• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Dan Pengukuran Menurut Value Chain

Dalam dokumen SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Makassar (Halaman 67-74)

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Dan Pengukuran Efisiensi Menurut Value Chain

2. Analisis Dan Pengukuran Menurut Value Chain

aktivitas infrastruktur perusahaan.

seharusnya berhati-hati dalam pembelian bahan guna mengefisiensikan biaya. Oleh karena itu biaya bahan lainnya dikembalikan sesuai dengan anggaran sehingga dapat mengefisiensikan sejumlah Rp.3.627.000.

b) Menurunkan biaya pada aktivitas nilai Logistik Keluar

Tabel 8. Efisiensi biaya berdasarkan aktivitas value chain logistik keluar pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar Tahun 2016 Aktivitas Perusahaan Angggaran

(Rp)

Realisasi (Rp)

Efisiensi (Rp) Biaya Pemeriksaan Tahunan 40.000.000 43.764.000 3.764.000 Sumber: Hasil Olah Data

Biaya pemeriksaan tahunan dikembalikan sesuai dengan anggaran, dimana anggaran yang ditargetkan sejumlah Rp 40.000.000 berbanding realisasi sejumlah Rp.43.764.000 atau 0 < 1 ini menunjukkan bahwa tidak terjadi efisiensi. Sehingga dapat mengefisiensikan sejumlah Rp 3.764.000 pada aktivitas logistik keluar. Karena kegiatan ini dilakukan oleh 2 orang dari kantor pusat PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Makassar. Dalam rangka impentarisasi asset dan keuangan beserta perlengkapan.

c) Menurunkan biaya pada aktivitas nilai pemasaran dan penjualan

Tabel 19. Efisiensi biaya berdasarkan aktivitas value chain pemasaran dan penjualan pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar Tahun 2016

Aktivitas Perusahaan Angggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

Efisiensi (Rp)

Biaya Promosi 600.178.000 732.977.000 185.477.305

Biaya Pemasaran 1.167.714.000 1.053.279.000 323.279.040

Total 508.756.345

Sumber: Hasil Olah Data

Biaya pada aktivitas ini tidak menjadi aktivitas nilai kritis bagi perusahaan PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar. Dari perincian biaya pada aktivitas ini terdapat biaya promosi yang dapat diminimalisir karena merupakan perusahaan yang memonopoli jasa pelabuhan karena kegiatan ini tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kualitas pelayanan pelabuhan dan pencapaian laba perusahaan. Sebaiknya promosi tidak dilakukan oleh PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar tetapi dilakukan oleh PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) pusat agar lebih efisien. Adapun salah satu bentuk promosi di PT.

Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar hanya berupa brosur dan pengadaannya dilakukan hanya 1 kali selama satu tahun. Brosur PT. Pelabuhan Indonesia IV (persero) Cabang Makassar hanya diberikan kepada tamu yang berkunjung dan kadang kala brosur tersebut tidak habis dalam satu tahun. Total biaya promosi sebesar Rp 732.977.000. Biaya ini dapat diminimalisir dengan menggunakan metode ABC:

Rp 2.008.157

Nilai ini merupakan biaya promosi per hari. Biaya ini dapat diminimalisir dengan mengurangi biaya promosi per hari menjadi Rp 1.500.000. Jadi total biaya yang dapat diminimalisir adalah jumlah biaya yang dapat dikurangi x waktu

promosi. Yakni Rp 2.008.157 – Rp 1.500.000 = Rp 508.157 per hari, sehingga jumlah penghematannya adalah:

Rp 508.157 x 365 = Rp 185.477.305

Biaya promosi yang dapat diminimalisir selama satu tahun adalah sejumlah Rp 185.477.305.

Selain itu biaya pemasaran juga harus diminimalisir karena biaya promosi dan pemasaran hampir sama. Biaya pemasaran sebaiknya dilakukan oleh PT.

Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Pusat, karena mengingat bahwa PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar merupakan perusahaan monopoli jasa pelabuhan. Total biaya pemasaran sebesar Rp 1.053.279.000. Biaya ini dapat diminimalisir dengan menggunakan metode ABC:

Rp 2.885.696

Nilai ini merupakan biaya pemasaran per hari. Biaya ini dapat diminimalisir dengan mengurangi biaya promosi per hari menjadi Rp 2.000.000. Jadi total biaya yang dapat diminimalisir adalah jumlah biaya yang dapat dikurangi x waktu pemasaran. Yakni Rp 2.885.696 – Rp 2.000.000 = Rp 885.696 per hari, sehingga untuk penghematannya adalah:

Rp 885.696 x 365 = Rp 323.279.040

Biaya yang dapat diminimalisir selama satu tahun pada aktivitas pemasaran adalah sejumlah Rp 323.279.040.

d) Menurunkan biaya pada aktivitas nilai Pengadaan (Procurement)

Tabel 10. Efisiensi biaya berdasarkan aktivitas value chain pengadaan pada PT.

Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar Tahun 2016 Aktivitas Perusahaan Angggaran

(Rp)

Realisasi (Rp)

Efisiensi (Rp) Biaya Perlengkapan 890.395.000 1.217.188.000 326.793.000 Biaya Cetak dan Foto Copy 315.493.000 374.190.000 58.697.000 Biaya Kertas dan Alat Tulis 317.059.000 317.989.000 930.000 Biaya Rumah Tangga 360.145.000 575.017.000 214.872.000 Biaya Umum Lainnya 803.591.000 1.091.559.000 287.968.000

Total 889.260.000

Sumber: Hasil Olah Data

Biaya perlengkapan dikembalikan sesuai dengan anggaran, dimana anggaran yang ditargetkan sejumlah Rp 890.395.000 berbanding realisasi sejumlah Rp.1.217.188.000 atau 0 < 1 ini menunjukkan bahwa tidak terjadi efisiensi. Biaya cetak dan foto copy dimana anggaran yang ditargetkan sejumlah Rp 315.493.000 berbanding realisasi sejumlah Rp.374.190.000 atau 0 < 1. Biaya kertas dan alat tulis anggaran yang ditargetkan sejumlah Rp 317.059.000 berbanding realisasi sejumlah Rp.317.989.000 atau 0 < 1. Biaya rumah tangga anggaran yang ditargetkan sejumlah Rp 360.145.000 berbanding realisasi sejumlah Rp 575.017.000 atau 0 < 1. Dan biaya umum lainnya dikembalikan sesuai anggaran dimana anggaran yang ditargetkan sejumlah Rp 803.591.000 berbanding realisasi sejumlah Rp.1.091.559.000 atau 0 < 1 ini menunjukkan bahwa tidak terjadi efisiensi pada aktivitas pengadaan. Dan ini mengacu kepada surat edaran no: SE-08/MBU/2016 tentang efisiensi dan penghematan biaya yang dilakukan dengan cara penghematan fasilitas kantor, seperti

telepon, listrik, air, AC, ruangan kerja, dan alat tulis kantor (ATK). Sehingga dalam penggunaan fasilitas kantor diharapkan bisa lebih dimanfaatkan sebaik-baiknya.

e) Menurunkan biaya pada aktivitas nilai manajemen sumber daya manusia (Human Resource Manajement)

Tabel 11. Efisiensi biaya berdasarkan aktivitas value chain manajemen sumber daya manusia pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar Tahun 2016

Aktivitas Perusahaan Angggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

Efisiensi (Rp)

Tantiem 0 137.968.000 137.968.000

Biaya Perjalanan Dinas 500.000.000 820.805.000 320.805.000 Biaya Tata Usaha Dan

Rumah Tangga 0 5.459.862.000 5.459.862.000

Total 5.918.635.000

Sumber: Hasil Olah Data

Tantiem adalah bonus yang diterima oleh direksi dari pencapaian target jasa produksi pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar. Seharusnya Tantiem ditanggung oleh kantor PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Pusat. Dan dikembalikan sesuai anggaran, dimana anggaran yang ditargetkan sejumlah Rp 0 berbanding realisasi sejumlah Rp.137.968.000 atau 0 < 1 ini menunjukkan bahwa tidak terjadi efisiensi. Biaya perjalanan dinas dikembalikan sesuai dengan anggaran dimana anggaran yang ditargetkan sejumlah Rp 500.000.000 berbanding realisasi sejumlah Rp 820.805.000 atau 0 < 1 ini menunjukkan bahwa tidak terjadi efisiensi.

Dan merujuk pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengeluarkan aturan kepada perusahaan pelat merah untuk melakukan efisiensi (surat edaran no:SE-08/MBU/2014 tentang efisiensi dan penghematan biaya) dengan cara memperketat perjalanan dinas, Direksi dan komisaris menggunakan

penerbangan ekonomi. Perjalanan dinas yang memerlukan waktu menginap, direksi dan komisaris disarankan menggunakan kamar di kantor perwakilan. Kalau dilakukan di hotel, atau penginapan, penggunaan kelas kamar dilakukan dengan memperhatikan kewajaran dengan biaya yang efisien. Menggunakan kendaraan secara bersama kalau perjalanan dinas dilakukan bersamaan. Pada saat keberangkatan dan penjemputan, tak diperbolehkan ada pendampingan yang berlebihan.

Biaya tata usaha dan rumah tangga adalah biaya yang dilakukan dalam pengadaan kursi sofa, meja, lemari, kursi kantor, dan lain-lainnya. Biaya tata usaha dan rumah tangga ini seharusnya tidak terjadi pada tahun 2017 karena peralatan kantor berupa kursi sofa, meja dan pergalatan lainnya masih bagus dan layak untuk digunakan. Sehingga biaya ini harus dikembalikan sesuai anggaran, dimana anggaran yang ditargetkan sejumlah Rp 0 berbanding realisasi sejumlah Rp.5.459.862.000 atau 0 < 1 ini menunjukkan bahwa tidak terjadi efisiensi pada aktivitas manajemen sumber daya manusia.

f) Menurunkan biaya pada aktivitas nilai Infrastruktur Perusahaan

Tabel 12. Efisiensi biaya berdasarkan aktivitas value chain infrastruktur perusahaan pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar Tahun 2016

Aktivitas Perusahaan Angggaran (Rupiah)

Realisasi (Rupiah)

Efisiensi (Rupiah) Biaya Keamanan Pelabuhan 2.036.118.000 2.401.338.000 365.220.000

Biaya Selisih Kurs 0 616.559.000 616.559.000

Total 981.779.000

Sumber: Hasil Olah Data

Biaya yang dapat diminimalisir adalah biaya keamanan pelabuhan yang berjumlah 56 orang. Biaya keamanan pelabuhan tumpang tindih dengan biaya karyawan atau buruh. Biaya keamanan dapat diminimalisir dengan cara dikembalikan sesuai dengan anggaran, dimana anggaran yang ditargetkan sejumlah Rp 2.036.118.000 berbanding realisasi sejumlah Rp 2.401.338.000 atau 0 < 1 ini menunjukkan bahwa tidak terjadi efisiensi pada aktivitas infrastruktur perusahaan, sehingga dapat mengefisiensikan sejumlah Rp.365.220.000.

Selain itu biaya selisih kurs sebaiknya dihilangkan. Karena bertentangan dengan peraturan yang ada. Larangan menggunakan mata uang asing yang Merujuk Undang-undang (UU) no 7/ 2011 tentang Mata Uang disebutkan, rupiah wajib digunakan di setiap transaksi keuangan di Indonesia. Salah satunya mewajibkan seluruh transaksi di pelabuhan yang kini masih memakai valas untuk beralih ke rupiah. Ada pun biaya selisih kurs sebesar Rp 616.559.000 yang harus dikeluarkan PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) cabang Makassar pada tahun 2016. Walaupun penggunaan mata uang asing memudahkan dalam bertransaksi dengan kapal asing tetapi disisi lain melanggar peraturan. Sehingga penulis beranggapan bahwa ini tidak bernilai tambah. Dimana anggaran yang ditargetkan sejumlah Rp 0 berbanding realisasi sejumlah Rp.616.559.000 atau 0 < 1 ini menunjukkan bahwa tidak terjadi efisiensi pada aktivitas infrastruktur perusahaan.

Dalam dokumen SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Makassar (Halaman 67-74)

Dokumen terkait