BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Sistem Pengendalian Intern Dalam Pemungutan Retribusi Terminal
2. Aktivitas Pengendalian
Sistem pengendalian intern terhadap unsur aktivitas pengendalian pada pengelolaan retribusi terminal adalah :
a. Pemisahan Fungsi
Penilaian efektivitas terhadap pengendalian intern terhadap pemisahan fungsi dilakukan dengan melihat apakah ada pemisahan fungsi antara fungsi operasional, fungsi pencatatan dan fungsi pengendalian. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pengendalian intern terhadap pemisahan fungsi sudah berjalan dengan efektif, hal ini sesuai dengan data yang kami terima berupa struktur organisasi dan aktualnya dilapangan. Sudah ada pemisahan fungsi utama yaitu fungsi pencatatan, fungsi keuangan dan fungsi operasi. Hal ini juga sejalan dengan yang disampaikan oleh bapak Abdu Rahman, SE., M.Si Sekretaris Dinas Perhubungan mengatakan bahwa :
“Sudah ada pemisahan fungsi yang jelas terkait dengan tugas dan fungsi masing-masing pegawai sehingga tidak ada konflik yang terjadi antar pegawai mengenai tugas dan fungsinya. Fungsi pencatatan, keuangan dan operasi sudah dipisahkan seperti yang ada di Dinas Perhubungan memiliki 2(dua) bendahara yaitu bendahara 1(satu) penerima dan bendahara 2(dua) pengeluaran. Bendahara penerimaan bertugas untuk menerima semua anggaran- anggaran yang diterima dari PAD yang bersumber dari pasar, kecamatan dan tepi jalan yang bertugas untuk menarik retribusi dan dikumpulkan kemudian disetor ke UPTD terminal lalu disetor lagi ke bendahara penerima dan menyetorkan ke kas daerah. Bendahara pengeluaran yaitu bendahara yang penangani semua anggaran yang ada di OPD ini, mengelola pengeluaran dan mempertanggung jawabkannya, dan mendistribusikan anggaran tersebut.
Hal ini juga dibenarkan oleh Bapak A. Saifuddin kepala UPTD Terminal Dinas Perhubungan yang mengatakan bahwa :
“Sudah ada pemisahan fungsi yang ada di UPTD Terminal, seperti pemisahan fungsi antara parkir khusus, parkir tepi jalan umum dan retribusi terminal itu semua sudah memiliki tugas, dan fungsinya masing-masing. Pemisahan fungsi pencatatan, keuangan dan operasinya, setiap pengambilan
barang yang diambil dari BAPPENDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) melalui bagian umum, umum ke UPTD Terminal yang sudah tercatat dan dikeluarkan dimasing-masing pos dan masing-masing anggota. Adanya target sehingga semuanya berjalan dengan baik dan setiap bulannya ada laporan tertulis ke Dinas Perhubungan dan ke BAPPENDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah)”.
b. Dokumen
Pengendalian intern pada aspek dokumen sudah berjalan dengan baik hal ini diperoleh berdasarkan penilaian sistem pengendalian intern yang dilakukan untuk dokumen yaitu pengendalian karcis, penyimpanan dokumen dan otorisasi. Data- data yang diperoleh dilapangan menunjukkan sebagai berikut : 1. Karcis telah dicetak secara print numbered menggunakan
nomor karcis yang sesuai dengan kebutuhan yang disimpan di BAPENDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah).
2. Setiap pengguna jasa diberikan karcis dan ada lembaran potongan sebagai bukti karcis terpakai dan dasar setoran ke bendahara UPTD.
3. Sisa karcis yang tidak terpakai, tidak langsung dikembalikan ke bendahara tetapi dikembalikan ke BAPENDA dalam bentuk berita acara pengembalian.
4. Setoran retribusi ke bendahara dengan menggunakan kwitansi khusus dan dilakukan otorisasi.
Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh bapak A.
Saifuddin Kepala UPTD Terminal mengatakan bahwa :
“Adanya dokumen yang tersimpan seperti potongan karcis sebagai barang bukti dan semua dokumen tersebut telah tercetak. Masing-masing sudah mempunyai tanggung
jawab dokumen tersebut ada yang tertulis dan ada yang berbentuk file. Dokumen tersebut telah diotorisasi oleh pejabat yang berwewenang karena setiap adanya dokumen makanya pihak UPTD Terminal telah melaporkan secara tertulis yang ditembusan ke Kepala Dinas, bagian program dan BAPPENDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) sebagai penanggung jawaab pendapatan dari UPTD Terminal”.
Hal ini telah dibenarkan oleh bapak Ahmad sebagai Sopir angkutan mengatakan bahwa :
“setiap masuk keterminal maka dikenakan biaya dan diberikan karcis sebagai bukti pembayaran dari pegawai terminal”.
c. Pencatatan
Penilaian terhadap pencatatan didasarkan pada pencatatan transaksi secara tepat waktu dan sesuai pedoman pencatatan. Hasil analisa menunjukkan bahwa pengendalian intern terhadap catatan sudah berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari setiap transaksi telah dicatat tepat waktu dan akurat. Demikian halnya ada buku panduan/pedoman pencatatan pada program SIADINDA yang memudahkan pegawai dalam penginputan.Hal ini juga sejalan dengan yang disampaikan oleh Bapak A. Saifuddin Kepala UPTD Terminal mengatakan bahwa :
“Pengeluaran dan pemasukan memiliki batas waktu pencatatan di UPTD Terminal dimana setiap tanggal 1(satu) sampai dengan tanggal 30(tigapuluh) bahwa pencatatan tersebut harus masuk ke bendahara penerima.
Setiap pegawai yang mengambil dimasing-masing pos memiliki catatan yang akan disetor, catatan sebagai pegangan, mempunyai kwitansi masing-masing dan disesuai dengan karcis yang dikeluarkan sehingga tidak adanya penyimpangan. Tanda bukti penerimaan harus dilengkapi dengan nomor, tanggal penerimaan, tanda tangan bendahara penerima UPTD Terminal dan tanda tangan penyetor ”.
Pencatatan/penginputan penerimaan retribusi terminal dalam sistem Siadinda menggunakan buku pedoman dengan cara membuka website keuangan lalu log in ke aplikasinya.
Adapun jurnal atas transaksi penerimaan retribusi adalah : a. Jurnal financial
No Uraian Ref Debet Kredit
Kas di bendahara penerimaan
XXXX
Pendapatan retribusi-LO xxx
b. Jurnal anggaran
No Uraian Bukti Debet Kredit
SAL XXXX
Pendapatan retribusi- LRA
xxx
Keterangan : LO = Laporan Operasional SAL = Saldo Anggaran Lebih
LRA = Laporan Realisasi Anggaran
Pencatatan transaksi Dinas Perhubungan Kabupaten Sinjai sudah mengacu pada standar akuntasi pemerintahan sesuai dengan Peraturan No 16 Tahun 2012 tentang akuntansi pemerintahan berbasis akrual.
d. Sistem Informasi Akuntansi
Pengendalian intern terhadap pada aspek sistem informasi akuntansi pada terminal retribusi di Kabupaten Sinjai sudah berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari sistem operasi dan prosedur yang ada di Dinas Perhubungan dan setiap pegawai telah menjalankan atau bekerja sesuai dengan SOP. Hal ini juga sejalan dengan yang disampaikan oleh Bapak A. Saifuddin Kepala UPTD Terminal mengatakan bahwa :
“Pada kantor Dinas Perhubungan Kab Sinjai, telah menggunakan SOP dan pada pengelolaan keuangan juga telah menggunakan sistem aplikasi Siadinda yang disebut sistem pengelolaan keuangan daerah dan semua OPD (Organisasi Perangkat Daerah) telah masuk dalam sistem tersebut. Transaksi-transaksi yang dilakukan menggunakan sistem aplikasi Siadinda dan bendahara mencocokkannya dengan sistem yang ada dan yang telah dikerjakan”.
Laporan keuangan pada Dinas Perhubungan Kabupaten Sinjai telah disajikan tepat waktu. Dalam laporan keuangan tersebut sudah termasuk sumber pendapatan dari retribusi terminal. Dari data yang kami terima terhadap kinerja pendapatan retribusi terminal selama 3 (tiga) tahun terakhir yaitu periode 2016-2018 menunjukkan bahwa kinerja UPTD Terminal darat masih rendah.
Tabel 4.2 Kontribusi Dishub retribusi terminal yang disetor ke bank dari tahun 2016-2018
Tahun Uraian
Target (Rp)
Realisasi (Rp)
%
2016
Retribusi terminal
1. TPR 287.000.000 285.000.000 99.30 %
2. MCK 3. Sewa kios
5.000.000 21.840.000
3.800.000 23.520.000
76.00%
107.69%
2017
Retribusi terminal 1. TPR
2. MCK 3. Sewa Kios
287.000.000 5.000.000 21.840.000
274.000.000 3.500.000 21.840.000
95.47%
70.00%
100.00%
2018
Retribusi Terminal 1. TPR
2. MCK 3. Sewa Kios
287.000.000 5.000.000 21.840.000
275.596.000 3.100.000 21.840.000
96.03%
62.00%
100.00%
Sumber : Dinas Perhubungan Sinjai
Berdasarkan tabel pencapaian retribusi terminal tersebut diatas, dapat diketahui bahwa kinerja dinas perhubungan dalam pengelolaan retribusi terminal telah maksimal. Hal ini dapat dilihat bahwa dari 3 (tiga) tahun yang diamati, 95 % mencapai target mulai dari tahun 2016, 2017, 2018. Pada TPR dan MCR tahun 2016-2018 kurangnya pengawasan dan kesadaran bagi masyarakat tentang pentingnya membayar karcis untuk pendapatan asli daerah.
Pada TPR telah diatas 95% sampai 99% artinya cukup baik karena hampir mencapai target retribusi terminal pada Dinas Perhubungan Kabupaten Sinjai. Pada MCK dari tahun 2016, 2018, hampir mencapai target karena 62% sampai 76% hal tersebut pada pengguna terminal sangat jarang menggunakan MCK tersebut. Pada
sewa kios sudah sangat efektif karena dari tahun 2016, 2017, 2018 telah mencapai target bahkan pada tahun 2016 melewati target.