• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABM dan Akuntansi Pertanggungjawaban

Dalam dokumen akuntansi manajemen (teori dan aplikasi) (Halaman 112-116)

BAB VII ACITIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

B. ABM dan Akuntansi Pertanggungjawaban

Akuntansi pertanggungjawaban adalah alat fundamental untuk pengendalian manajemen dan ditentukan melalui 4 elemen penting yaitu pemberian tanggungjawab, pembuatan ukuran kinerja/benchmarking, pengevaluasian kinerja dan pemberian penghargaan. Akuntansi pertanggung jawaban bertujuan memengaruhi perilaku dalam cara tertentu sehingga seseorang/kegiatan perusahaan akan disesuaikan untuk mencapai tujuan bersama. Adapun 3 jenis sistem akuntansi pertanggungjawaban yang telah berubah sepanjang waktu adalah berdasarkan keuangan

AKUNTANSI MANAJEMEN

(fungsional), aktivitas, dan strategi. Sistem akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan keuangan (fungsional) memberikan tanggungjawab pada berbagai unit perusahaan dan menyatakan berbagai ukuran kinerja dalam bentuk keuangan.

Sistem akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan keuangan (fungsional) yang dipergunakan untuk suatu lingkungan yang stabil dihubungkan dengan akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan fungsi. Sistem akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan fungsi menugaskan tanggung jawab pada unit organisasional dan menyatakan ukuran kinerja berdasarkan faktor keuangan. Sistem akuntansi pertanggungjawaban semacam inilah yang biasa dikembangkan oleh sebagian besar perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang relatif stabil. Penganggaran dan kalkulasi biaya standar merupakan tolak ukur aktivitas dari kerangka kerja fungsional. Sistem reward dirancang untuk mendorong setiap individu agar mengelola biaya, yaitu untuk mencapai atau membuatnya di bawah standar yang dianggarkan. Dalam perkembangannya, akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan fungsional sering dianggap tidak mampu memenuhi kebutuhan lingkungan bisnis yang bersifat dinamis.

Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas adalah akuntansi pertanggungjawaban yang dikembangkan untuk perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang mengalami perbaikan berkelanjutan. Waktu, kualitas, dan efisiensi merupakan dimensi penting dari kinerja karena sistem ini bertujuan untuk menghasilkan produk dengan biaya rendah, berkualitas tinggi, dan diterima konsumen tepat waktu. Sistem akuntansi pertanggungjawaban ini dikembangkan oleh perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang kompetitif dan menuntut perbaikan berkelanjutan (continuous improvement). Perubahan dapat dilakukan melalui:

1. Perbaikan proses (improvement process), 2. Proses inovasi (innovation process), dan 3. Penciptaan proses (process creation)

Akuntansi Pertanggungjawaban berdasarkan Strategi menerjemahkan visi dan misi organisasi ke dalam strategi operasional dan mengembangkan dimensi pertanggungjawaban menjadi empat dimensi, yaitu keuangan (financial), pelanggan (customer), proses bisnis internal (internal business process), serta pembelajaran dan pertumbuhan (learning & growth).

Perbandingan Pemberian Tanggungjawab Pertanggungjawaban Berdasarkan

Keuangan

Pertanggungjawaban Berdasarkan Aktivitas

AKUNTANSI MANAJEMEN

Unit Perusahaan Proses

Efisiensi Operasional Lokal Efisiensi Keseluruhan Sistem

Akuntatabilitas Individu Akuntabilitas Tim

Hasil Keuangan Hasil Keuangan

Pengadaan, pengembangan produk baru, produksi dan layanan pelanggan adalah contoh dari berbagai proses. Berbagai proses tersebut adalah cara berbagai hal dilakukan mengubah cara berbagai hal dilakukan berarti mengubah prosesnya. Tiga metode yang memungkinkan perubahan cara berbagai hal dilakukan, yaitu perbaikan proses, invoasi proses, dan penciptan proses. Perbaikan proses merujuk pada peningkatan bertahap dan konstan dalam efisiensi suatu proses yang telah ada.

Inovasi proses (rekayasa ulang bisnis) merujuk pada kinerja proses dalam cara baru yang radikal dengan tujuan mencapai perbaikan yang dramatis dalam hal waktu respons, kualitas, dan efisiensi.

Penciptaan proses merujuk pada instalasi sebuah proses yang seluruhnya baru dengan maksud memenuhi tujuan pelanggan dan keuangan. Penetapan Ukuran Kinerja setelah tanggung jawab ditetapkan, ukuran kinerja harus diidentifikasi dan standar harus ditetapkan untuk berfungsi benchmarking untuk ukuran kinerja. Contohnya, mengidentifikasi tiga proses internal baru meliputi pemahaman akan segmen pelanggan, pengembangan produk baru, dan penjualan silang lini produk.

Perbandingan Ukuran Kerja

Ukuran Berdasarkan Keuangan Ukuran Berdasarkan Aktivitas

Anggaran Unit Perusahaan Standar Berorientansi Pada Proses

Perhitungan Biaya Standar Standar Bernilai Tambah

Standar Statis Standar Dinamis

Standar Saat Ini Dapat Dicapai Standar Optimal

Evaluasi Kinerja

AKUNTANSI MANAJEMEN

Evaluasi dalam kerangka kerja berdasarkan keuangan, kinerja diukur dengan membandingkan berbagai hasil sesungguhnya dengan hasil yang dianggarkan. Kinerja keuangan yang diukur melalui kemampuan untuk memenuhi atau mengalahkan standar keuangan tertentu yang tidak berubah sangat ditekankan. Kerangka kerja berdasarkan aktivitas lebih berkaitan dengan kinerja daripada hanya perspektif keuangan.

Penilaian atas dasar ukuran nonkeuangan, disamping ukuran keuangan, menjadi penilaian utama kinerja manajemen dalam lingkungan manufakur maju. Ukuran tersebut mencakup tentang kualitas produk, kecepatan pengiriman produk pada pelanggan, pengendalian persediaan, pengendalian, sisa persediaan, manajemen mesin dan pemeliharaan. Walaupun pengendalian biaya masih tetap merupakan pertimbangan penting, namun perhatian manajemen dalam akuntansi pertanggungjawaban kontemporer lebih diarahkan pada cost driver yang menyebabkan suatu biaya terjadi. Pengendalian terhadap factor-factor nonkeuangan diyakini pada akhirnya akan memberikan keuntungan maksimal pada perusahaan.

Perbandingan Evaluasi Kinerja

Evaluasi Kinerja Berdasarkan Keuangan

Evaluasi Kinerja Berdasarkan Aktivitas

Efisiensi Keuangan Pengurangan Waktu

Biaya Yang Dapat Dikendalikan Perbaikan Kualitas

Biaya Aktual Versus Standar Pengurangan Biaya

Ukuran Keuangan Pengukuran Tren

Pemberian Penghargaan

Dalam kedua sistem tersebut, tiap orang akan diberi penghargaan atau hukuman sesuai dengan berbagai kebijakan dan kehendak pihak manajemen yang lebih atas, berbagai instrumen keuangan yang sama seperti kenaikan gaji, bonus, pembagian laba, dan promosi. Sifat dari struktur insentif tentu akan berbeda dalam tiap sistem. Contohnya, sistem penghargaan dalam sistem akuntansi keuangan berdasarkan keuangan desain untuk mendorong setiap orang dalam mencapai atau mengalahkan standar anggaran. Perbedaan lainnya berkaitan dengan arah dari pembagian laba

AKUNTANSI MANAJEMEN

dan keuntungan. Pembagian laba adalah insentif global yang didesain untuk mendorong para karyawan memberikan kontribusi dan pada kesejahteraan keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Pembagian keuntungan jauh lebih spesifik. Para karyawan diizinkan berbagi dalam keuntungan yang berkaitan dengan proyek perbaikan tertentu yang merupakan bagian dari manajemen aktivitas.

Perbandingan Penghargaan

Penghargaan Berdasarkan Keuangan Penghargaan Berdasarkan Aktivitas Berdasarkan Kinerja Multidimensi Berdasarkan Kinerja Keuangan

Penghargaan Individual Kenaikan Gaji

Promosi

Bonus Dan Pembagian Laba

Pengahargaan Kelompok Kenaikan Gaji

Promosi

Bonus, Pembagian Laba Dan Keuntungan

Dalam dokumen akuntansi manajemen (teori dan aplikasi) (Halaman 112-116)