• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prostatitis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Prostatitis"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PROSTATITIS

PROSTATITIS

DEFINISI.

DEFINISI.

Pr

Prosostatatitititis s adadalalah ah ininfefeksksi i atatau au peperdrdanangagan n papada da kekelelenjnjar ar prprosostatat t yyanangg memp

memperlihatkerlihatkan an beragberagam am sindrosindrom m kliniklinis s dengdengan an berbagberbagi i bentubentuk. k. IsitilaIsitilah h prostprostattitisattitis did

didifinifinisikisikan an sebsebagaagai i perperadaadangangan n mimikrokroskoskopik pik dardari i jarijaringangan n kelkelenjenjar ar proprostastat, t, yanyangg menacakup berbagai kondisi klinis.

menacakup berbagai kondisi klinis.1,2,71,2,7

Klasifikasi

Klasifikasi

 National

 National Institutes Institutes of of Health Health   NIH NIH ! ! telah telah mengakui mengakui dan dan menetapkan menetapkan sebuahsebuah kalisifikasi untuk prostatitis pada tahun 1""", antara lain#

kalisifikasi untuk prostatitis pada tahun 1""", antara lain#2,$,%2,$,%

&'I()(*I.

&'I()(*I.

Prostatitis Bakteri Akut. Prostatitis Bakteri Akut.1,21,2

o

o Infeksi secara +sending melalui retra.Infeksi secara +sending melalui retra.

o

o -efluks rin kesaluran Prostat.-efluks rin kesaluran Prostat.

o

o &kstension lansung atau limfatik yang menyebar dari dubur.&kstension lansung atau limfatik yang menyebar dari dubur.

o

o PePenynyabaabab b //0 0 PrProsostatatitititis s adadalaalah h babaktktereri i gegeraram m nenegagatitif f   Escherichia  Escherichia coli,coli,

 Enterobacter,

(2)

edangkan untuk infeksi campuran jarang terjadi. alah satu laporan terjadinya Prostatitis yang disebabkan oleh taphylococcus aureus yang resisten  methicillin yang terdapat pada pasien diabetes.

Prostatitis Bakteri Kronis.2

o 3isfungis berkemih, baik secara structural atau fungsional.

o  E. coli bertanggung ja4ab atas 7%  / 0 penyebeb dari kasus Prostatitis

5akteri 6ronis.

o C trachomatis, Ureaplasma species, Trichomonas vaginalis

o (rganism yang jarang seperti  M tuberculosis dan Coccidioides, Histoplasma,

dan Candida species juga harus diperhatikan. 'uberculosis Prostatitis dapat juga ditemukan pada pasien dengan tuberculosis ginjal.

o Human Imunodeficiensy irus  HI !

o itomegalo8irus.

o 6ondisi Inflamasi seperti sarkoidosis.

Prostatitis Kronis dan Sindro N!eri Pel"is Kronis.2,

o ekitar %   0 pria dengan sindrom ini memiliki bakteri pathogen yang

diisolasi dari air seni atau cairan prostat.

o &tiologi belum dipahami dengan baik tetapi mungkin akibat dari infeksi yang

menginisiasi inflamasi yang menyebabkan cedera neurologis dan akhirnya menghasilkan disfungsi dasar panggul.

o 9ungsional atau structural kadung kemih yang patologis, seperti obstruksi leher

8esikalis primer, pseudodyssynergia  kegagalan sfringter eksternal untuk relaksasi saat berkemih !, gangguan kontraktilitas otot detruksor  acontractile detrusor muscle !

o (bstruksi saluran ejakulasi.

o Peningkatan tekanan di sisi  sampaing ! dinding panggul.

o Inflamasi prostat yang nonspesifik.

(3)

Penyebab hampir mirip dengan Inflamsi Prostatitis 6ronis tetapi tanpa gejala.

EPIDE$IO%O&I

Prostatitis adalah salah satu penyakit yang paling umum dalam praktek urologi di +merika erikat, hampir 2 juta kunujungan serta ra4at jalan pertahun, terdapat  prostatitis bakteri kronis dan sindrom nyeri pinggang kronis yang paling terdiagnosis. 3ari hasil diagnosis prostatitis terdapat sekitar 2% 0 dari pasien laki  laki menunjukkan gejala genitourinary.

Insidensi prostatitis bakteri, menyebar bersamaan dengan penyakit, meningkat di negara  negara terbelakang. 3aerah dengan tingkat penyakit seksual yang tinggi memiliki insidensi terkena prostatitis yang lebih tinggi dengan prostatitis bakteri akut.1,2,$,%

1. $ortalitas ' $orfi(ilitas.

Prostatitis sangat rentan pada Pasien yang memiliki keadaan khusus diantaranya mereka yang memiliki ri4ayat 3iabetes :illitus, pasien 3ialysis untuk *agal *injal 6ronis, pasien yang Immunocompromised, dan pasien pasca oprasi yang memiliki instrumentasi uretra. Pada pasien ini, prostatitis dapat meyebabkan rosepsis dengan kematian terkait signifikan.2

2. Seks.

Prostatitis hanya menyerang laki  laki saja.2 ). *sia.

• Pada pasien yang usianya ; $% tahun, 8arian yang paling umum dari sindrom ini

adalah prostatitis bakteri akut.

• Pasien usia muda sering terkait dengan Penyakit HI 2,<

Pato+enesis.

Patogenesis Prostatitis secara umum belum bisa ditentukan. Pada Prostatitis 5akteri, biasanya la=im terjadi penyebaran bakteri secara se>ual, tetapi biasa juga secara hematogen, limfogen dan penyebaran infeksi secara lansung dari anatomi sekitar harus dipertimbangkan. :eskipun beberapa teori yang telah dikemukan, tetapi belum ada yang secara lansung dapat dibuktikan. -i4ayat penyakit menular seksual berkaitan dengan peningkatan resiko untuk terjadinya gejala prostatitis.2,<

(4)

6ehadiaran sel  sel inflamsi akut pada epitel kelenjar prostat dan lumens, dengan sel inflamsi kronis di jaringan periglandular, yang merupakan ciri dari  prostatitis. Namun kehadiaran dan peningkatan jumlah sel  sel inflamasi di urine atau

cairan prostat tidak berkorelasi dengan keparahan dari gejala fisik pada pasien.2

$anifestasi Klinis.

1,2,),,-,

A. Ananesis.

1. Prostatitis 5akteri +kut.

o 3emam.

o Panas 3ingin.

o -asa 'idak &nak.

o +rthralgias.

o :ialgia.

o  Nyeri perirenal Prostat.

o 3isuria.

o *ejala (bstruksi saluran kencing, termasuk frekuensi, urgensi,

disuria, nokturia, aliran lemah, dan rasa tidak puas berkemih.

o  Nyeri Pinggang dan Nyeri perut sedikit.

Pada pemeriksaan fisis dengan colok dubur, prostat teraba bengkak, hangat dan nyeri pada keadaan ini tidak diperkenankan melakukan masase  prostat untuk mengeluarkan getah kelenjar prostat karena dapat manimbulkan rasa sakit dan akan memacu terjadinya bakteremia, bahkan bila tidak tertangani secara tepat dapat menimbulkan abses prostat atau menimbulkan urosepsis!

2. Prostatitis 6ronis 5akteri

o Intermiten disuria

o Infeksi saluran kemih berulang.

o 5iasanya tidak ada gejala sistemik.

o *ejala (bstruksi intermiten dari saluran kencing.

(5)

Pada pemeriksaan colok dubur  3-& ! mungkin teraba krepitasi yang merupakan tanda dari suatu kalkulosa prostat.

$. Prostatatitis 6ronis dan indrom Nyeri Pel8ik 6ronis.

o Panggul terasa sakit dan ketidak nyamanan di daerah perineum,

suprapubik, coccygeal, uretra, dan testis selama lebih dari $  ?  bulan sebelumnya.

o *ejala obstruksi saluran kencing, termasuk frekuensi, disuria, dan

rasa tidak puas berkemih.

o akit saat ejakulasi

o 3isfungsi ereksi.

<. +symtomatic Prostatitis Inflamsi.

o 'idak terdapat gejala dan tanda dari suatu prostatitis.

o +danya proses inflamasi pada prostat diketahui dari spesimen

yang kemungkinan didapat dari cairan semen pada saat analisis semen dan jaringan prostat yang didapatkan pada biopsy maupun  pada saat operasi prostat

o ebagian besar prostatitis yang tanpa menunjukkan gejala seperti

 pada kategori ini tidak memerlukan terapi, tetapi didapatkannya sel@sel inflamasi pada analisis semen seorang pria yang mandul  perlu mendapatkan terapi antibiotik 

Peeriksaan %a(oratoriu.2

1. Hitung 3arah )engkap, cultur darah merupakan indikasi untuk casus dari pasien keracunan akut atau curigai septicemia.

2. rine, untuk mendapatkan nilai kuantitatif untuk menghitung jumlah sel darah  putih dan bakteri, kehadiran lemak tubuh, dan makrofag.

$. 6ultur rine, untuk mengidentifikasi jika ada organisme kausatif dalam urine. <. 6imia, menetukan kandungan elektrolit, termasuk nilai 5N dan kreatinin pada

(6)

%. P+  Prostate specific antigen !, peradangan prostat dapat menyebabkan ele8asi  prostat spesifik antigen serum  P+ !, dimana digunakan terutama sebagai alat skrining dari kanker dan tidak secara rutin digunakan dalam diagnosis  prostatitis.

Ia+in+ Stud!.

1,2,-1. ltrasonography 'rans  abdominal untuk menilai 8olume urin yang tertahan. 2. ltrasonografi transrectal.

• 6rakteristik fitur dari penebalan kapsul dan kalkuli prostat.

• :elihat penebalan dan pembesaran dari septa dari 8esikula seminalis. • Interpretasi sangat subyektif dan oleh karenanya diperlukan tenaga ahli,

diagnosis klinis memerlukan korelasi dari pemeriksaan colok dubur  3-& !

$. Pada prostatitis akut, yang ditandai dengan peningkatan 4arna di daareh uretra  prostat, sekitar saluran ejakulasi, dan dekat dengan 8esika seminalis yang dapat

dilakukan dengan * 3oppler 4arna.

<. Aomputed tomography  A'  scan ! di daerah pel8is mengkin berguna dalam e8aluasi abses prostat atau curiga adanya neoplasma.

%. Aystoscopy berguna dalam tindak lanjut dari kasus  kasus refrakter untuk menyingkirkan neoplasma yang ada di 8esika urinaria atau sistitis interstisial.

Peeriksaan %ainn!a.2,),

• 9ractional rine &>amination.

o Penggunaan sebagaian specimen urine mungkin dapat berguna dalam

mendiagnosis prostatitis. :eskipun tidak praktis dibagian unit ga4at darat, biasanya teknik ini digunakan oleh urolog jika diagnosis  prostatitis belum bisa ditegakkan dan masih belum jelas.

o ntuk menentukan penyebab suatu prostatitis, diambil contoh urine dan

getah kelenjar prostat yang dianalisis secara mikroskopik dan dilakukan kultur guna mencari kuman penyebab infeksi. ji < tabung itu sendiri terdiri atas#

(7)

1. 1/ cc pertama adalah urine yang dikemihkan pertama kali 51! yang dimasukkan, guna menilai keadaan mukosa uretra

2. rine porsi tengah 52! yang dimaksudkan untuk menilai keadaan mukosa kandung kemih

$. *etah postat yang dikeluarkan melalui masase prostat atau

expressed prostatic secretion &P!, guna menilai keadaan kelenjar  prostat

<. rine yang dikemihkan setelah masase prostat.

%. 6eempat contoh ini dianalisis secara mikroskopik dan dilakukan kultur untuk mencarai kuman penyebab infeksi.

o Prostatitis 5akteri 6ronis dapat didiagnosis jika kultur dari &P dan

sempel $ menghasilkan bakteri yang sama dengan specimen pertama kosong dan jumlah koloni dari kultur paling tidak 1/ kali lebih besar dari specimen pertama yang kosong.

Tindakan.2

• 6eteterisasi uprapubik, mungkin diperlukan pada obstruksi parah dan harus

ditempatkan dengan konsultasi ahli urologi.

• 5iopsi jarum atau aspirasi, biasnya dalam kasus abses prostat, tempat yang

 berfluktuasi dapat dikeringkan diba4ah anestesi local melalui rute pemberian secara perirenal, serta diikuti masuknya kateter pigtail.

• 3apat dilakukan pengujian urodinamik.

• Aystoscopy mungkin dapat dilakukan untuk mengesampingkan 6anker esika

rinaria dan istitis Intertisial.

(8)

1. Prostatitis Bakteria Akut 

9luoroBuinolones digunakan untuk pengobatan pada pasien prostatitis bakteri akut, dimana pengobatan a4al diberikan melalui intara8ena. +ntibiotic alternati8e lain yang dapat diberikan pada pasien ini antara lain ampicilliC gentemycin yang digunakan secara kombinasi, doksisiklin, dan trimethoprim@sulfat. Pengobatan diberikan selama < @ ? minggu dan pengobatan diselesaikan dengan pemberian obat secara oral setelah gejala akut berkurang dimana tujuannya untuk mencegah timbulnya prostatitis bakteri kronis atau abses prostat. )aki  laki dengan retensi urine, penggunaan kateter uretral dapat meningkatkan resiko dari kemungkinan pembentukan dari abses prostat, oleh karena itu,  perlu suatu pertimbangan pemasangan catetar suprapubic pada pasien.

2. Prostatitis Bakteri Kronis. ,/

:eskipun dengan terapi, dasar pengobatan untuk Prostatitis 5akteri 6ronis masih kurang optimal. +ntibiotic yang diberikan tidak dapat mencapai konsentrasi dan menembus barier plasma epithelium dan masuk kedalam sel kelenjar prostat. Pemberian 9luoroBuinolones memberikan hasil yang baik dalam hal tersebut. +ntibiotic alternati8e lain yang dapat diberikan carbenicillin, doksisiklin, minoksiklin dan sefaleksin. Dangka 4aktu pera4atan dapat diberikan minimal < minggu sampai < bulan.

). Prostatitis 0 Sindro N!eri Pel"is Kronis 

edikit bukti untuk mendukung pemakain antibiotic atau alpha  bloker dalam mengontrol, bagaimanapun praktisi menetukan pengobatan selalu dengan pengalaman. saha pengobatan yang diberikan biasanya bersifat pengobatan symtomatis selagi menunggu hasil diagnosis ditegakkan.

O(at

2,,/

'erapi antibiotic sangat penting dalam pengobatan perostatitis bakteri akut. Dika  pasien mengalami gejala sistemik maka diberikan masukan untuk antibiotic intra8ena, hidrasi, dan analgesia. Dika pasien memeiliki tanda  tanda retensi urine atau gejala obstruksi, maka diindikasikan untuk pemasangan kateter 9oley.

'erapi untuk Prostatitis 6ronis 5akteri ber8ariasi dalam hal jenisdan durasi obat antibiotic yang digunakan serta obat adjuncti8edari pengobatan biasanya. Pera4atan

(9)

terdiri dari <   minggu untuk antibiotic yang dapat menembus prostat, seperti fluoroBuinolone atau trimetroprim  sulfametoksa=ol.

Prostatitis 6roni, sindrom nyeri pel8is kronis, dan protatitis inflamasi asimtomatik dapat diobati dengan alpha  bloker atau dia=epam dengan tirah baring.

Anti(iotik.2,,/

+ntibiotic empiris harus disesuaikan dalam mengobati pathogen gram negatif, dimana N gonorrhoeae dan C trachomatis adalah diduga marupakan pathogen primer,  juga harus diperhatikan, terutama pada pasien muda dari $% tahun.

ntuk pengobatan prostatitis bakteri kronis, dimana &nterobacteriaceae, enterococci, dan  P aeruginosa adalah pathogen umum, pertimbangkan pemberian trimethoprimCsulfametho>a=ole 5actrim! atau fluoroBuinolones selama 2 hari atau lebih sebagai agen empiris.

ntuk prostatitis nonbacterial disebabkan oleh Ahlamydia dan spesies reaplasma, yang sulit untuk dikultur, pecobaan empiris dari doksisiklin atau eritromisin harus sesuai institusi.

(bat +ntibiotik yang bisa diberiakan antara lain# a. )e8oflo>acin  )e8aBuin !

3itunjukkan untuk mengobati prostatitis bakteri kronis dan akut yang disebabkan oleh &. coli, faecalis &, atau epidermidis . dimana memiliki konsentrasi yang baik dalam prostat. Ini adalah stereoisomer ) dari oflaksasin C induk 3 senya4a ), 3 bentuk yang tidak aktif. Penggunaan baik monoterapi memiliki cakupan yang luas terhadap spesies Pseudomonas, serta akti8itasnya sangat baik terhadap pneumococcus. 3imana obat ini akan menghambat akti8asi grainase. 3imana obat ini akan menghambat akti8asi grainase 3N+. 3osis yang diberikan untuk de4asa biasanya %// mg P( selama 1<  2 hari dan untuk anak  anak diba4ah 1 tahun tidak dinajurkan.

 b. (floksasin  9lo>in !

6uinolon yang merupakan turunan asam karboksilat piridin dengan spectrum luas dan memiliki efek bakterisidal. 3osis de4asa yang diberikan <// mg P( sekali, kemudian $// mg P( selama 1<  2 hari dan dosis untuk anak  anak usia diba4ah 1 tahun tidak dianjurkan.

(10)

c. Aiproflo>acin  cipro, cipro E- !

9luoBuinolon berkerja mengahambat sintesis 3N+ bakteri sehingga mengakibatkan pertumbuhan dengan girase 3N+ dan tropoisomerase, yang dibutuhkan untuk replikasi, transkripsi, dan translasi bahan genetic terhambat. 6uinolon mempunyai akti8itas luas terhadap organisme aerobic gram positif dan gram negatif, tetapi tidak memiliki aktifitas terhadap bakteri anaerob. Pengobatan dilanjutkan selama minimal 2 hari setelah tanda dan gejala telah menghilang. 3osis de4asa yang diberikan antara lainnya %// mg P( untuk 1<  2 hari dan dosis untuk anak  anak usia diba4ah 1 tahun tidak dianjurkan. d. 'rimetoprim C ulfametoksa=ol 3  5actrim !

'rimetoprim menghambat pertumbuhan bakteri dengan menghambat sintesis asam dihydrofilic. 3osis de4asa sekitar 1 dosis tablet 1?/ mg ':P selama 1/  2 hari dan dosis untuk anak  anak usia diba4ah 2 tahun tidak dianjurkan.

e. eftriakson  -ocephin !

efalosporin generasi ketiga dengan spectrum luas, akti8itas terhadap garam negatif, efikasi lebih rendah terhadap organism gram  positif, kemajuran lebih tinggi pada organism resisten. 3osis de4asa diberikan I: dengan dosis 2%/ mg sekali  dalam hubungannya dengan doksisiklin 1// mg P( selama 1/ hari !. f. 3o>ycycline  5io  'ab, 3ory>, ibramycin !

:enghambat sintesis protein dan dengan demikian menghambat pertumbuhan  bakteri yang berikatan dengan cara mengikat $/  dan kemungkinan %/  subunit ribosom bekteri yang rentan. :embelok pemisahan t-N+ peptidil dari ribosom. 3osis de4asa sekitar 1// mg P( selama 1/ hari dan digunakan  bersama dengan ceftria>one 2%/ mg I: sekali dan dosis untuk anak  anak usia

diba4ah  tahun tidak dianjurkan.

Anta+onis Al3a 4 Adrener+ik 2,),/

(bat ini digunakan dalam pengobatan 5PH, penelitian menunjukkan bah4a kombinasi alpha  bloker dengan antibiotic dapat mengurangi resiko kekambuhan  prostatitis pada prostatitis kronis. +lpha  bloker memperbaikai obstruksi bladder outlet dan dengan demikian memperbaiki disfungsi dari proses miksi yang mungkin terkait dari patogenesis prostatitis.

(11)

a. 'era=osin  hytrin !

enya4a Fuina=oline berperan menetralkan alpha1@ yang diinduksi kontraksi adrenergic leher 8esika urinaria, memfasilitasi aliran urine yang sebelumnya dihambat oleh peradangan prostat. 3osis de4asa biasnya 1 mg Pos dan efeknya ditingkatkan perlahan tetapi tidak melebihi 1/ mg C hari, dan untuk anak  anak tidak dianjurkan.

 b. 'amsulosin  9loma> !

ebuah adrenergic alpha  bloker, yang target khususnya reseptor a1. 3osis de4asa yang diberikan /,<  /, mg.

PEN5E&A6AN.

2

o Pencegahan terhadapa penyakit menular seksual  P: ! juga dapat memberikan

 perlindungan terhadap penyebaran organism yang terkait bakteri akut,  perkembangan Prostatitis 6ronis, dan kecurigaan penyebaran Prostatitis non  bacterial.

(12)

o 3ari sebuah laporan laki  laki terdapat hubungan antara stress psikologis

dengan timbulnya gejala prostatitis krosis. Pengenalan gejala mendasar dari  penyakit psikomotirik dalam kasus  kasus kronis dan menyediakan tempat rujukan keji4aan yang tepat, dan mengurangi pera4atan dari angka kekambuahan.

KO$P%IKASI.

2,-o Prostatitis 6ronis.

ekitar sepertiga pasien akan memperlihatkan kekambuhan Prostatitis 5akteri 6ronis setelah pengobatan a4al.

o (bstruksi kandung kemih atau retensi urine.

o +bses, biasnya pada pasien yang memiliki ri4ayat immunocompromised.

o Infertilitas kerena terdapatnya jaringan parut pada uretra.

o Aystitis berulang.

o Pielonefritis.

o 6erusakan ginjal.

o epsis.

PRO&NOSIS.

2,-o Prognosis baik pada Prostatitis 5akteri +kut yang pertama dengan terapai

antibiotic yang agresif dan kepatuhan berobat pasien yang baik.

o 3alam kasus Prostatitis 6ronis berulang yang disertai dengan eksaserbasi akut,

(13)

DAFTAR P*STAKA.

1. 'anagho, &.+, et al. 2//<.  ange! Smith"s #eneral Urolog$. Sixteenth edition. Penerbit :c *ra4 Hill # an 9ransisco

2. Hedayati, 'arlan, :3. Prostatitis, 2/ :ei 2/1/ 8ie4ed at ? (ktober 2/1/ +8ailable in . http#CCemedicine.medscape.comCarticleC7%<1@o8er8ie4

$. chaeffer, +nthony D, :.3. Chronic Prostatitis and the Chronic Pelvic Pain yndrome. 2$ :arch 2//7 8ie4ed at ? (ktober 2/1/.

+8ailable in#http#CCser8er.fk@unram.eduCinde>.phpG

optioncomremositoryJItemid72Jfuncstartdo4nJid%/<

<. Potts, Deannette :, :3. 2//<. Essential Urolog$ % #uide to Clinical Practice. Human Press, 'oto4a# Ne4 Dersey

%. :cPhee, tephen D, dkk. 2//". Curren Medical &iagnosis and Traatment . Penerbit :c *ra4 Hill # an 9ransisco

?. &ardley, Ian.dkk. 2//?. &rug Treatment 'n Urolog$. Penerbit 5lack4ell Publishing )td# +.

+8ailable in. http#CC444.black4ellpublishing.com

Referensi

Dokumen terkait

Walaupun CMAG secara khusus diaplikasikan untuk pengobatan, tetapi konsep dan alat yang digunakan dalam guideline dapat diterapkan pada setiap situasi dimana kepatuhan

Pada pengobatan diare akut infeksi yang disebabkan bakteri dan parasit, penggunaan obat antibiotik yang tidak sesuai dengan pedoman terapi akan meningkatkan resistensi

Prostatitis akut dapat menyebabkan gejal-gejala obstruksi, tetapi pasien biasanya mengalami infeksi saluran kemih (ISK) atau bisa dalam sepsis. Prostat terasa

Meskipun saat ini tidak ada kriteria yang pasti mengidentifikasi pasien usia lanjut dengan apendisitis akut yang berisiko terjadinya ruptur, prioritas lebih diberikan kepada

Proses pengobatan yang ditempuh pada penelitian ini terbanyak ialah proses non-operatif dimana pasien diberikan obat- obatan untuk pencegahan penyakit bertam- bah

3 Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan biaya peresepan aktual dengan biaya peresepan rasional pasien teridentifikasi DRPs pada pengobatan bronkitis akut pasien balita di instalasi

Dalam menjalani pengobatan jangka Panjang kepatuhan pasien sangat dituntut untuk mengetahui sikap dan perilaku pasien terhadap program pengobatan yang telah diberikan oleh petugas

Kristal ini membentuk lapisan menutupi kateter yang melindungi bakteri dari efek antimikroba.4,12 Pembentukan biofilm juga dapat meningkatkan kemampuan strain penyebab prostatitis akut