BAB III PEMBAHASAN
C. Analisis dampak pernikahan mahasiswa Fakultas Syariah Uin
imenjalani itanggung ijawab iterhadap ikeluarga isertaikepentingan
iakademiknya.iMinimnya ipemahaman isuami iistri idan ianggota ikeluarga
ilainnya imengenai ihak idan ikewajiban imasing-masing iserta istabilitas iemosi
ikaum imuda iyang ibelum ibisa idikatakan idewasa, isepenuhnya isering ikali
imemicu igesekan iantar ikeduanya imaupun isebagai ipergolakan ibatin ipribadi
iberubah icepat, iyang imungkin ibelum ipernah idialami ioleh iorang itua
isebelumnya.83
Dimana iperkembangan izaman itelah iberkembang idibeberapa idaerah
iseperti iyang iterjadi ipada imahasiswa idi iFakulta iSyariah iUIN iMataram iyang
itelah imenikah, ipenomena iini ipada iumumnya iberdampak ipada imahasiswa iyang
itelah imenikah iakan itidak idapat imenyelesaikan ikuliah itepat ipada iwaktunya.iHal
itersebut idapat imembuang-buang iwaktu idan imenghambat
imahasiswi/mahasiswa itersebut iapabila iingin imencari isuatu iperkerjaan iuntuk
imembantu iperekonomian ikeluarga.
Mahasiswa iyang isudah imenikah iatau iyang isudah iberkeluarga
imempunyai iperan iyang ilebih ibesar idi ibandingkan idengan imahasiswa- mahasiswa iyang ibelum imenikah.Mahasiswa iyang isudah iberumah itangga,
imereka iharus imenyesuaikan idiri ibaik iitu idengan ikegiatan istudinya imaupun
ikegiatan idalam irumah itangganya.iMahasiswa iyang isudah imenikah iseringkali
iharus imengatur iwaktu iantara itanggung ijawab idalam ikeluar idan itanggung i
ijawab iakan ipendidikan.iHal iini idikarenakan iseorang imahasiswa iyang itelah
imenikah iharus imampu imembagi iwaktu iuntuk ibekerja, iwaktu iuntuk ikeluarga
idan iwaktu iuntuk ipendidikan.
Kesulitan yang dirasakan oleh mahasiwa yang sudah menikah adalah khususnya dalam bidang prestasi akademik, yaitu timbulnya dugaan bahwa mereka tidak mampu menyelesaikan perkuliahan yang ditempuh selama empat tahun, dikarenakan ada salah satu narasumber yang cuti kuliah karena hamil
83 Acep Aziz Ansori. Dinamika Pernikahan Pada Mahasiswa S-1 Di Universitas Muhammadiyah Surakarta, (Skripsi, Universitas Muhammadiyah. 2015), hlm. 10
dan melahirkan. Perkuliahan selama empat tahun sesungguhnya bisa menjadi prestasi akademik maupun tidak, sebab hal ini timbul dari berbagai persepsi yang memiliki beragam pemikiran. Akan tetapi dari semua data yang di dapatkan oleh peneliti, bahwa tidak semua dari data penelitian ini mennjukkan bahwa pernikahan mahasiswa yang masih aktif kuliah tidak mampu menyelesaikan perkuliahan mereka selema empat tahun. Ada juga dari beberapa narasumber mereka bahkan mampu menjadi yang pertama dalam melaksanakan seminar proposal skripsi. Dampak lain dari pernikahan mahasiswa yang masih aktif kuliah, yaitu antaramembagi waktu untuk kewajiban kuliah dengan kewajiban dalam rumah tangga sebagai istri atau suami,selain itu mereka merasa kesulitan beradaptasi dengan suaminya terutama dalam hal menyamakan pemikiran tentang sesuatu hal. Umunya pada masing-masing pihak dari suami atau istri telah memiliki keperibadian sendiri atau dengan kata lain pribadinya telah terbentuk.
Khusus iuntuk imahasiswi imasalah-masalah iyang itimbul iseperti imasa
ikehamilan, isibuk imengurus irumah itangga, imengurus ianak, imasalah ikeuangan
iakan iberdampak ipada ikonsentrasi imahasiswi itersebut iberkurang idi idalam
ikegiatan iperkuliahan.iPengaruh iyang itimbul iakibat ikonsentrasi iyang iberkurang
iberdampak iprekuensi ikehadiran idalam iperkuliahan ijuga iberkurang.84i
Pengaruh-pengaruh itersebut iberdampak iturunnya inilai
iakademik.iTerdapat ijuga ipengaruh iyang ipositif iyang imuncul idari ipernikahan
iyang idilakukan imahasiswa iFakultas iSyariah iUIN iMataram idisaat imasih
84 Ahmad Fauzan, Faktor dan Dampak Pernikahan Pada Masa Kuliah, (El-Izdiwaj:
Indonesian Journal of Civil and Islamic Family Law, 2020). 01 Maret 2021
iaktifikuliah. i iDimana ipengaruh itersebut iitu iberupa imereka imerasa ilebih idewasa
idalam ibertidak idan iberpikir, idalam ihal iprestasi iakademik idan ikemampuan
idalam ibersosialisasi idengan iorang isekitar, idengan idemikian imahasiswa iyang
isudah imenikah imampu isaling imendukung idalam imeningkatkan ikalitas idiri idan
idaya isaing idi iera imodernism, ibaik idari isegi iakademis imapaun idari isegi isosial.i
iSetelah imenikah imahasiswa ijuga ilebih itermotivasi idan ibersemangat iuntuk
isegera imenyelesaikan ikuliahnya, iadanya idorongan imotivasi idari iorang itua,
isuami idan ijuga iteman-teman iakan idapat imembuat imahasiswa iyang itertekan
iakibat imasalah-masalah iyang idi ihadapi imenjadi ilebih isemangat idalam
imenjalankan iperkuliahan.i
Kehadiran ianak idi idalam iperkuliahan, iwalaupun iakan iberdampak ipada
ikegiatan imahasiswa imemerlukan itenaga iekstra iuntuk imengurus ianak idan ijuga
imelakukan iseluruh ikegiatan iperkuliahan.iNyatanya ianak idapat imemberikan
isebuah imotivasi ibagi imahasiswa itersebut iuntuk itetap imelanjutkan iperkuliahan
isampai iselesai.iDengan imenyelesaikan iperkuliahan itersebut imahasiswa idapat
idengan imudah imencari ipekerjaan iyang ilayak iagar idapat imembantu ikeuangan
ikeluarga iuntuk imembiayai ikeperluan isang ianak ikelak.iDari ihasil iwawancara,
ipeneliti imenemukan ibanyak idari imahasiswa iatau imahasiswi imengaku imerasa
ibahagia isetelah imenikah, isebagian idari imereka ijuga ikerena itelah imemiliki ianak
idan isuami iatau iistri iyang iselalu imemberikan isemangat itersendiri.iIndividual
iakan imemiliki ikesempatan iyang ilebih ibesar iuntuk imerasakan ikebahagiaan
idalam ipernikah. Dari penelitian ini peneliti menemukan bahwa beberapa mahsiswa memang merasakan banyak sekali dampak positif dari keputusannya
untuk menikah pada saat mereka masih aktif kuliah, seperti dorongan moril atau motivasi yang diberikan suami ke pada istri untuk lebih giat dalam mencari ilmu dan menyelesaikan kuliahnya.Adanya suami membuat subjek merasa aman dan tentram juga tidak adanya gangguan dari luar baik dari lawan jenis atau orang-orang yang ingin membuat hidup subjek dan keluarganya sengsara.Menikah juga menjadi suatu motivasi dalam diri mahasiswa untuk lebih dewasa dan lebih baik lagi.
Akan tetapi tidak sedikit juga dari mahasiswa/mahasiswi dari penelitian ini menyatakan kesulitannya dalam berumah tangga pada ssat mereka masih aktif kuliah diantaranya adalah masalah pengaturan waktu antara peran dan pekerjaan menjadi seorang istri dan tugas fungsi menjadi seorang mahasiswi di perguruan tinggi yang tugasnya juga banyak, kendala ini cukup banyak terjadi terhadap mahasiswa yang sudah menikah, diantaranya adalah nilai-nilai mata kuliah yang menurun, prestasi belajar yang kurang baik dan tidak dapat berkonsentrasi belajar di kampus karena hamil muda atau tidak dapat beraktifitas dengan leluasa seperti sebelum dia menikah.
Akan tetapi, kendala ini bisa dikendalikan oleh beberapa mahasiswa dengan cara belajar mengatur waktu misalnya mengerjakan tugas kuliah lebih awal sehingga ketika akhir pekan bisa pulang bertemu anak dan suami atau dengan cara mengatur jadwal perkuliahan sehingga sebagian dari mahasiswa tetap bisa beradapatasi dengan peran gandanya dan bisa mengejar ketertinggalan dalam perkuliahannya. Namun masi ada juga yang memilih untuk berkonsentrasi dulu pada rumah tangga dari pada kuliahannya sehingga
prestasi akademik sebagaian mahasiswa menurun, ada mahasiswa yang bahkan sampai berhenti kuliah dan lebih memilih mengurus rumah tangganya.
BAB IV PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari temuan data dan pembahasan di atas maka hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai barikut :
1. Alasan mahasiswa menikah pada saat masih aktif kuliah, yaitu suka sama suka anatara kedua belah pihak kerana takut melakukan hal-hal yang tidak diinginkan (zina) terjadi, sudah merasa cocok untuk membangun rumah tangga serta kesiapan mental pisik dan fisikis dari kedua belah pihak dalam menjalankan kewajiban sebagai suami atau istri,dorongan dari orang tua yang menjadi alasan mahasiswa untuk melakukan pernikahan pada saat menempuh pendidikan.
2. Faktor terjadinya pernikahan mahasiswa yaituperaturan adat didesa setempat yang menjadi memicu mahasiswa untuk melakukan pernikahan ,lingkungan/dorongan dari sahabat yang mengakibatkan mahasiswa melakukan pernikahan pada saat mereka masih aktif kuliah, sosial ekonomi karena mahasiswa sudah mampu memenuhi kebutuhan rumah tanggganya baik secara lahir mapun batin, dan yang terakhir interksi fsikologi yaitu sebuah tekanan yang menimpa mahasiswa untuk melakukan pernikahan yang disebabkan oleh lingkungan maupun sahabat yang sudah menikah.
3. Dampak dari pernikahan mahasiswa di Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Mataram ada dua, yaitu dampak negatif dan dampak positif.
75
Dampak negatif dari pernikahan mahasiswa yang ditemukan oleh peneliti adalah soal membagi waktu untuk menyelesaikan kewajiban studi/kuliah dengan kewajiban rumah tangga.Sehingga mahasiswa terpaksa harus meninggalkan salah satu kewajibannya, seperti tugas-tugas kuliah dan kewajiban yang dilakukan oleh seorang istri atau suami. Sedangkan dampak positif dari pernikahan mahasiswa, yaitu mereka meresa lebih bahagia setelah menikah, terutama kerena adanya pasangan hidup dan anak yang melengkapi kehidupan rumah tangga.Selain itu rata-rata dari semua imforman mengatakan bahwa setelah menikah mereka merasa lebih dewasa dan hidup mereka lebih tertata.
B.Saran
Dari temuan data dan hasil pembahasan di atas maka saran-saran yang diberikan kepada :
1. Untuk Mahasiswa
Mahasiswa yang masih menjalankan studi/kuliah ada baiknya menyelesaikan pendidikan terlebih dahulu supaya tidak kewalahan dalam mengurus masalah perkuliah dan rumah tangga. Adapun masalah yang menimpa di dalam rumah tangga baik itu berupa dari faktor ekonomi, waktu, interaksi sosial serta ketidak harmonisan rumah tangga, cobalah untuk memperbaiki komunikasi dengan pasangan bicarakan dengan keluarga dengan cara yang baik saling bertukar pendapat dengan pasangan.
Cari solusi yang tepat dalam memecahkan masalah jika itu ada, jangan mengambil keputusan yang salah di saat berada dalam kemarahan.Cintai
sepenuh hati pasanganmu supaya tetap terjaga keharmonisan dalam rumah tangga.
2. Untuk Orang Tua
Kepada orang tua, agar melarang anaknya untuk tidak menikah sebelum menyelesaikan studinya sebab studi lebih utama dibandingkan denganyang lain, karena dengan menyelesaikan studi juga berarti telah menyelesaikan salah satu kewajiban dari seorang anak selain menikah.
3. Untuk Peneliti
Sebagai bahan referensi atau pembanding untuk peneliti di kemudian hari agar dapat membantu peneliti dalam melakukan penelitiannya.
DAFTAR PUSTAKA
A.Buku
Ahmadi, Abu.1991. Psikologi Sosial. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
AhmadBeni Saebani, Fiqih Munakahat 1,Bandung :CV Pustaka Setia, 2013.
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Putra Grafik.
Lexy J, Meleong. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Marzuki, 1983.Metodologi Rist .Yogyakarta: PT. Hamindita.
Muhalli, Mudjab. 2006. Menikahlah Engkau Menjadi Kaya “Kado Pernikahan untuk Pasangan Muda” .Yogyakarta: PT Mitra Pustaka.
Nurihsan & Achmad Juntika. 2006. Bimbingan & Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung: PT. Refika Aditama.
Qaimi, Ali 2002. Menggapai Langit Masa Depan Anak, Bogor: Cahaya.
Rahman, Abdul Ghozali. Fiqih Munakahat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2003.
Ramulyo, Idris. 2004. Hukum Perkawinan Islam Suatu Analisis UU No. 1 Tahun 1974 Dan Kompilasi Hukum Islam.Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya, Wira. 2013. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, Dan Prosedur.
Jakarta: Kencana Prenada Media Grop.
Selamet Anidin & Aminuddin 1999.Fiqh Munakahat I. Bandung: Pustaka Setia.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitaian Pendidikan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D Bandung.: Alfabeta.
Suharsimi. 2006. Prosodur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta:
Reneka Cipta.
Suryabrata, Sumandi .Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Suryabrata, Sumdi . 1987. Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali.
Syahatah, Husein. 2005. Tanggung Jawab Suami dalam Rumah Tangga (Antara Kewajiban dan Realitas.Jakarta: Amzah.
Syarifuddin, Amir 2009. Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia: Antara Fiqh Munakahat dan Undang-Undang Perkawinan, Jakarta: Kencana.
Syekh Muhammad, Kamil ‘Uwaidah. 2002. Fiqih Wanita (terjemahan. M.
Abdul Ghofar). Jakarta: Pustaka al-Kautsar.
Tihami & Sohari Sahrani, 2014.Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah Lengkap, Jakarta: Rajawali Pers.
Tohirin. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Tim Permata Press, Kompilasi Hukum Islam, Jakarta:2005.
Walgito Bimo, Bimbingan dan Konseling Perkawinan, Yogyakarta:CV Andi Offset. 2010
LAMPIRAN
DAFTAR WAWANCARA
1. SW 2. BQ 3. KY 4. AB 5. NV 6. MR 7. SP 8. AY 9. IR 10. UF 11. AE 12. JN 13. RS
WAWANCARA
A.Daftar Pertanyaan 1. Identitas Mahasiswa ?
2. Sudah berapa lama anda menikah ?
3. Apa pengaruh pernikahan dalam perkuliahan?
4. Apakah dengan menikah bisa mendorong semangat anda dalam perkuliahan?
5. Bagaimana perbedaan yang anda rasakan sebelum dan sesudah menikah?
6. Apakah ada problem-problem yang muncul setelah menikah?
7. Bagaimana respon keluarga dengan status anda sabagai mahasiswa yang telah menikah?
8. Apakah bentuk dukungan dari keluarga dan sahabat terdekat?
9. Bagaimana cara anda membagi tugas kuliah dan tugas rumah tangga?