International Seminar of Geospatial and Human Dimension
on Sustainable Natural Resources Management
GUNA LAHAN
DI KAWASAN SEKITAR BANDAR UDARA MUTIARA
KOTA PALU
BOGOR, 12 – 13 SEPTEMBER 2011
Latar Belakang
Perkembangan Kota Palu
sebagai pusat perdagangan di
Sulawesi Tengah
Transportasi
Bandar Udara Mutiara
Kota Palu
Pengembangan pada
Tahun 2004
Guna Lahan di Kawasan
Sekitar Bandar Udara Mutiara
Kota Palu
RTRW Kota Palu Tahun
2006 – 2025 dan RDTRK
Kecamatan Palu Selatan dan
Palu Timur Tahun
2007-2026
Peningkatan aksesibilitas serta
potensi penggunaan lahan di
kawasan sekitar Bandar Udara
Mutiara yang dapat
mempengaruhi perkembangan
pemukiman penduduk
Memperluas kawasan fungsional
bandar udara yang berimbas
semakin luasnya Kawasan
Keselamatan Operasi
Penerbangan (KKOP), dan
kawasan kebisingan
Identifikasi Masalah
1. Berdasarkan Rencana induk pengembangan Bandar Udara Mutiara Kota Palu Tahun
2004,
penetapan ruang bebas bangunan dan aktifitas manusia di sekitar kawasan
Bandar Udara Mutiara adalah seluas 3 km dari
runway
.
Kenyataannya, pada radius 3
Km dari landasan pacu Bandar Udara Mutiara
masih banyak terdapat pengunaan
lahan yang melanggar ketentuan kawasan khusus bandar udara.
2. Berdasarkan RTRW Kota Palu Tahun 2006 – 2025, terdapat permasalahan terkait
dengan kinerja prasarana bandar udara Mutiara yaitu
masih adanya perumahan
penduduk disekitar kawasan keselamatan operasi penerbangan dan kawasan
kebisingan.
3. Adanya
potensi lahan serta aksesibilitas yang memadai dapat mempengaruhi
perkembangan pemukiman penduduk di sekitar lokasi bandar udara
. Maka akan
menimbulkan konflik perkembangan guna lahan antara kebutuhan hunian masyarakat
sekitar dengan keselamatan penerbangan
di wilayah studi yang membutuhkan adanya
zona penyangga berupa kawasan tidak terbangun.
Administrasi Wilayah Studi
Terletak pada
kawasan sekitar Bandar Udara
Mutiara dengan luas wilayah studi adalah 83,35
Km
2
yang meliputi 4 Kelurahan antara lain :
•Kelurahan Birobuli Utara dengan luas 5,33 Km
2
;
•Kelurahan Lasoani dengan luas 36,25 Km
2
;
•Kelurahan Kawatuna dengan luas 34,33 Km
2
;
•Kelurahan Petobo dengan luas 7,44 Km
2
.
Sebelah Barat
Kecamatan Palu Selatan (Kelurahan Tatura
Utara dan Tatura Selatan)
Sebelah Utara
Kecamatan Palu Timur (Kelurahan
Poboya) dan Kecamatan Palu Selatan
(Kelurahan Tanamodindi)
Sebelah Selatan
Kecamatan Biromaru,
Kabupaten Sigi-Biromaru
Sebelah Timur
Kecamatan Parigi,
Kabupaten Parigi
Moutong
Pembatasan ruang lingkup wilayah terkait dengan kesamaan
karakteristik wilayah studi dengan wilayah-wilayah lainnya yang
berada di sekitar Bandar Udara Mutiara. Kesamaan tersebut
berupa kesamaan kondisi fisik wilayah maupun dampak yang
diterima akibat aktivitas Bandar Udara Mutiara, antara lain
adanya kebisingan maupun Kawasan Keselamatan Operasi
Penerbangan (KKOP).
Perkembangan Guna Lahan
Tahun 1998
Tahun 2003
Tahun 2007
Tahun 2008
Jenis Penggunaan Lahan
Luas (Km2) Tahun 1998 Tahun 2003 Tahun 2007 Tahun 2008
Kawasan Lindung (Hutan
Lindung) 52,58 52,58 52,58 52,58 Semak Belukar 12,51 12,09 12,09 12,09 Kebun 2,75 2,25 2,15 2,15 Perumahan 1,73 3,11 4,58 4,58 Hutan 1,56 1,56 1,56 1,56 Sawah 4,05 3,83 3,53 3,48 Lahan Kosong 5,95 5,34 3,78 3,73 Kawasan Pendidikan 0,01 0,02 0,03 0,03 Perdagangan & Jasa 0,01 0,02 0,05 0,05 Sarana Peribadatan 0,01 0,02 0,03 0,03 Kawasan Industri 0,01 0,01 0,01 0,01 Peternakan 0,09 0,25 0,26 0,26 Tegalan 0,13 0,13 0,13 0,13 Perkantoran 0,10 0,11 0,11 0,11 Pertambangan 0,01 0,01 0,01 0,01 Sarana Transportasi 1,11 1,21 1,61 1,71 Lain-lain (Kawasan Militer/Polisi, Sarana Sosial, Sarana Kesehatan, Sarana Olah Raga, Pariwisata, Makam, Taman Kota, TPA, dan Sungai)
0,72 0,79 0,82 0,82
Analisis
Lahan potensial di wilayah studi merupakan lahan dengan persentase luas terkecil. Untuk
selanjutnya lahan pada kawasan ini akan menjadi lahan utama yang akan dikembangkan untuk
kawasan terbangun. Lahan ini selanjutnya akan dilakukan overlay dengan kesesuaian lahan yang
akan dikembangkan di wilayah/kawasan inil, yang mana akan menghasilkan lahan potensial
yang tersedia. Lahan Potensial adalah
LAHAN YANG DIKEMBANGKAN.
Pengembangan lahan potensial bersyarat membutuhkan teknologi dengan berbagai persiapan
lahan dan proses
cut and fill
yang cukup banyak. Tentu saja ini membutuhkan biaya yang lebih
besar dibandingkan dengan pengembangan di lahan potensial. Lahan dengan kategori ini
sebagian besar terdapat di bagian tengah wilayah studi.
Lahan kendala/limitasi merupakan kategori kemampuan lahan yang memiliki luasan terbesar di
wilayah studi. Jenis ini tersebar di bagian timur wilayah studi yang merupakan kawasan dataran
tinggi dan pegunungan. Lahan yang termasuk dalam kategori ini disarankan di manfaatkan
sebagai kawasan lindung agar tidak mengganggu ekosistem yang ada di dalamnya.
Karakteristik Bandar Udara Mutiara
•Fungsi
: Bukan Pusat Penyebaran
•Penggunaan
: Sebagai Bandar Udara Umum
•Klasifikasi
: Kelas C
•Status
: Bandar Udara Domestik
•Penyelenggaraan
: Pemerintah Pusat
•Kegiatan
:
Fixed Wings
(FW) dan
Rotary Wings
Kelas Pesawat
(RW)
Kapasitas Tempat Duduk
Jenis Pesawat
Rute Perjalanan
M-25
±
25
C-212
LWK-PLW-LWK
PLW-TLI-PLW
BUOL-PLW-BUOL
M-125
±
125
Boeing 737-200
SUB-PLW-SUB
UPG-PLW-UPG
BPN-PLW-UPG
UPG-PLW-BPN
M-150
±
150
MD-82
Boeing
737-400
SUB-PLW-SUB
UPG-PLW-UPG
JKT-PLW-JKT
Pesawat Airbus A-320 Pesawat Boeing 737-400Karakteristik:
Maksimum Take Off Weight: 73.500 Kg Maksimum Landing Weight: 64.500 Kg Maksimum Zero Fuel Weight: 61.000 Kg Operating Empty Weight: 41.783 Kg Length:37,57 m
Wingspan: 34,1 m Height: 11,80 m
Maksimum Struktural Payload: 19.220 Kg Maksimum Seat Capacity:
- Mixed Class: 12 Class + 138 Economy
- All Economy: 164 Seat Engines: CFM56-5A3/5B4 Engines Maksimum Fuel Capacity: 19.159 Kg
Karakteristik:
Maksimum Taxi Weight: 68.250 Kg Maksimum Take Off Weight: 68.050 Kg Maksimum Landing Weight: 54.900 Kg Maksimum Zero Fuel Weight: 53.050 Kg Operating Empty Weight: 33.200 Kg Length:35,23 m
Wingspan: 28,89 m Height: 11,07 m
Maksimum Struktural Payload: 19.900 Kg Maksimum Seat Capacity:
- Mixed Class: 8 Class + 138 Economy
- All Economy: 159 Seat Engines: CFM56-3B2 Engines Maksimum Fuel Capacity: 18.600 Kg
Perkembangan Bandar Udara Mutiara
Site Bandar Udara Mutiara Tahun 2004
(Sebelum Pengembangan)
Site Bandar Udara Mutiara Tahun 2008
Ketinggian Bangunan Terkait KKOP
Kawasan pendekatan dan lepas landas
(Approach And Take Off)
Untuk mendirikan bangunan baru di dalam kawasan pendekatan lepas landas
harus memenuhi batas ketinggian dengan tidak melebihi kemiringan 2% ke arah atas
dan keluar dari ujung permukaan utama.
Kawasan di bawah permukaan horizontal dalam
(Inner
Horizontal Area)
Batas ketinggian bangunan di kawasan ini pada Bandar Udara
Mutiara adalah 54 meter . Kawasan ini digunakan oleh pilot
penerbangan untuk visual circling (berputar di atas bandar udara
menunggu kesempatan untuk landing).
Kawasan kemungkinan bahaya kecelakaan
(Runway and Safety Area)
Kawasan kemungkinan bahaya kecelakaan adalah sebagian dari kawasan pendekatan yang
berbatasan langsung dengan ujung-ujung landasan dan mempunyai ukuran tertentu, yang
dapat menimbulkan kemungkinan terjadinya kecelakaan. Kawasan kemungkinan bahaya
kecelakaan meliputi area sepanjang 3000 meter dari ujung landasan. Pada kawasan ini
tidak diperkenankan untuk berdirinya sebuah bangunan
Kawasan di bawah permukaan kerucut
(Conical Area)
Pada Bandar Udara Mutiara Kota Palu, kawasan di bawah permukaan
kerucut ini ditentukan oleh lingkaran dengan radius antara 4000 meter
hingga 6000 meter dari titik tengah setiap ujung permukaan utama
landasan. Batas ketinggian pada kawasan ini ditentukan oleh kemiringan
5%, dimulai dari tepi luar kawasan di bawah permukaan horizontal dalam
pada ketinggian 54 meter sampai memotong permukaan horizontal luar
pada ketinggian 154 meter
Kawasan di bawah permukaan transisi
(Transition Area)
Kondisi kawasan ini berimpit dengan sisi panjang permukaan utama, sisi kawasan
pendekatan dan lepas landas, serta meluas ke luar sampai jarak mendatar 315 m dari
sisi panjang permukaan utama. Batas ketinggian pada kawasan ini ditentukan oleh
kemiringan 14.3%, dimulai dari sisi panjang dan pada ketinggian yang sama seperti
permukaan utama serta permukaan pendekatan dan lepas landas sampai memotong
permukaan horizontal dalam pada ketinggian 54 m.
Kawasan di bawah permukaan horizontal luar
(Outer Horizontal
Area)
Kawasan ini ditentukan oleh lingkaran dengan radius antara 6000 meter
hingga 15000 meter dari titik tengah setiap ujung permukaan utama
landasan. Batas ketinggian pada kawasan ini adalah 159 meter di atas
ketinggian ambang landasan
Kawasan Kebisingan Nilai Index (WECPNL) Persyaratan Zona Kebisingan tingkat I 70 ≤ WECPNL < 75
Dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan kecuali untuk membangun sekolah dan rumah sakit baru
Bangunan yang ada harus dilengkapi dengan peredam suara. Zona Kebisingan
tingkat II
75 ≤ WECPNL < 80
Dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, kecuali untuk membangun sekolah, rumah sakit, dan rumah tinggal baru
Bangunan yang ada harus dilengkapi dengan peredam suara. Zona Kebisingan
tingkat III
WECPNL ≥ 80 Tidak dapat dimanfaatkan untuk kegiatan apapun, kecuali untuk bangunan atau fasilitas Bandar udara yang dilengkapi oleh perangkat peredam/kedap suara
Dapat dimanfaatkan sebagai jalur hijau atau sarana pengendalian lingkungan dan pertanian yang tidak mengundang datangnya burung.
Kawasan Kebisingan
Kawasan Kebisingan
Luas Wilayah
(Km
2)
Zona Kebisingan tingkat I
8,4848
Zona Kebisingan tingkat II
6,2701
Guna lahan Terkait Kawasan Kebisingan
Jenis Penggunaan Lahan
Luas
Wilayah
(Km
2)
Luas Wilayah dalam Zona Kebisingan
(Km
2)
Zona I
Zona II
Zona III
Kawasan Lindung (Hutan
Lindung)
52,58
-
-
-
Semak Belukar
12,09
0,17031
0,20385
0,38885
Kebun
2,15
0,16946
0,17975
0,22439
Perumahan
4,58
0,36261
0,53129
0,37616
Hutan
1,56
0,00057
0,00112
-
Sawah
3,48
0,50786
0.39722
0,60485
Lahan Kosong
3,73
0,40915
0,44592
0,38372
Kawasan Pendidikan
0,03
0,00211
0,00492
-
Perdagangan & Jasa
0,05
-
0,00218
-
Sarana Peribadatan
0,03
0,00019
0,00058
0,00019
Kawasan Industri
0,01
0,00159
0,00231
-
Peternakan
0,26
0,00633
0,01335
0,00191
Tegalan
0,13
-
-
0,00289
Perkantoran
0,11
0,00196
0,00660
-
Pertambangan
0,01
-
0,00836
0,00418
Sarana Transportasi
1,71
0,03704
0,03706
1,02029
Lain-lain
0,82
0,01569
0,02894
0,03260
Total
83,35
1,68487
1,46623
3,04003
Kecamatan/ Kelurahan
Luas Wilayah
(Km
2)
Luas Wilayah dalam Zona Kebisingan
(Km
2)
Zona I
Zona II
Zona III
Kelurahan Lasoani
36,25
0,34
0,70
0,53
Kelurahan Birobuli Utara
5,33
0,50
0,46
0,96
Kelurahan Kawatuna
34,33
0,39
0,33
0,50
Kelurahan Petobo
7,44
0,44
0,38
0,77
Pembagian Zona Kesesuaian Guna Lahan
Zona A. Zona ini termasuk dalam
kawasan permukaan kemungkinan
bahaya kecelakaan. Luasan zona
ini adalah 1,7202 Km
2
.
Zona F. Zona ini termasuk dalam
kelas lahan potensial bersyarat,
kawasan permukaan horizontal
dalam, namun tidak termasuk
dalam zona kebisingan. Luasan
zona ini adalah 7,2816 Km
2
.
Zona G. Zona ini termasuk dalam kelas lahan
potensial bersyarat dan lahan limitasi/kendala,
kawasan permukaan kerucut, namun tidak
termasuk dalam zona kebisingan. Luasan
zona ini adalah 8,4088 Km2.
Zona H. Zona ini termasuk dalam kelas
lahan limitasi, sebagian besar termasuk
kawasan permukaan horizontal luar, dan
tidak termasuk dalam zona kebisingan.
Luasan zona ini adalah 49,4959 Km
2
..
Zona B. Zona ini termasuk dalam kelas
lahan potensial, kawasan Bandar Udara
Mutiara, kawasan permukaan transisi,
kawasan permukaan horizontal dalam,
dan zona kebisingan tingkat III. Luasan
zona ini adalah 3,0558 Km2.
Zona C. Zona ini termasuk dalam
kelas lahan potensial, kawasan
permukaan transisi, kawasan
permukaan horizontal dalam, dan
zona kebisingan tingkat II. Luasan
zona ini adalah 2,2316 Km2.
Zona D. Zona ini termasuk dalam
kelas lahan potensial, kawasan
permukaan horizontal dalam, dan
zona kebisingan tingkat I. Luasan
zona ini adalah 2,1998 Km
2
.
Zona E. Zona ini termasuk dalam
kelas lahan potensial, kawasan
permukaan horizontal dalam,
namun tidak termasuk dalam zona
kebisingan. Luasan zona ini adalah
Arahan Guna Lahan
Zona Jenis Penggunaan Lahan Luas Wilayah Eksisting (Km2)
Arahan Luas Wilayah Tahun 2025 (Km2) A Semak Belukar 0,0535 0,0535 Kebun 0,2671 0,2671 Perumahan 0,5406 - Hutan 0,0012 0,0012 Sawah 0,6363 1,1805 Lahan Kosong 0,1726 0,1726 Sarana Pendidikan 0,0025 - Perdagangan & Jasa 0,0024 0,0024 Sarana Peribadatan 0,0003 - Kawasan Industri 0,0023 0,0023 Peternakan 0,0005 0,0005 Tegalan 0,0002 0,0002 Perkantoran 0,0002 - Pertambangan 0,0111 0,0111 Sarana Kesehatan 0,0006 - Sarana Transportasi 0,0276 0,0276 Lain-lain 0,0012 0,0012 Total 1,7202 1,7202
Zona Jenis Penggunaan Lahan Luas Wilayah Eksisting (Km2)
Arahan Luas Wilayah Tahun 2025 (Km2) B Semak Belukar 0,5047 0,5047 Kebun 0,2287 0,3749 Perumahan 0,2467 - Sawah 0,5522 0,5522 Lahan Kosong 0,4208 0,3708 Sarana Pendidikan 0,0014 - Perdagangan & Jasa 0,0003 - Sarana Peribadatan 0,0001 - Peternakan 0,0165 0,0165 Tegalan 0,0027 0,0027 Perkantoran 0,0014 - Sarana Kesehatan 0,0005 - Sarana Transportasi 1,0255 1,1792 Lain-lain 0,0548 0,0548 Total 3,0558 3,0558
Zona Jenis Penggunaan Lahan Luas Wilayah Eksisting (Km2)
Arahan Luas Wilayah Tahun 2025 (Km2)
H
Kawasan Lindung (Hutan Lindung) 49,2169 49,0609 Semak Belukar 0,2790 0,2790 Sarana Transportasi - 0,1580
Total 49,4959 49,4954
Zona Jenis Penggunaan Lahan Luas Wilayah Eksisting (Km2)
Arahan Luas Wilayah Tahun 2025 (Km2) C Semak Belukar 0,2481 0,2481 Kebun 0,2033 0,2033 Perumahan 0,6483 0,6483 Hutan 0,0006 0,0006 Sawah 0,5327 0,5327 Lahan Kosong 0,4918 0,4918 Sarana Pendidikan 0,0032 0,0032 Perdagangan & Jasa 0,0024 0,0024 Sarana Peribadatan 0,0013 0,0013 Kawasan Industri 0,0016 0,0016 Peternakan 0,0073 0,0073 Perkantoran 0,0070 0,0070 Pertambangan 0,0014 0,0014 Sarana Transportasi 0,0587 0,0587 Lain-lain 0,0238 0,0238 Total 2,2316 2,2316
Zona Jenis Penggunaan Lahan Luas Wilayah Eksisting (Km2)
Arahan Luas Wilayah Tahun 2025 (Km2)
G
Kawasan Lindung (Hutan Lindung) 3,3527 3,3527 Semak Belukar 3,8312 3,8062 Kebun 0,1867 0,1867 Permukiman 0,0004 0,0004 Hutan 0,5121 0,5121 Sawah 0,1489 0,1489 Lahan Kosong 0,2917 0,2917 Peternakan 0,0484 0,0434 Sarana Transportasi - 0,0300 Lain-lain 0,0067 0,0067 Total 8,4088 8,4088
Zona Jenis Penggunaan Lahan Luas Wilayah Eksisting (Km2)
Arahan Luas Wilayah Tahun 2025 (Km2) D Semak Belukar 0,4629 0,4629 Kebun 0,1994 0,1994 Perumahan 0,4867 0,4867 Hutan 0,0002 0,0002 Sawah 0,5279 0,5279 Lahan Kosong 0,4355 0,4355 Sarana Pendidikan 0,0004 0,0004 Perdagangan & Jasa 0,0003 0,0003 Sarana Peribadatan 0,0004 0,0004 Peternakan 0,0186 0,0186 Perkantoran 0,0001 0,0001 Sarana Transportasi 0,0584 0,0584 Lain-lain 0,0180 0,0180 Total 2,1998 2,1998
Zona Jenis Penggunaan Lahan Luas Wilayah Eksisting (Km2)
Arahan Luas Wilayah Tahun 2025 (Km2) F Semak Belukar 4,1572 4,0852 Kebun 0,1712 0,1712 Perumahan 0,1448 0,1448 Hutan 0,8446 0,8446 Sawah 0,0936 0,0936 Lahan Kosong 0,9135 0,5135 Sarana Pendidikan 0,0036 0,0036 Sarana Peribadatan 0,0004 0,0004 Peternakan 0,6294 1,0294 Tegalan 0,1262 0,1262 Perkantoran 0,0154 0,0154 Sarana Transportasi 0,0413 0,1133 Lain-lain 0,1404 0,1404 Total 7,2816 7,2816
Zona Jenis Penggunaan Lahan
Luas Wilayah Eksisting (Km2)
Arahan Luas Wilayah Tahun 2025 (Km2) E Semak Belukar 2,5378 1,6110 Kebun 0,6697 0,6697 Perumahan 2,3269 4,4842 Hutan 0,2018 0,2018 Sawah 1,4245 1,3813 Lahan Kosong 1,3005 - Sarana Pendidikan 0,0135 0,0135 Perdagangan & Jasa 0,0309 0,0309 Sarana Peribadatan 0,0134 0,0148 Kawasan Industri 0,0016 0,0016 Peternakan 0,0113 0,0113 Perkantoran 0,0886 0,0886 Sarana Kesehatan 0,0028 0,0471 Sarana Transportasi 0,2755 0,3430 Lain-lain 0,0618 0,0618 Total 8,9607 8,9607