MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
SEKTOR JASA KONSTRUKSI
BIDANG PEKERJAAN SIPIL
JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN
PEKERJAAN BRONJONG
MELAKUKAN KOMUNIKASI
DI TEMPAT KERJA
KODE UNIT KOMPETENSI:
F45 PLPB 01 002 01
BUKU INFORMASI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
B AD AN P E M B I N A AN K O N S T R U K S I
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
Jalan Sapta Taruna Raya, Komplek PU Pasar Jumat - Jakarta Selatan
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 1 dari 51
KATA PENGANTAR
Pengembangan Sumber Daya Manusia di Bidang Jaasa Konstruksi bertujuan
untuk meningkatkan kompetensi sesuai bidang kerjanya, agar mereka mampu
berkompetisi dalam memperebutkan pasar kerja. Berbagai upaya dapat ditempuh,
baik melalui pendidikan formal, pelatihan secara berjenjang sampai pada tingkat
pemagangan di lokasi proyek atau kombinasi antara pelatihan dan pemagangan,
sehingga tenaga kerja mampu mewujudkan standar kinerja yang dipersyaratkan di
tempat kerja.
Untuk meningkatkan kompetensi tersebut, Pusat Pembinaan Kompetensi dan
Pelatihan Konstruksi yang merupakan salah satu institusi pemerintah yang
ditugasi untuk melakukan pembinaan kompetensi, secara bertahap menyusun
standar-standar kompetensi kerja yang diperlukan oleh masyarakat jasa
konstruksi. Kegiatan penyediaan kompetensi kerja tersebut dimulai dengan
analisa kompetensi dalam rangka menyusun suatu standar kompetensi kerja yang
dapat digunakan untuk mengukur kompetensi tenaga kerja di bidang Jasa
Konstruksi yang bertugas sesuai jabatan kerjanya sebagaimana dituntut dalam
Undang-undang No. 18 tahun 1999, tentang Jasa Konstruksi dan peraturan
pelaksanaannya.
Penyusunan Modul Pelatihan ( Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi ) untuk
jabatan kerja
MELAKUKAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA
mengacu
kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
Pelaksana
Lapangan Pekerjaan Bronjong
, yang dalam penjabarannya kepada program
pelatihan tertuang pada Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi ( KPBK ).
Penyusunan KPBK dilakukan dengan mengindentifikasikan Unit Unit Kompetensi
melalui analisis terhadap Kriteria Unjuk Kerja ( KUK ) yang mencakup aspek
pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja yang merupakan dasar rumusan
penyusunan kurikulum dan silabus pelatihan.
Modul merupakan salah satu sarana dasar yang digunakan dalam pelatihan
sebagai upaya peningkatan kompetensi seorang pemangku jabatan kerja seperti
tersebut diatas, sehingga masih diperlukan materi-materi lainnya untuk mencapai
kompetensi yang dipersyaratkan setiap jabatan kerja.
Disisi lain, modul ini sudah barang tentu masih terdapat kekurangan dan
keterbatasan, sehingga diperlukan adanya perbaikan disana-sini dan kepada
semua pihak kiranya kami mohon sumbang saran demi penyempurnaan kedepan.
Jakarta, November 2012
KEPALA PUSAT PEMBINAAN
KOMPETENSI DAN PELATIHAN
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 2 dari 51
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………... i
Daftar Isi ... 1
BAB I PENDAHULUAN ... 2
1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) ... 2
1.2 Penjelasan Materi Pelatihan ... 2
1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini ... 4
1.4 Pengertian-pengertian / Istilah ... 5
BAB II STANDAR KOMPETENSI ... 8
2.1 Peta Paket Pelatihan ... 8
2.2 Pengertian Unit Kompetensi ... 8
2.3 Unit Kompetensi yang Dipelajari ... 9
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ... 14
3.1 Strategi Pelatihan ... 14
3.2 Metode Pelatihan ... 15
BAB IV KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA ... 23
4.1 Pendahuluan ... 23
4.2 Menginterpetasikan Informasi dan Instruksi Kerja yang di Terima Terkait dengan Pelaksanaan Pekerjaan ... 28
4.3 Mengomunikasikan Instruksi Kerja Kepada Bawahan ... 44
4.4 Melaksanakan Koordinasi dengan Unit – Unit Terkait ... 46
BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI ... 49
5.1 Sumber Daya Manusia ... 49
5.2 Sumber-sumber Kepustakaan ... 50
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 3 dari 51
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) 1.1.1 Pelatihan berbasis kompetensi
Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja.
1.1.2 Kompeten ditempat kerja
Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
1.2 Penjelasan Materi Pelatihan
1.2.1 Desain materi pelatihan
Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual / mandiri :
1) Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang instruktur.
2) Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari instruktur.
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 4 dari 51
1.2.2 Isi materi pelatihan
1) Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk instruktur maupun peserta pelatihan.
2) Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek, baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
a. Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.
b. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
c. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktek kerja.
3) Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh instruktur untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
a. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.
b. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian
keterampilan peserta pelatihan.
c. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.
d. Semua jawaban setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja. e. Petunjuk bagi instruktur untuk menilai setiap kegiatan praktek. f. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 5 dari 51
1.2.3 Penerapan materi pelatihan
1) Pada pelatihan klasikal, kewajiban instruktur adalah:
a. Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.
b. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan. c. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam
penyelenggaraan pelatihan.
d. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja.
2) Pada pelatihan individual / mandiri, kewajiban peserta pelatihan adalah:
a. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan. b. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja. c. Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
d. Mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja.
e. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh instruktur.
1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini
1.3.1 Pengakuan kompetensi terkini (Recognition of Current Competency -RCC)
Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang bersangkutan dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang berarti tidak akan dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan.
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 6 dari 51
1.3.2 Persyaratan
Untuk mendapatkan pengakuan kompetensi terkini, seseorang harus sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, yang diperoleh melalui: 1) Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang sama atau;
2) Berpartisipasi dalam pelatihan mempelajari kompetensi yang sama atau;
3) Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama.
1.4 Pengertian-pengertian / Istilah 1.4.1 Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan / jabatan.
1.4.2 Standarisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.
1.4.3 Penilaian / Uji Kompetensi
Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 7 dari 51
1.4.4 Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.
1.4.5 Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja yang ditetapkan.
1.4.6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
1.4.7 Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.
1.4.8 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 8 dari 51
1.4.9 Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.
1.4.10 Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi nasional dan / atau internasional.
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 9 dari 51
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
2.1 Peta Paket Pelatihan
Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Kualifikasi Jabatan Kerja Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong yaitu sebagai representasi dari Unit Kompetensi Melaksanakan Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja, sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan dari materi pelatihan lainnya, yaitu:
Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L)
Melaksanakan Pekerjaan Persiapan
Melaksanakan Pekerjaan Tanah
Melaksanakan Pekerjaan Bronjong
Menghitung Volume Hasil Pekerjaan
Melaksanakan Pekerjaan Akhir
2.2 Pengertian Unit Kompetensi
2.2.1 Unit Kompetensi
Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas / pekerjaan yang akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit komptensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja dalam suatu jabatan kerja tertentu.
2.2.2 Unit kompetensi yang akan dipelajari
Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini adalah “Melakukan Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja”.
2.2.3 Durasi / waktu pelatihan
Pada sistem pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 10 dari 51
membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam melakukan tugas tertentu.
2.2.4 Kesempatan untuk mencapai kompetensi
Jika peserta belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Instruktur akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta yang bersangkutan. Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.
2.3 Unit Kompetensi Kerja yang Dipelajari
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :
mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
2.3.1 Judul Unit
Melakukan Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja
2.3.2 Kode Unit
F45 PLPB 01 002 01
2.3.3 Deskripsi Unit
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang diperlukan untuk mampu melakukan komunikasi timbal balik ditempat kerja dengan atasan, dan rekan kerja yang meliputi tugas-tugas menginterpretasikan informasi dan instruksi kerja, mengomunikasikan instruksi kerja kepada bawahan, melaksanakan koordinasi dengan unit-unit terkait, yang terkait langsung dengan unit kompetensi melaksanakan pekerjaan persiapan
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 11 dari 51
2.3.4 Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan awal struktur organisasi proyek dan posisi peserta dalam organisasi proyek di lapangan
2.3.5 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menginterpretasikan
informasi dan instruksi kerja yang diterima terkait dengan pelaksanaan pekerjaan
1.1 Informasi dan instruksi kerja diidentifikasi dengan benar.
1.2 Informasi dan instruksi kerja dijabarkan dalam bentuk daftar simak (check list).
1.3 Daftar simak informasi dan instruksi kerja diperiksa kesesuaiannya dengan kondisi lapangan untuk menghindari kesalahan pekerjaan.
2. Mengomunikasikan instruksi kerja kepada bawahan
2.1 Daftar simak informasi dan instruksi kerja dijelaskan kepada bawahan.
2.2 Masukkan tentang pelaksanaan dan instruksi kerja dievaluasi untuk mendapatkan
pemecahannya.
2.3 Pelaksanaan instruksi kerja dikendalikan. 3. Melaksanakan koordinasi
dengan unit-unit terkait
3.1 Rencana koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan pihak terkait disusun secara rinci
3.2 Koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan pihak terkait dilakukan sesuai jadwal.
3.3 Hasil koordinasi pelaksanaan pekerjaan dievaluasi kesesuaiannya dengan rencana semula.
BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok, pada lingkup pekerjaan sektor konstruksi utamanya pada pekerjaan saluran irigasi.
1.2 Unit ini berlaku untuk melakukan Komunikasi dan Kerjasama terhadap tugas yang dilaksanakan ditempat kerja.
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 12 dari 51
1.3 Unit ini diterapkan dengan menggunakan media yang tepat, meliputi:
1.3.1 Surat perintah kerja, atau perintah lisan dari atasan langsung sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan.
1.3.2 Surat edaran dari atasan yang menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan
di tempat kerja.
1.3.3 Komunikasi langsung dalam kelompok untuk menyampaikan informasi
secara jelas.
2. Perlengkapan yang diperlukan
2.1 Media komunikasi, antara lain: 2.1.1 Buku informasi
2.1.2 Komunikasi lisan dan kode isyarat 2.2 Alat komunikasi, antara lain:
2.2.1 Telepon/handy talkie
2.2.2 Formulir standar perusahaan.
3. Tugas-tugas yang harus dilakukan
3.1 Menginterpretasikan informasi dan instruksi kerja yang diterima terkait dengan pelaksanaan pekerjaan
3.2 Mengomunikasikan instruksi kerja kepada bawahan 3.3 Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit terkait.
4. Peraturan-peraturan yang diperlukan
4.1 Prosedur standar perusahaan.
4.2 Prosedur standar proyek
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan prosedur penilaian:
Unit kompetensi yang harus dikuasi sebelumnya dan yang diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini serta unit-unit kompetensi yang terkait
1.1 Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, meliputi :
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 13 dari 51
Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L) 1.2 Unit kompetensi yang terkait, meliputi:
F45 . PLPB 02 .001.01 Melaksanakan Pekerjaan Persiapan
F45 . PLPB 02.002.01 Melaksanakan Pekerjaan Tanah
F45 . PLPB 02.003.01 Melaksanakan Pekerjaan Bronjong
F45 . PLPB 02.004.01 Menghitung Volume Hasil Pekerjaan
F45 . PLPB 02.005.01 Melaksanakan Pekerjaan Akhir
2. Kondisi Pengujian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji antara lain: 2.1 Tes tertulis
2.2 Test lisan/wawancara
2.3 Praktek menggunakan alat peraga/simulasi
3. Pengetahuan yang diperlukan
3.1 Komunikasi yang efektif.
3.2 Sistem dan prosedur melakukan komunikasi 3.3 Metoda komunikasi
4. Keterampilan yang dibutuhkan
4.1 Berkoordinasi/berkomunikasi dengan sikap kerja yang profesional dalam tim kerja dan pihak-pihak terkait.
4.2 Menyampaikan permasalahan di lapangan ke atasan 4.3 Menyelesaikan masalah dalam komunikas
4.4 Melakukan kerja sama, baik di dalam maupun di luar lingkungan proyek
5. Aspek kritis
5.1 Kecermatan dalam menerima informasi
5.2 kecermatan dalam berkoordinasi/berkomunikasi dan sikap kerja yang profesional dengan tim kerja dan pihak-pihak terkait.
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 14 dari 51
5.4 Ketaatan dalam melakukan kerja sama, baik sesama tim kerja maupun dengan pihak terkait lainnya.
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 15 dari 51
BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
3.1 Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis kompetensi berbeda dengan pelatihan klasikal yang diajarkan di kelas oleh instruktur. Pada sistem ini peserta pelatihan akan bertanggung jawab terhadap proses belajar secara sendiri, artinya bahwa peserta pelatihan perlu merencanakan kegiatan/ proses belajar dengan Instruktur dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
3.1.1 Persiapan / perencanaan
1) Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar yang harus diikuti.
2) Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
3) Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.
4) Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan.
3.1.2 Permulaan dari proses pembelajaran
1) Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar.
2) Mereview dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan yang telah dimiliki.
3.1.3 Pengamatan terhadap tugas praktik
1) Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh instruktur atau orang yang telah berpengalaman lainnya.
2) Mengajukan pertanyaan kepada instruktur tentang kesulitan yang ditemukan selama pengamatan.
3.1.4 Implementasi
1) Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
2) Mengamati indikator kemajuan yang telah dicapai melalui kegiatan praktik. 3) Mempraktikkan keterampilan baru yang telah diperoleh.
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 16 dari 51
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar peserta pelatihan
3.2 Metode Pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
3.2.1 Belajar secara mandiri
Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, peserta pelatihan disarankan untuk menemui instruktur setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
3.2.2 Belajar berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta pelatihan untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, instruktur dan pakar/ahli dari tempat kerja.
3.2.3 Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh instruktur atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu.
3.3. Rancangan Bangun Pembelajaran Materi Pelatihan.
Rancang banngun pembelajaran ini memberikan informasi tentang indikator kompetensi yang jabarkan ke dalam tujuan pencapaian materi pembelajaran, metode pelatihan yang dibutuhkan disetiap indikator dan tahapan prosess pembelajaran, serta sumber materi yang dibutuhkan dengan alokasi waktunya.
Unit Kompetensi MELAKUKAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA
Elemen Kompetensi 1. Menginterpretasikan informasi dan instruksi kerja yang diterima terkait dengan pelaksanaan pekerjaan / 85”/2 jpl
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 17 dari 51
No
Kriteria Unjuk Kerja / Indikator Unjuk Kerja Tujuan pembelaja ran Metode pelatihan Tahapan pembelajaran Referensi yang disarank an Jam pelajara n indikatif (mnt) 1 Informasi dan instruksi kerja diidentifikasi dengan benar. Selesai mengikuti materi ini peserta dapat membuat identifikasi informasi dan instruksi kerja dengan benar Cera mah Demon strasi / peraga an Observas i 1. Instruktur menjelaskan sistem & informasi dan instruksi kerja, peserta menyimak dan mencatat 2. Instruktur memperagakan cara menyampaikan informasi dan instruksi kerja kepada pekerja, peserta meniru dan mencoba 3. Instruktur mengamati sikap kerja peserta dalam mengidentifikasi informasi dan instruksi kerja 1. SOP Komu nikasi di tempat kerja 10 1) Dapat menjelaskan sistem dan fungsi informasi dan instruksi kerja masing-masing kepada para pekerja 2) Dapat menyampaikan informasi dan instruksi kerja kepada para pekerja 3) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam mengidentifikasi informasi dan instruksi kerja 2 Informasi dan instruksi kerja dijabarkan dalam bentuk daftar simak (check list). Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu memanfaa tkan informasi dan instruksi kerjayang disusun kedalam daftar simak (check list). Cera mah Diskusi Tugas kelom pok Observas i 1. Instruktur menjelaskan cara menjabarkan informasi dan instruksi kerja, peserta menyimak dan mencatat 2. Instruktur memperagakan cara membuat daftar simak sesuai dengan instruksi kerja, peserta meniru dan mencoba 3. Instruktur mempraktekan cara mengisi daftar simak, 10 1) Dapat menjelaskan penjabaran informasi dan instruksi kerja 2) Dapat membuat daftar simak sesuai dengan instruksi kerja 3) Dapat mengisi daftar simak sesuai dengan instruksi kerja
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 18 dari 51
4) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam menjabarkan informasi dan instruksi kerja dalam daftar simak peserta meniru dan mempraktek 4. Instruktur mengamati perliaku peserta dalam melaksanakan tugas kelompok 3 Daftar simak informasi dan instruksi kerja diperiksa kesesuaiannya dengan kondisi lapangan untuk menghindari kesalahan pekerjaan. Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu memeriks a kesesuaia n daftar simak informasi dan instruksi kerja dengan kondisi lapangan untuk menghind ari kesalahan pekerjaan. Ceramah Diskusi Tugas kelompok Peragaa n/ Demosnt rasi Observas i 1. Instruktur menjelaskan cara menyiapkan daftar simak informasi dan instruksi kerja, peserta menyimak dan mencatat 2. Instruktur memperagakan cara memeriksa daftar simak, peserta meniru dan memperagakan 3. Instruktur mempraktekan cara menilai kesesuaian daftar simak dengan kondisi lapangan, peserta meniru dan mempraktek 4. Instruktur mengamati sikap kerja peserta dalam memeriksa kesesuaian daftar simak dan instruksi kerj dengan kondisi lapangan 10 1) Dapat menyiapkan daftar simak informasi dan instruksi kerja yang telah dibuat dengan lengkap dan benar 2) Mampu memeriksa kesesuaian daftar simak dengan kondisi di lapangan 3) Mampu menilai kesesuaian daftar simak dengan kondisi lapangan 4) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam memeriksa daftar simak informasi dan instruksi kerja
Unit Kompetensi MELAKUKAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 19 dari 51
No
Kriteria Unjuk Kerja / Indikator Unjuk Kerja Tujuan pembelaja ran Metode pelatihan Tahapan pembelajaran Referensi yang disarank an Jam pelajara n indikatif (mnt) 1 Daftar simak informasi dan instruksi kerja dijelaskan kepada bawahan. Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu menjelask an daftar simak informasi dan instruksi kerja kepada bawahann ya Ceramah Diskusi Tugas kelompok Demonst rasi / peragaan Observas i 1. Instruktur menjelaskan cara penyiapan daftar simak informasi dan instruksi kerja sesuai dengan pekerjaan terkait bagi bawahan, peserta menyimak dan mencatat 2. Instruktur menjelaskan cara menggunakan daftar simak informasi dan instruksi kerja kepada bawahan sesuai dengan pekerjaan terkait, peserta menyimak dan mencatat 3. Instruktur memperagakan cara mengevaluasi pelaksanaan daftar simak infomasi dan instruksi kerja yang telah dilakukan oleh bawahan, peserta meniru dan memperagakan 4. Instruktur mengamati peserta dalam melakukan evaluasi pelaksanaan daftar simak informasi dan instruksi kerja 10 1. Dapat menyiapkan daftar simak informasi dan instruksi kerja sesuai dengan pekerjaan terkait bagi bawahan 2. Dapat menggunakan daftar simak informasi dan instruksi kerja kepada bawahan sesuai dengan pekerjaan terkait 3. Dapat mengevaluasi pelaksanaan daftar simak informasi dan instruksi kerja yang telah dilakukan oleh bawahan 4. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam menjelaskan daftar simak informasi dan instruksi kerja
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 20 dari 51
pelaksanaan dan instruksi kerja dievaluasi untuk mendapatkan pemecahannya. mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu mengeval uasi masukan pelaksana an dan instruksi kerja untuk mendapat kan pemecaha nnya. Diskusi Tugas kelompok Demonst rasi/ peragaan Observas i menjelaskan pelaksanaan dan instruksi kerja kepada bawahan, peserta menyimak & mencatat 2. Instruktur menjelaskan cara menerima kasukan dari pekerja tentang pelaksanaan dan instruksi kerja, peserta menyimak & mencatat 3. Instruktur memperagakan cara menilai masukan untuk mendapatkan pemecahan, peserta menniru & memperagakan 4. Instruktur menjelaskan cara mempertimbang kan masukan untuk dievaluasi kembali, peserta menyimak & mencatat 5. Instruktur mengamati sikap kerja peserta dalam mengevaluasi 1) Dapat menjelaskan pelaksanaan dan instruksi kerja kepada bawahan 2) Dapat menerima masukan dari pekerja tentang pelaksanaan dan instruksi kerja 3) Dapat menilai masukan masukan untuk mendapatkan pemecahan 4) Dapat mempertimbangk an masukan untuk dievaluasi kembali 5) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam mengevaluasi masukan untuk mendapatkan pemecahannya 3 Pelaksanaan instruksi kerja dikendalikan. Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu mengenda likan pelaksana an instruksi kerja Ceramah Diskusi Tugas kelompok Demonst rasi / peragaan Observas i 1. Instruktur menjelaskan instruksi kerja yang terkait kepada para pekerja, peserta menyimak dan mencatat 2. Instruktur memperagakan cara menilai hasil pelaksanaan kerja untuk 10 1. Dapat menjelaskan semua instruksi kerja yang terkait kepada para pekerja 2. Dapat menilai hasil pelaksaan kerja untuk menentukan
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 21 dari 51
tindak lanjut pekerjaan yang tertuang dalam dokumen kontrak menentukan tindak lanjut pekerjaan yang tertuang dalam dokumen kontrak, peserta meniru peragaan 3. Instruktur mempraktekan cara merevisi instruksi kerja jika diperlukan, peserta meniru mempraktekan 4. Instruktur mengamati sikap kerja peserta dalam menilai dan merevisi instruksi kerja 3. Dapat merevisi
instruksi kerja jika diperlukan 4. Harus mampu
bersikap cermat dan teliti dalam mengendalikan instruksi kerja
Unit Kompetensi MELAKUKAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA
Elemen Kompetensi 3. Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit terkait
No
Kriteria Unjuk Kerja / Indikator Unjuk Kerja Tujuan pembelaja ran Metode pelatihan Tahapan pembelajaran Referensi yang disarank an Jam pelajara n indikatif (mnt) 1 Rencana koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan pihak terkait disusun secara rinci Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu menyusun rencana koordinasi pelaksana an pekerjaan dengan pihak lain terkait disusun secara rinci Ceramah Diskusi Tugas kelompok Demonst rasi / peragaan Observas i 1. Instruktur menjelaskan identifikasn rencana koordinasi dengan pihak terkiat, peserta menyimak dan mencatat 2. Instruktur memperagakan cara menyusun koordinasi dengan pihak terkait, peserta meniru memperagakan 3. Instruktur 5 1) Mampu mengidentifikasi rencana koordinasi dengan pihak terkait 2) Mampu menyusun koordinasi dengan pihak terkait 3) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam menyusun
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 22 dari 51
rencana koordinasi dengan pihak terkait. mengamati sikap kerja peserta dalam menyusun rencana koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan pihak terkait. 2 Koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan pihak terkait dilakukan sesuai jadwal. Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu melakuka n koordinasi pelaksana an kerja dengan pihak terkait dilakukan sesuai jadwal. Ceramah Diskusi Tugas kelompok Demonst rasi / peragaan Observas i 1. Instruktur menjelaskan cara mengkoordinasik an pelaksanaan pekerjaan, peserta menyimak dan mencatat 2. Instruktur mempraktekan membuat jadwal koordinasi dengan tepat, peserta menirukan mempraktekan 3. Instruktur menjelaskan cara memilih tempat pelaksanaan koordinasi dengan pihak terkait, peserta menyimak dan mencatat 4. Instruktur menjelaskan cara menghubungi pihak-pihak berkoordinasi, peserta menyimak dan mencatat 5. Instruktur mendemonstrasi kan cara menghubungi pihak terkait untuk kegiatan koordinasi, 10 1. Dapat menjelaskan materi koordinasi pelaksanaan pekerjaan 2. Dapat membuat jadwal koordinasi dengan tepat 3. Dapat menentukan jadwal koordinasi dengan pihak terkait 4. Dapat menentukan tempat pelaksanaan koordinasi 5. Dapat menghubungi pihak terkait untuk kegiatan koordinasi. 6. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam melakukan koordinasi
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 23 dari 51
peserta menyimak dan menirukan 6. Instruktur
mengamatisikap cermat dan telit dalam melakukan koordinasi 3 Hasil koordinasi pelaksanaan pekerjaan dievaluasi kesesuaiannya dengan rencana semula. Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu mengeval uasi kesesuaia n hasil koordinasi pelaksana an pekerjaan dengan rencana semula. Ceramah Diskusi Tugas kelompok Demonst rasi / peragaan Observas i 1. Instruktur menjelaskan rencana koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan pihak terkait, peserta menyimak dan mencatat 2. Instruktur menjelaskan hasil koordinasi pelaksanaan pekerjaan, menyimak danmencatat 3. Instruktur memperagakan cara membuat pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana, peserta meniru dan memperagakan 4. Instruktur mengamati sikap kerja peserta dalam mengevaluasi hasil koordinasi 10 1. Dapat menjelaskan rencana koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan pihak terkait 2. Dapat menjelaskan hasil koordinasi pelaksanaan pekerjaan 3. Dapat membuat pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana 4. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam menilai hasil koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan rencana Total 85” / 2 jpl
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 24 dari 51
BAB IV
KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA
Tujuan Pembelajaran Umum :
Selesai mengkuti mata pelatihan ini peserta diharapkan memiliki kemampuan untuk menyampaikan informasi dan instruksi kerja kepada bawahan dengan baik dan benar sesuai dengan standar
Tujuan Pembelajaran Khusus :
Seselesainya mengikuti materi pelatihan ini peserta akan mampu :
1. Menginterpretasikan informasi dan instruksi kerja yang diterima terkait dengan pelaksanaan pekerjaan
2. Mengomunikasikan instruksi kerja kepada bawahan 3. Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit terkait
4.1 Pendahuluan
Pengertian komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicare yang artinya memberitahukan , mengumumkan, memberitahukan atau berpartisipasi. Dalam bahasa Inggris Communication artinya proses pertukaran informasi , konsep, ide , perasaan dan lain – lain antara dua orang atau lebih.
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 25 dari 51
a. Menurut Astrid S .Susanto Dalam bukunya yang berjudul “Komunikasi Dalam
Teori Dan Praktek“ Komunikasi didefinisikan sebagai proses pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti.
b. Menurut Benny Kaluku Dalam bukunya “Planning“ Komunikasi adalah proses
penyampaian pengertian dan mengandung semua unsur prosedur yang dapat mempertemukan suatu pemikiran dengan pemikiran lainnya.
c. Menurut Keith Davis Dalam bukunya “Human Relation at Work“ Komunikasi adalah proses jalur informasi dan pengertian dari seseorang ke orang lain
d. Menurut “kamus Besar Bahasa Indonesia“ Komunikasi adalah pengiriman dan
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Komunikasi dapat pula berarti hubungan atau kontrak.
e. Menurut Ensiklopedi Indonesia Komunikasi adalah prilaku suatu mahluk hidup (baik manusia,hewan ,tumbuhan) untuk mempengaruhi prilaku atau keadaan mahluk lain.
f. Berdasarkan pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
4.1.1 Unsur-unsur Komunikasi
Ada 5 unsur – unsur komunikasi Yaitu :
a. Komunikator (communicator) atau sender Yaitu : Pihak yang menyampaikan berita atau sumber berita, bisa perorangan bisa juga kelompok.
b. Komunikan (Communicant) atau Receiver Yaitu : Pihak yang menerima berita dan men-terjemahkan lambang-lambang atau isyarat-isyarat.
Media (sarana atau alat) Umpan Balik (feed back) Pesan message) Komunikan atau Receiver Komunikat or atau sender Komuni kasi
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 26 dari 51
c. Pesan (message) Yaitu : berita yang mengandung arti atau inti sari berita dari komunikator yang disampaikan dalam bentuk lambang-lambang.
d. Umpan Balik (feed back) Yaitu : output yang dihasilkan berupa tanggapan atau respon berupa hasil pengaruh pesan
Ada 4 jenis respon menurut Halph Weeb yaitu:
1) Positive feed back Yaitu bila tanggapan yang diterima komunikator dari komunikan dapat dimengerti dan hasilnya saling pengertian
2) Negative feed back Yaitu Jika pesan yang disampaikan komunikan kepada komunikato tidak mendukung. Disini terjadi kemarahan atau kritik.
3) Neutral feed back Yaitu : bila pesan yang disampaikan komunikan kepada komunikator tidak relevan bagi komunikator atau tidak ada hubungannya dengan masalah yang disampaikan komunikator kepada komunikan. 4) Zero feed back Yaitu pesan yang diterima komunikator dari komunikan
tidak dapat dimengerti.
e. Media adalah sarana atau alat yang digunakan untuk mempermudah proses penyampaian warta/pesan informasi dari komunikator kepada komunikan untuk mencapai tujuan tertantu.
Dalam hal ini komunikasi antara Pelaksana Lapangan dengan Pekerja, dan media yang digunakan bisa berupa :
i. Media Gambar Kerja
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 27 dari 51
4.1.2. Fungsi komunikasi
a. Mempermudah penyampaian pesan/informasi b. Mempercepat informasi kepada komunikan
c. Memberi daya tarik terhadap pesan yang dismpaikan d. Mengkonkritkan isi pesan yang masih abstrak
e. Merupaka isi dan maksud yang disampaikan
f. Merupakan alat pendidikan dan seni bagi komunikan g. Membangkitkan semangat komunikan
Komunikasi merupakan sarana untuk terjalinnya hubungan antar satu orang dengan orang lain, dengan adanya komunikasi maka terjadilah hubungan sosial, karena bahwa manusia itu adalah sebagai makluk social, di antaranya saling membutuhkan, terjadinya interaksi timbalk balik. Dalam hubungan seseorang dengan orang lain tentunya terjadinya proses komunikasi itu tentunya tidak terlepas dari tujuan yang menjadi topik atau pokok pembahasan, dan juga untuk tercapainya proses penyampaian informasi itu akan berhasil apabila ditunjang dengan alat atau media sebagai sarana penyaluran informasi atau berita. Dalam kenyataannya bahwa proses komunikasi itu tidak selama lancar , hal terjadi dikarenakan kurangnya memperhatikan unsur-unsur yang mestinya ada dalam proses komunikasi. Dari uraian tersebut, bahwa dalam komunikasi itu perlu diperhatikan mengenai unsure-unsur yang berkaitan dengan proses komunikasi, baik itu oleh komunikator maupun oleh komunikan, dan juga bahwa komunikator harus memahami dari tujuan komunikasi. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 28 dari 51
belajar mengajar atau proses pembelajaran. Dalam konteks penyelenggaraan ini, guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dan berpedoman pada seperangkatn aturan dan rencana tentang pendidikan
4.1.3 Jenis komunikasi
Komunikasi di tempat kerja untuk pekerjaan pemasangan bronjong, jenis komunikasi yang terjadi meliputi :
1) Komunikasi verbal 2) Komunikasi non verbal
4.1.4 Alat Komunikasi
Untuk menentukan alat komunikasi di tempat kerja, perlu diketahui jenis pekerjaan pemasangan bronjong itu sendiri dan skala pekerjaannya.
1) Untuk pekerjaan persiapan alat komunikasi yang diperlukan adalah instruksi kerja untuk membaca gambar kerja, spesifikasi teknis, jadwal kerja
2) Untuk pekerjaan tanah alat komunikasi yang diperlukan adalah instruksi kerja untuk membaca gambar kerja galian dan timbunan, spesifikasi teknis dan metode kerja, serta jadwal kerja
3) Untuk pekerjaan perakitan kawat bronjong (instal kawat bronjong pabrikan) alat komunikasi yang diperlukan adalah gambar kerja bronjong, spesifikasi teknis bonrjong, metode kerja pemasangan bronjong, dan jadwal kerja
4) Untuk pekerjaan pengisian material dan penutupan bronjong, alat komunikasi yang diperlukan adalah SOP pengisian material, spesifikasi teknis material isi, dan jadwal kerja
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 29 dari 51
4.2 Menginterpretasikan informasi dan instruksi kerja yang diterima terkait dengan pelaksanaan pekerjaan
Pekerjaan yang mencakup tugas dan fungsi seorang pelaksana lapangan pekerjaan bronjong meliputi pekerjaan-pekerjaan : a) pekerjaan persiapan, b) pekerjaan tanah, c) pekerjaan merakit kawat bronjong, d) pekerjaan pengisian material bronjong, e) pekerjaan penutupan dan penyulaman kawat bronjong. Instruksi kerja yang dibutuhkan oleh seorang pelaksana lapangan pekerjaan bronjong disetiap tahapan pekerjaan, seperti telah diuraikan pada bagian lain sebelumnya. Dan setiap instruksi kerja selalu dibarengi dengan perintah kapan harus dimulai, kapan berhenti kapan diakhiri.
4.2.1. Mengidentifikasi informasi dan instruksi kerja dengan benar.
Pada setiap tahapan pekerjaan pelaksanaan pemasangan bronjong akan dapat diidentifikasi informasi dan instruksi kerjanya dengan cermat.
Perhatikan tabel informasi dan instruksi kerja berikut ini
No Tahapan Pekerjaan Informasi yang
Dibutuhkan
Instruksi kerja yang dibutuhkan
1 Persiapan Kontrak Kerja
Gambar Kerja
Spesifikasi Tek
Metode Kerja
Perintah untuk memulai kerja
Perintah menghentikan pekerjaan
Perintah mengakhiri Pekerjaan
2 Pekerjaan Tanah Gambar kerja
Metode kerja
Jadwal kerja
Perintah untuk memulai kerja
Perintah mengakhiri
Pekerjaan
3 Merakit Kawat Gambar kerja
Spesifikasi tek
Jenis alat
Perintah untuk memulai kerja Perintah mengakhiri Pekerjaan 4 Pengisian Material, penutupan, penyulaman dan pengikatan Spesifikasi tek Metode kerja
Perintah untuk memulai kerja
Perintah mengakhiri
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 30 dari 51
a. fungsi informasi dan instruksi kerja masing-masing kepada para pekerja 1) fungsi informasi kerja
Informasi kerja diperoleh dari atasan langsung seorang Pelaksana Lapangann Pekerjaan Bronjong yaitu dari Manajer Teknik, fungsi infromasi disini adalah sebagai maaterial pekerjaan yang harus dicermaati, sehingga dapa dikemas menjadi sebuah perintah kepada anak buah atau kepada mandor dan tukang.
Mekanisme informasi dari manajer teknik, jika ternyata setelah dikaji/ dipelarai ada hal-hal yang kurang jelas atau membutuhkan pembahasan, untuk mendapatkan kesepahaman pelaksanaan, maka perlu dilakukan klarifikasi kembali kepada manajer teknik, dan keputusan komunikasi yang disepakati dituangkan dalam bentuk tulisan di informasi tersebut, untuk menjadi landasan untuk pelaksanaan kerja.
2) fungsi instruksi kerja
Instruksi kerja adalah sebuah perintah yaitu jabaran dari informasi yang diterima oleh Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong dan disampaikan kepada tukang dan mandor, untuk dilaksanakan sebagai perintah kerja. Sistem instruksi kerja datangnya dari atasan dan harus dilaksnakan oleh pelaksana lapangan, dan sifatnya wajib. Instruksi kerja dapat bersifat lisan maupun tulisan atau gambar kerja.
Fungsi instruksi kerja adalah acuan atau dasar bekerjanya seorang pelaksana lapangan untuk memerintahkan tukang-tukang supaya bekerja mengikuti gambar kerja.
b. Menyampaikan informasi dan instruksi kerja kepada para pekerja 1) Menyiapkan informasi & instruksi kerja kepada para pekerja
a) Menyiapkan Informasi kerja
Jenis informasi kerja pekerjaan bronjong meliputi : (1) Gambar Kerja
(2) Spesifikasi Teknis (3) Dokumen Kontrak (4) Jadwal Rencana Kerja (5) SMM
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 31 dari 51
b) Menyiapkan instruksi kerja
Seorang pelaksana lapangan harus membuat instruksi kerja kepada bawahannya, dan bentuk instruksi kerja biasanya berupa, gambar kerja, penggunaan alat, jumlah material yang harus disiapkan, dan lamanya pekerjaan.
2) Menterjemahkan informasi & instruksi kerja kepada para pekerja Contoh :
Menterjemahkan Sumber Informasi menjadi Informasi Kerja
No Sumber Informasi Informasi Kerja
Informasi Berupa : 1 Gambar kerja kepada PL 1.1. Jenis Pekerjaan 1.2. Kebutuhan Material 1.3. Kebutuhan SDM
1.4. Kebutuhan waktu pelaksanaan
2 Laporan 2.1 Penggunaan Material
2.2 Penggunaan Tenaga Kerja 2.3 Penggunaan Alat
2.4 Kondisi Cuaca
3 Pemeriksaan 3.1 Chekclist item pekerjaan
3.2 Berita acara pemeriksaan Menterjemahkan Informasi kerja menjadi instruksi kerja Contoh :
No Informasi Kerja Instruksi Kerja
1.1 Jenis Pekerjaan a. Instruksi pekerjaan persiapan
b. Instruksi pekerjaan tanah
c. Instruksi pekerjaan galian & timbunan d. Instruksi pekerjaan perakitan kawat
bronjong
e. Instruksi pengisian bronjong dengan material
f. Instruksi pentutupan dan menjalin
1.2 Kebutuhan Material a. Penghitungan volume kebutuhan
Material untuk pekerjaan persiapan b. Penghitungan volume kebutuhan
Material untuk pekerjaan tanah c. Penghitungan volume kebutuhan
Material untuk pekerjaan galian & timbunan
d. Penghitungan volume kebutuhan Material untuk pekerjaan perakitan kawat bronjong
e. Penghitungan volume kebutuhan Material untuk pekerjaan pengisian material bronjong
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 32 dari 51
f. Penghitungan volume kebutuhan Material untuk pekerjaan Penutupan & Menjalin Kawat bronjong
g. Instruksi penghitungan volume terpasang/ terlaksana
1.3 Kebutuhan Tenaga
Kerja
a. Penghitungan volume kebutuhan Tenaga Kerja untuk pekerjaan persiapan
b. Penghitungan volume kebutuhan Tenaga Kerja untuk pekerjaan tanah c. Penghitungan volume kebutuhan
Tenaga Kerja untuk pekerjaan galian & timbunan
d. Penghitungan volume kebutuhan Tenaga Kerja untuk pekerjaan perakitan kawat bronjong
e. Penghitungan volume kebutuhan Tenaga Kerja untuk pekerjaan pengisian material bronjong f. Penghitungan volume kebutuhan
Tenaga Kerja untuk pekerjaan
Penutupan & Menjalin Kawat bronjong g. Instruksi penghitungan tenaga dipakai
1.4 Kebutuhan Alat a. Penghitungan volume kebutuhan Alat
Kerja untuk pekerjaan persiapan b. Penghitungan volume kebutuhan
Tenaga Alat untuk pekerjaan tanah c. Penghitungan volume kebutuhan Alat
Kerja untuk pekerjaan galian & timbunan
d. Penghitungan volume kebutuhan Alat Kerja untuk pekerjaan perakitan kawat bronjong
e. Penghitungan volume kebutuhan Alat Kerja untuk pekerjaan pengisian material bronjong
f. Penghitungan volume kebutuhan Alat Kerja untuk pekerjaan Penutupan & Menjalin Kawat bronjong
g. Instruksi penghitungan tenaga dipakai
1.5 Kebutuhan waktu
pelaksanaan
a. Penyusunan program kerja / jadwal kerja
b. Instruksi pekerjaan mulai c. Instruksi pekerjaan berhenti d. Instruksi pekerjaan selesai
4.2.2. Menjabarkan informasi dan instruksi kerja dalam bentuk daftar simak (check list).
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 33 dari 51
1) Isi checklist informasi dan instruksi kerja untuk pekerjaan persiapan (1) Nama Proyek
(2) Nomor Proyek
(3) Nama Konsultan Perencana/Pengawas (4) Nama Kontraktor Pelaksana
(5) Waktu / Lama Pekerjaan (6) Nomor Urut
(7) Uraian Pekerjaan Persiapan :
Pekerjaan mobilisasi
Pekerjaan pengukuran lapangan
Pekerjaan land clearing
Pekerjaan pembuatan bangunan sementara
Pekerjaan pematokan/ bowplank
Pengadaan material
(8) Lama pekerjaan :
Mulai
Behenti
Selesai
(9) Tempat Tanggal dibuat (10) Tanda Tangan Pembuat
2) Isi checklist informasi dan instruksi kerja untuk pekerjaan tanah
(1) Nama Proyek
(2) Nomor Proyek
(3) Nama Konsultan Perencana/Pengawas
(4) Nama Kontraktor Pelaksana
(5) Waktu / lama pekerjaan
(6) Nomor Urut
(7) Uraian Pekerjaan Tanah :
Mobilisasi Alat ke lokasi
Mobilisasi tenaga operator
Pekerjaan galian dan timbunan
Pekerjaan penggusuran/ penyimpanan tanah
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 34 dari 51
Pekerjaan uji kepadatan tanah
(8) Lama pekerjaan :
Mulai
Behenti
Selesai
(9) Tempat Tanggal dibuat
(10) Tanda Tangan Pembuat
3) Isi checklist pekerjaan pemasangan kawat bronjong dan pengisian material isi bronjong
(1) Nama Proyek
(2) Nomor Proyek
(3) Nama Konsultan Perencana/Pengawas
(4) Nama Kontraktor Pelaksana
(5) Waktu / lama pekerjaan
(6) Nomor Urut
(7) Uraian Pekerjaan Bronjong :
Pekerjaan persiapan pemasangan bronjong
Pekerjaan menata/menyusun bronjong
Pekerjaan pengikatan bronjong satu dengan yang lain
Pekerjaan penyiapan material isi bronjong ke lokasi
Pekerjaan pemilihan, penyusunan material isi bronjong
(8) Lama pekerjaan :
Mulai
Behenti
Selesai
(9) Tempat Tanggal dibuat
(10) Tanda Tangan Pembuat
4) Isi checklist pekerjaan penutupan dan pengikatan kawat bronjong
(1) Nama Proyek
(2) Nomor Proyek
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 35 dari 51
(4) Nama Kontraktor Pelaksana
(5) Waktu / lama pekerjaan
(6) Nomor Urut
(7) Uraian Pekerjaan penutupan dan pengikatan Bronjong :
Pekerjaan persiapan (alat dan material pengikat)
Pekerjaan pemasangan kawat penutup
Pekerjaan penyulaman dan pengikatan
Pekerjaan uji kekokohan (8) Lama pekerjaan :
Mulai
Behenti
Selesai
(9) Tempat Tanggal dibuat
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 36 dari 51
b. Membuat daftar simak sesuai dengan instruksi kerja 1) Checklist pekerjaan persiapan
Nama Proyek (CONTOH)
PEKERJAAN PEMASANGAN BANGUNAN PENAHAN TANAH BRONJONG KAWAT
DI …………. Nomor Proyek
Biaya Rp. ………..
Dari APBD daerah tk I. ……….
Nama Konsultan ………..
Nama Kontraktor Pelaksana
PT. ………. Waktu pekerjaan
PEKERJAAN PERSIAPAN
No Uraian Pekerjaan Persiapan Lama Pekerjaan
Mulai berhenti Selesai
1 Pekerjaan mobilisasi
2 Pekerjaan pengukuran lapangan
3 Pekerjaan land clearing
4 Pekerjaan pembuatan bangunan
sementara
5 Pekerjaan pematokan/ bowplank
6 Pengadaan material
Mengetahui, menyetujui dikerjakan oleh Manajer Lapangan Pelaksana Lapangan
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 37 dari 51
2) Checklist pekerjaan tanah
Nama Proyek (CONTOH)
PEKERJAAN PEMASANGAN BANGUNAN PENAHAN TANAH BRONJONG KAWAT
DI …………. Nomor Proyek
Biaya Rp. ………..
Dari APBD daerah tk I. ……….
Nama Konsultan ………..
Nama Kontraktor Pelaksana
PT. ………. Waktu pekerjaan
PEKERJAAN TANAH
No Uraian Pekerjaan Tanah Lama Pekerjaan
Mulai berhenti Selesai
1 Mobilisasi Alat ke lokasi
2 Mobilisasi tenaga operator
3 Pekerjaan galian dan timbunan
4 Pekerjaan penggusuran/ penyimpanan
tanah
5 Pekerjaan pemadatan
6 Pekerjaan uji kepadatan tanah
Mengetahui, menyetujui dikerjakan oleh Manajer Lapangan Pelaksana Lapangan
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 38 dari 51
3) Checklist pekerjaan perakitan kawat bronjong Nama Proyek (CONTOH)
PEKERJAAN PEMASANGAN BANGUNAN PENAHAN TANAH BRONJONG KAWAT
DI …………. Nomor Proyek
Biaya Rp. ………..
Dari APBD daerah tk I. ……….
Nama Konsultan ………..
Nama Kontraktor Pelaksana
PT. ………. Waktu pekerjaan
PEKERJAAN PEMASANGAN KAWAT BRONJONG DAN PENGISIAN MATERIAL BRONJONG
No Uraian Pekerjaan Pemasangan Kawat
Bronjong & Pengisian Material Bronjong
Lama Pekerjaan
Mulai berhenti Selesai
1 Pekerjaan persiapan pemasangan
bronjong
2 Pekerjaan menata/menyusun bronjong
3 Pekerjaan pengikatan bronjong satu
dengan yang lain
4 Pekerjaan penyiapan material isi
bronjong ke lokasi
5 Pekerjaan pemilihan, penyusunan material isi bronjong
……….. , …… ………… …… Mengetahui, menyetujui dikerjakan oleh
Manajer Lapangan Pelaksana Lapangan
( --- ) ( --- )
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 39 dari 51
Nama Proyek (CONTOH)
PEKERJAAN PEMASANGAN BANGUNAN PENAHAN TANAH BRONJONG KAWAT
DI …………. Nomor Proyek
Biaya Rp. ………..
Dari APBD daerah tk I. ……….
Nama Konsultan ………..
Nama Kontraktor Pelaksana
PT. ………. Waktu pekerjaan
PEKERJAAN PENUTUPAN DAN PENGIKATAN KAWAT BRONJONG
No Uraian Pekerjaan Penutup & Pengikat Kawat Bronjong
Lama Pekerjaan
Mulai berhenti Selesai
1 Pekerjaan persiapan (alat dan material
pengikat)
2 Pekerjaan pemasangan kawat penutup
3 Pekerjaan penyulaman dan pengikatan
4 Pekerjaan uji kekokohan
……….. , …… ………… …… Mengetahui, menyetujui dikerjakan oleh
Manajer Lapangan Pelaksana Lapangan
( --- ) ( --- )
c. Mengisi daftar simak sesuai dengan instruksi kerja Langkah kerja mengisi daftar simak adalah sbb :
1) Siapkan daftar simak yang sesuai dengan item pekerjaan 2) Isi kolom/ baris yang bisa diisi terlebih dahulu
3) Kunjungi lokasi pekerjaan yang akan diperiksa pekerjaannya
4) Catat kapan pekerjaan dimulai, kapan pekerjaan berhenti, dan kapan pekerjaan selesai.
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 40 dari 51
5) Laporkan & serahakan hasil isian daftar simak kepada atasan (manajer lapangan)
6) Simpan 1 arsip untuk anda.
4.2.3. Memeriksa daftar simak informasi dan instruksi kerja kesesuaiannya dengan kondisi lapangan untuk menghindari kesalahan pekerjaan.
Untuk memeriksa daftar simak informasi dan instruksi kerja kesesuaian dengan kondisi apangan untuk menghindari kesalahan pekerjaan, dibutuhkan uraik kondisi lapangan terlebih dahulu, apakah lapangan dalam kondisi kering atau kondisi basah dialiri air.
Kondisi lapangan pekerjaan yang memiliki debit air tinggi, maka lokasi pekerjaan perlu dipersiapkan dengan mengalihkan aliran agar tidak melalui lokasi yang akan dikerjakan pemasangan bronjong, pengalihan aliran tersebut bilamana perlu digunakan dewatering, atau cekdam dari cerucuk bambu, tergantung dari fungsi konstruksi bronjong itu sendiri. Dan lokasi yang masih terendam air dikeringkan dengan menyedot air keluar dari lokasi, baru kemudian tanah dasar diperbaiki hingga memenuhi syarat untuk dipasang bronjong.
Dimusim kemarau
Jika kondisi lapangan kering, atau pemasangan bronjong pada musim kemarau, maka untuk pekerjaan persiapan lokasi dapat dilakukan dengan menggunakan metode kerja yang direncanakan.
Akses jalan masuk
Dalam mempersiapkan lokasi pekerjaan pemasangan bronjong, perlu memperhatikan akses jalan masuk, ke lokasi pemasangan bronjong, akses jalan ini harus dipersiapkan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu proses pemasangan bronjong pada lokasi yang paling kritis sekalipun.
a. Menyiapkan daftar simak informasi dan instruksi kerja yang telah dibuat dengan lengkap dan benar
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 41 dari 51
DAFTAR SIMAK PEMERIKSAAN KESESUAIAN PEKERJAAN PERSIAPAN Nama Proyek : ...
No Uraian Pekerjaan Persiapan Hasil Pemeriksaan
1 Pekerjaan mobilisasi Sesuai Tdk.
Sesuai
2 Pekerjaan pengukuran lapangan Sesuai Tdk.
Sesuai
3 Pekerjaan land clearing Sesuai Tdk.
Sesuai
4 Pekerjaan pembuatan bangunan
sementara
Sesuai Tdk. Sesuai
5 Pekerjaan pematokan/ bowplank Sesuai Tdk.
Sesuai
6 Pengadaan material Sesuai Tdk.
Sesuai
Diketahui dan disetujui Manajer Lapangan ( --- ) ..., ... ... .... Dikerjakan oleh Pelaksana Lapangan ( --- )
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 42 dari 51
2) Checklist pemeriksaan kesesuaian pekerjaan tanah
DAFTAR SIMAK KESESUAIAN PEKERJAAN TANAH Nama Proyek : ...
No Uraian Pekerjaan Tanah Hasil Pemeriksaan
1 Mobilisasi Alat ke lokasi Sesuai Tdk.
Sesuai
2 Mobilisasi tenaga operator Sesuai Tdk.
Sesuai
3 Pekerjaan galian dan timbunan Sesuai Tdk.
Sesuai
4 Pekerjaan penggusuran/ penyimpanan
tanah
Sesuai Tdk. Sesuai
5 Pekerjaan pemadatan Sesuai Tdk.
Sesuai
6 Pekerjaan uji kepadatan tanah Sesuai Tdk.
Sesuai
Diketahui dan disetujui Manajer Lapangan ( --- ) ..., ... ... .... Dikerjakan oleh Pelaksana Lapangan ( --- )
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 43 dari 51
3) Checklist pemeriksaan kesesuaian pekerjaan pemasangan kawat bronjong dan pengisian material bronjong
DAFTAR SIMAK KESESUAIAN PEKERJAAN PEMASANGAN KAWAT BRONJONG DAN PENGISIAN MATERIAL BRONJONG
Nama Proyek : ...
No Uraian Pekerjaan Tanah Hasil Pemeriksaan
1 Pekerjaan persiapan pemasangan
bronjong
Sesuai Tdk. Sesuai
2 Pekerjaan menata/menyusun bronjong Sesuai Tdk.
Sesuai
3 Pekerjaan pengikatan bronjong satu
dengan yang lain
Sesuai Tdk. Sesuai
4 Pekerjaan penyiapan material isi
bronjong ke lokasi
Sesuai Tdk. Sesuai
5 Pekerjaan pemilihan, penyusunan
material isi bronjong
Sesuai Tdk. Sesuai
Diketahui dan disetujui Manajer Lapangan ( --- ) ..., ... ... .... Dikerjakan oleh Pelaksana Lapangan ( --- )
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 44 dari 51
4) Checklist pemeriksaan kesesuaian pekerjaan penutupan dan pengikatan kawat bronjong
DAFTAR SIMAK KESESUAIAN PEKERJAAN PENUTUPAN & PENGIKATAN KAWAT BRONJONG
Nama Proyek : ...
No Uraian Pekerjaan Tanah Hasil Pemeriksaan
1 Pekerjaan persiapan (alat dan material
pengikat)
Sesuai Tdk. Sesuai
2 Pekerjaan pemasangan kawat penutup Sesuai Tdk.
Sesuai
3 Pekerjaan penyulaman dan pengikatan Sesuai Tdk.
Sesuai
4 Pekerjaan uji kekokohan Sesuai Tdk.
Sesuai
Diketahui dan disetujui Manajer Lapangan ( --- ) ..., ... ... .... Dikerjakan oleh Pelaksana Lapangan ( --- )
b. Menilai kesesuaian daftar simak dengan kondisi lapangan
Seorang pelaksana lapangan jika mencantumkan hasil pemeriksaan pekerjaan ada yang belum sesuai, maka harus mencantumkan ketidak sesuaiannya, dan permasalahannya.
Dari hasil temuan ketidak sesuaian tersebut maka seorang pelaksana harus membuatkan program kerja untuk perbaikan sesuai dengan nilai penyimpangan yang ditemukan.
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 45 dari 51
4.3 Mengomunikasikan instruksi kerja kepada bawahan
4.3.1. Menjelaskan Daftar simak informasi dan instruksi kerja kepada bawahan.
Cara menggunakan daftar simak, dapat dilakukan dengan mengajarkan kepada pelaksana langsung di lapangan, atau diajarkan melalui inhouse trianing. Daftar simak (checklist) ini harus dikerjakan oleh Pelaksana Lapangan sendiri, cara menggunakannya sbb :
1) Baca daftar simak dengan teliti;
2) Isi nama proyek sesuai dengan yang dikerjakan;
3) Lakukan pemeriksaan terhadap apa yang diminta oleh checklist; 4) Beri tanda kesesuaian dalam kolom sesuai hasil pemeriksaan
Seorang Pelaksana Lapangan harus mampu menjelaskan instruksi kerja kepada bawahan, agar apa yang akan dilaksanakan oleh tukang dan pembantu tukang sesuai dengan keinginan rencana dan gambar kerja.
Langkah kerja yang harus dilakukan seorang Pelaksana Lapangan dalam menjelaskan instruksi kerja kepada bawahan adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan informasi dan instruksi kerja yang sesuai dengan tahapan pekerjaan yang harus dilaksanakan
b. Mengumpulkan seluruh tukang-tukang dan pembantu tukang untuk diberikan arahan sesuai dengan jenis pekerjaan yang harus dilakukan setiap harinya. c. Menjelaskan pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja. d. Memberikan kesempatan kepada tukang untuk bertanya bila ada yang kurang
jelas.
e. Memerintahkan kepada tukang dan pembantu tukang untuk bekerja.
4.3.2. Mengevaluasi masukkan tentang pelaksanaan dan instruksi kerja untuk mendapatkan pemecahannya.
Judul Modul: Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 46 dari 51
Kendala dan pemecahan masalah dilapangan
Kendala yang biasanya muncul dalam pelaksanaan pekerjaan adalah :
1) Lokasi pemasangan bronjong untuk perkuatan tebing sungai , dan akses jalan pendekat sulit dijangkau;
2) Lokasi pemasangan bronjong di daerah yang tergenang air; 3) Lokasi pemasangan bronjong untuk saluran air;
4) Lokasi pemasangan bronjong belum memiliki daya dukung tanah yang sesuai dengan spesifikasi teknis.
Seorang Pelaksana Lapangan dalam hal menemukan permasalahan di lapangan seperti diuraikan di atas, harus bisa memberikan solusi yang tepat agar tukang dapat mengerjakan pekerjaan sesuai dengan perintah. Selain itu seorang pelaksana lapangan juga perlu memperhatikan masukan dari tukang, dan masukan tersebut perlu dipertimbangkan boleh atau tidaknya untuk dikerjakan. Sekiranya permasalahannya cukup rumit dan sulit untuk dilakukan, maka seorang pelaksana lapangan harus meminta pertimbangan kepada manajer lapangan dan juga konsultan pengawas untuk masalah yang dihadapi terkait dengan kesulitan pelaksanaan pekerjaan.
Seorang pelaksana lapangan juga harus bisa mempertimbangkan masukan dari tukang, dalam pelaksanaan pekerjaan pemasangan bronjong, dan harus mampu mengmabil keputusan untuk segera dapat dikerjakan oleh tukang.