TOPIK 3
Konsepsi
BADAN PERWAKILAN POLITIK
(PARLEMEN & LEGISLATURE)
By
Andri Rusta
Mata Kuliah Sistem Perwakilan Politik
Semester Genap 2010/2011 Jurusan Ilmu Politik FISIP Universitas Andalas
1
Pengantar
• Sejarah pertumbuhan pemerintahan klasik maupun
modern selalu didahului dg terbentuknya struktur eksekutif, baru kemudian diikuti timbulnya kebutuhan akan badan legislatif atau parlemen
• Di negara2 demokrasi lama, spt Inggris, AS dan Eropa
pada umumnya, pertumbuhan parlemen berlangsung cukup lama
• Di negara2 baru, parlemen tumbuh dlm waktu
bersamaan dengan badan eksekutif
• Perbedaan sejarah petumbuhan badan perwakilan
inilah yg akhirnya menempatkan parlemen pd peranan yg berbeda-beda.
- ada sistem politik yg memberi garis pembatas yg jelas antara kedua lembaga, dan ada pula yg tidak jelas.
Sejarah badan perwakilan politik
• Dapat ditelusuri sampai ke masa Yunani kuno
(Athena memiliki Dewan Polis (Ekklesia), dimana
masyarakat mempunyai kesempatan mempengaruhi
pembuatan kebijaksanaan).
• Ekklesia mendampingi eksekutif (Vouli ton
Pentakosion) bertugas mempertimbangkan
keputusan badan eksekutif dan mengeluarkannya
dalam bentuk hukum melalui perdebatan antar
anggota.
Kamis, 07 April 2011 3
• Senat romawi mempunyai kewenangan sebagai
badan pertimbangan pada akhir abad ke-5 sebelum
Masehi.
• Parlemen dalam bentuk sekarang bermula di Inggris
di ujung abad ke-12 di mana Magnum Concilium
sebagai dewan kaum feodal dinamakan Parlemen
sebagai wadah para tuan tanah untuk membahas
segala sesuatunya.
• Pada penghujung abad ke-14, barulah parlemen
dimanfaatkan raja sebagai badan konsultasi
pembuatan per-UU-an.
• Awal abad 15, parlemen berfungsi sebagai badan
pembuat hukum walaupun keanggotaannya
belum representasi rakyat.
• Parlemen yang sekaligus sebagai badan pembuat
hukum dan badan perwakilan melalui pemilihan,
baru terjadi pada abad ke-18 di Inggris.
Kamis, 07 April 2011 5
Peran dan fungsi
• Peran parlemen berkembang dalam dua tahap.
Pertama sebagai badan pembuat hukum kemudian
sebagai badan perwakilan (representative).
• Di Indonesia, fungsi parlemen dirumuskan dalam
bentuk hak-hak lembaga tersebut.
– Perundang-undangan – Keuangan
– Pengawasan – Pemilihan pejabat – Internasional.
Organisasi dan proses
• Realisasi fungsi dan peranan parlemen tersebut
digerakkan oleh organisasi badan dan dijalankan di
dalam proses intern lembaga. Apabila struktur
merupakan unsur pemeran, maka proses intern
lembaga merupakan interaksi di antara struktur
tersebut.
Kamis, 07 April 2011 7
Organisasi dan proses…
• Struktur organisasi
– Komisi
• Komisi tetap (standing committee) • Komisi khusus (selected committee)
– Fraksi
• Kepemimpinan
– Berapa orang ketua DPR dan wakil ketua ?
• Sekretariat badan perwakilan
• Tata Tertib
Organisasi dan proses…
• Awal keputusan lembaga bermula dari tiga
kemungkinan : eksekutif, pribadi anggota atau
kelompok pribadi anggota.
• Tahapan :
– Pertimbangan komisi,
– Pleno dengar pendapat
– Sidang komisi
– Pleno pengesahan.
Kamis, 07 April 2011 9
• Kamar badan perwakilan
– Bikameral atau uni-kameral ?
• Badan perwakilan dan eksekutif
– Pemisahan kekuasaan atau pembagian kekuasaan
?
– Model pembagian kekuasaan memungkinkan
dominasi eksekutif.
Alat kelengkapan DPR
• Pimpinan DPR • Badan Musyawarah • Komisi • Badan Legislasi • Badan Anggaran • B.U.R.T• B.K.S.A.P (Badan Kerjasama Antar Parlemen) • Badan Kehormatan
• B.A.K.N (Badan Akuntabilitas Keuangan Negara) • Panitia Khusus
http://dpr.go.id/id/ 11
Komisi DPR
• KOMISI I (Pertahanan, Luar Negeri, Informasi)
• KOMISI II (Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria)
• KOMISI III Hukum, HAM, Keamanan
• KOMISI IV Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pangan,
• KOMISI V Perhubungan, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pembangunan Pedesaan dan Kawasan Tertinggal, Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
• KOMISI VI Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM dan BUMN, Standarisasi Nasional
• KOMISI VII Energi Sumber Daya Mineral, Riset dan Teknologi, Lingkungan Hidup, • KOMISI VIII Agama, Sosial, Pemberdayaan Perempuan
• KOMISI IX Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kependudukan, Kesehatan • KOMISI X Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Kesenian, Kebudayaan • KOMISI XI Keuangan, Perencanaan Pembangunan Nasional, Perbankan, Lembaga
Kamis, 07 April 2011 13
Parlementer
(Pengalaman Inggris)
Abad 16
,
• konsep pemisahan kekuasaan
antara Raja (Pem/eksekutif) dan
parlemen telah ada.
• Raja bertindak sbg wakil seluruh
rakyat & kelompok/komunitas
• Parlemen mewakili masing2
Parlementer
(Pengalaman Inggris…
lanjutan
)
Masa Kini;
• Fungsi perwakilan Raja semakin merosot krn revolusi
konstitusional
• Fungsi perwakilan parlemen meliputi komunitas
nasional
• Struktur politik tunggal Raja berkembang menjadi
parlemen, administrasi/birokrasi dan militer
• Inggris tidak dikenal pemisahan kekuasaan dalam arti
sesungguhnya
• Pengaruh parlemen dlm menentukan kabinet sangat
kuat, khususnya dalam :
- Penentu utama dalam Pemilu
- Sumber utama untuk rekrutmen kepemimpinan eksekutif
Kamis, 07 April 2011 15
Legislature
(Pengalaman Amerika Serikat)
•
Pendiri AS menjadikan pemikiran politik John Lock
dan Montesqueau sbg dasar pijakan pemisahan
kekuasaan
•
Pengalaman pemisahan kekuasaan eksekutif dan
legislatif cukup mendalam bagi kesadaran politik
masyarakat, oleh karena itu parlemen disebut sbg
legislature, bukan parlemen atau Diet.
•
Pemisahan kekuasaan diperlukan utk
menjaga/menjamin tdk terbentuknya monopoli
kek.pd satu tangan/badan
Legislature
…
lanjutan
Seberapa jauh pemisahan kek tsb, tidak
pernah ada kejelasan krn:
•
Meski ketiga kek secara fisik terpisah,
namun fungsi “law making” sesungguhnya
tetap terdisitribusi ke dalam cabang
pem.lainnya.
•
Oleh karena itu AS menggunakan sistem
check and balance utk menghindari
monopoli kekuasaan dlm pengambilan
keputusan.
Kamis, 07 April 2011 17
5 konsep perwakilan (AH. Birch)
• Delegated Representation, seorang wakil adalah perantara(juru bicara) yg bertindak atas nama kelompok yang diwakilinya. Karena itu, para wakil yg berlaku sebagai perantara tdk diperkenankan utk bertindak di luar kuasa yg memberi mandat.
• Microcosmic Represntation,ada kesamaan sifat-sifat atau pun mereka yang diwakili dng diri sang wakil. Karenanya
kebutuhan atau pun tuntutan wakil adalah juga kebutuhan mereka2 yg diwakili. Dlm konsep ini masalah kuasa dan hal2 yg harus dilakukan tdk pernah menjadi persoalan krusial antara wakil dan yg diwakili oleh karena kesamaan sifat yg dimiliki.
• Simbolyc Representation, merupakan bentuk
perwakilan yg hendak memperlihatkan bahwa
mereka2 yg mewakili kelompok tertentu
melambangkan identitas atau kualitas klas
atau golongan yg tengah diwakilinya. Dlm
simbolyc representation tdk dipersoalkan jg
mengenai masalah kuasa atau hal2 yg hrs
dilakukan.
• Elective Representation, konsep ini dianggap belum
menggambarkan kuasa atau hal2 yg harus dilakukan
wakil mereka, sehingga belum menjelaskna tentang
hubungan antara wakil dengan yg memilihnya.
• Party Representation, individu-individu dlm lembaga
perwakilan merupakan wakil dari partai politik
Teori-Teori Perwakilan
• Teori mandat, wakil dianggap duduk di lembaga perwakilan karena mendpt mandat dr konstituennya (rakyat), sehingga disebut mandataris. Teori ini terbagi 3 kategori:
Mandat imperatif, seorang wakil yg bertindak di lembaga perwakilan hrs sesuai dng perintah yg diberikan oleh yg diwakilinya, seperti halnya dlm konteks Delegated
Representation. Karena itu wakil tdk dpt bertindak di luar mandat yg diterimanya. Apabila ada masalah baru, maka sang wakil hrs mendpt perintah baru yg diwakilinya.
Mandat bebas, wakil dapat bertindak tanpa tergantung dari perintah yg diwakilinya. Dalam hal ini sang wakil adalah individu terpercaya dan terpilih oleh warga yg diwakilinya. Mandat Representatif, sang wakil tdk mengenal dng yg
diwakilinya, karena dirinya ditunjuk oleh lembaga perwakilan di mana ia bergabung. Mekanisme yg dilakukan dlm konteks ini adalah para mereka yg kemudian diwakili memandatkan suaranya pd lembaga perwakilan tertentu, lantas lembaga perwakilan itulah yg kemudian menunjuk anggotanya utk mewakili konstituen lembaga perwakilan itu, sehingga sang wakil tdk ada hubungannya dng pemilih.
• Teori Sosiologi Rieker, hubungan antara wakil
dan yang diwakili tdk bersifat politis tetapi
lebih bersifat sosial. Sang pemilih akan
memilih wakil-wakilnya yg dpt
merepresentasikan kebutuhan dan tuntutan
mereka kpd eksekutif yg menurut mereka
benar2 ahli di bidang kenegaraan dan akan
benar2 membela kepentingan pemilih.
• Teori Organ, menjelaskan bahwa negara merupakan suatu organisme yg mempunyai alat-alat perlengkapan sperti
eksekutif, parlemen dan mempunyai rakyat yg keseluruhannya memiliki fungsinya masing2 dan saling bergantung satu dgn lainnya. Jd dlm konteks ini rakyat pemilih dan mereka yg mewakili berhubungan ketika mrk membentuk lembaga perwakilan yg memang diinginkan. Ketika lembaga itu berdiri, rakyat pemilih tdk perlu lagi turut campur dlm pelbagai kerja institusional legislatif karena mrk secara otomatis akan menjalankan fungsinya masing2.