• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAMPANYE IMUNISASI DAN VAKSINASI

43 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

MODUL 6

Aksi KPPBM / Kampanye Imunisasi dan Vaksinasi

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

setelah dilahirkan:

- di kebanyakan negara anak-anak harus memulai menerima tiga rangkaian vaksinasi untuk difteri, tetanus, batuk rejan, dan polio waktu berusia enam minggu

- anak-anak harus melakukan empat kunjungan vaksinasi semasa bayi, yang berakhir dengan vaksinasi campak waktu berusia sembilan bulan.

7. Vaksin tetanus harus diberikan kepada wanita hamil dengan jumlah lima dosis selama kehamilan berturut-turut.

8. Dalam keadaan epidemi darurat, semua orang yang memenuhi syarat harus menjalani vaksinasi menurut rekomendasi dari petugas kesehatan. Vaksinasi campak untuk anak-anak di bawah 15 tahun tanpa memeriksa status vaksinasi, harus didahulukan.

9. Imunisasi aman sekali. Seorang anak mungkin mengalami sedikit demam, kemerah-merahan atau rasa sakit setelah menjalani vaksinasi. Pertolongan pertama dapat diberikan untuk menurunkan demam.

10. Pemberian ASI memberikan sedikit perlindungan yang umum terhadap penyakit anak-anak. Semua anak masih harus menjalani vaksinasi.

11. Selama berlangsungnya Hari-hari Imunisasi Nasional, semua orang yang memenuhi syarat harus diberi vaksinasi.

P enc egahan P en yak it dan P romosi Keseha tan

MODUL 6

Rangkuman topik

Imunisasi melindungi anak-anak dari penyakit semasa kanak-kanak. Vaksinasi secara rutin diberikan di semua negara.

Semua anak, termasuk mereka yang cacat, perlu menjalani vaksinasi menurut jadwal vaksinasi nasional. Seorang anak yang BELUM menjalani vaksinasi mungkin akan lebih cepat terserang penyakit, menjadi cacat tetap, mengalami kekurangan gizi parah, atau meninggal.

Wanita hamil paling sedikit membutuhkan dua vaksinasi tetanus sebelum melahirkan. Di beberapa negara yang terjangkit malaria, wanita hamil atau anak-anak yang telah menjalani jadwal imunisasi rutin dapat menerima kelambu yang tahan lama berinsektida.

Vaksin

Vaksin membantu daya tahan tubuh (antibodi) mengetahui bagaimana mengenal dan membunuh kuman sehingga kuman tidak membuat orang sakit. Ini disebut kekebalan. Vaksin bekerja bila diberikan sebelum penyakit masuk ke dalam tubuh. Kadangkala vaksin perlu diberikan berulang kali, secara berurutan untuk membantu tubuh mengenal kuman dan mengembangkan kekebalan.

Vaksin aman, terutama bila dibandingkan dengan penyakit yang mereka cegah. Jarang terjadi komplikasi yang serius. Karena vaksin mengandung bentuk kuman yang sudah dilemahkan atau tidak aktif, kadangkala mereka dapat menyebabkan demam ringan, kemerahan atau pembengkakan pada bagian yang disuntik. Namum demikian, aman memberikan vaksinasi kepada seorang anak yang sakit yang mengalami batuk, masuk angin, diare, demam atau kekurangan gizi.

Vaksin diberikan dengan berbagai cara. Kebanyakan diberikan melalui injeksi/suntikan. Beberapa, seperti vaksin polio, diberikan melalui mulut. Vaksin flu yang lebih baru dapat diberikan dengan menghirupnya melalui hidung atau mulut.

DPT adalah vaksin yang melindungi terhadap tiga (jenis) penyakit: difteri, batuk rejan dan tetanus. DPT diberikan melalui suntikan kepada bayi yang berusia enam minggu,

45 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

MODUL 6

Aksi KPPBM / Kampanye Imunisasi dan Vaksinasi

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

Difteri disebarkan dari satu orang ke orang lain melalui batuk dan bersin. Difteri

menyebabkan sakit tengggorokan dan membentuk selaput lendir tebal dalam saluran pernapasan sehingga bernapas menjadi sulit. Difteri dapat mengarah pada masalah jantung dan kematian.

Batuk rejan disebut juga batuk gonggong. Batuk ini menyebabkan serangan batuk

yang dapat mempersulit makan, minum atau bernapas.

Tetanus menyebabkan rahang terkunci dan kejang otot yang parah, sehingga

menyulitkan bernapas atau menelan. Tetanus adalah penyakit yang berbahaya sekali bagi bayi yang baru lahir dan ibu hamil. Bayi yang lahir dengan tetanus seringkali meninggal. Wanita hamil membutuhkan paling sedikit dua vaksin tetanus sebelum melahirkan. Bila seorang ibu telah menjalani vaksinasi tetanus dia TIDAK perlu menjalani imunisasi tetanus lagi.

Polio dapat membunuh atau membuat anak-anak lumpuh seumur hidup. Setiap

bayi perlu menjalani vaksinasi polio waktu lahir dan biasanya pada usia enam minggu, sepuluh minggu dan empat belas minggu. Vaksin polio biasanya diberikan dengan dua tetes di mulut. Di beberapa negara vaksin polio mungkin diberikan melalui suntikan.

Campak adalah penyakit yang pada umumnya menyerang anak-anak. Campak

menyebabkan demam tinggi, hidung berlendir, masuk angin, batuk, mata merah, atau bintik-bintik putih di bagian dalam pipi. Campak dapat menyebabkan bayi meninggal atau mengakibatkan kebutaan. Vaksin campak biasanya diberikan melalui suntikan pada usia sembilan bulan. Suplemen vitamin A kadangkala diberikan dengan vaksin campak.Selama kampanye khusus campak semua anak yang memenuhi syarat harus menjalani vaksinasi.

BCG (Bacillus Calmette Guerin) adalah vaksin tuberkulosis. BCG digunakan di

banyak negara dengan prevalensi TB yang tinggi. Vaksin ini menawarkan sebagian perlindungan terhadap beberapa bentuk tuberkulosis dan juga melindungi terhadap penyakit Hansen (lepra).

P enc egahan P en yak it dan P romosi Keseha tan

MODUL 6

Usia Vaksin

Lahir • BCG dan polio• Di beberapa negara hepatitis B

6 minggu • DPT pertama dan polio • Di beberapa negara hepatitis B dan Hib 10 minggu • DPT kedua dan polio • Di beberapa negara hepatitis B dan Hib 14 minggu • DPT ketiga dan polio • Di beberapa negara hepatitis B dan Hib 9 bulan • Campak Dosis Vaksin

Dosis pertama • Vaksin tetanus

Dosis kedua • Vaksin tetanus satu bulan setelah dosis pertama

Dosis ketiga • Vaksin tetanus sekurang-kurangnya enam bulan

setelah dosis kedua

Dosis keempat • Vaksin tetanus untuk kehamilan berikutnya

Dosis kelima • Vaksin tetanus untuk kehamilan berikutnya

Saran jadwal vaksinasi untu bayi di bawah satu tahun

* Jadwal imunisasi nasional mungkin berbeda dari satu negara ke negara lain.

* Jadwal imunisasi nasional mungkin berbeda dari satu negara ke negara lain. Lima vaksin tetanus

47 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

MODUL 6

Aksi KPPBM / Kampanye Imunisasi dan Vaksinasi

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

Kegiatan imunisasi nasional tambahan

Apabila terlalu banyak orang berisiko terhadap penyakit tertentu yang dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi, petugas kesehatan dapat mengadakan kegiatan imunisasi nasional atau sub-nasional tambahan. Kampanye vaksinasi polio dan campak telah seringkali diadakan di negara-negara yang umumnya terjangkit oleh kedua penyakit tersebut. Kegiatan imunisasi tambahan dilakukan untuk penyakit lain termasuk penyakit rubella, demam kuning dan radang selaput otak.

Kegiatan relawan di masyarakat

Anda dapat mempromosikan kampanye imunisasi dan vaksinasi anak dengan: • mengetahui jadwal vaksinasi nasional

• mempromosikan imunisasi secara rutin di masyarakat, terutama bagi wanita dengan usia produktif, wanita yang baru hamil, dan rumah tangga dengan anak-anak. • berbagi informasi tentang kampanye vaksinasi dengan anggota masyarakat • membantu menyiapkan tempat vaksinasi selama kampanye

• mengantar orang-orang ke tempat vaksinasi dan memastikan bahwa semua orang yang memenuhi syarat mendapatkan vaksinasi

• menjelaskan manfaat imunisasi kepada anggota masyarakat • menenteramkan orang tua tentang keamanan dan kemanjuran pemberian vaksin • mendukung pusat kesehatan setempat selama Hari-hari Imunisasi Nasional Pesan-pesan penting: • Imunisasi menyelamatkan nyawa. • Semua anak harus divaksinasi menurut jadwal vaksinasi nasional. • Berikan ASI kepada bayi selama dua tahun dan seterusnya, berikan ASI saja selama enam bulan pertama

• Ikuti Hari-hari Imunisasi Nasional

• Pemberian vaksinasi kepada anak yang mengalami batuk, masuk angin, diare, demam atau kekurangan gizi adalah aman.

P enc egahan P en yak it dan P romosi Keseha tan

MODUL 6

Skenario 1

Penelitian terakhir dalam masyarakat menunjukkan bahwa sepertiga dari jumlah anak di bawah dua tahun BELUM menerima imunisasi secara rutin menurut rencana vaksinasi nasional. Penelitian menemukan tiga alasan yang paling umum mengapa orang tua tidak meminta anaknya menjalani imunisasi, yaitu:

1. pertimbangan tentang keamanan vaksin (efek samping) 2. kurangnya kendaraan ke tempat pengadaan vaksin

3. kurangnya informasi yang jelas bahwa anak-anak perlu memperoleh semua imunisasi dasar dan tentang kapan anak-anak mereka perlu memperoleh vaksinasi berikutnya.

Departemen kesehatan sedang merencanakan kampanye vaksin untuk masyarakat Anda. Apakah yang dapat dilakukan relawan untuk memastikan bahwa semua anak di masyarakat memperoleh imunisasi?

Dalam sesi pelatihan, Anda diminta menyusun rencana untuk mempromosikan imunisasi di masyarakat, dengan menggunakan studi-studi kasus berikut.

Buatlah beberapa catatan untuk mengingatkan diri Anda terhadap diskusi yang terjadi selama sesi pelatihan.

49 Panduan R ela w an A ksi - KPPBM Aksi KPPBM

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

MODUL 6

Aksi KPPBM / Kampanye Imunisasi dan Vaksinasi

Panduan Relawan / Modul 6 Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

1. Tuliskan enam penyakit anak yang dapat dicegah dengan imunisasi:

2. Dua vaksin apakah yang harus diterima bayi ketika lahir?

3. Vaksin apakah yang harus diterima bayi waktu berusia sembilan bulan?

4. Kelompok vaksin apakah yang harus diberikan kepada bayi secara berurutan pada minggu ke 6, 10 dan 14?

5. Berapa kali vaksin tetanus harus diterima wanita hamil sebelum melahirkan?

P enc egahan P en yak it dan P romosi Keseha tan

MODUL 6

Tujuan belajar

Setelah menyelesaikan topik ini, Anda akan dapat:

• menguraikan arti penting kebersihan dan sanitasi diri untuk mencegah penyakit diare dan diare di masyarakat

• mencatat lima arti penting untuk air yang aman, kebersihan dan sanitasi yang baik untuk mencegah penyakit diare

• memperagakan cara mencuci tangan dengan benar

• membahas bagaimana mempromosikan praktek kebersihan rumah tangga dan pribadi yang baik di masyarakat

• memperagakan bagaimana mempromosikan meminum air dengan aman di masyarakat

• memperagakan bagaimana mempromosikan membuang tinja dan limbah lain dengan benar di masyarakat.

Pokok-pokok utama pembelajaran

1. Minum air yang aman penting agar tetap sehat dan mencegah penyakit. 2. Kelima cara penting untuk air aman, kebersihan dan sanitasi yang baik

meliputi:

- perilaku yang sehat - sumber air yang aman - pelestarian persediaan air

- kebersihan makanan yang benar

- kebersihan dalam rumah dan lingkungan

3. Menggunakan jamban, toilet atau membenamkan tinja 4. Memisahkan tempat sumber air dan toilet

5. Menyimpan air minum di tempat yang bersih (dengan tutup bila mungkin) dan menjauhkan dari pencemaran oleh binatang dan sumber lain.

6. Cuci tangan dengan air dan sabun atau abu pada saat genting/kritis: - sebelum menyiapkan makanan

- sebelum makan

Topik 7