• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Han - Pengelolaan Citarum Pemprov Jabar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Han - Pengelolaan Citarum Pemprov Jabar"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. LaLatatar Ber Belalakakangng

Daerah aliran Sungai atau DAS secara yuridis keberadaannya tertuang dalam PP Daerah aliran Sungai atau DAS secara yuridis keberadaannya tertuang dalam PP  No. 33 Tahun 1970 tentang Perencanaan Hutan yang kemudian direvisi menjadi PP  No. 33 Tahun 1970 tentang Perencanaan Hutan yang kemudian direvisi menjadi PP   No

  No. . 44 44 TahTahun un 2004 2004 tententantang g PerPerencencanaaanaan n KehuKehutantanan. an. DAS DAS adaladalah ah suasuatu tu daedaerahrah te

tertrtenentu tu yayang ng bebentntuk uk dadan n sisifafat t alalamamnynya a sesededemimikikian an rurupa pa sesehihingngga ga memerurupapakankan kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya yang melalui daerah tersebut dalam kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya yang melalui daerah tersebut dalam fungsinya untuk menampung air yang berasal dari curah hujan dan sumber air lainnya fungsinya untuk menampung air yang berasal dari curah hujan dan sumber air lainnya dan kemudian mengalirkannya melalui sungai utamanya.

dan kemudian mengalirkannya melalui sungai utamanya.

Sungai Citarum adalah sungai terpanjang dan terbesar di Provinsi Jawa Barat, Sungai Citarum adalah sungai terpanjang dan terbesar di Provinsi Jawa Barat, IIndndononesesiia. a. SuSungngai ai CiCitatarrum um dedengngan an papanjnjanang g 26269 9 km km beberrsusummbeber r dadarrii mata air Gunung Wayang (di sebelah selatan kota Bandung), mengalir ke utara mata air Gunung Wayang (di sebelah selatan kota Bandung), mengalir ke utara melal

melalui bagian tengah ui bagian tengah wilawilayah propinsi Jawyah propinsi Jawa Barat dan a Barat dan bermuabermuara di Laut Jawa.ra di Laut Jawa. Dae

Daerah rah AliAliran ran SungSungai ai (DA(DAS) S) CitCitaruarum m selseluas uas 12.012.000 00 km² km² melmelipuiputi ti 12 12 wilwilayaayahh administrasi kabupaten/kota yaitu: Kab.Bandung, Kab.Bandung Barat, Kab.Bekasi, administrasi kabupaten/kota yaitu: Kab.Bandung, Kab.Bandung Barat, Kab.Bekasi, Kab.Cianjur, Kab.Indramayu, Kab.Karawang, Kab. Purwakarta, Kab .Subang, Kab. Kab.Cianjur, Kab.Indramayu, Kab.Karawang, Kab. Purwakarta, Kab .Subang, Kab. Sumedang, Kota Bandung, Kota Bekasi dan Kota Cimahi.

Sumedang, Kota Bandung, Kota Bekasi dan Kota Cimahi.11 DAS Citarum ini merupakan daerah yang

DAS Citarum ini merupakan daerah yang vital bagi masyarakat Jawa Barat padavital bagi masyarakat Jawa Barat pada umumnya dan bagi masyarakat yang tinggal

umumnya dan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar DAS Citarum pada khususnya.di sekitar DAS Citarum pada khususnya. Berdasarkan Surat Keputusan Gurbenur Propinsi Jawa Barat No. 39 Tahun 2001, Berdasarkan Surat Keputusan Gurbenur Propinsi Jawa Barat No. 39 Tahun 2001, Peruntukan Sungai Citarum dan anak-anak sungainya digolongkan dalam :

Peruntukan Sungai Citarum dan anak-anak sungainya digolongkan dalam :22

• Golongan B: yaitu peruntukan sebagai sumber air baku minum.Golongan B: yaitu peruntukan sebagai sumber air baku minum.

1

1“Fakta Citarum”

“Fakta Citarum”,, http://www.citarum.org/?q=node/193http://www.citarum.org/?q=node/193,, diakses pada tanggal 1 Maret 2012 diakses pada tanggal 1 Maret 2012 pukulpukul 14.11 WIB.

14.11 WIB. 2

2Nia Kurniasih A.,Nia Kurniasih A., ”Pengelolaan DAS Citarum ”Pengelolaan DAS Citarum Berkelanjutan”Berkelanjutan”, dalam Jurnal Teknologi Lingkungan,, dalam Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol.3, No. 2, Mei 2002,

Vol.3, No. 2, Mei 2002, http://ejurnalhttp://ejurnal.bppt.go.id/ejurnal/inde.bppt.go.id/ejurnal/index.php/JTL/article/viex.php/JTL/article/viewFile/196/93wFile/196/93,, diakses pada tanggal 29 Februari 2012 pukul 12.16 WIB.

(2)

• Golongan C: yaitu peruntukan sebagai sumber air yang dapat digunakan untuk Golongan C: yaitu peruntukan sebagai sumber air yang dapat digunakan untuk  keperluan perikanan dan peternakan.

keperluan perikanan dan peternakan.

• GolGolongaongan n D: D: yaiyaitu tu perperuntuntukan ukan sebsebagaagai i sumsumber ber air air untuntuk uk perpertantanianian, , usausahaha  perkotaan, industri dan pembangkit listrik tenaga a

 perkotaan, industri dan pembangkit listrik tenaga air.ir.

Pemerintah membuat tiga bendungan dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pemerintah membuat tiga bendungan dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di sungai ini di antaranya yaitu: PLTA Saguling, PLTA Cirata, dan PLTA Ir. H. di sungai ini di antaranya yaitu: PLTA Saguling, PLTA Cirata, dan PLTA Ir. H. Djuanda atau yang dikenal dengan PLTA Jatiluhur . Dari ketiganya diproduksi energi Djuanda atau yang dikenal dengan PLTA Jatiluhur . Dari ketiganya diproduksi energi li

liststririk k untuntuk uk papasosokakan n ininteterkrkoneoneksksi i JaJawawa-B-Balali. i. PrPrososes es prproduoduksksininyaya, , SaSagulguliningg membutuhkan 982 juta m3 air untuk menghasilkan energi listrik 700 MW, Cirata membutuhkan 982 juta m3 air untuk menghasilkan energi listrik 700 MW, Cirata 2.165 juta m3 untuk 1.00

2.165 juta m3 untuk 1.000 MW, dan Jatil0 MW, dan Jatiluhur 3.000 juta m3 untuuhur 3.000 juta m3 untuk 187,5 MW. k 187,5 MW. DiDi samping itu aliran Sungai Citarum juga digunakan untuk kebutuhan irigasi lahan samping itu aliran Sungai Citarum juga digunakan untuk kebutuhan irigasi lahan seluas 420.000 hektare. Selain itu, 80 persen suplai air baku Jakarta berasal dari seluas 420.000 hektare. Selain itu, 80 persen suplai air baku Jakarta berasal dari Sung

Sungai ai CitCitaruarum. m. SekSekitaitar r 15.315.303.03.758 758 oraorang ng dardari i 41.41.483.483.729 729 penpendudududuk k JabJabar ar kinkinii tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum yang panjangnya mencapai 269 km, tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum yang panjangnya mencapai 269 km, mulai dari hulu Sungai Citarum di Kec. Kertasari, Kab. Bandung hingga ke bagian mulai dari hulu Sungai Citarum di Kec. Kertasari, Kab. Bandung hingga ke bagian hilir yang bermuara di laut utara Selat Sund

hilir yang bermuara di laut utara Selat Sunda.a.33 Akan tetapi, DAS Citarum ini

Akan tetapi, DAS Citarum ini tidak lepas dari masalah. Fakta yang tidak lepas dari masalah. Fakta yang mengejmengejutkanutkan mengenai Daerah aliran Sungai Citarum atau DAS Citarum adalah DAS Citarum ini mengenai Daerah aliran Sungai Citarum atau DAS Citarum adalah DAS Citarum ini dinilai sebagai DAS terburuk di dunia. Tingkat kerusakan DAS Bengawan Solo juga dinilai sebagai DAS terburuk di dunia. Tingkat kerusakan DAS Bengawan Solo juga ter

tergolgolong ong rusrusak ak parparah ah dan dan memmemiliiliki ki kandkandungaungan n polpolutautan n tertertitinggi nggi setsetelaelah h DASDAS Citar

Citarum. um. MenurMenurut ut SekretSekretaris aris PerhutPerhutani Uniani Unit III t III JabarJabar-Bant-Banten, Johen, John Novaln Novalri, diri, di Bandung, Kamis (25/3/2010) bahwa berdasarkan informasi melalui hasil penelitian Bandung, Kamis (25/3/2010) bahwa berdasarkan informasi melalui hasil penelitian sejumlah lembaga lingkungan hidup dunia, DAS Citarum dan Bengawan Solo itu sejumlah lembaga lingkungan hidup dunia, DAS Citarum dan Bengawan Solo itu rusak parah karena tingginya kandungan polutan.

rusak parah karena tingginya kandungan polutan.44

3 3

” 

”  Dihuni oleh Lebih 15 Juta  Dihuni oleh Lebih 15 Juta Orang DAS Citarum Kian Mengenaskan”,Orang DAS Citarum Kian Mengenaskan”, http://www.citarum.org/?http://www.citarum.org/? q=node/820

q=node/820,, diakses pada tanggal 1 Maret 2012 pukul 14.08 WIB.diakses pada tanggal 1 Maret 2012 pukul 14.08 WIB. 4

4

I Made Ashdiana,

I Made Ashdiana, “DAS Citarum Terburuk di Dunia ““DAS Citarum Terburuk di Dunia “ http://regiona

http://regional.kompas.com/read/2010l.kompas.com/read/2010/03/25/19541329/DAS.Citarum.Terbu/03/25/19541329/DAS.Citarum.Terburuk.di.Duniaruk.di.Dunia,, diakses pdadiakses pda tanggal 1 Maret 2012 pukul 14.10 WIB.

(3)

Sebagian dari warga yang tinggal di lahan seluas 6.614 km2 itu, menggantungkan Sebagian dari warga yang tinggal di lahan seluas 6.614 km2 itu, menggantungkan hi

hidupdupnynya a dadari ri susungngai ai tetersrsebuebut. t. BaBahkahkan n tatak k titidadak k sesedidikikit t yayang ng memenjnjadi adi korkorbabann  pencemaran limbah industri

 pencemaran limbah industri dan bencana banjir. dan bencana banjir. Warga yang tinggal di Warga yang tinggal di DAS CitarumDAS Citarum itu

itu tak tak jarjarang ang pulpula a menmenjadjadi i korkorban ban dardari i munmunculculnya nya berberbagbagai ai perpersoasoalan lan SungSungaiai Citarum. Seperti banjir yang terus terjadi setiap memasuki musim hujan.

Citarum. Seperti banjir yang terus terjadi setiap memasuki musim hujan. Me

Menunururut t KeKetutua a UmUmum um PerPerhihimpmpununan an KeKelolompmpok ok KeKerjrja a DADAS S CiCitatarurum, m, DeDenini Riswandani, S.Sos., warga yang tinggal di DAS Citarum sering dilanda kekeringan Riswandani, S.Sos., warga yang tinggal di DAS Citarum sering dilanda kekeringan dan pencemaran lingkungan, sebagai dampak dari pembuangan limbah cair industri dan pencemaran lingkungan, sebagai dampak dari pembuangan limbah cair industri tekstil dan sampah ke aliran sungai. Lebih dari 15 juta penduduk yang tinggal di DAS tekstil dan sampah ke aliran sungai. Lebih dari 15 juta penduduk yang tinggal di DAS Citarum, berdasarkan hasil pendataan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2009 sekitar  Citarum, berdasarkan hasil pendataan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2009 sekitar  50 persennya penduduk

50 persennya penduduk urban. urban. Apabila melihat Apabila melihat jumlah penduduk yang jumlah penduduk yang cukup tinggicukup tinggi di DAS Citarum, semestinya para pengusaha industri jangan membuang limbah ke di DAS Citarum, semestinya para pengusaha industri jangan membuang limbah ke sun

sungai gai yanyang g menmenjadjadi i salsalah ah satsatu u sumsumber ber penpenghighidupadupan n masmasyaryarakaakat t ituitu. . PerPerda da ataatauu atu

aturan ran yanyang g dibdibuat uat pempemerierintah ntah pun pun harharus us betbetul-ul-betbetul ul ditditegaegakkakkan, n, janjangan gan samsampaipai menjadi pajangan saja.

menjadi pajangan saja.55

Sampai dengan tahun 2007 kualitas air sungai Citarum menunjukan mutu D atau Sampai dengan tahun 2007 kualitas air sungai Citarum menunjukan mutu D atau kondis

kondisi i sangat buruk. Pencemarsangat buruk. Pencemaran an air sungai disebabkan oleh air sungai disebabkan oleh banyabanyaknya air knya air limbalimbahh yang masuk kedalam sungai yang berasal dari berbagai sumber pencemaran yaitu yang masuk kedalam sungai yang berasal dari berbagai sumber pencemaran yaitu limbah industri, domestik, rumah sakit, pertanian, peternakan dan sebagainya. 40% limbah industri, domestik, rumah sakit, pertanian, peternakan dan sebagainya. 40% lim

limbah bah sunsungai gai CitCitaruarum m mermerupaupakan kan limlimbah bah orgorganianik k dan dan rumrumah ah tantanggagga. . SisSisanyanyaa merupakan limbah kimia atau industri, pertanian dan peternakan. Saat ini di daerah merupakan limbah kimia atau industri, pertanian dan peternakan. Saat ini di daerah sekitar hulu sungai terdapat sekitar 500 industri/pabrik berdiri. Hanya sekitar 20% sekitar hulu sungai terdapat sekitar 500 industri/pabrik berdiri. Hanya sekitar 20% saja yang mengelola limbah mereka baik sedangkan sisanya membuang langsung saja yang mengelola limbah mereka baik sedangkan sisanya membuang langsung limbah mereka dengan tidak merasa bersalah ke anak sungai atau ke sungai Citarum limbah mereka dengan tidak merasa bersalah ke anak sungai atau ke sungai Citarum langsung.

langsung.

Sampah yang dibuang ke sungai Citarum juga sudah tidak terkendali. Sampah Sampah yang dibuang ke sungai Citarum juga sudah tidak terkendali. Sampah dari rumah tangga maupun dari yang lainnya. Di sepanjang aliran sungai terdapat dari rumah tangga maupun dari yang lainnya. Di sepanjang aliran sungai terdapat tumpukan-tumpukan sampah yang menghambat arus air. Bahkan di beberapa titik  tumpukan-tumpukan sampah yang menghambat arus air. Bahkan di beberapa titik  5

5 ” 

(4)

(seperti Citepus yang bermuara di Citarum) sampah terhampar di atas air sungai yang (seperti Citepus yang bermuara di Citarum) sampah terhampar di atas air sungai yang  berwarna hitam dan berbau menyengat. Membuang sampah ke sungai masih menjadi  berwarna hitam dan berbau menyengat. Membuang sampah ke sungai masih menjadi kebiasaan masyarakat kita sehingga sungai menjadi seperti “toko serba ada” atau kebiasaan masyarakat kita sehingga sungai menjadi seperti “toko serba ada” atau   b

  bahahkakan n memenjnjadadi i tetempmpat at pepembmbuauangngan an akakhihir r (T(TPAPA) ) sasampmpahah. . SeSelalain in mamasasalalahh  pencemaran air lewat sampah dan pembuangan limbah dari industri maupun rumah  pencemaran air lewat sampah dan pembuangan limbah dari industri maupun rumah tangga, masih ada masalah pelik yang dihadapi oleh Citarum yaitu sedimentasi dari tangga, masih ada masalah pelik yang dihadapi oleh Citarum yaitu sedimentasi dari lumpur yang dibawa air dari hulu yang berakibat pada pendangkalan sungai dan lumpur yang dibawa air dari hulu yang berakibat pada pendangkalan sungai dan   pe

  penyenyempimpitan tan badbadan an sunsungai gai akiakibat bat dardari i pempemanfanfaataatan an tantanah ah sissisi-i-sissisi i sunsungai gai oleolehh masyarakat sekitar sungai dengan cara illegal.

masyarakat sekitar sungai dengan cara illegal.66 Meli

Melihat hat berbagaberbagai i persoapersoalan lan mengenmengenai ai DAS DAS CitarCitarum um menimmenimbulkan pertanyaabulkan pertanyaann men

mengengenai ai perperanan anan pempemerierintah ntah terterutautama ma pempemerierintantah h proprovinvinsi si jawjawa a barbarat at daldalamam   pengel

  pengelolaan DAS Citaolaan DAS Citarum ini. rum ini. Oleh karena itOleh karena itu penyusun teru penyusun tertaritarik untuk membuatk untuk membuat makalah mengenai kewenangan pemerintah provinsi jawa barat dalam pengelolaan makalah mengenai kewenangan pemerintah provinsi jawa barat dalam pengelolaan das citarum.

das citarum.

B.

B. IdeIdentntifiifikakasi Msi Masaasalalahh

Maslah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain: Maslah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:

1.

1. bagaimbagaimanakah kanakah kewengan ewengan pempropemprov jabav jabar dalar dalam pengem pengelolaalolaan das cin das citarumtarum??

BAB II BAB II 6

6”Fiqih Bi’ah untuk Selamatkan Citarum”,”Fiqih Bi’ah untuk Selamatkan Citarum”,

http://sosbud.kompasiana.com/2011/04/27/fiqih-biah-untuk-selamatkan-citarum/

(5)

PERMASALAHAN PERMASALAHAN

De

Dengangan n didibeberlrlakakukaukannnnya ya UndUndanang g UnUndadang ng NoNomomor r 22 22 TaTahun hun 191999 99 yayangng direvisi menjadi Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah direvisi menjadi Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah  Nomor 38

 Nomor 38 Tahun 2007, Tahun 2007, maka kewenangan Pemerintmaka kewenangan Pemerintahan Daerah ahan Daerah dalam pengeloldalam pengelolaanaan sumber daya alam sangat beragam. Dengan demikian penyelenggaraan pengelolaan sumber daya alam sangat beragam. Dengan demikian penyelenggaraan pengelolaan DAS pada era otonomi daerah menemui beberapa kendala, khususnya untuk DAS DAS pada era otonomi daerah menemui beberapa kendala, khususnya untuk DAS lintas kabupaten/ propinsi, karena hambatan koordinasi dan integrasi program dalam lintas kabupaten/ propinsi, karena hambatan koordinasi dan integrasi program dalam DAS antar kabupaten/kota propinsi.

DAS antar kabupaten/kota propinsi. Ke

Kewenwenanangagan n PePememeririntntahaahan n DaDaererah ah PrProviovinsnsi/i/KaKabubupatpatenen/K/Kotota a dadalalamm   pe

  pengelngelolaolaan an DAS DAS hanhanya ya terterbatbatas as padpada a perpertimtimbangbangan an tekteknis nis daldalam am penypenyusuusunannan rreencncaanna a ppeengngeelloollaaaann,,dadan n pepennyyeellenenggggaarraaaan n ppeennggeleloollaaan an DDAAS S sskakallaa   p

  prorovivinsnsi/i/kakabupbupatatenen/k/kotota. a. PePenenetatapapan n DADAS S prprioioriritatas s dan dan penpenyuyususunanan n rerencncanaana   p

  penengelgelololaaaan n DADAS S teterprpadadu u mamasisih h diditatangangani ni ololeh eh PePememeririntntah ah PuPusasat. t. PaPadadahalhal,,   p

  penengelgelololaaaan n DADAS S haharurus s didilalakukukan kan sesecacara ra teterprpadu adu dadan n memenynyelelururuh uh dan dan haharuruss dipandang sebagai satu sistem yang utuh dari hulu sampai hilir, yang melibatkan dipandang sebagai satu sistem yang utuh dari hulu sampai hilir, yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang ada di daerah DAS tersebut.

seluruh pemangku kepentingan yang ada di daerah DAS tersebut.

Mengingat hal tersebut, perlu adanya pembagian peran yang tepat dan selaras Mengingat hal tersebut, perlu adanya pembagian peran yang tepat dan selaras  baik antar wilayah kabupaten/kota dalam propinsi (vertikal) maupun antar institusi  baik antar wilayah kabupaten/kota dalam propinsi (vertikal) maupun antar institusi

dal

dalam am kabkabupatupaten/en/kotkota a (ho(horisrisontontal) al) secsecara ara harharmonmonis. is. SalSalah ah satsatu u pempembagibagian an perperanan tersebut adalah berkaitan dengan kontribusi pembiayaan dari daerah hilir ke hulu tersebut adalah berkaitan dengan kontribusi pembiayaan dari daerah hilir ke hulu unt

untuk uk mermerehaehabilbilitaitasi si lahlahan an di di kawkawasaasan n linlindundung g dan dan pempemberberian ian insinsententif if sebsebagaiagai kompensasi agar fungsi kawasan lindung tetap terjaga.

kompensasi agar fungsi kawasan lindung tetap terjaga.77

Organisasi pengelola DAS Citarum dikelompokkan ke dalam 7 (tujuh) kelompok  Organisasi pengelola DAS Citarum dikelompokkan ke dalam 7 (tujuh) kelompok   besar, yaitu:

 besar, yaitu: 1.

1. InInststanansi Psi Pususatat

7 7

Hendro Prahasto,

Hendro Prahasto, ”Peranan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan DAS””Peranan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan DAS”

http://kelemba

http://kelembagaandas.wordpress.com/kelgaandas.wordpress.com/kelembagaan-pengelolaan-daembagaan-pengelolaan-das/hendro-prahasto/s/hendro-prahasto/, diakses pada, diakses pada tanggal 29 Februari 2012 pukul 12.24 WIB.

(6)

2.

2. InInststanansi Psi Prorovivinsnsii 3.

3. InsInstantansi si KabKabupaupatenten/Ko/Kota/ta/DesDesaa 4 4.. BBUUMMNN 5 5.. BBUUMMDD 6 6.. LLSSM M llookkaall Be

Berdrdasasararkakan n kekelolompmpok ok tetersrsebebut ut diditetetatapkpkan an 15 15 ororgaganinisasasi si yayang ng memewawakikilili kelompoknya sebagai berikut:

kelompoknya sebagai berikut:88

N

Noo.. NNaamma a IInnssttaannssi i / / OOrrggaanniissaassii KKeelloommppook k OOrrggaanniissaassii

1

1.. BBaallaai i BBeessaar r WWiillaayyaah h SSuunnggaai i CCiittaarruumm IInnssttaannssi i PPeemmeerriinnttaah h PPuussaatt 2.

2. BaBalalai Pei Pengngelelolola Daa Daererah Aah Aliliraran Sun Sungngai Cai Cititararumum Ciliwung

Ciliwung 3.

3. BaBadadan Pn Penengegendndalali Li Liningkgkunungagan Hn Hididup up DaDaererahah Propinsi Jawa Barat

Propinsi Jawa Barat

Instansi Pemerintah Instansi Pemerintah Propinsi Jawa Propinsi Jawa Barat Barat 4.

4. DiDinanas s KeKehuhutatananan n PrProvovininsi si JaJawa wa BaBararatt 5.

5. DiDinanas Pes Pengngelelolola Sua Sumbmbededayaya Aia Air Pr Prorovivinsnsi Jai Jawawa Barat

Barat 6.

6. BaBallai ai CiCitatarrum um PrProvoviinsnsi Ji Jawawa Ba Bararatat 7.

7. BiBiro Sro Sararanana Pea Pererekokononomimian Pan Prorovivinsnsi Jai Jawa Bwa Bararatat 8.

8. GaGabubungngan an PePerkrkumumpupulalan Pen Petatani Pni Penengegelolola Ala Air ir  (GP3A) Jawa Barat

(GP3A) Jawa Barat

LSM Tingkat Propinsi LSM Tingkat Propinsi Jawa Barat

Jawa Barat 9

9.. WWaallhhi i JJaawwa a BBaarraatt 10.

10. DiDinanas Pes Pekerkerjajaan Uan Umumum (Pm (Penengaigairaran) Kn) Kabab.. Bandung Bandung Instansi Pemerintah Instansi Pemerintah Tingkat Kabupaten Tingkat Kabupaten Bandung Bandung 11.

11. DiDinanas Lis Lingngkunkungagan Hidn Hidup Kaup Kabubupatpaten Ben Bandandunungg 1

122.. ((PP33AA) ) TTiirrtta a SSiilliiwwaannggi i KKaabbuuppaatteen n BBaanndduunngg LLSSM M TTiinnggkkaat t LLookkaall 13

13.. PePemmereriintntah ah DeDesa sa SuSukakapupura ra KaKabubupapatten en BaBandndunungg IInsnsttanansi si PePemmereriintntahah Tingkat Desa

Tingkat Desa 1

144.. PPeerruum m JJaassa a TTiirrtta a IIII BBUUMMNN 1

155.. PPeerruussaahhaaaan n DDaaeerraah h AAiir r MMiinnuum m KKootta a BBaanndduunngg BBUUMMDD Sam

Sam’un ’un JajJaja a RahaRaharjrja a jugjuga a menmengemgemukan ukan menmengenagenai i isuisu-is-isu u yanyang g dihdihadaadapi pi daldalamam  pengelolaan DAS Citarum dalam penelitiannya sebagai berikut:

 pengelolaan DAS Citarum dalam penelitiannya sebagai berikut:

N

Noo.. IIssu u / / PPookkook k MMaassaallaahh DDeesskkrriippssi i IIssuu 8

8Sam’un Jaja Raharja,Sam’un Jaja Raharja,“Pendekatan Kolaboratif dalam Pengelolaan Daerah Aliran “Pendekatan Kolaboratif dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Citarum”,Sungai Citarum”, Jurnal Bumi Lestari, Volume 10 No. 2, Agustus 2010, hlm. 225,

Jurnal Bumi Lestari, Volume 10 No. 2, Agustus 2010, hlm. 225, didapat darididapat dari http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/vol.10(2)_07.pdf 

http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/vol.10(2)_07.pdf ,, diakses pada tanggal 29 Februari 2012 pukul 12.23diakses pada tanggal 29 Februari 2012 pukul 12.23 WIB.

(7)

1

1.. WWiillaayyaah Ph Peennggeelloollaaaann PPeerrbbeeddaaaan in innssttaannssi pi peennggeelloolla ma meennggaakkiibbaattkkaann  perbedaan otoritas penggunaan,

 perbedaan otoritas penggunaan,  pemanfaatan dan izin penggunaan

 pemanfaatan dan izin penggunaanin-streamin-stream maupun

maupunoff streamoff stream 2.

2. KeKetteerrppaadduuaan dn daan Vn Viissii--MMiissii Bersama

Bersama

Belum ada langkah peningkatan koordinasi, Belum ada langkah peningkatan koordinasi,  penyamaan visi dan misi pengelolaan

 penyamaan visi dan misi pengelolaan DAS Citarum. Setiap instansi punya

DAS Citarum. Setiap instansi punya plan plansendiri,sendiri,  belum ada masterplan bersama.

 belum ada masterplan bersama. 3

3.. TTuuppookkssii, , BBeennttuurraann kewenangan dan kewenangan dan kepentingan kepentingan

Tugas dan fungsi belum dipahami organisasi lain. Tugas dan fungsi belum dipahami organisasi lain. Berbagai benturan kepentingan; (1)

Berbagai benturan kepentingan; (1)

Perbedaan kehendak masyarakat desa dengan Perbedaan kehendak masyarakat desa dengan tujuan instansi terkait dalam

tujuan instansi terkait dalam

 pemanfaatan lahan sekitar DAS. (2) Benturan  pemanfaatan lahan sekitar DAS. (2) Benturan

kepentingan dalam pemanfaatan air  kepentingan dalam pemanfaatan air 

sungai. (3) Benturan kepentingan ekonomi dan sungai. (3) Benturan kepentingan ekonomi dan kepentingan pengendalian lingkungan

kepentingan pengendalian lingkungan

(4) Benturan kepentingan penegakkan hukum (4) Benturan kepentingan penegakkan hukum lingkungan dengan kepentingan tenaga

lingkungan dengan kepentingan tenaga kerja ekonomi (5) Benturan kepentingan kerja ekonomi (5) Benturan kepentingan kebutuhan masyarakat dengan tugas instansi kebutuhan masyarakat dengan tugas instansi

dalam peelestarian DAS (5) Benturan kepentingan dalam peelestarian DAS (5) Benturan kepentingan instream

instream dengandenganoff streamoff stream. (6). (6)

Benturan kepentingan lahan pertanian dengan Benturan kepentingan lahan pertanian dengan tujuan pelestarian (7) Benturan

tujuan pelestarian (7) Benturan

kepentingan peran dan fungsi masing-masing kepentingan peran dan fungsi masing-masing organisasi.

organisasi. 4

4.. KKeerraannggkka a kkeerrjjaassaammaa MMaasstteer r ppllaan n bbeelluum m tteerrwwuujjuud d kkaarreenna a bbeerrkkaaiittaann dengan otonomi daerah, sebagaimana

dengan otonomi daerah, sebagaimana  juga menjadi permasalahan dalam v

 juga menjadi permasalahan dalam visi dan misiisi dan misi  bersama dan faktor penghambat

 bersama dan faktor penghambat kerangka kerjasama antar organisasi. kerangka kerjasama antar organisasi. 5

5.. KKoommiittmmeenn--SSttaammiinna a ddaann Struktur-Kapasitas Struktur-Kapasitas

Konsistensi organisasi dan berjalannya kerjasama Konsistensi organisasi dan berjalannya kerjasama sangat tergantung pada dana,

sangat tergantung pada dana,

 prasarana, sarana, dan komitmen yang tinggi.  prasarana, sarana, dan komitmen yang tinggi.

Komitmen dan stamina harus didukung Komitmen dan stamina harus didukung oleh

oleh sense of belonging  sense of belonging stakeholder.stakeholder. 6

6.. VViissi i PPeennggeelloollaaaan n MMaassaa Depan

Depan

Kesadaran organisasi pengelola DAS Citarum Kesadaran organisasi pengelola DAS Citarum untuk memadukan pengelolaan; (1)

untuk memadukan pengelolaan; (1)

Organisasi saling komplementer; (2) Media Untuk  Organisasi saling komplementer; (2) Media Untuk  Mengakomodasikan Berbagai

Mengakomodasikan Berbagai

Kepentingan; (3) Keinginan Kerjasama Yang Kepentingan; (3) Keinginan Kerjasama Yang Saling Menguntungkandengan dengan

(8)

cara menyusun kesepakatan atas keinginan cara menyusun kesepakatan atas keinginan organisasi (4) Pemecahan Masalah

organisasi (4) Pemecahan Masalah

dengan Semangat Kemitraan dengan cara dengan Semangat Kemitraan dengan cara menyusun program yang disepakati semua menyusun program yang disepakati semua  pihak; (5) Komitmen Untuk Mewujudkan  pihak; (5) Komitmen Untuk Mewujudkan

Kerjasama Terpadu dengan tanggung Kerjasama Terpadu dengan tanggung  jawab yang jelas (6) Pengawasan dan  jawab yang jelas (6) Pengawasan dan

Pengendalian secara partisipatif. Pengendalian secara partisipatif.

BAB III BAB III

(9)

PEMBAHASAN PEMBAHASAN

A.

A. OtOtononomomi i DaeDaerarah h dadan n KeKewewenannangagan n PrProviovinsi dalansi dalam m PePengengelololaalaan n DaeDaerarahh Aliran Sungai (DAS)

Aliran Sungai (DAS) Oto

Otonomnomi i daerdaerah ah adaadalah lah hak, hak, wewwewenaenang ng dan dan kewkewajiajiban ban daedaerah rah otootonom nom untuntuk uk  mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.99 Daerah otonom, selanjutnyaDaerah otonom, selanjutnya diseb

disebut ut daerahdaerah, , adalah kesatuan masyarakat hukum adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batyang mempunyai batas-batasas wi

wilalayayah h yayang ng beberwrwenaenang ng memengangatutur r dadan n memengungururus s ururususan an pepememeririntntahahan an dadann kepent

kepentingan ingan masymasyarakat arakat setemsetempat pat menurumenurut t prakarprakarsa sa sendirsendiri i berdasberdasarkan arkan aspiraspirasiasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.1010 Dalam pasal 2 ayatDalam pasal 2 ayat (1) UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dinyatakan bahwa Negara (1) UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dinyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota yang masing-masing mempunyai pemerintahan itu dibagi atas kabupaten dan kota yang masing-masing mempunyai pemerintahan daerah

daerah. . SelanjSelanjutnya dalam Pasautnya dalam Pasal 3 l 3 ayat (1) dinyaayat (1) dinyatakan bahwa Pemertakan bahwa Pemerintahaintahan daerahn daerah adalah:

adalah: a.

a. pempemerierintahntahan daerah provan daerah provinsinsi yang terdii yang terdiri atas pemeri atas pemeririntah daerntah daerah provinah provinsi dansi dan DPRD provinsi;

DPRD provinsi;   b

  b.. pepememeririntntahahan an dadaererah ah kakabubupapateten/n/kokota ta yayang ng teterdrdiriri i atatas as pepememeririntntah ah dadaererahah kabupaten/kota dan DPRD kabupaten/kota

kabupaten/kota dan DPRD kabupaten/kota

Adanya pembagian wilayah tersebut menimbulkan konsekuensi pada pengaturan Adanya pembagian wilayah tersebut menimbulkan konsekuensi pada pengaturan hu

hukukum m pepenanatataan an ruruanang g dadararatatan, n, ruruanang g ududarara a dadan n ruruanang g lalaututanan. . DeDengnganan dib

diberlerlakuakukannkannya ya otootonomnomi i daedaerah rah tantangguggung ng jawjawab ab perperlilindunndungan gan dan dan penpengelgelolaolaanan lingkungan hidup sebagaian beasar akan dipikul oleh pemerintah daerah.

lingkungan hidup sebagaian beasar akan dipikul oleh pemerintah daerah.1111

9

9Pasal 1 huruf 5 UU No. Pasal 1 huruf 5 UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 10

10Pasal 1 huruf 6 UU No. Pasal 1 huruf 6 UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 11

11

Mella Ismelina FR, Hukum Lingkungan -

Mella Ismelina FR, Hukum Lingkungan - Paradigma dan Sketsa Tematis, Prisma Esta Utama,Paradigma dan Sketsa Tematis, Prisma Esta Utama, Bandung, 2011, hlm. 1.

(10)

UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah mengatur mengenai urusan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah mengatur mengenai urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah provinsi merupakan urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah provinsi merupakan urusan dalam skala provinsi yang meliputi:

dalam skala provinsi yang meliputi:1212 a.

a. perperencaencanaanaan dan pn dan pengengendaendalialian pemn pembangbangunanunan;;  b.

 b. perencperencanaan, anaan, pemanfpemanfaatanaatan, dan , dan pengawapengawasan san tata tata ruang;ruang; c.

c. penyepenyelenggarlenggaraan keaan keterttertiban uiban umum mum dan kdan ketentetentraman raman masymasyarakatarakat;; d.

d. penpenyedyediaaiaan sarn sarana dana dan pan prasrasaraarana umna umum;um; e.

e. pepenanangangananan bidn bidanang kesg kesehehatatanan;; f.

f. penyepenyelenggarlenggaraan penaan pendidikadidikan dan n dan alokasalokasi sui sumber mber daya daya manusimanusia potea potensialnsial;; g.

g. penanggpenanggulangaulangan man masalah salah sosisosial al lintlintas kas kabupatabupaten/koten/kota;a; h.

h. pelaypelayanan banan bidang idang ketenaketenagakerjgakerjaan laan lintas intas kabupatkabupaten/koten/kota;a; i.

i. fafasisililitatasi si pepengngemembabangangan n kokopeperarasisi, , ususahaha a kekecicil, l, dadan n memenenengngah ah tetermrmasasuk uk lilintntasas kabupaten/kota;

kabupaten/kota;  j

 j.. pepengngendendalaliaian lin lingkngkunungagan hin hidudup;p; k.

k. pelaypelayanan panan pertanertanahan ahan termatermasuk suk lintlintas kas kabupatabupaten/koten/kota;a; l.

l. pelpelayaayanan nan kepkependuendudukadukan, n, dan dan catcatataatan sin sipilpil;; m.

m. pelaypelayanan admianan administnistrasi umrasi umum pemerum pemerintahaintahan;n; n.

n. pelaypelayanan anan adminadministristrasi asi penanampenanaman an modal modal termatermasuk suk lintlintas as kabupatkabupaten/koten/kota;a; o.

o. penyepenyelenggarlenggaraan pelayaan pelayanan dasaanan dasar lainnr lainnya yang bya yang belum dapaelum dapat dilakt dilaksanakasanakan olehn oleh kabupaten/kota ; dan

kabupaten/kota ; dan  p.

 p. urusaurusan wajin wajib lainnyb lainnya yang dia yang diamanatamanatkan oleh pekan oleh peraturraturan perunan perundang-undang-undangan.dangan. Sementara urusan pemerintahan provinsi yang menjadi pilihan meliputi urusan Sementara urusan pemerintahan provinsi yang menjadi pilihan meliputi urusan   p

  pememererinintatahahan n yayang ng sesecacara ra nynyatata a adada a dadan n beberprpototenensi si ununtutuk k memeniningngkakatktkanan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan.

daerah yang bersangkutan.1313 Ja

Jadi di beberdrdasasararkakan n UU UU PemPemererinintatahahan n DaDaererahah, , pepememeririntntahaahan n prproviovinsnsi i dadalalamm ka

kaititanannynya a dedengngan an penpengegelololalaan an lilingngkunkungagan n dadan n susumbmber er dadaya ya alalamam, , tetermrmasasuk uk  12

12

Pasal 13 ayat (1) UU No.

Pasal 13 ayat (1) UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 13

(11)

  p

  penengelgelololaaaan n lilingkngkungungan an dadan n susumbmber er dadaya ya alalam am daedaerarah h alaliriran an susungngai ai (D(DASAS),), mempunyai kewenangan dalam hal perencanaan dan pengendalian pembangunan, mempunyai kewenangan dalam hal perencanaan dan pengendalian pembangunan,   p

  pererenencacananaan, an, pepemamanfnfaaaatatan, n, dadan n penpengagawawasasan n tatata ta ruruanang, g, sesertrta a pepengengendndalaliaiann lingkungan hidup.

lingkungan hidup.

Sementara itu dalam Pasal 2 ayat (4) dan ayat (5) UU Pemerintahan daerah Sementara itu dalam Pasal 2 ayat (4) dan ayat (5) UU Pemerintahan daerah Pem

Pemerierintantahan han daerdaerah ah daldalam am menmenyelyelenggenggaraarakan kan uruurusan san pempemerierintantahan han memmemililikiiki hubungan dengan Pemerintah dan dengan pemerintahan daerah lainnya dan hubungan hubungan dengan Pemerintah dan dengan pemerintahan daerah lainnya dan hubungan seb

sebagaagaimaimana na dimdimaksaksud ud padpada a ayaayat t (4) (4) melmelipuiputi ti hubuhubungan ngan wewwewenanenang, g, keuakeuangangan,n,  pelayanan umum, pemanfaatan s

 pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alumber daya alam, dan sumber dayam, dan sumber daya lainnya. a lainnya. Pasal 2Pasal 2 ayat (7) UU Pemerintahan Daerah dinyatakan bahwa hubungan wewenang, keuangan, ayat (7) UU Pemerintahan Daerah dinyatakan bahwa hubungan wewenang, keuangan,   p

  pelelayayananan an umumumum, , pepemamanfnfaaaatatan n susumbmber er daydaya a alalam am dadan n susumbmber er dadaya ya lalaininnynyaa menimbulkan hubungan administrasi dan kewilayahan antar susunan pemerintahan. menimbulkan hubungan administrasi dan kewilayahan antar susunan pemerintahan.

Jadi dalam hal pengelolaan sumber daya alam akan menimbulkan hubungan antar  Jadi dalam hal pengelolaan sumber daya alam akan menimbulkan hubungan antar  susunan pemerintahan, misalnya antara pemerintah pusat dengan daerah, pemerintah susunan pemerintahan, misalnya antara pemerintah pusat dengan daerah, pemerintah   p

  prorovivinsnsi i dedengngan an pepememeririntntahaahan n kabkabupupatatenen/k/kotota a atataupaupun un pempemererinintatahan han susuatatuu kabupat

kabupaten/koten/kota dengan pemerinta dengan pemerintahan kabupateahan kabupaten/kota lain/kota lainnya. nnya. ArtiArtinya walaupunya walaupunn dengan adanya otonomi daerah yang memberikan hak kepada pemerintahan daerah dengan adanya otonomi daerah yang memberikan hak kepada pemerintahan daerah untuk mengelola daerahnya namun tetap harus ada koordinasi antara satu susunan untuk mengelola daerahnya namun tetap harus ada koordinasi antara satu susunan   pemer

  pemerintahaintahan daengan sususnan pemen daengan sususnan pemerintarintahan lainnyhan lainnya dalam hal pengelolaaa dalam hal pengelolaan n dandan  pemanfaatan sumber daya alam dan

 pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya alam lainnya.sumber daya alam lainnya.

Hubungan dalam bidang pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya Hubungan dalam bidang pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara Pemerintah dan pemerintahan daerah meliputi:

antara Pemerintah dan pemerintahan daerah meliputi:1414 1.

1. kewkewenenanangangan, , tatangnggungung g jajawawab, b, pepemamanfnfaaaatatan, n, pepememeliliharharaanaan, , pepengengendndalaliaiann dampak, budidaya, dan pelestarian;

dampak, budidaya, dan pelestarian; 2.

2. bagi hasbagi hasil atil atas pemaas pemanfaatanfaatan sumber n sumber daya aldaya alam dan sam dan sumber dumber daya laiaya lainnya; dnnya; danan 3.

3. penyerpenyerasian lasian lingkuningkungan dari tgan dari tata ruaata ruang sertng serta rehabia rehabilitalitasi lahansi lahan..

Sedangkan hubungan dalam bidang pemanfaatan sumber daya alam dan sumber  Sedangkan hubungan dalam bidang pemanfaatan sumber daya alam dan sumber 

14

(12)

daya lainnya antar pemerintahan daerah

daya lainnya antar pemerintahan daerah meliputi:meliputi:1515

1.

1. pepelalaksksananaan aan pempemanfanfaaaatatan sn sumumbeber dr dayaya a alalam am dan dan susumbmber er dadaya ya lalaininnynyaa yang menjadi kewenangan daerah;

yang menjadi kewenangan daerah; 2.

2. kekerrja sja samama daa dan ban bagi hgi hasasiil atl atas pas pememananfafaatatan suan sumbmber der dayaya ala alamam. da. dann sumber daya lainnya antar pemerintahan daerah; dan

sumber daya lainnya antar pemerintahan daerah; dan 3.

3. pepengngelelololaaaan pern perizizininan bean bersrsamama dala dalam pam pememananfafaatatan san sumumbeber dar daya aya alalamm dan sumber daya lainnya

dan sumber daya lainnya

Apabila dihubungkan antara otonomi daerah dengan pengelolaan daerah aliran sungai Apabila dihubungkan antara otonomi daerah dengan pengelolaan daerah aliran sungai (D

(DASAS) ) yayang ng di di dadalalamnmnya ya teterkrkanandundung g popotetensnsi i susumbmber er dadaya ya alalam am mamaka ka dadapatpat disimpulkan bahwa pemerintahan daerah khususnya pemerintahan provinsi:

disimpulkan bahwa pemerintahan daerah khususnya pemerintahan provinsi: 1.

1. mememmililiiki ki kekewewenanangngan an dadallam am hahal l hahal l peperrenencacananaan an dadan n pepengngenendadalliianan  pembangunan, perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang, serta  pembangunan, perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang, serta  pengendalian lingkungan hidup termasuk perencanaan pembangunan dan tata  pengendalian lingkungan hidup termasuk perencanaan pembangunan dan tata ruang di daerah aliran sungai (DAS) dan pengendalian lingkungan hidup di ruang di daerah aliran sungai (DAS) dan pengendalian lingkungan hidup di daerah aliran sungai (DAS);

daerah aliran sungai (DAS); 2.

2. dadalalam m memelalakukukakan n pepengngelelololaaaan n dadan n pepemamanfnfaaaatatan n susumbmber er dadaya ya alalam am dadann sum

sumber ber daydaya a lailainnnnnnya ya di di daedaerah rah alialiran ran sunsungai gai terterdapadapat t hubhubungaungan n antantaraara   pem

  pemerierintantah h puspusat at dengdengan an pempemerierintantahan han proprovinvinsi si dan dan antantara ara pempemerierintantahanhan  provinsi dengan pemerintahan daerah lainnya atau dengan kata lain terdapat  provinsi dengan pemerintahan daerah lainnya atau dengan kata lain terdapat

koor

koordindinasi asi antantara ara pempemerierintantahaan haan proprovinvinsi si dendengan gan pempemerierintantah h puspusat at dandan  pemerintahan lainnya dalam pemenfaatan sumber daya alam dan sumber daya  pemerintahan lainnya dalam pemenfaatan sumber daya alam dan sumber daya

lainnya. lainnya.

C.

C. Kewenangan Provinsi Jawa Barat dalam Pengelolaan DAS CitarumKewenangan Provinsi Jawa Barat dalam Pengelolaan DAS Citarum

Sep

Seperterti i yanyang g sudsudah ah dikdikemuemukakkakan an bahwbahwa a SungSungai ai CitCitaruarum m mermerupaupakan kan sunsungaigai ter

terpanpanjanjang g dan terbedan terbesar di sar di ProProvinvinsi Jawa Baratsi Jawa Barat. . DaeDaerah Alirrah Aliran Sungai (DASan Sungai (DAS)) Citarum seluas 12.000 km² meliputi 12 wilayah administrasi kabupaten/kota yaitu Citarum seluas 12.000 km² meliputi 12 wilayah administrasi kabupaten/kota yaitu Kab

Kab.Ban.Bandundung, g, KabKab.Ba.Bandunndung g BarBarat, at, KabKab.Be.Bekaskasi, i, Kab.Kab.CiaCianjunjur, r, Kab.Kab.IndIndramramayuayu,, 15

(13)

Kab

Kab.Kar.Karawaawang, ng, KabKab. . PurPurwakwakartarta, a, Kab Kab .Su.Subangbang, , KabKab. . SumSumedaedang, ng, KotKota a BanBandungdung,, Kota Bekasi dan Kota Cimahi.

Kota Bekasi dan Kota Cimahi. Suda

Sudah h tententu tu ProProvinvinsi si JawJawa a BarBarat at memmemiliiliki ki kewkewenanenangan gan daldalam am menmengelgelola ola DASDAS Citar

Citarum ini. um ini. Dalam tatDalam tataran Provinsaran Provinsi Jawa Barat, instai Jawa Barat, instansi pengelolnsi pengelola DAS Citaruma DAS Citarum terdiri atas:

terdiri atas: a.

a. Badan Badan PengendPengendali Lali Lingkuningkungan Higan Hidup Dadup Daerah erah PropiPropinsi Jnsi Jawa Baawa Baratrat  b.

 b. DinDinas Kas Kehutehutanaanan Pron Provinvinsi Jsi Jawa awa BarBaratat c.

c. DinDinas Penas Pengelgelola Suola Sumbembedaydaya Air Pra Air Proviovinsi Jnsi Jawa Baawa Baratrat d.

d. BalBalai Cai Citaitarum rum ProProvinvinsi Jsi Jawa awa BarBaratat e.

e. BirBiro Sarao Sarana Perna Perekoekonomnomian Prian Proviovinsi Jnsi Jawa Bawa Baraaratt

Dal

Dalam am NotNota a PengPengantantar ar LapLaporaoran n KetKeteraerangan ngan PerPertantangguggungjngjawabawaban an GubeGubernurnur r JawJawaa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 yang disampaikan pada Rapat Paripurna DPRD Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 yang disampaikan pada Rapat Paripurna DPRD Jawa Barat pada hari Jum’at tanggal 25 Maret 2011, Gubernur Jawa Barat Ahmad Jawa Barat pada hari Jum’at tanggal 25 Maret 2011, Gubernur Jawa Barat Ahmad Her

Heryawyawan an menmenyamyampaipaikan kan bahwbahwa a DalDalam am ranrangka mengurgka mengurangangi i tintingkat kerusgkat kerusakaakann lin

lingkugkunganngan, , teltelah ah dildilakuakukan kan bebbeberaerapa pa upaupaya ya penpengelgelolaolaan an DaeDaerah rah AliAliran ran SunSungaigai (DA

(DAS) S) melmelalualui i penpenyusyusunan unan renrencancana a pengpengeloelolaalaan n DAS DAS terterpadupadu,pe,perbarbaikaikan n funfungsigsi waduk serta rehabilitasi hutan dan lahan kritis. Perlu disampaikan bahwa kondisi waduk serta rehabilitasi hutan dan lahan kritis. Perlu disampaikan bahwa kondisi kualitas air pada 7 DAS utama di Jawa Barat, yaitu Citarum, Cimanuk, Cisadane, kualitas air pada 7 DAS utama di Jawa Barat, yaitu Citarum, Cimanuk, Cisadane, Kali Bekasi, Ciliwun

Kali Bekasi, Ciliwung, g, CitanCitanduy, dan duy, dan CilamCilamaya berstatus mutu D aya berstatus mutu D atau cemar atau cemar beratberat.. Provinsi Jawa Barat telah melakukan inisiatif melalui peningkatan kerjasama dengan Provinsi Jawa Barat telah melakukan inisiatif melalui peningkatan kerjasama dengan  berbagai pemangku kepentingan pembangunan dalam upaya mengintegrasikan dan  berbagai pemangku kepentingan pembangunan dalam upaya mengintegrasikan dan mensinergikan berbagai kegiatan, baik yang bersumber dari APBD Provinsi, APBN, mensinergikan berbagai kegiatan, baik yang bersumber dari APBD Provinsi, APBN, APB

APBD D KabKabupatupaten/en/KotKota, a, BanBantuatuan n LuaLuar r NegNegeri eri maumaupun pun masmasyaryarakaakat. t. KegiKegiataatan- n-keg

kegiatiatan an tertersebsebut, ut, dildilaksaksanaanakan kan daldalam am upayupaya a menmengurgurangi angi pencpencemaemaran ran air air oleolehh industri dan sampah domestik, rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati, industri dan sampah domestik, rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati, serta pemberdayaan masyarakat pada DAS prioritas.

serta pemberdayaan masyarakat pada DAS prioritas.1616

16

16 “Nota Penganta“Nota Pengantar r LaporLaporan an KeterKeterangan angan PertPertangguanggungjawngjawaban aban GuberGubernur nur Jawa Jawa BaraBarat t Akhir TahunAkhir Tahun

Angga

Anggaran ran 2010”2010”,, http://www.jabarprov.go.id/assets/data/menu/NOTA_PENGANTAR_FINAL-TGL-

http://www.jabarprov.go.id/assets/data/menu/NOTA_PENGANTAR_FINAL-TGL-21-3-2011_PKL_23.45_Cisokan_.pdf 

(14)

Dal

Dalam am pempemberberitaitaan an di di medmedia ia eleelektrktronionik k pada pada tantanggal 19 ggal 19 AprApril il 2012011 1 dibdiberieritaktakanan  bahwa untuk pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Jawa Barat, ADB  bahwa untuk pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Jawa Barat, ADB

(A

(Asisian an DeDevevelolopmpmenent t BaBank nk / / BaBank nk PePembmbanangugunanan n AsAsiaia) ) mememiminjnjamamkakan n dadanana memi

meminjamkan dana sebesar US$ 500 njamkan dana sebesar US$ 500 juta. Selain itu, ADB juga juta. Selain itu, ADB juga menghimenghibahkan danabahkan dana sebesar US$ 18 juta untuk

sebesar US$ 18 juta untuk rehabilitasi DAS sepanjang 269 kilometer tersebut.rehabilitasi DAS sepanjang 269 kilometer tersebut.1717

Dal

Dalam am pengpengeloelolaalaan n DAS DAS CitCitaruarum m terterdapadapat t pihpihak-ak-pihpihak ak yanyang g berberkepkepententingingan an dandan   p

  pihihakak-p-pihihak ak yayang ng beberkrkepepnenetitingngan an tetersrsebuebut t teterlrlibibat at daldalam am pepererencancananaan an DADAS,S,  pelak

 pelaksanaan DAS serta monisanaan DAS serta monitorintoring dan evaluasi DAS. g dan evaluasi DAS. Peran dari pihaPeran dari pihak-pihak-pihak yangk yang  berkentingan itu antara lain:

 berkentingan itu antara lain:1818

1.

1. PePemamangngku ku kekepepentntiningagan n yayang ng teterlrlibibat at dadalalam m pepererencncananaaaan n DADAS S lilintntasas kabupaten masih didominasi oleh pemangku kepentingan pemerintah, yaitu kabupaten masih didominasi oleh pemangku kepentingan pemerintah, yaitu Bap

Bappeda peda ProProv/Kv/Kab, ab, BapeBapedaldalda/da/DinDinas as LinLingkungkungan gan HidHidup, up, BPDBPDAS, AS, DinDinasas Ke

Kehuhutatananan n PrProvovininsisi, , DiDinanas s PePertrtananiaian n PrProvovininsisi, , DiDinanas s PePengngelelololaaaann Sumberdaya Air, Dinas Pertambangan Prov. Selain pemangku kepentingan Sumberdaya Air, Dinas Pertambangan Prov. Selain pemangku kepentingan   pemerintah, hanya stakeholder yang berasal dari BUMN (Perum Perhutani   pemerintah, hanya stakeholder yang berasal dari BUMN (Perum Perhutani dan Perum Jasa Tirta) yang terlibat dalam kegiatan perencanaan DAS. Pada dan Perum Jasa Tirta) yang terlibat dalam kegiatan perencanaan DAS. Pada umu

umumnymnya a pempemangkangku u kepekepentintingangan n pempemerierintah ntah memmemiliiliki ki kewekewenannangan gan yanyangg   b

  besesar ar dadan n popowewer r yayang ng kukuatat, , keckecuauali li BaBapepedaldaldada. . SemSemenentatara ra ititu u PePerurumm Perhutani dan Perum Jasa Tirta walaupun memiliki power yang kuat namun Perhutani dan Perum Jasa Tirta walaupun memiliki power yang kuat namun tidak memiliki kewenangan yang besar dalam menyusun rencana pengelolaan tidak memiliki kewenangan yang besar dalam menyusun rencana pengelolaan DAS lintas kabupaten.

DAS lintas kabupaten. 2.

2. PePemmanangkgku u kekepepentntiingngan an yyanang g ttererllibibat at dadallam am pepelalaksksananaaaan n DDAS AS lilintntasas kabupaten didominasi oleh pemangku kepentingan dari pemerintah kabupaten kabupaten didominasi oleh pemangku kepentingan dari pemerintah kabupaten ya

yang ng umumumumnynya a jujuga ga teterlrlibibat at dadalalam m kekegigiatatan an pepererencncananaaaan n DADAS S lilintntasas kabupaten. Selain pemangku kepentingan pemerintah juga terlibat pemangku kabupaten. Selain pemangku kepentingan pemerintah juga terlibat pemangku kepe

kepentintingangan n yanyang g berberasaasal l dardari i BUMBUMN N (Pe(Perum rum PerPerhuthutani ani dan dan PerPerum um JasJasaa

17 17

Petrus Dabu, ”ADB pinjaman dana US$ 500 juta untuk pengelolaan DAS Citarum”, Petrus Dabu, ”ADB pinjaman dana US$ 500 juta untuk pengelolaan DAS Citarum”, http://nasional

http://nasional.kontan.co.id/news/adb-pinjam.kontan.co.id/news/adb-pinjaman-dana-us-500-juta-uan-dana-us-500-juta-untuk-pengelolaan-dantuk-pengelolaan-das-citarum- s-citarum-1/2011

1/2011,, diakses pada tanggal 29 Februari 2012 pukul 09.03 WIB.diakses pada tanggal 29 Februari 2012 pukul 09.03 WIB.

18

(15)

Tirta), BUMD (Perusahaan Air Minum Daerah) dan BUMS (swasta). Dilihat Tirta), BUMD (Perusahaan Air Minum Daerah) dan BUMS (swasta). Dilihat dari sisi perannya dalam pengelolaan DAS, para

dari sisi perannya dalam pengelolaan DAS, para pemangpemangku ku kepentkepentingan dariingan dari   pemerintah memiliki kewenangan yang besar dan power yang sangat kuat.   pemerintah memiliki kewenangan yang besar dan power yang sangat kuat. Sebaliknya, pemangku kepentingan yang berasal sari BUMN, BUMD dan Sebaliknya, pemangku kepentingan yang berasal sari BUMN, BUMD dan BUMS memiliki kewenangan yang kecil namun memiliki power yang tinggi. BUMS memiliki kewenangan yang kecil namun memiliki power yang tinggi. 3.

3. PePemamangngku ku kekepepentntiningagan n yayang ng teterlrlibibat at dadalalam m momoninitotoriring ng dadan n evevalaluauasisi  pengel

 pengelolaan DAS olaan DAS cukup banyak dan cukup banyak dan didomididominasi oleh nasi oleh pemangpemangku ku kepentkepentinganingan dar

dari i pempemererinintatah, h, yayang ng umumumumnynya a teterlrlibibat at daldalam am kekegigiatatan an pepelalaksksanaanaanan  pengel

 pengelolaan DAS. olaan DAS. SelaiSelain n pemangkpemangku u kepentkepentingan pemerintaingan pemerintah h monitmonitoring danoring dan evaluasi pengelolaan DAS juga dilakukan oleh Ornop/LSM dan Perguruan evaluasi pengelolaan DAS juga dilakukan oleh Ornop/LSM dan Perguruan Tinggi. Namun, sistem monitoring dan evaluasi yang dilakukan baik oleh Tinggi. Namun, sistem monitoring dan evaluasi yang dilakukan baik oleh  pemangku kepentingan pemerintah maupun Ornop/LSM dan Perguruan tinggi  pemangku kepentingan pemerintah maupun Ornop/LSM dan Perguruan tinggi dalam pengelolaan DAS masih bersifat sektoral. Dengan sistem monitoring dalam pengelolaan DAS masih bersifat sektoral. Dengan sistem monitoring dan evaluasi yang masih bersifat sektoral maka hasil monitoring dan evaluasi dan evaluasi yang masih bersifat sektoral maka hasil monitoring dan evaluasi yan

yang g dildilakukakukan an oleoleh h masmasingingmasmasing ing pempemangkangku u kepekepentintingangan n belbelum um dapadapatt dimanf

dimanfaatkan secara aatkan secara optimoptimal al dalam baik dalam baik dalam melakukadalam melakukan n evaluaevaluasi si kegiatkegiatanan yan

yang g teltelah ah dildilaksaksanakanakan an maumaupun pun untuntuk uk menmenyusyusun un perperbaibaikan kan yanyang g akaakann dilakukan secara terpadu lintas sektoral dan

dilakukan secara terpadu lintas sektoral dan lintas wilayah.lintas wilayah.

BAB IV BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN DAN SARAN

(16)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

A.

A. BukuBuku

Mella Ismelina FR, Hukum Lingkungan - Paradigma dan Sketsa Tematis, Prisma Mella Ismelina FR, Hukum Lingkungan - Paradigma dan Sketsa Tematis, Prisma

Esta Utama, Bandung, 2011 Esta Utama, Bandung, 2011

(17)

B.

B. Peraturan Perundang-UndanganPeraturan Perundang-Undangan

UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah C.

C. Artikel dan Informasi yang Diakses dari InternetArtikel dan Informasi yang Diakses dari Internet

Hendro Prahasto,

Hendro Prahasto,”Peranan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan DAS””Peranan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan DAS”

http://kelembagaandas.wordpress.com/kelembagaan-pengelolaan-das/hendro- prahasto/  prahasto/ I Made Ashdiana,

I Made Ashdiana, “DAS Citarum Terburuk di Dunia ““DAS Citarum Terburuk di Dunia “

http://regional.kompas.com/read/2010/03/25/19541329/DAS.Citarum.Terburuk.di.Du http://regional.kompas.com/read/2010/03/25/19541329/DAS.Citarum.Terburuk.di.Du

nia nia

 Nia Kurniasih A.,

 Nia Kurniasih A., ”Pengelolaan DAS Citarum Berkelanjutan””Pengelolaan DAS Citarum Berkelanjutan”, dalam Jurnal, dalam Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol.3, No. 2, Mei 2002,

Teknologi Lingkungan, Vol.3, No. 2, Mei 2002,

http://ejurnal.bppt.go.id/ejurnal/index.php/JTL/article/viewFile/196/93 http://ejurnal.bppt.go.id/ejurnal/index.php/JTL/article/viewFile/196/93

Petrus Dabu, ”ADB pinjaman dana US$ 500 juta untuk pengelolaan DAS Citarum”, Petrus Dabu, ”ADB pinjaman dana US$ 500 juta untuk pengelolaan DAS Citarum”,

http://nasional.kontan.co.id/news/adb-pinjaman-dana-us-500-juta-untuk-pengelolaan-das-citarum-1/2011 das-citarum-1/2011 Sam’un Jaja Raharja,

Sam’un Jaja Raharja, “Pendekatan Kolaboratif dalam Pengelolaan Daerah Aliran“Pendekatan Kolaboratif dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Citarum”,

Sungai Citarum”, Jurnal Bumi Lestari, Volume 10 No. 2, Agustus 2010, hlm.Jurnal Bumi Lestari, Volume 10 No. 2, Agustus 2010, hlm. 225, didapat dari

225, didapat dari http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/vol.10(2)_07.pdf http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/vol.10(2)_07.pdf 

” 

”   D  Dihihununi i ololeh eh LeLebibih h 15 15 JuJutta a OOrarang ng DADAS S CiCitatarurum m KiKian an MeMengngenenasaskakan”n”,,

http://www.citarum.org/?q=node/820 http://www.citarum.org/?q=node/820

“Fakta Citarum”

“Fakta Citarum”,, http://www.citarum.org/?q=node/193http://www.citarum.org/?q=node/193

”FFiiqqiih h BBii’’aah h ununttuuk k SSeellaammaattkkaan n CCiittaarruumm””,,

http://sosbud.kompasiana.com/2011/04/27/fiqih-biah-untuk-selamatkan-citarum/

citarum/ “No

“Nota ta PenPengantgantar ar LapoLaporan ran KetKeteraerangangan n PerPertantangguggungjngjawaawaban ban GubGubernernur ur JawJawa a BarBaratat A

Akkhhiir r TTaahhuun n AnAnggggaarraan n 22001100””,, http://www.jabarprov.go.id/assets/data/menu/NOTA_PENGANTAR_FINAL-TGL-21-3-2011_PKL_23.45_Cisokan_.pdf 

Referensi

Dokumen terkait

Ibu Ani, 38 tahun dipromosikan sebagai manajer cabang dari kantor pusat sebuah perusahaan multinasional. Perusahaan mewajibkannya untuk mengikuti General Medical

Sebuah bak mandi yang berbentuk kubus memiliki panjang rusuk 1 meter.. Ke dalam bak mandi tersebut dialirkan air dari sebuah keran dengan debit 10

Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas. Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit

Setelah menganalisis dan menge2aluasi sistem pengendalian intern atas persediaan barang dagang pada P!. Pembagian tugas$tugas ke dalam setiap bagian didasarkan fungsi$fungsi

Penyuntikan pertama menggunakan hormon prostaglandin F2∝ dengan dosis 1 ml pada ketiga perlakuan yaitu kambing dara, sekali melahirkan dan dua kali melahirkan

Bodgan dan Taylor (Moleong, 2005:4) menyatakan bahwa metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

1 2 NOMBOR BULAT 1. iv) Membundarkan nombor kepada puluh, ratus, ribu, puluh ribu, dan ratus ribu yang terdekat. Menulis nombor dalam perkataan dan angka Penekanan membaca

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kemampuan pakan suplemen terproteksi berbahan baku minyak ikan lemuru sebagai sumber energi dan hidrolisat darah