• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI POLINDES DESA GIRIKERTO KECAMATAN SINE KABUPATEN NGAWI TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI POLINDES DESA GIRIKERTO KECAMATAN SINE KABUPATEN NGAWI TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG

PERAWATAN PAYUDARA DI POLINDES

DESA GIRIKERTO KECAMATAN SINE

KABUPATEN NGAWI

TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh : ARDIANI PRAMUDHITA

NIM : B09.066

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ”Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Payudara di Polindes Desa Girikerto, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi

”.

Karya Tulis Imiah ini disusun guna memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Diploma III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Imiah ini tidak dapat tersusun dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi Diploma III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Ernawati, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis.

4. Ibu Sri Arinah, Amd. Keb Kepala Polindes Desa Girikerto, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.

6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

(5)

v

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, 2013

(6)

vi

Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013

Ardiani Pramudhita B09.066

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI POLINDES DESA GIRIKERTO KECAMATAN SINE

KABUPATEN NGAWI TAHUN 2013 xiv + 36 halaman + 14 lampiran + 4 tabel + 5 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : AKI di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 228/100.000 kelahiran, salah satu penyebabnya adalah infeksi dan peradangan payudara, pencegahannya yaitu dengan perawatan payudara. Hasil studi pendahuluan pada bulan Oktober 2012 dari wawancara 10 ibu nifas didapatkan, 1 responden (10%) mempunyai tingkat pengetahuan baik, 2 responden (20%) mempunyai tingkat pengetahuan cukup dan 7 responden (70%) mempunyai tingkat pengetahuan kurang.

Tujuan : Adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara dalam kategori baik, cukup dan kurang.

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode diskriptif kuantitatif, lokasi penelitian ini dilaksanakan di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013, dengan populasi 30 orang dan sampel 30 orang maka teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling, instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner, dan analisis data dalam penelitian ini adalah analisis univariate. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuan ibu nifas di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi mempunyai tingkat pengetahuan cukup tentang perawatan payudara yaitu sebesar 18 orang (60%), sebanyak 5 responden (17%) mempunyai pengetahuan baik dan sebanyak 7 responden (23%) mempunyai pengetahuan kurang.

Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi adalah cukup yaitu 18 responden (60%).

Kata Kunci : Pengetahuan, Perawatan payudara, Ibu nifas. Kepustakaan : 20 literatur (Tahun 2003 – 2011)

(7)

vii MOTTO

j Berhenti di tengah perjalanan akan lebih sulit dan terasa lebih melelahkan daripada terus berjalan hingga sampai ke tujuan

j Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali

j Sesungguhnya setiap kesulitan itu pasti disertai dengan kemudahan (QS. Al-insyiroh : 6)

j Jadikanlah ilmu itu sebagai lentera dalam menempuh hidupmu, karena dengan ilmu itu manusia dapat menghargai dan dihargai orang lain, dan dengan ilmu itu pula manusia laksana seorang raja.

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan :

1. Bapak dan mamahku tercinta terimakasih atas do’a restu dan kasih sayang serta perhatiannya yang luar biasa selama ini. 2. Suamiku (Mahfud) tercinta yang selalu

memberiku inspirasi dan semangat dalam keadaan apapun.

3. Kakak, adik dan anakku (Dzaky) tersayang yang selalu memberikan dukungan dan selalu menemani juga menghiburku.

4. My inspiration woman (ibu Ernawati, S.ST) terima kasih atas bimbingannya yang selalu memberi inspirasi dan masukan kepadaku selama ini.

5. Seluruh dosen dan staff karyawan STIKes Kusuma Husada Surakarta, terima kasih atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan. 6. Semua teman-teman seperjuanganku dalam

menempuh pendidikan ini, sukses buat kita semua

(8)
(9)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

CURICULUM VITAE ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Keaslian Studi Kasus... 4

F. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ... 8

1. Pengetahuan ... 8

a. Pengertian Pengetahuan ... 8

(10)

x

c. Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif ... 9

d. Pengukuran Pengetahuan ... 11

2. Nifas ... 11

a. Pengertian Nifas ... 11

b. Tahapan Masa Nifas ... 12

3. Perawatan Payudara Pasca Persalinan ... 12

a. Pengertian Perawatan Payudara ... 12

b. Tujuan Perawatan Payudara ... 13

c. Manfaat Perawatan Payudara ... 13

d. Persiapan Alat ... 13

e. Teknik Perawatan Payudara ... 14

f. Perawatan Puting Susu ... 16

B. Kerangka Teori ... .18

C. Kerangka Konsep ... 19

BAB III METODOLOGI LAPORAN KASUS A. Jenis Penelitian ... 20

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 21

D. Instrumen Penelitian ... 22

E. Teknik Pengumpulan Data ... 25

F. Variabel Penelitian ... 25

G. Definisi Operasional ... 26

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ... 26

I. Etika Penelitian ... 29

(11)

xi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian...31

B. Hasil Penelitian...31 C. Pembahasan...32 D. Keterbatasan Penelitian...34 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan...36 B. Saran...36 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kisi-kisi Pernyataan ... 22

Tabel 3.2. Definisi Operasional ... 26

Tabel 4.1. Distribusi frekuensi SD dan Mean ... 32

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar. 2.1. Pengurutan pertama ... 13

Gambar. 2.2. Pengurutan kedua ... 14

Gambar. 2.3. Pengurutan ketiga ... 14

Gambar. 2.4. Kerangka Teori ... 16

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal Lampiran 3. Surat Balasan dari Lahan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas Lampiran 5. Surat Balasan dari Lahan

Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan dalam rangka pembuatan Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 7. Surat Balasan

Lampiran 8. Surat Permohonan Responden Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 12. Hasil Validitas dan Reliabilitas Lampiran 13. Tabulasi Data Penelitian Lampiran 14. Lembar Konsultasi

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Derajat kesehatan suatu negara ditentukan oleh beberapa indikator, salah satu indikator tersebut adalah Angka Kematian Ibu (AKI). AKI menurut Data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 diperoleh AKI masih cukup tinggi yaitu 228/100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih diatas target nasional yaitu sebesar 102/100.000 kelahiran hidup (Depkes, 2008).

Penyebab utama kematian ibu di Indonesia yaitu perdarahan (27%), eklampsi (23%) dan infeksi (11%) (Depkes, 2010). Data terbaru Dinas Kesehatan Jawa Timur 2011 menyatakan bahwa dari 100.000 kelahiran ada 105 ibu yang meninggal saat melahirkan. Penyebab kematian ibu pasca melahirkan di Jawa Timur adalah karena perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, jantung dan infeksi. Infeksi yang tidak ditangani dengan benar akan dapat berakibat pada kematian ibu. Salah satunya yaitu infeksi dan peradangan pada payudara.

Dalam masa nifas dapat terjadi infeksi dan peradangan pada payudara, infeksi terjadi melalui luka pada puting susu, tetapi mungkin juga melalui peredaran darah. Tanda-tandanya adalah rasa panas dingin disertai dengan kenaikan suhu, penderita merasa lesu dan tidak nafsu makan. Penyebab infeksi biasanya staphylococcus aureus, payudara membesar, nyeri dan pada suatu

(16)

2

tempat kulit merah, membengkak sedikit, dan nyeri pada perabaan. Oleh karena itu perlu pencegahan salah satunya dengan perawatan payudara (Prawirohardjo, 2006).

Perawatan payudara bertujuan untuk memelihara kebersihan payudara agar terhindar dari infeksi, meningkatkan produksi ASI dengan merangsang kelenjar-kelenjar air susu melalui pemijatan, mencegah bendungan ASI, menguatkan puting (Saryono dan Pramitasari Roischa, 2009).

Peran bidan dalam mengurangi angka kejadian infeksi nifas pada payudara adalah memberikan KIE tentang perawatan payudara, memberikan penyuluhan kepada ibu nifas agar tetap menjaga kebersihan payudaranya terutama pada puting susu, memberikan penyuluhan kepada ibu nifas tentang tanda-tanda infeksi pada payudara.

Berdasarkan studi pendahuluan di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi, persalinan pada bulan 1-31 September 2012 sebanyak 20 persalinan. Dari hasil wawancara 10 ibu nifas didapatkan, 1 responden (10%) mempunyai tingkat pengetahuan baik, 2 responden (20%) mempunyai tingkat pengetahuan cukup dan 7 responden (70%) mempunyai tingkat pengetahuan kurang.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengambil judul “Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi Tahun 2013”.

(17)

3

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi?”.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi pada tingkat pengetahuan baik.

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi pada tingkat pengetahuan cukup.

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi pada tingkat pengetahuan kurang.

(18)

4

D. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Untuk menambah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang perawatan payudara.

2. Bagi Peneliti/diri sendiri

Menambah ilmu pengetahuan, wawasan dan sekaligus untuk mengasah ketajaman berfikir secara kritis melalui penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara, peneliti dapat mengaplikasikan teknik perawatan payudara pada ibu nifas dengan benar. 3. Bagi Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi

Dapat digunakan sebagai acuan dan masukan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dengan meningkatkan pengetahuan ibu nifas melalui penyuluhan-penyuluhan tentang perawatan payudara.

E. Keaslian Penelitian

1. Eka Prawati (2009), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Teknik Perawatan Payudara di RB Prasasti Mojolaban”. Metode penelitian deskriptif. Populasi yang digunakan seluruh ibu nifas pada bulan April-Mei 2009 sejumlah 20 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan baik pada responden dengan

(19)

5

pendidikan SMA sebanyak 3 responden (15%), sedangkan untuk pendidikan SMP dan SD tidak ada yang mempunyai tingkat pengetahuan baik.

2. Ika Ayuning Tyas (2010), dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara di BPS Kamilah Purwosari Surakarta”. Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang ada di BPS Kamilah Purwosari pada bulan Juni 2010 sejumlah 30 responden dengan menggunakan teknik total sampling. Alat pengumpulan data menggunakan format kuesioner. Hasil penelitian gambaran pengetahuan perawatan payudara saat nifas di BPS Kamilah Purwosari Surakarta tahun 2010 mayoritas 6 responden (20%) mempunyai pengetahuan baik, 20 responden (66.67%) mempunyai pengetahuan cukup dan 4 responden (13.33%) mempunyai pengetahuan kurang.

3. Septialina Dwi Tarrochim (2011), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara di Rumah Bersalin Fajar Nugroho Sukoharjo”. Metode penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi yang digunakan semua ibu nifas pada bulan februari-Maret 2011 di RB Fajar Nugroho sejumlah 20 orang. Alat pengukuran data menggunakan format kuesioner. Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di RB Fajar Nugroho sebanyak 13 responden (65%) mempunyai pengetahuan cukup baik, sebanyak 5 responden (25%) mempunyai pengetahuan baik, 2 responden

(20)

6

(10%) mempunyai pengetahuan kurang baik dan 0 responden (0%) mempunyai pengetahuan tidak baik.

Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian sebelumnya adalah judul, populasi, sampel, tempat dan waktu penelitian. Persamaannya yaitu jenis variabel tunggal dan metode yang digunakan deskriptif kuantitatif.

F. Sistematika Penulisan

Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari lima BAB yaitu : BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terdiri dari tinjauan teori yang berisi (pengertian pengetahuan, faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, pengertian nifas, pengertian perawatan payudara, tujuan perawatan payudara, manfaat perawatan payudara, persiapan alat, teknik perawatan payudara, perawatan puting susu), kerangka teori, kerangka konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini terdiri dari jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi

(21)

7

operasional, metode pengolahan dan analisa data, etika penelitian, jadwal penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini terdiri dari gambaran umum tempat penelitian, hasil penelitian, pembahasan dan keterbatasan.

BAB V PENUTUP

Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA

(22)

8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan melalui kulit (Notoatmodjo, 2010).

b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan 1) Umur

Bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada

pertambahan pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang (Notoatmodjo, 2010).

2) Lingkungan

Lingkungan memberikan pengaruh pertama bagi seseorang, dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat kelompoknya. Dalam lingkungan seseorang akan memperoleh pengalaman yang akan berpengaruh pada cara berfikir seseorang (Kusumawati, 2004).

(23)

9

3) Kultur/Budaya

Budaya berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang, karena informasi-informasi yang baru akan disaring kira-kira sesuai dengan budaya yang ada dan kepercayaan yang dianut (Nasution, 2004).

4) Informasi

Informasi akan berpengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya TV, radio atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang (Notoatmodjo, 2010).

5) Pendidikan

Pendidikan akan mempengaruhi daya serap seseorang terhadap informasi yang diterimanya. Dengan pendidikan yang cukup baik terjadi proses pertumbuhan, perkembangan dan perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik dan matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat (Notoatmodjo,2010).

c. Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif

Menurut Notoadmojo (2010), dalam domain kognitif berkaitan dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berpikir, berinteraksi, analisa, memecahkan masalah dan lain-lain) yang berjenjang sebagai berikut :

1) Tahu (Knowledge)

Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa adanya. Termasuk dalam kategori ini adalah kemampuan mengenali atau

(24)

10

mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang pernah berhasil di himpun atau dikenali (recall of facts).

2) Memahami (Comprehension)

Pemahaman diartikan dicapainya pengertian (understanding) tentang hal yang sudah kita kenali. Karena sudah memahami hal yang bersangkutan maka juga sudah mampu mengenali hal tadi meskipun diberi bentuk lain. Termasuk dalam jenjang kognitif ini misalnya kemampuan menterjemahkan, menginterpretasikan, menafsirkan, meramalkan dan mengeksplorasikan.

3) Menerapkan (Aplication)

Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan hal yang sudah dipahami ke dalam situasi dan kondisi yang sesuai.

4) Analisa (Analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan hal tadi menjadi rincian yang terdiri unsur-unsur atau komponen-komponen yang berhubungan antara yang satu dengan lainnya dalam suatu bentuk susunan berarti.

5) Sintesis (Syntesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun kembali bagian-bagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang mengandung arti tertentu.

(25)

11

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk membandingkan hal yang bersangkutan dengan hal-hal serupa atau setara lainnya, sehingga diperoleh kesan yang lengkap dan menyeluruh tentang hal yang sedang dinilainya (Notoatmodjo, 2010).

d. Pengukuran Pengetahuan

Menurut Riwidikdo (2010), tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang dapat dibagi menjadi 3 tingkat:

1) Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD

2) Pengetahuan cukup : Mean – 1SD ” x ” mean +1SD

3) Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD

2. Nifas

a. Pengertian Nifas

Nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari lepasnya plasenta sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil (Eny Retna dan Diah Wulandari, 2010).

Masa nifas disebut juga masa post partum adalah waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim, sampai 6 minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali organ-organ yang berkaitan dengan kandungan yang mengalami perubahan (Suherni, 2009).

(26)

12

b. Tahapan Masa Nifas

Menurut Eny Retna dan Diah Wulandari (2010), tahapan masa nifas dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :

1) Puerpurium Dini

Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.

2) Puerperium Intermedial

Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 mnggu.

3) Remote Puerperium

Waktu yang dperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi, waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan, tahunan.

3. Perawatan Payudara Pasca Persalinan a. Pengertian Perawatan Payudara

Pengertian perawatan payudara adalah kebutuhan perawatan diri yang diperlukan untuk meningkatkan kesehatan (Saryono dan Roischa Pramitasari, 2009). Perawatan payudara tidak hanya dilakukan sebelum melahirkan, tetapi juga dilakukan setelah melahirkan (Huliana, 2003).

(27)

13

b. Tujuan Perawatan Payudara

Menurut Saryono dan Pramitasari Roischa (2009), tujuan perawatan payudara pasca persalinan antara lain :

1) Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi

2) Meningkatkan produksi ASI dengan merangsang kelenjar-kelenjar air susu melalui pemijatan

3) Mencegah bendungan ASI/pembengkakan payudara 4) Melenturkan dan menguatkan puting

5) Mengetahui secara dini kelainan puting susu dan melakukan usaha untuk mengatasinya

6) Persiapan psikis ibu menyusui c. Manfaat Perawatan Payudara

Manfaat perawatan payudara pasca persalinan adalah untuk merangsang kelenjar susu agar lebih lancar mengalirkan ASI, menghindari pembengkakan serta peradangan payudara saat menyusui, hubungan batin ibu dan anak akan terjalin dengan menyusui (Creasoft, 2008).

d. Persiapan Alat

Menurut Creasoft (2008), persiapan alat yang akan digunakan untuk melakukan perawatan payudara pasca melahirkan adalah : 1) Baby oil secukupnya

2) Kapas

(28)

14

4) Handuk bersih 2 buah 5) Bengkok

6) Baskom 2 buah berisi air hangat dan air dingin 7) BH bersih

e. Teknik Perawatan Payudara

Menurut Andriani (2008), teknik perawatan payudara pada ibu pasca melahirkan adalah sebagai berikut :

1) Mengompres kedua puting susu dengan kapas yang sudah dibasahi baby oil selama 2-3 menit.

2) Melakukan pengurutan pada kedua payudara a) Pengurutan pertama :

Licinkan kedua tangan dengan baby oil. Tempatkan kedua tangan diantara payudara. Pengurutan dimulai kearah atas, lalu telapak kiri kearah sisi kiri dan telapak kanan kearah sisi kanan. Lakukan pengurutan terus kebawah dan samping. Ulangi masing-masing 20-30 gerakan untuk setiap payudara.

(29)

15

b) Pengurutan kedua :

Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian dengan sisi kelingking tangan kanan urut payudara dari pangkal hingga puting susu. Lakukan juga untuk payudara sebelah kanan. Ulangi masing-masing 20-30 gerakan untuk setiap payudara.

Gambar 2.2 Pengurutan kedua c) Pengurutan ketiga :

Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, sedang tangan kanan mengepal dan mengurut dengan buku-buku jari dari pangkal kearah puting susu. Lakukan juga untuk payudara kanan. Ulangi masing-masing 20-30 gerakan untuk setiap payudara.

(30)

16

d) Pengurutan keempat :

Pegang pangkal payudara dengan kedua tangan, lalu urut dari pangkal payudara kearah puting susu sebanyak satu kali.

3) Pengurutan kelima

Pijat areolla dan puting susu hingga keluar cairan ASI kolostrum.

4) Pengompresan

Kompres kedua payudara dengan waslap yang sudah dibasahi dengan air hangat, kemudian air dingin sebanyak 10 kali secara

bergantian. Kemudian keringkan payudara dengan

menggunakan handuk besar. f. Perawatan Puting Susu

Puting susu memegang peranan penting saat menyusui. Air Susu Ibu akan keluar melalui lubang-lubang pada puting susu ibu, oleh karena itu, puting susu perlu dirawat agar dapat bekerja dengan baik. Sebelumnya perlu diketahui, tidak semua wanita mempunyai puting susu yang menonjol (normal). Ada wanita yang mempunyai puting susu dengan bentuk datar atau puting yang masuk kedalam. Ketiga bentuk puting susu tersebut tetap dapat mengeluarkan ASI jika dirawat dengan benar.

Berikut langkah-langkah yag perlu dilakukan untuk merawat puting susu, menurut Huliana (2003) :

(31)

17

1) Kompres kedua puting susu dengan kapas yang telah dibasahi dengan baby oil selama 5 menit agar kotoran disekitar puting mudah terangkat.

2) Jika puting susu normal, lakukan perawatan berikut. Oleskan baby oil pada ibu jari dan telunjuk, lalu letakkan keduanya pada puting susu. Lalu gerakkan memutar kearah dalam sebanyak 30 kali putaran untuk kedua puting susu. Gerakan ini untuk menigkatkan elastisitas otot puting susu.

3) Jika puting susu datar atau masuk kedalam, lakukan tahapan berikut :

a) Letakkan kedua ibu jari disebelah kiri dan kanan puting susu, kemudian tekan dan hentakkan ke arah keluar menjauhi puting susu secara perlahan.

b) Letakkan kedua ibu jari di atas dan di bawah puting susu, lalu tekan serta hentakkan ke arah luar menjauhi puting susu secara perlahan.

Setelah dilakukan perawatan payudara, pakailah BH yang menyangga payudara dengan sempurna. Setelah melakukan perawatan payudara, proses menyusui dapat berjalan dengan lancar (Saryono dan Pramitasari Roischa, 2009).

(32)

18

B. Kerangka Teori

Gambar 2.4 Kerangka Teori

Sumber: Modifikasi Notoatmodjo (2010), Saryono dan Pramitasari Roischa, (2009)

Faktor yang mempengaruhi pengetahuan 1. Umur 2. Lingkungan 3. Budaya 4. Informasi 5. Pendidikan

Pengetahuan ibu nifas Perawatan payudara

1. Pengertian Perawatan Payudara 2. Tujuan Perawatan Payudara 3. Manfaat Perawatan Payudara 4. Persiapan Alat 5. Teknik Perawatan Payudara

6. Perawatan Puting Susu Tingkat pengetahuan 1. Tahu (Knowledge) 2. Memahami (Comprehension) 3. Menerapkan (Aplication) 4. Analisa (Analysis) 5. Sintesis (Syntesis) 6. Evaluasi (Evaluation)

(33)

19

C. Kerangka Konsep

Gambar 2.5 Kerangka Konsep Pengetahuan ibu nifas

tentang perawatan payudara

Baik

Cukup

(34)

20

20 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode diskriptif kuantitatif. Penelitian

diskriptif adalah penelitian dengan tujuan utama untuk membuat gambaran

atau deskriptif tentang suatu keadaan secara obyektif. Metode penelitian

deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab suatu permasalahan

yang sedang dihadapi. Kuantitatif adalah teknik penelitian dengan berbentuk

angka-angka (Notoatmodjo, 2005). Dalam penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi tahun 2013.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat atau lokasi penelitian tersebut dilakukan (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah tentang waktu yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2012 – 15 Januari 2013.

(35)

21

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2010). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas pada tanggal 15 Desember 2012 – 15 Januari 2013 sejumlah 30 ibu nifas di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2010). Menurut Arikunto (2010), populasi yang kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika lebih dari 100 dapat diambil 20% - 30%. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 30 ibu nifas.

3. Teknik Pengambilan Sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah secara accidental

sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil

responden yang kebetulan ada di suatu tempat (Notoadmodjo, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi pada tanggal 15 Desember 2012 – 15 Januari 2013.

(36)

22

D. Instrumen Penelitian

Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah kuesioner yaitu daftar pernyataan yang sudah tersusun dengan baik, matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2010). Kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini bersifat tertutup dengan menggunakan Skala Guttman

yaitu “Benar” dan “Salah”. Pada pernyataan favorable atau pernyataan positif

yaitu pernyataan yang jawabannya benar semua, sehingga apabila responden menjawab “benar” maka mendapat skor 1, dan jika menjawab “salah” mendapat skor 0. Pada pernyataan unfavorable atau pernyataan negatif yaitu

pernyataan yang jawabannya salah, sehingga apabila responden menjawab “benar” maka mendapat skor 0 dan jika menjawab “salah” maka diberi skor 1.

Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner Variabel penelitian Indikator Pernyataan Favorable Pernyataan Unfavorable Jumlah Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara 1. Pengertian perawatan payudara 2. Tujuan perawatan payudara 3. Manfaat perawatan payudara 4. Alat-alat yang digunakan 5. Cara melakukan perawatan payudara 6. Cara melakukan perawatan puting susu 1,3,4 8,10,11,12, 13,14 15,16 18, 20, 21 22,23,24,25, 26,27,28 29,30 2,5 6,7,9 17 19 5 9 3 4 7 2 Jumlah 30

(37)

23

Untuk mengetahui alat ukur (kuesioner) yang peneliti buat ini dapat digunakan dalam pengambilan data, maka peneliti melaksanakan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji coba validitas dan reliabilitas dilakukan di Polindes Desa Cepoko Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi.

1. Uji Validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrument pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Riwidikdo, 2010). Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus Korelasi Pearson

Product Moment dengan bantuan program komputer SPSS for Windows.

Rumus product moment adalah:

Keterangan : r : Koefisien korelasi N : Jumlah sampel X : Skor pertanyaan Y : Skor total

Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel (Riwidikdo, 2010).

Dari uji validitas yang dilaksanakan di Polindes Desa Cepoko Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi tentang perawatan payudara kepada ibu nifas yang berjumlah 30 orang didapatkan 2 item yang tidak valid karena r hitung < r table (0,361). Adapun nomor pernyataan yang tidak valid adalah 13 dan 24. Pernyataan yang tidak valid tidak digunakan karena pernyataan tersebut sudah ada yang mewakili.

(

X

)

}{N Y -

(

Y

)

} X { Y X. -XY . N 2 2 2 2 S S S -S S S S = N rxy

(38)

24

2. Uji Reliabilitas

Menurut (Riwidikdo 2010), reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu.

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha

Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows.

Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

Keterangan:

= Reliabilitas Instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = Jumlah varian butir

= Varian total

Uji coba reliabilitas dikatakan reliabel jika koefisian reliabilitas > koefisien pembanding (0, 75) (Riwidikdo, 2010). Dari item yang valid dilakukan uji reliabilitas didapatkan hasil sebesar 0, 868. Nilai tersebut diatas nilai koefisien pembanding sehingga kuesioner dinyatakan reliabel dan dapat digunakan.

(39)

25

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian (Hidayat, 2010). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada ibu nifas, kemudian menjelaskan tentang cara pengisianya. Responden dipersilahkan mengisi kuesioner sampai selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti.

Data yang diperoleh terdiri dari : 1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung diambil dari obyek atau subyek penelitian oleh peneliti (Riwidikdo, 2010). Dalam penelitian ini yang termasuk data primer adalah hasil dari kuesioner yang telah diisi oleh responden (ibu nifas) di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang didapat tidak secara langsung dari subyek penelitian (Riwidikdo, 2010). Dalam penelitian ini data yang diambil yaitu identitas ibu nifas yang berjumlah 30 orang di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi.

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

(40)

26

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti (Notoatmodjo, 2010).

Tabel.3.2.Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Skala Kategori Pengetahuan

ibu nifas tentang perawatan payudara.

Segala sesuatu yang diketahui ibu nifas berkaitan dengan perawatan payudara, antara lain :

1. Pengertian perawatan payudara 2. Tujuan perawatan payudara 3. Manfaat perawatan payudara 4. Alat-alat yang digunakan

dalam perawatan payudara 5. Cara melakukan perawatan

payudara

6. Cara melakukan perawatan puting susu

Ordinal a)Baik, jika (x) > mean + 1SD b)Cukup, mean – 1SD ≤ x ≤mean + 1SD c)Kurang, (x) < mean – 1SD (Sumber Riwidikdo, 2010)

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Metode Pengolahan Data

Dalam pengolahan data dan langkah-langkah yang akan dilakukan diantaranya :

(41)

27

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data

yang diperoleh atau dikumpulkan (Hidayat, 2007). Pada penelitian ini melakukan editing dengan cara memeriksa kelengkapan, kesalahan pengisian dan konsistensi dari setiap jawaban dan pertanyaan.

b) Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik pada data

yang terdiri atas beberapa kategori (Hidayat, 2007). Untuk memudahkan dalam proses pembacaan yaitu kode 0 jawaban salah, kode 1 jawaban benar.

c) Entry

Data entry adalah kegiatan memasukan data yang telah

dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base computer (Hidayat, 2007). Pada penelitian ini dilakukan entry dengan cara

memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base untuk mempermudah penghitungan.

d) Cleansing (Pembersihan data)

Data yang telah di entry diperiksa kelengkapan dan kebenarannya

(Hidayat, 2007). Pada penelitian ini dilakukan Cleansing untuk

pengecekan kembali pada hasil yang sudah di dapat dari hasil penelitian.

2. Analisa Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan

(42)

28

prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Analisa univariat diolah dengan bantuan program komputer SPSS for Windows.

Menurut Riwidikdo (2010), hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas ditunjukan pada skala pengukuran sebagai berikut : a. Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD

b. Pengetahuan cukup : Mean – 1SD ≤x ≤ mean +1SD c. Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD

Sebelum menentukan tingkat pengetahuan ibu nifas terlebih dahulu peneliti menghitung nilai mean dan Standard Deviation. Menurut

Riwidikdo (2010), rumus untuk menghitung nilai mean dan Standard

Deviation yaitu : a. Mean X = n Σi 1 1 n x = Keterangan : X : Mean n : Jumlah responden xi : Nilai responden b. Standard Deviation

(43)

29

Keterangan :

SD : Standard Deviation

xi : Nilai responden

n : Jumlah responden

Setelah didapatkan hasil nilai mean dan Standard Deviation tiap

responden kemudian hasil tersebut dimasukan dalam skala pengetahuan yang sudah tercantum diatas.

c. Skor prosentase tiap responden

Menurut Riwidikdo (2010), rumus untuk mengetahui skor prosentase tiap responden adalah sebagai berikut :

Skor prosentase =

Skor yang diperoleh responden

x 100% Total skor maksimum yang seharusnya diperoleh

d. Skor prosentase jumlah ibu nifas menurut tingkat pengetahuan

Adapun rumus prosentase untuk jumlah ibu nifas tentang bendungan ASI menurut tingkat pengetahuan (Riwidikdo, 2010).

Skor prosentase =

Jumlah ibu nifas menurut tingkat pengetahuan

x 100% Jumlah responden

I. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian pada responden, peneliti harus memperhatikan etika penelitian. Menurut Hidayat (2010), etika penelitian meliputi :

(44)

30

1. Informed Consent

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent

diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

2. Anonimity (tanpa nama)

Penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

J. Jadwal Penelitian

Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian ( tabel terlampir).

(45)

31 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi pada tanggal 15 Desember 2012 – 15 Januari 2013. Polindes Desa Girikerto terletak di dusun Banjaran RT 002/001 Girikerto, Sine, Ngawi. Polindes Desa Girikerto memiliki 1 ruang VK, 1 ruang pemeriksaan dan 2 kamar nifas dengan 6 tempat tidur di dalamnya, sedangkan jumlah tenaga kesehatannya ada 3 bidan.

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi mengenai tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara, maka didapatkan hasil yang akan peneliti sajikan dalam bentuk tabel dan narasi.

Hasil penelitian ini berdasarkan pada data yang telah diperoleh dari data primer, dimana data tersebut diperoleh secara langsung dari responden yang mengisi kuesioner, tetapi sebelumnya responden mengisi pernyataan kesediaan menjadi responden terlebih dahulu. Dalam penelitian ini responden yang diambil sebanyak 30 responden dengan menggunakan teknik accidental sampling.

(46)

32

Adapun hasil mengenai Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Payudara dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4. 1. Distribusi frekuensi SD dan MeanTingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Payudara di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi.

Nilai SD Mean

Jumlah 4,67 21,7667

Tabel 4. 2. Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Payudara di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi.

Pengetahuan Jumlah Prosentase (%)

Baik 5 17

Cukup 18 60

Kurang 7 23

Total 30 100

Berdasarkan tabel 4. 2 tersebut diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan cukup tentang perawatan payudara yaitu 18 orang (60%), kategori baik 5 orang (17%) dan kategori kurang 7 orang (23%).

C. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuan ibu nifas di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi mempunyai tingkat pengetahuan cukup tentang perawatan payudara yaitu sebesar 18 orang (60%).

(47)

33

Menurut Notoatmodjo (2010), ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan, yaitu : umur, lingkungan, informasi, pendidikan.

Dari hasil penelitian di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden dengan kategori cukup berarti bahwa responden sudah mengerti tentang pengertian perawatan payudara, tujuan, manfaat dan kurang mengerti tentang cara melakukan perawatan payudara dan putting susu. Beberapa hal yang mempengaruhi pengetahuan ibu nifas di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi ialah informasi, pendidikan dan umur. Ibu nifas yang sering menonton televisi dan mendengarkan radio mengenai kesehatan cenderung lebih mengerti dengan pernyataan yang diberikan dibandingkan dengan ibu nifas yang sibuk di luar rumah sehingga tidak sempat menonton televisi dan mendengarkan radio. Ibu Nifas yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi bisa dengan mudah menjawab pernyataan yang diberikan dikarenakan dulu di bangku sekolah mereka juga mendapatkan pendidikan kesehatan dan mereka cenderung lebih mudah menerima informasi-informasi baru sehingga menambah wawasan dan pengetahuan ditambah dengan kemampuan membaca dan menulis yang mendukung mereka untuk mencari informasi yang diinginkan. Ibu nifas yang usianya lebih tua lebih bisa menjawab pernyataan dibandingkan dengan ibu nifas yang usianya masih terlalu muda, ini dikarenakan usia yang lebih matang lebih mudah menerima dan mencerna informasi yang diberikan oleh bidan desa.

Responden yang mempunyai tingkat pengetahuan dalam kategori baik yaitu 5 responden (17%), ini berarati responden sudah mengerti tentang

(48)

34

perawatan payudara pasca melahirkan mulai dari pengertian, tujuan, manfaat, alat-alat dan cara melakukan perawatan payudara. Responden dengan tingkat pengetahuan dalam kategori kurang berarti responden kurang mengetahui tentang perawatan payudara pasca melahirkan hal ini dikarenakan kurangnya informasi yang diperoleh oleh responden.

D. Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut :

1. Kendala dalam penelitian ini antara lain :

a. Cuaca yang buruk sehingga peneliti kesulitan dalam menyebar kuesioner dan membutuhkan waktu yang lama karena peneliti harus mengunjungi sebagian ibu nifas yang tidak datang (door to door). b. Kesibukan dari beberapa responden sehingga pada saat peneliti

mengunjungi rumah, responden tidak ada dirumah.

c. Kurangnya partisipasi responden yang enggan menerima kedatangan peneliti, sehingga peneliti harus membujuk calon responden agar mau menjadi responden.

2. Keterbatasan

a. Variabel penelitian ini yaitu variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

(49)

35

b. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab benar atau salah, dan jawaban responden belum bisa mengukur pengetahuan secara mendalam.

(50)

36 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi, dalam kategori baik sebanyak 5 responden (17%).

2. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi, dalam kategori cukup sebanyak 18 responden (60%).

3. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi, dalam kategori kurang sebanyak 7 responden (23%).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Oleh karena itu peneliti menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Bagi Responden

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, ibu nifas lebih aktif untuk mengikuti penyuluhan kesehatan khususnya tentang perawatan payudara,

(51)

37

serta dapat lebih meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan khususnya tentang perawatan payudara melalui media elektronik maupun media cetak.

2. Bagi Polindes

Petugas kesehatan (bidan) atau kader diharapkan dapat meningkatkan pemberian penyuluhan dalam bidang kesehatan khususnya tentang perawatan payudara pada ibu nifas.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan melakukan penelitian lebih lanjut dengan pengembangan variabel penelitian dan jumlah populasi yang lebih banyak sehingga akan diperoleh hasil yang lebih baik.

(52)

DAFTAR PUSTAKA

Andriani. 2008. Perawatan Payudara Pasca Melahirkan. http://www.ruangkeluarga.com diakses 11 Oktober 2012

Arikunto. S, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Creasoft, 2008. Perawatan Payudara.

http://creasoft.wordpress.com/2008/05/04/perawatan payudara, diakses 3 Oktober 2012

Depkes. 2008. Angka Kematian Ibu. http://depkes.co.id/aspirasi-anda/angka-kematian-ibu-di-Indonesia-masih-tinggi, diakses 3 Oktober 2012

______. 2010. Penyebab Utama Kematian Ibu di Indonesia. http://www,infodokterku.com/indexphp?optun=com_content&view=articl

e&id=200:indikator-angka-kematian-maternal-mmr-atau-aki-dan-penyebab&catid=39:data&itemid=54

Eka Prawati, 2009. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tehnik Perawatan Payudara di RB Prasasti Mojolaban. Karya Tulis Ilmiah

Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika

Huliana, M. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Jakarta: Puspa Swara Kusumawati. 2004. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan.

http://forbetterhealth.wordpress.com/2009/04/19/pengetahuan-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi/, diakses 10 Oktober 2012

Nasution. 2004. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Notoadmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta ___________. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi revisi. Jakarta:

Rineka Cipta

Pramitasari, R.D, Saryono. 2009. Perawatan Payudara. Yogyakarta: Nuha Medika Prawirohardjo. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Riwidikdo, H. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Rihama

Sugiyono. 2010. Statistik untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta

(53)

Tarrochim Septialina Ayu Dwi, 2011. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara Di Rumah Bersalin Fajar Nugroho Sukoharjo. Karya Tulis Ilmiah. Tidak dipublikasikan

Tyas, Ika Ayuning, 2010. Gambaran pengetahuan ibu nifas tentang pertrawatan payudara di BPS Kamilah Purwosari Surakarta. Karya Tulis Ilmiah. Tidak dipublikasikan

Wulandari, D, Ambarwati, E.R. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika

Gambar

Gambar 2.1 Pengurutan pertama
Gambar 2.3 Pengurutan ketiga
Gambar 2.4 Kerangka Teori
Gambar 2.5 Kerangka Konsep Pengetahuan ibu nifas
+3

Referensi

Dokumen terkait

Proyeksi peningkatan dan optimalisasi lahan dengan tujuan untuk menambah nilai tambah pendapatan dilakukan dengan melanjutkan pembuatan master plan Wisata Agro

Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebagian ibu hamil di Desa Pisang Kecamatan Patianrowo Kabupaten Nganjuk memiliki pengetahuan cukup tentang program

Pada tugas besar ini digunakan sensor ultrasonic yang digunakan untuk mengukur jarak, board Arduino Uno Rev 3 berbasi mikrokontroler ATmega328 produk dari ATMEL, dan

Dan pada tanggal 18 Agustus 2009, perusahaan menjual seluruh kepemilikan hak atas saham PT Citra Kendedes Pratama yang berlokasi di Sidoardjo kepada pihak minoritas Bp. Rudy

Untuk 4 hari setelah infestasi lalat buah yang mengllasilkan parasitoid sangat sedikit yaitu hanya 1 ekor parasitoid, ini dimungkinkan larva yang acta dalam buah belimbing

(1) Dengan terbentuknya Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten

Harmoni sosial adalah suatu keadaan keseimbangan dalam suatu poros kehidupan, harmoni sosial merupakan keadaan yang selalu di dambakan oleh masyarakat dalam

Wisatawan Nusantara adalah orang yang berdiam dan bertempat tinggal pada suatu pada suatu Negara, yang melakukan wisata di wilayah Negara dimana dia tinggal,