• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN SISTEM INFORMASI KOPERASI SIMPAN PINJAM GURU DAN PEGAWAI PADA KOPERASI SMK MANGGALA TANGERANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANGAN SISTEM INFORMASI KOPERASI SIMPAN PINJAM GURU DAN PEGAWAI PADA KOPERASI SMK MANGGALA TANGERANG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANGAN SISTEM INFORMASI

KOPERASI SIMPAN PINJAM GURU DAN PEGAWAI

PADA KOPERASI SMK MANGGALA TANGERANG

Dani Anggoro 1), Muhamad David Umar 2) , Ekalucy Vinanty 3), Donny Dananjaya 4) Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jakarta

Jl. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Jakarta Selatan, 12260 Telp: (021) 5853753, Fax : (021) 5853753

E-Mail : dani.anggoro@budiluhur.ac.id

ABSTRAK

Koperasi memiliki fungsi untuk mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggotanya dan membantu masyarakat sekitar koperasi sehingga tercipta peningkatan kesejahteraan ekonomi. Salah satu produk koperasi adalah simpan pinjam, dimana koperasi tersebut memiliki tujuan agar anggota dapat menyimpan uang dan juga dapat melakukan pinjaman kepada koperasi dengan bunga yang rendah. Namun, Pada Koperasi SMK Manggala Tangerang kegiatan tersebut belum terkomputerisasi sehingga menimbulkan masalah dalam input, proses maupun output. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dibuatkan suatu sistem yang terkomputerisasi. Rancangan sistem yang akan di gunakan adalah dengan menggunakan metodelogi berorientasi obyek. Analisa sistem yang sedang berjalan digambarkan dengan menggunakan activity diagram dan penjelasan proses yang akan dirancang dengan menggunakan use case diagram. Perancangan sistem yang dilakukan, menggunakan Class Diagram. Dari analisa dan perancangan yang dilakukan akan menghasilkan sebuah Rancangan Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Guru dan Pegawai yang bisa di implemantasikan pada tersebut untuk membantu pengelolaan data dan mungurangi kesalahan user.

Kata kunci : sistem informasi, koperasi, simpan pinjam, guru, berorientasi objek.

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggunaan alat bantu komputer sebagai salah satu sarana penunjang dalam sistem informasi dapat memberikan hasil yang lebih baik untuk output sebuah sistem, tentunya bila sistem didalamnya telah berjalan dengan baik. Koperasi memiliki fungsi untuk mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggotanya yang kemudian dapat dikembangkan meluas dan membantu masyarakat sekitar koperasi sehingga tercipta peningkatan kesejahteraan di bidang ekonomi. Salah satu produk koperasi adalah simpan pinjam, dimana koperasi tersebut memiliki tujuan agar anggota dapat menyimpan uang dengan aman dan juga dapat melakukan pinjaman kepada koperasi dengan bunga yang sangat rendah. Peneliti memilih Koperasi Guru dan Pegawai pada SMK Manggala Tangerang sebagai tempat studi kasus merupakan salah satu koperasi yang menyediakan produk koperasi simpan pinjam. Namun, kegiatan tersebut masih dilakukan secara manual atau belum terkomputerisasi sehingga menimbulkan masalah dalam input, proses maupun output. Berdasarkan uraian diatas, menjadikan faktor pendorong bagi peneliti dalam melakukan penelitian yang peneliti tuangkan dengan judul “Rancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam Guru dan Pegawai pada Koperasi SMK Manggala Tangerang dengan metodelogi Berorientasi Objek”.

1.2 Masalah

Berdasarkan hasil pengamatan dari penelitian yang dilakukan, peneliti mendapati beberapa masalah yang sering timbut diantaranya sebagai berikut:

a. Sering terjadi kesalahan atau tidak akuratnya dalam menyusun laporan yang dibutuhkan, karena harus mengumpulan dokumen-dokumen transaksi yang tidak beraturan di periode sebelumnya.

b. Informasi yang berhubungan dengan data keluar maupun masuk tidak dapat disajikan tepat waktu.

c. Terdapat dokumen-dokumen yang ada masih kurang informatif.

d. Semua arsip masih dalam bentuk kertas, sehingga tidak adanya backup data transaksi.

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu pihak koperasi dalam mengatasi masalah yang terjadi, diantaranya yaitu:

a. Membangun sistem informasi yang akan mendukung ketepatan data.

b. Meningkatkan mutu atau kualitas dalam pelayanan simpan maupun pinjam.

c. Mengurangi kesalahan-kesalahan dalam kalkulasi dan penulisan data yang terjadi pada saat transaksi maupun dalam pembuatan dokumen.

(2)

d. Agar proses pembuatan laporan dapat disajikan setiap waktu dan tidak membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatannya.

e. Seluruh dokumentasi dapat menjadi teratur dan terekam dengan lengkap agar tidak terjadi kecurangan.

1.4 Batasan Masalah

Peneliti membatasi permasalahan pada proses simpan pinjam mulai dari pendaftaran anggota koperasi, transaksi simpanan, transaksi peminjaman, pembayaran angsuran pinjaman dan pembuatan laporan yang dibutuhkan.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang peneliti lakukan adalah mengumpulkan data dengan:

a. Observasi

Peneliti melakukan tinjauan langsung ke lapangan untuk mengetahui proses bisnis yang dilakukan dan juga peneliti mendapat kesempatan untuk melihat sistem yang berjalan dalam pengolahan data.

b. Wawancara

Dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan dalam usaha mendapatkan informasi mengenai proses berjalan dan juga data yang peneliti butuhkan

c. Studi Kepustakaan

Dilakukan guna untuk mendapatkan informasi ataupun data tambahan yang sesuai dengan sistem usulan yang akan dibuat

d. Dokumentasi

Mengumpulkan dokumen yang terkait di Koperasi Guru dan Pegawai SMK Manggala Tangerang.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem

“Sistem secara sederhana dapat didefinisikan sebagai kelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk satu persatuan. Konsep umum sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur”. (Indrajani, 2011:48).

2.1.2 Pengertian Informasi

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih teratur, lebih berarti dan lebih berguna”. (Shelly, et al. 2009 : 514).

2.1.3 Konsep Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan

kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”. Tata Sutabri. (2012 : 13)

2.2 Konsep Analisa Sistem

Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2011) mengungkapkan bahwa “Analisa sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan , bagaimana yang bagus dan tidak bagus dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dengan sisem yang baru”.

2.3 Konsep Rancangan Sistem

Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2011), Definisi perancangan sebagai berikut : “upaya untuk mengkonstruksi sebuah sistem yang memberikan kepuasan akan spesifikasi kebutuhan fungsional, memenuhi target, memenuhi kebutuhan dari segi performansi maupun penggunaan sumber daya, kepuasan batasan pada proses desain dari segi biaya, waktu dan perangkat”.

2.4 Unified Modelling Leanguage (UML)

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (Object Oriented) UML tidak hanya merupakan sebuah bahasa pemograman visual saja, namun juga dapat secara langsung dihubungkan ke berbagai bahasa pemograman, seperti JAVA, C++, Visual Basic, atau bahkan dihubungkan secara langsung ke dalam sebuah object-oriented database. Bagitu juga mengenai pendokumentasian dapat dilakukan seperti requirement, arsitektur, desain, source code, project plan, tests, dan prototypes.

2.5 Analisa Berorientasi Objek

Tujuan analisa berorientasi objek yaitu untuk menentukan kebutuhan pemakai (user) secara akurat. Adapun model-model yang digunakan untuk analisa berorientasi pada obyek adalah sebagai berikut:

a. Activity Diagram

Diagram aktivitas menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Tindakan kondisional dilukiskan dengan cabang (branch) dan penyatuan (merge). Sebuah branch memilki sebuah transition masuk atau yang disebut dengan incoming transition dan beberapa transition keluar atau yang disebut dengan outgoing transition dari branch yang berapa keputusan-keputusan. Hanya satu dari outgoing transition yang dapat diambil, maka keputusan-keputusan tersebut harus bersifat mutually exclusive. [else] digunakan sebagai keterangan singkat yang menunjukan bahwa transition “else” tersebut harus digunakan jika semua keputusan yang ada pada branch salah.

(3)

b. Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah gambaran graphical dari beberapa atau semua aktor, use case, dan interaksi diantara komponen-komponen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun. Use Case Diagram menjelaskan manfaat suatu sistem. Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar.

c. Class diagram membantu dalam memvisualisasi

struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan hubungan antara kelas (inheritance, aggregation, association) dan penjelasan detail setiap kelas (method atau function atau behavior adalah apa yang dapat dilakukan oleh objek)

2.6 Pengertian Koperasi

Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara khusus mempersatukan diri untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka melalui pembentukan sebuah badan usaha yang dikelola secara demokratis.Menurut pasal 1 UU No.25/1992 yang dimaksud dengan koperasi adalah suatu badan usaha yang lebih memiliki dasar asas kekeluargaan. Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha menggerakan potensi sumberdaya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota.Karena sumberdaya ekonomi tersebut terbatas, dan dalam mengembangan koperasi harus mengutamakan kepentingan anggota, maka koperasi harus bekerja seefisien mungkin dan mengikuti prinsip-prinsip koperasi dan kaidah-kaidahnya.

2.6.1 Pengertian Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam didirikan untuk memberikan kesempatan kepada anggotanya memperoleh pinjam dengan modal dan bunga yang ringan, koperasi simpan pinjam berusaha untuk, ”mencegah para anggotanya terlibat dalam jeratan kaum lintah darat pada waktu mereka memerlukan sejumlah uang dengan jalan menggiatkan tabungan dan mengatur pemberian uang dengan bunga yang serendah-rendahnya.” Menurut Rudianto.(2010), koperasi simpan pinjam adalah kopersi yang bergerak dalam bidang pemupukan simpanan dana dari para anggotanya untuk kemudian dipinjamkan kembali kepada para anggota yang memerlukan bantuan dana. Kegiatan utama koperasi simpan pinjam adalah menyediakan jasa penyimpanan dan peminjaman dana kepada anggota koperasi.

2.7 Kajian Pustaka

Studi dan penelitian mengenai data Sistem Informasi pada Koperasi telah dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya sebagai berikut:

a. Sandra Wirianty : Pada koperasi simpan pinjam Tirta sendiri sudah menggunakan media komputer untuk menyimpan data tetapi belum menggunakan sistem informasi khusus. Sistem informasi dibuat berbasis web dengan teknik pemograman terstruktur, menggunakan bahasa pemograman PHP dan basis data MySQL. Tujuannya adalah memberikan kemudahan penyampaian informasi mengenai transaksi simpan pinjam anggota tersebut. Perancangan sistem digambarkan dengan ER- Diagram, Sistem yang dibuat merupakan sebuah aplikasi yang akan menampilkan laporan mengenai transaksi simpanan dan pinjaman per periode. Selain menampilkan laporan mengenai transaksi simpanan dan pinjaman. Metode yang di gunakan adalah metode SDLC (Software Development Life Cycle)

b. Anggraini Nova : melakukan peneliatian pada Koperasi Unit Desa Mandiri (KUD Mandiri), kegiatan utamanya adalah menyediakan jasa simpan pinjam bagi para anggotanya, sistem yang berjalan masih bersifat manual sehingga akan berpengaruh pada efisiensi waktu dan tenaga. Keamanan dan pengolahan datapun diragukan kebenaranya karena tidak menutup kemungkinan adanya kecurangan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sistem informasi simpan pinjam yang berbasis komputer yang dapat membantu meningkatkan kinerja dan dapat mengakomodasi transaksi simpan pinjam Proses transaksi yang sedang berjalan digambarkan menggunakan flowmap c. Joko Triono : Koperasi yang masih

menggunakan sistem manual memperlambat dalam pelayanan kepada anggota dan penyajian laporan yang dibutuhkan yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja koperasi secara keseluruhan dan mempengaruhi kepercayaan masyarakat kepada koperasi. Tujuan penelitian ini adalah membuat aplikasi komputer yang dapat memepercepat pelayanan kepada anggota dan menyusun laporan keuangan dengan cepat,tepat, dan akurat Perancangan sistem digambarkan dalam Data flow Diagram (DFD). d. Hayu Ratna : Pengelolaan keuangan pada

Koperasi Wanita Putri Harapan ini masih menggunakan sistem konvensional yaitu menggunakan buku dan Microsoft Excel. cara ini kurang efektif karena transaksi simpan pinjam yang terjadi semakin tinggi sehingga penghitungan juga semakin banyak. Tujuan menghasilkan sistem informasi simpan pinjam pada Koperasi Wanita Putri Harapan. Perancangan sistem digambarkan dalam Data flow Diagram (DFD) dan sistem dibuat dengan menggunakan bahasapemrograman PHP dan database MySQL.

(4)

3. ANALISA SISTEM 3.1 Tinjauan Organisasi

Koperasi Guru dan Pegawai SMK Manggala Tangerang merupakan sebuah koperasi yang bergerak dibidang simpan pinjam. Koperasi Guru dan Pegawai SMK Manggala Tangerang didirikan pada tahun 2000. Yang terletak di alamat Jl.HOS. Cokroaminoto Gg.H.Ilyas No.63 Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten. Tujuan utama yang melatar belakangi berdirinya koperasi ini adalah Membantu anggota untuk mempersatukan, menggerakkan, dan mengembangkan potensi, daya kreasi dengan usaha guru dan pegawai sehingga koperasi berfungsi sebagai wadah yang dapat menunjang dan membantu aktifitas anggotanya

3.2 Activity Diagram 3.2.1 Pendaftaran Anggota

Calon anggota datang menemui petugas koperasi, petugas koperasi memberikan formulir pendaftaran, kemudian calon anggota mengisi formulir pendaftaran dan menyerahkannya kembali ke petugas koperasi bersama dengan uang simpanan dan uang simpanan wajib, petugas koperasi menerima formulir pendaftaran beserta uang setelah itu petugas koperasi mencatat formulir pendaftaran ke buku besar dan membuat bukti simpanan yang kemudian di berikan kepada calon anggota.

Gambar 1. Activity Diagram Pendaftaran Anggota

3.2.2 Proses Peminjaman Uang

Anggota mengisi surat permohonan pinjaman, kemudian petugas koperasi akan memeriksa peminjaman terakhir anggota. Kemudian petugas koperasi akan mengecek apakah dana koperasi mencukupi atau tidak, jika dana koperasi mencukupi, petugas koperasi akan menyerahkan surat permohonan pinjaman ke ketua koperasi untuk ditandatangani, setelah menerima surat permohonan

pinjaman ketua koperasi selanjutnya menandatangani surat permohonan pinjaman, setelah menerima Surat Permohonan Pinjaman selanjutnya petugas koperasi akan mencatat peminjaman anggota ke buku besar dan membuat kwitansi peminjaman beserta uang.

Gambar 2. Activity Diagram Proses Peminjaman

3.2.3 Proses Angsuran Pinjaman

Anggota yang hendak membayar angsuran mengisi surat pembayaran angsuran dan memberikan uang angsuran tersebut ke petugas koperasi, kemudian petugas koperasi membuat bukti pembayaran angsuran dan mencatat pembayaran angsuran ke buku besar.

Gambar 3. Activity Diagram Pembayaran Angsuran

(5)

3.2.4 Proses Simpanan

Anggota yang hendak melakukan simpanan datang ke koperasi menemui petugas koperasi,

kemudian anggota menyerahkan sejumlah uang ke petugas koperasi, lalu petugas koperasi akan menanyakan jenis simpanan yang diinginkan oleh anggota, anggota memilih jenis simpanan, setelah memilih anggota memberitahukan jenis simpananan ke petugas koperasi, kemudian petugas koperasi akan mencatat jumlah uang yang diserahkan oleh anggota dan mencatat jenis simpanan anggota ke buku besar, setelah itu petugas koperasi membuat bukti simpanan dan menyerahkan bukti simpanan kepada anggota.

Gambar 4. Activity Diagram Proses Simpanan 3.2.5 Proses Pengambilan Simpanan

Anggota yang hendak melakukan penarikan uang datang ke koperasi menemui petugas koperasi, kemudian anggota mengajukan penarikan uang simpanan, selanjutnya petugas koperasi menanyakan jenis simpanan yang akan di ambil, jika simpanan yang akan diambil simpanan khusus maka petugas koperasi mengisi kwitansi penarikan uang simpanan khusus, namun jika jenis simpanan yang akan diambil simpanan hari raya maka petugas koperasi akan mengisi kwitansi penarikan uang simpanan hari raya yang selanjutnya petugas koperasi akan mengecek simpanan pokok anggota apakah sudah lunas atau belum, jika sudah lunas maka petugas koperasi akan memeriksa jenis simpanan yang akan dilakukan penarikan, jika simpanannya mencukupi untuk melakukan penarikan maka petugas koperasi akan menyerahkan kwitansi penarikan ke ketua koperasi untuk ditanda tangani, setelah di tanda tangani oleh ketua koperasi, kwitansi pengambilan simpanan akan diserahkan kembali ke petugas koperasi, kemudian setelah menerima bukti transaksi

tersebut maka petugas koperasi akan mencatat dalam buku besar dan selanjutnya menyerahkan uang yang di minta anggota, jika simpanan pokok belum lunas dan jenis simpanan khusus yang akan diambil tidak mencukupi maka petugas koperasi akan menolak pengajuan pengambilan simpanan khusus, apa bila jenis simpanan hari raya yang akan di ambil tidak mencukupi dan tanggal pengambilan masih jauh dari hari raya maka petugas koperasi akan menolak pengajuan pengambilan simpanan hari raya.

Gambar 5. Activity Diagram Pengembalian Simpanan

3.2.6 Proses Pembuatan Laporan

Setiap bulan petugas koperasi membuat laporan simpanan anggota, laporan simpanan, laporan pinjaman, dan laporan cicilan anggota untuk diserahkan ke ketua koperasi, kemudian ketua

(6)

koperasi menyerahkan laporan tersebut kepada pembina koperasi.

Gambar 6. Activity Diagram Pembuatan Laporan

3.2.6 Proses Pembagian SHU

Pada akhir periode selama 10 bulan petugas koperasi akan menghitung pemasukan koperasi dari jasa simpan pinjam, menghitung pengeluaran koperasi yang di pakai untuk rapat petugas koperasi, rapat anggota dan pengadaan laporan SHU Koperasi, serta akan menghitung Sisa Hasil Usaha (SHU), kemudian hasil akhir SHU akan diberikan kepada anggota.

Gambar 7. Activity Diagram Pembagian SHU 3.3 Use Case Diagram

Pada perancangan sistem ini, dibuat use case yang menggambarkan hubungan actor dengan sistem.

3.3.1 Use Case Diagram Master

a. UseCase : Entri Data Anggota

Petugas Koperasi menginput data anggota dalam form anggota. Nomer anggota dibuat otomatis oleh sistem, setelah semua data terinput data dapat menyimapanya.

b. UseCase : Entri Data Petugas

Petugas Koperasi menginput data petugas dalam form petugas. Nomor petugas dibuat otomatis oleh sistem, setelah semua data terinput data dapat menyimpannya.

c. UseCase : Entri Data Jenis Simpanan

Form ini berfungsi untuk menyimpan jenis simpanan yang menjadi acuan dalam bentuk simpanan di koperasi ini.

Gambar 8. Use Case Diagram Master 3.3.2 Use Case Diagram Transaksi

a. UseCase : Cetak Bukti Simpanan

Form simpanan di input oleh petugas koperasi, nomor simpanan dibuat otomatis oleh sistem, Bukti simpanan dapat dicetak setelah menekan tombol cetak pada form simpanan.

b. UseCase : Cetak Bukti Pinjaman

Setiap anggota dapat melakukan pinjaman, nomer pinjaman di input secara otomatis oleh sistem dan besar pinjaman petugas koperasi menginputnya secara manual, setelah semua data terinput maka petugas koperasi menyimpanya c. UseCase : Cetak Bukti Pengambilan

Anggota dapat melakukan pengambilan simpanan yang telah mereka simpan di koperasi, nomor pengambilan dibuat otomatis oleh sistem, jumlah pengambilan petugas koperasi menginputnya secara manual, data dapat di tambahkan ke list Setelah semua terisi data dapat di cetak.

d. UseCase : Cetak Bukti Angsuran

Anggota dapat melakukan angsuran pinjaman setiap harinya atau setiap bulan sesuai dengan jangka waktu yang telah di input sebelumnya di form pinjaman, Nomor Angsuran dibuat otomatis oleh sistem, Setelah semua data tampil maka petugas koperasi dapat cetak angsuran.

e. UseCase : Cetak Bukti SHU

Nomor SHU dan tahun SHU dibuat otomatis oleh sistem dan data dapat di tambahkan ke listview pengeluaran dengan fasilitas tombol tambah. Setelah semua telah terinput maka SHU dapat dicetak dengan tombol cetak maka SHU akan tercetak.

(7)

Gambar 9. Use Case Diagram Transaksi 3.3.3 Use Case Diagram Laporan

a. UseCase : Cetak Laporan Daftar Anggota Petugas Koperasi dapat mencetak laporan anggota melalui form menu utama di dalam menu laporan.

b. UseCase : Cetak Laporan Pinjaman

Petugas Koperasi dapat mencetak laporan pinjaman anggota melalui form menu utama di dalam menu laporan, untuk mencetak petugas koperasi dapat memilih periode yang di inginkan selanjutnya petugas koperasi dapat mencetaknya. c. UseCase : Cetak Laporan Simpanan

Petugas Koperasi dapat mencetak laporan simpanan anggota melalui form menu utama di dalam menu laporan, untuk mencetak petugas koperasi dapat memilih periode yang di inginkan selanjutnya petugas koperasi dapat mencetaknya. d. UseCase : Cetak Laporan SHU

Petugas Koperasi dapat mencetak laporan SHU anggota melalui form menu utama di dalam menu laporan, untuk mencetak petugas koperasi menginput manual tahun SHU yang di inginkan selanjutnya petugas koperasi dapat mencetaknya.

Gambar 10. Use Case Diagram Laporan 3.4 Rancangan Sistem

3.4.1 Class Diagram

Berdasarkan anlisa proses bisnis dan dokumen yang didapat maka diperoleh class diagram, sebagai berikut :

Gambar 11. Class Diagram 3.5 Struktur Tampilan

Struktur tampilan menu Rancangan Sistem Informasi Koperasi terdiri dari tiga form master, lima form transaksi dan empat laporan

Gambar 12. Struktur Tampilan 3.6 Rancangan Layar

3.6.1 Rancangan Layar Login

Form ini digunakan untuk login ke menu utama

(8)

3.6.2 Rancangan Layar Entri Data Petugas

Form ini digunakan untuk mengentri dan mengelola data petugas

Gambar 14. Rancangan Layar Entri Data Petugas

3.6.3 Rancangan Layar Entri Data Anggota

Form ini digunakan untuk mengentri dan mengelola data anggota

Gambar 15. Rancangan Layar Entri Data Anggota

3.6.4 Rancangan Layar Entri Data Jenis

Simpanan

Form ini digunakan untuk mengentri dan mengelola data Jenis Simpanan

Gambar 16. Rancangan Layar Entri Data Jenis Simpanan

3.6.5 Rancangan Layar Cetak Bukti Pinjaman

Form ini digunakan untuk mencetak bukti pinjaman.

Gambar 17. Rancangan Layar Cetak Bukti Pinjaman

3.6.6 Rancangan Layar Cetak Bukti

Simpanan

Form ini digunakan untuk mencetak bukti simpanan anggota

Gambar 18. Rancangan Layar Cetak Bukti Simpanan

3.6.7 Rancangan Layar Cetak Bukti

Pengambilan Simpanan

Form ini digunakan untuk mencetak bukti pengambilan simpanan anggota

Gambar 19. Rancangan Layar Cetak Bukti Pengambilan Simpanan

3.6.8 Rancangan Layar Cetak Bukti Angusan

Form ini digunakan untuk mencetak bukti angsuran pinjaman

(9)

Gambar 20. Rancangan Layar Cetak Bukti angusan

3.6.9 Rancangan Layar Cetak Bukti SHU

Form ini digunakan untuk mencetak bukti pembagian Sisa Hasul Usaha (SHU)

Gambar 21. Rancangan Layar Cetak Bukti SHU

3.7 Tampilan Keluaran Sistem

3.7.1 Tampilan Keluaran Cetak Bukti

Simpanan

Tampilan keluaran ini digunakan sebagai bukti simpanan anggota

Gambar 22. Tampilan Keluaran Cetak Bukti Simpanan

3.7.2 Tampilan Keluaran Cetak Bukti Pinjaman

Tampilan keluaran ini digunakan sebagai bukti pinjaman anggota

Gambar 23. Tampilan Keluaran Cetak Bukti Pinjaman

3.7.3 Tampilan Keluaran Cetak Bukti Pengambilan Simpanan

Tampilan keluaran ini digunakan sebagai bukti pengambilan simpanan anggota

Gambar 24. Tampilan Keluaran Cetak Bukti Pengambilan Simpanan

3.7.4 Tampilan Keluaran Cetak Bukti Angsuran

Tampilan keluaran ini digunakan sebagai bukti angusaran anggota

(10)

Gambar 25. Tampilan Keluaran Cetak Bukti Angsuran

3.7.5 Tampilan Keluaran Cetak Bukti SHU

Tampilan keluaran ini digunakan sebagai bukti Pembagian SHU per anggota

Gambar 26. Tampilan Keluaran Cetak Bukti SHU

4. Penutup 4.1 Kesimpulan

a. Penerapan sistem komputerisasi dapat meminimalkan kesalahan proses pengarsipan atau human error dan mempermudah pekerjaan. b. Penyimpanan data pada databaseyang

terkomputerisasi akan memudahkan akses kepada arsip. Ini berarti penyajian data atau informasi akan lebih cepat dan aman.

c. Metodelogi berorientasi objek dapat menjadi solusi dalam pembangunan dan pengembangan sistem, karena dalam prosesnya kita dapat memodelkan sistem dengan pendekatan paradigma obyek.

d. Dalam metodologi berorientasi obyek data dan proses dipisah sehingga kita menyelsaikan permasalahan ataupun dalam implementasi koding tidak begitu rumit.

e. Meminimalisasi penggunaan dokumen sehingga mempermudah pemrosesan data.

4.2 Saran

Berdasarkan permasalahan yang dihapai dan pengamatan selama menjalankan penelitian pada koperasi, maka agar sitem yang dirancang berjalan dengan baik, disarankan:

a. Agar dipersiapkan dukungan hardware dan software yang dapat mendukung jalannya sistem yang akan diterapkan.

b. Memberikan pelatihan kepada staf yang terkait dalam pengoprasian sistem, agar dapat berjalan dengan baik.

c. Pengecekan terhadap kebenaran data yang akan di entri agar informasi yang dihasilan sesuai dengan keinginan pengguna.

d. Disarankan melakukan Backup terhadap data secara periodik untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.

5. Daftar Pustaka

Anggraeni Nova. 2012. “Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam di KUD Mandiri Bayongbong”. Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut, 02-7339 Vol.09, No.05. STT Garut, 2012.

Indrajani. Perancangan Basis Data dalam All in 1. 2011. Edisi Pertama. Jakarta : PT. Alex Media Komputindo.

Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta : CV Andi Offset

Ratna Hayu. 2013. “Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Wanita Putri Harapan

Desa Jatigunung Kecamatan Tulakan

Indonesian”. Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 Vol. 2 No. 4 Universitas Surakarta, Oktober 2013.

Rudianto. 2010. Akuntansi Koperasi. Jakarta: Erlangga.Undang-Undang Nomor 17. 2012 Shelly. 2009. et al. Discovering Computers 2009

Complete. Canada : Nelson.

S. Rosa A, and Shalahuddin. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek), Modula, Bandung.

Tata Sutabri. 2012. Analisis Sistem Informasi. Edisi Satu. Yogyakarta : CV Andi Offset.

Triono Joko. 2013. “Penerapan Sistem Informasi Pada Koperasi Simpan Pinjam”. Jurnal Agri-tek Vol.14. No.2. Universitas Merdeka Madiun, September 2013.

Wirianty Sandra. 2010. “ Sistem Iinformasi Simpan Pinjam Berbasis Web Pada Koperasi Simpan Pinjam Tirta”. Telkom Applied Science School Repository.Oktober 2010.

Gambar

Gambar 2. Activity Diagram Proses  Peminjaman
Gambar 5. Activity Diagram Pengembalian  Simpanan
Gambar 6. Activity Diagram Pembuatan  Laporan
Gambar 9. Use Case Diagram Transaksi
+4

Referensi

Dokumen terkait

koperasi pada saat masuk menjadi anggota.. − Simpanan Wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota. kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan

Prosedur untuk melakukan simpan pinjam di koperasi pegawai pemerintah kota bandung (KPKB) ini cukup mudah, anggota mengajukan permohonan pada bagian simpan pinjam lalu

- Izin ini berlaku u ntuk melakukan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota Koperasi, calon anggota koperasi yang bersangkutan, Koperasi lain dan anggota koperasi lain sesuai

Tabungan Koperasi Wadi’ah adalah simpanan anggota / calon anggota pada Koperasi Simpan Pinjam (KOSPIN) JASA Layanan Syariah berdasarkan prinsip wadi’ah

Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam ialah Koperasi yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan-tabungan para anggota secara

Penerapan sistem pencatatan data simpanan dan pinjaman di KSP Mitra Mandiri Jetak perlu diperhatikan, karena dengan menerapkan sistem informasi simpan pinjam maka Koperasi Mitra

Pada gambar 6 Anggota yang ingin mengundurkan diri langsung konfirmasi ke bendahara. Kemudian bendahara akan mengecek data pinjaman dan data simpanan anggota. Jika

petugas koperasi juga merasa kesulitan dan membutuhkan waktu dalam mencari data informasi jumlah hutang anggota, data pembayaran angsuran dan pembayaran simpanan