• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS MASALAH

D. Alternatif Solusi Mengatasi Masalah

Berdasarkan hasil Analisa menggunakan metode Resbal dapat disimpulkan alternatif solusi mengatasi masalah adalah mengembangkan inovasi pendampingan UMKM dengan beberapa metode

BAB IV

STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH A. Terobosan/Inovasi

Inovasi Pendampingan UMKM 7 in 1 merupakan program pendampingan komprehensif untuk pemenuhan perizinan UMKM sejak didirikan hingga pemasaran produk.

Pendampingan ini akan dilakukan pada beberapa pendekatan, antara lain:

1. Membantu Pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) serta Perizinan Berusaha Untuk Menunjang Kegiatan Usaha (PB UMKU) pada aplikasi Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA) dan NPWP online,

2. Percepatan proses pemeriksaan sarana oleh Balai POM di Kupang, 3. Pendampingan proses e-sertifikasi dan e-registrasi,

4. Membantu akses permodalan, 5. Membantu akses pemasaran

6. Memberikan pelatihan dan konsultasi kewirausahaan, 7. Membantu akses sertifikasi halal

Persyaratan keamanan pangan adalah standar dan ketentuan-ketentuan lain yang harus dipenuhi untuk mencegah pangan dari kemungkinan adanya bahaya, baik karena cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia

Setiap pangan olahan yang diproduksi di dalam negeri atau yang diimpor untuk diperdagangkan dalam kemasan eceran wajib memiliki ijin edar. Kemasan eceran merupakan kemasan akhir pangan yang tidak boleh dibuka untuk dikemas kembali dan diperdagangkan.

Dalam industri pangan, terdapat beberapa peraturan dan regulasi yang harus dipenuhi sebelum pangan olahan diedarkan ke konsumen. Salah satu peraturan dan regulasi yang harus dipenuhi oleh industri pangan olahan adalah ‘MD’. MD (Makanan Dalam) merupakan izin

edar bagi produk pangan yang diproduksi oleh industri dalam negeri. Izin MD dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). Sasaran izin MD adalah setiap usaha yang produk pangannya berbahan dasar asal hewani, nabati, produk dengan penambahan BTP, atau mengusung klaim tertentu. Proses memperoleh izin edar MD diperlukan tahapan agar produk pangan yang akan dijual dapat diedarkan secara resmi. Ijin edar MD diberikan kepada industri yang telah memiliki sertifikasi CPPOB. “Untuk memperoleh izin edar MD, perusahaan melakukan pendaftaran izin edar dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelumnya. Salah satu syarat pendaftaran yaitu memiliki sertifikasi CPPOB.

CPPOB (Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik) merupakan pedoman yang menjelaskan bagaimana pangan olahan diproduksi agar produk yang dihasilkan aman, bermutu, dan layak dikonsumsi. Penerapan teknik CPPOB bertujuan agar pangan olahan yang diproduksi berkualitas dan layak dikonsumsi. Adanya tujuan tersebut mendorong industri agar lebih bertanggungjawab terhadap kualitas dan keamanan produk yang dihasilkan.

Melalui penerapan CPPOB di industri, akan tercipta produk yang aman dan berkualitas. Hal tersebut menjadi dasar diberikannya keluasan dalam registrasi izin edar MD bagi perusahaan yang telah menerapkan CPPOB. Sebaliknya, jika perusahaan belum mampu menerapkan CPPOB, kelayakan produk akan dipertanyakan kualitasnya bagi konsumen. Oleh karena itu, sertifikasi CPPOB penting dilakukan bagi perusahaan pangan yang ingin memperoleh izin edar MD.

Agar UMKM Pangan Olahan dapat menerapkan CPPOB dan mendapatkan NIE diperlukan pendampingan yang aktif dan berkelanjutan dari pemerintah pusat dan daerah yang dilaksnaakan secara sinergi sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Program pendampingan UMKM 7 in 1 merupakan langkah strategis dalam mengimplementasikan Inpres No. 3 tahun 2017 tentang Peningkatan Efektivitas Pengawasan Obat dan Makanan dan dengan kehadiran stakeholders eksternal terutama dari unsur pemerintah daerah merupakan langkah awal dalam melaksanakan Permendagri No. 41 Tahun 2018 tentang Peningkatan Koordinasi Pembinaan dan Pengawasan Obat dan Makanan di Daerah

khususnya di Proviinsi Nusa Tenggara Timur.

Tabel 7. Tahapan Kegiatan/Milestone Pendek B. Tahapan Kegiatan/Milestone

Milestone selalu digunakan dalam manajemen perubahan untuk mempermudah estimasi waktu penyelesaian pengerjaan. Dengan adanya milestone, reformer dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan durasi atau waktu yang ditentukan. Dalam suatu aksi perubahan, milestone menjadi tolok ukur waktu yang berupa aktivitas kerja atau dapat dikatakan proyeksi waktu pengerjaan. Dalam tahapan pelaksanaan milestone ini akan dilaksanakan pendampingan diawali dengan sosialisasi pendampingan UMKM 7 in 1 dan BIMTEK CPPOB untuk minimal 15 UMKM dari beberapa Kabupaten/Kota di Nusa Tneggara Timur yang memiliki UMKM pangan olahan yang akan ditingkatkan statusnya (Naik Kelas) dari PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) yang diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota menjadi MD ( Makanan Dalam Negeri) yang diterbitkan dari Badan POM atau UMKM baru yang belum mendapatkan NIE sebelumnya dengan metode Hybrid/Offline dan Online.

Adapun jenis pangan olahan yang bisa didaftarkan NIE MD adalah semua jenis pangan dengan masa simpan lebih dari 7 hari sesuai dengan Peraturan Badan POM No.

27 tahun 2017 tentang Pendaftaran pangan Olahan. Narasumber pada kegiatan Bimtek adalah Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan di Kupang, Direktur Pengawasan Produksi Pangan Olahan, Direktur Registrasi Pangan Olahan Badan POM, dan Stakeholders lainnya. Tahapan kegiatan dalam rancangan aksi perubahan ini dilaksanakan dalam 7 tahapan dan dapat dilihat pada Tabel. 5 berikut.

No Milestone Kegiatan Output Stakeholder terlibat Minggu

Bukti Fisik J A N G K A P E N D E K

Terlaksananya Pendampingan UMKM 7 In 1 1 2 3 4 5 6 7 8

1 Konsultasi Dengan Mentor Konsultasi dan koordinasi terkait tema aksi perubahan

Arahan Mentor Reformer dan Direktur PMPUPO

Dokumen hasil rapat

(notulen/rekaman) Tabel 6. Tahapan Kegiatan/Milestone jangka Menengah

2 Adanya Tim Efektif

Rapat Pembentukan Tim Terlaksananya Rapat,

Rancangan SK Tim Rancangan

Pembagian Tugas Rancangan Jadwal Kegiatan

Reformer dan staf Balai POM di Kupang

- Undangan, Daftar Hadir

- Notulen, Foto/Dok

- KAK

- Undangan Bimtek

Pengesahan SK Tim Tersedia SK Tim Kepala Balai POM di Kupang

SK tim yang sudah

ditandatangani Pengesahan jadwal kegiatan Tersedianya jadwal

kegiatan aktualisasi aksi perubahan

Kepala Balai POM di Kupang

Jadwal kegiatan yang sudah ditandatangani termasuk undangan dan KAK

3. Pengumpulan Data UMKM pangan olahan

Koordinasi dengan stakeholders Data UMKM dampingan masing- masing stakeholders

Dinas KUMKM, KPH, Dekranasda, PLUT, Disperindag, Dinkes,dll

Tim Efektif

 

DaftarPelaku

UMKM

Koordinasi dengan pelaku UMKM

Data Pelaku UMKM yang mendaftarkan secara mandiri atau yang didata oleh Balai POM di Kupang

Tim Efektif

 

Daftar Pelaku UMKM

Penetapan pelaku UMKM yang akan didampingi

Data minimal 15 UMKM

Tim Efektif

 

Daftar Pelaku

UMKM terpilih

4.

Pelaksanaan Sosialisasi Inovasi Pendampingan UMKM 7 In 1 dan Pelatihan CPPOB

Undangan Bimtek pada peserta dan narasumber

Terkirimnya undangan

Minimal 15 pelaku UMKM dan Narasumber

Tim Efektif

 

Surat Undangan dan

KAK yang sudah ditandatangani Kegiatan Bimtek Pendampingan

UMKM 7 In 1 dan CPPOB

Sertifikat Sosialisasi dan Pelatihan CPPOB

Minimal 15 pelaku UMKM dan Narasumber

Tim Efektif

 

- - Materi Foto kegiatan - Daftar Hadir

5.

Pendampingan proses sertifikasi sarana produksi

Membantu menginput/bersama- sama melakukan pendaftaran akun perusahaan pada aplikasi e sertfikasi

Terbitnya Akun Perusahaan

- 10 pelaku UMKM - Tim Efektif

-Direktur Pengawasan Produksi Pangan Olahan

    

- Dokumen data dukung

Membantu menginput/bersama- sama melakukan pendaftaran di aplikasi e sertfikasi

Terlaksannya pendaftaran Teruploadnya data dukung

-10 pelaku UMKM - Tim Efektif

- Direktur Pengawasan Produksi

Pangan Olahan

    

- Dokumen Data dukung

- Screenshot progress sertifikasi pada aplikasi e- sertfikasi Memantau progress

proses sertifikasi

Terbitnya Sertifikat CPPOB

Pelaku UMKM Tim Efektif

Direktur Pengawasan Produksi Pangan Olahan

Kepala Balai POM di Kupang

    

- Screenshot progress sertifikasi pada aplikasi e sertfikasi

6.

Pendampingan proses registrasi produk

Membantu menginput/bersama- sama melakukan pendaftaran akun perusahaan pada aplikasi e registraasi

Terbitnya Akun Perusahaan

-10 pelaku UMKM - Tim Efektif

- Direktur Registrasi Pangan Olahan

    

- Dokumen data dukung

Membantu menginput/bersama- sama melakukan pendaftaran di aplikasi e registraasi

Terlaksannya pendaftaran Teruploadnya data dukung

- 10 pelaku UMKM - Tim Efektif

- Direktur Registrasi Pangan Olahan

    

- Dokumen data dukung

- - Screenshot progress sertifikasi pada aplikasi e sertfikasi Memantau progress

proses registrasi

Terbitnya NIE - Pelaku UMKM - Tim Efektif

- Direktur Registrasi Pangan Olahan

 

 

 

 

- Screenshot

progress registrasi pada aplikasi e registrasi 7. Monitoring dan Evaluasi Melakukan pemantauan terhadap

seluruh tahapan proses

Laporan Progres Pendampingan

Tim Efeketif

   

 

 

 

 

Laporan Pendampingan

Tabel 8. Tahapan Kegiatan/Milestone Menengah

No Milestone Kegiatan Output Stakeholder terlibat Bulan

Bukti Fisik J A N G K A MENENGAH

Terlaksananya Pendampingan UMKM 7 In 1

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Konsultasi Dengan Mentor Konsultasi dan koordinasi terkait tema aksi perubahan

Terlaksananya konsultasi Reformer dan Direktur

PMPUPO

Dokumen hasil rapat

(notulen/rekam an)

2.

Pendampingans proses sertifikasi sarana produksi

Membantu menginput/bersama- sama melakukan pendaftaran akun perusahaan pada aplikasi e sertfikasi

Terbitnya Akun Perusahaan -20 pelaku UMKM - Tim Efeketif

-Direktur Pengawasan Produksi Pangan Olahan

        

-Dokumen data dukung

Membantu menginput/bersama- sama melakukan pendaftaran di aplikasi e sertfikasi

Terlaksannya pendaftaran Teruploadnya data dukung

-20 pelaku UMKM - Tim Efeketif

-Direktur Pengawasan Produksi Pangan Olahan

        

- Dokumen Data dukung - Screenshot

progress sertifikasi pada aplikasi e- sertfikasi Memantau progress

proses sertifikasi

Terbitnya Sertifikat CPPOB Tim Efeketif

- Kepala Balai POM di Kupang

-Direktur Pengawasan Produksi Pangan Olahan

        

- Screenshot progress registrasi pada aplikasi e registrasi

3.

Pendampingan proses registrasi produk

Membantu menginput/bersama- sama melakukan pendaftaran akun perusahaan pada aplikasi e registraasi

Terbitnya Akun Perusahaan - 20 pelaku UMKM - Tim Efeketif

- Direktorat Registrasi Pangan Olahan

        

- Dokumen data dukung

Membantu menginput/bersama- sama melakukan pendaftaran di aplikasi e registraasi

Terlaksannya pendaftaran Teruploadnya data dukung

-20 pelaku UMKM - Tim Efektif

- Direktur Registrasi Pangan Olahan

        

- Dokumen data dukung - Screenshot

progress sertifikasi pada aplikasi e sertfikasi Memantau progress

proses registrasi

Terbitnya NIE - Pelaku UMKM

- Tim Efektif - Direktur Registrasi

Pangan Olahan

        

- Screenshot progress registrasi pada aplikasi e registrasi

4. Monitoring dan Evaluasi Melakukan pemantauan terhadap seluruh tahapan proses

Laporan Progres Pendampingan

Tim Efeketif

        

Laporan

Pendampingan

No Milestone Kegiatan Output Stakeholder terlibat Tahun

Bukti Fisik J A N G K A PANJANG

Terlaksananya Pendampingan UMKM 7 In 1

2023 (TW)

2024 (TW) 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Konsultasi Dengan Mentor Konsultasi dan koordinasi terkait

tema aksi perubahan

Terlaksananya konsultasi Reformer dan Direktur

PMPUPO

       

Dokumen hasil rapat

(notulen/rekaman)

2. Pengumpulan Data UMKM pangan olahan

Koordinasi dengan stakeholders Data UMKM dampingan masing-masing stakeholders

Dinas KUMKM, KPH, Dekranasda, PLUT, Disperindag, Dinkes,dll

   

DaftarPelaku UMKM

Koordinasi dengan pelaku UMKM

Data Pelaku UMKM yang mendaftarkan secara mandiri

Pelaku UMKM

Tim Efektif

   

Daftar Pelaku UMKM

Penetapan pelaku UMKM yang

akan didampingi Data 50 UMKM

Tim Efektif

   

Daftar Pelaku UMKM

terpilih Tabel 6. Tahapan Kegiatan/Milestone jangka Menengah

Tabel 9. Tahapan Kegiatan/Milestone Jangka Panjang

3.

Pelaksanaan Sosialisasi Inovasi Pendampingan UMKM 7 In 1 dan Pelatihan CPPOB

Undangan Sosialisasi pada peserta dan narasumber

Terkirimnya undangan 50 pelaku UMKM dan

Narasumber

 

Surat Undangan dan KAK yang sudah ditandatangani Kegiatan Sosialisasi

Pendampingan UMKM 7 In 1 dan CPPOB

Terlaksananya kegiatan Sosialisasi

50 pelaku UMKM dan

Narasumber

 

- Materi - Foto kegiatan - Daftar Hadir

4.

Pendampingans proses sertifikasi sarana produksi

Membantu menginput/bersama- sama melakukan pendaftaran akun perusahaan pada aplikasi e sertfikasi

Terbitnya Akun Perusahaan -50 pelaku UMKM - Tim Efeketif

- Direktur Pengawasan Produksi Pangan Olahan

      

- Dokumen data dukung

Membantu menginput/bersama- sama melakukan pendaftaran di aplikasi e sertfikasi

Terlaksannya pendaftaran Teruploadnya data dukung

-50 pelaku UMKM - Tim Efeketif

- Direktur Pengawasan

Produksi Pangan Olahan

      

- Dokumen Data dukung

- Screenshot

progress sertifikasi pada aplikasi e- sertfikasi

Memantau progress proses sertifikasi

Terbitnya Sertifikat CPPOB - Tim Efektif

- Direktur Pengawasan Produksi Pangan Olahan - Kepala Balai POM di Kupang

      

- Screenshot progress sertifikasi pada aplikasi e sertfikasi

5.

Pendampingan proses registrasi produk

Membantu menginput/bersama- sama melakukan pendaftaran akun perusahaan pada aplikasi e registraasi

Terbitnya Akun Perusahaan -50 pelaku UMKM - Tim Efektif

-Direktur Registrasi Pangan Olahan

      

- Dokumen data dukung

Membantu menginput/bersama- sama melakukan pendaftaran di aplikasi e registraasi

Terlaksannya pendaftaran Teruploadnya data dukung

-50 pelaku UMKM - Tim Efektif

-Direktur Registrasi Pangan Olahan

      

DaftarPelaku UMKM

Memantau progress proses registrasi

Terbitnya NIE - Pelaku UMKM

- Tim Efektif - Direktur Registrasi Pangan Olahan

      

- Screenshot progress registrasi pada aplikasi e registrasi 6. Monitoring dan Evaluasi Melakukan pemantauan terhadap

seluruh tahapan proses

Laporan Progres Pendampingan

Tim Efeketif

      

Laporan Pendampingan

Rancangan Anggaran dan Biaya Pendampingan UMKM 7 IN 1

O RAB PENDAMPINGAN UMKM 7 IN 1 Rp92.550.000

Sosialisasi Inovasi 7 in 1 dan Bimtek CPPOB Rp15.750.000

521211 Rp6.100.000

30 OK 100.000 Rp3.000.000

35 OK 20.000 Rp700.000

35 OK 40.000 Rp1.400.000

Biaya Pulsa untuk peserta Luar Kota 10 OK 100.000 Rp1.000.000

521213 Rp1.050.000

1 OK 300.000 Rp300.000

1 OK 350.000 Rp350.000

1 OK 400.000 Rp400.000

524119 Rp4.800.000

30 OH 150.000 Rp4.500.000

2 OH 150.000 Rp300.000

521213 Rp3.800.000

2 OJ 1.000.000 Rp2.000.000

2 OK 900.000 Rp1.800.000

Pendampingan dan PSB Rp76.800.000

524119 Rp72.300.000

20 OH 400.000 Rp8.000.000

20 OK 1.700.000 Rp34.000.000

60 OH 430.000 Rp25.800.000

Transport Lokal Nara Sumber Anggota

Ketua

Penanggung Jawab Belanja Bahan

Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota Transpot Lokal Peserta

Perlengkapan Peserta Snack

Konsumsi

Belanja Honor Output Kegiatan

Belanja Honor Output Kegiatan

Belanja Perjalanan Dinas Luar Kota Penginapan Petugas ( 2 OR x 10 TR) Transport Petugas

Uang Harian Petugas (2 x 3 hr x 10 TR) Honor Nara sumber External Eselon 2

Honor Nara sumber External Eselon 3 kebawah

Tabel 10. RAB Pendampingan UMKM 7 In 1

C. Sumberdaya (Peta dan Pemanfaatan) 1. Identifikasi Stakeholders

Adapun stakeholder dalam aksi perubahan ini, melibatkan pihak-pihak lain baik internal maupun eksternal. Agar aksi perubahan dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan, maka perlu adanya identifikasi pihak-pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung sebagai pemangku kepentingan ( Stakeholder) untuk mengetahui pengaruh (influence), dukungan/

kepentingan (interest), kemungkinan adanya hambatan/penolakan (resistance) seberapa besar pengaruhnya terhadap aksi perubahan ini, baik hubungan formal maupun informal. Pada aksi perubahan ini terdapat stakeholder internal dan stakeholder eksternal. Stakeholder internal adalah koordinator kelompok substansi pada Balai POM di Kupang dan staf, sedangkan stakeholder eksternal terdiri atas Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan, Direktur Pengawasan Produksi Pangan Olahan, Direktur Registasi Pangan Olahan, Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan, Pemerintah Provinsi NTT, Dekranasda Provinsi NTT, Bank NTT, Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi NTT, Kantor Wilayah Bank Indonesia Provinsi NTT, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (16 Kab/kota) dan Pelaku UMKM, dengan rincian sebagai berikut:

No Identifikasi Stakeholder Peran Stakeholder A. Stakeholder Internal

1 Koordinator Kelompok Substansi pada Balai POM di Kupang

Tim Efektif dan Pendukung 2 Staf Balai POM di Kupang Tim Efektif dan Pendukung B. Stakeholder Eksternal

1. Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Pengarah Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan

Pelaku Usaha Pangan Olahan

Pembimbing dan Mentor 2. Direktur Pengawasan Produksi Pangan

Olahan

Koordinasi dalam penerbitan Sertifikat CPPOB

3. Direktur Registasi Pangan Olahan Koordinasi dalam penerbitan NIE

5. Gubernur NTT Pendukung Aksi Perubahan

6. Ketua Dekranasda Provinsi NTT Pendukung Aksi Perubahan 7. Direktur Utama Bank NTT Pendukung Aksi Perubahan 8. Kepala Kantor Wilayah Kementrian

Agama Provinsi NTT

Pendukung Aksi Perubahan 9. Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia

Provinsi NTT

Pendukung Aksi Perubahan 10. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan

Kabupaten/Kota (16 Kab/kota)

Pendukung Aksi Perubahan 11. Kepala Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi dan Kabupaten/Kota

Pendukung Aksi Perubahan 12. Kepala Dinas PTSP Kabupaten/Kota Pendukung Aksi Perubahan

Tabel 11. Identfikasi Stakeholder

Tabel 12. Pemetaan Stakeholders 13. Kepala Dinas Koperasi dan UMK Provinsi

dan Kabupaten/Kota

Pendukung Aksi Perubahan 14. CEO Motivasi Indonesia Pendukung Aksi Perubahan 15. Fasilitator PLUT NTT Pendukung Aksi Perubahan

16. Pelaku UMKM Target Pendampingan

17. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Pendukung Aksi Perubahan 18. Kepala Balai Besar/Balai POM seluruh

Indonesia

Pendukung Aksi Perubahan 19. Kepala Loka POM seluruh Indonesia Pendukung Aksi Perubahan

20. Pers Pendukung Aksi Perubahan

21. Ketua YLKI Provinsi NTT Pendukung Aksi Perubahan 22. Pemilik Sarana Distribusi Pendukung Aksi Perubahan 23. Pemilik Usaha Ritel Pendukung Aksi Perubahan

24. PPSDM Badan POM Pendukung Aksi Perubahan

25. Inspektur Utama Badan POM Pengawas Internal

26. Ketua KADIN Provinsi NTT Pendukung Aksi Perubahan 27. Ketua Aprindo Provinsi NTT Pendukung Aksi Perubahan

2. Membuat Peta Stakeholder

Pemangku kepentingan ( Stakeholder) adalah kelompok individu yang dapat mempengaruhi dan dipengruhi dalam pencapaian tujuan perencanaan dalam proses pengambilan keputusan masayakat, pemerintah atau swasta sesuai kepentingannya. Dalam proyek perubahan ini, penulis membagi kedalam 4 kelompok Stakeholder, yaitu (1) kelompok yang memiliki pengaruh dan kekuataan tinggi (Promoters), (2) kelompok yang memiliki pengaruh tinggi tetapi kekuatan rendah (Defenders), kelompok yang memiliki pengaruh rendah tetapi kekuatan tinggi (Lattents) dan kelompok yang memiliki pengaruh dan kekuataan rendah (Apathetics). Berikut ini Tabel matriks kelompok besar Stakeholder.

LATENTS

(Tinggi Pengaruh, Rendah Kepentingan)

PROMOTERS

(Tinggi Pengaruh, Tinggi Kepentingan) 1. Deputi Bidang Pengawasan

Pangan Olahan Badan POM RI 2. Gubernur NTT

3. Wakil Ketua Komisi IX

4. Ketua Dekranasda Provinsi NTT 5. Kepala Kantor Kementrian Agama

Provinsi NTT

6. Direktur Registrasi Pangan Olahan 7. Direktur Pengawasan Produksi 8. Kepala Dinas Koperasi dan UKM 9. Kepala Loka POM di Kabupaten

Ende

10. Kepala Loka POM di Kabupaten Manggarai Barat

1. Direktur PMPU Pangan Olahan 2. Direktur Utama Bank NTT

3. Kepala Kantor Wilayah BI Provinsi NTT

4. PPSDM Badan POM 5. Tim Efektif

6. Pers

Tabel 13. Merancang Strategi Komunikasi APATHETICS

(Rendah Pengaruh, Rendah Kepentingan)

DEFENDERS (Rendah Pengaruh, Tinggi

Kepentingan) 1. CEO Motivasi Indonesia

2. Pemilik sarana distribusi 3. Pemilik Sarana Ritel 4. Ketua Aprindo NTT 5. Ketua KADIN NTT 6. Fasilitator PLUT

7. Kepala Kantor PTSP Kab/Kota di NTT

8. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTT

9. Kepala Balai Besar/Balai POM Seluruh Indonesia

10. Kepala LOKA POM Seluruh Indonesia

1. Pelaku usaha UMKM Pangan Olahan

2. YLKI Provinsi NTT

3. Inspektorat Utama Badan POM 4. Karyawan PPNPN BPOM Kupang 5. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi

NTT

3. Merancang Strategi Komunikasi

Seorang Transformer harus dapat mengajak seluruh stakeholdernya (internal dan eksternal) untuk dapat mendukung kegiatan inovasinya. Untuk dapat mengajak seluruh stakeholdernya memberikan dukungan, maka diperlukan strategi yang berbeda untuk tiap kelompok. Adapun straategi komunikasi seperti pada Tabel berikut.

Stakeholders Pola Peran Kekuatan Dukungan Strategi

Komunikasi

P L D A Pro Kon

tra Deputi Bidang

Pengawasan Pangan Olahan

Pengarah V V Komunikasi dan

Koordinasi yang aktif terkait ide/inovasi Direktur

Pengawasan Produksi Pangan Olahan

Penanggung jawab Sertifikasi CPPOB

V V Komunikasi dan

Koordinasi untuk terlibat langsung dalam kegiatan Pelatihan dan percepatan proses sertifikasi

CPPOB Direktur

Registasi Pangan Olahan

Penangung jawab NIE

V V Komunikasi dan

Koordinasi untuk terlibat langsung dalam kegiatan pelatihan dan Percepatan Proses Registrasi NIE

Ketua Pendukung Aktif V V Komunikasi dan

Dekranasda Provinsi NTT

Koordinasi aktif untuk terlibat langsung dalam proses

pendampingan UMKM 7 in 1 Kepala Kantor

Wilayah Kementrian Agama Provinsi NTT

Pendukung aktif karena memiliki program yang sama

V V Komunikasi,

koordinasi untuk berkolaborasi Kepala Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi dan Kabupaten/Kota

Pendukung V V Komunikasi,

koordinasi untuk berkolaborasi Kepala Dinas

PTSP

Kabupaten/Kota

Pendukung V V Komunikasi,

koordinasi Kepala Dinas

Koperasi dan UMK Provinsi dan

Kabupaten/Kota

Pendukung aktif karena memiliki program yang sama

V V Komunikasi,

Koordinasi dan persuasif untuk berkolaborsi Fasilitator PLUT

NTT

Sinergi Program V V Pendekatan

Persuasif, Komunikasi dan Koordinasi Wakil Ketua

Komisi 9 DPRRI

Pendukung Aktif V V Komunikasi dan

Koordinasi aktif untuk terlibat dalam Bimtek dan Alokasikan Anggaran DIPA BPOM 2023, dst Kepala Loka

POM di

Kabupaten Ende

Memiliki Program yang sama

V V Komunikasi dan

Koordinasi aktif untuk terlibat dalam Proses Pendampingan dan mengadopsi diwilayah kerjanya Kepala Loka

POM di Kabupaten Manggarai Barat

Memiliki Program yang sama

V V Komunikasi dan

Koordinasi aktif untuk terlibat dalam Proses Pendampingan dan mengadopsi diwilayah kerjanya Pemilik Sarana

Ritel

Menjual produk UMKM

V V Pendekatan

Persuasif, Komunikasi dan Koordinasi untuk menjual produk UMKM

Ketua KADIN V V Pendekatan

Gambar 3. PembentukanTim Efektif

Tabel 14. Pola Peran Tim Efektif dan Stakeholders

NTT Persuasif,

Komunikasi dan Koordinasi bersinergi dalam pendampingan UMKM Keterangan: P: Promotor L: Latent D: Defender A: Apathetic

4. Pembentukan Tim Efektif

Salah satu kunci sukses dari proyek perubahan adalah tenaga kerja yang produktif, berkualitas dan bekerja dengan efektif, bentuk kerja yang dapat menghasilkan kinerja yang produktif, efektif dan berkualitas. Salah satu bentuk kerja tersebut adalah bekerja dalam tim (teamwork). Kerja sama dalam tim menjadi salah satu karakteristik yang memiliki kinerja tinggi karena saat ini tim menjadi tulang punggung yang dapat lebih cepat dan lebih banyak memecahkan suatu masalah yang dihadapi dibandingkan dengan apa yang dilakukan secara individual. Untuk mempermudah pelaksanaan proyek perubahan diperlukan tim efektif dengan skema sebagai berikut:

5. Deskriptif Tim Efektif

Dalam implementasinya reformer akan selalu berkoordinasi baik dengan coah, mentor, maupu stakeholders. Selain itu, komunikasi kepada stakeholder eksternal juga dapat dilakukan oleh tim efektuf yang sudah terbentuk. Pola peran Tim efektif dan Stakeholders dapat dilihat pada Tabel 12 berikut.

No Jabatan Fungsi

1. Mentor memberikan arahan dan dukungan serta membimbing reformer

2. Reformer Menerima arahan dan bimbingan dari Mentor dan mendapatkan bimbingan dan pemantauan dari coach Mentor

Stakeholder Eksternal

Stakeholder Internal Reformer

Coach

Tim Kerja Efektif (Internal)

terhadap pelaksanaan aksi perubahan serta melakukan koordinasi dan kolaborasi terkait aksi perubahan.

3. Coach Memberi bimbingan dan memantau reformer dalam melaksanakan kontrak kerja aksi Perubahan

4. Tim Kerja Efektif - Bekerja sama dengan reformer dalam melaksanakan aksi perubahan.

- Berkoordinasi dengan stakeholder dan tim kerja eksternal untuk mengimplementasikan aksi perubahan

5. Stakeholder Internal Berkoordinasi dan berkolaborasi dalam mensukseskan aksi Perubahan

6. Stakeholder Eksternal Mendukung dan atau berkolaborasi dalam mensukseskan akdi perubahan

6. Faktor Kunci Keberhasilan

Faktor kunci keberhasilan (key success factor) adalah beberapa unsur yang harus menjadi fokus reformer untuk mencapai tujuannya. Hal ini mungkin berupa kelemahan utama yang harus diperbaiki sebelum tujuan-tujuan lain dapat dicapai. Kadang-kadang disebut tema strategis atau faktor penentu keberhasilan (critical success factor). Dalam aksi perubahan ini, fakor kunci keberhasilan dapat diidentifikasi sebagai berikut:

a. Komitmen yang kuat semua pihak terutama Reformer b. Komunikasi dan koordinasi dengan mentor dan coach c. Perkuat kerjasama yang solid dengan tim efektif

d. Komunikasi dan koordinasi yang efektif dengan stakeholder e. Laksanakan kegiatan sesuai timeschedule

Dokumen terkait