• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI SISTEM PERKANDANGAN DAN MANAJEMEN PEMERAHAN SAPI PERANAKAN FRIESIAN HOLSTEIN TINGKAT KEJADIAN MASTITIS DI KELOMPOK TANI TERNAK SUBUR MAKMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI SISTEM PERKANDANGAN DAN MANAJEMEN PEMERAHAN SAPI PERANAKAN FRIESIAN HOLSTEIN TINGKAT KEJADIAN MASTITIS DI KELOMPOK TANI TERNAK SUBUR MAKMUR"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI SISTEM

PEMERAHAN SAPI PERANAKAN

TINGKAT KEJADIAN MASTITIS DI KELOMPOK TANI TERNAK

Untuk memenuhi sebagian pernyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Peternakan

I SISTEM PERKANDANGAN DAN MANAJEMEN SAPI PERANAKAN FRIESIAN HOLSTEIN

TINGKAT KEJADIAN MASTITIS DI KELOMPOK TANI TERNAK SUBUR MAKMUR

Skripsi

Untuk memenuhi sebagian pernyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Peternakan

di Fakultas Pertanian

Program Studi Peternakan

Oleh :

SETYO ADI NUGROHO H 0512107

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2016

DAN MANAJEMEN FRIESIAN HOLSTEIN TERHADAP TINGKAT KEJADIAN MASTITIS DI KELOMPOK TANI TERNAK

(2)

ii

EVALUASI SISTEM PERKANDANGAN DAN MANAJEMEN PEMERAHAN SAPI PERANAKAN FRIESIAN HOLSTEIN TERHADAP

TINGKAT KEJADIAN MASTITIS DI KELOMPOK TANI TERNAK SUBUR MAKMUR

yang dipersiapkan dan disusun oleh SETYO ADI NUGROHO

H0512107

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal: 5 Oktober 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Tim Penguji

Ketua Anggota I Anggota II

drh. Sunarto, M. Si. NIP. 19550629 198601 1001

Dr. Ahmad Pramono, S. Pt., M. P. NIP. 19831206 200812 1 003

Dr. Ir. Joko Riyanto, M. P. NIP. 19620719 198903 1 001

Surakarta, Oktober 2016

Mengetahui

Universitas Sebelas Maret Fakultas Pertanian

Dekan

Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, M. S. NIP. 195602251986011001

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Evaluasi Sistem Perkandangan Dan Manajemen Pemerahan Sapi Peranakan Friesian Holstein Terhadap Tingkat Kejadian Mastitis Di Kelompok Tani Ternak Subur Makmur” dengan baik dan lancar. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana bagi mahasiswa program S1 pada Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, tidaklah mungkin skripsi ini dapat terselesaikan pada saat ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Kepala Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak drh. Sunarto, M. Si., selaku pembimbing utama yang telah memberikan bimbingan selama penelitian dan penyusunan skripsi ini sehingga terselesaikan dengan baik.

4. Bapak Dr. Ahmad Pramono, S. Pt., M. P.,selaku pembimbing pendamping yang telah memberikan bimbingan selama penelitian dan penyusunan skripsi ini sehingga terselesaikan dengan baik.

5. Dr. Ir. Joko Riyanto, M. P. selaku dosen penguji.

6. Bapak Sutrisno Hadi Purnomo, S. Pt., M. Si., Ph. D., selaku pembimbing akademik.

7. Bapak, Ibu dosen dan Staf Program Studi Peternakan atas bimbingannya. 8. Kelompok Tani Ternak Subur Makmur Boyolali sebagai tempat penelitian. 9. Kedua orang tua yang selalu mendoakan, mendukung dan memberi motivasi

dari awal perkuliahan sampai skripsi ini selesai.

(4)

iv

11. Himpunan Mahasiswa Peternakan Appaloosa Fakultas Pertanian UNS sebagai tempat mengabdi dan mencari pengalaman berorganisasi ketika berstatus sebagai mahasiswa Program Studi Peternakan

12. Teman-teman mahasiswa Program Studi Peternakan angkatan 2012 “Locomotiva”.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Oktober 2016

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

RINGKASAN ... ix SUMMARY... xii I. PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 3 C. Tujuan Penelitian... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA... 4

A. Peternakan Rakyat... 4 B. Sapi Perah... 4 C. Mastitis ... 5 D. Sistem Perkandangan ... 6 E. Manajemen Pemerahan ... 8 HIPOTESIS ... 10

III. MATERI METODE ... 11

A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 11

B. Materi Penelitian ... 11

C. Metode Penelitian... 11

D. Peubah Penelitian ... 12

E. Desain Penelitian... 13

F. Analisis Data ... 13

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 14

(6)

vi

B. Manajemen Pemerahan ... 22

V. SIMPULAN ... 25

DAFTAR PUSTAKA ... 26

(7)

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Diagram Perbandingan Tingkat Kebersihan Lantai Kandang ... 15

2. Diagram Perbandingan Bentuk Kandang... 16

3. Diagram Perbandingan Kemiringan Lantai Kandang... 17

4. Diagram Perbandingan Umur Ternak ... 19

5. Diagram Perbandingan Kepadatan Kandang ... 20

6. Diagram Perbandingan Jarak Kandang Dengan Tempat Pembuangan Limbah ... 21

(8)

viii DAFTAR LAMPIRAN No. Halaman 1. Kuisioner Penelitian... 31 2. Profil peternakan ... 35 3. Dokumentasi penelitian ... 36

(9)

EVALUASI SISTEM PERKANDANGAN DAN MANAJEMEN PEMERAHAN SAPI PERANAKAN FRIESIAN HOLSTEIN TERHADAP

TINGKAT KEJADIAN MASTITIS DI KELOMPOK TANI TERNAK SUBUR MAKMUR

Setyo Adi Nugroho H0512107

RINGKASAN

Peternakan sapi perah yang ada di Indonesia sebagian besar adalah peternakan rakyat. Kelompok Tani Ternak Subur Makmur merupakan salah satu KTT yang ada di daerah Boyolali. Sistem perkandangan dan manajemen pemerahan pada KTT Subur Makmur yang terbilang buruk menimbulkan permasalahan yang menghambat upaya dari peternak untuk meningkatkan produksi dan kualitas susu yang dihasilkan dari ternak perah yang ada. Salah satu permasalahan yang timbul berasal dari aspek kesehatan ternak. Mastitis menjadi penyakit yang paling sering menyerang dalam peternakan sapi perah. Penyakit radang ambing ini sebagian besar disebabkan oleh kalangan bakteri seperti

Staphylococcus aureus, Streptococcus agalactiae, Streptococcus dysgalactiae, Streptococcus uberi, namun tidak jarang bakteri Streptococcus zooepidermicus, Escherichia coli, Enterobacter aerogenes dan Pseudomonas aeruginosa serta

pada kasus mastitis mikotik disebabkan oleh jenis cendawan patogenik

Mycoplasma sp., Cryptococcus sp., Candida sp., Geotrichum sp. dan Nocardia sp.

Penyakit mastitis ini sendiri dibagi menjadi 2 kondisi yaitu mastitis klinis dan subklinis dimana untuk mastitis klinis dapat diamati melalui penampakan fisik baik pada ambing maupun susunya, sedangkan mastitis subklinis dapat diketahui berdasarkan penurunan produksi susu dan dengan bantuan alat deteksi penyakit mastitis.

Kurangnya pemahaman peternak rakyat mengenai penyakit mastitis membuat penyakit radang ambing ini sulit untuk tangani. Maka perlu dilakukan penelitian mengenai sistem perkandangan dan manajemen pemerahan yang ada

(10)

x

pada peternakan rakyat agar diperoleh suatu informasi yang dapat digunakan untuk menangani penyakit mastitis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sistem perkandangan dan manajemen pemerahan pada peternakan sapi perah rakyat dalam meningkatkan kejadian mastitis. Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Tani Ternak Subur Makmur, Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Penelitian dilaksanakan pada November 2015 sampai Maret 2016. Materi yang digunakan berupa 15 ekor sapi perah Peranakan Friesian Holstein (PFH) penderita mastitis dan 42 ekor sapi perah PFH tidak penderita mastitis. Peubah penelitian ini meliputi tingkat kebersihan kandang, bentuk kandang, kemiringan lantai kandang, tingkat kesempurnaan pemerahan, umur ternak, kepadatan kandang dan jarak kandang dengan tempat pembuangan limbah. Penelitian dilakukan menggunakan metode survei lapangan, dimana penentuan lokasi dan objek penelitian menggunakan metode purposive

sampling yang selanjutnya data akan dianalisis secara deskriptif dengan bantuan

diagram lingkaran untuk membandingkan data yang diperoleh antara sapi penderita mastitis dan tidak penderita mastitis.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif diketahui bahwa sistem perkandangan dalam Kelompok Tani Ternak Subur Makmur memiliki tingkat kebersihan lantai kandang yang buruk, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya kotoran dan sisa pakan pada lantai kandang, bentuk kandang yang buruk dengan kurangnya ventilasi untuk pertukaran udara dan masuknya cahaya, lantai yang kurang miring memungkinkan air untuk membersihkan kandang banyak yang tertinggal pada lantai, umur ternak yang semakin bertambah menjadi semakin beresiko untuk terserang penyakit mastitis, kandang yang sempit karena terlalu padat membuat ternak sulit bergerak dan mudah bertabrakan yang selanjutnya dapat mengakibatkan mastitis traumatik pada ternak, tempat pembuangan limbah yang berdekatan dengan kandang menjadi tidak baik karena kandang akan menjadi kotor dan memudahkan bakteri menginvasi kedalam puting, manajemen pemerahan yang tidak sempurna membuat penyebaran penyakit mastitis dari ternak yang sakit ke ternak yang sehat menjadi semakin besar. Simpulan dari

(11)

penelitian ini adalah sistem perkandangan dan manajemen pemerahan yang buruk pada peternakan sapi perah rakyat akan meningkatkan tingkat kejadian mastitis.

(12)

xii

EVALUATION SHED SYSTEM AND MILKING MANAGEMENT OF FRIESIAN HOLSTEIN CROSSBREED ON THE LEVEL OF MASTITIS

IN THE “SUBUR MAKMUR” FARMERS LIVESTOCK GROUP

Setyo Adi Nugroho H0512107

SUMMARY

Dairy farm in Indonesia mostly farms. Subur Makmur Farmers Livestock Group is one of the summit in Boyolali area. Shed System and milking management at a summit Subur Makmur fairly bad pose problems that hamper the efforts of farmers to increase the production and quality of milk from dairy cattle. One of the problems arising from aspects of livestock health. Mastitis be a disease that most commonly affects the dairy farm. Inflammatory disease of the udder is largely caused by the bacteria such as Staphylococcus aureus,

Streptococcus agalactiae, Streptococcus dysgalactiae, Streptococcus uberi, not

uncommon bacterium Streptococcus zooepidermicus, Escherichia coli, Enterobacter aerogenes and Pseudomonas aeruginosa as well as in cases of

mycotic caused by pathogenic fungi Mycoplasma sp ., Cryptococcus sp., Candida

sp., Geotrichum sp. and Nocardia sp. Mastitis disease is divided into two

conditions, clinical and subclinical mastitis in which for clinical mastitis can be observed through both the physical appearance of the udder and milk, while the subclinical mastitis can be determined based on the reduction in milk production and with the aid of mastitis disease detection.

Lack of understanding of the people about the disease breeders disease udder inflammation makes mastitis difficult to handle. It is necessary to research on system and management of shed that exist on the farm milking the people in order to obtain any information that can be used to treat mastitis disease. The purpose of this study was to evaluate shed system and milking management on dairy farming folk in increasing the incidence of mastitis. This research was

(13)

conducted at the Subur Makmur Farmers Livestock Group, Banyuanyar, Ampel District, Boyolali. Research was conducted in November 2015 to March 2016. The materials used were 15 cows Friesian Holstein Crossbreed mastitis detected and 42 cows undetected ones. The parameters of the study include the level of cleanliness of the shed, shed shape, the slope of the shed floor, a degree of perfection milking, cattle age, density and distance shed enclosure with a waste disposal site. The study was conducted using the method of field survey, where the determination of the location and the object of research using purposive sampling method that further data will be analyzed descriptively with the help of the pie chart to compare the data obtained between cow mastitis patients and patients with mastitis.

Based on the results of descriptive analysis known that the system perkandangan in Subur Makmur Farmers Livestock Group has a level of cleanliness of the shed floor was bad, this is indicated by the amount of dirt and food remains on the floor of the shed, shape enclosure by the lack of ventilation for air exchange and the entry of light, floor less slanted allow water to clean the shed much left on the floor, the age of the cattle growing is becoming increasingly at risk for developing the disease mastitis, shed narrow because of overcrowding makes cattle difficult to move and easy bump which could further lead to mastitis traumatic to the animal, place waste disposal adjacent to the shed is not good because the shed will become dirty and allows bacteria to invade into the nipple, milking management imperfect makes the spread of mastitis disease from sick animals to healthy cattle becomes. Conclusions from this research is perkandangan system and milking poor management on the dairy farm of the people will increase the incidence of mastitis.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu inkosistensi data harus diantisipasi sejak dini, yang dimulai pada saat pertama kali perancangan basis data, yaitu merancang file yang terbebas dari

Hasil rancangan alat makan memiliki bentuk pegangan kotak dengan ujung setengah lingkaran, desain cover pegangan tidak transparan, cover pegangan dapat

Hasil lainnya yang diperoleh dari simulasi ini adalah kenaikan nilai temperatur udara primer sebesar 463°K dengan kondisi flowrate udara dan batubara pada nilai yang

Santri yang mengikuti pendidikan di madrasah Aliyah Santri yang Belajar di Madrasah

obat modern karena obat tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat modern, salah satu tumbuhan obat yang di yakini masyarakat

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ALAT PERAGA MAKET KUDA-KUDA SISTEM BONGKAR PASANG PADA MATA KULIAH KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG III.. Skripsi, Surakarta:

Manfaat penelitian adalah sebagai berikut (1) bagi guru, dapat dijadiakn sebagai salah satu media untuk memperluas wawasan tentang disiplin ilmu yang di tekuni; (2) bagi

Dari penjelasan UU Pendidikan Tinggi di atas dapat diketahui bahwa wilayah kajian Islam di PTAI tidak lebih dari sekadar mengkaji keyakinan tentang ketuhanan atau