• Tidak ada hasil yang ditemukan

Munculnya virus baru yang saat ini sedang menjangkit dibelahan dunia yaitu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Munculnya virus baru yang saat ini sedang menjangkit dibelahan dunia yaitu"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

11

DAMPAK COVID-19 TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

SYARIAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN PENDEKATAN SHARIA

MAQASID INDEX (SMI) PERIODE JUNI 2019- JUNI 2020

Abstract

This study aims to analyze the impact of Covid-19 on the financial performance of Islamic banking in Indonesia using sharia maqasid index (SMI) approach reviewed from the objectives of individual education, justice creation, welfare achievement during 2019-2020. This research uses a type of research mix method, which is a combination of quantitative methods and qualitative methods. The population specified in this study is Sharia Commercial Bank (BUS) in Indonesia. The samples used were three banks, namely Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah and Bank Syariah Mandiri. Based on the results of the Covid-19 Pandemic research, the impact on business activities so as to affect financial performance with SMI shows that Bank BNI Syariah has the highest sharia maqasiq index (SMI) score compared to the other two Sharia commercial banks with a score of 1,579

Keywords: Financial Performance, Islamic Banking, Sharia Maqasid Index (SMI), Impact Covid-19 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak Covid-19 terhadap kinerja keuangan perbankan syariah di indonesia menggunakan pendekatan sharia maqasid index (SMI) ditinjau dari tujuan pendidikan individu, penciptaan keadilan, pencapaian kesejahteraan selama tahun 2019-2020. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian mix method, yaitu gabungan dari metode kuantitatif dan metode kualitatif. Populasi yang ditentukan dalam peneltian ini adalah Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia. Sampel yang digunakan sebanyak tiga Bank yaitu Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri. Berdasarkan hasil penelitian Pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap aktivitas bisnis sehingga mempengaruhi kinerja keuangan dengan SMI menunjukkan bahwa Bank BNI Syariah memiliki skor sharia maqasiq index (SMI) yang tertinggi dibanding kedua bank umum syariah lainnya dengan skor nilai 1,579.

Kata Kunci: Kinerja Keuangan, Perbankan Syariah, Sharia Maqasid Index (SMI), Dampak Covid-19

Lica Miana Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam, IAIN Bengkulu E-mail: licamiana99@gmail.com Nonie Afrianty IAIN Bengkulu E-mail: noniafrianty.na@gmail.com Asnaini IAIN Bengkulu E-mail: asnaini@iainbengkulu.ac.id PENDAHULUAN

Munculnya virus baru yang saat ini sedang menjangkit dibelahan dunia yaitu

Coronaviruses (CoV). Virus ini memiliki nama ilmiah yaitu Covid-19 yang mana virus ini

(2)

12

menyerang bagian pernafasan pada manusia (Yenti Sumarni, 2020). Penyebaran pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat buruk bagi perekonomian dunia dan salah satunya Indonesia. Akibat pandemi Covid-19 yang saat ini sedang menjangkit dibelahan dunia yang tidak hanya berpengaruh buruk terhadap kesehatan manusia namun juga menghambat perekonomian secara global (Nasution et al., 2020).

Dibalik kemerosotan perekonomian masih terdapat salah satu sektor yang masih memiliki kinerja yang cukup stabil apabila dibandingkan dengan sektor lain yaitu perbankan syariah. Namun perbankan syariah harus waspada akan keadaan yang penuh ketidakpastian, mengingat kondisi ekonomi dan stabilitas sistem keuangan berubah cepat di masa pandemi Covid-19 . Namun fungsi perbankan syariah merupakan perantara keuangan yang mempertemukan antara orang yang mempunyai kelebihan dana dengan orang yang tidak mempunyai dana kemudian dituntut untuk dapat berinteraksi dengan banyak orang. Sehingga berbagai kebijakan dikeluarkan perbankan untuk bertahan ditengah pandemi Covid-19 (Tahliani, 2020). Dengan berbagai kebijakan yang telah dibuat diharapkan mampu mendukung untuk pemulihan ekonomi global dan tentunya meminimalkan dampak Covid-19 khusunya disektor industri perbankan agar dapat mempengaruhi peningkatan kinerja keuangan

pada perbankan termasuk perbankan syariah di masa pandemi Covid-19.

Sektor industri perbankan syariah mempunyai peran yang starategis dalam membangun ekonomi rakyat, sebagaimana yang kita ketahui perbankan syariah adalah institusi keuangan dimana dalam pelaksanaan segala kegiatan keuangannya harus berlandaskan pada prinsip syariah Islam serta semua transaksi yang di lakukan harus sesuai dengan kaidah dan aturan yang berlaku pada akad-akad dalam fiqh muamalah. Dimasa pandemi saat ini perbankan syariah harus mempunyai nilai tambah serta harus bergerak cepat untuk beradaptasi dengan membuat strategi, dan inovasi baru untuk bertahan dalam menghadapi pandemi Covid-19 (Ningsih & Mahfudz, 2020).

Artinya, disini sektor perbankan syariah mempunyai tantangan yang cukup besar, kemudian perbankan syariah bisa membidik permasalahan saat ini dan menjadikannya sebuah kesempatan untuk bisa lebih baik. Akan tetapi Pandemi Covid-19 tidak hanya memberikan dampak buruk, namun juga dapat memberikan pengaruh yang baik bagi perbankan syariah di Indonesia. Ada dampak positif dari pandemi Covid-19 karena bank syariah bisa melakukan merger. Yang mana dapat kita ketahui perbankan syariah mampu tumbuh dan bertahan dengan baik walaupun berada dalam situasi pandemi Covid-19 saait ini. Kemudian baik atau tidaknya suatu perusahaan tesebut dapat dilihat dari kinerja

(3)

13

keuangan perusahaan itu sendiri (Putri Diesy Fitriani, 2020).

Namun, sebagai entitas bisnis perbankan syariah tidak hanya dituntut untuk mencari keuntungan semata, namun juga menjalankan fungsi dan tujuan yang berlandaskan maqashid syari’ah (good shariah objectives) sehingga akan sesuai dengan tujuan dari ekonomi syari’ah yaitu pencapaian maqashid syari’ah dengan cara mewujudkan keadilan dan keseimbangan masyarakat sama halnya dengan tujuan perbankan syariah yaitu memaslahatkan umat. Selain itu perbankan syariah juga memiliki tanggungjawab atas seluruh kinerjanya yang di interprestasikan dalam laporan keuangan serta laoparan pendukung lainnya yang mana sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja perusahaan selama satu tahun (Afrianty, 2019).

Penelitian ini menggunakan sharia maqasid index (SMI) sebagai pendekatan untuk

mengukur kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia agar sesuai dengan tujuannya. Peneitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Aisah et al., 2016), Mengenai Analisis Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia dengan Pendekatan Sharia Maqashid index (SMI). Pengukuran suatu kinerja keuangan perbankan sangat penting dilakukan karena pengukuran kinerja merupakan suatu gambaran pencapaian prestasi yang telah dilakukan dalam kegiatan operasionalnya sehingga dengan adanya pengukuran tersebut dapat diketahui

kondisi kesehatan suatu bank sehingga dapat melihat baik atau tidaknya kondisi kinerja keuangan perusahaan tersebut (Amalia, 2020). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada pandemi Covid-19, kemudian periode yang digunakan adalah periode laporan keuangan yaitu pada tahun 2019 – 2020 serta populasi yang digunakan dalam penelitian hanya tiga Bank Umum Syariah.

Berdasrakan latar belakang diatas, penulis merasa perlu melakukan penelitian tentang dampak Covid-19 terhadap kinerja keuangan perbankan syariah di indonesia dengan menggunkan pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI) apabilah ditinjau dari tiga aspek: (i) tujuan pendidikan individu, (ii) tujuan penciptaan keadilan, (iii) tujuan pencapaian kesejahteraan (Syafii et al., 2012), selama tahun 2019-2020. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak Covid-19 terhadap kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia dengan menggunkan pendekatan

Sharia Maqasid Index (SMI).

TINJAUAN TEORITIS Dampak Covid-19

Menurut KBBI Dampak merupakan pengaruh yang dapat mendatangkan akibat, baik itu akibat positif maupun akibat negatif (kbbi.web.id). Adapun definisi dampak menurut beberapa ahli yaitu, menurut (Otto Soemarwoto) dampak merupakan suatu perubahan yang terjadi atas suatu aktifitas.

(4)

14

Atifitas tersebut dapat bersifat alamiah maupun biologis. Menurut (Hikmah Arif) Pengertian Dampak secara umum, dalam hal ini adalah segala sesuatu yang ditimbulkan akibat adanya sesuatu (Hariyati, 2015). Jadi dapat disimpulkan bahwa dampak merupakan suatu hal yang dapat mempengaruhi atau memberikann pengaruh terhadap sesuatu baik itu pengaruh positif maupun negatif kemudian secara sederhana dampak dapat diartikan sebagai pengaruh atau akibat.

Coronavirus Disease 2019 atau virus yang memiliki nama ilmiah yaitu Covid-19, virus ini merupakan penyakit menular yang menyerang bagian paru-paru pada manusia. Kasus Covid-19 ditemukan pertama kali di Tiongkok pada November 2019 (Silpa Hanoatubun, 2020). Covid-19 memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap perekonomian dunia dan tentunya juga terhadap sektor perbankan . Perbankan syariah memiliki tantangan besar dalam menghadapi pandemi Covid-19 saat ini dimana sektor perbankan syariah harus mempunyai nilai tambah serta mampu membuat strategi dan inovasi baru untuk bertahan ditengan pandemi Covid-19 (Ningsih & Mahfudz, 2020).

Perbankan Syariah

Pada dasarnya bank adalah entitas yang kegiatannya adalah menghimpun dan meyalurkan dana dari masyarakat dalam bentuk pembiayaan atau dengan kata lain bank sebagai

lembaga intermediasi keuangan. Dalam sistem perbankan di Indonesia terdapat dua macam sistem operasional perbankan, yaitu bank konvensional dan bank syariah. Dalam peraturan UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah (Anto & Firmansyah, 2019).

Bank syariah adalah bank yang kegiatan usahanya berdasarkan pada prinsip-prinsip syariah serta semua transaksi yang di lakukan harus sesuai dengan kaidah dan aturan yang berlaku pada akad-akad dalam fiqh muamalah, serta dalam kegiatannya tidak menyertakan bunga (riba). dan menurut jenisnya terdiri dari : (1) bank umum syariah, (2) unit usaha syariah, (3) bank pembiayaan rakyak syariah (BPRS) (Rosanti, 2019)

Kinerja Keuangan

Pengukuran kinerja merupakan bagian dari sistem pengendalian manajemen yang mecakup tindakan menyiratkan keputusan perencanaan , penilaian kinerja dan operasi karyawan. Penilaian kinerja adalah alat manajemen untuk menentukan seberapa jauh adalah tujuan perusahaan yang telah dicapai, mengevaluasi kinerja bisnis, manajer, divisi dan individu dalam perusahaan, juga untuk memprediksi harapan perusahaan dimasa depan. Kinerja yang unggul ditandai dengan efektif dan efisien pekerjaan dengan baik. Sistem pengukuran kinerja yang handal merupakan salah faktor kunci keberhasilan organisasi. Informasi yang digunakan untuk mengambil atau menilai

(5)

15

kinerja dikelompokan menjadi dua, salah satunya yaitu kinerja keuangan (Syafii et al., 2012) Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu peusahaan telah melaksanakan dengan menggunkan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar (Fahmi Irham, 2011).

Maqasid Syariah

Definisi maqasid syariah merupakan gabungan dari dua maqasid dan syariah. Maqashid merupakan bentuk jamak dari kata maqshad yang berarti tujuan, sedangkan syariah apa-apa yang telah ditetapkan dan dijelaskan oleh Allah kepada hamba-Nya baik yang berkaitan dengan masalah akidah dan hukum. Kemudian ada juga defenisi Maqasid Syariah menurut beberapa ahli yang dapat disimpulkan bahawa setiap maqasid (tujuan) dalam maqasid syariah adalah maslahat baik berupa manfaat yang dicapai maupun mudharat yang dihindarkan, jadii substansi dari maqasid syariah adalah maslahat. Dan maqasid syariah sering dikenal juga dengan istilah hikmah. Hikmah adalah tujuan ditetapkan atau ditiadakannya suatu hukum (Musolli, 2018).

Adapun konsep maqasid syariah yang dikemukakan oleh Abdul Majid Najjar secara kebih luas dan efektif mengenai maqasid

syariah menjadi empat objektif yaitu: (1)

mengamankan nilai kehidupan manusia, (2) mengamankan diri manusia, (3) mengamankan

masyarakat, (4) mengamankan lingkungan (Mutia & Musfirah, 2017).

Sharia Maqasid Index (SMI)

Sharia maqasid index (SMI) adalah

pendekatan yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perbankan syariah agar sesuai dengan tujuannya. Pemahaman yang lengkap mengenai Sharia Maqasid Index dapat diambil dari maqasid Syariah yang dipahami sebagai tujuan akhir dari syariah dengan nilai-nilai kesejahteraan dan bermanfaat juga menghilangkan penderitaan (Novilia Aisah, 2016)

Adapun maqasid syariah yang lebih rinci menurut Al-Ghazali terdiri dari lima hal, diantaranya: menjaga agama, jiwa, pikiran, keluarga dan kekayaan. Jadi, apapun yang menjamin kelestarian kelima tersebut disebut

maslahah dan setiap hal yang melarikakn diri

dari itu disebut mafsadah (kerusakan) (Syofyan, 2017).

Maqasid syariah merupakan tujuan dalam

kehidupan yang ditetapkan Allah dengan segala hukumnya yang dapat membawa kebaikan dan kemaslahatan bagi manusia baik di dunia maupunn di akhirat apabilah melaksanakannya. Konsep maqasid syariah dibagi menjadi 3 kategori oleh Imam Abu Zahra, diantaranya: (a)

Tahzib al-fardu (pendidikan untuk individu), (b) Iqimat al-adl (keadilan), (c) Jaib al-maslahah

(manfaat atau kesejahteraan) (Mustafa Omar Mohammed, 2008).

(6)

16

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian Mix Method, yang mana merupakan penelitian yang mengkombinasikan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model sequential (metode kombinasi secara beruntun), yang mana salah satu metodenya adalah sequential explamatory design yaitu dengan mengumpulkan dan mentabulasi data kuantitatif pada tahap pertama dan diikuti dengan mengumpulkan dan analisis data kualitatif pada tahap kedua guna memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan pada tahap pertama (Dr. Prof. Sugiyono, 2013).

Data yang diperoleh merupakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan (annual report) bank umum syariah periode 2019-2020 bersumber dari website resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Data mengenai daftar bank umum syariah di Indonesia diperoleh dari Data Statistik Perbankan Syariah yang dipublikasikan oleh (Otoritas Jasa

Keuangan (OJK). 2020. “Laporan Publikasi Perbankan”. "https://Cfs.Ojk.Go.Id/Cfs., n.d.)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Juni 2020 sebagaimana disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 1

Bank Umum Syariah di indonesia No Bank Umum Syariah Tahun

Beroperasi 1 PT. Bank Muamalat

Indonesia

1992

2 PT. Bank Syariah Mandiri 1999 3 PT. Bank Mega Syariah

Indonesia

2004 4 PT. Bank BRI Syariah 2008 5 PT. Bank Syariah Bukopin 2008 6 PT. Bank Panin Dubai

Syariah

2009 7 PT. Bank Victoria Syariah 2010 8 PT. Bank Jabar Banten

Syariah

2010 9 PT. Bank BNI Syariah 2010 10 PT. Bank BCA Syariah 2010 11 PT. Bank NET Indonesia

Syariah

2010 12 PT. Bank BTPN Syariah Tbk 2014 Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2020 (diolah)

Populasi yang ditentukan dalam penelitian ini adalah bank umum syariah di Indonesia. Sampel yang diambil untuk penelitian adalah sebanyak tiga bank umum syariah yaitu Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian in dilakukan menggunaka metode purposive sampling. Kriteria dalam pengambilan sampel Bank Umum Syariah (BUS) tersebut memiliki laporan keuangan tahunan (annual report) yang dipublikasi secara lengkap pada periode 2019-2020. Dan pemilihan sampel dilihat berdasarkan Bank Umum Syariah (BUS) tersebut beroperasi sejak tahun 1992 hingga sekarang, kemudian ketiga Bank Umum (BUS) akan melakukan merger. Berdasarkan kriteria sampling yang telah ditetapkan diatas, sampel yang valid untuk diteliti dalam penelitian ini adalah sebanyak tiga Bank Umum Syariah di Indonesia (Afrinaldi, 2014)

(7)

17

syariah di indonesia ditinjau dari tiga indikator (1) Pendidikna Individu (2) Penciptaan Keadilan, (3) Pencapaian Kemaslahatan. Adapun tahapan dalam pengukuran kinerja SMI yaitu: (a) menilai rasio Kinerja Maqasid, (b) menentukan peringkat dari bank syariah berdasarkan indikator Kinerja, (c) menentukan index maqasid syariah (Afrianty, 2019)

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Kinerja Maqasid Syariah Bank Syariah Sharia Maqashid Indeks (SMI) diperoleh

dari total semua indikator kinerja dari ke tiga tujuan maqashid syariah yaitu: (1) Tahfidz al

Fard (mendidik individu), (2) Iqamah al adl

(Menegakan keadilan), (3) Jabl al Maslahah (Menciptakan Kemaslahatan) (Cakhyaneu, 2018). Kemudian rasio kinerja itulah yang akan mengukur dan menentukan bagaimana bank melaksanakan setiap tujuannya (Afrinaldi, 2014).

Berikut ini rasio kinerja maqasid syariah ketiga bank syariah untuk setiap tujuannya:

(a) Tujuan pertama : mendidik Individu (tahfidz al fard)

Tabel 2

Rasio Kinerja Maqasid Syariah Tujuan pertama Bank Syariah di Indonesia Periode Juni

2019-2020

Bank Rasio Kinerja Tujuan 1

R₁₁ R₂₁ R₃₁ R₄₁

BRIS 0 0,2504 0,2505 0,006

BNIS 0 0,377 0,4233 0,0197

BSM 0 0,292 0,297 0,01

Sumber: data diolah 2020

Berdasarkan tabel 2 diatas dapat kita lihat bahwa untuk rasio hibah pendidikan dan pelatihan ditunjukan oleh R₁₁ dan R₃₁ yang diperoleh dari biaya pendidikan karyawan, biaya pelatihan karyawan dan total biaya operasional. Maka dapat kita ketahui bahwa Bank BNI Syariah memiliki rasio yang paling tinggi dengan skor nilai 0,4233. Rasio ini menunjukkan adanya alokasi dana pada pengembangan karyawan. Tetapi pada program pendidikan tidak disebutkan besaran dana yang dialokasikan. Bank BRI Syariah dan Bank Syariah Mandiri juga sudah mengalokasikan dana untuk pendidikan individu. Perbankan syariah di indonesia telah melakukan tujuan pendikanan individu dengan baik, namun ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan lagi agar rasio pendidikan individu akan dijalankan secara konisten oleh bank umum syariah.

Rasio selanjutnya untuk penelitian dan publisitas yang ditunjukan oleh R₂₁ dan R₄₁ yang diperoleh dari biaya penelitian karyawan, biaya publikasi dan total biaya operasional. Maka dapat diketahui bahwa Bank 0,3967. Hal ini menunjukan bahwa Bank BNI Syariah memberikan informasi kepada masyarakat mengenai keberadaan perbankan syariah.

(b) Tujuan kedua: Penciptaan keadilan (Iqomat al-adl)

(8)

18

Rasio Kinerja Maqasid Syariah Tujuan Kedua Bank Syariah di Indonesia Periode

2019-2020. Bank Pencitpaan Keadilan R₁₂ R₂₂ R₃₂ BRIS 0 0,3169 0 BNIS 0 0,2487 0 BSM 0 0,2868 0

Sumber: data diolah 2020

Menurut Mohammed (2008), tujuan penciptaan keadilan terdiri dari tiga rasio namun pada penelitian ini hanya menggunakan satu rasio yaitu rasio fungsi distibusi yang diperoleh melalui penyaluran pembiayaan dengan skim mudharabah dan musyarakah (Aisah et al., 2016). Hal ini dikarenakan untuk R₁₂ yang merupakan rasio pertama tujuan ke-2 yaitu fair

return Bank Syariah yang ada di indonesia PER

belum diterapkan secara penuh dan belum ada bank syariah yang melaporkan PER dalam laporan keuangan tahunannya sehingga rasio ini tidak dapat dihitung (Afrinaldi, 2014).

Rasio kedua tujuan kedua yang ditunjukkan oleh R₂₂ yaitu rasio fungsi distibusi, rasio ini dihitung dari rasio total pembiayaan dengan skim bagi hasil (mudharabah dan musyarakah) menunjukan bahwa Bank BRI Syariah memiliki skor nilai paling tinggi dengan nilai 0,3169. Hal ini menunjukkan bahwa pembiyaan yang disalurkan oleh Bank BRI Syariah sebagian besar banyak dilakukan dengan akad mudharabah dan musyarakah. Dan Bank BRI Syariah dianggap lebih dianggap lebih

mencerminkan keadilan, dikarenakan skim bagi hasil juga mencerminkan hubungan kemitraaan jangka panjang yang mengandalkan kepercayaan.

(c) Tujuan Ketiga: Pencapaian Kemaslahatan (Jaib al-maslahah). Pencapaian kesejahteraan merupakan tujuan maqasid syariah yang ketiga dimana dapat melihat kemampuan bank syariah dalam mewujudkan kesejahteraan para stakeholders. Tujuan ini dapat diukur melalui tiga rasio yaitu (i) rasio profitabilitas, (ii) rasio pendapatan personal dan (iii) rasio investasi di sektor-sektor riil. Tabel berikut adalah tabel rasio kinerja menyajikan maqasid index ditinjau dari tujuan Ketiga:

Tabel 4

Rasio Kinerja Maqasid Syariah Tujuan Ketiga Bank Syariah di Indonesia Periode

2019-2020.

BUS Pencapaian Kemaslahatan

R₁₃ R₂₃ R₃₃

BRIS 0,088 0 0

BNIS 0,069 0 0

BSM 0,522 0 0

Sumber: data diolah 2020

Berdasarkan tabel 4 diatas pada rasio R₁₃ yang merupakan rasio pertama tujuan ketiga hasil perhitungan rasio kedua ini dihitung dari pendapatan bersih terhadap total aset menunjukkan bahwa Bank Syariah Mandiri memperoleh skor nilai lebih tinggi yaitu 0,522. Namun dapat kita ketahuai juga bahwa ketiga bank syariah sudah

(9)

19

memliliki profitabilitas yang baik. Bank umum syariah di indonesia pada umumnya sudah menyalurkan dana zakat dan menginvestasikan dana nasabah disektor riil. Namun disini Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri tidak mengungkapakan besaran zakat.

Indikator Kinerja Bank Syariah di Indonesia

Setelah diketahui hasil perhitungan rasio kinerja maqasid syariah dari masing-masing Bank Syariah, selanjutnya adalah menentukan peringkat Kinerja maqasid syariah dari setiap Bank Syariah. Berikut ini adalah indikator kinerja setiap Bank Syariah berdasarkan tujuan-tujuan maqasid syariah diantaranya adalah:

Tabel 5

Indikator Kinerja Maqasid Syariah Tujuan 1-3 Bank Syariah di Indonesia

Periode Juni 2019-2020

BUS IK 1 IK 2 IK 3

BRIS 0,507 0,3169 0,088

BNIS 1,262 0,2487 0,069

BSM 0,599 0,2868 0,522

Sumber: Data diolah 2020

Berdasarkan tabel 5 diatas dapat kita lihat bahwa Bank BNI Syariah memiliki indikator kinerja paling tinggi maka dengan ini menunjukkan bahwa Bank BNI Syariah merancang program-program pendidikan, pelatihan, penelitian dan publisitas dengan nilai-nilai moral sehingga mereka mampu berperan dalam mengembangkan pengetahuan masyarakat serta mampu meningkatkan keahlian karyawan.

Pada tujuan kedua menunjukkan bahwa Bank BRI Syaria memiliki nilai lebih tinggi daripada kedua bank lainnya, maka dengan ini Bank BRI Syariah menunjukkan bahwa mereka melakukan transaksi bagi secara adil dalam transaksi bagi hasil yang berakibat pada tidak menzolimi sesama atau tidak merugikan nasabah.

Tujuan ketiga yaitu kemaslahatan, dapat kita lihat pada tabel 5 diatas bahwasanya Bank Syariah Mandiri memiliki indikator tertinggi. Dengan indikator kinerja tujuan ketiga ini menunjukkan bahwa Bank Syariah di Indonesia mampu mewujudkan kemaslahatan yang tidak hanya dimiliki oleh karyawannya, tetapi berdampak pada semua golongan yang mampu mingkatkan kemaslahatan masyarakat.

Sharia Maqasid Index (SMI) di Indonesia Sharia maqasid index (SMI) merupakan total dari

semua indikator kinerja maqasid syariah Bank Syariah untuk ketiga tujuan yaitu (1) Pendidikan Individu (2) Penciptaan Keadilan, (3) Pencapaian Kemaslahatan. Berikut merupakan tabel yang menunjukkan nilai sharia maqasid index (SMI) pada Bank Syariah di Indonesia periode Juni 2019-2020 :

Tabel 6

Sharia Maqasid Index (SMI) Bank Syariah di Indonesia Periode Juni 2019-2020

Bank SMI Peringkat

BRIS 0,912 3

BNIS 1,579 1

(10)

20 Sumber: Data Diolah 2020

Berdasarkan tabel 8 diatas dapat kita lihat bahwa Bank BNI Syariah memiliki skor sharia maqasid

index (SMI) tertinggi dibandingkan dengan Bank

BRI Syariah dan Bank Syariah Mandiri. Secara umum, perbankan syariah di Indonesia telah mengaktualisasikan ketiga tujuan syariah secara optimal, sehingga ke depannya pencapaian yang baik ini perlu ditingkatkan.

Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak Covid-19 terhadap kinerja keuangan perbakan syariah di Indonesia meggunakan pendekatan sharia maqasid index (SMI) Pada tiga bank umum syariah (BUS) yaitu Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri dan dapat kita lihat berdasarkan hasil penelitian diatas.

Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja

Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2019-2020.

Dampak dari pandemi covid-19 sangatlah besar bagi beberapa sektor dan salah satunya sektor perbankan syariah di indonesia. Salah satu Dampak yang rasakan oleh perbankan syariah di indonesia yaitu aktivitas bisnis yang mana mempengaruhi kinerja dari keuangan perbankan dan disini sektor perbankan harus mampu bertahan ditengah pandemi dengan mengubah serta memperbaiki strategi dan juga membuat inovasi baru dalam menghadapi

tantangan ditengah hiruk-piruk permasalahan pada masa pandemi Covid-19 sekarang ini.

Pertama, Covid-19 memberikan dampak

terhadap aktivitas bisnis Perbankan Syariah di Indonesia dimana perbankan syariah merupakan perantara keuangan yang mempertemukan antara orang yang mempunyai kelebihan dana dengan orang yang tidak mempunyai dana kemudian dituntut untuk dapat berinteraksi dengan banyak orang. Sehingga berbagai kebijakan dikeluarkan perbankan salah satunya memberikan keringanan kepada pelaku Usaha UMKM dan Non UMKM berdasarkan penerbitan POJK No.11/POJK.03/2020. Kebijakan Bank Umum Syariah yaitu memberikan relaksasi kepada nasabah terhadap fasilitas pembiayaan seperti melalui penundaan pembayaran serta pemberian keringanan margin (bagi hasil) yang kurun waktu dan syaratnya disesuaikan dengan sektor ekonomi, kriteria, dan kondisi nasabah dengan mengacu pada POJK (Jefik Zulfikar, 2020). Dan kebijakan yang dikeluarkan merupakan strategi perbankan untuk bertahan dimasa pandemi.

Kemudian adapun tantangan Perbankan Syariah dalam memperbaiki aktivitas bisnisnya dengan merubah pola bisnis menjadi layanan bank berbasis digital pada sisi penghimpunan dana dan pembiayaan. Mengurai pembayaran secara Non Performing Finanacing (NPF). Dan mencari alternatif pasarbaru, khususnya pasar yang tidak terdampak signifikan dari sisi ekonomi oleh pandemi COVID-19 (Tahliani, 2020).

(11)

21

kita lihat bahwa kinerja keuangan perbankan syariah di indonesia yang diperhitungan menggunakan pendekatan sharia maqasid index (SMI) pada masa pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa kinerja keuangan sudah mencapai tujuannya, namun belum sepenuhnya dari ketiga bank umum syariah tersebut telah menerapkan program-program yang ada pada tujuan syariah. Pada Bank Umum Syariah (BUS) Bank BRI mendapatkan skor nilai paling rendah dari ketiga Bank Umum Syariah (BUS) lainnya, artinya Bank Umum Syariah (BUS) sudah berupaya melaksanakan tujuannya namun masih harus memaksimalkan setiap tujuan syariah secara optimal. Bank Umum Syariah (BUS) tidak mengalami dampak Covid-19 secara signifikan.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk dapat melihat dampak pandemi covid-19 terhadap kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia menggunakan pendekatan sharia maqasid index (SMI) ditinjau dari ketiga tujuan yaitu (i) Tahdzib Fard (pendidikan bagi individu), (ii) Iqamah ‘Adl (menegakkan keadilan), dan (iii) Jalb al-Maslahah (menciptakan kesejahteraan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bank BNI Syariah memiliki skor sharia maqasid index (SMI) tertinggi dibandingkan dengan Bank BRI Syariah dan Bank Syariah Mandiri. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan pada Bank BNI Syariah memiliki tingkat kinerja yang terbaik selama

pengamatan 2019-2020. Dengan nilai 1,579. Secara umum, perbankan syariah di Indonesia telah mengaktualisasikan ketiga tujuan syariah secara optimal, sehingga ke depannya pencapaian yang baik ini perlu ditingkatkan. Namun, perlu memperhatikan kembali kinerja berdasarkan

maqasid index ditahun berikutnya. Saran

Diharhapkan Bank umum syariah di indonesia dapat meningkatkan tujuan pendidikan individu agar sesuai dengan tujuan maqasid index. Analisis sharia maqasid index pada indikator kinerja kedua (tujuan penciptaan keadilan) sebaiknya mengukapkan ketiga rasio secara jelas berikut rasio fair returns, cheap products and services dan elimination injustice. Penelitian berikutkanya sebaiknya menambah jumlah sampel penelitian sehingga dapat mempresentasikan industri perbankan syariah secara nasional.

DAFTAR PUSTAKA

Afrianty, N. (2019). Analisis Kinerja Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (Bprs) Di Provinsi Bengkulu Dengan Pendekatan Sharia Maqasid Index (Smi). Jurnal Baabu

Al-Imi Ekonomi Dan Perbankan Syariah, 4(2), 208.

Afrinaldi. (2014). Analisa Kinerja Perbankan Syariah Indonesia Ditinjau Dari Maqasid Syariah : Pendekatan Syariah Maqasid Index ( SMI ) Dan Profitabilitas Bank

(12)

22

Syariah. Islamic Economic & Finance

(IEF) Universitas Trisakti, 24(1), 3.

Aisah, N., Puspitasari, N., & Mufidah, A. (2016). Analisis Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia dengan Pendekatan Sharia Maqashid Index ( Analysis of The Financial Performance of Islamic Banking in Indonesia with Sharia Maqashid Index Approach ). Artikel Ilmiah

Mahasiswa 2016, 3.

Amalia, R. (2020). Bagaimanakah Kinerja Bank Umum Syariah di Indonesia?: Penilaian dengan Sharia Maqashid Index (SMI).

Jurnal Ilmu Perbankan Dan Keuangan

Syariah, 2(1), 46–69.

https://doi.org/10.24239/jipsya.v2i1.22.46 -69

Anto, A., & Firmansyah, M. A. (2019). manajemen bank syariah. In Buku

Manajemen Bank Syariah (Issue September, pp. 23–24).

Cakhyaneu, A. (2018). Pengukuran Kinerja Bank Umum Syariah Di Indonesia Berdasarkan Sharia Maqashid Index (Smi).

Amwaluna: Jurnal Ekonomi Dan Keuangan Syariah, 2(2), 160. https://doi.org/10.29313/amwaluna.v2i2.3 753

Dr. Prof. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan Kombinasi (Mix Method). 404.

Fahmi Irham. (2011). Analisis Kinerja Keuangan, Panduan bagi Akademisi,

Manajer.

Hariyati, S. (2015). Persepsi Masyarakat Terhadap Pembangunan Jembatan Mahkota II di Kota Samarinda. Ejournal

Ilmu Pemerintahan, 3, 12.

Jefik Zulfikar. (2020). Peran Bank Syariah

Mandiri ( Bsm ). 5(2), 143.

Musolli, M. (2018). Maqasid Syariah: Kajian Teoritis dan Aplikatif Pada Isu-Isu Kontemporer. AT-TURAS: Jurnal Studi

Keislaman, 5(1), 62.

https://doi.org/10.33650/at-turas.v5i1.324 Mustafa Omar Mohammed, D. A. R. and F. M.

T. (2008). The Performance Measures of Islamic Banking Based on the Maqasid Framework. IIUM International Accounting Conference (INTAC IV), 3–4.

Mutia, E., & Musfirah, N. (2017). Pendekatan Maqashid Shariah Index Sebagai Pengukuran Kinerja Perbankan Syariah Di Asia Tenggara. Jurnal Akuntansi Dan

Keuangan Indonesia, 14(2), 185. https://doi.org/10.21002/jaki.2017.10 Nasution, D. A. D., Erlina, E., & Muda, I.

(2020). Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Perekonomian Indonesia. Jurnal

Benefita, 5(2), 212.

https://doi.org/10.22216/jbe.v5i2.5313 Ningsih, M. R., & Mahfudz, M. S. (2020).

Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Manajemen Industri Perbankan Syariah: Analisis Komparatif. Point, 2(1), 2–3. https://doi.org/10.46918/point.v2i1.576

(13)

23

Novilia Aisah. (2016). Analisis Kinerja Keuangan Perbakan Syariah di Indonesia Dengan Pendekatan Sharia Maqasid Index. In skripsi.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 2020. “Laporan Publikasi Perbankan”. "https://cfs.ojk.go.id/cfs. (n.d.).

Putri Diesy Fitriani. (2020). Analisis Komparatif Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmu Akuntansi Dan

Bisnis Syariah, 2(2), 114.

Rosanti, R. A. (2019). Telaah Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Dengan Pendekatan Sharia Maqashid Index Di Indonesia.

Prosiding Seminar Nasional & Call For

…, 10, 85.

http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php /sncp/article/view/1996

Silpa Hanoatubun. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap Perekonomian Indonesia. Jurnal

of Education, Psychology and Counseling,

2(1), 147.

https://doi.org/10.22216/jbe.v5i2.5313 Syafii, M., Sanrego, Y. D., & Taufiq, M. (2012).

An Analysis of Islamic Banking Performance: Maqashid Index Implementation in Indonesia and Jordania.

Journal of Islamic Finance, 1(1), 13–14.

Syofyan, A. (2017). Analisis Kinerja Bank Syariah dengan Metode Indeks Maqasid Syariah di Indonesia. Al-Masraf : Jurnal

Lembaga Keuangan Dan Perbankan, 2(2),

147.

https://journal.febi.uinib.ac.id/index.php/a lmasraf/article/view/113

Tahliani, H. (2020). Tantangan Perbankan Syariah dalam Menghadapi Pandemi Covid-19. Madani Syari’ah, 3(2), 101.

https://stai-binamadani.e-journal.id/Madanisyariah/article/view/205 Yenti Sumarni. (2020). Pandemi Covid-19:

Tantangan Ekonomi Dan Bisnis. Jurnal

Ekonomi Dan Perbankan Syariah, 6(2),

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu bagi penyandang Lupus penelitian ini juga dapat mengetahui penerimaan diri dan pemikiran yang positif yaitu husnuzan dari para penyandang SLE (Systemic Lupus

Hasil penelitian yang diperoleh adalah; (1) kinerja keuangan perbankan syariah pada masa pandemi Covid-19 masih baik dan positif, hanya perlu ditingkatkan jika

Scatter Diagram = adalah suatu diagram yang menggambarkan korelasi (hubungan) dari suatu penyebab atau faktor terhadap penyebab lain atau terhadap karakteristik

Kinerja keuangan adalah gambaran tentang setiap hasil ekonomi yang mampu diraih oleh perusahaan perbankan pada saat periode tertentu melalui aktifitas-aktifitas

Pada masa Pandemi COVID-19 atau saat COVID-19 masih menjadi ancaman, upaya penanggulangan krisis kesehatan harus diintegasikan dengan adaptasi kebiasaan baru

Menambah wawasan peneliti mengenai gambaran persepsi psikologis, distress psikologis dan strategi koping guru YPPM Al-Muttaqien kota Balikpapan saat bekerja ditengah

Dengan memanjat puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-MU peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisa Pengukuran Kinerja Keuangan Perbankan

Selain perbankan syariah yang memiliki peran terhadap UMKM dalam masa pandemi covid-19, Baitul Maal Wattamwil (BMT) yang merupakan lembaga keuangan mikro syariah juga