• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manual Relawan Kesehatan dan Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Manual Relawan Kesehatan dan Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Manual Relawan

Kesehatan dan Pertolongan Pertama

Berbasis Masyarakat

Modul 6

didukung oleh :

2011

(3)

Tim Pengembangan:

Astrid Firdianto, Eka Wulan Cahyasari, Yulia Sayanthi, Siti Nurhadijah, Ya’aman Telaumbanua, Mariani Gulö, Eka Airlangga, Cici Riesmasari

Desain & Layout: Trimatra

Foto Sampul Depan: PMI & IFRC

Penerbit:

Palang Merah Indonesia (PMI) Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta – Indonesia 12790 Telp: +62 21 799 2325 Fax: +62 21 799 5188 www.pmi.or.id

Didukung oleh:

‘Manual ini dicetak sebagai bagian dari kerangka kerja Program “Kesehatan dan Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat melalui Penguatan Organisasi dan Peningkatan Kapasitas” bekerjasama dengan Palang Merah Spanyol.’

‘The book is printed in the framework of the Project “Community Based Health and First Aid through Organizational Development and Capacity Building (CBHFA-ODCB)” in partnership with Spanish Red Cross.’

Diadaptasi dan Dikembangkan dari Buku: PANDUAN RELAWAN

PERTOLONGAN PERTAMA BERBASIS MASYARAKAT (PPBM) Editor:

Dr. Lita Sarana, Fajar Sumirat, Yulia Sayanthi, Eka Wulan Cahyasari, Astrid Firdianto, Dr. Lipur Riyantiningtyas, Maryam Masyitoh Lubis, Marwan A Hasibuan, Iskandar, Benny Octavianus, Dr. Prissilia Shinta Maharani, Supriyanto, Akbar Wilendra, Firmansyah

Cetakan II. Jakarta: November 2011; Dialihbahasakan dari: Volunteer Manual for Community-based health and first aid in action (CBHFA) – IFRC Jenewa oleh: Lastrans; Desain & Layout: Mutual Design; Foto dan Ilustrasi: Palang Merah Indonesia (PMI); Penerbit: Palang Merah Indonesia (PMI); Didukung: Palang Merah Spanyol (Spanish Red Cross)

(4)

Perhimpunan Palang Merah Indonesia dalam melaksanakan tugas kemanusiaannya memiliki sejarah yang panjang dalam hal pemberian pertolongan pertama dan promosi kesehatan kepada masyarakat. Pada tahun 1990-an, Kesehatan dan Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat (KPPBM) dikembangkan sebagai metode dasar dari pembelajaran pertolongan pertama dan kesehatan di masyarakat.

KPPBM adalah pendekatan yang terpadu antara pelatihan dan mobilisasi relawan dari masyarakat untuk menjalankan kegiatan di masyarakat. Kami yakin bahwa relawan desa dan relawan cabang lebih memahami bagaimana kehidupan dan kegiatan di masyarakatnya masing-masing. Di saat relawan mempromosikan dan menjaga kebiasaan perilaku hidup sehat, KPPBM dengan pendekatan belajar dengan melakukan (learning by doing) memberikan kemampuan dan pengetahuan kepada relawan untuk dapat beradaptasi dan melakukan tindakan nyata di masyarakat.

Penguatan kapasitas serta kemandirian di masyarakat secara partisipatif dapat mengurangi risiko dan kerentanan di wilayah mereka, karena kesehatan berhubungan dengan kedamaian, pencegahan dan kemampuan untuk merespon segera terhadap tantangan baru. Dalam pelaksanaan kegiatannya, PMI bersama masyarakat bekerja sama dengan pihak-pihak terkait dan memaksimalkan potensi yang ada di setiap tingkatan. Dengan berusaha untuk memperkuat dan membangun masyarakat, kita dapat menuju pencapaian sesuai Millenium Development Goals (MDGs).

Pendekatan yang terpadu dan perangkat KPPBM ini juga dibangun melalui kerjasama dengan mitra dan organisasi lain yang bekerja untuk pengurangan risiko, pengembangan organisasi serta penanggulangan dan manajemen bencana.

Palang Merah Indonesia menjalankan KPPBM dengan membuat komitmen jangka panjang untuk program kesehatan tersebut. Dengan KPPBM, PMI membantu membangun masyarakat yang aman dan sehat serta sistem manajemen relawan yang baik.

Paket pelaksanaan program KPPBM PMI yang terdiri dari Petunjuk Pelaksanaan, Panduan Fasilitator, dan Panduan Relawan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam memulai, menjalankan dan mengembangkan program KPPBM, menjadi sumber yang dapat membantu para fasilitator PMI dalam menyiapkan relawan untuk menghadapi kegiatan penting di masyarakat mereka, melalui muatan materi yang dapat dijadikan pembelajaran dalam setiap kegiatannya. Dengan harapan, masyarakat yang sehat dan sejahtera dapat terwujud serta meningkatkan kapasitas sumber daya PMI dalam Kesehatan dan Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat.

Jakarta, Mei 2009

Iyang D. Sukandar Sekretaris Jenderal

Perhimpunan Palang Merah Indonesia dalam melaksanakan tugas kemanusiaannya memiliki sejarah yang panjang dalam hal pemberian pertolongan pertama dan promosi kesehatan kepada masyarakat. Pada tahun 1990-an, Kesehatan dan Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat (KPPBM) dikembangkan sebagai metode dasar dari pembelajaran pertolongan pertama dan kesehatan di masyarakat.

KPPBM adalah pendekatan yang terpadu antara pelatihan dan mobilisasi relawan dari masyarakat untuk menjalankan kegiatan di masyarakat. Kami yakin bahwa relawan desa dan relawan kabupaten/kota lebih memahami bagaimana kehidupan dan kegiatan di masyarakatnya masing-masing. Di saat relawan mempromosikan dan menjaga kebiasaan perilaku hidup sehat, KPPBM dengan pendekatan belajar dengan melakukan (learning by doing) memberikan kemampuan dan pengetahuan kepada relawan untuk dapat beradaptasi dan melakukan tindakan nyata di masyarakat.

Penguatan kapasitas serta kemandirian di masyarakat secara partisipatif dapat mengurangi risiko dan kerentanan di wilayah mereka, karena kesehatan berhubungan dengan pencegahan dan kemampuan untuk merespon segera terhadap kondisi terbaru. Dalam pelaksanaan kegiatannya, PMI bersama masyarakat bekerja sama dengan pihak-pihak terkait guna memaksimalkan potensi yang ada di setiap tingkatan. Dengan berusaha untuk memperkuat dan membangun masyarakat, kita dapat menuju pencapaian sesuai Millenium Development Goals (MDGs).

Pendekatan yang terpadu dan perangkat KPPBM ini juga dibangun melalui kerjasama dengan mitra dan organisasi lain yang bekerja untuk pengurangan risiko, pengembangan organisasi serta penanggulangan dan manajemen bencana.

Palang Merah Indonesia menjalankan KPPBM dengan membuat komitmen jangka panjang untuk program kesehatan tersebut. Dengan KPPBM, PMI membantu membangun masyarakat yang aman dan sehat serta sistem manajemen relawan yang baik.

Paket pelaksanaan program KPPBM PMI yang terdiri dari Petunjuk Pelaksanaan, Panduan Fasilitator, dan Panduan Relawan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam memulai, menjalankan dan mengembangkan program KPPBM, menjadi sumber yang dapat membantu para fasilitator PMI dalam menyiapkan relawan untuk menghadapi kegiatan penting di masyarakat mereka, melalui muatan materi yang dapat dijadikan pembelajaran dalam setiap kegiatannya. Dengan harapan, masyarakat yang sehat dan sejahtera dapat terwujud serta meningkatkan kapasitas sumber daya PMI dalam Kesehatan dan Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat.

Jakarta, Desember 2011

dr. Farid Husain. Sp. B. KBD

Ketua Bidang Kesehatan, Rumah Sakit dan Unit Donor Darah PMI Pusat

Pengantar

(5)

MODUL 6

Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

2

Topik 1 Pendidikan dan Promosi Kesehatan Masyarakat 4

Topik 2 Keluarga Berencana 11

Topik 3 Kesehatan Ibu Hamil 20

Topik 4 Perawatan Bayi 26

Topik 5 Gizi 34

Topik 6 Kampanye Imunisasi dan Vaksinasi 42

Topik 7 Air yang Aman, Kebersihan dan Sanitasi 50

Topik 8 Diare dan Dehidrasi 58

Topik 9 Infeksi Saluran Pernapasan Akut 67

Topik 10 Pencegahan dan Pengedalian Malaria (opsional) 72 Topik 11 HIV dan Penyakit yang DItularkan Melalui Hubungan Seks (opsional) 79 Topik 12 Mengurangi Stigma dan Diskriminasi (opisonal) 90

Topik 13 Tuberkulosis (opsional) 95

Topik 14 Flu Burung (opsional) 100

Topik 15 Pencegahan dan Pengendalian Dengue (opsional) 106 Topik 16 Merawat Orang Sakit di Rumah (opsional) 112

(6)

‘Dipersembahkan untuk seluruh relawan Palang Merah Indonesia’

Ke-relawan-an adalah fenomena global yang telah berlangsung sejak zaman dahulu. Sejak masa awal peradaban, nilai dasar kemanusiaan adalah saling menolong, pembelajaran dan partisipasi aktif dalam masyarakat.

Definisi kerelawanan dalam Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah adalah kegiatan yang: • Dilakukan secara sukarela, tanpa adanya keinginan untuk mendapatkan keuntungan materi maupun finansial serta tanpa adanya tekanan sosial, ekonomi maupun politik. • Mendatangkan manfaat bagi masyarakat rentan beserta lingkungannya sesuai dengan Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.

• Terorganisasi oleh Perhimpunan Nasional yang diakui.

(7)

sewaktu bencana. Konsep KPPBM sangat sederhana, yaitu: BELAJAR DI KELAS, BEKERJA DI MASYARAKAT.

Masyarakat harus dilibatkan pada setiap tahapan KPPBM. Anda sebagai relawan PMI berperan penting dalam hal ini. Tiga modul pertama KPPBM adalah wajib, dan kami akan memberikan Anda keahlian dasar untuk membantu masyarakat Anda dalam membuat keputusan masalah-masalah prioritas yang bisa diselesaikan melalui aksi-KPPBM. Modul-modul berikutnya berisikan topik-topik yang beraneka ragam dari pertolongan pertama, promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.

Panduan ini untuk Anda bawa pulang. Panduan ini berisikan bahan-bahan yang telah dan akan Anda pelajari di kelas. Jadikan dia sebagai sumber. Anda akan menggunakannya untuk mengingatkan Anda tentang apa yang telah Anda pelajari di kelas. Seperti juga Anda akan membagi apa yang telah dipelajari kepada keluarga Anda dan keluarga-keluarga lain yang Anda dukung.

Anda juga akan dilengkapi dengan alat peraga masyarakat untuk membantu dalam menyebar-kan informasi yang telah Anda pelajari di kelas.

(8)

Bagian ini memaparkan tujuan utama yang dikandung buku secara keseluruhan.

Bagian ini memaparkan lebih detail tujuan utama yang dikelompokkan dalam topik-topik dalam buku.

Ini menunjukkan alat bantu yang digunakan pada topik yang terkait sesuai kebutuhan.

Petunjuk memaksimalkan penggunaan buku ini

Pada masing-masing topik, ikuti alur informasi di bawah ini sebagai acuan baca.

Bagian ini menegaskan hasil yang ingin dicapai pada topik terkait setelah pembaca menuntaskan topik yang dibahas.

Pada bagian ini dijelaskan secara menyeluruh kajian-kajian yang harus dituntaskan pembaca.

(9)

P enc egahan P en yak it dan P romosi Keseha tan

MODUL 6

Modul 6

PENCEGAHAN PENYAKIT DAN

PROMOSI KESEHATAN

Dalam modul ini, relawan akan mempelajari informasi penting untuk diteruskan tentang pencegahan penyakit dan promosi kesehatan. Para relawan akan mendukung kelompok rumah tangga dan masyarakat untuk mengadopsi perilaku sehat

Dari 16 topik dalam modul ini, Anda diminta memilih sekurang-kurangnya lima topik, tergantung pada prioritas yang Anda tetapkan dalam pengkajian masyarakat yang dilaksanakan dalam Modul 3. Ketika prioritas masyarakat berubah, atau ketika sesuatu terjadi misalnya bencana alam, Anda dapat menambahkan topik-topik lain tentang kesehatan. Topik-topiknya adalah:

Topik 1 Pendidikan dan promosi kesehatan

masyarakat

Topik 2 Keluarga berencana Topik 3 Kesehatan ibu hamil Topik 4 Perawatan bayi Topik 5 Gizi

Topik 6 Kampanye imunisasi dan vaksinasi Topik 7 Air yang aman, kebersihan dan

sanitasi

Topik 8 Diare dan dehidrasi

Sasaran

(10)

3 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

MODUL 6

Topik 10 Pencegahan dan pengendalian malaria (opsional)

Topik 11 HIV dan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks (opsional) Topik 12 Mengurangi stigma dan diskriminasi (opsional)

Topik 13 Tuberkulosis (opsional) Topik 14 Flu Burung (opsional)

Topik 15 Pecegahan dan pengendalian deman dengue (opsional)

Topik 16 Merawat orang sakit di rumah (opsional)

Alat Peraga di Masyarakat disediakan untuk digunakan dalam kegiatan Topik 2 sampai dengan15

(11)

P enc egahan P en yak it dan P romosi Keseha tan

MODUL 6

Tujuan belajar

Setelah menyelesaikan topik ini, Anda akan dapat:

• menggambarkan pencegahan penyakit dan promosi kesehatan

• menggambarkan dan mempraktekkan tiga metode komunikasi perubahan perilaku

• memperagakan bagaimana mempromosikan pendidikan kesehatan di masyarakat

Pokok-pokok utama pembelajaran

1. Perubahan perilaku merupakan proses jangka panjang.

2. Komunikasi perubahan perilaku paling efektif bila meliputi pesan sederhana yang disampaikan dengan jelas dan sering diulangi.

3. Promosi kesehatan memberikan informasi akurat kepada orang-orang dan sarana untuk mencegah penyakit serta meningkatkan kesehatan.

4. Sarana paling penting untuk promosi kesehatan adalah komunikasi yang efektif.

5. Relawan dapat membantu mendukung perubahan perilaku melalui pembahasan dengan rumah tangga tentang cara hidup sehat.

6. Alat Peraga di Masyarakat merupakan sumber daya berharga untuk mengkomunikasikan pesan kesehatan kepada anggota rumah tangga dan kelompok masyarakat.

7. Gunakan Alat Peraga di Masyarakat untuk memulai pembicaraan tentang topik kesehatan tertentu.

8. Gunakan gambar untuk berbagi informasi tentang perilaku yang sehat.

Topik 1

(12)

5 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

MODUL 6

Aksi KPPBM / Pendidikan dan Promosi Kesehatan Masyarakat Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

Rangkuman topik

Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit adalah bagaimana mengkomunikasikan pesan dan praktek kesehatan secara efektif kepada orang– orang dan masyarakat. Komunikasi kesehatan akan berhasil jika informasi yang diberikan membantu seseorang memulai perilaku baru yang sehat atau mengubah perilaku yang tidak sehat. Menjalani gaya hidup yang sehat dan membiasakan perilaku yang mencegah dan mengurangi penyakit merupakan metode paling efektif untuk menghindari penyakit dan mempertahankan kualitas hidup yang baik.

Komunikasi perubahan perilaku (KPP)

Komunikasi adalah proses berbagi informasi. Komunikasi perubahan perilaku adalah proses bekerja bersama orang-orang dan masyarakat untuk:

1. meningkatkan perilaku sehat yang sesuai dengan kondisi hidup mereka 2. menciptakan suasana yang mendukung

yang memungkinkan orang berprakarsa dan mempertahankan perilaku positif

Komunikasi perubahan perilaku yang berhasil dimulai dengan memutuskan: • Informasi APA yang perlu

dikomunikasikan

• SIAPA yang akan mengkomunikasikan

informasi dan siapa yang perlu menerimanya

• MENGAPA orang perlu mengubah perilakunya

• BAGAIMANA informasi akan dikomunikasikan

• SEBERAPA SERING pesan perlu dikomunikasikan

• KAPAN informasi harus dikomunikasikan

• DI MANA lokasi terbaik untuk mengkomunikasikan pesan

Berkomunikasi dengan teman sebaya Orang-orang cenderung belajar lebih baik dari orang yang berbagi kesamaan dengan mereka. Wanita mungkin belajar lebih baik tentang keluarga berencana dari wanita lain. Orang muda mungkin bersikap lebih terbuka mempelajari seks dari pemuda lain seperti mereka. Inilah yang disebut pendekatan teman sebaya atau pendidikan teman sebaya. Agar dapat lebih berpengaruh, orang yang memberikan pesan harus diterima sebagai teman sebaya yang benar oleh orang yang menerima pesan itu. Pendidikan teman sebaya digunakan dalam promosi kesehatan karena:

• teman sebaya dapat belajar satu sama lain dalam lingkungan santai, seperti dalam percakapan sehari-hari atau di tempat-tempat di mana orang muda berkumpul

• pendidikan teman sebaya dapat berlangsung dalam lingkungan yang

(13)

P enc egahan P en yak it dan P romosi Keseha tan

MODUL 6

terorganisir seperti sekolah, kelompok pemuda, lembaga agama atau tempat kerja. Dapat juga berlangsung dalam lingkungan yang tidak terorganisir seperti pertemuan informasi, pasar, tempat pengambilan air atau salon kecantikan

• pendidikan teman sebaya adalah sarana efektif selama pesan yang disebarkan itu tepat dan tidak menyebarkan konsepsi yang keliru atau menambahkan keyakinan palsu

Berkomunikasi dengan orang dewasa Dalam mengkomunikasikan informasi kepada orang-orang dewasa penting untuk:

• melibatkan mereka sepenuhnya dalam memutuskan apa yang hendak mereka pelajari

• menjadikan pengalaman belajar bersifat partisipatif dengan mendorong terjadinya diskusi dan melibatkan mereka dalam percakapan, bukannya memberi ceramah.

• menggunakan contoh-contoh keadaan dan kegiatan sesuai kenyataan untuk membantu mereka memperbaiki masyarakat.

Kendala terhadap perubahan perilaku kesehatan

Beberapa alasan mengapa komunikasi perubahan perilaku mungkin tidak efektif meliputi:

yang mengkomunikasikan informasi • sistem keyakinan yang berbeda atau

ketidak-setujuan pada pesan

• perilaku kesehatan bukan merupakan prioritas karena adanya minat atau kepentingan lain

• ada keinginan untuk berubah namun sumber daya atau akses ke pusat kesehatan kurang

• orang-orang tidak dapat berubah tanpa persetujuan masyarakat kecuali semua anggota masyarakat setuju untuk berubah

• kurang dukungan dari pihak/orang lain.

Komunikasi

Saat mengkomunikasikan informasi tentang promosi kesehatan dan pencegahan penyakit penting bagi relawan untuk:

• melihat - melakukan kontak mata, mengamati perilaku orang, menilai keamanan lingkungan

• mendengarkan - apa yang dikatakan orang dan mempraktekkan prinsip dasar kesamaan

• belajar - memahami mengapa orang lain mungkin mempunyai prioritas atau masalah; belajar mengubah buah pikiran; belajar dari kesalahan; belajar dari orang lain

• berbagi - menyesuaikan buah pikiran • peduli - menunjukkan rasa iba dan

(14)

7 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

MODUL 6

Aksi KPPBM / Pendidikan dan Promosi Kesehatan Masyarakat Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

Menggunakan Alat Peraga di Masyarakat

Bila Anda menggunakan Alat Peraga di Masyarakat untuk perorangan atau masyarakat, Anda perlu menerapkan metode Tanya-Puji-Nasihati-Periksa:

• TANYA - cari tahu perilaku macam apa yang sedang dipraktekkan oleh seseorang dengan baik, dan identifikasi perilaku apa yang perlu diperbaiki • PUJI - selalu puji orang tersebut untuk

perilaku sehat atau perbuatan lain yang benar

• NASIHATI - berikan nasihat tentang perilaku yang perlu perbaikan. Apabila mungkin, demonstrasikan perilaku yang baik itu

• PERIKSA - minta pada penerima pesan Anda untuk mendeskripsikan apa yang mereka mengerti dan untuk mengulang informasi yang telah Anda berikan kepada mereka.

Kegiatan relawan di masyarakat

Relawan dapat menggunakan Alat Peraga di Masyarakat untuk memberikan informasi kepada anggota masyarakat tentang praktek yang sehat dan mendorong mereka melakukan perubahan untuk meningkatkan kesehatan mereka. Relawan juga harus meneladani perilaku yang sehat dalam rumah tangga mereka sendiri. Agar perilaku yang sehat dapat dipertahankan, penting bahwa relawan

memberikan penghargaan dan pujian terhadap perilaku sehat yang mereka amati. Mereka juga harus:

• mengetahui masalah kesehatan manakah yang menjadi prioritas yang hendak ditangani oleh masyarakat • memahami keyakinan budaya

masyarakat tentang kesehatan dan penyakit

• mengetahui pesan kesehatan lain mana yang sedang dikomunikasikan oleh kelompok lain di masyarakat • membahas pesan komunikasi

perubahan perilaku dengan pelatih atau pembina, pemimpin masyarakat, petugas kesehatan dan relawan lain. • bekerja bersama keluarga, masyarakat,

pihak berwenang dan layanan kesehatan untuk mempengaruhi norma sosial.

• menggunakan pesan sederhana dan jelas dengan bahasa yang mudah dimengerti.

• mengkomunikasikan pesan dengan cara yang berbeda-beda dan memastikan bahwa anggota masyarakat dapat menyatakan kembali pesan pokok

• mengulangi pesan pokok • mendengarkan secara aktif

(15)

P enc egahan P en yak it dan P romosi Keseha tan

MODUL 6

Skenario 1

Seorang relawan KPPBM pria bertemu secara perorangan dengan seorang ibu dan bayinya di rumahnya. Ibu itu sedang menyusui anaknya secara khusus selama tiga minggu terakhir. Relawan itu menjelaskan manfaat pemberian ASI. Relawan menyatakan “ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman yang dibutuhkan seorang bayi dalam enam bulan pertama”. Relawan berjanji untuk kembali menjumpainya dalam enam bulan. Selama sesi pelatihan, Anda akan diminta membahas skenario-skenario berikut:

Ingatkan diri Anda terhadap diskusi ini dengan membuat catatan tentang pesan komunikasi perubahan perilaku dan apakah pesan tersebut efektif dalam

Skenario 2

Pemimpin kesehatan masyarakat sedang mengorganisir kampanye vaksinasi untuk hari-hari imunisasi yang akan datang untuk anak-anak. Seorang petugas kesehatan pria menorganisir pertemuan dengan anggota masyarakat pria di sekolah setempat. Petugas kesehatan menyatakan betapa pentingnya bagi masyarakat untuk memvaksinasi anak-anak mereka karena “anak-anak yang divaksinasi adalah anak-anak yang bahagia”. Petugas kesehatan mendorong para pria tersebut untuk berbicara dengan keluarga mereka dan menyatakan bahwa dia berharap bahwa anak-anak mereka divaksinasi.

Sesi pelatihan

Skenario 3

Seorang relawan KPPBM wanita berencana untuk berbicara kepada sekelompok kecil ibu muda di pasar tentang keluarga berencana. Dia membawa pamflet dan contoh metode keluarga berencana untuk diperagakan kepada ibu-ibu muda tersebut. Dia menjelaskan tentang “perencanaan kehamilan meningkatkan kesehatan ibu dan anak”. Ibu-ibu itu mengajukan banyak pertanyaan. Relawan merujuk mereka ke pusat keluarga berencana terdekat dan berjanji untuk bertemu dengan mereka setiap minggu.

(16)

9 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

MODUL 6

Aksi KPPBM / Pendidikan dan Promosi Kesehatan Masyarakat Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

(17)

P enc egahan P en yak it dan P romosi Keseha tan

MODUL 6

Datar periksa BCC

Informasi APA yang perlu dikomunikasikan? • Promosikan satu pesan yang jelas.

• Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. • Khususkan pesan itu.

• Fokuskan pesan sehingga mencakup tindakan yang nyata dan dapat dicapai. MENGAPA informasi ini perlu dikomunikasikan?

• Mengapa pesan itu penting?

• Bagaimana masyarakat akan menerima manfaat apabila mereka mengubah perilaku mereka?

BAGAIMANA informasi itu akan dikomunikasikan?

• Bagaimana cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan pesan-pesan ini? • Materi manakah yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan pesan? SEBERAPA SERING pesan perlu dikomunikasikan?

• Seberapa sering pesan ini harus diulangi?

• Dukungan semacam apa yang dapat diberikan untuk tindakan dan perubahan perilaku yang positif?

KAPAN informasi harus dikomunikasikan?

• Apakah orang atau kelompok tersebut siap memulai sebuah perubahan perilaku? • Kapan waktu yang baik dalam suatu hari atau tahun untuk mengkomunikasikan

pesan tersebut?

SIAPA yang mengkomunikasikan informasi dan siapa yang akan menerimanya? • Siapa orang paling tepat untuk mengkomunikasikan pesan?

• Siapa orang yang paling terinformasi atau berpengetahuan luas tentang topik ini? • Siapa yang berbicara dalam bahasa setempat dan memahami tuntutan budayanya? • Siapakah yang seharusnya menerima pesan itu?

• Siapakah yang mempunyai akses kepada kelompok yang perlu mendengar pesan? DI MANA lokasi terbaik untuk mengkomunikasikan pesan?

• Dimana pesan itu harus dikomunikasikan?

• Peluang macam apa yang tersedia dalam masyarakat untuk mengkomunikasikan pesan kesehatan kepada sekelompok besar orang?

(18)

11 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

MODUL 6

Aksi KPPBM / Keluarga Berencana

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

Tujuan belajar

Setelah menyelesaikan topik ini, Anda akan dapat: • menguraikan manfaat keluarga berencana • merujuk orang ke pusat keluarga berencana • membahas metode kontrasepsi yang umum

• memperagakan bagaimana menggunakan kondom dengan benar

Pokok-pokok utama pembelajaran

1. Keluarga berencana membantu pasutri (pasangan suami-istri) memutuskan kapan mereka hendak memiliki anak.

2. Keluarga berencana membantu pasutri memutuskan berapa anak yang hendak mereka miliki.

3. Penerapan keluarga berencana dan penjarangan kelahiran meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

4. Kehamilan sebelum 18 tahun atau setelah 35 tahun menambah risiko kesehatan terhadap ibu dan bayinya.

5. Untuk kesehatan ibu dan anak-anaknya, harus ada jarak sekurang-kurangnya dua tahun antara kelahiran.

6. Risiko kesehatan selama kehamilan dan bersalin meningkat setelah hamil empat kali.

7. Ada banyak metode keluarga berencana yang aman dan efektif untuk membantu orang mencegah kehamilan.

8. Ada dua jenis metode keluarga berencana, sementara dan permanent.

9. Menggunakan kondom dengan benar dan konsisten dapat mencegah kehamilan dan infeksi yang ditularkan melalui hubungan seks.

Topik 2

(19)

P enc egahan P en yak it dan P romosi Keseha tan

MODUL 6

Rangkuman topik

Kesehatan reproduktif dan keluarga berencana

Kesehatan reproduktif meliputi bidang seperti keluarga berencana, status ibu yang aman serta pencegahan HIV dan infeksi yang ditularkan melalui hubungan seks (IMS). Pengetahuan tentang metode dan kontrasepsi keluarga berencana dan akses untuk mendapatkan layanan keluarga berencana, layanan klinik bersalin dan kelahiran meningkatkan kesehatan kaum wanita, anak dan masyarakat.

Manfaat keluarga berencana

• Kehamilan paling sehat bagi ibu dan bayi apabila ibu berumur lebih dari 18 tahun dan kurang dari 35 tahun

• Anak-anak lebih mungkin dapat bertahan hidup bila jarak kelahiran mereka paling sedikit dua tahun

• Wanita dan anak-anak akan lebih sehat bila anggota keluarga kurang dari empat orang.

• Keluarga berencana dapat memberikan pasutri dan orang-orang pilihan tentang: - kapan mulai mempunyai anak

- berapa jumlah anak yang diinginkan - waktu antara kelahiran setiap anak - kapan berhenti mempunyai anak

• keluarga berencana menawarkan banyak cara yang aman untuk menghindari kehamilan

(20)

13 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

MODUL 6

Aksi KPPBM / Keluarga Berencana

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

Metode keluarga berencana

Ada berbagai metode kontrasepsi untuk membantu kehamilan yang tidak direncanakan. Beberapa di antaranya bersifat alami dan yang lain bersifat medis. Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Metode permanen Metode Uraian Kelebihan

Vasektomi

Dengan pembedahan menutup tabung pria yang mengangkut sperma

• paling efektif • prosedur satu kali

Sterilisasi untuk wanita

Dengan pembedahan menutup tabung wanita yang mengangkut telur dari indung telur sampai rahim

• paling efektif • prosedur satu kali

Metode permanen Metode Uraian Kelebihan

Intrauterine device (IUD) atau spiral

Alat plastik kecil yang dimasukkan ke dalam rahim wanita. Alat itu menggangu lapisan rahim sehingga telur yang dibuahi tidak dapat tumbuh

• Kelebihan • Paling efektif • prosedur satu kali • seks bisa bersifat

spontan

Penanaman kontrasepsi

Alat kecil berukuran batang korek dimasukkan di bawah kulit yang mengeluarkan hormon selama beberapa tahun

• paling efektif • prosedur satu kali • seks bisa bersifat

spontan

Metode permanen

(21)

P enc egahan P en yak it dan P romosi Keseha tan

MODUL 6

Metode permanen Metode Uraian Kelebihan

Kontrasepsi yang dapat diminum (pil)

Pil yang mengandung hormon. Diminum setiap hari untuk mencegah tumbuhnya telur

• Pil yang mengandung hormon. Diminum setiap hari untuk mencegah tumbuhnya telur

Kontrasepsi yang disuntik

Suntikan hormon yang melindungi kehamilan selama beberapa bulan

• efektif sekali • tidak memerlukan

tindakan sehari-hari • seks bisa bersifat

spontan

Kondom pria

Tabung karet kecil yang digulung menutupi penis yang tegak sebelum masuk ke dalam vagina

• efektif sekali bila digunakan dengan benar

• memberikan

perlindungan terhadap IMS dan HIV

Kondom wanita

Kantung dari plastik yang dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan seks

• efektif • memberikan

perlindungan terhadap IMS dan HIV

Diafragma

Lengkungan karet lunak yang direntangkan di atas cincin yang lentur. Dimasukkan ke dalam vagina dan ditempatkan di atas leher rahim sebelum berhubungan seks

• efektif bila digunakan dengan benar

bersamaan dengan spermisida

• tidak ada efek sampingan hormonal

Spermisida

Bahan kimia (krim, jeli, busa) yang membunuh sperma. Dimasukkan ke dalam vagina sebelum

• efektif bila digunakan dengan metode lain seperti kondom • tidak ada efek

(22)

15 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

MODUL 6

Aksi KPPBM / Keluarga Berencana

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

Metode permanen Metode Uraian Kelebihan

Puasa/pantang Secara sukarela menahan diri dari berhubungan seks

• sangat efektif

• mencegah IMS dan HIV

Pemberian ASI secara eksklusif atau metode Lactational Amenorrhea (LAM)

Ibu menyusui anaknya secara ekslusif selama enam bulan pertama. Perlu memberi makan sepanjang hari dan terutama pada malam hari.

• sangat efektif bila ibunya tidak mengalami pendarahan bulanan dan bila digunakan dengan metode lain seperti kondom

Kesadaran akan fertilitas atau keluarga berencana alami

Puasa/pantang berkala (7-10 hari) selama waktu paling subur dari siklus haid wanita. Perlu mencatat suhu badan dan memeriksa keluarnya lendir vagina

• efektif bila digunakan dengan metode lain seperti kondom

Metode biasa atau non-medis

Kegiatan relawan dalam masyarakat

Relawan dapat membantu anggota masyarakat belajar tentang keluarga berencana dengan:

• memahami manfaat keluarga berencana dan penjarangan kelahiran • memahami kelebihan dan kekurangan pilihan kontrasepsi yang tersedia • mendorong kaum wanita dan pria turut terlibat dalam keluarga berencana • memberikan informasi umum tentang pelbagai jenis metode keluarga berencana • mengetahui di mana anggota masyarakat dapat memperoleh informasi dan layanan

keluarga berencana

• mengetahui di mana kontrasepsi tersedia dalam masyarakat dan berapa harganya • menyediakan kondom dan memberikan informasi tentang infeksi yang ditularkan

melalui hubungan seks

• menggunakan Alat Peraga di Masyarakat untuk mengajarkan anggota masyarakat bagaimana menggunakan kondom dengan benar

• mendorong Perhimpunan Nasional cabang atau daerah mendukung pusat keluarga berencana di masyarakat

(23)

P enc egahan P en yak it dan P romosi Keseha tan

MODUL 6

Pesan-pesan penting:

• Kehamilan dapat direncanakan.

• Perencanaan kehamilan membantu pasangan memutuskan kapan mereka ingin punya anak.

• Perencanaan kehamilan meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

• Bila digunakan dengan konsisten dan benar, kondom dapat mencegah kehamilan. • Bila digunakan dengan konsisten dan benar, kondom melindungi terhadap HIV dan

infeksi yag ditularkan melalui hubungan seks. • Gunakan kondom dengan konsisten dan benar.

(24)

17 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

MODUL 6

Aksi KPPBM / Keluarga Berencana

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

Tes pemahaman Anda

1. Bagaimana keluarga berencana membantu para keluarga?

2. Kapan kehamilan dan persalinan menjadi lebih berisiko bagi ibu dan anak?

3. Tuliskan satu metode keluarga berencana yang bersifat permanen.

4. Tuliskan dua metode keluarga berencana yang bersifat sementara

5. Tuliskan satu metode keluarga berencana yang alami.

6. Apakah yang dapat melindungi terhadap kehamilan dan infeksi yang ditularkan melalui hubungan seks (IMS)?

(25)

P enc egahan P en yak it dan P romosi Keseha tan

MODUL 6

Ya Tidak

Periksa tanggal habis berlakunya atau tanggal produksi pada pembungkus kondom, dan buang bila sudah habis masa berlakunya

Keluarkan kondom dari pembungkusnya tanpa merusaknya

Pegang bagian atas kondom dan tekan udara dari ujungnya

Gulung kondom pada bagian penis yang ereksi (penis peraga) sekaligus sampai bagian bawah penis dengan menggunakan kedua tangan

Tinggalkan separuh inci (antara satu dan dua sentimeter) di bagian ujung kondom untuk menampung sperma

Setelah ejakulasi, sementara penis masih ereksi, tahan kondom di bagian bawah penis dan angkat kondom secara hati-hati tanpa menumpahkan sperma.

Ikat kondom yang telah digunakan dengan simpul Buang kondom.

(26)

19 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

MODUL 6

Aksi KPPBM / Keluarga Berencana

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

Pengkajian Ya Tidak

Periksa tanggal habis berlakunya atau tanggal diproduksi pada pembungkus kondom, dan buang bila sudah habis masa berlakunya

Keluarkan kondom dari pembungkusnya tanpa merusaknya

Tekan cincin bagian dalam (bagian ujung tertutup) pada kondom untuk membukanya kemudian dengan menggunakan ibu jari dorong kondom kedalam vagina Pastikan cincin di pada bagian ujung yang terbuka tetap berada di luar vagina

Arahkan penis kedalam kondom agar tidak akan masuk antara kondom dan dinding vagina

Setelah ejakulasi, angkat kondom dengan segera tanpa menumpahkan sperma

Ikat kondom yang telah digunakan dengan simpul Buang kondom.

(27)

P enc egahan P en yak it dan P romosi Keseha tan

MODUL 6

Tujuan belajar

Setelah menyelesaikan topik ini, Anda akan dapat: • menguraikan praktek kehamilan yang sehat.

• menguraikan persiapan rumah tangga untuk kelahiran yang aman. • mencatat bahaya komplikasi kehamilan dan kelahiran.

• memperagakan bagaimana meningkatkan kehamilan yang sehat dan status ibu yang sehat di masyarakat.

Pokok-pokok utama pembelajaran

1. Wanita hamil harus:

- diperiksa di pusat kesehatan paling sedikit empat kali selama setiap kehamilan

- menerima informasi tentang pengujian dan penyuluhan IMS dan HIV - diberi vaksinasi terhadap tetanus (paling sedikit dua vaksinasi tetanus ‘toxoid’)

- menjalani diet yang seimbang dan lebih banyak istirahat dari biasanya - minum suplemen asam folat dan zat besi sebagaimana yang dianjurkan oleh petugas kesehatan

- hindari merokok, minum alkohol, atau minum obat/pengobatan tanpa resep

2. Pembantu kelahiran yang terampil harus membantu setiap kelahiran dan memeriksa ibu dan bayi untuk 12 jam pertama setelah melahirkan.

3. Semua keluarga harus mempunyai rencana pergi ke pusat kesehatan terdekat setiap saat, siang hari atau malam, bila terjadi komplikasi selama kehamilan, melahirkan anak, atau setelah melahirkan anak

4. Dapat mengetahui dan mendapatkan bantuan medis dengan segera bila ada tanda bahaya komplikasi dalam kehamilan dan melahirkan

- pendarahan dari vagina selama kehamilan atau pendarahan yang banyak setelah kelahiran/melahirkan anak

Topik 3

(28)

21 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

MODUL 6

Aksi KPPBM / Kesehatan Ibu Hamil

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

- rasa sakit yang hebat di perut

- rasa sakit kepala yang serius atau pandangan yang kabur - rasa sakit punggung yang terus menerus

- kaki, lengan, tangan atau wajah bengkak - demam

- kejang-kejang

- kontraksi teratur (setiap 20 menit atau kurang) sebelum 37 minggu - air ketuban pecah dan tidak menunjukkan tanda-tanda melahirkan setelah enam jam

- tanda-tanda melahirkan yang berkepanjangan (lebih dari 12 jam) - ibunya TIDAK merasakan bayi bergerak

(29)

P enc egahan P en yak it dan P romosi Keseha tan

MODUL 6

Rangkuman topik

Sekitar 1.500 wanita meningggal setiap hari karena masalah-masalah yang terkait dengan kehamilan dan melahirkan anak, lebih dari setengah juta per tahun. Lebih banyak lagi mengalami komplikasi selama kehamilan yang dapat mengancam jiwa ibu dan anak mereka, atau menjadikan mereka cacat.

Seorang wanita yang hamil berisiko tinggi terhadap penyakit seperti malaria dan tetanus, yang juga dapat membahayakan kesehatan anaknya yang belum lahir. Anak-anak yang kehilangan ibunya selama kelahiran menjadi anggota masyarakat yang rentan.

Relawan dapat mempromosikan praktek kehamilan yang sehat, memberikan informasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dan melahirkan, dan

membantu anggota rumah tangga mempersiapkan kelahiran yang aman.

Praktek kehamilan yang sehat

Kehamilan yang normal biasanya berlangsung antara 38 dan 42 minggu. Dalam masa ini wanita hamil akan mengalami banyak perubahan fisik dan emosi. Penting bagi wanita hamil mendapatkan perawatan sebelum menghadapi kelahiran dari petugas kesehatan yang telah terlatih untuk memastikan bahwa perubahan yang dialaminya (wanita hamil) adalah normal.

selama kehamilan dapat meningkatkan peluang/kesempatan menjalani kelahiran yang aman dan bayi yang sehat.

Bahaya selama melahirkan dapat sangat berkurang apabila wanita:

• sehat dan diberi gizi dengan baik sebelum hamil

• jarak kelahiran paling sedikit dua tahun

• menjalani pemeriksaan kesehatan dari petugas kesehatan yang telah terlatih paling sedikit empat kali selama masa kehamilan

• mendapatkan informasi tentang pengujian dan penyuluhan HIV dan IMS. Kaum ibu yang secara positif mengidap HIV atau IMS dapat diberikan obat untuk mencegah penularan HIV atau IMS kepada bayinya.

• diberi vaksinasi terhadap tetanus. Paling sdikit dua vaksin tetanus ‘toxoid’ harus diberikan sebelum melahirkan. • diberikan pengobatan pencegahan

malaria secara bertahap dan tidur dengan menggunakan kelambu yang diberi insektisida, bila mereka tinggal di daerah yang rawan malaria.

• menjalani diet yang seimbang dengan makan buah-buahan, sayuran, gandum-ganduman dan produk susu

• lebih banyak istirahat dari biasanya • minum suplemen mengandung zat

besi dan asam folat sebagaimana dianjurkan oleh petugas kesehatan • praktekkan kebersihan pribadi yang

(30)

23 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

MODUL 6

Aksi KPPBM / Kesehatan Ibu Hamil

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

• tetap aktif secara fisik dengan berolahraga secukupnya

• hindari merokok, minum alkohol, atau minum obat tanpa resep.

• berencana pergi ke pusat kesehatan yang terdekat setiap waktu, siang hari atau malam, bila terjadi komplikasi selama kehamilan, melahirkan anak atau setelah melahirkan anak.

• mampu mengenal dan mendapatkan bantuan segera saat adanya tanda-tanda komplikasi kehamilan atau melahirkan anak.

• melahirkan anak dibantu oleh pembantu kelahiran yang telah terlatih seperti dokter, perawat atau bidan. • ibu dan bayinya diperiksa oleh

pembantu kelahiran yang telah terlatih dalam 12 jam segera setelah melahirkan.

Persiapan rumah tangga untuk kelahiran yang aman

Relawan dapat membantu wanita hamil dan keluarga mereka mempersiapkan kelahiran secara aman.

Persiapan kelahiran yang aman meliputi:

• menetapkan lokasi di mana keluarga merencanakan wanita melahirkan • menentukan pembantu kelahiran

seperti dokter, perawat atau bidan yang akan tersedia untuk membantu dalam melahirkan

• menemukan pusat perawatan

kebidanan terdekat untuk keadaan darurat saat melahirkan

• memperoleh dana untuk biaya terkait persalinan/ kelahiran

• menentukan anggota keluarga terdekat atau teman yang akan mendampingi sang ibu ke pusat kesehatan untuk melahirkan

• mempersiapkan kendaraan untuk melahirkan atau keadaan darurat • menentukan donor darah yang sesuai

bila terjadi pendarahan yang hebat

Tindakan relawan dalam masyarakat

Anda dapat membantu ibu-ibu hamil dan anggota rumah tangga mereka untuk belajar tentang menjadi status ibu yang aman dengan:

• memberikan informasi tentang kehamilan yang aman

• memberikan informasi tentang tanda-tanda bahaya komplikasi dari kehamilan dan melahirkan

• memastikan wanita hamil diperiksa di pusat kesehatan paling sedikit empat kali selama kehamilan

• mengetahui di mana perawatan setelah melahirkan disediakan di masyarakat • meningkatkan praktek kehamilan yang

sehat

• mendorong ibu hamil mengusahakan pengujian dan penyuluhan HIV dan IMS

• membantu keluarga dalam membuat rencana kelahiran yang aman

(31)

P enc egahan P en yak it dan P romosi Keseha tan

MODUL 6

Pesan-pesan penting:

• Periksakan diri pada petugas kesehatan paling sedikit empat kali selama kehamilan. • Dapatkan vaksinasi tehadap tetanus.

• Makan makanan yang seimbang dan lebih banyak istirahat dari biasanya.

• Ketahui bagaimana mengenal tanda bahaya dari masalah kehamilan dan melahirkan.

• Buatlah rencana dan temukan sumber daya untuk mendapatkan bantuan segera bila masalah timbul.

• Petugas kesehatan harus membantu setiap kelahiran.

Tes pemahaman Anda

1. Tuliskan tiga tindakan yang harus dilakukan wanita hamil untuk kehamilan yang sehat.

2. Pembantu kelahiran yang telah terlatih harus membantu dalam setiap kelahiran. Berapa jam setelah kelahiran pembantu kelahiran harus memeriksa ibu dan bayinya?

(32)

25 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

MODUL 6

Aksi KPPBM / Kesehatan Ibu Hamil

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

Tes pemahaman Anda

Catatan

3. Tuliskan tiga tanda bahaya komplikasi pada kehamilan dan melahirkan/ bersalin.

4. Dua hal apa yang dapat dilakukan wanita hamil dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran yang aman?

(33)

P enc egahan P en yak it dan P romosi Keseha tan

MODUL 6

Tujuan belajar

Setelah menyelesaikan topik ini, Anda akan dapat: • menguraikan perawatan bayi oleh ibu dan keluarga

• mencatat tanda-tanda bahaya dalam melahirkan bayi yang memerlukan perhatian/bantuan segera

• mencatat manfaat memberikan ASI

• mempromosikan pemberian ASI di tengah masyarakat

• memperagakan bagaimana mempromosikan vaksinasi masa kanak-kanak kepada ibu muda

Pokok-pokok utama pembelajaran

1. merawat bayi:

- mencuci tangan sebelum melahirkan dan saat menangani bayi yang baru lahir

- jaga agar bayi tetap hangat

- bungkus segera bayi itu, atau keringkan dan letakkan bayi itu sehingga bersentuhan kulit dengan ibunya dengan kain untuk menutup bayi. - tunda memandikannya

- bayi harus harus segera diberi susu dalam jam pertama setelah kelahiran - pemberian susu pertama (kental dan berwarna kuning) yang langsung ada setelah kelahiran melindungi bayi dari infeksi

- jaga tali pusar agar tetap bersih dan kering

2. Kenali dan dapatkan bantuan medis segera untuk bayi bila ia: - sulit bernapas

- belum berminat menyusu, belum dapat menyusu dengan baik, atau tidak dapat makan

- terasa dingin - mengalami demam

- kelopak matanya merah, bengkak, nanah keluar dari mata

Topik 4

(34)

27 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

MODUL 6

Aksi KPPBM / Perawatan Bayi

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

- warna kerah-merahan, bengkak, nanah atau bau tidak sedap sekitar tali pusar

- mengalami sawan/kejang-kejang

- berpenyakit kuning (kulit atau mata berwarna kuning) - dilahirkan kecil sekali

3. Ibu dan bayinya harus diperiksa oleh petugas kesehatan dalam waktu dua belas jam setelah melahirkan

4. Manfaat pemberian ASI:

- ASI yang ada segera setelah bayi lahir melindungi bayi dan JANGAN dibuang

- ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman yang diperlukan seorang bayi selama enam bulan pertama.

- ASI selalu bersih, memiliki suhu yang tepat dan mudah dicerna oleh bayi - ASI melindungi bayi terhadap infeksi dan dehidrasi.

5. Anak-anak harus diberi vaksinasi menurut jadwal vaksinasi nasional sebelum usia satu tahun.

(35)

P enc egahan P en yak it dan P romosi Keseha tan

MODUL 6

Rangkuman topik

Kesehatan bayi dan anak-anak penting sekali untuk mengembangkan masyarakat yang kuat. Perawatan anak usia dini meliputi:

• pemberian ASI • imunisasi anak

• pencegahan penyakit dan promosi kesehatan.

Tanda-tanda bahaya pada bayi

Dapatkan bantuan segera untuk bayi yang: • sulit bernapas

• belum berminat untuk menyusu, belum dapat menyusu dengan benar, atau tidak dapat makan

• merasa dingin • mengalami demam

• kelopak mata merah, bengkak dan nanah keluar dari mata

• warna kemerah-merahan, bengkak, nanah atau bau tidak sedap sekitar tali atau tali pusar

• sawan atau kejang-kejang

• berpenyakit kuning (kulit atau mata kuning) • dilahirkan kecil sekali

Manfaat pemberian ASI

Walaupun terdapat banyak manfaat dalam pemberian ASI, beberapa ibu mungkin mengalami kesulitan karena harus bekerja atau kegiatan lain yang menyulitkan pemberian ASI. Relawan dapat bekerja bersama ibu-ibu membantu mereka mencari pemecahan dan mempromosikan manfaat dari pemberian ASI. Ini meliputi:

• memberikan ASI segera setelah melahirkan melindungi bayi dan TIDAK boleh dibuang

• pemberian ASI saja mengandung semua gizi dan cairan yang dibutuhkan bayi selama enam bulan pertama untuk dapat hidup

• pemberian ASI melindungi bayi dari infeksi dan menurunkan risiko dehidrasi

• anak-anak yang diberi ASI memiliki kesempatan terbaik untuk tumbuh kuat dan tetap sehat

• anak-anak yang diberi ASI berkembang lebih cepat dan mempunyai hasil belajar yang lebih baik

(36)

29 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

MODUL 6

Aksi KPPBM / Perawatan Bayi

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

• pemberian ASI membantu ibu meluangkan waktu bersama bayinya • pemberian ASI harus dilanjutkan sampai dua tahun dan selebihnya

• pemberian ASI secara khusus dapat memberikan wanita lebih dari 98% perlindungan terhadap kehamilan selama enam bulan setelah melahirkan, namun hanya kalau masa haidnya belum mulai lagi, bila bayi sering menyusui sepanjang hari dan malam, dan bila bayi tidak diberi makanan atau minuman lain.

Saran jadwal untuk pemberian ASI

Baru lahir Sejak lahir sampai enam bulan. Dari 6 sampai 12 bulan. Dari 12 sampai 24 bulan Dari 24 bulan dan seterusnya Mulai segera pemberian ASI setelah melahirkan, dalam satu jam. JANGAN buang susu pertama. Berikan ASI SAJA. Berikan ASI sesering yang diinginkan

anak itu, paling sedikit 8 kali dalam 24 jam. Lanjutkan pemberian ASI sesering yang diinginkan anak itu. Mulai

tambahkan makanan tambahan tiga

sampai lima kali sehari. Lihat Topik 5 tentang gizi. Teruskan pemberian ASI sesering yang diinginkan anak itu. Mulai

tambahkan makanan keluarga lima kali sehari. Secara bertahap mulailah menyapih dan memberikan makanan keluarga lima kali sehari.

(37)

P enc egahan P en yak it dan P romosi Keseha tan

MODUL 6

Imunisasi semasa kanak-kanak

Semua bayi harus diberi vaksinasi menurut jadwal rencana kesehatan dalam negeri (lihat Modul 6 Topik 6 untuk informasi lebih lanjut tentang imunisasi semasa kanak-kanak).

Kegiatan relawan di masyarakat

Anda dapat membantu orang tua yang baru dan sedang hamil mempelajari cara merawat bayi dengan:

• memberikan informasi tentang bagaimana merawat bayi

• memberikan informasi tentang bagaimana mengenal tanda bahaya pada bayi yang memerlukan bantuan medis langsung

• mempromosikan pemberian ASI saja selama enam bulan pertama sejak dilahirkan • mempromosikan manfaat pemberian ASI

• mendorong keluarga memberi makan kepada anak berusia enam bulan sampai dua tahun, lima kali sehari selain pemberian ASI berkelanjutan.

• mengetahui jadwal vaksinasi dalam negeri

• menjelaskan manfaat imunisasi kepada anggota masyarakat

Pesan-pesan penting:

• Jaga bayi tetap hangat dan dekatkan dengan ibunya (saling menyentuh kulit) dan mulai berikan ASI dalam waktu satu jam sejak melahirkan.

• Pemberian ASI membantu melindungi bayi dan anak kecil dari penyakit yang berbahaya.

• ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman yang dibutuhkan bayi selama enam bulan pertama.

• Ketahui bagaimana mengenal tanda-tanda bahaya pada bayi dan mendapatkan bantuan dengan segera bila timbul masalah.

(38)

31 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

MODUL 6

Aksi KPPBM / Perawatan Bayi

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

Skenario 1

Dalam kunjungan rumah tangga ke seorang ibu yang mengandung anaknya yang pertama, relawan mengetahui bahwa ibu ini merencanakan pemberian susu botol kepada anaknya. Apakah yang dapat dilakukan relawan untuk mempromosikan manfaat pemberian ASI? Apakah yang harus dikatakan relawan kepadanya?

Dalam sesi pelatihan, Anda akan diminta membahas skenario-skenario berikut tentang perawatan bayi baru lahir

Ingatlah hasil diskusi mengenai skenario ini dengan mencatatnya. Skenario 2

Seorang wanita di masyarakat telah melahirkan bayinya dengan selamat di pusat kesehatan dua hari yang lalu dan belum lama ini kembali pulang. Relawan melakukan kunjungan rumah tangga untuk memberikan dukungan. Dalam kunjungan itu relawan memperhatikan bahwa bayi itu sedang berbaring di tempat tidur sambil menangis. Bayi itu berpakaian tipis. Apakah yang dapat dikatakan relawan untuk mendorong ibu itu agar tetap menjaga bayinya tetap hangat dan terhibur?

Sesi pelatihan

Skenario 3

Seorang wanita di masyarakat telah melahirkan bayinya dengan selamat tujuh hari yang lalu. Relawan melakukan kunjungan rumah tangga untuk memeriksa keadaan ibu dan anaknya. Selama kunjungan itu ibu itu menjelaskan bahwa bayinya TIDAK mau diberi ASI. Dia juga berkata bahwa dia merasa ada sesuatu yang salah dengan tali pusar. Relawan memeriksa tali pusar dan memperhatikan bahwa tali pusar itu merah dan bengkak. Apakah yang harus dilakukan relawan itu?

Skenario 4

Seorang wanita di masyarakat telah melahirkan bayinya dengan selamat di rumah 24 jam yang lalu. Relawan mengadakan kunjungan rumah tangga untuk memeriksa keadaan ibu dan anaknya. Selama kunjungan itu relawan mengetahui bahwa ibu dan anaknya BELUM diperiksa oleh petugas kesehatan. Sang ibu menyatakan dia baik-baik saja. Relawan menanyakan apakah bayi itu telah menerima imunisasi. Sang ibu tidak tahu. Apakah ibunya perlu diperiksa oleh petugas kesehatan? Apakah yang dapat dilakukan relawan untuk mempromosikan imunisasi anak untuk bayi ini?

(39)

P enc egahan P en yak it dan P romosi Keseha tan

MODUL 6

Tes pemahaman Anda

1. Apakah yang dapat dilakukan untuk mejaga agar bayi tetap hangat setelah kelahiran?

2. Berapa cepat bayi harus diberi susu setelah kelahiran?

3. Berapa cepat ibu dan bayi harus diperiksa oleh petugas kesehatan setelah melahirkan?

4. Tuliskan empat tanda-tanda bahaya pada bayi yang memerlukan bantuan medis segera

5. Tulis tiga manfaat pemberian ASI:

(40)

33 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

MODUL 6

Aksi KPPBM / Perawatan Bayi

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

(41)

P enc egahan P en yak it dan P romosi Keseha tan

MODUL 6

Tujuan belajar

Setelah menyelesaikan topik ini, Anda akan dapat:

• menguraikan jenis makanan yang berkontribusi terhadap nutrisi yang baik • menjelaskan penyebab kekurangan gizi

• menyebut tanda-tanda kekurangan gizi

• menguraikan tanda dan gejala kekurangan gizi yang memerlukan rujukan ke pusat kesehatan

• memperagakan bagaimana mempromosikan pemberian ASI di masyarakat • memperagakan bagaimana mempromosikan gizi yang baik di masyarakat

Pokok-pokok utama pembelajaran

1. Gizi penting bagi kesehatan.

2. Orang membutuhkan bermacam makanan untuk asupan setiap hari, termasuk:

- buah-buahan dan sayuran untuk membantu mencegah penyakit

- nasi, kentang, singkong, padi-padian, jagung, minyak layak dimakan untuk memberikan energi

- telur, buncis, biji-bijian, susu, kacang-kacangan, daging atau ikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan tubuh

3. Kekurangan gizi disebabkan oleh kekurangan makanan, atau kekurangan makanan yang tepat, atau penyakit

4. Anak-anak yang kekurangan gizi:

- tidak dapat tumbuh dan berkembang secara normal - tidak akan dapat belajar dengan baik

- lebih mudah jatuh sakit, dan lebih besar kemungkinan tidak dapat bertahan hidup

5. Anak-anak membutuhkan Vitamin A untuk mencegah penyakit dan masalah pada penglihatan. Vitamin A ditemukan pada buah-buahan dan sayuran (terutama jeruk dan buah kuning dan sayuran), minyak, telur, produk susu, ASI, atau suplemen Vitamin A.

Topik 5

GIZI

(42)

35 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

MODUL 6

Aksi KPPBM / Gizi

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

6. Anak-anak membutuhkan makanan yang kaya akan zat besi untuk

mencegah penyakit dan menambah kekuatan. Zat besi ditemukan dalam hati, daging tidak berlemak, ikan, telur, sayuran berdaun hijau, dan

suplemen zat besi.

7. Anak-anak membutuhkan yodium untuk mengatasi ketidakmampuan belajar. Yodium dapat ditemukan dalam garam yodium.

8. Ada dua jenis kekurangan gizi. Tanda-tanda “kekurusan” meliputi: - kurang berat badan

- tidak ada lemak dalam tubuh, dan terlihat tulang rusuk - kulit lentur sekitar pantat

- mudah kesal

- biasanya mempunyai selera makan dan rambut normal - sering sakit.

9. tanda-tanda kekurangan gizi dengan adanya ‘pembengkakan’ meliputi: - pembengkakan yang parah (disebut ‘oedema’ atau busung) pada kedua anggota badan atau kedua lengan

- muka bengkak seperti bulan - kulit rusak atau warna kulit berbeda

- perubahan pada warna rambut (kuning/kemerah-merahan atau kehilangan warna)

- rambut menjadi kering dan dapat mudah dicabut, meningggalkan tanda botak

10. Anak-anak dengan salah satu tanda kekurangan gizi harus segera di bawa ke pusat kesehatan untuk diobati.

11. Anak-anak berusia enam bulan sampai dua tahun berisiko terhadap kekurangan gizi

12. Dari enam bulan sampai dua tahun, anak-anak perlu diberi makan paling sedikit lima kali sehari selain pemberian ASI

13. ASI saja adalah satu-satunya makanan dan minuman yang dibutuhkan bayi selama enam bulan pertama.

14. ASI harus dilanjutkan sampai dua tahun dan seterusnya. 15. Makanan lain harus diperkenalkan setelah enam bulan. 16. Manfaat pemberian ASI:

- ASI segera setelah melahirkan melindungi bayi dari infeksi

- ASI selalu bersih, memiliki suhu yang tepat, dan mudah dicerna oleh bayi

(43)

P enc egahan P en yak it dan P romosi Keseha tan

MODUL 6

Rangkuman topik

Gizi yang baik berarti mengkonsumsi makanan atau minuman yang membantu tubuh agar tetap sehat. Diet yang memadai, cukup seimbang, yang dipadukan dengan kegiatan fisik yang teratur penting bagi kesehatan yang baik.

Gizi buruk adalah bila tidak cukup makanan yang baik. Gizi buruk dapat menimbulkan penyakit atau kematian. Gizi yang buruk dapat menimbulkan menurunnya kekebalan, meningkatnya kerawanan terhadap penyakit, perkembangan fisik dan mental yang tidak seimbang, dan menurunnya produktivitas.

Orang membutuhkan bermacam makanan setiap hari:

• buah-buahan dan sayuran untuk membantu mencegah penyakit

• nasi, kentang, singkong, padi-padian, gandum, minyak yang dapat dimakan untuk membantu memberikan tenaga.

• telur, kacang-kacangan, padi-padian, susu, biji-bijian, daging atau ikan untuk tumbuh dan berkembang

Gizi untuk anak

Anak-anak harus tumbuh dengan baik dan cepat naik berat badannya. Dari lahir sampai dua tahun, anak-anak harus ditimbang setiap bulan. Anak-anak yang tidak bertambah beratnya harus dievaluasi oleh petugas kesehatan. Anak-anak memerlukan makanan yang mengandung Vitamin A, besi dan yodium.

Selama sakit, anak-anak perlu terus makan. Setelah sakit anak-anak perlu makan paling sedikit satu makanan tambahan setiap hari selama satu minggu.

ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman yang diperlukan bayi dalam enam bulan pertama. Sesudah itu, makanan lain perlu diberikan secara berangsur-angsur.

Kekurangan gizi

Kekurangan gizi disebabkan karena makan tidak cukup, tidak cukup makanan yang tepat untuk dimakan atau (karena) penyakit. Kekurangan gizi dapat timbul sebelum anak lahir bila ibunya tidak makan makanan yang tepat secukupnya selama kehamilan. Pemberian makan yang buruk menambah masalah kekurangan gizi. Praktek pemberian

(44)

37 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

MODUL 6

Aksi KPPBM / Gizi

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

makanan yang salah, dan tidak memberikan makanan yang cukup bergizi kepada anak. Kekurangan makanan dapat disebabkan oleh kurangnya akses kepada makanan yang sehat dan meningkatnya harga makanan.

Anak yang kekurangan gizi:

• TIDAK tumbuh dan berkembang secara normal • TIDAK dapat belajar dengan baik

* lebih mudah jatuh sakit dan lebih besar kemungkinan tidak dapat bertahan hidup. Anak-anak berusia enam bulan sampai dua tahun berisiko tinggi sekali terhadap kekurangan gizi. Kekurangan gizi dapat diatasi dalam kelompok usia ini dengan memberikan makanan kepada anak paling sedikit lima kali sehari di samping melanjutkan pemberian ASI.

Makanan yang tidak cukup atau makanan yang tidak benar dapat membahayakan. Demikian pula, terlalu banyak makan atau terlalu banyak memakan makanan yang salah dapat berbahaya. Bila seseorang makan lebih banyak dari yang ia butuhkan atau terlalu banyak makanan yang berkadar gula tinggi dan lemak ia dapat mengalami kelebihan berat badan. Seseorang yang kelebihan berat badan lebih mudah terserang penyakit seperti diabetes dan penyakit jantung.

Selain menjalani diet yang cukup seimbang, penting bagi orang untuk banyak bergerak. Anak-anak harus didorong untuk bermain dan bersikap aktif.

Kegiatan relawan di masyarakat

Anda dapat membantu anggota masyarakat belajar tentang gizi yang baik dengan: • mempromosikan gizi yang baik dan kegiatan fisik di masyarakat

• mendorong anggota masyarakat memasukkan bermacam makanan dalam asupan sehari-hari mereka seperti buah-buahan, sayuran, butir-butiran dan sereal, daging atau ikan, telur dan produk susu.

• mempromosikan pemberian ASI saja selama enam bulan pertama sejak lahir • mempromosikan manfaat pemberian ASI

• mendorong keluarga untuk memberi makan kepada anak berusia enam bulan sampai dua tahun sebanyak lima kali sehari selain tetap memberikan ASI

(45)

P enc egahan P en yak it dan P romosi Keseha tan

MODUL 6

yodium

• segera merujuk anak-anak yang mempunyai tanda kekurangan gizi ke pusat kesehatan

• mendukung rumah tangga membuka kebun yang produktif

Pesan-pesan penting:

• Gizi yang baik mencegah penyakit

• TIDAK cukup makanan, makanan TIDAK cukup bervariasi, atau penyakit dapat menyebabkan kekurangan gizi.

• Anak-anak kekurangan gizi TIDAK tumbuh dan belajar dengan normal. • Anak-anak kekurangan gizi mungkin dapat lebih cepat terserang penyakit. • Anak-anak balita yang kekurangan gizi berisiko besar akan meninggal

• Makanan dapat melindungi orang terhadap penyakit, memberikan energi dan membentuk tubuh.

• ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman yang dibutuhkan bayi selama enam bulan pertama.

(46)

39 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

MODUL 6

Aksi KPPBM / Gizi

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

Tes pemahaman Anda

1. Tuliskan dua manfaat dari pemberian ASI.

2. Berapa bulan bayi harus diberi ASI saja?

3. Tuliskan dua (jenis) makanan yang memberikan energi.

4. Tuliskan dua (jenis) makanan yang melindungi terhadap penyakit.

5. Tuliskan dua (jenis) makanan yang membantu tubuh tumbuh.

(47)

P enc egahan P en yak it dan P romosi Keseha tan

MODUL 6

Tes pemahaman Anda

7. Apakah yang harus Anda lakukan bila Anda melihat seorang anak yang kekurangan gizi?

8. Tiga jenis gizi apa yang harus ada pada menu anak?

9. Tuliskan satu makanan untuk setiap gizi yang disebut dalam pertanyaan 8.

(48)

41 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

MODUL 6

Aksi KPPBM / Gizi

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

(49)

P enc egahan P en yak it dan P romosi Keseha tan

MODUL 6

Tujuan belajar

Setelah menyelesaikan topik ini, Anda akan dapat:

• mencatat penyakit umum pada anak-anak yang dapat dicegah dengan vaksin

• menguraikan jadwal vaksin nasional

• mengembangkan rencana kegiatan yang mendukung pusat kesehatan setempat selama Hari Imunisasi Nasional

• mengkomunikasikan informasi tentang kampanye vaksinasi di masyarakat • memperagakan bagaimana mempromosikan imunisasi secara rutin menurut

rencana kesehatan nasional di masyarakat

Pokok-pokok utama pembelajaran

1. Seorang anak yang BELUM diimunisasi akan lebih mudah terserang penyakit, menjadi cacat permanen, menjadi sangat kekurangan gizi, atau meninggal. 2. Penyakit masa kanak-kanak yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah:

- polio - difteri - batuk rejan - tetanus - tuberkulosis - campak

3. Di beberapa negara, vaksinasi secara rutin diberikan terhadap hepatitis B, flu Haemophilus jenis B (Hib), rubella, rotavirus, dan/atau sakit kuning.

4. Sampai sekarang tidak ada vaksinasi terhadap beberapa penyakit yang penting seperti malaria dan HIV, tetapi para ilmuwan terus bekerja mengembangkan vaksin yang diperlukan.

5. Semua anak harus mendapatkan vaksinasi sesuai dengan jadwal vaksinasi nasional.

6. Semua anak harus mendapatkan vaksinasi tuberkulosis dan polio segera

Topik 6

(50)

43 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

MODUL 6

Aksi KPPBM / Kampanye Imunisasi dan Vaksinasi

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

setelah dilahirkan:

- di kebanyakan negara anak-anak harus memulai menerima tiga rangkaian vaksinasi untuk difteri, tetanus, batuk rejan, dan polio waktu berusia enam minggu

- anak-anak harus melakukan empat kunjungan vaksinasi semasa bayi, yang berakhir dengan vaksinasi campak waktu berusia sembilan bulan.

7. Vaksin tetanus harus diberikan kepada wanita hamil dengan jumlah lima dosis selama kehamilan berturut-turut.

8. Dalam keadaan epidemi darurat, semua orang yang memenuhi syarat harus menjalani vaksinasi menurut rekomendasi dari petugas kesehatan. Vaksinasi campak untuk anak-anak di bawah 15 tahun tanpa memeriksa status vaksinasi, harus didahulukan.

9. Imunisasi aman sekali. Seorang anak mungkin mengalami sedikit demam, kemerah-merahan atau rasa sakit setelah menjalani vaksinasi. Pertolongan pertama dapat diberikan untuk menurunkan demam.

10. Pemberian ASI memberikan sedikit perlindungan yang umum terhadap penyakit anak-anak. Semua anak masih harus menjalani vaksinasi.

11. Selama berlangsungnya Hari-hari Imunisasi Nasional, semua orang yang memenuhi syarat harus diberi vaksinasi.

(51)

P enc egahan P en yak it dan P romosi Keseha tan

MODUL 6

Rangkuman topik

Imunisasi melindungi anak-anak dari penyakit semasa kanak-kanak. Vaksinasi secara rutin diberikan di semua negara.

Semua anak, termasuk mereka yang cacat, perlu menjalani vaksinasi menurut jadwal vaksinasi nasional. Seorang anak yang BELUM menjalani vaksinasi mungkin akan lebih cepat terserang penyakit, menjadi cacat tetap, mengalami kekurangan gizi parah, atau meninggal.

Wanita hamil paling sedikit membutuhkan dua vaksinasi tetanus sebelum melahirkan. Di beberapa negara yang terjangkit malaria, wanita hamil atau anak-anak yang telah menjalani jadwal imunisasi rutin dapat menerima kelambu yang tahan lama berinsektida.

Vaksin

Vaksin membantu daya tahan tubuh (antibodi) mengetahui bagaimana mengenal dan membunuh kuman sehingga kuman tidak membuat orang sakit. Ini disebut kekebalan. Vaksin bekerja bila diberikan sebelum penyakit masuk ke dalam tubuh. Kadangkala vaksin perlu diberikan berulang kali, secara berurutan untuk membantu tubuh mengenal kuman dan mengembangkan kekebalan.

Vaksin aman, terutama bila dibandingkan dengan penyakit yang mereka cegah. Jarang terjadi komplikasi yang serius. Karena vaksin mengandung bentuk kuman yang sudah dilemahkan atau tidak aktif, kadangkala mereka dapat menyebabkan demam ringan, kemerahan atau pembengkakan pada bagian yang disuntik. Namum demikian, aman memberikan vaksinasi kepada seorang anak yang sakit yang mengalami batuk, masuk angin, diare, demam atau kekurangan gizi.

Vaksin diberikan dengan berbagai cara. Kebanyakan diberikan melalui injeksi/suntikan. Beberapa, seperti vaksin polio, diberikan melalui mulut. Vaksin flu yang lebih baru dapat diberikan dengan menghirupnya melalui hidung atau mulut.

DPT adalah vaksin yang melindungi terhadap tiga (jenis) penyakit: difteri, batuk rejan dan tetanus. DPT diberikan melalui suntikan kepada bayi yang berusia enam minggu,

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI MIPA SMA Negeri

Penetrasi pasif: patogen tidak berpartisipasi aktif, misalnya ketika bakteri terbawa oleh film air melalui stomata masuk ke dalam jaringan

lancar. Selanjutnya diselingi istirahat makan siang sampai pukul 12.00 Wita dan evaluasi secara keseluruhan. Setelah dilaksanakan secara teori dan praktek, karena

Based on the results, the English teachers at senior high schools in Aceh Jaya generally implement various kinds of teaching methods including Grammar Translation Method,

Analisis kinerja ekonomi dan kesejahteraan masyarakat kabupaten muara enim (induk) dengan kota prabumulih (baru) Skripsi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi

language (bahasa), thought (pemikiran). Teori ini menggali bagaimana manusia bertindak terhadap manusia lainnya berdasarkan makna yang diberikan orang lain pada mereka,

Restorasi Ekosistem adalah upaya mengembalikan unsur hayati (flora dan fauna) serta unsur non hayati (tanah, iklim dan topografi) pada suatu kawasan kepada jenis

berikut :Diuretic Tiazid : merupakan golongan yang umum digunakan seluruh obat –obat golongan ini bekerja pada tubulus disatl ginjal dan memiliki efek...