A

ksi - KPPBM

Topik 2 Pertolongan pertama psikologis Topik 3 Penyelamatan dasar

Topik 5 Pendarahan dan cedera Topik 6 Syok

Topik 8 Cedera di kepala, leher atau punggung Topik 9 Cedera tulang, otot atau sendi

Evaluasi

Semua cedera yang disebabkan oleh kecelakaan di jalan sebaiknya diperiksakan di klinik, rumah sakit atau pusat kesehatan.

Sepuluh upaya keselamatan di jalan

1. Kenakan sabuk pengaman, atau untuk pengendara sepeda motor, gunakan helm dengan tali dagu terpasang.

2. Jaga jarak dengan kendaraan lain.

3. Taati batas kecepatan dan sesuaikan kecepatan mengemudi dengan keadaan cuaca, keadaan jalan dan kepadatan lalu lintas.

4. Taati lampu lalu-lintas dan rambu-rambu lalu lintas.

5. Jangan mengemudi setelah minum alkohol atau menggunakan narkoba. 6. Jangan menggunakan telepon genggam atau selular selama mengemudi.

7. Mengemudilah dengan berhati-hati, beri perhatian khusus pada pejalan kaki, pengendara sepeda, dan umumnya semua pemakai jalan yang rentan.

8. Larang anak-anak bermain di jalan yang ramai dan tunjukkan kepada mereka cara menyeberang jalan dengan aman.

9. Gunakan lampu bila berjalan di jalan pada malam hari, dan bila mungkin kenakan pakaian berwarna terang atau memantulkan cahaya sehingga orang lain dapat melihat Anda. 10. Ketahuilah tempat di mana Anda dapat meminta bantuan bila terjadi kecelakaan di jalan

(35)

MODUL 7

28 Keseha tan dan P er tolongan P er tama B er basis M asy ar ak at

Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh relawan di tengah masyarakatnya

Relawan dapat membantu anggota masyarakat untuk menyadari akan perilaku keselamatan di jalan dengan cara:

• mendorong anggota keluarga dan masyarakat untuk mengikuti sepuluh upaya keselamatan jalan

• memberikan contoh yang baik ketika Anda sedang mengemudi di jalan

• bekerja sama dengan pemerintah setempat dalam mengatur kampanye peningkatan kesadaran publik

• mendorong pemerintah setempat untuk melakukan upaya keselamatan di sekitar lokasi-lokasi rawan dan memperkenalkan tempat-tempat penyeberangan jalan yang aman, terutama di sekitar sekolah

• mendorong dan memberikan pelatihan pertolongan pertama kepada orang-orang yang berpotensi menjadi orang pertama di lokasi kecelakaan, seperti sopir profesional, sopir kendaraan umum, polisi, staf ambulans dan staf pos pertolongan pertama

• mendorong pemerintah setempat untuk menegakkan peraturan keselamatan, seperti batas kecepatan, penggunaan sabuk pengaman atau helm, tidak mengemudi dengan konsumsi alkohol atau obat-obatan yang berlebihan

• berbicara dengan para remaja di sekolah-sekolah tentang sepuluh upaya keselamatan jalan

• Practical Guide on Road Safety: a Toolkit for National Red Cross and Red Crescent Societies (2007), terbitan bersama oleh International Federation of the Red Cross and Red Crescent Societies dan Global Road Safety Partnership. Dapat diperoleh dari: www.ifrc.org/Docs/ pubs/health/road-safety-en.pdf.

(36)

MODUL 7

Panduan F

asilita

tor A

ksi - KPPBM

I. Pengantar keselamatan di jalan raya :20-30 menit 1. Ucapkan selamat datang kembali kepada relawan yang mengikuti sesi pelatihan. 2. Tanyakan kepada relawan apa yang telah mereka terapkan di rumah dan di tengah

masyarakat sebagai hasil dari sesi-sesi sebelumnya.

3. Tanyakan kepada relawan bagaimana cara mereka menggunakan Alat peraga di masyarakat dan semua tanggapan yang mereka terima dari rumah tangga masyarakat. Sampaikan umpan balik tentang Alat peraga di masyarakat kepada staf cabang atau daerah.

4. Beritahukan kepada mereka tujuan topik dan mata acara. Tanyakan kepada relawan apa saja faktor-faktor risiko menyangkut kecelakaan di jalan yang ada di dalam masyarakat mereka. Catat tanggapan mereka di atas kertas flipchart. Mengaculah kepada rangkuman topik untuk memastikan bahwa semua faktor itu telah tercakup. 5. Tekankan bahwa perilaku pengguna jalan merupakan faktor risiko yang terbesar.

Mintalah relawan untuk memilih tiga perilaku yang memicu terjadinya kecelakaan di jalan di dalam masyarakat mereka dan lingkari ketiga faktor itu dengan spidol berwarna.

6. Ingatkan relawan bahwa mereka dapat mendorong keselamatan di jalan di dalam masyarakat mereka dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi perubahan perilaku (KPP).

7. Tanyakan kepada relawan jenis pertolongan pertama apa yang mereka harus siap berikan pada saat terjadinya kecelakaan di jalan. Bila perlu, pelajari kembali topik-topik dalam Modul 4 tentang pertolongan pertama mendasar untuk cedera.

Saran untuk fasilitator:

Anda mungkin ingin meminta relawan untuk mempelajari kembali langkah-langkah dasar pertolongan pertama atau memberikan peragaan singkat pertolongan pertama untuk cedera kepala, leher, atau punggung, patah tulang dan pendarahan.

(37)

MODUL 7

30 Keseha tan dan P er tolongan P er tama B er basis M asy ar ak at

8. Jawab pertanyaan-pertanyaan relawan.

9. Pelajari kembali Peta Masyarakat yang dikembangkan dalam Modul 3. Minta relawan untuk mengidentifikasi daerah di dalam masyarakat di mana kecelakaan jalan sering terjadi, atau di mana mungkin ada risiko bagi pejalan kaki yang melintas. Diskusikan dengan relawan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai persoalan keselamatan di jalan raya dengan pemerintah setempat. 10. Pancinglah pertanyaan sebanyak mungkin selama pelatihan. Jelaskan bahwa

relawan juga dapat menggunakan kertas untuk menulis pertanyaan dan memasukkannya dalam kotak pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan akan ditinjau dan dijawab di akhir setiap topik.

(38)

MODUL 7

Panduan F

asilita

tor A

ksi - KPPBM

II. Kampanye peningkatan kesadaran akan keselamatan di jalan

1. Minta relawan untuk melakukan curah pendapat tentang upaya keselamatan di jalan. Catat tanggapan mereka pada kertas flipchart. Mengaculah pada rangkuman topik untuk memastikan bahwa semuanya telah dimasukkan.

2. Mengaculah kembali pada flipchart yang memuat tiga perilaku pengguna jalan raya yang paling berisiko yang telah dilingkari sebelumnya.

3. Bagi relawan ke dalam tiga kelompok. Tugaskan kepada masing-masing kelompok salah satu dari tiga perilaku yang paling berisiko. Minta masing-masing kelompok untuk menciptakan kampanye peningkatan kesadaran akan keselamatan di jalan yang dapat digunakan oleh relawan untuk mengatasi perilaku berisiko. Doronglah kelompok-kelompok tersebut untuk mencakup hal-hal berikut ini:

• kepada SIAPA pesan-pesan keselamatan di jalan raya tersebut ditujukan? • KAPAN waktu yang paling tepat untuk menyampaikan pesan?

• DI MANA tempat terbaik untuk menyampaikan pesan? • BAGAIMANA pesan tersebut akan disampaikan?

4. Beri mereka waktu yang cukup untuk mengembangkan kampanye mereka.

5. Mintalah setiap kelompok untuk mempresentasikan kampanye peningkatan kesadaran akan keselamatan di jalan dan menjelaskan kepada siapa, kapan, di mana dan bagaimana pesan tersebut akan disampaikan. Berikan umpan balik setelah masing-masing presentasi selesai dilakukan.

(39)

MODUL 7

32 Keseha tan dan P er tolongan P er tama B er basis M asy ar ak at

III. Tes pemahaman :10-20 menit

1. Minta relawan untuk meninjau pokok-pokok utama pembelajaran untuk Topik 1 yang terdapat dalam Manual Relawan.

2. Minta relawan untuk bekerja berpasangan menyelesaikan tes pemahaman yang terdapat dalam Topik 1 dari Manual Relawan. Ingatkan relawan bahwa penilaian diri berfungsi untuk memeriksa pemahaman mereka tentang informasi yang tercakup sejauh ini.

3. Berikan waktu yang cukup bagi semua orang untuk menyelesaikannya.

4. Periksa jawaban Anda dengan cara meminta relawan untuk menyampaikan tanggapan mereka.

Kunci jawaban:

1. Sebutkan empat alasan mengapa kecelakaan jalan dapat terjadi:

• Berkendara dengan kecepatan tinggi dan tidak menjaga jarak aman dengan kendaraan lain

• mabuk, atau menggunakan obat-obat sambil mengemudi • menggunakan telepon genggam atau selular sambil mengemudi • pengemudi tidak memiliki surat ijin mengemudi/SIM

• pengemudi teralihkan perhatiannya • kelelahan akibat perjalanan panjang

• kurangnya atau kurang terlihatnya rambu-rambu jalan mengenai tempat penyeberangan orang dan hewan

• kondisi cuaca yang buruk, seperti kabut, hujan dan angin • kendaraan sudah tua dan tidak dirawat dengan baik • prasarana jalan yang buruk dan tidak aman

2. Sebutkan dua perilaku keselamatan di

• Kenakan sabuk pengaman, atau bagi pengendara sepeda motor, gunakan helm dengan tali dagu yang terpasang

• Jaga jarak aman dari kendaraan lain

(40)

MODUL 7

Panduan F

asilita

tor A

ksi - KPPBM

• Taati batas kecepatan dan sesuaikan kecepatan kendaraan dengan kondisi cuaca, keadaan jalan, dan kepadatan lalu lintas

• Patuhi lampu lintas dan rambu-rambu jalan raya

• Jangan pernah mengemudi setelah mengkonsumsi alkohol atau menggunakan obat-obatan

• Larang anak-anak untuk bermain di jalanan yang ramai dan tunjukkan kepada mereka cara menyeberang jalan dengan aman.

V. Kegiatan di dalam masyarakat : 60-90 menit

1. Pelajari pesan-pesan penting untuk masyarakat yang terdapat dalam Alat peraga di masyarakat tentang keselamatan di jalan raya.

• Cedera akibat kecelakaan lalu lintas di jalan dapat dicegah.

• Perilaku pengguna jalan merupakan sebab utama cedera akibat kecelakaan lalu lintas.

• Kenakan sabuk pengaman, atau bagi pengendara sepeda motor, pakai helm dengan tali dagu terpasang.

• Taati batas kecepatan dan sesuaikan kecepatan kendaraan dengan kondisi cuaca, keadaan jalan, dan kepadatan lalu lintas.

• Larang anak-anak bermain di jalanan yang ramai dan tunjukkan kepada mereka cara menyeberang jalan dengan aman.

• Jangan mengemudi sesudah mengkonsumsi alkohol atau menggunakan obat-obatan.

2. Tanya kepada relawan apakah ada pesan-pesan penting tambahan.

3. Ingatkan relawan untuk menggunakan Alat peraga Masyarakat bersama dengan anggota rumah tangga masyarakat mereka untuk mempromosikan pesan-pesan keselamatan.

4. Pelajari kegiatan masyarakat. Kegiatan masyarakat:

• Menggunakan Alat peraga di masyarakat dengan para anggota rumah tangga masyarakat Anda untuk mempromosikan pesan-pesan keselamatan di jalan. • Mendorong anggota keluarga dan masyarakat untuk mengikuti sepuluh

(41)

MODUL 7

34 Keseha tan dan P er tolongan P er tama B er basis M asy ar ak at

Petunjuk untuk Fasilitator

• Memberi contoh yang baik ketika Anda sedang mengemudi di jalan raya. • Bekerja sama dengan pemerintah setempat dalam mengatur kampanye

peningkatan kesadaran publik.

• Mendorong pemerintah setempat untuk melakukan upaya keselamatan di sekitar lokasi-lokasi rawan dan memperkenalkan tempat-tempat penyeberangan jalan yang aman, terutama di sekitar sekolah.

• Meningkatkan dan memberikan pelatihan pertolongan pertama kepada orang-orang yang berpotensi menjadi orang pertama yang berada di lokasi kecelakaan, seperti sopir profesional, sopir kendaraan umum, polisi, staf ambulans dan staf pos pertolongan pertama.

• Mendorong pemerintah setempat untuk menegakkan peraturan keselamatan jalan, seperti batas kecepatan, mengenakan sabuk pengaman atau helm, tidak mengemudi dalam keadaan mabuk karena alkohol atau obat-obatan.

• Berbicara dengan para remaja di sekolah-sekolah tentang sepuluh upaya keselamatan jalan

5. Minta relawan untuk melakukan kegiatan masyarakat yang pertama dan pilih satu kegiatan lain.

6. Minta relawan untuk mendikusikan hasil setiap kegiatan ketika mereka kembali ke dalam kelas.

7. Rundingkan waktu untuk sesi kelas berikutnya. Informasikan bahwa ketika mereka kembali, mereka akan mendiskusikan hasil-hasil kegiatan masyarakat mereka. 8. Latih dan awasi relawan selama kunjungan lapangan.

9. Dorong relawan untuk menceritakan apa yang telah mereka pelajari dengan anggota keluarga mereka.

(42)

MODUL 7

Panduan F asilita tor A ksi - KPPBM Tujuan belajar

Pada akhir topik ini, relawan akan dapat:

• menjawab pertanyaan-pertanyaan sederhana tentang sumbangan darah yang aman dan menunjukkan tempat di mana darah dikumpulkan di tengah masyarakat

• membantu promosi sumbangan darah yang aman dan Club 25.

• membantu kampanye peningkatan kesadaran dan ikut serta dalam Peringatan Hari Donor Darah Sedunia.

Pokok-pokok utama pembelajaran

1. Setiap hari darah dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa manusia. 2. Setiap orang memiliki golongan darah yang berbeda.

3. Darah dapat membawa penyakit seperti malaria, hepatitis, sifilis dan HIV.

4. Darah yang disumbangkan diuji untuk mengetahui apakah mengandung penyakit atau tidak dan untuk menentukan golongannya.

5. Donor darah harus memberikan ijin untuk pengujian darahnya.

6. Donor darah DILARANG menyumbangkan darahnya jika tujuannya adalah untuk menentukan status HIV mereka.

7. Darah yang terbukti positif mengandung penyakit harus dibuang.

- donor-donor ini dianjurkan untuk tidak lagi menyumbangkan darah mereka - donor-donor ini dirujuk untuk diberikan penyuluhan

8. Donor-donor sukarela dan tanpa pamrih dikenal sebagai donor paling aman.

9. Prakarsa Club 25 mendorong donor darah belia untuk menjalani gaya hidup sehat dan menyumbangkan darah mereka secara teratur (kira-kira 2 kantong darah setiap tahunnya)

10. Donor-donor sukarela dan tanpa pamrih perlu diberi pengakuan dan penghargaan

(43)

MODUL 7

36 Keseha tan dan P er tolongan P er tama B er basis M asy ar ak at

1 Pendahuluan Menyajikan informasi dari

rangkuman topik. 15-25 menit 2 Kampanye

peningkatan kesadaran

Relawan akan melakukan kampanye peningkatan kesadaran dengan mengunakan media yang berbeda.

30-40 menit

3 Tes pemahaman Penilaian diri 10-20 menit

5 Kegiatan di tengah masyarakat

Relawan akan menggunakan Alat peraga di masyarakat untuk menyebarluaskan pesan-pesan penting tentang sumbangan darah yang aman kepada anggota masyarakat.

60-90 menit

Saran Garis besar kegiatan

Tergantung pada jumlah relawan dan banyaknya bahasan, penyelesaian topik ini memerlukan waktu 150 sampai 220 menit.

(44)

MODUL 7

37 Panduan F asilita tor A ksi - KPPBM

• Siapkan presentasi dengan menggunakan informasi dari rangkuman topik. • Tiga sampai lima lembar kertas flipchart dan spidol aneka warna.

• Kaus kaki usang, lem, gunting, kertas warna-warni, dan lidi untuk membuat boneka. • Anda mungkin ingin mengundang staf dari pusat pengelola darah setempat untuk

mendiskusikan tentang proses menyumbang darah dan menjawab pertanyaan yang seringkali dilontarkan mengenai sumbangan darah.

Rangkuman topik

Sumbangan darah yang aman

Di seluruh dunia, darah dibutuhkan setiap hari untuk menyelamatkan nyawa manusia. Darah digunakan untuk orang-orang yang mengalami kecelakaan, orang-orang yang menjalani operasi, atau orang-orang yang membutuhkan transfusi darah karena kondisi medis tertentu.

Transfusi darah dapat menyelamatkan hidup manusia. Namun, transfusi juga dapat berisiko bagi orang jika darah tercemar oleh penyakit-penyakit seperti malaria, hepatitis, atau HIV. Menyimpan persediaan darah yang aman adalah prioritas bagi semua pihak yang terkait dengan pemberian layanan darah, termasuk Perhimpunan-perhimpunan Palang Merah atau Bulan Sabit Merah Nasional di dalam kegiatan perekrutan donor darah mereka.

Keamanan darah ditentukan dengan cara menguji darah yang disumbangkan untuk menentukan golongan darah dan infeksi yang dikandungnya. Darah yang aman tidak mengandung bekas virus, parasit, obat bius, alkohol, bahan kimia atau faktor-faktor lain yang membahayakan si penerima. Memastikan keamanan darah mencakup mengetahui sebanyak mungkin tentang sumber darah yang disumbangkan. Darah yang dikumpulkan dari donor sukarela dan tidak diberi imbalan biasanya berkemungkinan kecil mengandung HIV, malaria, hepatitis B atau faktor-faktor berbahaya lainnya. Pengujian darah yang memadai setelah darah tersebut dikumpulkan senantiasa menjadi bagian penting dari proses penyaringan. Adalah tanggung jawab moral donor darah kepada si penerima untuk memahami risiko akibat mereka menyumbangkan darah yang terinfeksi.

Rata-rata sumbangan darah berkisar antara 450 sampai 470 mililiter darah, yang merupakan 8 persen dari volume darah orang dewasa rata-rata. Tubuh mengganti darah tersebut secara alamiah dalam waktu singkat, satu proses yang dibantu dengan cara meminum tambahan cairan berbahan dasar air.

Referensi

Dokumen terkait