• Tidak ada hasil yang ditemukan

81 Prevalensi

Dalam dokumen Scanned by CamScanner (Halaman 100-105)

gizi buruk 0.10

4. Meningkatnya kesadaran pola hidup bersih dan sehat

masyarakat

Persentase Rumah Tangga ber PHBS.

81 Prevalensi

penyakit menular (per 100.000 penduduk)

1550

Prevalensi penyakit tidak menular (per 100.000 penduduk).

1108

3. Pengendalian pertumbuhan penduduk.

Menurunnya laju pertumbuhan penduduk

Angka kelahiran (TFR)

2.57

4. Meningkatkan daya saing olah raga.

Meningkatnya prestasi olah raga.

Jumlah perolehan medali Kab. Agam di event olah raga provinsi/nasional

248

Perubahan RKPD Kabupaten Agam Tahun 2018 IV.4 Peringkat Kab.

Agam di Event Pekan Olahraga Provinsi

3

4. Meningkatkan daya saing ekonomi daerah melalui pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, berkelanjutan dan

berkeadilan.

1. Mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkualitas, berkelanjutan dan

berkeadilan

Meningkatnya kinerja makro ekonomi daerah dan kemerataan pendapatan masyarakat.

Persentase laju pertumbuhan ekonomi (ADHK)

5.8

Nilai PDRB perkapita ADHK tahun dasar 2010 (Rp. Juta)

29.000

Indeks Gini 0.26 2. Meningkatkatk

an Kedaulatan Pangan Daerah

Meningkatnya ketersediaan pangan

Persentase Peningkatan Ketersediaan Bahan Pangan Daerah dibanding tahun dasar 2015.

85

Meningkatnya diversifikasi pangan masyarakat.

Skor pola pangan harapan

85.5

5. Meningkatkan kesejateraan masyarakat melalui optimalisasi sumber daya daerah berbasis pemberdayaan masyarakat yang kreatif dan inovatif.

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Menurunnya tingkat kemiskinan dan tingkat

pengangguran terbuka .

Persentase

penduduk miskin dibawah Garis Kemiskinan.

6.5

Persentase Penganguran Terbuka

4.23

Meningkatkan pemberdayaan masyarakat.

Meningkatnya pemberdayaan Masyarakat

Persentase peningkatan partisipasi

masyarakat dalam pembangunan dibanding tahun 2015

20%

6. Pembangunan berkelanjutan, berwawasan lingkungan, tata ruang, mitigasi bencana dan menjadikan Agam sebagai destinasi pariwisata unggulan.

Pemantapan Pengendalian ruang, lingkungan dan mitigasi bencana

Mantapnya

kesesuaian rencana pembangunan dengan tata ruang.

Persentase

Ketaatan terhadap RTRW (%)

100

Meningkatnya kualitas lingkungan hidup.

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)

70.44

Meningkatnya

ketangguhan daerah dalam menghadapi bencana.

Indeks risiko bencana

165

Menjadikan Kabupaten Agam sebagai tujuan wisata yang berdaya saing

Meningkatnya iklim pariwisata.

Persentase peningkatan kunjungan wisatawan nusantara.

15

Persentase peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara

10

Lama tinggal wisatawan (length of Stay) ( hari)

2

Persentase peningkatan rata- rata pengeluaran wisatawan (Spend of Money).

6.5

Perubahan RKPD Kabupaten Agam Tahun 2018 IV.5 7. Meningkatkan

kuantitas dan kualitas infrastruktur fisik, ekonomi dan sosial .

Penguatan

konektifitas antar wilayah dan cakupan pelayanan infrastruktur

Meningkatnya konektifitas wilayah

Tingkat Konektifitas (Persentase jalan penghubung dari ibukota

kecamatan ke kawasan pemukiman

penduduk minimal dilalui Roda 4 dan diaspal).

100

Meningkatnya cakupan pelayanan infrastruktur

Persentase rumah tangga berakses sanitasi layak (memenuhi syarat kesehatan)

100

Persentase penduduk berakses air minum.

95.36

Rasio jaringan irigasi kondisi baik.

61.5

Panjang jalan dan jembatan kondisi baik (km)

1.426

4.2 Prioritas dan Sasaran Pembangunan Tahun 2019

Bedasarkan kebijakan anggaran, memperhatikan capaian kinerja sampai dengan Triwulan II Tahun 2019, serta identifikasi perkembangan permasalahan pembangunan, maka Prioritas dan Sasaran Pembangunan pada Perubahan Tahun 2019 pada prinsipnya tetap melanjutkan kebijakan Prioritas Pembangunan pada RKPD awal Tahun 2019, yakni :

1) Meningkatkan penerapan Nagari Madani.

Upaya meningkatkan penerapan Nagari Madani diprioritaskan untuk menjawab isu permasalahan yang akhir-akhir ini marak ditengah masyarakat yaitu penyimpangan prilaku seksual, LGBT, kekerasan kepada perempuan dan anak. Sasaran yang akan di capai adalah meningkatnya pemahaman dan pengamalan agama dan adat yang diukur dengan berkurangnya kasus – kasus penyakit masyarakat, meningkatknya anak-anak yang bisa dan lancar baca tulis Al Quran serta meningkatnya kesholehan sosial.

2) Penguatan Tata Kelola Pemerintahan dan Kualitas Pelayanan Masyarakat

prioritas ini untuk menjawab permasalahan bahwa akuntabilitas kinerja

dan tata kelola Pemerintah Daerah masih perlu ditingkatkan termasuk

Perubahan RKPD Kabupaten Agam Tahun 2018 IV.6 kapasitas sumber daya aparatur serta sarana prasarana pendukungnya.

Sasaran yang akan di capai adalah meningkatnya tata kelola dan reformasi birokrasi dengan target indikator sasaran : Nilai SAKIP mencapai BB, mempertahankan opini atas laporan keuangan Daerah dengan predikat WTP, Indeks Kepuasan Masyarakat mencapai 82.5, meningkatkan penggunan IT dalam rangka mendukung Smart Regency dan meningkatkan jumlah penduduk yang memilik dokumen kependudukan.

3) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan Pendidikan, prioritas ini untuk menjawab isu strategis di bidang kesehatan yakni terbatasnya tenaga kesehatan, meningkatnya kasus gizi buruk, stunting, dan kasus penyakit menular. Sedangkan pada bidang pendidikan masih dihadapkan pada isu terkait akses dan mutu, dari sisi akses pendidikan tergambar dari belum tercapaianya target pemenuhan bangunan sekolah dengan kondisi baik sesuai standart pelayanan minimal. Dari sisi mutu, tingkat kompetensi teknis tenaga pendidik dan kependidikan masih perlu ditingkatkan, terutama dari sisi manajemen pembelajaran dan penguasaan kurikulum. Fokus peningkatan akses dan mutu pendidikan ini akan berdampak pada peningkatan sekolah berakreditasi A.

4) Pengendalian laju pertumbuhan penduduk dan Pemberdayan Perempuan, menjadi prioritas karena Data statistik menunjukkan bahwa laju pertumbuhan penduduk cenderung meningkat rata rata 0.93% per tahun, yang menuntut peningkatan pemenuhan layanan dasar seperti kebutuhan pangan, perumahan, akses air minum dan sanitasi.

5) Meningkatkan kinerja ekonomi daerah dan ketahanan pangan

daerah, prioritas ini untuk menjawab permasalahan bahwa kegiatan

ekonomi masyarakat dihadapkan pada rendahnya produktifitas dan daya

saing sektor pertanian dan industri pengolahan. Hal ini dipengaruhi

makin berkurangnya luasan lahan pertanian akibat alih fungsi lahan,

masih belum memadainya infrastruktur pertanian terutama irigasi dan

jalan usaha tani, masih lemahnya akses permodalan dan kelembagaan

petani. Sedangkan ketahanan pangan daerah menjadi prioritas untuk

menjawab persoalan bahwa sekarang ini marak pemakaian bahan-

bahan kimia seperti pewarna, penyedap, pengawet, perasa dan zat aditif

lainnya pada bahan makanan belum terawasi dengan baik. Pengawasan

barang beredar seperti barang yang kadaluwarsa, garam yang tidak

Perubahan RKPD Kabupaten Agam Tahun 2018 IV.7 beryodium dan jajanan anak sekolah, pada saat ini masih sangat lemah. Apalagi pasar di Kabupaten Agam adalah pasar tradisional menyebar sampai ke pedesaan sehingga rawan untuk memasarkan barang-barang yang kadaluarsa.

6) Mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran, menjadi prioritas karena target pengurangan kemiskinan masih belum tercapai meskipun dari tahun 2016 ke tahun 2018 persentase penduduk miskin berkurang namun secara jumlah angka absolut penduduk miskin dan jumlah pengangguran masih tinggi.

7) Mengurangi ketimpangan pembangunan dan ketimpangan pendapatan, ditinjau dari indikator gini rasio, Kabupaten Agam berada pada skor 0.26 yang artinya masuk kategori ketimpangan rendah.

Namun demikian seiring dengan pertumbuhan penduduk dan meningkatnya aktifitas ekonomi masyarakat akan berdampak pada ketimpangan wilayah, maka upaya untuk mengurangi ketimpangan pembangunan dan pendapatan masih menjadi prioritas di tahun 2019, upaya mengurangi ketimpangan pembangunan dan pendapatan melalui pelaksanaan berbasis komoditi kawasan.

8) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan mengurangi resiko bencana, prioritas ini untuk menjawab permasalahan bahwa kualitas lingkungan semakin menurun akibat:

a. timbunan sampah an organik dan limbah B3 yang belum terkelola secara baik sesuai standart yang ditetapkan;

b. Pengelolaan sampah rumah tangga oleh institusi terkait belum optimal dan di tingkat masyarakat juga masih rendah;

c. Hutan dan lahan yang mengalami perubahan fungsi akan mengancam keberadaan hutan dan berkurangnya lahan pertanian karena tekanan kebutuhan pembangunan fisik;

d. Penurunan kualitas air terutama di Danau Maninjau akan mengancam kelangsungan biota danau dan penurunan sektor kepariwisataan.

Selanjutnya Kabupaten Agam merupakan daerah rawan bencana

sehingga hampir setiap tahun terjadi bencana terutama banjir dan

longsor. Permasalahan penanggulangan bencana cukup kompleks,

antara lain belum terintegrasinya dengan baik konsep pengurangan

resiko bencana dalam perencanaan pembangunan, dan di tingkat

Perubahan RKPD Kabupaten Agam Tahun 2018 IV.8 masyarakat sendiri kesadaran tanggap bencana maupun kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana masih rendah.

9) Meningkatkan Jumlah Kunjungan, Lama Tinggal dan Pengeluaran Wisatawan di Kabupaten Agam, Prioritas ini menjawab permasalahan bahwa meskipun kunjungan wisatawan meningkat namun lama tinggal dan rata-rata pengeluaran wisatawan masih belum mencapai target karena kurangnya sarana dan Prasarana akomodasi yang representative.

Hal ini menunjukan objek pariwisata dan fasilitas pendukungnya masih perlu peningkatan. Sedangkan kunjungan wisatawan mancanegara justru cenderung menurun. Hal ini diantaranya karena kondisi kawasan Danau Maninjau yang mempengaruhi minat wisatawan terutama wisatawan yang sangat peduli dengan lingkungan.

10) Meningkatkan pembangunan infrastruktur

Belum memadainya penyediaan infrastruktur pendukung sektor-sektor ekonomi lainnya, seperti pasar. Pada Tahun 2018, 52,5% pasar yang ada di Kabupaten Agam belum memenuhi standar, disamping itu pemenuhan layanan infrastruktur dasar yaitu akses air minum dan sanitasi masyarakat juga belum optimal.

Tabel IV.2

Dalam dokumen Scanned by CamScanner (Halaman 100-105)

Dokumen terkait