• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Pedoman Orientasi Tenaga Magang _rs

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Buku Pedoman Orientasi Tenaga Magang _rs"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB -1

PEDOMAN

ORIENTASI

Tenaga Magang , PKWT &

Outsourching

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Sesuai Pasal 7 ayat 1 UU No. 44 Tahun 2009 disebutkan bahwa : Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangynan, prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan.

RSIJ Cempaka Putih adalah Amal Usaha Muhammadiyah dibidang kesehatan (AUMKES). Amal Usaha Kesehatan adalah bentuk usaha bidang kesehatan berupa pelayanan kesehatan dan bentuk lainnya yang dilembagakan, didirikan, dimiliki dan diselenggarakan serta dikelola secara sepenuhnya oleh Persyarikatan Muhammadiyah.

Dalam melaksanakan pelayanan, RSIJ Cempaka Putih didukung oleh sumber daya manusia yang terdiri dari tenaga medis, keperawatan, penunjang medis dan administrasi. Sumber Daya Manusia ini merupakan bagian dari organisasi yang sangat penting dalam mendukung terselenggaranya program keselamatan pasien sebagai program utama pelayanan rumah sakit yang berfokus pada pasien karena sumber daya manusia merupakan pilar utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam upaya mewujudkan visi dan misi rumah sakit.

Program orientasi ini dibuat agar pegawai baru dapat dengan cepat mengadaptasi lingkungan pekerjaan baik secara teknis maupun non teknis. Biasanya dalam program ini dilakukan juga penilaian terhadap pegawai baru, karena bagaimanapun juga sebagai pengelola SDM organisasi kita harus bisa menilai sisi baik maupun sisi kurang baik dari setiap pegawai terutama pengetahuan dan skillnya ditambah sikap kerjanya.

(3)

Sebagai salah satu elemen dari program pengembangan pegawai pada sebuah organisasi, program orientasi tentu sangat penting karena penilaian dari proses rekrutmen belum menyeluruh (komprehensif) terutama yang menyangkut teknis pekerjaan di lapangan. Memang seperti kita ketahui banyak juga organisasi yang menginginkan agar setiap pegawai baru yang masuk sudah mempunyai pengalaman yang memadai sehingga tidak perlu “repot” lagi melaksanakan pengembangan atau orientasi bagi pegawai baru dimana waktu yang diperlukan cukup lama.

ISI PROSEDUR PROGRAM PERENCANAAN ORIENTASI DI HRD

1. Tujuan Program Orientasi Kerja, adalah agar para pegawai Baru, khusus-nya bagi para pendatang baru yang belum pernah memiliki pengalaman bekerja dapat segera memahami hal-hal yang terdapat di dalam Organisasi dan agar mereka dapat segera menyesuaikan diri dengan lingkungan dan budaya bekerja atau agar mereka yakni bagi pendatang baru di Organisasi, tetapi telah memiliki pengalaman bekerja di Organisasi lain dapat segera menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja di Organisasi dan tidak merasa canggung dan ragu dalam melaksanakan pekerjaan/ tugas. Tujuan yang lebih dalam adalah agar para Pegawai pendatang baru, siapa-pun adanya mereka, mampu membuang kebiasaan-kebiasaan lama yang mereka miliki yang kurang bermanfaat atau akan kurang mendukung keberhasilan mereka dalam menjalankan tugas dan pekerjaan mereka di Organisasi.

2. Pra-syarat keberhasilan Program Orientasi Kerja, adalah sikap dan perilaku Manajemen Organisasi dan jajaran-nya yang harus terbuka, rela hati/ iklas dan bersahabat.

3. Bahan/ materi yang disiapkan Organisasi dan diberikan kepada para pegawai Pendatang Baru selama masa Orientasi Kerja berlangsung, antara lain meliputi :

a. Pengenalan kepada Organisasi secara umum, yakni hal-hal yang terkait dengan riwayat, kepemilikan, group usaha jika ada tujuan yang ingin dicapai, jenis dan kegiatan usaha yang dijalankan, susunan Organisasi Kerja,

b. Pengenalan dan penjabaran atas Prinsip-prinsip moral dan Budaya Kerja

Organisasi, termasuk ketentuan Tata-Tertib, Peraturan Organisasi dan

(4)

c. Penjabaran tentang Produk-produk dari Organisasi, kekuatan dan kemampuan daya saing produk yang dimiliki, peta organisasi pesaing dengan produk yang sejenis atau sama secara umum dan tidak perlu terlalu mendalam > dan tuntutan menghadapi persaingan pasar.

d. Seluk-beluk tugas/ pekerjaan yang disandang, meliputi ruang lingkup tugas/pekerjaan yang akan dilakukan, wewenang dan tanggung-jawab dalam melaksanakan tugas, cara melaksanakan tugas dengan baik agar mencapai hasil/ kinerja optimal, cara-cara menggunakan peralatan bekerja, hubungan tugas/ pekerjaan yang disandang dengan tugas lain di dalam unit kerja yang sama, hasil kerja yang diharapkan dari tugas/ pekerjaan yang disandang, pengaturan waktu dalam melaksanakan tugas/ pekerjaan, penjalinan kerjasama dalam melaksanakan tugas/ pekerjaan, ketentuan-ketentuan bekerja lembur dls-nya.

e. Hubungan kerja dengan Atasan dan rekan sekerja, termasuk sistim dan tata-laksana pelaporan, sistim pemantauan kegiatan dan hasil kerja sehari-hari, pola kerjasama didalam kelompok/ tim didalam unit kerja yang sama ataupun diluar unit kerja, dll. 1.

4. Manfaat/ Hasil dari Program Orientasi Kerja, adalah antara lain :

a. Menghilangkan sikap harap-harap cemas, keraguan dan tanda-tanya tersembunyi yang selalu dimiliki para Pendatang Baru.

b. Mendorong percepatan kemampuan penyesuaian diri para Pegawai baru kepada lingkungan kerja yang dimasuki.

c. Menumbuhkan keyakinan diri, kemampuan memusatkan diri dan semangat untuk segera berprestasi, karena merasa diperhatikan.

d. Mulai menimbulkan kemampuan menentukan langkah-langkah yang dianggap terbaik bagi dirinya dalam menata karier ke masa depan.

5. Menjaga pelaksanaan Program Orientasi Kerja agar dapat berjalan dengan singkat,

padat, effektif dan berhasil ;

a. Memberlakukan Sistim Mentor, demi menjaga keberhasilan komunikasi dan penyerapan bahan/ materi yang dikenalkan dan harus dikuasai dalam waktu yang relatif singkat.

(5)

b. Organisasi/ Departemen SDM, harus sejak dini menyiapkan bahan-bahan/ materi tertulis, untuk digunakan sebagai alat Bantu, agar menghemat waktu Mentor.

c. Hal-hal yang bersifat/ merupakan Ketentuan atau Peraturan, seperti Riwayat Organisasi, Struktur Organisasi, Budaya Organisasi, Peraturan Organisasi, Ketentuan Perilaku dan Tata-Tertib bekerja, Hak dan Kewajiban Pegawai dll, sudah harus dimiliki secara standar, sehingga memudahkan penjabaran dan menjadi acuan yang jelas.

d. Petunjuk kerja dan hal-hal yang bersifat teknikal, seperti seluk-beluk pekerjaan, bentuk hubungan kerja, sistim pelaporan dll, agar diarahkan/ dengan bimbingan langsung dari Mentor, karena akan sering memerlukan penjelasan yang rinci.

6. Sistim Mentor,

a. Sistim Mentor, adalah sistim orientasi kerja, dimana kepada seorang (Pegawai) baru diberikan seorang Atasan atau Rekan Sekerja yang sudah berpengalaman, untuk bertindak sebagai Pembimbing dan Pelatih Kerja sehari-hari. Atau dapat juga diartikan secara terbalik, dimana Mitra Kerja (Pegawai) baru dititipkan kepada seorang Mitra Kerja (Pegawai) lain yang sudah memiliki pengalaman dan keahlian teruji, dengan tugas bagi sang Mitra Kerja (Pegawai) Senior untuk membimbing, mengajari dan memantau secara ketat Mitra Kerja (Pegawai) baru

b. Manfaat Sistim Mentor, adalah bahwa (Pegawai) baru akan benar-benar terbimbing dan terpantau dengan baik, karena dirinya selalu dapat dan mudah mendapatkan tempat bertanya yakni kepada Mentor.

c. Pembatasan Sistim Mentor, adalah bahwa seorang yang ditunjuk/ ditugaskan sebagai Mentor, hanya membimbing tidak lebih dari 2 ( dua ) orang pegawai baru didalam kurun waktu yang sama, demi effektifitas tugas yang disandang-nya.

B. TUJUAN

Tujuan Umum :

Pedoman Orientasi Pegawai di Bagian Sumber Daya Insani ini disusun adalah sebagai acuan untuk program Orientasi bagi pegawai baru di bagian SDI RS Islam Jakarta Cempaka Putih.

Tujuan Khusus :

1. Memberikan bekal awal dalam melaksanakan tugas, kewajiban dan wewenang yang diamanatkan.

(6)

2. Memberikan kesempatan bagi tenaga baru untuk mengenal dan beradaptasi dengan lingkungan barunya.

3. Mengetahui, memahami dan menerapkan prosedur keamanan dan keselamatan kerja di Bagian SDI.

4. Mengetahui dan memahami Struktur organisasi di bagian SDI dan unit kerja dibawahnya.

5. Mengetahui dan memahami tentang pola ketenagaan dan sistem penilaian kinerja di bagian SDI.

6. Mengetahui, memahami dan mampu berhubungan dengan unit lain yang terkait dengan bagian SDI.

C. RUANG LINGKUP

Pedoman Orientasi Pegawai di bagian Sumber Daya Insani meliputi alur proses dan mekanisme orientasi, materi orientasi dan sistem monitoring dan penilaiannya.

BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. SEJARAH BERDIRI

Gagasan pertama didirikannya RS Islam Jakarta berawal dari dirasakannya kebutuhan akan pelayanan rumah sakit yang bernafaskan Islam. Dr. Koesnadi sebagai salah seorang tokoh

(7)

Muhammadiyah tergugah dan mulai memikirkan perlu adanya suatu rumah sakit yang pelayanannya bersifat islami.

Dr. Koesnadi menyampaikan gagasannya untuk membangun rumah sakit Islam, dan meyakinkan tokoh-tokoh persyarikatan Muhammadiyah serta pihak-pihak terkait untuk mendukung pendirian rumah sakit tersebut, maka pada akhir tahun 1960 Pimpinan Muhammadiyah memutuskan untuk mendirikan sebuah rumah sakit di Jakarta.

Setelah melalui berbagai pertimbangan dan masukan tentang pendirian rumah sakit serta ketentuan perundangan yang berlaku, pada tanggal 18 April 1967 berdasarkan akte no.36 tahun 1967 dengan notaris R. Surojo Wongsowidjojo didirikan Yayasan Rumah Sakit Islam Jakarta (YRSIJ) yang diketuai oleh Dr. Koesnadi. Kemudian pengurus yayasan berupaya mendapatkan dana pembangunan rumah sakit. Salah satu upaya adalah melalui Nederlandsche Organisatie Voor Internationale Behulpzaam Heid (NOVIB), yaitu suatu lembaga milik Pemerintah Belanda. Selain dari NOVIB, YRSIJ juga mendapatkan bantuan dari berbagai pihak diantaranya dari para pengusaha muslim dan pemerintah DKI Jakarta masa kepemimpinan Gubernur Letjen (Purn.) Ali Sadikin.

Pada tanggal 7 Maret 1968, diadakan penandatanganan perjanjian antara pihak State Committee for Coordinating Foreign Aid (SCCFA) yang diwakili oleh B.J. Oeding dan pihak Yayasan RSIJ diwakili oleh Dr. Koesnadi dan Drs. Haiban. Dalam perjanjian tersebut SCCFA memberikan bantuan sebesar 75% dari biaya yang dibutuhkan untuk membangun RS Islam Jakarta.

Akhirnya pada tanggal 23 Juni 1971, Rumah Sakit Islam Jakarta berdiri dan diresmikan oleh Presiden Soeharto. Saat itu Rumah Sakit Islam Jakarta baru memiliki gedung dengan kapasitas 56 tempat tidur. Pada tahun 1972 dengan bantuan Bapak Presiden Suharto dibangun kamar

(8)

operasi dan pada tahun 1973 dibangun gedung perawatan untuk kelas I dengan kapasitas 16 tempat tidur.

Atas usaha dan kerja keras Bapak Drs. Fahmi Chotib, Ek sebagai Direktur Keuangan dan Bapak Projokusumo dari PP Muhammadiyah, tahun 1975 Rumah Sakit Islam Jakarta mulai memperoleh keuntungan, namun demikian keuntungan tersebut belum mencukupi untuk pengembangan sarana fisik, alat-alat medik dan peningkatan kesejahteraan pegawai yang jumlahnya terus meningkat.

Pada tahun 1979 atas bantuan Presiden Soeharto dibangun lagi empat buah gedung perawatan dan dengan dukungan anggaran pendapatan sendiri, berhasil membangun apotek, radiologi dan laboratorium. Kemudian tahun 1981 dibangun lagi ruang perawatan kelas I dengan kapasitas 32 tempat tidur dan asrama putera dengan kapasitas 56 orang.

Pada tahun 1982 didirikan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) berlantai empat yang mampu menampung 100 siswa. Pembangunan tersebut mendapat bantuan dari Pemerintah Saudi Arabia. Pada tahun yang sama dibangun pula ruang perawatan intensif (Intensive Care Unit) dengan kapasitas delapan tempat tidur.

Dari tahun ke tahun Rumah Sakit Islam Jakarta terus berkembang dan pada tahun 1986/1987 telah memiliki kapasitas 250 tempat tidur, 50% dari total kapasitas tempat tidur tersebut adalah kelas III. Hal ini sebagai wujud fungsi sosial Rumah Sakit Islam Jakarta sebagai amal usaha Muhammadiyah yang selalu memperhatikan kaum dhuafa.

Untuk peningkatan mutu layanan dan sumber daya manusia serta memperkuat pengelolaan manajemen di segala bidang pada tahun 1996 RSIJCP mengikuti Akreditasi lima bidang pelayanan, yaitu administrasi manajemen, Rekam Medik, Pelayanan Medis, Keperawatan dan unit gawat darurat serta mendapat status Akreditasi Penuh Tingkat Dasar. Pada tahun 2000 dilakukan Akreditasi dua belas bidang

(9)

pelayanan, yaitu administrasi manajemen, Rekam Medik, Pelayanan Medis, Keperawatan, unit gawat darurat, Kesehatan & Keselamatan Kerja, Perinatologi, Laboratorium, radiologi, Kamar Bedah, Pelayanan Infeksi rumah Sakit dan Farmasi serta mendapat status Akreditasi Penuh Tingkat Lanjut. Selanjutnya pada tahun 2006 dilakukan akreditasi 16 bidang pelayanan, yaitu 12 pelayanan di atas ditambah tujuh pelayanan, yaitu pelayanan Gizi, Rehabilitasi Medis, Bank Darah dan Intensif serta mendapat status Akreditasi Penuh Tingkat Lengkap. Sertifikasi ulang akreditasi 16 pelayanan dilakukan pada tahun 2012 dengan menyandang predikat Lulus Tingkat Lengkap.

B. KONDISI SAAT INI

RS Islam Jakarta Cempaka Putih dari tahun ketahun mengalami perubahan dalam upaya untuk memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan rumah sakit yang exellence. Sebagai suatu komitmen manajemen Rumah sakit Islam Jakarta Cempaka Putih (RSIJCP) meningkatkan mutu pelayanan secara berkesinambungan dibuktikan dengan menerapkan Sistem Manajemen Mutu baik melalui Akreditasi RS. 16 Pelayanan maupun dengan ISO 9001-2008 dan pada Oktober 2014 RSIJCP telah berhasil lulus terakreditasi sebagai RS Pendidikan Utama.

Saat ini RSIJCP memiliki 411 TT dan didukung oleh 1.276 tenaga. Perbaikan, pengembangan dan penambahan sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan secara terus menerus dilakukan termasuk mengembangkan produk unggulan, penambahan fasilitas rawat inap di gedung Mina, rawat jalan spesialis dan subspesialis dengan fasilitas yang nyaman di Gedung Raudhah serta pembangunan gedung Pusdiklat.

Perkembangan yang cukup baik serta tantangan yang terus meningkat, memerlukan upaya-upaya yang lebih komprehensif agar

(10)

bisa mempertahankan dan menjawab tantangan untuk menjadikan RSIJ Cempaka Putih sebagai Rumah Sakit Kepercayaan Masyarakat.

C. FASILITAS PELAYANAN

Fasilitas pelayanan di RSIJCP didukung oleh tenaga-tenaga profesional meliputi dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis & sub spesialis, perawat dan tenaga profesional lainnya yang siap melayani masyarakat yang membutuhkan.

Fasilitas pelayanan terdiri dari :

1. PELAYANAN 24 JAM UGD LABORATORIUM RADIOLOGI FARMASI BANK DARAH AMBULANS

2. PELAYANAN RAWAT JALAN

 Klinik Penyakit Dalam ( Penyakit Tropis & Infeksi, Ginjal & Hipertensi, Rheumatologi, Hematologi, Lambung & Pencernaan, Hepatologi )

 Klinik anak ( Perinatologi, Neurologi )

 Klinik Bedah ( Bedah Umum, Bedah Urologi, Bedah Thoraks, Bedah Orthopedi, Bedah Onkologi, Bedah Plastik, Bedah Vaskuler, Bedah Anak, Bedah Syaraf)

 Klinik Kebidanan & Kandungan (Tumor Ginekologi)

(11)

 Klinik Jantung

 Klinik Jiwa/Psikiatri

 Klinik Paru

 Klinik Psikologi

 Klinik Syaraf (termasuk konsultasi demensia)

 Klinik THT

 Klinik Gigi & Mulut ( Bedah mulut, Konservasi Gigi, Periodonti, Orthodonti, Konsultan Gigi anak )

 Klinik Rehabilitasi Medik

 Klinik Informasi Diabetes

 Klinik Gizi

 Klinik Laktasi.

3. PELAYANAN RAWAT INAP

RIJCP memiliki pelayanan rawat inap dengan kelas yang bervariasi mulai dari VIP, Utama, kelas I, kelas II dan kelas III, meliputi :

 Paviliun Muzdalifah Atas (DA)

 Paviliun Muzdalifah Bawah (DB)

 Paviliun Arafah Bawah (AB)

 Paviliun Multazam Bawah (ZB)

 Paviliun Multazam Atas (ZA)

 Paviliun Arafah Atas (AA)

 Paviliun Shafa-Shafa (SS)

 Paviliun Marwah Atas (WA)

 Paviliun Marwah Bawah (WB)

 Paviliun Matahari Dua (MD)

(12)

 Paviliun Melati (MLT)

 Paviliun Badar (BDR)

 Paviliun Zam-zam (ZZ)

 Perawatan Intensive (ICU & ICCU)

 High Care Unit

 High Care Baby

 Unit Stroke

4. PELAYANAN PENUNJANG

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan maka disediakan alat penunjang medis sebagai berikut :

Radiologi :

Radiologi konvensional, MRI, CT-Scan Spiral, Ultrasonografi, Direct Digital Radiografi (DDR), Mammography

Diagnostik :

Gastroskopi, Colonoskopi, dan Endoskopi lainnya serta Bronchoskopi, EEG, EEG Brain Mapping, EMG, EKG, Echo-Cardiografi, Treadmill.

Laboratorium :

Patologi Anatomi, Patologi Klinik, Bank Darah.

Farmasi

5. PELAYANAN LAIN

Selain pelayanan rawat jalan, rawat inap dan penunjang medis, RSIJCP juga menyediakan pelayanan khusus, antara lain :

Pelayanan Bimbingan Rohani

Pelayanan di RSIJCP tidak hanya terfokus kepada kesehatan fisik dan psikologis saja, tetapi juga melalui pendekatan agama (bimbingan rohani). Pelayanan bimbingan rohani tidak

(13)

hanya ditujukan kepada pasien dan keluarganya tetapi juga pegawai dan keluarganya. Pelayanan lain yang tergabung dalam pelayanan bimbingan rohani adalah layanan ambulans jenazah, penyelenggaraan jenazah ”Nafsul Mutmainnah” serta layanan konsultasi keluarga sakinah.

Pelayanan Preventif, Promotif dan Rehabilitatif

Proses penyembuhan suatu penyakit juga tidak terlepas dari kegiatan olah raga yang bertujuan mengoptimalkan fungsifungsi organ. Oleh sebab itu di RSIJCP telah dibentuk klub -klub kesehatan, yaitu : Asma, Jantung, Diabetes, Stroke dan Tulang Sehat dengan salah satu kegiatannya adalah senam.

Home Care dan Home Service

Medical Check Up, yaitu untuk Pre Employment, calon

mahasiswa, calon pelajar, Narkoba, Pre Marital dan Mobile. Paket : Silver, Gold, Platinum.

(14)

BAB III

VISI DAN MISI ORGANISASI

A. FALSAFAH, VISI, MISI, TUJUAN DAN MOTTO RUMAH SAKIT 1. FALSAFAH

Falsafah Rumah sakit Islam Jakarta adalah perwujudan dari iman sebagai amal shaleh kepada Allah SWT dan menjadikannya sebagai sarana ibadah. “dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai didalamnya”(QS.Al baqarah ayat 25).

o SK.BPH RSIJ NO: 021/KEP/I.6.AU/C/2013 Tanggal 14 November 2013, tentang Visi, Misi dan Tujuan RSIJCP

o SK. Direktur Utama RSIJCP No. 228/KEP/XII/11/2013 Tentang

Pemberlakuan SK. BPH RSIJ No : 021/KEP/I.6.AU/C/2013 Tanggal 14 November 2013, tentang Visi, Misi dan Tujuan RSIJCP

(15)

2. VISI

RSIJ Cempaka Putih sebagai rumah sakit kepercayaan masyarakat yang berfungsi sebagai Pusat Pendidikan Kedokteran dan Perkaderan Persyarikatan Muhammadiyah di bidang kesehatan.

3. MISI

a Pelayanan kesehatan yang islami, profesional dan bermutu dengan tetap peduli pada kaum dhuafa.

b Mampu memimpin pengembangan Rumah Sakit Islam lainnya. c Mampu menyelenggarakan Pendidikan Kedokteran dan

Perkaderan bagi tenaga kesehatan lainnya.

4. TUJUAN

a. Mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi semua lapisan masyarakat melalui pendekatan pemeliharaan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta tuntunan ajaran Islam dengan tidak memandang agama, golongan dan kedudukan. b. Menyelenggarakan Pendidikan Kedokteran yang bermutu dan

sesuai ajaran Islam.

5. MOTTO

Bekerja sebagai ibadah, ihsan dalam pelayanan.

6. KEBIJAKAN MUTU RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA

Rumah Sakit Islam Jakarta senantiasa melakukan perbaikan Sistem Manajemen Mutu yang berorientasi kepada kebutuhan, dan kepuasan pelanggan serta keselamatan pasien melalui pelayanan yang Ramah, Cepat dan Tepat

(16)

BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

RS. Islam Jakarta Cempaka Putih adalah RS Umum dengan Klasifikasi Kelas B berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 832/MENKES/SK/VII/2010 tanggal 9 juli 2010. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih dipimpin oleh Direktur Utama dan dibantu oleh 4 (empat ) Direktur yaitu : Direktur Pelayanan Klinik, Direktur Penunjang Klinik, Direktur Administrasi Keuangan & Sistim Informasi Rumah Sakit (SIRS), dan Direktur SDI dan Bindatra. Direktur Utama beserta Direktur lainnya merupakan Direksi Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih dan secara kolegial bertanggung jawab kepada Badan Pelaksana Harian Rumah Sakit Islam Jakarta. Bagan Struktur Organisasi RSIJ Cempaka Putih adalah seperti gambar 1 dibawah ini :

Gambar 4.1

(17)

Bagian Sumber Daya Insani merupakan bagian yang berfungsi mengelola dan mengembangkan sistem manajemen SDI di rumah sakit yang meliputi Pelayanan Pegawai, Pendidikan dan Latihan Pegawai, Pengembangan Pegawai dan peningkatan mutu pegawai yang secara struktural berada dibawah garis komando Direktur SDI dan Bindatra. Dalam menjalankan fungsinya bagian SDI dipimpin oleh seorang Manajer dan dibantu oleh 2 orang kepala Seksi yaitu : Kepala Seksi Pelayanan Pegawai dan Kepala Seksi Pengembangan Pegawai. Bagan Struktur Organisasi bagian SDI RS Islam Jakarta Cempaka Putih dapat

dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini.

Gambar 4.2

(18)

BAB V

KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA MAGANG

A. KEWAJIBAN

Kewajiban Umum

a. Senantiasa mentaati peraturan dan tata tertib rumah sakit.

b. Melaksanakan tugas dan kewajiban dengan kesungguhan hati, disiplin, tekun, jujur, cermat, bersemangat, penuh minat dan penuh tanggung jawab.

(19)

c. Senantiasa memegang rahasia sesuatu yang sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan.

d. Senantiasa memelihara dan menjunjung tinggi dan nama baik rumah sakit.

e. Senantiasa mentaati segala bentuk perundang-undangan yang berlaku.

f. Senantiasa bersikap dan bertindak sesuai aqidah, syari'ah dan akhlak Islam.

g. Menggalang persatuan dan kesatuan antara sesama pegawai dalam rangka menciptakan kerjasama antar unit kerja dan suasana saling membantu.

h. Mewujudkan dan memelihara persatuan dan kesatuan pegawai, mendahulukan kepentingan Rumah Sakit di atas kepentingan pribadi dan/atau golongan.

Kewajiban Khusus

a. Kewajiban pada saat masuk kerja :

a.1. Masuk kerja tepat waktu

a.2. Mencatatkan kehadirannya pada saat masuk.

a.3. Memakai tanda pengenal (badge) selama bertugas.

a.4. Memakai/menggunakan perlengkapan kerja sesuai dengan persyaratan kerja

a.5. Memakai pakaian kerja/dinas yang telah ditentukan Rumah Sakit

a.6. Berdo'a sebelum memulai pekerjaan.

b. Kewajiban selama jam kerja

b.1. Tetap berada di tempat kerja selama jam kerja dan apabila meninggalkan tempat kerja harus mendapatkan izin atasan.

(20)

b.2. Melaksanakan dan mematuhi perintah /instruksi yang layak dari atasannya atau pimpinan yang berwenang sesuai lingkup pekerjaannya.

b.3. Menjaga kebersihan dan kerapihan ruangan, peralatan kerja dan lingkungan Rumah Sakit.

b.4. Menggunakan atau memelihara alat-alat kerja dengan sebaik-baiknya.

b.5. Menggunakan sumber daya Rumah Sakit secara efisien. b.6. Melakukan tugas pekerjaan dengan sebaik-baiknya. b.7. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik. b.8. Menjaga lingkungan area kerja terhadap pencemaran,

keselamatan dan ganguan keamanan.

c. Kewajiban selesai kerja

c.1. Mempersiapkan tugas untuk hari berikutnya.

c.2. Menyimpan alat-alat kerja pada tempatnya setelah selesai dipergunakan.

c.3. Mematikan kran, lampu, AC dan peralatan kerja yang seharusnya dimatikan setelah selesai dipergunakan.

c.4.Membaca doa setelah selesai bekerja

c.5.Mencatatkan kepulangan pada waktu pulang kerja.

B. Hak

1. Mendapatkan perlindungan hukum / advokasi dalam melaksanakan tugas.

2. Mendapatkan gaji / penghasilan sesuai peraturan yang berlaku di Rumah Sakit Islam Jakarta.

3. Mendapat kesempatan untuk meningkatkan kemampuan profesional sesuai kebutuhan rumah sakit dengan jalan menambah ilmu

(21)

pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan perawatan.

4. Menolak mempergunakan pengetahuan dan keterampilan untuk tujuan yang bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan.

5. Mendapat perlakuan adil dan jujur dari rumah sakit .

(22)

BAB VI

PELAKSANAAN ORIENTASI

A. ATURAN DAN KEBIJAKAN UMUM UNTUK TENAGA MAGANG

Mutu pelayanan Rumah Sakit ditentukan oleh ketersediaan & kualitas sumber daya yang dimiliki oleh Rumah Sakit. Salah satu sumber daya yang sangat menentukan terletak pada kualitas Sumber Daya Insani (SDI) yang melaksanakan pelayanan tersebut. Untuk mendapatkan SDI yang berkualitas maka sistem rekrutmen & seleksi penerimaan pegawai baru (tenaga magang) menjadi penting untuk disesuaikan dengan kebutuhan Rumah Sakit yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan masyarakat yang berkualitas.

Pelaksanaan rekrutmen dan seleksi di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih merupakan suatu rangkaian kegiatan melalui beberapa tahapan kegiatan, dari perencanaan, pelaksanaan seleksi dan tahap orientasi pegawai baru/tenaga magang.

Tahap orientasi bertujuan agar pegawai baru/tenaga magang mengenal secara baik keberadaan organisasi Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih dan dapat menyesuaikan dengan tuntutan pekerjaan/keahlian serta sikap kerja dalam unit kerja tertentu sesuai dengan standar kompetensi pegawai dan kebutuhan Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.

Kebijakan Rekrutmen calon pegawai di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih adalah melalui program magang kerja selama 6 bulan & dalam kurun waktu tersebut adalah merupakan tahap orientasi sesuai dengan tujuan yang telah diuraikan di atas. Orientasi Pegawai baru/tenaga magang melalui tiga tahap yaitu tahap Orientasi Umum

(23)

(Induction Training), tahap Orientasi di unit kerja masing-masing dan Orientasi di tempat kerja (on the job training) .

B. JENIS ORIENTASI

1. ORIENTASI UMUM (INDUCTION TRAINING)

Dilaksanakan secara klasikal bersama-sama dengan tenaga magang yang ditempatkan di Unit lain. Penanggung Jawab pelaksanaan

adalah bagian Diklat Rumah Sakit Islam Jakarta. Adapun isi materinya sebagai berikut :

Materi :

a. Visi, Misi, Struktur Organisasi, dan Kebijakan RSIJ Cempaka Putih b. Al Islam dan Kemuhammadiyahan

c. Prinsip-prinsip pelayanan pelanggan (customer Service) berbasis API (Aplikasi Perilaku Islami)

d. Model Kompetensi dan Sistem SDI RSIJ berbasis kompetensi e. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) RSIJ

f. Kebijakan, sistem dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja RSIJ Cempaka Putih

g. Prinsip-prinsip pelayanan pelanggan (costumer Service)

h. Kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko (Mutu, K-3, PIRS, KPRS) i. Aspek Hukum dalam Pelayanan Rumah Sakit

j. Aplikasi Prilaku Islami

2. ORIENTASI DI UNIT KERJA

Dilaksanakan secara khusus di bagian SDI, adapun isi materinya adalah sebagai berikut:

a. Pedoman Orientasi Tenaga Magang b. Visi dan Misi unit kerja

c. Aplikasi Perilaku Islami

(24)

e. Kompetensi SDI f. Uraian Pekerjaan g. Kebijakan SDI

h. Penerapan Manajemen Mutu Rumah Sakit i. SOP dan Juknis

j. Manajemen Risiko

3. ORIENTASI DI TEMPAT KERJA (ON THE JOB TRAINING)

Orientasi di tempat kerja dilaksanakan dengan sistem bimbingan oleh pembimbing yang ditunjuk atau oleh manajer, yang di programkan secara sistematis dan dimonitor oleh manajer. Jadwal orientasi dibuat sedemikian rupa sehingga peserta magang dapat memahami seluruh alur proses pelayanan dan administratif unit kerja.

Target dalam bimbingan adalah tenaga magang dapat memenuhi kompetensi dasar dan melaksanakan kegiatan - kegiatan manajerial yang dapat menunjang kelancaran pelayanan unit kerja.

C. TARGET ORIENTASI TENAGA MAGANG DI UNIT KERJA ADALAH : 1. BULAN I – III

a Menerapkan Aplikasi Perilaku Islami

b Dapat menyebutkan Visi, Misi,Falsafah dan tujuan RS c Dapat menyebutkan Visi dan Misi unit kerja

d Dapat menyebutkan Struktur RSIJ sampai dengan Unit Kerja terkait

e Dapat memahami uraian tugas yang ada di Unit Kerja terkait f Melakukan Orientasi ruangan dan fasilitas yang ada di unit

kerja

g Mengenal macam – macam kegiatan yang ada di unit kerja h Mengenal format –format yang ada di unit kerja

i Memahami Standar Operasional Prosedur yang ada di unit kerja j Melakukan Prosedur kompetensi dasar

(25)

2. BULAN IV – VI

Mampu melakukan semua kegiatan yang ada di unit kerja.

D. PEMBINAAN BINROH

Pembinaan dari bagian Bimbingan Rohani ( Binroh ) dilakukan 6 kali pertemuan sesuai dengan jadwal yang ditentukan, materi pembinaan meliputi : a. Akhlak b. Aqidah c. Ibadah ( Sholat ) d. Muamalah e. Praktek sholat f. Evaluasi

E. EVALUASI PELAKSANAAN ORIENTASI TENAGA MAGANG

N

0 HAL YANG DICAPAI

TANGGAL PELAKSANA AN PENCAPAI AN (%) TANDA TANGAN

1 Orientasi Klasikal dari SDI 2 Orientasi di tempat Kerja

(Ruangan)

-Target bulan I-III -Target bulan IV-VI 3 Pembinaan dari Binroh

EVALUASI

a. Evaluasi dilakukan oleh Kepala Seksi dan Manajer SDI sesuai dengan instrumen evaluasi

b. Evaluasi dilakukan sampai evaluasi level 3 (perilaku)

c. Evaluasi dilakukan secara periodik (triwulan) dan pada akhir magang ( 2 kali penilaian : 3 Bulan Pertama dan 3 bulan kedua )

(26)

Beberapa aspek penilaian yang dinilai antara lain :

1) Sikap & Penampilan 2) Kedisiplinan kerja 3) Komitmen Organisasi

4) Kemampuan adaptasi dengan lingkungan kerja 5) Kemampuan komunikasi

6) Kerjasama Tim 7) Orientasi Pelayanan 8) Kemampuan Profesi

9) Pelaksanaan ibadah & Keikutsertaan dalam pembinaan Al Islam & Kemuhammadiyahan

HASIL EVALUASI DIBAGI KEDALAM 3 KATEGORI, YAITU :

a. Masa magang tidak dapat dilanjutkan sebelum masa magang berakhir

b. Masa magang dapat dilanjutkan dengan catatan/pembinaan

khusus hingga masa magang berakhir

c. Setelah masa magang direkomendasikan dapat diikutsertakan tes pengangkatan menjadi pegawai tetap.

(27)

Form/CP/05/01/ 016-Rev A

FORMULIR EVALUASI TENAGA MAGANG RS ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH

Nama :

Tempat/Tgl. Lahir : Profesi/Unit Kerja : Mulai Magang : Periode Penilaian :

No. Aspek Penilaian

NILAI

Sangat Kurang Kurang Cukup

<4 4-5 6-7

1. Sikap & Penampilan 2. Kedisiplinan Kerja 3. Komitmen Organisasi

4. Kemampuan adaptasi dengan lingkungan kerja 5. Kemampuan Berkomunikasi 6. Kerjasama Tim 7. Orientasi Pelayanan 8. Kemampuan Profesi 9.

Pelaksanaan ibadah & keikutsertaan dalam pembinaan Al islam & KM

TOTAL NILAI/RATA-RATA

Rekomendasi (lingkari salah satu yang yang sesuai) : Jakarta,

……...

1. Diakhiri masa magang Manajer/Ka…………..

2. Bisa dilanjutkan dengan pembinaan khusus 3. Bisa dilanjutkan

(28)

(………... )

DEFENISI OPERASIONAL

1. Sikap dan

Penampilan : Keinginan dan kemampuan untuk menunjukkansikap ramah, sopan, santun, empati, rapih, bersih dalam pelayanan /melaksanakan tugas sehingga menimbulkan citra positif dimata customer.

2. Kedisiplinan Kerja : Keinginan, pemahaman dan kemampuan untuk mentaati dan mengaplikasikan peraturan, tata tertib seperti : disiplin kehadiran dan efektifitas pelaksanaan tugas dalam jam kerja.

3. Komitmen

Organisasi : Keinginan dan kemampuan untuk mengikutikebijakan organisasi (Rumah Sakit & Persyarikatan Muhammadiyah) termasuk SOP, menunjukkan sikap bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan dan mengutamakan kepentingan organisasi diatas kepentingan pribadi.

4. Kemampuan

adaptasi dengan lingkungan kerja

: Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan anggota kelompok dalam satu unit kerja atau antar unit kerja.

5. Komunikasi : Kemampuan menerima dan memahami informasi dari orang lain,dengan sikap caring/peduli, responsive, proaktif dan empati. 6. Kerjasama Tim : Keinginan dan kemampuan untuk bekerjasama

secara kooperatif dengan orang lain baik intern atau antar unit kerja.

7. Orientasi

Pelayanan : Keinginan untuk membantu atau melayaniorang lain untuk memenuhi kebutuhan customer, dengan sikap caring.peduli, responsive, proaktif dan empati.

8. Kemampuan

Profesi : Kemampuan yang dapat ditujukkan melaluiaplikasi pengetahuan, keterampilan dan sikap/etika sesuai denganbidang tugasnya.

(29)

9. Pelaksanaan

ibadah & keikutsertaan

dalam Pembinaan Al Islam & KM

: Kesediaan, kemapuan & kesungguhan dalam melaksanakan sholat 5 waktu sesuai tuntunan Rosululloh dan mengikuti kegiatan pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan yang dilakukan oleh Bagian Binroh.

BAB VII

PENUTUP

Demikian Pedoman Orientasi Tenaga Magang disusun , sehingga dapat dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan orientasi dan Evaluasi pelaksanaan orientasi Tenaga Magang di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih sehingga pegawai baru yang akan bekerja siap dan mampu beradaptasi dalam lingkungan kerja yang baru dan mampu bersinergi bersama dalam unit kerjanya untuk mendorong kinerja organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan program PAUD, guna perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai rujukan

Pedoman Penilaian Tenaga Pendidik Pertanian Berprestasi dimaksudkan sebagai dasar dan acuan dalam pelaksanaan penilaian tenaga pendidik berprestasi yang secara nyata

Pedoman Lomba Karya Inovasi Pembelajaran Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar Tingkat Nasional Tahun 2014 disusun sebagai acuan bagi semua pihak dalam

1) Mahasiswa yang berhak menempuh kerja magang adalah mahasiswa yang terdaftar aktif di Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Slamet Riyadi Surakarta. 2) Tempat kerja

Semoga dengan telah disahkannya pedoman ini, dapat menjadi pedoman untuk segenap sivitas akademika dalam menjalankan proses pelaksanaan Tugas Akhir Magang Kerja Industri

Evaluasi kegiatan orientasi ecara umum dilakukan oleh kasubag diklat bersama panitia pelaksanayang dibentuk dan evaluasi pelaksana orientasi di ruangan atau di unit kerja dilakukan

Dalam pelaksanaan kebijakan-kebijakan tersebut, Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang dengan mengacu pedoman praktek magang ini, maka penyelenggaraannya seluruh unsur dalam

Dengan tersusunnya Pedoman Penulisan Laporan Magang Industri Politeknik Pertanian Negeri Samarinda ini, diharapkan dapat menjadi pedoman bagi seluruh dosen serta mahasiswa magang untuk