• Tidak ada hasil yang ditemukan

pemberian obat topikal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "pemberian obat topikal"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

pemberian obat topikal pemberian obat topikal

 A.

 A. PRINSIP PEMBERIAN OBAT PRINSIP PEMBERIAN OBAT 

Dalam memberikan pengobatan kita sebagai perawat harus mengingat, memahami Dalam memberikan pengobatan kita sebagai perawat harus mengingat, memahami ,dan,dan memperhatikan

memperhatikan prinsip enam benar prinsip enam benar agar kita dapat terhindar dari kesalahan agar kita dapat terhindar dari kesalahan dalam memberikandalam memberikan obat.

obat. 1.

1. Benar pasienBenar pasien

Obat yang diberikan hendaknya benar pada

Obat yang diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan dengan carapasien yang diprogramkan dengan cara mengidentifikasi kebenaran obat dengan mencocokkan nama, alamat,

mengidentifikasi kebenaran obat dengan mencocokkan nama, alamat, nomor register dan programnomor register dan program  pengobatan pada pasien.

 pengobatan pada pasien. 2.

2. Benar Obat Benar Obat 

Sebelum mempersiapkan obat, harus diperhatikan kebenaran obat sebanyak tiga

Sebelum mempersiapkan obat, harus diperhatikan kebenaran obat sebanyak tiga kali yaitu ketikakali yaitu ketika memindahkan obat dari tempat penyimpanan

memindahkan obat dari tempat penyimpanan obat, saat obat diprogramkan, dan saatobat, saat obat diprogramkan, dan saat mengembalikan ketempat penyimpanan.

mengembalikan ketempat penyimpanan. 3.

3. Benar DosisBenar Dosis

Sebelum memberi obat, periksa dahulu dosisnya.

Sebelum memberi obat, periksa dahulu dosisnya. Jika ragu, berkonsultasilah dengan dokter yangJika ragu, berkonsultasilah dengan dokter yang menulis resep atau apoteker sebelum dilanjutkan ke

menulis resep atau apoteker sebelum dilanjutkan ke pasien. Karna da beberapa obat baik ampasien. Karna da beberapa obat baik ampulpul maupun tablet memiliki dosis yang berbeda tiap ampul atau tabletnya. Misalnya asam mefenamat, maupun tablet memiliki dosis yang berbeda tiap ampul atau tabletnya. Misalnya asam mefenamat, 1 ada 250 mg, ada juga yang 500 mg, ondansentron 1 ampul dosisnya ada 4 mg, ada juga 8 mg. 1 ada 250 mg, ada juga yang 500 mg, ondansentron 1 ampul dosisnya ada 4 mg, ada juga 8 mg. Untuk menghindari kesalahan pemberian obat, maka penentuan dosis

Untuk menghindari kesalahan pemberian obat, maka penentuan dosis harus diperhatikan denganharus diperhatikan dengan menggunakan alat standar seperti obat cair harus dilengkapi alat

menggunakan alat standar seperti obat cair harus dilengkapi alat tetes, gelas ukur, spuit atautetes, gelas ukur, spuit atau sendok khusus, alat untuk membelah tablet da

sendok khusus, alat untuk membelah tablet da n lain-lain sehingga perhitungan obat benar n lain-lain sehingga perhitungan obat benar untukuntuk diberikan kepada pasien.

diberikan kepada pasien. 4.

(2)

Pastikan cara pemberian obat yang telat diprogramkan, apakah diberikan peroral, sublingual, Pastikan cara pemberian obat yang telat diprogramkan, apakah diberikan peroral, sublingual,  parenteral/injeksi, topikal, rektal, atau

 parenteral/injeksi, topikal, rektal, atau inhalasi.inhalasi. 5.

5. Benar WaktuBenar Waktu

Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang

Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang diprogramkan, apakah pagi, siang,diprogramkan, apakah pagi, siang, malam, sesudah makan, saat makan, sebelum tidur,

malam, sesudah makan, saat makan, sebelum tidur, dll. Karena berhubungan dengan kerja obatdll. Karena berhubungan dengan kerja obat yang menimbulkan efek terapi dari obat.

yang menimbulkan efek terapi dari obat. 6.

6. Benar Dokumentasi Benar Dokumentasi 

Setelah obat diberikan, harus didokumentasikan, dosis, rute, waktu ,

Setelah obat diberikan, harus didokumentasikan, dosis, rute, waktu , dan oleh siapa obat itudan oleh siapa obat itu

diberikan. Bila pasien menolak meminum obatnya,atau obat itu tidak dapat diminum, harus dicatat diberikan. Bila pasien menolak meminum obatnya,atau obat itu tidak dapat diminum, harus dicatat alasannya dan dilaporkan.

alasannya dan dilaporkan.

B.

B. ETIKA PERAWAT ETIKA PERAWAT 

Etika keperawatan merupakan norma yang dianut oleh

Etika keperawatan merupakan norma yang dianut oleh perawat untuk bertingkah laku yangperawat untuk bertingkah laku yang digunakan kepada pasien, keluarga, dan teman

digunakan kepada pasien, keluarga, dan teman kesehatan lainnya.kesehatan lainnya.

Etika perawat melandasi perawat dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai seorang perawat. Etika perawat melandasi perawat dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai seorang perawat. Dalam pandangan etika keperawatan perawat memilki tanggung jawab

Dalam pandangan etika keperawatan perawat memilki tanggung jawab (responsibility) terhadap-(responsibility) terhadap-tugastugasnya.

tugastugasnya.

Kerangka konsep dan dimensi moral dari

Kerangka konsep dan dimensi moral dari suatu tanggung jawab dan akuntabilitas dalam suatu tanggung jawab dan akuntabilitas dalam praktekpraktek klinis keperawatan didasarkan atas prinsip-prinsip etika yang jelas

klinis keperawatan didasarkan atas prinsip-prinsip etika yang jelas serta diintegrasikan ke dalamserta diintegrasikan ke dalam  pendidikan dan praktek klinis. Hubungan

 pendidikan dan praktek klinis. Hubungan perawat dengan pasien dipandang sperawat dengan pasien dipandang sebagai suatu tanggungebagai suatu tanggung  jawab dan akuntabilitas terhadap pa

 jawab dan akuntabilitas terhadap pasien yang pada hakekatnya adalah hubungan memeliharasien yang pada hakekatnya adalah hubungan memelihara (caring).

(caring).

Perawat harus selalu mempertahankan filosofi keperawatan yang mengandung prinsip-prinsip Perawat harus selalu mempertahankan filosofi keperawatan yang mengandung prinsip-prinsip etiketik dan moral yang tinggi sebagaimana prilaku memelihara dalam menjalin hubungan dengan pasien dan moral yang tinggi sebagaimana prilaku memelihara dalam menjalin hubungan dengan pasien dan lingkungannya. contoh, seorang perawat dalam melakukan

dan lingkungannya. contoh, seorang perawat dalam melakukan asuhan keperawatan, dalamasuhan keperawatan, dalam melaksanakan pemberian obat, dll.

melaksanakan pemberian obat, dll.

C.

C. PEMBERIAN OBAT TOPIKALPEMBERIAN OBAT TOPIKAL

1.

1. PengertianPengertian

Obat topikal adalah obat yang memegang peranan penting pada penanganan kasus di bidang Obat topikal adalah obat yang memegang peranan penting pada penanganan kasus di bidang kulit.

kulit.

Pemberian obat secara topikal adalah memberikan obat secara

Pemberian obat secara topikal adalah memberikan obat secara lokal pada kulit atau padalokal pada kulit atau pada membran mukosa pada area mata,

(3)

2.

2. TujuanTujuan

Tujuan pemberian obat topikal secar umum

Tujuan pemberian obat topikal secar umum adalah untuk memperoleh reaksi lokal dari obatadalah untuk memperoleh reaksi lokal dari obat tersebut.

tersebut.

3.

3. Reaksi Obat Reaksi Obat 

Sebagai bahan atau benda asing

Sebagai bahan atau benda asing yang masuk kedalam tubuh, obat yang masuk kedalam tubuh, obat akan bekerja sesuai prosesakan bekerja sesuai proses kimiawi, melalui suatu reaksi obat. Reaksi obat dapat dihitung dalam satuan waktu paruh yakni kimiawi, melalui suatu reaksi obat. Reaksi obat dapat dihitung dalam satuan waktu paruh yakni suatu interval waktu yang diperlukan dalam

suatu interval waktu yang diperlukan dalam tubuh untuk proses eliminasi sehingga terjaditubuh untuk proses eliminasi sehingga terjadi  pengurangan konsentrasi seteng

 pengurangan konsentrasi setengah dari kadar puncak obat dalam tubuah dari kadar puncak obat dalam tubuh. Adapun faktor yangh. Adapun faktor yang mempengaruhi obat :

mempengaruhi obat : a.

a.  Absorbsi Obat  Absorbsi Obat 

 Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi abs

 Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi absorpsi dari obat perkutan, yaitu:orpsi dari obat perkutan, yaitu: a)

a) Stratum korneumStratum korneum– –  Rate limiting barrier: Rate limiting barrier:

--

Kandungan lipid: Pada stratum korneum terdapat kandungan ceramide, Kandungan lipid: Pada stratum korneum terdapat kandungan ceramide, asam lemak bebas, danasam lemak bebas, dan kolesterol dengan perbandingan 1:1:1. Ketiganya tergolong dalam senyawa lipid (lemak), dengan kolesterol dengan perbandingan 1:1:1. Ketiganya tergolong dalam senyawa lipid (lemak), dengan demikain, obat yang bersifat lipofilik adalah obat yang dapat menembus lapisan kulit dengan baik. demikain, obat yang bersifat lipofilik adalah obat yang dapat menembus lapisan kulit dengan baik.

--

Ketebalan stratum korneum: Regio pada kulit memiliki ketebalan stratum korneum yangKetebalan stratum korneum: Regio pada kulit memiliki ketebalan stratum korneum yang

berbeda-beda, semakin tipis stratum korneum, semakin mudah obat

berbeda-beda, semakin tipis stratum korneum, semakin mudah obat melakukan penetrasi pada kulit.melakukan penetrasi pada kulit.

--

Kondisi stratum korneum: Pada kulit Kondisi stratum korneum: Pada kulit yang mengalami kerusakan, maka kondisi stratum korneumyang mengalami kerusakan, maka kondisi stratum korneum yang rusak akan lebih mudah ditembus oleh obat dibandingkan dengan kulit dengan stratum

yang rusak akan lebih mudah ditembus oleh obat dibandingkan dengan kulit dengan stratum korneum yang masih intak.

korneum yang masih intak. Seringkali stratum corneum dikelupas dengan menggunakan CellophaneSeringkali stratum corneum dikelupas dengan menggunakan Cellophane tape untuk membantu proses absorpsi obat. Absorpsi obat dapat

tape untuk membantu proses absorpsi obat. Absorpsi obat dapat lebih mudah dilakukan apabilalebih mudah dilakukan apabila obat tersebut diberikan pada kulit dengan

obat tersebut diberikan pada kulit dengan stratum corneum yang telah terkelupas.stratum corneum yang telah terkelupas.

b)

b) Oklusi : Obat yang diberikan Oklusi : Obat yang diberikan ditutup secara rapat atau dapat juga dilapisi dengan ditutup secara rapat atau dapat juga dilapisi dengan lapisanlapisan minyak. Tindakan tersebut digunakan untuk:

minyak. Tindakan tersebut digunakan untuk:

--

Meningkatkan hidrasi dan menjaga suhu dari stratum korneumMeningkatkan hidrasi dan menjaga suhu dari stratum korneum

--

Mencegah kemungkinan tercuci atau terhapusMencegah kemungkinan tercuci atau terhapus

--

Meningkatkan absorpsi dari obat tersebutMeningkatkan absorpsi dari obat tersebut    peningkatan absorpsi obat dapat meningkat hi peningkatan absorpsi obat dapat meningkat hi nggangga 10 sampai dengan 100 kali 

(4)

Tapi perlu diperhatikan

Tapi perlu diperhatikan bahwa dengan bahwa dengan memberikan perlakuan oklusi, memberikan perlakuan oklusi, maka efek samping maka efek samping dari obatdari obat yang diberikan juga dapat timbul lebih cepat.

yang diberikan juga dapat timbul lebih cepat. c)

c) Frekuensi pemberian: Frekuensi pemberian obat tidak memberikan efek Frekuensi pemberian: Frekuensi pemberian obat tidak memberikan efek yang signifikan, padayang signifikan, pada dasarnya pemberian 1 kali sehari

dasarnya pemberian 1 kali sehari sudah cukup, asalkan obat tersebut tidak terhapus oleh airsudah cukup, asalkan obat tersebut tidak terhapus oleh air ataupun gesekan.

ataupun gesekan.

d)

d) Kuantitas obat yang diberikan: Kuantitas obat yang diberikan pada dasarnya harus seimbangKuantitas obat yang diberikan: Kuantitas obat yang diberikan pada dasarnya harus seimbang tergantung lesinya. Obat yang diberikan jangan sampai terlalu banyak ataupun terlalu dikit. Apabila tergantung lesinya. Obat yang diberikan jangan sampai terlalu banyak ataupun terlalu dikit. Apabila  jumlah obat yang diberikan terlalu banyak maka akan

 jumlah obat yang diberikan terlalu banyak maka akan mengakibatkan rasa tidak nyaman, apabilamengakibatkan rasa tidak nyaman, apabila  jumlah yang diberikan kurang dari jumlah yang seha

 jumlah yang diberikan kurang dari jumlah yang seharusnya, maka tentu saja efek yang rusnya, maka tentu saja efek yang didapatkandidapatkan tidak akan maksimal. setiap 3% luas permukaan kulit membutuhkan 1 gram krim/salep

tidak akan maksimal. setiap 3% luas permukaan kulit membutuhkan 1 gram krim/salep

e)

e) Keberadaan folikel rambut: Adanya folKeberadaan folikel rambut: Adanya folikel rambut akan memudahkan proses absorpsi dariikel rambut akan memudahkan proses absorpsi dari obat. Kondisi kulit yang memiliki rambut cenderung akan lebih tipis stratum corneumnya dan juga obat. Kondisi kulit yang memiliki rambut cenderung akan lebih tipis stratum corneumnya dan juga berpori, sehingga dapat ditembus oleh obat topikal.

berpori, sehingga dapat ditembus oleh obat topikal.

 f)

 f) Tekanan (digosok atau dipijat) : Tekanan (digosok atau dipijat) : Obat yang proses pemberiannya dilakukan denganObat yang proses pemberiannya dilakukan dengan menggosok atau memijat, efeknya akan

menggosok atau memijat, efeknya akan semakin meningkat karena penyerapan obat juga akansemakin meningkat karena penyerapan obat juga akan meningkat.

meningkat.

g)

g) Umur pasien: Orang yang sudah berumur cenderung memiliki Umur pasien: Orang yang sudah berumur cenderung memiliki lapisan stratum corneum yanglapisan stratum corneum yang tipis, tetapi kultinya tidak

tipis, tetapi kultinya tidak terhidrasi. Sehingga, walaupun memiliki lapisan stratum corneum yangterhidrasi. Sehingga, walaupun memiliki lapisan stratum corneum yang tipis, tetap saja kondisi kulit

tipis, tetap saja kondisi kulit orang tersebut akan sulit ditembus oleh obat.orang tersebut akan sulit ditembus oleh obat.

b.

b. Distribusi Obat Distribusi Obat  c.

c. Metabolisme Obat Metabolisme Obat  d.

d. Eksresi SisaEksresi Sisa

 Ada 2 efek obat yakni efek terapeutik dan efek samping. Efek terap

 Ada 2 efek obat yakni efek terapeutik dan efek samping. Efek terapeutik adalah obat memilikieutik adalah obat memiliki kesesuaian terhadap efek yang diharapkan sesuai kandungan obatnya seperti

kesesuaian terhadap efek yang diharapkan sesuai kandungan obatnya seperti paliatif (berefek untukpaliatif (berefek untuk mengurangi gejala), kuratif (memiliki efek pengobatan) dan lain-lain. Sedangkan efek samping

mengurangi gejala), kuratif (memiliki efek pengobatan) dan lain-lain. Sedangkan efek samping adalah dampak yang tidak diharapkan, tidak bisa di ramal, dan bahkan iatrogenic, kegagalan dalam adalah dampak yang tidak diharapkan, tidak bisa di ramal, dan bahkan iatrogenic, kegagalan dalam  pengobatan, dan lain-lain.

(5)

4.

4. HalHal

– 

– 

 hal yang perlu diperhatikan hal yang perlu diperhatikan a.

a. Region kulit yang akan diberikan obat: Daerah muka, skrotum, aksila, dan kulit rambutRegion kulit yang akan diberikan obat: Daerah muka, skrotum, aksila, dan kulit rambut cenderung lebih mudah menerima obat dibandingkan pada

cenderung lebih mudah menerima obat dibandingkan pada daerah telapak tangan, dengandaerah telapak tangan, dengan demikian pemberian obat pada daerah yang lebih permeabel tidak perlu terlalu banyak demikian pemberian obat pada daerah yang lebih permeabel tidak perlu terlalu banyak dibandingkan dengan daerah yang kurang permeabel.

dibandingkan dengan daerah yang kurang permeabel. b.

b. Gradien konsentrasi: Dengan menambah gradien konsentrasi, maka penyerapan obat akanGradien konsentrasi: Dengan menambah gradien konsentrasi, maka penyerapan obat akan semakin cepat 

semakin cepat  c.

c. Penjadwalan: Karena sistem absorpsi yang lama, maka Penjadwalan: Karena sistem absorpsi yang lama, maka efek dari obat tersebut dapatefek dari obat tersebut dapat berlangsung selama 1 hari dengan absorpsi yang

berlangsung selama 1 hari dengan absorpsi yang terus menerus secara perlahanterus menerus secara perlahan d.

d. Vehikulum dan oklusi: Vehikulum atau bentuk sediaan obat topikal akan sangat mempengaruhiVehikulum dan oklusi: Vehikulum atau bentuk sediaan obat topikal akan sangat mempengaruhi absorpsi pada kulit, sedangkan oklusi seperti plester yang

absorpsi pada kulit, sedangkan oklusi seperti plester yang mempererat dan menjaga kontak antaramempererat dan menjaga kontak antara kulit dengan obat topikal dapat meningkatkan efikasi dari obat tersebut.

kulit dengan obat topikal dapat meningkatkan efikasi dari obat tersebut.

5.

5. Bentuk Sediaan Obat Topikal (vehikulum)Bentuk Sediaan Obat Topikal (vehikulum) a.

a. Syarat pemberianSyarat pemberian

 Ada dua pedoman dalam pengobatan topikal, yaitu:  Ada dua pedoman dalam pengobatan topikal, yaitu:

a)

a) Basah dengan basahBasah dengan basah   Dermatosis basah (eksudatif) diobati dengan  Dermatosis basah (eksudatif) diobati dengan kompres terbuka. Tetapikompres terbuka. Tetapi  prinsip ini tidak mutlak, kompres terbu

 prinsip ini tidak mutlak, kompres terbuka juga digunakan pada dermatosis dengka juga digunakan pada dermatosis dengan peradanganan peradangan hebat.

hebat. b)

b) Kering dengan keringKering dengan kering   Dermatosis kering diobati dengan vehikulum  Dermatosis kering diobati dengan vehikulum yang kering, misalnyayang kering, misalnya salep.

salep.

b.

b. Syarat VehikulumSyarat Vehikulum

Dalam pemberian obat topikal, vehikukum

Dalam pemberian obat topikal, vehikukum sangat berperan penting. Syarat digunakannya vehikulumsangat berperan penting. Syarat digunakannya vehikulum adalah:

adalah: a)

a) Tidak menginaktivasi obat itu sendiri Tidak menginaktivasi obat itu sendiri  b)

b) Tidak mengiritasi Tidak mengiritasi  c)

c) Tidak mengakibatkan alergi Tidak mengakibatkan alergi  d)

d) Memenuhi standar kosmetik (tidak menimbulkan penampakan yang buruk)Memenuhi standar kosmetik (tidak menimbulkan penampakan yang buruk) e)

e) Mudah digunakanMudah digunakan

c.

(6)

a)

a) CairanCairan– –  LIQUID LIQUID

Prinsip pengobatan cairan ialah membersihkan kulit

Prinsip pengobatan cairan ialah membersihkan kulit yang sakit dari debris (pus, krusta danyang sakit dari debris (pus, krusta dan

sebagainya) dan sisa-sisa obat topikal yang pernah dipakai. Disamping itu terjadi perlunakan atau sebagainya) dan sisa-sisa obat topikal yang pernah dipakai. Disamping itu terjadi perlunakan atau  pecahnya vesikel, bula dan pustula. Hasil akhir pen

 pecahnya vesikel, bula dan pustula. Hasil akhir pengobatan ialah keadaan yang membasah menjadigobatan ialah keadaan yang membasah menjadi kering, permukaan menjadi bersih sehingga mikroorganisme tidak dapat tumbuh

kering, permukaan menjadi bersih sehingga mikroorganisme tidak dapat tumbuh dan mulai terjadidan mulai terjadi  proses epitelisasi. Pengobatan c

 proses epitelisasi. Pengobatan cairan berguna juga untuk menghilangkan gejalaairan berguna juga untuk menghilangkan gejala, misalnya rasa, misalnya rasa gatal, rasa terbakar, parestesi oleh bermacam-macam dermatosis. Harus diingat bahwa pengobatan gatal, rasa terbakar, parestesi oleh bermacam-macam dermatosis. Harus diingat bahwa pengobatan dengan cairan dapat menyebabkan kulit menjadi

dengan cairan dapat menyebabkan kulit menjadi terlalu kering. Jadi pengobatan cairan harusterlalu kering. Jadi pengobatan cairan harus dipantau secara teliti. Kalau keadaan sudah mulai kering, maka pemakaiannya dikurangi dan kalau dipantau secara teliti. Kalau keadaan sudah mulai kering, maka pemakaiannya dikurangi dan kalau  perlu dihentikan untuk diganti dengan bentuk pengob

 perlu dihentikan untuk diganti dengan bentuk pengobatan lainnya.atan lainnya.

Vehikulum bentuk cairan terdiri atas: Vehikulum bentuk cairan terdiri atas:

i.

i. Solusio (larutan dalam air)Solusio (larutan dalam air)

Disolusi dua atau lebih substansi menjadi larutan homogen yang bening. Tinctura (larutan dalam Disolusi dua atau lebih substansi menjadi larutan homogen yang bening. Tinctura (larutan dalam alkohol)

alkohol)   memberikan efek astringen dan lebih dingin memberikan efek astringen dan lebih dingin

--

KompresKompres   Lebih dipilih oleh masyarakat karena ada sensasi dingin (mengandung astringen dan Lebih dipilih oleh masyarakat karena ada sensasi dingin (mengandung astringen dan antimikrobial). Sifatnya astringen (mengerutkan jaringan) dan antimi

antimikrobial). Sifatnya astringen (mengerutkan jaringan) dan antimi krobial dapat mengurangikrobial dapat mengurangi eksudat

eksudat akibat pakibat presipitasi resipitasi protein. protein. Jenis Jenis kompres:kompres: Terbuka

Terbuka   Agar terjadi penguapan dari luka yang sifatnya basah Agar terjadi penguapan dari luka yang sifatnya basah Tertutup

Tertutup   apabila luka cukup dalam dan berpotensi untuk mengalami infeksi yang cukup apabila luka cukup dalam dan berpotensi untuk mengalami infeksi yang cukup berbahaya

berbahaya   Vasodilatasi  Vasodilatasi 

Cara kompres bekerja pada radang akut (kompres terbuka)

Cara kompres bekerja pada radang akut (kompres terbuka) melalui :melalui :

--

Penguapan air akan menarik kalor dari Penguapan air akan menarik kalor dari lesi, sehingga terjadi vasokonstriksi yang mengakibatkanlesi, sehingga terjadi vasokonstriksi yang mengakibatkan eritem berkurang.

eritem berkurang.

--

Vasokonstriksi memperbaiki permeabilitas vaskuler, sehingga pengeluaran serum dan oedemVasokonstriksi memperbaiki permeabilitas vaskuler, sehingga pengeluaran serum dan oedem berkurang.

berkurang.

--

 Air melunakkan dan melarutkan krus Air melunakkan dan melarutkan krusta pada permukaan kulit, sehingga mudata pada permukaan kulit, sehingga mudah terangkath terangkat bersama kain kasa. Pembersihan krusta ini akan

bersama kain kasa. Pembersihan krusta ini akan mengurangi sarang makanan untuk bakteri darimengurangi sarang makanan untuk bakteri dari cairan yang terperangkap di bawah krusta.

cairan yang terperangkap di bawah krusta. Contoh:

Contoh:

--

salisil 1‰: astringen, antiseptik lemahsalisil 1‰: astringen, antiseptik lemah

--

PK 1/5000,1/10000: astringen, antiseptikPK 1/5000,1/10000: astringen, antiseptik

--

Rivanol 1‰: astringen, antiseptik, deodoranRivanol 1‰: astringen, antiseptik, deodoran

(7)

--

 AgNO3 0.25 -0.5%: astringen, antiseptik kuat  AgNO3 0.25 -0.5%: astringen, antiseptik kuat 

--

Heksaklorofen: antiseptikHeksaklorofen: antiseptik

ii.

ii. Bedak kocok (Losio)Bedak kocok (Losio)

Bedak kocok terdiri atas campuran air dan bedak yang biasanya ditambah dengan gliserin sebagai Bedak kocok terdiri atas campuran air dan bedak yang biasanya ditambah dengan gliserin sebagai bahan perekat, supaya bedak tidak terlalu kental dan cepat menjadi kering maka jumlah zat padat bahan perekat, supaya bedak tidak terlalu kental dan cepat menjadi kering maka jumlah zat padat maksimal 40 % dan jumlah gliserin 10

maksimal 40 % dan jumlah gliserin 10– –  15 %. Hal ini berarti jika beberapa zat aktif padat 15 %. Hal ini berarti jika beberapa zat aktif padat ditambahkan, maka prosentase tersebut jangan terlampaui. Perlu dikocok,

ditambahkan, maka prosentase tersebut jangan terlampaui. Perlu dikocok, biasanya dingin karenabiasanya dingin karena ada penguapan air, serta mudah dioleskan hi

ada penguapan air, serta mudah dioleskan hi ngga homogeny.ngga homogeny.

Indikasi: dermatosis yang kering, superfisial dan

Indikasi: dermatosis yang kering, superfisial dan agak luas, serta dermatosis pada keadaan sub akut.agak luas, serta dermatosis pada keadaan sub akut.

Kontraindikasi: dermatitis madidans dan daerah badan yang

Kontraindikasi: dermatitis madidans dan daerah badan yang berambut.berambut.

b)

b) BedakBedak– –  SOLID SOLID

Bedak yang dioleskan di atas kulit membuat lapisan tipis di kulit yang

Bedak yang dioleskan di atas kulit membuat lapisan tipis di kulit yang tidak melekat erat sehinggatidak melekat erat sehingga  penetresinya sedikit sekali. Efek bedak

 penetresinya sedikit sekali. Efek bedak ialah mendinginkan, antiinflamasi ringan karena ada sedikitialah mendinginkan, antiinflamasi ringan karena ada sedikit efek vasokonstriksi, antipruritus lemah, mengurangi pergeseran pada lipatan kulit (i

efek vasokonstriksi, antipruritus lemah, mengurangi pergeseran pada lipatan kulit (i ntertrigo danntertrigo dan kaki), menyerap kelembapan kulit, dan

kaki), menyerap kelembapan kulit, dan proteksi mekanis. Pengobatan dengan bedak yangproteksi mekanis. Pengobatan dengan bedak yang diharapkan terutama ialah efek fisis. Bahan dasarnya ialah:

diharapkan terutama ialah efek fisis. Bahan dasarnya ialah:

--

 Zinkoksida (antiseptik, proteks Zinkoksida (antiseptik, proteksi)i)

--

Talkum (magnesium silikat) lubrikasi dan Talkum (magnesium silikat) lubrikasi dan mengeringkan.mengeringkan.

--

Kalamin mengandungKalamin mengandung

--

 ZnO 98% dan Fe ZnO 98% dan Fe22OO33 1% (merah jambu) 1% (merah jambu)

--

Sebagai astringen untuk mengurangi gatal.Sebagai astringen untuk mengurangi gatal. Indikasi: pemberian bedak ialah dermatosis yang

Indikasi: pemberian bedak ialah dermatosis yang kering dan superfisial, mempertahankan vesikelkering dan superfisial, mempertahankan vesikel atau bula agar tidak pecah.

atau bula agar tidak pecah.

Kontraindikasinya: dermatitis yang basah, terutama bila di

Kontraindikasinya: dermatitis yang basah, terutama bila di sertai dengan infeksi sekunder Jika terjadisertai dengan infeksi sekunder Jika terjadi eksudat atau pus, maka campuran bedak

eksudat atau pus, maka campuran bedak dengan eksudat merupakan adonan yang memudahkandengan eksudat merupakan adonan yang memudahkan terjadinya infeksi (Iritasi, mengeras, krusta, dan granuloma).

terjadinya infeksi (Iritasi, mengeras, krusta, dan granuloma). Kelemahan bedak adalah:

Kelemahan bedak adalah:

(8)

--

Terisap oleh hidung pemakai Terisap oleh hidung pemakai 

c)

c) SEMI SOLIDSEMI SOLID

Bahan yang semi solid cenderung mudah menyebar dan mempunyai sifat proteksi, hidrasi, dan Bahan yang semi solid cenderung mudah menyebar dan mempunyai sifat proteksi, hidrasi, dan lubrikasi. Beberapa bahan vehikulum yang termasuk dalam semi solid adalah:

lubrikasi. Beberapa bahan vehikulum yang termasuk dalam semi solid adalah: i.

i. SalepSalep Salep ialah bahan berlemak (

Salep ialah bahan berlemak (dasar hidrokarbon) atau seperti lemak, yang pada suhu kdasar hidrokarbon) atau seperti lemak, yang pada suhu k amaramar berkonsistensi seperti mentega dan lengket. Bahan dasar biasanya v

berkonsistensi seperti mentega dan lengket. Bahan dasar biasanya v aselin, tetapi dapat pula lanolinaselin, tetapi dapat pula lanolin atau minyak (Digunakan untuk obat larut air bahan emulsi). Salep mempunyai daya serap yang atau minyak (Digunakan untuk obat larut air bahan emulsi). Salep mempunyai daya serap yang cenderung lebih besar dibandingkan dengan krim.

cenderung lebih besar dibandingkan dengan krim.

Salep mempunyai sifat lubrikasi, proteksi, dan emolien, yaitu menahan penguapan air dari kulit. Salep mempunyai sifat lubrikasi, proteksi, dan emolien, yaitu menahan penguapan air dari kulit. Indikasi: dermatosis yang kering dan kronik,

Indikasi: dermatosis yang kering dan kronik, dermatosis yang dalam dan kronik dan dermatosis dermatosis yang dalam dan kronik dan dermatosis yangyang bersisik dan berkrusta, dan ulkus bersih. Bersifat

bersisik dan berkrusta, dan ulkus bersih. Bersifat proteksi pada ruam popok, inkontinensia alvi,proteksi pada ruam popok, inkontinensia alvi, sariawan, dan kolostomi.

sariawan, dan kolostomi.

Kontraindikasinya: adalah dermatitis madidans. Jika kelainan kulit

Kontraindikasinya: adalah dermatitis madidans. Jika kelainan kulit terdapat pada bagian badan yangterdapat pada bagian badan yang berambutdan lipatan tubuh, penggunaan salep tidak dianjurkan.

berambutdan lipatan tubuh, penggunaan salep tidak dianjurkan.

Kelemahan dari salep adalah rasa lengket yang ditimbulkan (tapi mudah dibersihkan - Lanolin Kelemahan dari salep adalah rasa lengket yang ditimbulkan (tapi mudah dibersihkan - Lanolin anhidros, petroleum hidrofilik) serta rasa warna kuning akibat

anhidros, petroleum hidrofilik) serta rasa warna kuning akibat petroleum kuning yang menyebabkanpetroleum kuning yang menyebabkan noda pada pakaian.

noda pada pakaian.

ii.

ii. KrimKrim

Krim adalah emulsi O/W (oil in water) atau W/O (water in oil). Kombinasi antara minyak dengan air Krim adalah emulsi O/W (oil in water) atau W/O (water in oil). Kombinasi antara minyak dengan air ditambah emulgator menghasilkan emulsi W/O atau

ditambah emulgator menghasilkan emulsi W/O atau O/W, bergantung pada susunan komponen diO/W, bergantung pada susunan komponen di atas. Krim perlu diberikan pengawet karena

atas. Krim perlu diberikan pengawet karena adanya kandungan air.adanya kandungan air.

--

Krim W/O (cold cream)Krim W/O (cold cream)– –  (air<25%) lebih cocok dipakai waktu malam karena melengket lebih (air<25%) lebih cocok dipakai waktu malam karena melengket lebih lama di kulit. Terdiri atas >= 1 cairan tak larut yang terdispersi pada cairan lainnya

lama di kulit. Terdiri atas >= 1 cairan tak larut yang terdispersi pada cairan lainnya    harus dikocok harus dikocok saat mau digunakan. Dibutuhkan emulgator

saat mau digunakan. Dibutuhkan emulgator untuk mencegah terjadinya emulsi.untuk mencegah terjadinya emulsi.

--

Krim O/W (vanishing cream)Krim O/W (vanishing cream)– –  (air 31% hingga 80%) lebih cocok dipakai waktu siang karena lebih (air 31% hingga 80%) lebih cocok dipakai waktu siang karena lebih cair dan tidak lengket.

cair dan tidak lengket. Indikasi digunakan krim ialah indikasi kosmetik (tidak lengket, mudah dicuci,Indikasi digunakan krim ialah indikasi kosmetik (tidak lengket, mudah dicuci, mudah menyebar, dan tidak mengotori baju),

mudah menyebar, dan tidak mengotori baju), dermatosis yang subakut dan luas, dan bolehdermatosis yang subakut dan luas, dan boleh digunakan di daerah yang berambut. Kontraindikasi untuk krim W/O ialah dermatitis madidans. digunakan di daerah yang berambut. Kontraindikasi untuk krim W/O ialah dermatitis madidans.

(9)

Kandungan humektan beragam dari gliserin, propilen glikol, dan polietilen glikol

Kandungan humektan beragam dari gliserin, propilen glikol, dan polietilen glikol untuk mencegakuntuk mencegak kekeringan.

kekeringan.

iii.

iii. Gel Gel 

 Ada vehikulum lain yaitu gel. Gel ialah sediaan hidrokol

 Ada vehikulum lain yaitu gel. Gel ialah sediaan hidrokoloid atau hidrofilik berupa suspensi yangoid atau hidrofilik berupa suspensi yang dibuat dari senyawa organic

dibuat dari senyawa organic – –  dasar sediaan larut air. Zat untuk membuat gel di antaranya ialah dasar sediaan larut air. Zat untuk membuat gel di antaranya ialah karbomer, metilselulosa dan tragakan. Bila zat-zat

karbomer, metilselulosa dan tragakan. Bila zat-zat tersebut dicampur dengan air dengantersebut dicampur dengan air dengan  perbandingan tertentu akan terbentu

 perbandingan tertentu akan terbentuk gel. Karbomer akan membuat gel menjadi sank gel. Karbomer akan membuat gel menjadi sangat jernih dangat jernih dan halus. Gel segera mencair, jika berkontak dengan kulit dan membentuk satu lapisan. Warna gel halus. Gel segera mencair, jika berkontak dengan kulit dan membentuk satu lapisan. Warna gel bening, mudah dipakai dan dibersihkan, dan dapat dipakai pada kulit berambut. Sifatnya kurang bening, mudah dipakai dan dibersihkan, dan dapat dipakai pada kulit berambut. Sifatnya kurang menutup, alkohol atau propilen mudah keri

menutup, alkohol atau propilen mudah keri ng dan menimbulkan rasa tersengat. Absorbsi per kutanng dan menimbulkan rasa tersengat. Absorbsi per kutan lebih baik daripada krim.

lebih baik daripada krim.

iv.

iv. PastaPasta

Pasta ialah campuran homogen bedak (50

Pasta ialah campuran homogen bedak (50%) dan vaselin (salep dasar hi%) dan vaselin (salep dasar hidrokarbondrokarbon– –  emulsi air dalam emulsi air dalam minyak). Pasta bersifat protektif

minyak). Pasta bersifat protektif dan mengeringkan. Fungsinya adalah sebagai barier dan mengeringkan. Fungsinya adalah sebagai barier impermeabel,impermeabel,  proteksi, dan tabir surya (kalo mau tau

 proteksi, dan tabir surya (kalo mau tau bentuknya, bentuknya mirip pasta gigibentuknya, bentuknya mirip pasta gigi– –  biasanya putih dan biasanya putih dan  padat). Kelemahannya adalah kurang lengket, kurang

 padat). Kelemahannya adalah kurang lengket, kurang menutup, lebih kering (dibandingkan salepmenutup, lebih kering (dibandingkan salep– –  karena pada pasta sudah dicampur dengan sediaan

karena pada pasta sudah dicampur dengan sediaan solid, yaitu bedak)solid, yaitu bedak) Indikasi: dermatosis yang agak basah.

Indikasi: dermatosis yang agak basah.

Kontraindikasinya: dermatosis yang eksudatif dan daerah y

Kontraindikasinya: dermatosis yang eksudatif dan daerah y ang berambut. Untuk daerah genitalang berambut. Untuk daerah genital eksterna dan lipatan-lipatan badan, pasta tidak

eksterna dan lipatan-lipatan badan, pasta tidak dianjurkan karena terlalu melekat. Sekarang pastadianjurkan karena terlalu melekat. Sekarang pasta  jarang dipakai karena pengolesan dan

 jarang dipakai karena pengolesan dan pembersihannya lebih sulit.pembersihannya lebih sulit.

v.

v. LinimenLinimen

Linimen atau pasta pendingin ialah campuran cairan, bedak dan salep. Linimen atau pasta pendingin ialah campuran cairan, bedak dan salep. Indikasi: dermatosis yang subakut.

Indikasi: dermatosis yang subakut. Kontraindikasi: dermatosis madidans Kontraindikasi: dermatosis madidans

6.

6.  Agen To Agen Topikal pikal 

Berikut Beberapa obat topikal yang umum digunakan : Berikut Beberapa obat topikal yang umum digunakan : a.

(10)

Istilah

Istilah "emolien" "emolien" mencakup mencakup beragam beragam produk, produk, termasuk termasuk bahan bahan pengganti pengganti sabun, sabun, aditif aditif mandi,mandi, krim, salep dan bahkan produk

krim, salep dan bahkan produk aerosol semprot.aerosol semprot.

Indikasi : pengelolaan gatal, kondisi kulit kering, mengurangi gejala simptomatis. Indikasi : pengelolaan gatal, kondisi kulit kering, mengurangi gejala simptomatis.

b.

b. Kortikosteroid topikal Kortikosteroid topikal  Indikasi : Eksim

Indikasi : Eksim

Kontra indikasi : infeksi kulit , alergi kontak  Kontra indikasi : infeksi kulit , alergi kontak 

c.

c. Retinoid Topikal Retinoid Topikal 

Indikasi : psoriasis , jerawat , dan photodamage Indikasi : psoriasis , jerawat , dan photodamage

Kontra indikasi : deskuamasi kulit dan eritema, juga menyebabkan dermatitis iitan ringan. Kontra indikasi : deskuamasi kulit dan eritema, juga menyebabkan dermatitis iitan ringan.

d.

d. TazaroteneTazarotene

Indikasi : psoriasis plak yang mempengaruhi sampai 10% dari luas kulit. Indikasi : psoriasis plak yang mempengaruhi sampai 10% dari luas kulit. Kontra indikasi : iritasi

Kontra indikasi : iritasi kulit lokal, eritema, terbakar, photosensitivity, dan memperburuk psoriasis.kulit lokal, eritema, terbakar, photosensitivity, dan memperburuk psoriasis.

e.

e. Tretinoin dan isotretinoinTretinoin dan isotretinoin Indikasi : jerawat komedonal Indikasi : jerawat komedonal Kontra indikasi : jerawat inflamasi. Kontra indikasi : jerawat inflamasi.

 f.

 f. Kalsipotriol Kalsipotriol  Indikasi :

Indikasi : psoriasis plak psoriasis plak ringan sampai ringan sampai sedangsedang

Kontra indikasi : Hiperkalsemia dapat terjadi jika dosis yang dianjurkan 100 g per minggu Kontra indikasi : Hiperkalsemia dapat terjadi jika dosis yang dianjurkan 100 g per minggu terlampaui, iritasi lokal, pruritus, dan eritema, K

terlampaui, iritasi lokal, pruritus, dan eritema, K alsipotriol merupakan kontraindikasi padaalsipotriol merupakan kontraindikasi pada kehamilan dan tidak boleh digunakan pada daerah wajah.

kehamilan dan tidak boleh digunakan pada daerah wajah.

7.

7. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN OBAT TOPIKALKEUNTUNGAN DAN KERUGIAN OBAT TOPIKAL KEUNTUNGAN

(11)

a.

a. Menempel pada mukosa dengan kuat tanpa iritasi Menempel pada mukosa dengan kuat tanpa iritasi  b.

b. Mempunyai vikositas tinggi Mempunyai vikositas tinggi  c.

c. Pasien merasa nyamanPasien merasa nyaman d.

d. Mempunyai toxisitas rendahMempunyai toxisitas rendah e.

e. Membantu permeabilitas jaringanMembantu permeabilitas jaringan KERUGIAN

KERUGIAN a.

a. Pemberian topikal pada kulit terbatas pada Pemberian topikal pada kulit terbatas pada obat-obat tertentuobat-obat tertentu b.

b.  Jumlah obat yang diserap terga Jumlah obat yang diserap tergantung pada luas permukaan kulit ntung pada luas permukaan kulit  c.

c. Daya obat berpenetrasi pada kulit Daya obat berpenetrasi pada kulit 

8.

8. MACAMMACAM

– 

– 

 MACAM PEMBERIAN OBAT TOPIKAL MACAM PEMBERIAN OBAT TOPIKAL I.

I. Pemberian obat topikal pada kulitPemberian obat topikal Pemberian obat topikal pada kulitPemberian obat topikal pada kulit pada kulit  a.

a. PengertianPengertian

Pemberian obat secara topical adalah memberikan obat secara lokal pada kulit. Pemberian obat secara topical adalah memberikan obat secara lokal pada kulit. b.

b. TujuanTujuan

Tujuan dari pemberian obat secara topical pada k

Tujuan dari pemberian obat secara topical pada k ulit adalah untuk memperoleh reaksi lokal ulit adalah untuk memperoleh reaksi lokal daridari obat tersebut 

obat tersebut  c.

c. Persiapan alat Persiapan alat  a)

a) Obat topical sesuai yang dipesankan (krim, Obat topical sesuai yang dipesankan (krim, lotion, aerosol, bubuk, spray)lotion, aerosol, bubuk, spray) b)

b) Buku obat Buku obat  c)

c) Kassa kecil steril (sesuai kebutuhan)Kassa kecil steril (sesuai kebutuhan) d)

d) Sarung tanganSarung tangan e)

e) Lidi kapas atau tongue spatel Lidi kapas atau tongue spatel   f)

 f) Baskom dengan air hangat, waslap, handuk dan Baskom dengan air hangat, waslap, handuk dan sabun basahsabun basah g)

g) Kassa balutan, penutup plastic dan plester Kassa balutan, penutup plastic dan plester (sesuai kebutuhan)(sesuai kebutuhan) d.

d. Prosedur kerjaProsedur kerja a)

a) Cek instruksi dokter untuk memastikan nama obat, daya Cek instruksi dokter untuk memastikan nama obat, daya kerja dan tempat pemberian.kerja dan tempat pemberian. b)

b) Cuci tanganCuci tangan c)

(12)

d)

d) Tutup gorden atau pintu ruanganTutup gorden atau pintu ruangan e)

e) Identifikasi klien secara tepat Identifikasi klien secara tepat   f)

 f) Posisikan klien dengan tepat dan nyaman, pastikan hanya membuka area yang akan diberiPosisikan klien dengan tepat dan nyaman, pastikan hanya membuka area yang akan diberi obat 

obat  g)

g) Inspeksi kondisi kulit. Cuci area yInspeksi kondisi kulit. Cuci area yang sakit, lepaskan semua debris dan kerak pada ang sakit, lepaskan semua debris dan kerak pada kulit kulit  h)

h) Keringkan atau biarkan area kering oleh udaraKeringkan atau biarkan area kering oleh udara i)

i) Bila kulit terlalu kering dan mengeras, gunakan agen topikal Bila kulit terlalu kering dan mengeras, gunakan agen topikal   j)

 j) Gunakan sarung tangan bila ada indikasi Gunakan sarung tangan bila ada indikasi  k)

k) Oleskan agen topical :Oleskan agen topical : i.

i. Krim, salep dan losion yang mengandung minyak Krim, salep dan losion yang mengandung minyak 

--

Letakkan satu sampai dengan dua sendok tLetakkan satu sampai dengan dua sendok teh obat di telapak eh obat di telapak tangan kemudian lunakkan dengantangan kemudian lunakkan dengan menggosok lembut diantara kedua tangan

menggosok lembut diantara kedua tangan

--

Usapkan merata diatas permukaan kulit, lakukan gerakan memanjang searah pertumbuhanUsapkan merata diatas permukaan kulit, lakukan gerakan memanjang searah pertumbuhan bulu.

bulu.

--

 Jelaskan pada klien bahwa kulit dap Jelaskan pada klien bahwa kulit dapat terasa berminyak setelah pembeat terasa berminyak setelah pemberianrian ii.

ii. Lotion mengandung suspensi Lotion mengandung suspensi 

--

Kocok wadah dengan kuat Kocok wadah dengan kuat 

--

Oleskan sejumlah kecil lotion pada kassa balutan Oleskan sejumlah kecil lotion pada kassa balutan atau bantalan kecil atau bantalan kecil 

--

 Jelaskan pada klien bahwa area a Jelaskan pada klien bahwa area akan terasa dingin dan kering.kan terasa dingin dan kering.

iii.

iii. Bubuk Bubuk 

--

Pastikan bahwa permukaan kulit kering secara menyeluruhPastikan bahwa permukaan kulit kering secara menyeluruh

--

Regangkan dengan baik lipatan bagian kulit seperti diantara ibu jari atau bagian bawah lenganRegangkan dengan baik lipatan bagian kulit seperti diantara ibu jari atau bagian bawah lengan

--

Bubuhkan secara tipis pada area yang bersangkutanBubuhkan secara tipis pada area yang bersangkutan

iv.

iv. Spray aerosol Spray aerosol 

--

Kocok wadah dengan kerasKocok wadah dengan keras

--

Baca label untuk jarak yang dianjurkan untuk memegang spray menjauhi area (biasanya 15-30Baca label untuk jarak yang dianjurkan untuk memegang spray menjauhi area (biasanya 15-30 cm)

cm)

--

Bila leher atau bagian atas dada harus disemprot, minta klien untuk memalingkan wajah dariBila leher atau bagian atas dada harus disemprot, minta klien untuk memalingkan wajah dari arah spray.

(13)

--

Semprotkan obat dengan cara merata pada bagian yang sakit Semprotkan obat dengan cara merata pada bagian yang sakit  l)

l) Rapikan kembali peralatan yang masih Rapikan kembali peralatan yang masih dipakai, buang peralatan yang sudah tidak dipakai, buang peralatan yang sudah tidak digunakandigunakan  pada tempat yang sesuai.

 pada tempat yang sesuai. m)

m) Cuci tanganCuci tangan II.

II. Pemberian obat mataPemberian obat mata a.

a. PengertianPengertian

Pemberian obat melalui mata adalah memberi obat kedalam mata berupa cairan dan salep. Pemberian obat melalui mata adalah memberi obat kedalam mata berupa cairan dan salep. b.

b. TujuanTujuan a)

a) Untuk mengobati gangguan pada mataUntuk mengobati gangguan pada mata b)

b) Untuk mendilatasi pupil pada pemeriksaan struktur internal mataUntuk mendilatasi pupil pada pemeriksaan struktur internal mata c)

c) Untuk melemahkan otot lensa mata pada pengukuran refraksi mataUntuk melemahkan otot lensa mata pada pengukuran refraksi mata d)

d) Untuk mencegah kekeringan pada mataUntuk mencegah kekeringan pada mata b.

b. Persiapan alat Persiapan alat  a)

a) Botol obat dengan penetes steril atau Botol obat dengan penetes steril atau salep dalam tube (tergantung jenis sediaan obat)salep dalam tube (tergantung jenis sediaan obat) b)

b) Buku obat Buku obat  c)

c) Bola kapas kering steril (stuppers)Bola kapas kering steril (stuppers) d)

d) Bola kapas basah (normal salin) steril Bola kapas basah (normal salin) steril  e)

e) Baskom cuci dengan air hangat Baskom cuci dengan air hangat   f)

 f) Penutup mata (bila perlu)Penutup mata (bila perlu) g)

g) Sarung tanganSarung tangan c.

c. Prosedur kerjaProsedur kerja a)

a) Cek instruksi dokter untuk memastikan nama obat, daya Cek instruksi dokter untuk memastikan nama obat, daya kerja dan tempat pemberiankerja dan tempat pemberian b)

b) Cuci tangan dan gunakan sarung tanganCuci tangan dan gunakan sarung tangan c)

c) Identifikasi klien secara tepat Identifikasi klien secara tepat  d)

d)  Jelaskan prosedur pen Jelaskan prosedur pengobatan dengan tepat gobatan dengan tepat  e)

e)  Atur klien dengan posisi terlentan Atur klien dengan posisi terlentang atau duduk dengan hiperektensi leheg atau duduk dengan hiperektensi leher r   f)

 f) Pakai sarung tanganPakai sarung tangan g)

(14)

h)

h) Minta klien untuk melihat ke langitMinta klien untuk melihat ke langit – –  langit  langit  i)

i) Teteskan obat tetes mata :Teteskan obat tetes mata : i.

i. Dengan tangan dominan anda di dahi klien, pegang penetesDengan tangan dominan anda di dahi klien, pegang penetes mata yang terisi obat kurang lebih 1-2 cm (0,5

mata yang terisi obat kurang lebih 1-2 cm (0,5 – –  0,75 inci) diatas sacus konjungtiva. Sementara jari 0,75 inci) diatas sacus konjungtiva. Sementara jari tangan non dominan menarik kelopak mata kebawah.

tangan non dominan menarik kelopak mata kebawah. ii.

ii. Teteskan sejumlah obat yang diresepkan kedalam sacusTeteskan sejumlah obat yang diresepkan kedalam sacus konjungtiva. Sacus konjungtiva normal menahan 1-2

konjungtiva. Sacus konjungtiva normal menahan 1-2 tetes. Meneteskan obat tetes ke dalam sacustetes. Meneteskan obat tetes ke dalam sacus memberikan penyebaran obat yang merata di

memberikan penyebaran obat yang merata di seluruh mata.seluruh mata. iii.

iii. Bila klien berkedip atau menutup mata atau bila tetesan jatuh keBila klien berkedip atau menutup mata atau bila tetesan jatuh ke  pinggir luar kelopak mata, ulangi prosedur 

 pinggir luar kelopak mata, ulangi prosedur  iv.

iv. Setelah meneteskan obat tetes, minta klien untuk menutup mataSetelah meneteskan obat tetes, minta klien untuk menutup mata dengan perlahan

dengan perlahan

v.

v. Berikan tekanan yang lembut pada duktus nasolakrimal klienBerikan tekanan yang lembut pada duktus nasolakrimal klien selama 30-60 detik 

selama 30-60 detik   j)

 j) Memasukkan salep mata :Memasukkan salep mata : i.

i. Pegang aplikator salep diatas pinggir kelopak mPegang aplikator salep diatas pinggir kelopak m ata, pencet tubeata, pencet tube sehingga memberikan aliran tipis sepanjang tepi dalam kelopak mata bawah pada konjungtiva. sehingga memberikan aliran tipis sepanjang tepi dalam kelopak mata bawah pada konjungtiva.

ii.

ii. Minta klien untuk melihat kebawahMinta klien untuk melihat kebawah

--

Membuka kelopak mata atasMembuka kelopak mata atas

--

Berikan aliran tipis sepanjang kelopak mata Berikan aliran tipis sepanjang kelopak mata atas pada konjungtiva bagian dalamatas pada konjungtiva bagian dalam

--

Biarkan klien memejamkan mata dan menggosok kelopak Biarkan klien memejamkan mata dan menggosok kelopak mata secara perlahan dengan gerakanmata secara perlahan dengan gerakan sirkuler menggunakan bola kapas.

sirkuler menggunakan bola kapas. k)

k) Bila terdapat kelebihan obat pada kelopak mata, dengan perlahan usap dari bagian dalam keBila terdapat kelebihan obat pada kelopak mata, dengan perlahan usap dari bagian dalam ke luar kantus

luar kantus l)

l) Bila klien mempunyai penutup mata, pasang penutup mata yang bersih diatas pada mata yangBila klien mempunyai penutup mata, pasang penutup mata yang bersih diatas pada mata yang sakit sehingga seluruh mata terlindungi. Plester dengan aman

sakit sehingga seluruh mata terlindungi. Plester dengan aman tanpa memberikan penekanan padatanpa memberikan penekanan pada mata.

mata. m)

m) Lepaskan sarung tangan, cuci tangan dan buang Lepaskan sarung tangan, cuci tangan dan buang peralatan yang sudah dipakai peralatan yang sudah dipakai  n)

n) Catat obat, konsentrasi, jumlah tetesan, waktu pemberian dan mata Catat obat, konsentrasi, jumlah tetesan, waktu pemberian dan mata (kiri, kanan atau kedua(kiri, kanan atau kedua duanya) yang menerima obat.

duanya) yang menerima obat.

III.

(15)

a.

a. PengertianPengertian

Memberikan obat pada telinga melalui kanal

Memberikan obat pada telinga melalui kanal eksternal, dalam bentuk cair.eksternal, dalam bentuk cair. b.

b. TujuanTujuan a)

a) Untuk memberikan effek terapi lokal Untuk memberikan effek terapi lokal (mengurangi peradangan, membunuh organisme penyebab(mengurangi peradangan, membunuh organisme penyebab infeksi pada kanal telinga eksternal)

infeksi pada kanal telinga eksternal) b)

b) Menghilangkan nyeri Menghilangkan nyeri  c)

c) Untuk melunakkan serumen agar mudah untuk diambil Untuk melunakkan serumen agar mudah untuk diambil  c.

c. Persiapan alat Persiapan alat  a)

a) Botol obat dengan penetes steril Botol obat dengan penetes steril  b)

b) Buku obat Buku obat  c)

c) Cotton bud Cotton bud  d)

d) Normal salinNormal salin e)

e) Sarung tanganSarung tangan d.

d. Prosedur kerjaProsedur kerja a)

a) Cek kembali pengobatan, waktu, jumlah dan dosis serta Cek kembali pengobatan, waktu, jumlah dan dosis serta pada telinga bagian mana obat pada telinga bagian mana obat harusharus diberikan.

diberikan. b)

b) Siapkan klienSiapkan klien c)

c) Bersihkan daun telinga dan lubang telingaBersihkan daun telinga dan lubang telinga i.

i. Gunakan sarung tangan bila dicurigai ada infeksi Gunakan sarung tangan bila dicurigai ada infeksi  ii.

ii. Dengan menggunakan cotton bud yang dibasahi cairan, bersihkan daun Dengan menggunakan cotton bud yang dibasahi cairan, bersihkan daun telinga dan meatustelinga dan meatus auditory

auditory d)

d) Hangatkan obat dengan tangan anda atau rendam obat ke dalam air hangat dalam waktu yangHangatkan obat dengan tangan anda atau rendam obat ke dalam air hangat dalam waktu yang singkat 

singkat  e)

e) Tarik daun telinga keatas dan kebelakang (untuk dewasa dan anak-anak diatas 3 tahun), tarikTarik daun telinga keatas dan kebelakang (untuk dewasa dan anak-anak diatas 3 tahun), tarik daun telinga kebawah dan kebelakang (bayi)

daun telinga kebawah dan kebelakang (bayi)  f)

 f) Masukkan sejumlah tetes obat yang tepat sepanjang sisi Masukkan sejumlah tetes obat yang tepat sepanjang sisi kanal telingakanal telinga g)

g) Berikan penekanan yang lembut beberapa kali Berikan penekanan yang lembut beberapa kali pada tragus telingapada tragus telinga h)

h) Minta klien untuk tetap berada pada posisi miring selama 5 menit.Minta klien untuk tetap berada pada posisi miring selama 5 menit. i)

(16)

Kaji pada karakter dan jumlah pengeluaran, adanya ketidaknyamanan dan lain sebagainya. Lakukan Kaji pada karakter dan jumlah pengeluaran, adanya ketidaknyamanan dan lain sebagainya. Lakukan segera setelah obat dimasukkan dan ulangi pada saat efek obat telah bekerja.

segera setelah obat dimasukkan dan ulangi pada saat efek obat telah bekerja.  j)

 j) Rapikan alat dan buang peralatan yang sudah tidak dipakai Rapikan alat dan buang peralatan yang sudah tidak dipakai  k)

k) Dokumentasikan semua tindakanDokumentasikan semua tindakan

IV.

IV. Pemberian obat tetes hidungPemberian obat tetes hidung a.

a. PengertianPengertian

Memberikan obat tetes melalui hidung Memberikan obat tetes melalui hidung b.

b. TujuanTujuan a)

a) Untuk mengencerkan sekresi dan memfasilitasi drainase dari hidungUntuk mengencerkan sekresi dan memfasilitasi drainase dari hidung b)

b) Mengobati infeksi dari rongga hidung dan sinusMengobati infeksi dari rongga hidung dan sinus c.

c. Persiapan alat Persiapan alat  a)

a) Botol obat dengan penetes steril Botol obat dengan penetes steril  b)

b) Buku obat Buku obat  c)

c) Sarung tanganSarung tangan d.

d. Prosedur kerjaProsedur kerja a)

a) Cek kembali pengobatan, waktu, jumlah dan dosis Cek kembali pengobatan, waktu, jumlah dan dosis serta pada telinga bagian mana obat serta pada telinga bagian mana obat harusharus diberikan.

diberikan. b)

b) Siapkan klienSiapkan klien c)

c) Bersihkan lubang telingaBersihkan lubang telinga d)

d) Gunakan sarung tangan bila dicurigai ada infeksi Gunakan sarung tangan bila dicurigai ada infeksi  e)

e) Masukkan sejumlah tetes obat yang tepat pada bagian Masukkan sejumlah tetes obat yang tepat pada bagian tengah konka superior tulang etmoidalistengah konka superior tulang etmoidalis  f)

 f) Minta klien untuk tetap berada pada posisi ini selama 1 menit Minta klien untuk tetap berada pada posisi ini selama 1 menit  g)

g) Kaji respon klienKaji respon klien

Kaji pada karakter dan jumlah pengeluaran, adanya ketidaknyamanan dan lain sebagainya. Lakukan Kaji pada karakter dan jumlah pengeluaran, adanya ketidaknyamanan dan lain sebagainya. Lakukan segera setelah obat dimasukkan dan ulangi pada saat efek obat telah bekerja.

segera setelah obat dimasukkan dan ulangi pada saat efek obat telah bekerja. h)

h) Rapikan alat dan buang peralatan yang sudah tidak dipakai Rapikan alat dan buang peralatan yang sudah tidak dipakai  i)

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan adalah pemberian madu secara topikal dapat mempercepat waktu penyembuhan luka insisi pada mukosa mulut tikus Wistar jantan.. Kata kunci : madu, penyembuhan luka

#enurut definisi tersebut yang termasuk obat luar adalah obat luka, obat kulit, obat hidung, obat mata, obat termasuk obat luar adalah obat luka, obat kulit, obat hidung, obat

Lidokain adalah obat anestesi lokal kuat yang digunakan secara luas dengan. pemberian topikal dan

Topikal vitamin C sering digunakan dalam praktik dermatologi karena selain sebagai antioksidan, vitamin C juga dapat digunakan sebagai agen depigmentasi kulit area

%emberian obat intrakutan merupakan cara memberikan atau memasukkan obat ke dalam  jaringan kulit, tujuannya adalah untuk melakukan tes terhadap reaksi alergi jenis obat

Kontak dengan kulit Kontak dengan kulit yang utuh dan tidak yang utuh dan tidak mengenai membran mengenai membran mukosa, lingkungan mukosa, lingkungan secara tidak langsung.

Pemberian obat adalah suatu tindakan untuk membantu proses penyembuhan Pemberian obat adalah suatu tindakan untuk membantu proses penyembuhan dengan cara memberikan obat-obatan

SOP PEMBERIAN OBAT MELALUI CAIRAN INTRAVENA DRIP Pemberian obat melalui wadah cairan intravena drip Pemberian obat melalui wadah cairan intravena merupakan cara memberikan obat dengan