• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri I Kwandang yang guru BK- nya berjumlah 3 orang dan SMA Negeri II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri I Kwandang yang guru BK- nya berjumlah 3 orang dan SMA Negeri II"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil penelitian

Kegiatan wawancara di lakukan pada Guru BK di SMA di Kecamatan Kecamatan Kwandang Dan Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara. Di Kecamatan Kwandang terdiri dari 2 sekolah menengah atas yakni pada SMA Negeri I Kwandang yang guru BK- nya berjumlah 3 orang dan SMA Negeri II Kwandang yang guru BK- nya berjumlah 3 orang. Di kecamatan Anggrek hanya terdapat satu Sekolah Menengah Atas yakni SMA Negeri I Anggrek yang guru BK- nya berjumlah 1 orang.

Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan terhadap guru BK di SMA di Kecamatan Kwandang dan Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo utara diperolah hasil sebagai berikut.:

1) Melakukan Analisis Kebutuhan Siswa

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru BK sebagai responden di peroleh data pada umumnya guru BK tidak melakukan analisis kebutuhan siswa, sebagaimana yang terungkap dari pendapat yang dikemukakan oleh beberapa responden sebagai berikut:

“Saya sebagai guru BK sering tidak melakukan analisis kebutuhan terhadap siswa disebabkan oleh waktu yaitu jam khusus untuk BK tidak ada dan saya mengajar pada mata pelajaran yang lain dan saya tidak terlalu fokus pada BK karena tanggung jawab sebagai guru mata pelajaran lebih di utamakan . (Maman Mohamad S.Pd senin 17 juli 2013)

(2)

Senada dengan pendapat responden menyebutkan

“dalam melaksanakan bimbingan konseling analisis kebutuhan merupakan hal yang harus dilakukan oleh guru BK akan tetapi saya tidak melakuka hal ini karena terlalu sibuk dengan mengajar pada mata pelajaran yang menjadi tanggung jawab . ( Farida Husein S.Pd selasa 18 juli 2013) Responden menyebutkan

“ Ya, dalam melaksanakan tugas sebagai guru BK hal yang Saya lakukan terlebih dahulu yaitu melakukan atau menganalisis kebutuhan terhadap siswa seperti mengamati masalah-masalah siswa yang sering muncul disekolah kemudian dari masalah itu saya membuat program BK. (Nita Devina Khilda S.Psi selasa 18 juli 2013)

Senada dengan responden menyebutkan

“Ya tentunya menjadi guru BK analisis kebutuhan perlu dilakukan saya melakukan analisis kebutuhan dengan menggunakan angket dan saya juga melakukan analisis data siswa tentang penjurusan berdasarkan identitas siswa yang di peroleh pada saat penerimaan siswa baru hal ini saya lakukan agar saya dapat mengetahui siswa yang perlu mendapatkan pembinaan.( Ferawati S.Psi rabu 19 juli 2013)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Guru BK hanya sebagian yang melakukan analisis kebutuhan siswa.

2) Menyususn program bimbingan dan konseling

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru BK sebagai responden di peroleh data pada umumnya guru BK sebagian tidak menyusun program bimbingan dan konseling, sebagaimana yang terungkap dari pendapat yang dikemukakan oleh beberapa responden sebagai berikut:

“secara umum pastinya Sebagai guru BK memang diharuskan untuk menyusun program bimbingan konseling akan tetapi sebagai guru BK Saya tidak menyusun program bimbingan konseling dikarenakan saya lebih fokus pada pelajaran yang menjadi tanggung jawab saya. (Maman Mohamad S.Pd senin 17 juli 2013)

(3)

“ Saya tidak menyusun program bimbinagan konseling karena saya memegang mata pelajaran dan program bimbingan dan konseling yang saya miliki itu hanya saya lihat ke teman saya yang memegang kelas bimbingan yang berbeda dengan saya. (Farida Husein S.Pd selasa 18 juli 2013)

Responden menyebutkan bahwa

“dalam melaksanakan tugas sebagai guru BK diwajibkan kepada seluruh guru bk untuk menyusun program BK. Dan saya sebagai guru BK di sekolah ini telah menyusun program bimbingan dan konseling dan program BK yang telah saya buat atau susun yakni program harian, mingguan, bulanan dan butahunan. (Nita Devina Khilda S.Psi selasa 18 juli 2013)

Senanda dengan responden

“ Ya sebagai guru bk di sekolah saya telah menyusun program bimbingan dan konseling yang berupa program harian, mingguan, bulanan dan tahunan dan program ini telah saya sesuaikan dengan kebutuhan siswa . (Ferawati S.Psi rabu 19 juli 2013)

Dari ulasan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dari 4 orang guru BK bahwa yang menyusun program bimbingan dan konseling ada 2 orang, dan yang tidak menyusun program ada 2 orang.

3) Menyusun rencana pelaksanaan program bimbingan

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru BK sebagai responden di peroleh data pada umumnya guru BK sebagian tidak menyusun rencana pelaksanaan program bimbingan dan konseling, sebagaimana yang terungkap dari pendapat yang dikemukakan oleh beberapa responden sebagai berikut:

“ Saya tidak menyusun rencana pelaksanaan program bimbingan meskipun sudah terdapat program bimbingan dan koseling karena kurangnya waktu serta saya lebih terfokus pada mata pelajaran yang saya pegang. akan tetapi ketika terdapat jam kosong saya akan masuk kelas dan

(4)

memberikan layanan bimbingan konseling kepada siswa. (Maman Mohamad S.Pd senin 17 juli 2013)

Senada dengan responden menyebutkan

“ Tidak ada rencana pelaksanaan program bimbingan dan konseling saya hanya masuk ke kelas dan memberikan layanan apabila terdapat kelas yang tidak ada guru mata pelajaran yang masuk. (Farida Husein S.Pd selasa 18 juli 2013)

Hal ini berbeda dengan responden

“ setiap program bimbingan konseling yang telah dibuat atau yang disusun harus ada rencana pelaksanaanya dalam hal ini saya sebagai guru BK saya telah membuat dan menyususn rencana pelaksanaan program bimbingan. (Nita Devina Khilda S.Psi selasa 18 juli 2013)

Senada dengan responden

“ Iya,pastinya dalam pelaksanaan program bimbingan konseling segala sesuatu yang berhubungan dengan program harus disusun rencana pelaksanaanya dan saya sebagai guru BK telah melakukan hal itu atau rencana penyusunan program bimbingan telah say dibuat. (Ferawati S.Psi rabu 19 juli 2013)

Dari ulasan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dari 4 orang guru BK bahwa rencana penyusunan program bimbingan konseling telah dilaksanakan oleh 2 orang guru BK, dan yang tidak menyusun program ada 2 orang.

4) Cara guru BK membuat program

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru BK sebagai responden di peroleh data pada umumnya tentang cara guru BK membuat program sebagaimana yang terungkap dari pendapat yang dikemukakan oleh beberapa responden sebagai berikut:

“ yang harus dilakukan sebagai guru BK terkait dengan program bimibingan dan konseling program itu dibuat sesuai dengan hasil analisis kebutuhan tapi saya tidak melakukan hal ini dan program BK sudah ada akan teapi program yang ada hanya merupakan copyan program dari

(5)

sekolah lain sehingganya pelayanan BK di sekolah tidak berjalan maksimal . (Maman Mohamad S.Pd senin 17 juli 2013)

Senada dengan pendapat responden

“ Sebagai guru BK tentunya harus membuat program yang sesuai dengan kebutuhan siswa akan tetapi program yang saya buat hanya melihat pada teman guru BK. (Farida Husein S.Pd selasa 18 juli 2013)

Sebagaimana diungkap oleh responden

“cara saya dalam membuat Program bimbingan dan konseling yaitu harus sesuai dengan dasara bimbingan dan konseling yaitu program bimbingan konseling saya sesuaikan dengan kebutuhan siswa di sekolah. (Nita Devina Khilda S.Psi selasa 18 juli 2013

Sebagaimana di ungkap oleh responden

“ Program yang sya buat yaitu dapat dilihat dari kebutuhan siswa misalnya masalah yang sering muncul disekolah dan juga saya memberikan anggket kepada siswa . (Ferawati S.Psi rabu 19 juli 2013)

Dari ulasan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dari 4 orang guru BK bahwa cara membuat program bimbingan konseling telah dibuat sesuai dengan prosedur dan ada pula yang hanya mengcopy dan melihat dari teman guru BK.

5) Biaya penyelenggaraan program bimbingan dan konseling

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru BK sebagai responden di peroleh data pada umumnya tentang biaya penyelenggaraan program bimbingan konseling sebagaimana yang terungkap dari pendapat yang dikemukakan oleh beberapa responden sebagai berikut:

“ selama saya menjadi guru BK belum pernah ada biaya yang dikeluarkan oleh sekolah terhadap penyelenggaraan program bimbingan dan konseling. (Maman Mohamad S.Pd senin 17 juli 2013)

(6)

Senada dengan pendapat responden

“ Tidak biaya yang di keluarkan oleh pihak sekolah. (Farida Husein S.Pd selasa 18 juli 2013)

Sebagaimana yang diungkap responden

“ selama menjadi guru BK tidak ada biaya yang di keluarkan oleh sekolah, tetapi jika mengajukan proposal biaya akan diadakan oleh sekolah.(Nita Devina Khilda S.Psi selasa 18 juli 2013

Sebagaimana yang diungkap responden

“ Ada biaya yang dikeluarkan oleh sekolah dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling misalnya pembeliann alat/media BK dan biaya untuk fasilitas ruangan BK. (Ferawati S.Psi rabu 19 juli 2013)

Dari ulasan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dari 4 orang guru BK bahwa biaya pembuatan program bimbingan konseling sebagian tidak ada biaya yang diadakan.

6) Layanan-layanan yang telah diberikan guru BK terhadap siswa

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru BK sebagai responden di peroleh data pada umumnya layanan-layanan yang telah diberikan kepada siswa sebagaimana yang terungkap dari pendapat yang dikemukakan oleh beberapa responden sebagai berikut:

“ Layanan yang pernah dan sering saya berikan adalah layanan konseling indifidual dan layanan informasi yaitu tentang rokok, kenakalan remaja, cara belajar efektif lebih dominan itu hanya layanan informasi dan biasanya juga . (Maman Mohamad S.Pd senin 17 juli 2013)

(7)

“dalam pemberian layanan saya lebih dominan pada layana infomasi dan layanan yang lainya masih jarang saya lakukan . (Farida Husein S.Ag selasa 18 juli 2013)

Sebagaimana yang diungkap responden

“ Layanan informasi, konseling individual, bimbingan kelompok, bimbingan karir, Yang paling dominan adalah layanan informasi dan bimbingan karir. (Nita Devina Khilda S.Psi selasa 18 juli 2013)

Sebagaiman yang diungkap responden

“ Layanan orientasi, informasi, penempatan penyaluran, studi kasus, konseling individual, himpunan data bahkan pernah melakukan tes IQ. (Ferawati S.Psi rabu 19 juli 2013)

Dari ulasan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dari 4 orang guru BK telah memberikan layanan-layanan bimbingan konseling terhadap siswa.

7) Jadwal pelaksanaan bimbingan dan konseling

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru BK sebagai responden di peroleh data pada umumnya tentang jadwal pelaksanaan bimbingan dan konselin sebagaimana yang terungkap dari pendapat yang dikemukakan oleh beberapa responden sebagai berikut:

“ Tidak ada jadwal jadwal pelaksanaan tetapi dalam memberikan layanan BK saya hanya melihat kelas-kelas yang tidak ada guru mata pelajaran yang masuk kemudian saya masuk itupun kalau saya tidak ada jadwam mengajar pada mata pelajaran . (Maman Mohamad S.Pd senin 17 juli 2013)

Senada dengan pendapat responden

“ Tidak ada jadwal pelaksanaan, kalau ada jadwal kosong baru saya masuk kelas untuk memberikan layanan. (Farida Husein S.Pd selasa 18 juli 2013)

(8)

“ Ada jadwal pelaksanaan tapi hanya pada hari jum’at dan hari-hari lain masuk ke kelas apabila kelas kosong. (Nita Devina Khilda S.Psi selasa 18 juli 2013)

Sebagaiman juga yang diungkap

“ jadwal pelaksanaa bimbingan dan konseling sudah ada akan tetapi dalam pelaksanaanya ada yang sesuai jadwal dan ada yang tidak sesuai jadwal. (Ferawati S.Psi rabu 19 juli 2013)

Dari ulasan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dari 4 orang guru BK sebagai responden bahwa jadwal pelaksanaan bimbingan konseling ada yang sesuai jadwal dan ada yang tidak sesui jadwal.

8) Kerja sama guru BK dengan pihak sekolah

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru BK sebagai responden di peroleh data pada umumnya tentang kerja sama guru BK dengan pihak sekolah sebagaimana yang terungkap dari pendapat yang dikemukakan oleh beberapa responden sebagai berikut:

“ Ya dalam melaksanakan bimbingan konseling tentunya guru BK harus bekerja sama dengan pihak sekolah agar pelaksanaanya bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan saya bekerja sama dengan wali kelas dan guru pelajaran . (Maman Mohamad S.Pd senin 17 juli 2013)

Senada dengan pendapat responden

“ ya ada kerja sama dengan wali kelas seperti membarikan informasi tentang siswa yang bermasalah khususnya dalam masalah belajar . (Farida Husein S.Pd selasa 18 juli 2013)

Senada dengan pendapat responden

“ ya ada kerja sama yang dilakukan terkait pelaksanaan bimbingan dan konseling dan itu memang perlu dilakukan oleh seorang guru BK dan saya bekerja sama dengan wali kelas dan guru mata pelajaran. (Nita Devina Khilda S.Psi selasa 18 juli 2013)

(9)

“ Ya tentunya dalam melaksanakan bimbingan konseling harus ada kerja sama yang dilakukan agar pelaksanaanya itu bisa mendapatkan hasil yang memuaskan. Dan saya bekerja sama dengan guru mata pelajaran, wali kelas bahkan dengan orang tua siswa. (Ferawati S.Psi rabu 19 juli 2013)

Dari ulasan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dari 4 orang guru BK sebagai responden bahwa guru BK ada kerja sama dengan pihak sekolah baik kecamatan kwandang maupun kecamatan anggerek kabupaten gorontalo utara.

9) Mengelola sarana dan biaya program bimbingan dan konseling

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru BK sebagai responden di peroleh data pada umumnya tentang pengelolaan sarana biaya program bimbingan dan konseling sebagaimana yang terungkap dari pendapat yang dikemukakan oleh beberapa responden sebagai berikut:

“ Untuk pengelolaan sarana sudah dilakukan yaitu sudah ruang bk yang meskipuna ruang BKnya masih kurang dan mengenai biaya masih belum perhatian dari sekolah . (Maman Mohamasd S.Pd senin 17 juli 2013) Senada dengan pendapat responden

“ karena saya lebih focus pada mata pelajaran maka mengenai masalah pengelolaan sarana dan biaya program BK masih sangat kurang . (Farida Husein S.Pd selasa 18 juli 2013)

Sebagaimana yang di ungkap responden

“ Pengelolaan sarana dan biaya program masih sangat kurang. (Nita Devina Khilda S.Psi selasa 18 juli 2013)

Sebagaimana yang diungkap responden

“ pengelolalaan sarana sudah dilakukan misalnya penataan ruang bk yang sesuai dengan bimbingan konseling mengenai biaya masih belum maksimal . (Feurawati S.Psi rabu 19 juli 2013)

(10)

Dari ulasan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dari 4 orang guru BK sebagai responden bahwa pengelolaan sarana dan biaya telah dilakukan tetapi belum optimal.

10) Kendala dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru BK sebagai responden di peroleh data pada umumnya tentang kendala dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling sebagaimana yang terungkap dari pendapat yang dikemukakan oleh beberapa responden sebagai berikut:

“ Kendala yang dihadapi yang lebih utama mengajar mata pelajaran dan tidak terdapat jadwal pelaksaan bimbingan dan konseling. (Maman Mohamad S.Pd senin 17 juli 2013)

Sebagaimana yang diungkap responden

“Kendala yang dihadapi adalah tidak adanya jam khusus untuk BK dan saya memiliki tanggung jawab untuk mengajar. (Farida Husein S.Pd selasa 18 juli 2013)

Sebagaimana yang diungkap respnden

“banyak sekali kendala-kendala yang saya hadap terkait dengan pelaksanaan bimbingan dan konseling dan yang lebih utama yaitu kurangnya waktu atau jam khusus untuk bk itu masih sangat kurang . (Nita Devina Khilda S.Psi selasa 18 juli 2013)

Senada dengan pendapat responden

“ Siswa kurang berminat dalam mengikuti layanan yang diberikan. (Ferawati S.Psi rabu 19 juli 2013).

Dari ulasan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dari 4 orang guru BK sebagai responden banyak kendala yang dihadapi saat dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling.

(11)

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru BK sebagai responden di peroleh data pada umumnya pelaksanaan evaluasi terhadap program bimbingan dan konseling sebagaimana yang terungkap dari pendapat yang dikemukakan oleh beberapa responden sebagai berikut:

“ Sebagai guru BK evaluasi memang sangat perlu dilakukan akan tetapi saya Tidak melakukan evaluasi karna kurangnya dan saya ada tanggung dengan mata pelajaran jawab . (Maman Mohamad S.Pd senin 17 juli 2013)

Senada dengan pendapat responden

“ Sebagai guru BK yang mempunyai tanggung jawab dengan mata pelajaran lain dan dengan keterbatasan waktu saya tidak melakukan evaluasi bimbingan dan konseling. (Farida Husein S.PD selasa 18 juli 2013)

Responden menyebutkan bahwa

“ Saya melakukan evaluasi terhadap bimbingan dan konseling karena evaluasi dapat membantu saya untuk melihat pencapaian yang saya capai terhadap bimbingan dan konseling. (Nita Devina Khilda S.Psi selasa 18 juli 2013)

Responden menyebutkan bahwa

“ Saya melakukan evaluasi terhadap layanan bimbingan konseling dengan begitu saya dapat mengetahui apa yang akan saya lakukan terhadap program yang selanjutnya . (Ferawati S.Psi rabu 19 juli 2013).

Dari ulasan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dari 4 orang guru BK sebagai responden sebagain yang melakukan evaluasi dan sebagainnya tidak melakukan evaluasi bimbingan dan konseling.

12) hasil evaluasi diinformasikan kepada pihak yang terkait

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru BK sebagai responden di peroleh data pada umumnya hasil evaluasi di informasikan kepada

(12)

pihak yang terkait sebagaimana yang terungkap dari pendapat yang dikemukakan oleh beberapa responden sebagai berikut:

“ karena tidak ada evaluasi yang saya lakukan terkait dengan bimibngan dan konseling maka tidak ada informasi yang saya sampaikan kepada pihak sekolah . (Maman Mohamad S.Pd senin 17 juli 2013)

Senada dengan pendapat responden

“ Tidak. Karena saya lebih focus pada mata pelajaran yang menjadi tanggung jawab saya sehingganya tidak ada proses evaluasi yang saya lakukan (Farida Husein S.Pd selasa 18 juli 2013)

Responden menyebutkan bahwa

“ Hasil evaluasi diinformasikan kepada pihak yang terkait terutam kepala sekolah dan mendapat respon yang baik dari sekolah dan menjadi masukan untuk saya selaku guru BK . (Nita Devina Khilda S.Psi selasa 18 juni 2013)

Responden menyebutkan bahwa

“ Hasil evaluasi diinformasikan kepada orang tua, wali kelas, dan kesiswaan dan kepala sekolah . (Ferawati S.Psi rabu 19 juli 2013).

Dari ulasan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dari 4 orang guru BK sebagian guru BK menginformasikan hasil evaluasi dan sebagiannya tidak menginformasikan karena tidak melakukan evaluasi.

13) Hasil evaluasi digunakan untuk merevisi program bimbingan dan konseling

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru BK sebagai responden di peroleh data pada umumnya hasil evaluasi di gunakan untuk merevisi program bimbingan dan konseling sebagaimana yang terungkap dari pendapat yang dikemukakan oleh beberapa responden sebagai berikut:

(13)

“ Tidak karena saya selaku guru BK saya juga sebagai guru mata pelajaran sehingganya tidak melakukan revisi terhadap program bimbingan dan konseling. (Maman Mohamad S.Pd senin 17 juli 2013)

Senada dengan pendapat responden

“ Tidak karena saya tidak melakukan evaluasi dan program bimbingan konseling yang ada hanya merupakan program yang saya lihat dari teman guru BK . (Farida Husein S.Pd selasa 18 juli 2013)

Responden menyatakan bahwa

“ Iya tentunya saya gunakan untuk merevisi program yang selanjutnya yang saya buat dan melihat hal-ha yang berhasil dicapai denga yang tidak . (Nita Devina Khilda S.Psi selasa 18 juli 2013)

Responden menyebutkan bahwa

“ Iya, hasil evaluasi saya gunakan untuk merevisi program bimbingan konseling dan saya melaksanakan program yang yang tidak terlaksana untuk dilaksanakan pada program yang selanjutnya . (Ferawati S.Psi rabu 19 juli 2013).

Dari ulasan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dari 4 orang guru BK sebagian guru BK sebagian melakukan hasil evaluasi sebagai untuk merevisi program bimbingan dan konseling.

14) Pihak yang dilibatkan dalam evaluasi

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru BK sebagai responden di peroleh data pada umumnya pihak yang dilibatkan dalam pelaksanaan evaluasi sebagaimana yang terungkap dari pendapat yang dikemukakan oleh beberapa responden sebagai berikut:

“ Tentunya dalam melakukan evaluasi harus ada pihak yang harus dilibatkan, tetapi Karen saya tidak melakikan evaluasi maka tidak ada pihak yang saya libatkan dan saya hanya lebih focus pada mata pelajaran. (Maman Mohamad S.Pd senin 17 juli 2013)

(14)

Senada dengan pendapat responden

“ karena saya tidak melakukan evaluasi maka tidak ada pihak yang terlibat dalam evaluasi yang dimaksud dan saya hanya merupakan guru yang di BK-kan . (Farida Husein S.Pd selasa 18 juli 2013)

Responden menyebutkan

“ Dalam melakukan evaluasi tentunya ada pihak yang dilibatkan yaitu kepala sekolah dan wali kelas. (Nita Devina Khilda S.Psi selasa 18 juli 2013)

Senada dengan pendapat responden

“Yang saya libatkan dalam pelaksanaan evaluasi adalah kesiswaan. (Ferawati S.Psi rabu 19 juli 2013).

Dari ulasan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dari 4 orang guru BK sebagian guru BK bahwa sebagian melibatkan pihak yang terkait dalam melakukan evaluasi.

15) Menguasai hakikat assessment

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru BK sebagai responden di peroleh data pada umumnya tentang hakikat assessment sebagaimana yang terungkap dari pendapat yang dikemukakan oleh beberapa responden sebagai berikut:

“ Ya, saya sedikit menguasai tentang assessment dan banyak asesmen yang digunakan dalam bimbingan dan konseling . (Maman Mohamad S.Pd senin 17 juli 2013)

Responden menyebutkan

“ pengetahuan saya tentang asesmen masih sangat kurang dan tehnik yang saya sering gunakan yaitu hanya mengamati siswa atau observasi. (Farida Husein S.Pd selasa 18 juli 2013)

(15)

“ Ya, mengerti maksud dan hakikat asesmen dan dalam bimbingan konseling terdapat berbagai macam asesmen. (Nita Devina Khilda S.Psi selasa 18 juli 2013)

Senada dengan responden

“ Ya, saya menguasai tentang asesmen . (Ferawati S.Psi rabu 19 juli 2013).

Dari ulasan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dari 4 orang guru BK hamper semua guru BK menguasai hakikat asesmen.

16. teknik asesmen yang digunakan

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru BK sebagai responden di peroleh data pada umumnya tentang teknik asesmen yang digunakan sebagaimana yang terungkap dari pendapat yang dikemukakan oleh beberapa responden sebagai berikut:

“ Teknik asesmen yang saya ketahui yaitu need asesmen dan masih banyak teknik lainya tetapi saya tidak menggunakan teknik ini dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling. (Maman Mohamad S.Pd senin 17 juli 2013)

Senada dengan responden

“pengetahuan saya tentang asesmen masih sangat kurang dan tehnik yang saya sering gunakan yaitu hanya mengamati siswa atau observasi. . (Farida Husein S.Pd selasa 18 juli 2013)

Responden menyebutkan

“ Teknik asesmen yang sering saya gunakan yaitu laiseg kemudian ada angket dan wawancara terhadap siswa. (Nita Devina Khilda S.Psi selasa 18 juli 2013)

Senada dengan responden

“ dalam melaksanakan tugas saya sebagai guru Bk saya sering menggunakan teknik wawancara dan observasi. . (Ferawati S.Psi rabu 19 juli 2013).

(16)

Dari ulasan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dari 4 orang guru BK bahwa ada bermacam-macam teknik asesmen yang digunakan dalam layanan bimbingan dan konseling.

4.2 Pembahasan

Menurut Achmad Juntika Nurihsan (2006: 64) tugas guru pembimbing di sekolah meliputi memasyarakatkan pelayanan bimbingan, menyusun program, melaksanakan program, mengadministrasikan kegiatan bimbingan, menilai program dan mengadakan tindak lanjut.

Dalam menyelenggarakan Bimbingan dan Konseling menurut Gysbers, N.C dan P. Henderson (Depdiknas 2008: 138) pada umumnya guru BK mampu merancang program bimbingan dan konseling, mengimplementasikan program bimbingan dan konseling, menilai proses dan hasil kegiatan bimbingan dan konseling.

Dari teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa dalam menyelenggarakan bimibingan dan konseling disekolah guru pembimbing diharapkan mampu merancang program bimbingan konseling, melaksanakan program, dan menilai proses dan hasil bimbingan dan konseling. Dengan begitu maka penyelenggaraan bimbingan dan konseling bisa berjalan sesuai dengan ilmu bimbingan dan konseling.

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap guru BK di sekolah menengah atas yang berada di Kecamatan Kwandang dan Kecamatan Anggrek tentang kompetensi guru bimbingan dan konseling yang lebih difokuskan pada

(17)

penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah yaitu peneliti mendapatkan informasi bahwa guru BK sudah menyelenggarakan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan ilmu BK dan juga masih terdapat guru BK yang belum maksimal dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling di sekolah.

Melihat dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru BK menyatakan bahwa guru BK ada yang sudah menyelenggarakan bimbingan dan konseling dan ada pula guru BK yang belum maksimal dalam menyelenggarakan bimbingan konseling di sekolah. Dari hasil penelitian, guru BK yang telah mampu menyelenggarakan bimbingan dan konseling yaitu berada di Kecamatan Anggrek yaitu SMA Negeri 1 Anggrek yaitu guru sudah mampu membuat program bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Programnya yaitu berupa program tahunan, bulanan, mingguan dan harian. Dan program tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksananya kemudian terdapat kerjasama yang baik antara guru BK dan pihak sekolah sehingganya penyelenggaraan bimibingan dan konseling di sekolah itu berjalan dengan baik. Sementara itu dari hasil penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 2 Kwandang dan SMA Negeri 1 Kwandang yaitu guru BK masih belum maksimal dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling hal ini dibuktikan dengan program yang ada tidak berjalan dengan baik disebabkan karena guru BK merangkap dua jabatan yaitu selain menjadi guru BK mereka juga mengajar mata pelajaran.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa guru Bk yang ada di Kecamatan Kwandang dan Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara

(18)

sudah mampu menyelenggarakan bimbingan dan konseling tetapi dalam penyelenggaraanya masih belum maksimal. Dan dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa guru Bk dengan basic keilmuan S1 psikologi ternyata mampu melaksanakan atau menyelenggarakan bimbingan konseling di sekolah dengan baik.

Referensi

Dokumen terkait

(1) Badan Pelaksana, BU, dan BUT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a dan huruf b yang telah mendapat persetujuan ekspor, serta BU dan Pengguna Langsung

Kompleksitas yang terlibat dalam beroperasi di Negara-negara berbeda dan mempekerjakan kategori karyawan yang berbeda kebangsaan adalah suatu variable kunci yang

Tujuan penelitian tindakan kelas dengan KD: Mengidentifikasi hubungan sesama makhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan lingkungannya bertujuan untuk meningkatkan

Elemen tersebut sangat erat kaitannya dengan risiko finansial, karena proyeksi aliran kas dalam perhitungan dengan metoda capital budgeting menggambarkan bahwa investasi

Guru menerapkan model pembelajaran “ular tangga PAI ( SKI dan Fiqih )” untuk memahami konsep materi sistem yang akan diberikan dengan tahapan sebagai berikut :. • Permainan ini

teaching English implemented by the teacher in SMP Unggulan Nawakartika. A micro ethnography is a research between the teacher’s actions and students’. actions in the class

Dua atau lebih proton dengan lingkungan magnet yang sama akan mempunyai nilai pergeseran kimia yang sama dan hanya menghasilkan satu sinyal proton NMR.. Agenda

1) Perlu diketahui bahwa jenis kolam budidaya ikan belut harus dibedakan antara lain: kolam induk/kolam pemijahan, kolam pendederan (untuk benih belut berukuran 1-2 cm), kolam