BAB V ANALISIS BAGIAN ARSITEKTUR BANGUNAN
C. Akulturasi Budaya
Akulturasi budaya merupakan pencampuran dua atau lebih kebudayaan yang dalam pencampuran itu masing-masing unsurnya masih kelihatan. Sedangkan budaya menurut Koentjaningrat maksudnya ialah keseluruhan gagasan dan karya manusia.42 Dengan demikian akulturasi budaya berarti pencampuran beberapa hasil cipta karya rasa manusia yang
41 Hasil wawancara dengan Bapak Abul Sazali (64 tahun), bendahara Masjid Azizi, 17/03/18 di Masjid Azizi
42 http://e-journaluajy.ac.id/id/eprint/1601, diakses pukul 23:29 WIB, 02/05/2018
64
dijadikan satu kesatuan menjadi sebuah karya seni. Pada bangunan pun juga terdapat akulturasi budaya seperti halnya akulturasi budaya pada bangunan Masjid Azizi.
Masjid ini memiliki unsur akulturasi budaya pada ornamen dan bentuk komponen masjidnya. Di mana terdapat ornamen budaya Eropa (kubah, menara, tiang), Gotik (Jendela dan ornamen pagar), Turki (dalam masjid), India (gaya bangunan luar masjid), Spanyol (beberapa komponen masjid seperti mihrab), Cina (warna dan ornamen hias) dan Arab (bentuk kaligrafi, mimbar dan serambi).43
Selain itu, dari analisis yang dilakukan ditemukan bahwa, dari luar masjid, bangunan ini terlihat seperti bangunan di India yakni bangunan Taj Mahal. Hal ini, dapat dilihat dari bentuk bangunan dengan tiga jenis kubah dan halaman luas yang umum digunakan seperti khas masjid yang berkembang di India.
Sementara jika kita lihat dari dalam masjid, terlihat seperti bangunan Turki di mana terdapat kaligrafi dan bentuk mihrab yang menyerupai bangunan Hagia Shopia dan bentuk masjid dengan ruang tengah yang luas dan atap kubah yang masif (seperti yang berkembang di Anatolia, Turki).
Begitu pula dengan ukiran tiang-tiang penyangga dalam dan luar masjid yang berukirkan bentuk lengkung yang
43 Andrie Suparman, Analisis Struktur dan Simbol Kubah pada Bangunan
Masjid, 11 lihat juga Meyga Fitri dan Dharma Widya, Pelestarian Kawasan Tanjug Pura sebagai Aset Wisata di Kabupaten Langkat, (Institut Teknologi Medan), RUAS, Volume 12 No. 2, Desember 2014, 21-22 dan hasil wawancara dengan Bapak Zainal Arifin AKA, (57 tahun), seorang sejarawan Langkat, 18/03/18 di Pangkalan Brandan dan hasil wawancara dengan Bapak Abul Sazali (64 tahun), bendahara Masjid Azizi, 17/03/18 di Masjid Azizi
memperlihatkan khas ukiran dan bentuk bangunan Timur Tengah dan Eropa (memiliki banyak tiang penyangga).44
Beragamnya akulturasi budaya yang mempengaruhi bangunan Masjid Azizi ini menggambarkan kekayaan seni arsitektur yang dimilikinya. Selain itu terlihat pula bahwa dengan adanya akulturasi budaya pada bangunan masjid ini menggambarkan semangat hidup toleransi Sultan dan masyarakat terhadap budaya lain.
44 Tawalinuddin Haris, Masjid di Dunia Melayu Nusantara, Jurnal Shuf, Vol.3 no. 2, 2010, 279-302 dan hasil wawancara dengan Bapak Abul Sazali (64 tahun), bendahara Masjid Azizi, 17/03/18 di teras bagian utara Masjid Azizi dan hasil wawancara dengan Bapak Zainal Arifin AKA, (57 tahun), sejarawan Langkat dan mantan kepala kantor Kebudayaan dan Kepariwisataan Kabupaten Langkat, 18/03/2018 di Brandan
65 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan berdasarkan pembahasan di atas, ialah:
1. Masjid azizi ini didirikan oleh Sultan Abdul Aziz atas pesan ayahnya yakni Sultan Musa. Berdiri pada tanggal 12 Rabiul Awal 1320 H bertepatan dengan tanggal 13 Juni tahun 1902 M. Pada mulanya lokasi Masjid Azizi ini merupakan tempat berdirinya rumah suluk yang sering digunakan untuk tempat pembelajaran agama Islam Sultan Musa, keluarga kesultanan dan masyarakat sekitar.
Selanjutnya atas pesan Sultan Musa kepada anaknya (Sultan Abdul Aziz) maka berdirilah masjid ini. Sebelum pendirian masjid ini, sultan Abdul Aziz juga meminta arahan dan bimbingan dari guru sekaligus penasehat spirutualnya yakni Syekh Abdul Wahab Rokan.
2. Adapun eksterior bangunan Masjid Azizi ini di antaranya terdapat pagar (di bagian induk bangunan Masjid Azizi dan bagian halaman luar masjid), lapangan, parkiran, makam, menara (bagian timur masjid), Balai Pustaka Tengku Amir Hamzah (bagian timur masjid), Kamar Mandi (selatan masjid) dan Bedug (di atas menara).
Sedangkan pada bagian interior masjid terdapat pintu, jendela, pondasi, dinding, mimbar, atap/kubah, tiang, mihrab, lantai, lampu hias dan serambi.
3. Masjid Azizi merupakan salah satu bangunan peninggalan bersejarah Kesultanan Langkat. Masjid ini menjadi bukti nyata akan keberadaan dan kejayaan Kesultanan Langkat.
Hal ini dapat dilihat dari potret keberagaman dan kekayaan seni arsitektur serta kemewahan material- material pada bangunan masjid ini. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan ditemukan bahwasanya pada bangunan ini memiliki ragam jenis seni arsitektur baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Untuk ornamen masjid Azizi sendiri banyak mengandung unsur ornamen hias Melayu, Gotik, Turki, Arab, Cina, Spanyol, dan Persia. Keberagaman ornamen dan gaya serta bentuk bangunan Masjid Azizi yang mengadopsi khas negara- negara di luar Indonesia ini memperlihatkan adanya akulturasi budaya bangunan yang terjadi. Di samping, jika secara umum, bangunan Masjid Azizi ini dari luar terlihat mirip seperti bangunan di India. Namun jika dilihat dari dalam masjid maka bangunan ini menyerupai bangunan- bangunan yang ada di Turki dan Mesir.
B. Saran
Adapun saran saya untuk penelitian selanjutnya ialah, adanya penelitian berkelanjutan untuk menggali potensi arkeologi yang terdapat pada bangunan Masjid Azizi, agar jejak sejarah Masjid Azizi benar-benar terdokomentasikan secara ilmiah sehingga nilai-nilai sejarah yang dimilikinya tidak pudar seiring dengan arus globalisasi.
66
DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku
Ahmad, Kadir. 1997. Sejarah Singkat Kerajaan Langkat dan Budayanya. Medan:Mitra
Ambari, Hasan Muarif. “Pola Pembinaan dan Pengembangan Tradisi dan Sejarah”. Pakuan Pajajaran Dalam Lingkup Kebudayaan Nasional. Makalah Seminar Nasional. Bogor.
________. 1998. Menemukan Peradaban, ed. Jajat Burhanuddin.
Jakarta: Logo Wacana Ilmu.
Arifin Husin, Djohar. 2013. Sejarah Kesultanan Langkat, Medan:
Yayasan Bangun Langkat Sejahtera.
Arifin, Zainal. 2012. Langkat dalam Sejarah dan Perjuangan Kemerdekaan. Medan: Mitra.
Arifin, Zainal. 2008. Sekilas Tragedi Bersejarah Brandan Bumi Hangus. Medan: Mitra
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara.
2011. Situs Sejarah Dunia Kilang Minyak Pangkalan Brandan. Medan: Balitbang Provinsi Sumatera Utara Basarsah, Lukman Sinar. 2006. Bangun dan Runtuhnya Kerajaan
Melayu di Sumatera Timur. Medan: Yayasan Kesultanan Serdang
________. 2007. Motif dan Ornamen Melayu,. Medan: Yayasan Kesultanan Serdan.
Basri, Hasan. 1983. Fakta Sejarah Lengkap Pangkalan Brandan Dibumi Hanguskan. Medan: Biro Sejarah Perjuangan RI.
Husein, Djohar Arifin. 2013. Sejarah Kesultanan Langkat.
Medan: tanpa penerbit
Husny, dkk. 1982. Revolusi Sosial 1946 di Sumatera Timur.
Medan.
Imam Sudibyo. (2002). Peninggalan Sejarah Lokal sebagai Sumber Belajar. Makalah Seminar UKSW. Salatiga.
Sejarah Ringkas Pemerintahan Kabupaten Langkat. 2012.
Medan: Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat.
Napitapulu, dkk. 1991. Sejarah Perlawanan terhadap Kolonialisme dan Imperialosme di Sumatera Utara.
Departemen Pendidikan dan Budaya Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional.Medan
M.C. Ricklef. 1976. Sejarah Indonesi Modern 1200-2008.
Jakarta: Serambi.1998. Medan Area Mengisi Proklamasi.
Biro Sejarah Prima. Medan
Muhammad TWH. 1997. Belanda Gagal Rebut Pangkalan Brandan. Medan: Yayasan Pelestarian Fakta Sejarah Perjuangan Kemerdekaan RI.
Panitia Peringatan Ulang Tahun ke-100 Jama’iyah Mahmudiyah Tanjung Pura, Langkat. 2012. Sejarah Organisasi Pendidikan dan Sosial Jama’iyah Mahmudiyah Lithalibil Kahiriyah Tanjung Pura Langkat. Bandung: Citapustaka Media Perintis.
Pelly, Usman. dkk. 1986. Sejarah Pertumbuhan Pemerintahan Kesultanan Langkat, Deli dan Serdang. Jakarta:
Departemen Kebudayaan dan Pendidikan RI.
68
Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. 2008. Metode Penelitian Arkeologi. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional.
Reid Anthony. 2010. Sumatera Tempo Doelo. Depok: Komunitas Bambu.
Rasyid, Harun Nur. 2004. Mengenal Melayu Pesisir Timur.
Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Parawisata.
Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia di Langkat dan Binjai. 1993. Medan: Panitia Penyusun Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Langkat dan Binjai.
Santiko, Hariani. 1980. Dewi Sri di Jawa. Jakarta : pertemuan ilmiah arkeologi Pulitarkenas.
Siregar, Parlindungan, Masjid Kebon Jeruk: Potret Akulturasi Masyarakat Muslim Di Jakarta Abad XVIII, (Laporan Hasil Penelitian, Jakarta: Kementerian Agama RI Badan Litbang dan Diklat Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagaman, 2010).
Soekmono. 1977. Fungsi Candi dan Pengertiannya. Jakarta : Dirjen Dikti Depdikbud.
________. 1987. Local Genius dan perkembangan bangunan sakral di Indonesia. “Kepribadian Budaya Bangsa”.
Jakarta: Pustaka Jaya.
Tjandrasasmita, Uka. 1978. Himpunan Peraturan-peraturan Perlindungan Cagar Budaya Nasional. Jakarta: Proyek Pembinaan dan Pemeliharaan Peninggalan Purbakala.
Tunggal, Hadi Setia. 1997. Peraturan Perundang-Undangan Tentang Benda Cagar Budaya. Jakarta : Harvarindo.
Undang-Undang Otonomi Daerah. 1999. UU No : 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah. Surabaya: Karya Utama.
Zin, Abdul Aqier. 1999. Masjid-masjid bersejarah di Indonesia.
Jakarta: Gema Insani Pers.
Zuhdi, Sulaiman. 2013. Langkat dalam Kilatan Selintas Jejak Sejarah dan Peradaban. Stabat: Stabat Madio.
Jurnal
Alvita Melina dan Emmelia Tricia, Identifikasi Unsur-unsur Pembentukan KarakterArsitektural Bangunan Gereja Krsiten Jawa Klasis Yogyakarta Utara, (Yogyakarta:
Jurnal Arsitektur KOMPOSISI), Volume 10, Nomor 2,
Oktober 201
http://library.gunadarma.ac.id/journal/view/10385/identifi kasi-unsur-unsur-pembentuk-karakter-arsitektural-
bangunan-gereja-kristen-jaw-a-klasis-yogyakarta- utara.html/
Isman Prataman Nasution, Menara Masjid Kuna Indonesia, WACANA, VOL. 4, No. 1, April 2004, wacana.ui.ac.id/index.php/wjhi/article/download/346/322 Lia Nuralia, Kaligrafi Islam pada Dinding Masjid Kuna
Cikoneng Anyer-Banten: Kajian Arti dan Fungsi, (Barkala Arkeologi) Vol. 37, No. 1, Mei, 2017 http://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkal aarkeologi
70
Meyga Fitri Handayani Nasution dan Dharma Widya, Jurnal RUAS, Pelestarian Kawasan Tanjung Pura sebagai Aset Wisata di Kabupaten Langkat, Volume 12, No. 02,
Desember 2014, ISSN 1693-3702
https://anzdoc.com/pelestarian-kawasan-tanjung-pura- sebagai-aset-wisata-di-kabu.html
Rani Lestari, JUSPI, Kampung Tarekat Naqsabandiyah di Babussalam, Besilam dalam Lintas Sejarah, Volume 1, No. 1 Tahun 2017, ISSN 2580-8311 Jurnal.uinsu.ac.id/index.php/juspi/article/download/1001/
795
Ryzka Dwi Kurnia, Sistem Pemerintahan Kesultanan Langkat, Jurnal Analytica Islamica, Vol. 4, No. 1, 2015, 160 jurnal.uinsu.ac.id/index.php/analytica/article/view/462/36 3
Tawalinuddin Haris, Masjid di Dunia Melayu Nusantara, Jurnal Shuf, Vol.3 no. 2, 2010, 279-302 https://jurnalsuhuf.kemenag.go.id/index.php/suhuf/article/view/
74/72
Subhan Afifi, Jurnal Ilmu Komunikasi, Identifikasi Program Corporate Social Responsibility Di Pangkalan Brandan terhadap Rencana Pendirian Pabrik Sodium Ligno Sulfanot, Volume 12, Nomor 2, Mei- Agustus 2014, 137 http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/komunikasi/article/vie w/374
Windari, JUSPI. Kesultanan Langkat di Sumatera Utara Pada Masa Sultan Abdul Aziz (1827-1927 M) Vol. I No. 1
Tahun 2017, 1344 http://
jurnal.uinsu.ac.id/index.php/juspi/article/view/902
Skripsi
Alfin, Muhammad. “Kehidupan Sosial-Ekonomi Bangsawan Langkat 1942- 1947”, Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan. 2014 http://digilib.unimed.ac.id/18325/
Andrie Suparman, Analisis Struktur Dan Simbol Kubah Pada Bangunan Masjid (Studi Kasus: Masjid Azizi Tanjung Pura, Langkat), (Medan, Universitas Sumatera Utara, 2015
https://id.123dok.com/document/download/wyeg4p4z, 29/03/2018 pukul 11:36 WIB
Andrie Suparman, Analisa Penerapan Ornamen Bernuansa Melayu Pada Masjid Azizi di Tanjung Pura, (Medan:
Universitas Sumatera Utara)
http://www.academia.edu/13191277/ANALISA_PENER APAN_ORNAMEN_BERNUANSA_MELAYU_PADA_
MASJID_AZIZI_DI_TANJUNG_PURA
Christian, Reza Ade. “Agresi Militer Belanda I dan II (Periode 1947-1949) dalam Sudut Pandang Hukum Internasional”. Skripsi. Depok: Universitas Indonesia.
2011 lib.ui.ac.id/file?file=pdf/metadata-20232943.pdf Cut Azmah, Attahilah dkk., Alternatif Kubah sebagai Simbol
Masjid dan Pengaruhnya pada Desain Masjid-masjid di Indonesia, (Temu Ilmiah IPLB, Universitas Mlikussaleh, 2016 http://temuilmiah.iplbi.or.id/alternatif-kubah-
72
sebagai-simbol-mesjid-dan-pengaruhnya-pada-desain- mesjid-mesjid-di-indonesia/
Nurhairina. “Dampak Pemerintahan Kolonial Belanda terhdapat Kesultanan Langkat tahun 1830-1946.” Skripsi.
Medan: Universitas Negeri Medan. 2014
Hendrawan Sembiring, M.Eko. “Sejarah Kota Tanjung Pura Tahun 1896-2014”. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan. 2014
Maulana Ahadi Arifin, Analisis Kaligrafi dan Ornamen pada Masjid Azizi Tanjung Pura Kabupaten Langkat Ditinjau dari Jenisnya, (Skripsi, Medan: Universitas Negeri Medan, 2016), http://digilib.unimed.ac.id/1961/
Wawancara
Wawancara dengan Bapak Abul Sazali Hasan (64 tahun), Bendahara Badan Kemakmuran Masjid Azizi, cucu dari Syekh H. Abdullah Afifuddin (Salah satu Syekh yang pernah menjadi imam di Masjid Azizi), 18/03/2018 di Masjid Azizi Tanjung Pura
Wawancara dengan bapak Muhammad Sis (54 tahun), seorang Staff Kantor Kebudayaan dan Kepariwisataan Kabupaten Langkat, 18/03/2018 di Tanjung Pura, Kabupaten Langkat
Wawancara dengan Bapak Zainal Arifin AKA (56 tahun), seorang sejarawan Langkat, mantan kepala Kantor Kebudayaan dan Kepariwisataan Kabupaten Langkat, 19/03/2018 di Pangkalan Brandan.
73
Gambar 1. Tampak pagar mengelilingi bangunan masjid
Gambar 2. Halaman di bagian induk Masjid
74
Gambar 3. Halaman Luar Masjid
Gambar 4. Parkiran Masjid Azizi
Gambar 5. Pemakaman Sultan
Gambar 6. Pemakaman masyarakat
76
Gambar 7. Menara Masjid Azizi
Gambar 8. Balai Pustaka T.Amir Hamzah
Gambar 9. Balai Pustaka T.Amir Hamzah
Gambar 10. Kamar mandi dan tempat wudhu Masjid Azizi
78
Gambar 11. Pintu utama
Gambar 12. Pintu kecil yan berada di kiri dan kanan pintu utama
Gambar 13. Jendela Masjid Azizi
Gambar 14. Gaya arsitektur jendela Gotik yang berkembang sejak tahun 1180 Sumber: arsitekturgothic.blogspot.com/2008/02/arsitektur-gothic.html
80
Gambar 15. Dinding di dalam masjid yang dipenuhi kaligrafi dan ornamen
Gambar 16. Dinding bagian luar masjid
Gambar 17. Mimbar Masjid Azizi
Gambar 18. Maniatur Masjid Azizi
82
Gambar 19. Bangunan Masjid Azizi. Terlihat terdapat gambar asli kubah- kubah
Gambar 20. tiang-tiang penyangga yang terdapat di dalam masjid.
Gambar 21. Tiang penyangga bangunan luar masjid
Gambar 22. Mihrab Masjid Azizi
84
Gambar 23. Lantai marmer yang berada di dalam masjid
Gambar 24. Lantai yang berada di teras masjid
Gambar 25. Lampu hias yang terletak di dalam masjid
Gambar 26. Serambi bagian timur masjid dilihat dari luar
86
Gambar 27. Serambi bagian timur masjid terlihat dari dalam
Gambar 28. Pagar tampak dari dalam masjid Ornamen awan
selimpat
Gambar 29. Salib pada ornamen pagar Masjid Azizi
Gambar 30. Terlihat ornamen sisi depan pagar Perpelipitan
n Bentuk-bentuk salib Sumber:
http://www.glob almuslim.web.id /2012/12/katolik -sarat-dengan- ritus-
paganisme.html
88
Gambar 31. pagar yang mengelilingi bangunan induk Masjid Azizi.
Gambar 32. Makam T. Amir Hamzah
Ornamen terali bola
Ornamen awan ikal khas Melayu Gambar 33. menara Azizi
Gambar 34. Ornamen Menara
90
Gambar 35. Pintu Masjid Azizi
Gambar 36. Masjid Jami’ Delhi, India
Gambar 37. Jendela Masjid Azizi
Gambar 38. kubah utama dilihat dari dalam masjid (bagian bawah kubah)
92
Gambar 39. Kubah terlihat dari luar
Gambar 40. Ukiran Kaligrafi pada dinding pintu masuk
Gambar 41. Dinding bagian dalam masjid
Gambar 42. Ragam hias ornamen yang terdapat di dinding bagian dalam masjid
94
Gambar 43. Bungan Melur
Gambar 44. Bermotifkan bintang
Gambar 45. mimbar Masjid Azizi
Gambar 46. Mimbar Masjid Kuno di Turki (Sumber: http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=338278) Ornamen
genting tak putus
96
Gambar 47. mihrab Masjid Azizi
Gambar 48. Ornamen mihrab Masjid Azizi Ornamen Kaligrafi Ornamen teratai
Gambar 49. Mihrab Masjid di Cordoba, Spanyol
Gambar 50. Denah lokasi Masjid Azizi
sumber: https://id.123dok.com//document/wyeg4p4z-analisis-struktur-dan- simbol-kubah-pada-bangunan-masjid-studi-kasus-masjid-azizi-tanjung-pura-
langkat-1.html
98
Gambar 51. Masjid Badashi di Indiayang identik memiliki 3 buah kubah (Sumber: https://www.brilio.net/news/ini-masjid-pertama-yang-memakai-
kubah-di-atapnya-dibangun-tahun-685-1507080.html )
Gambar 52. Masjid Jami’ Delhi di Indiayang identik memiliki 3 buah kubah
Gambar 53. Masjid Azizi yang juga memiliki 3 kubah anak yang dibuat menyerupai kubah masjid di India dan kubah-kubah keil di atas setiap tiang
penyangga 1
2
3