• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

44

3.1 Tipe / Sifat Penelitian

Menurut Sugiyono pengertian metodologi dalam penelitian adalah “Merupakan cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.Penelitian menerangkan dalam suatu kerangka teoritis tertentu serta mengumpulkan data bagi pengujian empiris sampai dengan penyelesaian penarikan kesimpulan gejala sosial yang diteliti oleh metode penelitian. Metode adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan tehnik dan alat pengumpulan data.67

Dalam penelitian ini tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Adapun kegunaan dari tipe penelitian deskriptif ini adalah untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi obyek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut. Penelitian deskriptif juga berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan gambaran atau penegasan suatu konsep atau gejala, juga menjawab pertanyaan sehubungan dengan penelitian pada saat itu dan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci. 68

Penelitian deskriptif ditujukan untuk:

1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 2. Mengidentifikasikan masalah.

67 Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D Bandung Alphabeta 2006 hal 3 68 Sumanto, Metode Penelitian Sosial Dan Pendidikan Jakarta hal 30

(2)

3. Membuat perbandingan atau evaluasi.

3. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. 69

Pendekatan kuantitatif dalam penelitian sosial menekankan kepada pembuktian terhadap hubungan-hubungan antar variabel, atau keterpengaruhan antara variabel satu dengan lainnya, atau perbedaan sifat dan kemampuan dari beberapa variabel maupun identifikasi terhadap variabel. Sifat-sifat analisis seperti ini lebih tepat menggunakan alat-alat statistik dalam pengujian data di lapangan. Dengan demikian maka analisis kuantitatif menekankan pada empat hal yang dicari dari hubungan-hubungan variabel penelitian, yaitu persoalan hubungan, pengaruh, perbedaan, dan identifikasi.

Menurut Whitney metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.Penelitian tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. 70

Dengan melihat kegunaan dari tipe penelitian deskriptif, maka peneliti ingin mendeskripsikan pola jaringan komunikasi informal di organisasi SDIT Permata Hati.

3.2 Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian ilmiah, diperlukan metode yang tepat.Sesuai dengan pokok permasalahan penelitian ini yaitu ingin menganalisa pola jaringan komunikasi informal

69 Rakhmat Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi Bandung PT.Remaja Rosdakarya 2002 hal 24 70 Nazir Moh, Op Cit hal 54-55

(3)

organisasi SDIT Permata Hati maka metode penelitian yang digunakan adalah analisis jaringan komunikasi.

Analisis jaringan komunikasi adalah suatu metode penelitian untuk mengidentifikasi struktur komunikasi dalam suatu sistem, di mana data hubungan mengenai arus komunikasi dianalisis dengan menggunakan beberapa tipe hubungan-hubungan interpersonal sebagai unit-unit analisis. Analisis jaringan komunikasi mendeskripsikan hubungan-hubungan antar unsur dan hubungan dengan struktur komunikasi interpersonal. Analisis jaringan komunikasi memungkinkan pemahaman struktur sosial sebagai suatu proses komunikasi. 71

Rogers & Kincaid dalam buku Communication Network mengatakan bahwa analisis jaringan komunikasi adalah sebuah metode riset untuk mengidentifikasi struktur komunikasi dalam sebuah sistem, di mana data yang berhubungan dengan arus komunikasi dianalisis dengan menggunakan tipe-tipe hubungan interpersonal sebagai unit analisisnya. Sedangkan struktur komunikasi didefinisikan sebagai susunan dari elemen-elemen yang berbeda yang dapat dikenal melalui satu pola arus komunikasi dalam suatu sistem.72

3.3 Populasi dan Sample

Menurut Masri Singarimbun populasi adalah “Jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga-duga“73 Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan SDIT Permata Hati yang berjumlah 26 orang. Pengertian sampel menurut Jalaluddin

71 Setiawan Bambang & Ahmad Muntaha Op Cit hal 1.14

72 Dalam Kriyantono Rahmat, Tehnik praktis Riset Komunikasi Jakarta kencana Prenada Media 2007 hal 315 73 Singarimbun Masri, Sofian Effendi Metode Penelitian Survey, LP3ES hal.67

(4)

Rahmat adalah “sebagian dari kumpulan obyek penelitian populasi yang dipelajari dan diamati.74

Sampel dalan penelitian ini adalah guru dan karyawan dari SDIT Permata Hati yang berjumlah 26 orang. Sedangkan tehnik penarikan sampel dengan menggunakan

snowball sampling, dengan sistem total sampling atau sensus. Alasan menggunakan Total Sampling karena analisis jaringan komunikasi ingin melihat pola keterhubungan setiap

anggota klik dalam berkomunikasi sehingga diketahui peran masing-masing dari anggota jaringan tersebut secara keseluruhan.

3.4 Tehnik Pengumpulan Data 3.4.1 Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber data ini bisa diperoleh dari responden subyek penelitian, dari hasil pengisian kuosioner, wawancara dan observasi. 75

Data primer dikumpulkan melalui: 0. Kuesioner

Yaitu penyelidikan mengenai suatu masalah yang menyangkut kepentingan orang banyak dengan jalan mengedarkan formulir atau dasar pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada sejumlah responden unutk mendapat jawaban tanggapan dan respon tertulis penuh.

0. Wawancara

74 Rahmat Djalaludin, Metode Penelitian Komunikasi PT.Remaja Rosdakarya hal.78 75 Kriyantono Rahmat, Op Cit hal 43

(5)

Yaitu menyampaikan beberapa pertanyaan secara lisan kepada orang-orang yang berkompeten dengan obyek penelitian yang digunakan sebagai penunjang atau pelengkap dari data.

3. Observasi

Yaitu melihat secara langsung kegiatan pada perusahaan untuk memperoleh gambaran mengenai kegiatan tersebut.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua/sekunder karena itu data sekunder bersifat melengkapi data primer dengan mencari studi kepustakaan yang ada hubungannya dengan pembahasan penelitian ini. 76

Data Sekunder dikumpulkan melalui 1. Kepustakaan

Yaitu sebagai pedoman dasar dalam melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan teori teori yang berhubungan langsung terhadap masalah yang sedang dihadapi berupa referensi buku, majalah buletin dan sebagainya.

3.5 Definisi Konsep

1. Jaringan komunikasi merupakan suatu rangkaian hubungan di antara individu-individu dalam suatu sistem sosial sebagai akibat terjadinya pertukaran informasi di antara individu-individu tersebut, sehingga membentuk pola-pola atau model jaringan komunikasi tertentu.

76 Kriyantono Rahmat, Op Cit hal 44

(6)

2. Analisis Jaringan Komunikasi pada prinsipnya merupakan metode penelitian untuk mengidentifikasi struktur komunikasi dalam suatu sistem, di mana data hubungan mengenai arus komunikasi dianalisis dengan menggunakan beberapa tipe hubungan-hubungan interpersonal sebagai unit-unit analisis.

3. Analisis Jaringan Komunikasi Informal terdiri dari individu-individu yang saling berhubungan melalui pola arus komunikasi yang bersifat informal (unformally) yang berada di luar struktur formal yang dimotivasi oleh kebutuhan individu untuk berinteraksi dan menjadi bagian dari lingkungannya. Jaringan komunikasi informal merupakan kepuasan kepada karyawan terhadap kebutuhan akan individu.

4. Peran-Peran dalam Jaringan Komunikasi Informal

1. Klik, adalah sebuah kelompok individu yang paling sedikit separuh dari kontaknya, merupakan hubungan-hubungan dengan anggota-anggota lainnya. 2. Penyendiri (Isolate), adalah mereka yang hanya melakukan sedikit kontak atau

bahkan tidak melakukan kontak sedikitpun dengan anggota-anggota lainnya. 3. Jembatan (Bridge), adalah seorang anggota klik yang memiliki sejumlah kontak

yang lebih menonjol dalam kontak antar kelompok.

2. Penghubung (Liason) adalah orang yang mengkaitkan atau menghubungkan dua kelompok atau lebih tetapi ia bukan salah satu kelompok yang dihubungkan tersebut.

5. Penjaga gawang (Gate Keepers), adalah orang yang secara strategis ditempatkan dalam jaringan agar dapat melakukan pengendalian atas pesan apa yang akan disebarkan.

(7)

6. Pemimpin pendapat (Opinion Leader) adalah orang tanpa jabatan formal dalam semua sistem sosial, yang membimbing pendapat dan mempengaruhi orang-orang dalam keputusan.

7. Kosmopolit (Cosmopolite) adalah individu yang melakukan kontak dengan dunia luar dengan individu-individu di luar organisasi.

5. Model-Model Jaringan Komunikasi Informal

5. Model Lingkaran (Circle), Model ini tidak memiliki pemimpin, semua anggota posisinya sama. Mereka memiliki kekuatan yang sama untuk mempengaruhi kelompok. Setiap anggota bisa berinteraksi dengan dua anggota lain yang terdekat.

6. Model Roda (Wheel) Model ini memiliki pemimpin yang jelas, yaitu posisinya di pusat. Pemimpin merupakan satu-satunya orang yang dapat mengirimkan dan menerima pesan dari semua anggota. Jika seorang anggota ingin berkomunikasi dengan anggota lainnya, maka pesannya harus disampaikan melalui pemimpinnya.

7. Model Huruf “Y”, model ini relatif kurang tersentralisasi dibandingkan model lainnya. Pada struktur “Y” juga terdapat pemimpin yang jelas (orang ketiga dari bawah). Anggota-anggota yang lain berperan sebagai pemimpin kedua (orang dari bawah). Anggota ini dapat mangirimkan dan menerima pesan dari dua orang lainnya. Komunikasi ketiga anggota lainnya hanya dengan satu orang lainnya.

8. Model Rantai (Chain), model ini sama dengan model lingkaran akan tetapi anggota yang di bagian ujung hanya dapat berkomunikasi dengan satu orang

(8)

saja. Keadaan terpusat juga terdapat di sini, yang berada di posisi tengah lebih berperan sebagai pemimpin dari pada mereka yang berada di posisi lain.

0. Model saluran Bebas (All-Channel), Model saluran bebas atau model bintang hampir sama dengan model lingkaran, dalam arti semua anggota adalah sama dan semuanya juga memiliki kekuatan yang sama untuk mempengaruhi anggota lainnya. Akan tetapi dalam model saluran bebas, setiap anggota bisa berkomunikasi dengan setiap anggota lainnya. Model ini memungkinkan adanya partisipasi anggota secara maksimal.

3.6 Operasionalisasi Konsep

Berdasarkan judul dan tujuan penelitian yaitu ingin mengetahui peran-peran yang ada dalam jaringan komunikasi informal di organisasi SDIT Permata Hati, dan untuk mengetahui derajat keterhubungan klik dalam jaringan komunikasi informal di organisasi SDIT Permata Hati, maka operasionalisasi konsep berbentuk:

Variabel Dimensi Indikator

Peran-peran dalam jaringan Komunikasi Informal

Klik -Adanya kesamaan dalam suatu hal yang membuat mereka melakukan kontak komunikasi dan saling berhubungan

Penyendiri (Isolate) -Adanya keengganan untuk melakukan kontak komunikasi.

(9)

dilakukan dan kurang mengetahui informasi yang beredar

Jembatan (Bridge) -Adanya anggota sebuah klik yang memiliki sejumlah kontak yang menonjol dalam melakukan kontak komunikasi antar kelompok

Penghubung (Liason) -Adanya individu yang menghubungkan dua kelompok atau lebih tetapi ia bukan anggota salah satu kelompok yang dihubungkan tersebut

Penjaga gawang (Gate keeper)

-Adanya individu yang memiliki posisi strategis dalam sebuah jaringan.

-Adanya individu yang melakukan pengendalian atas penyebaran pesan

Pemimpin pendapat ( Opinion Leader)

-Adanya individu yang membimbing pendapat dan dapat mempengaruhi orang-orang dalam sebuah keputusan dan tidak terikat oleh jabatan formal

Kosmopolit -Adanya kontak dengan dunia luar atau organisasi lain dan kontak dengan individu-individu di luar organisasi

(10)

Variabel Dimensi Indikator Bentuk-bentuk Jaringan Komunikasi Informal Model Lingkaran (Circle)

- Tidak memiliki Pemimpin.

-Memiliki kekuatan yang sama untuk saling mempengaruhi.

-Setiap anggota berinteraksi dengan dua orang anggota lain yang terdekat.

Model Roda (Wheel) -Memiliki pemimpin yang jelas.

-Hanya pemimpinyang dapat mengirim dan menerima pesan dari anggota.

-Penyampaian komunikasi dari anggota dengan anggota lainnya, pesannya hanya melalui pemimpin

Model huruf “Y” -Pemimpin adalah orang ketiga dari bawah. -Anggota yang lain berperan sebagai pemimpin kedua

-Anggota dapat mengirim dan menerima pesan dari dua orang lainnya.

-Komunikasi ketiga anggota lainnnya hanya dengan satu orang lainnya.

Model rantai (Chain) -Anggota di bagian ujung hanya dapat berkomunikasi dengan satu orang saja. -Anggota di posisi tengah lebih berperan

(11)

sebagai pemimpin daripada anggota lain Model Saluran bebas

(All Channel)/bintang

-Semua anggota memiliki peran yang sama -Setiap anggota berkomunikasi dengan setiap anggota lainnya.

-Partisipasi anggota dapat dilakukan secara maksimal

3.7 Tehnik Analisa Data

Dalam penelitian ini maka proses dalam tehnik pengambilan data adalah dengan metode sosiometri, metode ini digunakan untuk menemukan, menuliskan dan mengevaluasi status sosial, struktur sosial dan perkembangan atau proses dari gejala-gejala dengan cara mengukur besarnya penolakan serta penerimaan antara individu-individu dalam kelompok. Dalam analisis peran jaringan komunikasi ini juga dicantumkan satu pertanyaan khusus yang disebut pertanyaan sosiometris, pertanyaan ini akan diolah menjadi gambar sosiogram hubungan, dan dalam gambar sosiogram inilah akan tampak adanya jaringan komunikasi. 77

Data sosiometri juga digunakan untuk mendeskripsikan hubungan-hubungan sosial yang ada di antara individu-individu dalam kelompok. Untuk mengukur pilihan dan memahami hubungan antara individu dengan mengukur pilihan mereka, dengan siapa mereka memilih untuk berinteraksi atau berkomunikasi secara informal.

(12)

Tehnik dasar sosiometri adalah dengan tes sosiometri. Setiap orang dalam kelompok disuruh memilih orang lain dalam kelompok tersebut, mana yang paling disukai dalam situasi khusus. Misalnya disuruh menyebutkan lima atau enam orang yang disukainya. Dari hasil penelitian tadi nantinya bisa dilihat orang yang paling disukai dan orang yang kurang disukai.

Dalam pengertian lain, sosiometri merupakan sebuah konsepsi psikologis yang mengacu pada suatu pendekatan metodologis dan teoritis terhadap kelompok yang merasa tertarik satu sama lain akan lebih banyak melakukan tindakan komunikasi. Sebaliknya individu-individu yang saling menolak,hanya sedikit atau kurang melaksanakan tindakan komunikasi atau biasa disebut dengan derajat integrasi. 78

Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur derajat keterhubungan klik adalah: 79

Indeks Keterhubungan = Kontak-kontak Nyata (actual contact) Kemungkinan hubungan (possible contact)

78 Sendjaja S Djuarsa, Op Cit hal 3.30

Referensi

Dokumen terkait

Berdasar pada pendapat para ahli, akhirnya dapat disimpulkan beberapa fungsi bahasa kias yang pada dasarnya memiliki pendapat yang hampir sama bahwa kesemuanya itu

perkembangan kreativitas anak belum berkembang dengan baik. Dari jumlah 18 anak terdapat 9 anak yang kreativitasnya belum berkembang dengan optimal. Hal ini terlihat

Grubi merupakan salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di Jawa Tengah. Grubi biasanya terbuat dari ubi jalar. Masalah yang terjadi pada pengembangan terhadap

Ruang isolasi adalah ruangan khusus yang terdapat di rumah sakit yang merawat pasien dengan kondisi medis tertentu terpisah dari pasien lain ketika mereka mendapat perawatan

Dengan demikian PDRB merupakan variabel yang dominan mempengaruhi Pengangguran Terbuka karena merupakan satu-satunya varibel bebas yang mempunyai nilai beta terbesar

Dari segi berat atau ringannya hukuman, maka hukum pidana Islam dapat dibedakan menjadi (a) jarimah hudud, (b) jarimah qishash, dan (c) jarimah ta’zir.. Dari segi unsur

Menimbang, bahwa permohonan banding dari Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat II, telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi

Bidang Bina Upaya Kesehatan dan Kefarmasian dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Bidang Bina Upaya Kesehatan