• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas penerapan model pembelajaran tipe Think Pair Share ditinjau berdasarkan minat dan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan segi empat kelas VII B SMP Kanisius Sleman tahun ajaran 2015/2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Efektivitas penerapan model pembelajaran tipe Think Pair Share ditinjau berdasarkan minat dan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan segi empat kelas VII B SMP Kanisius Sleman tahun ajaran 2015/2016"

Copied!
212
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU BERDASARKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SEGI EMPAT KELAS VII B SMP KANISIUS SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika. Oleh : Elisabeth Lespirita Veani 091414078. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN Dengan penuh syukur, Skripsi ini ku persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang setia dengar doa dan keluh kesahku Bapak Sudartomo Macaryus dan Ibu Maria Antonia Dalmi Daruniah semangat hidupku Masku Alexius Hadni Damarwa Pakdhe Romo, Adikku Nisa yang senantiasa memberikan perhatian dan semangat hingga skripsi ini selesai. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama. : Elisabeth Lespirita Veani. Nomor Mahasiswa. : 091414078. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU BERDASARKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SEGI EMPAT KELAS VII B SMP KANISIUS SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016 beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 6 Maret 2017. Yang menyatakan. ( Elisabeth Lespirita Veani ).

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK Elisabeth Lespirita Veani (091414078). EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU BERDASARKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SEGI EMPAT KELAS VII B SMP KANISIUS SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016. Skripsi, Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetauan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keterlaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dan mengetahui efektivitas model pembelajaran Think Pair Share ditinjau dari minat dan hasil belajar matematika siswa kelas VII B SMP Kanisius Sleman pada materi segiempat. Subyek dari penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIIB SMP Kanisius Sleman. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data keterlaksanaan model pembelajaran, data minat belajar dan data hasil belajar. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi lembar pengamatan keterlaksanaan proses pembelajaran, lembar observasi minat belajar siswa, kuesioner minat dan instrumen tes prestasi belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah pra-eksperimental. Pembelajaran dilaksanakan tiga kali pertemuan. Kuesioner minat diberikan di awal pembelajaran untuk mengetahui minat siswa sebelum menggunakan model dan di akhir pembelajaran, setelah siswa belajar menggunakan model pembelajaran Think Pair Share Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut, persentase keterlaksanaan model pembelajaran Think Pair Share yang diperoleh yakni 92,59% dan tergolong sangat tinggi. Nilai rata-rata kelas VII B adalah 73,056 Sebanyak 13 siswa dari 18 siswa mendapat nilai di atas KKM, maka dapat disimpulkan bahwa presentase ketuntasan kelas VII B SMP Kanisius Sleman adalah sebesar 72,22%. Hasil observasi minat belajar siswa oleh observer sebagai berikut, 10 orang siswa pada kategori lemah, 4 orang siswa pada kategori cukup, dan 4 orang lagi pada kategori kuat. Sehingga secara keseluruhan minat belajar siswa berdasarkan hasil pengamatan observer tergolong lemah, sedangkan hasil kuesioner minat di akhir pembelajaran 2 siswa pada kategori kuat, 12 siswa pada kategori kuat, dan 3 siswa pada kategori cukup. Hal itu menunjukkan bahwa hasil obervasi minat siswa oleh observer berkebalikan dengan hasil kuesioner minat yang diisi oleh masingmasing siswa. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa (1) Keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran tipe Think Pair Share tergolong sangat tinggi. (2) Model pembelajaran Think Pair Share efektif ditinjau dari hasil belajar siswa dan minat belajar siswa berdasarkan kuesioner minat belajar siswa. Kata-kata kunci: Efektivitas, Model Pembelajaran Think Pair Share, Minat Belajar, Segiempat. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT Elisabeth Lespirita Veani (091414078) The Effectivity of the Implementation of “Think Pair Share” Learning Model as seen through the Interest and Learning Achievement Students of Class VII B of Kanisius Junior High School Sleman in the Academic year 2015/2016 on the Topic Quadrilaterals. Undergraduate thesis, Mathematic Education Study Program, Department of Mathematic and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University. The purpose of this study was to find out how the process of learning using “Think Pair Share” learning model was implemented by observing the interest and learning achievement of Class VII B Students of Kanisius Junior High School, Sleman on the topic quadrilaterals. The subject of this research were student of Class VII B of Kanisius Junior High School, Sleman. Data required in this study were the data of the implementation of the learning model, data of student’s interest, and data of student achievement. Instruments used in the research consisted of observational sheet of learning model implementation, questionnaire of interest and instrument of student’s learning achievement test. This research was a pre-experimental research. The learning model was implemented in three successive sessions and questionnaires of interest were distributed at the beginning of each session to figure out the students’ interests before and after experiencing the “Think Pair Share” learning model. The result of the observation showed that the percentage of “Think Pair Share” learning model implementation reached 92.53% and is considered very high. The average score of class VII B was 73.056. Thirteen out of 18 students got scores above KKM (Minimum Mestery Requerement). In conclusion, the percentange of implementation in Class VII B of Kanisius Junior High School, Sleman was 72.22%. The interest of students’ learning process observed by the writer at the beginning of the session revealed 10 students were in the weak category. Overall, students’ interest based on the observation fell into the low category while the questionnaires showed that at the end of sessions 2 students were in weak category, 12 students in the strong category, and 3 students in the average category. It was apparent that the observation results in the beginning and the end of the sessions were contradictory and thus it could be concluded that (1) the implementation of “Think Pair Share” learning model was considerably high and (2) the “Think Pair Share” learning model is effective as seen through the comparison between queationnaires of student achievement and student interest.. Keywords: effectivity, learning model, “Think Pair Share”, learning interest, quadrilaterals.. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektivitas penerapan model pembelajaran tipe Think Pair Share terhadap minat dan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan seiempat di kelas VII B SMP Kanisius Sleman tahun ajaran 2015/2016” sebagai salah satu usaha untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1.. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. 2.. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. 3.. Bapak Prof. Dr. St. Suwarsono selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan penuh kesabaran dan keiklasannya membimbing serta memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.. 4.. Bapak ibu dosen dan staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang senantiasa membimbing dan memberi masukan kepada penulis sejak awal menjadi mahasiswa di USD.. 5.. Ibu Nur Sukapti, S.Pd., selaku Kepala SMP Kanisius Sleman yang telah mengizinkan peneliti melakukan penelitian skripsi di SMP Kanisius Sleman.. 6.. Bapak A. Tatag Handaya Kurniawan, S.Pd., selaku guru pengampu mata pelajaran Matematika Kelas VII B SMP Kanisius Sleman yang telah memberi masukan, mendampingi dan membantu saat penelitian berlangsung.. 7.. Para guru dan staf di SMP Kanisius Sleman yang turut membantu memperlancar penelitian skripsi ini.. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 8.. Siswa-siswi kelas VII B dan VIII B SMP Kanisius Sleman yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian.. 9.. Bapak Sudartomo Macaryus dan Ibu Maria Antonia Dalmi Daruniah selaku orang tua yang selalu memberi dorongan, fasilitas, semangat, kasih sayang dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.. 10.. Untuk keluarga besarku Pakdhe Romo, Mas Alex, dan adikku Nisa yang telah memberi bantuan, perhatian dan semangat selama menyelesaikan skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikannya.. 11.. Teman-teman Pendidikan Matematika, Aryatningtyas Prihastuti, Chatarina Dian, Aditya Nawang, Retha Monica, Cicilia Viranti terima kasih atas pertemanan yang luar biasa dan telah banyak memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.. 12.. Teman-teman. Teater. Seriboe. Djendela. yang. selalu. menanyakan. perkembangan penulisan skripsi ini. 13.. Semua yang telah membantu dalam bentuk apa pun yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari akan segala kekurangan dalam penulisan skripsi ini, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.. Penulis Elisabeth Lespirita Veani. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................... i. HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................... ii. HALAMAN PENGUJI ............................................................................................... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. iv. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................... v. HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.................................. vi. ABSTRAK .................................................................................................................. vii. ABSTRACT.................................................................................................................. viii. KATA PENGANTAR ................................................................................................ ix. DAFTAR ISI............................................................................................................... xi. DAFTAR TABEL....................................................................................................... xvii. DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................... xix. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................ 1. B. Identifikasi Masalah..................................................................................... 4. C.Pembatasan Masalah ...................................................................................... 5. D.Rumusan Masalah ......................................................................................... 6. E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6. F. Batasan Istilah ............................................................................................. 6. G. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9. H. Sistematika Penulisan .................................................................................. 9. BAB II LANDASAN TEORI. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. A. Kajian Teori ................................................................................................. 12. 1.. Pengertian Belajar ............................................................................ 12. 2.. Pembelajaran .................................................................................... 13. 3. Pembelajaran Kooperatif ................................................................... 14. a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ........................................ 14. b. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif ..................................... 15. c. Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif............................................ 17. c.1. Student Teams Achievement Division (STAD).............. 17. c.2. Team Assited Individualization atau Team. 4.. AccelerateInstruction (TAI)........................................... 19. c.3. Numbered Heads Together(NHT) ................................. 20. c.4. Group Investigation(GI) ................................................ 21. c.5 Jigsaw ............................................................................ 22. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share .................. 23. a.Pengertian .................................................................................... 23. b. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair. 5.. Share ............................................................................................... 24. Minat Belajar Siswa .......................................................................... 25. a. Pengertian Minat Belajar .......................................................... 26. b. Fungsi Minat dalam Belajar ...................................................... 26. c. Indikator Minat ......................................................................... 27. 1. Perasaan Senang .............................................................. 27. 2. Ketertarikan Siswa ........................................................... 27. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3. Perhatian Siswa ............................................................... 27. 4. Keterlibatan Siswa ........................................................... 27. Prestasi Belajar ................................................................................. 28. a. Faktor Internal ........................................................................... 28. b. Faktor Eksternal ........................................................................ 29. 7.. Prestasi Belajar Matematika ............................................................. 29. 8.. Efektivitas Pembelajaran .................................................................. 30. 9. Materi Pembelajaran .......................................................................... 32. 10. Segiempat ......................................................................................... 33. a. Persegi Panjang ......................................................................... 33. b. Persegi ....................................................................................... 35. c. Jajargenjang .............................................................................. 36. d. Belah Ketupat ............................................................................ 38. e. Layang-layang............................................................................ 39. f. Trapesium ................................................................................... 41. B. Kerangka Berfikir ....................................................................................... 42. 6.. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 43. B. Subyek Penelitian......................................................................................... 43. C. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................... 43. D. Variabel Penelitian....................................................................................... 43. 1.. Variabel Bebas .................................................................................. 44. 2.. Variabel Terikat ................................................................................ 44. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. E. Data Penelitian ............................................................................................ 1.. 44. Data Keterlaksaan Proses Pembelajaran Menggunakan Model. Pembelajaran Think Pair Share................................................................ 44. 2.. Data Minat Siswa ............................................................................ 44. 3.. Data Prestasi Belajar Siswa .............................................................. 45. F. Instrumen Penelitian..................................................................................... 45. 1. Instrumen Pembelajaran ....................................................................... 45. 2. Instrumen Penelitian ............................................................................. 45. a. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share......................................................................... 45. b. Lembar Observasi Minat Siswa Oleh Observer.............................. 49. c. Lembar Kuesioner Minat Belajar Siswa di Awal dan Akhir........... 53. d. Tes Prestasi Belajar Siswa .............................................................. 59. G. Metode Analisis Data .................................................................................. 60. 1. Kriteria Efektivitas Model Pembelajaran ............................................. 60. 2. Keterlaksanaan Proses Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share............................................................ 61. 3. Analisis Data Prestasi Belajar Siswa .................................................... 62. H. Rencana Tahap-tahap Penelitian.................................................................. 63. BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian......................................... xiv. 66.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1. Persiapan Penelitian .......................................................................... 66. 2. Validasi Soal Evaluasi........................................................................ 67. 3. Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 68. a. Pengambilan Data Minat Belajar Siswa di Awal ..................... 69. b. Pertemuan I............................................................................... 70. c. Pertemuan II.............................................................................. 71. d. Pertemuan III ............................................................................ 72. e. Tes Evaluasi.............................................................................. 72. f. Pengambilan Data Minat Belajar Siwa di Akhir ...................... 73. B. Data Hasil Penelitian ................................................................................... 73. 1. Keterlaksanaan Model Pembelajaran Think Pair Share .................... 73. a. Pertemuan Pertama .................................................................. 73. b. Pertemuan Kedua...................................................................... 74. c. Pertemuan Ketiga...................................................................... 75. 2. Observasi Minat Belajar Siswa .......................................................... 75. a. Pertemuan Pertama .................................................................. 76. b. Pertemuan Kedua...................................................................... 77. c. Pertemuan Ketiga ..................................................................... 77. 3. Hasil Belajar....................................................................................... 78. 4. Kuesioner ........................................................................................... 79. a. Kuesioner Minat Belajar Siswa di Awal .................................. 79. b. Kuesioner Minat Belajar Siswa di Akhir.................................. 80. C. Analisis Hasil Penelitian.............................................................................. 81. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1. Keterlaksanaan Pembelajaran dan Aktivitas Siswa ........................... 81. 2. Observasi Minat Belajar Siswa oleh Observer................................... 82. 3. Hasil Belajar....................................................................................... 84. 3.a. Nilai Akhir Siswa ................................................................... 84. 3.b. Mean/Rata-rata Semua Siswa ................................................. 85. 3.c. Presentase Ketuntasan Kelas.................................................... 86. 4. Kuesioner ........................................................................................... 86. a. Hasil Kuesioner Minat Untuk Tiap Siswa .............................. 86. b. Hasil Kuesioner Minat Untuk Tiap Indikator ......................... 86. D. Pembahasan Hasil Penelitian....................................................................... 88. 1. Keterlaksanaan Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share...................................................... 88. 2. Observasi Minat Belajar Siswa oleh Observer................................... 88. 3. Hasil Belajar Siswa ............................................................................ 89. 4. Minat Belajar Siswa ........................................................................... 89. E. Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 90. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................................. 92. B. Saran ............................................................................................................ 93. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN. xvi.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Pada Pertemuan Pertama................................................ 46 Tabel 3.2 Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Pada Pertemuan Kedua................................................... 47 Tabel 3.3 Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Pada Pertemuan Ketiga .................................................. 48 Tabel 3.4 Lembar Observasi Minat Belajar Siswa oleh Observer 1-10.............. 49 Tabel 3.5 Lembar Observasi Minat Belajar Siswa oleh Observer 11-18............ 51 Tabel 3.6 Lembar Kuesioner Minat Belajar Siswa di Awal Pembelajaran........ 54 Tabel 3.7 Lembar Kuesioner Minat Belajar Siswa di Akhir.............................. 55 Tabel 3.8 Kriteria Minat Siswa ........................................................................... 58 Tabel 3.9 Kriteria Minat...................................................................................... 58 Tabel 3.10 Kriteria Interpretasi Tingkat Validitas .............................................. 60 Tabel 3.11 Kriteria Keterlaksanaan Model Pembelajaran .................................. 62 Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Uji validitas butir soal ............ 68 Tabel 4.2 Pertemuan Pertama Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model Pembelajaran ....................................................................................................... 74 Tabel 4.3 Pertemuan Kedua Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model Pembelajaran ....................................................................................................... 74 Tabel 4.4 Pertemuan Ketiga Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model Pembelajaran ....................................................................................................... 75 Tabel 4.5 Pertemuan 1Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Oleh Observer ..... 76. xvii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 4.6 Pertemuan 2 Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Oleh Observer .... 77 Tabel 4.7 Pertemuan 3 Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Oleh Observer .... 77 Tabel 4.8 Skor Hasil Belajar Siswa Kelas VII B ................................................ 78 Tabel 4.9 Skor Kuesioner Minat Belajar di Awal............................................... 79 Tabel 4.10a Data Skor Kuesioner Minat Belajar di Akhir.................................. 80 Tabel 4.10b Data Skor Kuesioner Minat Belajar di Akhir.................................. 81 Tabel 4.11 Data Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model Pembelajaran ......... 81 Tabel 4.12 Persentase Observasi Minat Belajar Siswa oleh Observer................ 83 Tabel 4.13 Kategori Minat Siswa oleh Observer ................................................ 83 Tabel 4.14 Data Nilai Hasil Belajar .................................................................... 84 Tabel 4.15 Kategori Minat Siswa........................................................................ 86 Tabel 4.16 Kriteria Minat.................................................................................... 87 Tabel 4.17 Skor Minat Tiap Butir Indikator ...................................................... 87 Tabel 4.18 Kriteria minat tiap indikator.............................................................. 87. xviii.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A LAMPIRAN A.1.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran LAMPIRAN A.2.Daftar Nama Siswa LAMPIRAN A.3.Kuesioner Minat Awal LAMPIRAN A.4.Kuesioner Minat Akhir LAMPIRAN A.5.Lembar Pengamatan Minat Siswa Oleh Observer LAMPIRAN A.6.Lembar Keterlaksanaan Model Pembelajaran Think Pair Share LAMPIRAN A.7.Soal Evaluasi. LAMPIRAN B LAMPIRAN B.1. Keterlaksanaan Model Pembelajaran Think Pair Share LAMPIRAN B.1.a.Pertemuan Pertama LAMPIRAN B.1.b. Pertemuan Kedua LAMPIRAN B.1.c. Pertemuan Ketiga LAMPIRAN B.2.Hasil Belajar Siswa LAMPIRAN B.3. Hasil Kuesioner Minat Siswa LAMPIRAN B.3.a.Minat Awal LAMPIRAN B.3.b. Minat Akhir LAMPIRAN B.4. Hasil Pengamatan Minat oleh Observer LAMPIRAN B.4.a. Pertemuan Pertama LAMPIRAN B.4.b. Pertemuan Kedua LAMPIRAN B.4.c. Pertemuan Ketiga LAMPIRAN C. xix.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LAMPIRAN C.1. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian LAMPIRAN C.2. Dokumentasi Kegiatan. xx.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A.. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi seluruh masyarakat di semua belahan dunia. Salah satu tempat untuk melaksanakan pendidikan adalah lingkungan sekolah atau disebut pendidikan formal. Di Indonesia dewasa ini, pendidikan semakin berkembang, perkembangan tersebut diikuti dengan adanya perubahan kurikulum di Indonesia. Akan tetapi dari situ muncul permasalahan baru. Perubahan kurikulum yang begitu cepat menimbulkan masalah yang berdampak bagi minat dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu peran guru sebagai pendidik selain memberikan ilmu yang dimiliki juga sangat diperlukan untuk membantu menumbuhkan minat dan semangat siswa. Pada proses pembelajaran di sekolah, ada beberapa mata pelajaran yang harus diikuti. Namun, dari beberapa pelajaran yang ada, sudah menjadi rahasia umum, bahwa salah satu mata pelajaran yang kurang disukai bagi sebagian besar siswa adalah mata pelajaran matematika. Salah satu karakteristik matematika yang membuat tidak disukai oleh banyak siswa karena matematika bersifat abstrak dan. rumit. Oleh karena itu. pemahaman siswa terhadap materi harus lebih ditingkatkan lagi. Pemahaman siswa atas suatu materi salah satunya bergantung pada penyampaian materi oleh guru. Kebanyakan siswa mengaku tidak rajin mengulang dan mempelajari pelajaran matematika di rumah, jadi mereka. 1.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. hanya belajar matematika ketika di sekolah yang didampingi oleh guru matematika. Metode ceramah masih menjadi metode yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi. Metode ini memiliki beberapa keunggulan yaitu, lebih praktis, dan mudah menentukan kapan penyampaian isi pelajaran selesai. Namun harus diakui tidak selamanya pembelajaran dengan metode ceramah berlangsung dengan baik. Gejala negatif yang sering dikeluhkan oleh para siswa adalah siswa menjadi cepat jenuh dan tidak memperhatikan materi yang disampaikan, sebagai akibatnya siswa tidak tertarik sehingga malas untuk mempelajari pelajaran tersebut. Hal itu menunjukkan bahwa siswa kurang berminat dalam belajar. Pada cara pandang baru mengenai pembelajaran, kegiatan belajar mengajar ditandai dengan aktivitas siswa baik secara fisik maupun secara mental aktif. Peran guru sebagai pembimbing, motivator dan fasilitator yang berusaha menghidupkan dan memancing minat siswa agar terjadi proses interaksi yang kondusif. Oleh karena itu, pada proses pembelajaran diperlukan suatu metode yang inovatif dan berpusat pada siswa. Metode pembelajaran yang diharapkan. bukan hanya metode yang melibatkan. siswa secara individu tetapi juga dapat melibatkan siswa dalam kelompok sosial yang akan membuahkan interaksi dalam kelompok dan saling bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan tanpa menggantungkan pada salah satu siswa yang dianggap pintar. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif, tepatnya model pembelajaran tipe Think Pair Share..

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Model. pembelajaran. kooperatif. tipe. Think. Pair. Share. mengedepankan siswa untuk berperan aktif bersama dengan teman kelompoknya. dengan. cara. berdiskusi. untuk. memecahkan. suatu. permasalahan. Ada tiga tahapan dalam model pembelajaran think pair share. Pertama thinking/berpikir, pada tahap ini siswa diberi pertanyaan dan diberi waktu untuk mencari jawabannya secara mandiri. Kedua pairing/berpasangan, siswa dikelompokan. secara berpasangan dengan. temannya dan mendiskusikan pertanyaan yang diberikan. Dalam diskusi tersebut terjadi penyatuan pendapat atas jawaban yang mereka pikirkan. Ketiga sharing/berbagi, pada tahap ini siswa menyampaikan hasil diskusi kepada teman-temannya. Berdasarkan. kurikulum. yang. berlaku,. materi. ajar. yang. disampaikan di kelas VII semester genap antara lain: himpunan, garis dan sudut, segiempat dan segitiga. Pada penelitian ini, peneliti memilih materi segiempat sebagai pokok bahasan penelitian, karena dalam materi tersebut memuat penguasaan konsep bangun datar yang matang, logika berfikir dalam menyelesaikan suatu persoalan matematika yang semuanya sudah dipelajari dalam materi sebelumnya. Materi keliling dan luas segiempat merupakan materi yang sudah pernah dipelajari di Sekolah Dasar sehingga siswa sudah memiliki bekal pengetahuan untuk didiskusikan dengan pasangan kelompoknya. Penelitian dilaksanakan di SMP Kanisius Sleman kelas VII B. Penelitian dilaksanakan di sekolah tersebut karena sekolah tersebut memiliki siswa-siswi dengan kemampuan belajarnya yang beragam. Hal.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. itu diketahui dari hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran Matematika. Berdasarkan materi yang ditentukan sebagai pokok bahasan penelitian, keunggulan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul: “Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran. Kooperatif. Tipe. Think. Pair. Share. Ditinjau. Berdasarkan Minat dan Prestasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Segiempat di Kelas VII B SMP KANISIUS SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016”. B.. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dikemukakan masalah yang spesifik sebagai berikut: 1.. Pembelajaran matematika masih dilakukan satu arah, yaitu berpusat pada aktivitas guru pada proses pembelajaran di kelas.. 2.. Banyak siswa beranggapan bahwa matematika itu sulit dan rumit untuk dipelajari karena karakteristik matematika yang abstrak.. 3.. Metode pembelajaran matematika di kelas masih sering menggunakan. metode. ceramah. daripada. pembelajaran. kooperatif, sehingga siswa kurang berminat saat belajar sehingga mengakibatkan prestasi belajar matematika menjadi rendah..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Dari keunggulan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share,ada kemungkinan keberhasilan penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share untuk menumbuhkan minat belajar siswa dan meningkatkan prestasi belajar matematika.. C.. Pembatasan Masalah Berdasarkan. identifikasi. masalah. tersebut. serta. mempertimbangkan kemampuan, pengetahuan dan waktu maka penelitian akan dibatasi pada masalah-masalah sebagai berikut: 1.. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII B SMP Kanisius Sleman.. 2.. Penelitian ini membahas mengenai efektivitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share terhadap minat belajar siswa pada pokok bahasan luas dan keliling segiempat di kelas VII B SMP Kanisius Sleman.. 3. Penelitian ini membahas mengenai efektivitas penerapan model. pembelajaran. tipe. Think. Pair. Share. terhadap. peningkatan prestasi belajar siswa yang dilihat berdasarkan nilai di akhir pembelajaran (Tes Evaluasi) pada pokok bahasan luas dan keliling segiempat di kelas VII B SMP Kanisius Sleman. 4.. Hasil penelitian sebatas untuk kelas VII B SMP Kanisius Sleman..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. D.. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan di atas maka dapat diperoleh suatu perumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah keterlaksanaan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share pada pokok bahasan segiempat di kelas VII B SMP Kanisius Sleman? 2. Bagaimanakan efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share ditinjau dari minat dan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan segiempat di kelas VII B SMP Kanisius Sleman?. E.. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1.. Mengetahui keterlaksanaan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. pada pokok bahasan segi. empat di kelas VII B SMP Kanisius Sleman. 2.. Mengetahui. efektivitas. penerapan. model. pembelajaran. kooperatif tipe Think Pair Share ditinjau dari minat dan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan segi empat di kelas VII B SMP Kanisius Sleman. F.. Batasan Istilah Dalam penelitian ini, dijelaskan beberapa istilah agar penelitian ini mempunyai makna yang jelas. 1.. Efektivitas.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. Efektivitas dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai keberhasilan atau ketepatan penggunaan model pembelajaran dalam pencapaian tujuan pembelajaran, yang dilihat dengan adanya minat belajar. dan keberhasilan belajar siswa dalam. belajar. 2.. Belajar Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan siswa untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan pribadi siswa, sebagai hasil pengalaman siswa yang relatif menetap menuju kebaikan.. 3.. Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah kerangka mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.. 4.. Pembelajaran Kooperatif Adalah suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya pembentukan kelompok kecil. Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda dan saling mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan bersama yaitu. prestasi. akademik,. keterampilan sosial. 5.. Think Pair Share. toleransi. dan. pengembangan.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. Model pembelajaran Think Pair Share. merupakan tipe. pembelajaran kooperatif. Pada metode ini, siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Siswa diberi persoalan dan diberi waktu untuk memikirkan penyelesaiannya secara mandiri. Kemudian siswa dikelompokkan secara perpasangan. Dalam. kelompok. tersebut. siswa. akan. mendiskusikan. penyelesaian yang sudah dipikirkan oleh masing-masing siswa dan menyatukan gagasan mereka. Pada langkah akhir siswa diminta untuk membagikan kepada seluruh siswa di kelas atas apa yang sudah didiskusikan dalam kelompok. 6.. Minat Belajar Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.. 7.. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan usaha yang diperoleh siswa setelah melalui beberapa proses belajar. Dengan belajar seorang siswa dapat melakukan perubahan terhadap dirinya berupa penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai hasil dari proses belajar.. 8.. Segiempat Segiempat adalah suatu segi banyak (polygon) yang memiliki empat sisi dan empat sudut..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. G.. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.. Bagi Guru Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan wawasan dalam mengelola pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share.. 2.. Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan cara untuk melatih siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa, antara lain: belajar bekerja sama, bertanggungjawab dan berinteraksi dengan orang lain.. 3.. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman dan bekal bagi penulis dalam mengelola pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share saat penulis memasuki dunia kerja sebagai guru.. H.. Sistematika Penulisan Bab I. Pendahuluan Pada Bab I, peneliti menyajikan latar belakang penulisan, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan..

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. Bab II. Landasan Teori Pada Bab II, peneliti menyajikan teori-teori yang mendukung penelitian ini, kerangka berfikir. Pada kajian teori, teori-teori diambil dari beberapa kutipan buku, jurnal dan literatur-literatur yang sesuai dengan pokok bahasan. Pada bagian ini juga menjelaskan konsep belajar, konsep pembelajaran, pembelajaran kooperatif, metode pembelajaran tipe Think Pair Share, minat belajar, prestasi belajar matematika dan efektivitas pembelajaran. Pada subbab kerangka berfikir, peneliti menyajikan diagram kerangka berfikir yang diharapkan pembaca dapat dengan mudah memahami maksud dan tujuan penulisan laporan penelitian ini. Selanjutnya pada hipotesis, peneliti. memberikan. hipotesa terhadap. penelitian. yang. akan. dilaksanakan. Bab III. Metode Penelitian Pada Bab III, berisi tentang jenis penelitian, subyek penelitian, variabel penelitian, waktu dan tempat penelitian, bentuk data penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, metode analisis data dan rencana tahap-tahap penelitian. Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada Bab IV, berisi deskripsi persiapan dan pelaksanaan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian. Bab V. Penutup.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. Pada BAB V, peneliti akan menguraikan kesimpulan yang diperoleh selama penyusunan skripsi ini dan memberikan beberapa saran yang terkait dengan skripsi ini..

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. A. Kajian Teori 1. Pengertian Belajar Menurut Daryanto & Rahardjo (2012:16) belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar merupakan suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung. dalam. interaksi. aktif. dengan. lingkungan,. yang. menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap. (Winkel, 2009:59). Secara sederhana Anthony Robbins ( dalam Trianto, 2011:15) mendefinisikan belajar sebagai proses menciptakan hubungan antara sesuatu. (pengetahuan). yang. sudah. dipahami. dan. sesuatau. (pengetahuan) yang baru. Menurut Slavin (dalam Trianto, 2011: 16) Learning is usually defined as a change in an individual caused by experience. Change caused by development (such as growing taller) are not instances of learning. Neither are characteristics of individuals that are present at. 12.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 13. birth (such a reflexes and respons to hunger or pain). However, humans do so much learning from the day of their birth (and some say earlier) that learning and development are inseparably linked. Belajar secara umum diartikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan. atau. perkembangan. tubuhnya. atau. karakteristik. seseorang sejak lahir. Manusia banyak belajar sejak lahir dan bahkan ada yang berpendapat sebelum lahir. Bahwa antara belajar dan perkembangan sangat erat kaitannya. 2. Pembelajaran Pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Mohamad Surya, 2011:111). Sedangkan menurut Darsono (2002:24-25) pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik. Arikunto menjelaskan bahwa. diperlukan. adanya. proses. penguasaan. pengetahuan,. ketrampilan, dan sikap oleh subjek yang sedang belajar dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Menurut. Gal’perin. (dalam. Kartika. Pembelajaran memiliki 4 fungsi khusus, yaitu:. Budi,. 2001:46).

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 14. 1. Orientasi 2. Latihan 3. Umpan balik 4. Tindak lanjut Pembelajaran memiliki 3 fungsi umum, yaitu: 1.. Membangkitkan motivasi. 2.. Mengetahi pengetahuan awal. 3.. Informasi tentang sasaran belajar, kriteria, keberhasilan yang dituntut dan contoh-contoh soal ujian.. Secara umum, pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memperluas pengetahuan yang dilakukan oleh seseorang dengan bantuan orang lain. Dalam lingkup pendidikan kegiatan pembelajaran dirancang sedemikian rupa oleh guru agar mendapatkan hasil yang maksimal. Pada dasarnya, belajar dan pembelajaran diarahkan untuk membangun kemampuan berfikir serta kemampuan siswa untuk menguasai materi pelajaran ataupun pengetahuan baru. Pengetahuan baru tersebut dikonstruksi oleh siswa tersebut sehingga siswa yang belajar akan mampu mengembangkan intelektualnya. 3. Pembelajaran Kooperatif a.. Pengertian Pembelajaran Kooperatif.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 15. Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi (Nurulhayati, 2002:25). Artzt & Newman (1990:448) menyatakan bahwa dalam belajar kooperatif siswa belajar bersama sebagai suatu tim dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Jadi, setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab yang sama untuk keberhasilan kelompoknya. Dari beberapa pengertian menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah cara belajar dalam bentuk kelompok-kelompok kecil yang saling bekerjasama dan diarahkan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. b.. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif Menurut Johnson & Johnson (1994) dan Sutton (1992), terdapat lima unsur penting dalam belajar kooperatif, yaitu: 1. Saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa. Dalam belajar kooperatif siswa merasa bahwa mereka sedang bekerja sama untuk mencapai satu tujuan dan terikat satu sama lain. Seorang siswa tidak akan sukses kecuali semua anggota kelompoknya juga sukses. Siswa akan.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 16. merasa bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompok yang juga mempunyai andil terhadap suksesnya kelompok. 2. Interaksi antara siswa yang semakin meningkat. Belajar kooperatif akan meningkatkan interaksi antara siswa. Hal ini, terjadi dalam hal seorang siswa akan membantu siswa lain untuk sukses sebagai anggota kelompok. Saling memberikan bantuan ini akan berlangsung secara alamiah karena kegagalan seseorang dalam kelompok memengaruhi suksesnya kelompok. Untuk mengatasi masalah ini, siswa yang akan membutuhkan bantuan akan mendapatkan dari teman sekelompoknya. Interaksi yang terjadi dalam belajar kooperatif adalah dalam hal tukar-menukar ide mengenai masalah yang sedang dipelajari bersama. 3. Tanggung jawab individual. Tanggung jawab individual dalam belajar kelompok dapat berupa tanggung jawab siswa dalam hal: a. Membantu siswa yang membutuhkan bantuan, dan b. Siswa tidak dapat hanya sekadar “membonceng” pada hasil kerja teman jawab siswa dan teman sekelompoknya. 4. Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil. Dalam belajar kooperatif, selain dituntut untuk memperlajari materi yang diberikan seorang siswa dituntut untuk mempelajari.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 17. materi yang diberikan. Seorang siswa dituntut untuk belajar bagaimana. berinteraksi. dengan. siswa. lain. dalam. kelompoknya. Bagaimana siswa bersikap sebagai anggota kelompok dan menyampaikan ide dalam kelompok akan menuntut ketrampilan khusus. 5. Proses kelompok. Belajar kooperatif tidak akan berlangsung tanpa proses kelompok. Proses kelompok terjadi jika anggota kelompok mendiskusikan bagaimana mereka akan mencapai tujuan dengan baik dan membuat hubungan kerja yang baik. c.. Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif 1. Student Teams Achievement Division (STAD) Dalam STAD (Student Team Achievement Divisions) siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan empat orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin dan sukunya. Guru memberikan suatu pelajaran dan siswa-siswa di dalam kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompok itu bisa menguasai pelajaran tersebut. (Rusman,2013:213) Menurut Slavin (dalam Daryanto & Rahardjo, 2012:246) langkah-langkah untuk melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe STAD:.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 18. a). Guru. menyampaikan. materi. pembelajaran. atau. permasalahan kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. b). Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara. individual sehingga akan diperoleh skor awal. c). Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok. terdiri dari 4-5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang, rendah). Jika mungki anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan gender. d). Bahan materi yang telah dipersiapkan didiskusikan. dalam kelompok untuk mencapai kompetensi dasar. e). Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman,. mengarahkan. dan. memberikan. penegasan. pada. materi. pembelajaran yang telah dipelajari. f). Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara. individual. g). Guru. memberi. berdasarkan. perolehan. penghargaan nilai. pada. peningkatan. kelompok. hasil. belajar. individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya (terkini)..

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 19. 2. Team Assisted Individualization atau Team Accelerated Instruction (TAI) Menurut Daryanto (2012:246), pembelajaran tipe TAI ini dikembangkan oleh Robert Slavin. Tipe ini mengembangkan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Menurut Daryanto, langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran tipe TAI adalah: a). Guru. memberikan. tugas. kepada. siswa. untuk. mempelajari materi pembelajaran secara individual yang sudah dipersiapkan oleh guru. b). Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa. untuk mendapatkan skor dasar atau skor awal. c). Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok. terdiri dari 4-5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang, dan rendah). Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan gender. d). Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan. dalam kelompok. Dalam diskusi kelompok, setiap kelompok saling memeriksa jawaban teman satu kelompok..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 20. e). Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman,. mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari. f). Guru memberikan kuis kepada siswa secara individual.. g). Guru. berdasarkan. memberikan perolehan. penghargaan. nilai. pada. peningkatan. kelompok. hasil. belajar. individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya. 3. Numbered Heads Together (NHT) Menurut Daryanto (2012), pembelajaran kooperatif tipe NHT dikembangkan oleh Spencer Kagen. Pada umumnya NHT digunakan. untuk. melibatkan. siswa. dalam. penguatan. pemahaman pembelajaran atau mengecek pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Menurut. Daryanto. (2012),. langkah-langkah. pelaksanaan pembelajaran tipe NHT adalah: a). Guru. menyampaikan. materi. pembelajaran. atau. permasalahan kepada siswa sesuai kempetensi dasar yang akan dicapai. b). Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa. untuk mendapatkan skor dasar atau awal..

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 21. c). Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok, setiap. kelompok terdiri dari 4-5 siswa, setiap anggota kelompok diberi nomor atau nama d). Guru. mengajukan. permasalahan untuk dipecahkan. bersama dalam kelompok e). Guru mengecek pemahaman siswa dengan menyebut. salah satu nomor (nama) anggota kelompok untuk menjawab. Jawaban salah satu siswa yang ditunjuk oleh guru merupakan wakil jawaban dari kelompok f). Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman,. mengarahkan,. dan. memberikan. penegasan. pada. akhir. pembelajaran. g). Guru memberikan tes/kuis kepada siswa secara individual. h). Guru memberi penghargaan pada kelompok melalui skor. penghargaan berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya. 4.. Group Investigation (GI) Menurut. Rusman. (2013). strategi. pembelajaran. GI. dikembangkan oleh Shlomo Sharan dan Yael Sharan di Universitas Tel Aviv, Israel. Secara umum perencanaan pengorganisasian kelas dengan menggunakan teknik kooperatif GI adalah kelompok dibentuk oleh siswa itu sendiri dengan.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 22. beranggotakan 2-4 orang tiap kelompok bebas memilih subtopik dari keseluruhan pokok bahasan yang akan diajarkan, dan kemudian membuat atau menghasilkan laporan kelompok. Selanjutnya, setiap kelompok mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas, untuk berbagi dan saling tukar informasi temuan mereka. 5.. Jigsaw Pada awalnya metode ini dikembangkan oleh Elliot. Arronson dari Universitas Texas dan kemudian diadaptasi oleh Slavin (Sugiyanto,2010:45). Menurut Rusman (2013:217-219) pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. a) Siswa dikelompokkan dengan anggota ± 4 orang b) Tiap orang dalam tim diberi materi dan tugas yang berbeda c) Anggota dari tim yang berbeda dengan penugasan yang sama membentuk kelompok baru (kelompok ahli) d) Setelah kelompok ahli berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan menjelaskan kepada anggota kelompok tentang subbab yang mereka kuasai e) Tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 23. f). Pembahasan. g) Penutup 4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share a. Pengertian Arends (dalam Trianto 2011:132) menyatakan bahwa think pair share merupakan suatu cara efektif untuk membuat variasi suasana pada pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan dan prosedur yang digunakan dalam think pair share dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu. Menurut Trianto (2011) langkah-langkahnya sebagai berikut: 1). Berpikir. Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri jawaban atau masalah. Siswa. membutuhkan. penjelasan. bahwa. berbicara. atau. mengerjakan bukan bagian dari berpikir. 2). Berpasangan Selanjutnya guru meminta siswa untuk berpasangan dan. mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh. Interaksi selama.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 24. waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban jika suatu pertanyaan yang diajukan atau menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus yang diidentifikasi. Secara normal guru memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan 3). Berbagi Pada langkah akhir, guru meminta pasangan-pasangan untuk. berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini efktif untuk berkeliling ruangan dari pasangan-pasangan dan melanjutkan sampai sekitar sebagian pasangan mendapat kesempatan. untuk. melaporkan. (Arends. (1997). disadur. Tjokrodihardjo, 2003) b. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Menurut Lie, model pembelajaran ini memberi kesempatan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain daripada model klasikal yang memungkinkan hanya satu siswa yang maju dan membagikan hasil diskusi di depan kelas. Interaksi antar siswa di sekitar tugas-tugas yang diberikan lebih besar karena berpasangan sebanyak dua orang, penguasaan siswa terhadap konsep-konsep yang sulit lebih tinggi dan lebih.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 25. memotivasi siswa dalam belajar sehingga hasil belajar dapat meningkat (2003). Dengan teknik belajar mengajar Think pair share, siswa dilatih untuk banyak berpikir dan saling tukar pendapat baik dengan teman sebangku ataupun dengan teman sekelas, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa karena siswa dituntut untuk mengikuti proses pembelajaran agar dapat menjawab setiap pertanyaan dan berdiskusi. 5. Minat Belajar Siswa a.. Pengertian Minat Belajar Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu (Winkel, 1984: 30). Menurut Purwanto, minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan tersebut. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar, motif menggunakan dan menyelidiki dunia luar (manipulate and exploring motives). Dari manipulasi dan eksplorasi yang dilakukan terhadap dunia luar itu, lama-kelamaan timbullah minat terhadap sesuatu tersebut. Apa yang menarik minat.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 26. seseorang mendorongnya untuk berbuat lebih giat dan lebih baik (2007: 56). Minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubari. Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai atau memperoleh benda atau tujuan yang diminati itu. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah (Dalyono, 1996: 56-57). b.. Fungsi Minat dalam Belajar. Menurut Gie (1994: 28), minat belajar yang tinggi akan sangat berpengruh terhadap cara belajar siswa, misal seorang siswa yang ingin mendapatkan hasil belajar yang baik ia akan belajar. dengan. sungguh-sungguh. dengan. memusatkan. perhatiannya pada pelajaran tersebut. Dengan demikian minat belajar yang tinggi akan berpengaruh dalam proses keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Secara lebih rinci arti penting minat dalam kaitannya dengan pelaksanaan belajar adalah. 1. Minat melahirkan perhatian yang serta merta 2. Minat memudahkan terciptanya konsentrasi 3. Minat mencegah gangguan perhatian dari luar.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 27. 4. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran 5. Minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri c.. Indikator Minat Menurut Safari (2003) indikator minat ada empat, yaitu, 1. Perasaan senang Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap suatu mata pelajaran, maka siswa tersebut akan terus mempelajari ilmu yang disenanginya. Tidak ada perasaan terpaksa pada siswa untuk mempelajari bidang tersebut. 2. Ketertarikan siswa Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan atau bias berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. 3. Perhatian siswa Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa terhadap. pengamatan. dan. pengertian,. dengan. mengesampingkan yang lain dari pada itu. Siswa yang memiliki minat pada obyek tertentu, dengan sendirinya akan memperhatikan obyek tersebut. 4. Keterlibatan siswa.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 28. Ketertarikan seseorang akan suatu obyek yang mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjkan kegiatan dari obyek tersebut. 6. Prestasi Belajar Definisi prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru.Ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam belajar pada bidang pendidikan ditentukan oleh “prestasi belajar”-nya selama jenjang waktu tertentu. Hasil proses belajar yang khas yang dilakukan secara sengaja sebagai hasil suatu pengukuran yang khas yang dilakukan secara sengaja sebagai hasil suatu pengukuran akan disebut prestasi belajar apabila hasil proses belajar tersebut merupakan kemampuan yang sungguh-sungguh actual yang diperoleh sewaktu mempelajari suatu bahan pelajaran (Masidjo, 1995). Menurut Dimyati Mahmud (1989) mengatakan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa mencakup: “faktor internal dan faktor eksternal” sebagai berikut: a. Faktor internal.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 29. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, yang terdiri dari N.Ach (Need For achievement) yaitu kebutuhan atau dorongan atau motif untuk berprestasi. Menurut pendapat Rooijakers yang diterjemahkan oleh Soerono (1982) “Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor yang berasal dari si pelajar (siswa), faktor yang berasal dari si pengajar (guru). Faktor yang berasal dari siswa meliputi motivasi, perhatian pada pelajaran yang berlangsung, tingkat penerimaan dan pengingatan bahan, kemampuan menerapkan apa yang dipelajari, kemampuan memproduksi dan kemampuan menggeneralisasi. b. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri pelajar.Hal ini dapat berupa sarana prasarana, situasi lingkungan baik itu lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat. Faktor. yang. berasal. dari. guru. meliputi. kemampuan. membangun hubungan dengan siswa, kemampuan menggerakkan minat belajar, kemampuan memberikan penjelasan, kemampuan menyebutkan pokok-pokok masalah yang diajarkan, kemampuan mengarahkan perhatian pada pelajaran yang sedang berlangsung, kemampuan memberikan tanggapan terhadap reaksi. 7. Prestasi Belajar Matematika.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 30. Berdasarkan dari definisi prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, maka prestasi belajar Matematika dapat diartikan penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan dalam mata pelajaran Matematika, hasilnya dapat ditunjukkan dengan nilai. tes. yang. diberikan. oleh. guru. maupun. tes. yang. telah. distandardisasikan (UN). Menurut Arikunto (2001), agar diperoleh prestasi belajar matematika yang memuaskan diperlukan sejumlah prasyarat antara lain : a. Kemampuan keruangan b. Kemampuan menghitung (numerik) c. Kemampuan melakukan algoritma (mengurutkan) d. Kemampuan menarik kesimpulan dari beberapa pernyataan e. Kemampuan mengadakan generalisasi Apabila proses belajar Matematika itu baik, maka siswa akan mudah mempelajari dan memahaminya, kemudian diharapkan prestasi prestasi belajar siswa akan baik pula. Dengan demikian siswa akan lebih mudah untuk menerapkan ilmu yang diperolehnya dalam menyelesaikan soal-soal Matematika maupun persoalan lain dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan matematika. Berdasarkan definisi diatas maka dalam penelitian ini alat instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan soal yang dibuat oleh peneliti. 8. Efektivitas Pembelajaran.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 31. Menurut Kauchak (dalam Kartika Budi, 2001:48) menyatakan pembelajaran yang efektif merupakan kesatuan dari keterampilan, perasaan, penguasaan materi, dan pemahaman arti belajar yang bermuara pada satu perilaku, yaitu kemampuan membangun dan mengembangkan proses belajar siswa secara optimal. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat menghasilkan belajar yang bermanfaat dan terfokus pada siswa melalui penggunaan prosedur yang tepat, serta suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil dengan baik, jika kegiatan belajar mengajar tersebut dapat membangkitkan proses belajar. (Yusup, dalam Hamzah,2011:174). Menurut. Soemosasmito. dalam. Trianto. (2009:. 20). suatu. pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila memenuhi beberapa persyaratan utama keefektifan pembelajaran, yaitu: a.. Persentase waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap KBM. b.. Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi di antara siswa.. c.. Ketepatan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa (orientasi keberhasilan belajar) diutamakan, dan. d.. Mengembangkan. suasana. belajar. yang. akrab. dan. positif.. mengembangkan struktur kelas yang mendukung rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggu diantara siswa..

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 32. Dengan. demikian. dapat. disimpulkan. bahwa. keefektifan. pembelajaran adalah tingkat keberhasilan dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Sedangkan, tujuan pembelajaran yang efektif adalah agar murid mampu mewujudkan perilaku belajar yang baik pada proses pembelajaran, diantaranya seperti yang dinyatakan oleh Ian James Mitchell (Suryono dan Hariyanto,2011:209) yaitu: a.. Perhatian siswa yang aktif terfokus kepada pembelajaran.. b.. Berupaya dan menyelesaikan tugas dengan benar.. c.. Siswa mampu menyelesaikan hasil belajarnya.. d.. Siswa berani menyatakan kepada guru apa yang belum dipahami.. e.. Siswa terbiasa bertanya dengan pertanyaan yang mencerminkan keingintahuan.. f.. Siswa terbiasa membentuk atau mengembangkan kaitan antara topik san subyek, atau antara kehidupan nyata dengan tugas sekolah. Dari beberapa pendapat dan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa. efektivitas suatu pembelajaran adalah keberhasilan atau ketepatan penggunaan model pembelajaran dalam pencapaian tujuan pembelajaran, yang dilihat dengan adanya perilaku belajar siswa yang termotivasi dan keberhasilan dalam belajar. 9. Materi Pembelajaran.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 33. Materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa kelas VII SMP Kanisius Sleman terdiri atas beberapa bab, yaitu: Bab 1 Bilangan Bulat Bab 2 Pecahan Bab 3 Operasi Hitung Bentuk Aljabar Bab 4 Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Bab 5 Perbandingan dan Aritmatika Sosial Bab 6 Himpunan Bab 7 Garis dan Sudut Bab 8 Segitiga dan segiempat Materi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah materi bab 8 yaitu segitiga dan segiempat. 10. Segiempat a. Persegi Panjang i.. Pengertian persegi panjang Persegi panjang adalah jajar genjang yang memiliki sudut. siku-siku (memiliki satu sudut siku-siku mengakibatkan keempat sudutnya siku-siku.) (Arita, 2013:13) ii.. Keliling dan luas persegi panjang N. M.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 34. K. L Gambar 2.1. Gambar di atas menunjukkan persegi panjang KLMN dengan sisi-sisinya KL, LM, MN, dan KN. Keliling suatu bangun datar adalah jumlah semua panjang dan sisi-sisinya. Tampak bahwa panjang KL=NM=5 satuan panjang dan panjang LM=KN=3 satuan panjang. Keliling KLMN = KL + LM + MN + NK = (5+3+5+3) satuan panjang = 16 satuan panjang Garis KL disebut panjang (p) dan KN disebut lebar (l) Dapat disimpulkan bahwa keliling persegi panjang dengan panjang p dan lebar l adalah K = 2(p + l) atau K = 2p + 2l Luas persegi panjang adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi-sisinya. Luas persegi panjang KLMN. = KL x LM = (5 x 3) satuan luas = 15 satuan luas.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 35. Jadi, luas persegi panjang dengan panjang p dan lebar l adalah, L = p x l = pl b. Persegi i. Pengertian persegi Persegi adalah persegi panjang yang memiliki dua sisi yang memiliki dua sisi yang berdekatan kongruen. (Arita, 2013:13) ii. Luas dan keliling persegi N. M. K. L Gambar 2.2. Gambar di atas menunjukkan bangun persegi KLMN dengan panjang sisi KL = 4 satuan Keliling KLMN = KL + LM + MN + NK = (4 + 4 + 4 + 4) satuan = 16 satuan Panjang KL = LM = MN = NK disebut sisi (s). Jadi, keliling persegi dengan panjang sisi s adalah,.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 36. K = 4s Luas persegi KLMN. = KL x LM = (4 x 4) satuan luas = 16 satuan luas. Jadi, luas persegi panjang dengan panjang sisi s adalah L = s x s = s² c. Jajargenjang i.. Pengertian Jajargenjang Jajargenjang adalah segi empat yang memiliki kedua pasang. sisi yang berhadapan sejajar. (Arita, 2013:13) ii.. Luas dan Keliling Jajargenjang D. A. C. B Gambar 2.3. Keliling bangun datar merupakan jumlah panjang sisi-sisinya. Dengan demikian, pada gambar di atas Keliling jajargenjang ABCD. = AB + BC + CD + DA = AB + BC + AB + BC = 2(AB + LM). Luas jajargenjang D. C.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 37. A. E. B. Gambar 2.4 Pada jajargenjang ABCD dibuat garis dari titik D yang memotong tegak lurus (90º) garis AB di titik E. Jika jajargenjang dipotong menurut garis DE maka akan menghasilkan dua bangun, yaitu bangun segitiga AED dan bangun segiempat EBCD. Bangun AED digabungkan dengan EBCD dengan sisi BC berhimpit dengan sisi AD. Seperti pada gambar berikut,. D. C/D. E. A/B. E. Gambar 2.5 Terbentuklah bangun baru yang berbentuk persegi panjang dengan panjang CD dan lebar DE.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 38. Luas ABCD. = panjang x lebar = CD x DE. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jajargenjang yang mempunyai alas a dan tinggi t, luasnya (L) adalah L = alas x tinggi =axt d. Belah Ketupat i. Pengertian Belah Ketupat Belah ketupat adalah jajar genjang yang memiliki dua sisi yang berdekatan kongruen (memiliki dua sisi yang berdekatan kongruen mengakibatkan semua sisinya kongruen). (Arita, 2013:13). ii. Luas dan Keliling Belah Ketupat D. A. o. B. Gambar 2.5. C.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 39. Jika belah ketupat mempunyai panjang sisi s maka keliling belah ketupat adalah K = AB + BC + CD + DA K=s+s+s+s = 4s Pada gambar 2.5 menunjukkan belah ketupat ABCD dengan diagonal-diagonal AC dan BD berpotongan di titik O. Luas belah ketupat ABCD. = luas Δ ABC + luas Δ ADC 1. 1. = 2 x AC x OB + 2 x AC x OD 1. = 2 x AC x (OB +OD) 1. = 2 x AC x BD 1. = 2 x diagonal x diagonal. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa,. Luas belah ketupat dengan diagonal d1 dan d2 adalah 1. L = 2 x d1 x d2. e. Layang-layang. i. Pengertian Layang-layang Layang-layang adalah segi empat yang dibentuk dari gabungan dua buah segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang dan berimpit. (Arita, 2013:13) ii. Keliling dan Luas Layang-layang.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 40. D y. y o. A. C x. x. B Gambar 2.6 Keliling layang-layang ABCD pada gambar di atas sebagai berikut K. = AB + BC + CD + DA = x+x+y+y = 2x + 2y = 2 (x + y). Layang-layang ABCD pada gambar 2.6 dibentuk dari dua segitiga sama kaki ABC dan ADC. Luas layang-layang ABCD. = luas Δ ABC + luas Δ ADC 1. 1. = 2 x AC x OB + 2 x AC x OD 1. = 2 x AC x (OB +OD) 1. = 2 x AC x BD. Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut,.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 41. Luas (L) layang-layang dengan diagonal-diagonalnya d1 dan d2 adalah 1. L = 2 x d1 x d2. f. Trapesium. i.Pengertian Trapesium Trapesium adalah segiempat yang memiliki tepat satu pasang sisi yang berhadapan sejajar. (Arita, 2013:13) ii.Luas dan Keliling Trapesium F t. B. A. D t. E Gambar 2.7. C. Keliling trapesium ABCD ditentukan dengan menjumlahkan panjang sisi-sisi yang membatasi trapesium. Keliling trapesium ABCD = AB + BC + CD + DA Pada gambar 2.7 menunjukkan bahwa trapesium ABCD dipotong menurut diagonal BD, sehingga tampak bahwa trapesium ABCD dibentuk dari dua segitiga, yaitu ABD dan BCD yang masingmasing alasnya AD dan BC serta tinggi t, sehingga Luas trapesium ABCD. = luas Δ ABD + luas Δ BCD.

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 42. 1. 1. = 2 x AD x FB + 2 x BC x DF 1. 1. = 2 x AD x t + 2 x BC x t 1. = 2 x t x (AD + BC). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan, 1. Luas trapesium = 2 x jumlah sisi sejajar x tinggi. B. Kerangka Berpikir. Efektivitas Model Pembelajaran Think Pair Share. Prestasi Belajar Siswa. Minat Belajar Siswa Gambar 2.3. Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang menyatakan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Dalam pembelajaran matematika juga melibatkan kedua faktor tersebut dan keduanya saling terkait satu sama lain. Pembelajaran yang menarik akan menjadi salah satu cara agar siswa menjadi fokus dan berminat pada pelajaran matematika. Metode Think Pair Share merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif. yang. menekankan. pada. keaktifan. siswa. dalam. proses. pembelajaran. Jika model pembelajaran tipe Think Pair Share berlangsung secara efektif maka minat siswa dalam belajar akan semakin bertambah dan prestasi belajarnya akan semakin baik pula..

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN. A.. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti efektifitas penerapan model pembelajaran Think Pair Share ditinjau dari motivasi dan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan segi empat di kelas VII SMP Kanisius Sleman. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimental. Disebut penelitian pra-eksperimental karena dalam penelitian ini tidak ada kelas kontrol sebagai kelas pembanding.. B.. Subyek Penelitian Dalam penelitian ini subyek penelitiannya sebanyak 18 siswa. Kedelapan belas siswa tersebut adalah siswa-siswi kelas VII B SMP Kanisius Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016.. C.. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII B SMP Kanisius Sleman. Pelaksanaan penelitian berlangsung bulan Maret-April 2016 dengan pokok bahasan segi empat, dengan menyesuaikan jam pelajaran matematika di kelas VII B itu sendiri.. D.. Variabel Penelitian Menurut Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2007:118) yang disebut variabel adalah faktor-faktor yang berperanan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Pada dasarnya banyaknya variabel sangat tergantung oleh sederhana. 43.

(65) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. atau runtutnya penelitian, berikut variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini: 1.. Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel perlakuan yang sengaja dimanipulasi untuk diketahui intensitasnya terhadap variabel terikat. Dengan kata lain, varibel bebas yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran, yang berupa model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share.. 2.. Variabel Terikat Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat dan prestasi belajar siswa pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share.. E.. Data Penelitian 1.. Data Keterlaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Data keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe think pair share diperoleh dari hasil pengamatan dua orang observer pada saat pembelajaran di kelas VII B SMP Kanisius Sleman berlangsung. Observer juga akan mengamati perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung.. 2.. Data Minat Siswa Pada data minat siswa diperoleh dari hasil pengamatan minat belajar di kelas dan hasil kuisioner tentang tanggapan siswa mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share..

(66) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45. 3.. Data Prestasi Belajar Siswa Data prestasi belajar siswa diperoleh dari hasil tes belajar matematika siswa yang diberikan di akhir pembelajaran (tes evaluasi). Materi yang diberikan pada penelitian ini adalah luas dan keliling segi empat. F.. Instrumen dan Metode Analisis Data Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar lebih mudah, cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah dalam mengolah data. Secara fungsional kegunaan instrumen penelitian adalah untuk memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti melakukan pengumpulan data di lapangan. Pada penelitian ini ada dua macam instrumen yang digunakan yaitu intrumen pembelajaran dan instrumen penelitian. 1.. Instrumen Pembelajaran Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Penyusunan RPP mengacu pada langkah-langkah pembelajaran metode Think Pair Share sedangkan penyusunan LKS mengacu pada indikator dan tujuan pembelajaran.. 2.. Instrumen Penelitian a.. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Lembar observasi adalah instrumen penelitian yang lebih banyak menggunakan salah satu dari panca indera yaitu penglihatan untuk mengambil data yang berupa kondisi atau fakta alami, tingkah.

Gambar

Gambar di atas menunjukkan persegi panjang KLMN dengan sisi-sisinya KL, LM, MN, dan KN
Tabel 3.1 Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Pada Pertemuan Pertama
Tabel 3.2 Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Pada Pertemuan Kedua
Tabel 3.3 Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Pada Pertemuan Ketiga
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “ Perbedaan Metode Pembelajaran TPS ( Think

Puji syukur Alhamdulillahhirobbil’alamin , penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkat, rahmat, nikmat, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, kasih dan perlindungan selama penulisan skripsi berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan laporan skripsi yang berjudul

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat, rahmat serta karunia-Nya, sehingga Tugas Akhir (TA) yang berjudul ” Pengaruh

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan laporan skripsi yang berjudul

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan laporan skripsi yang berjudul

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena karena berkat dan rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Perangkat