METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulisan dalam membutuhkan data dan informasi dalam rangka penyusunan skripsi ini memilih objek penelitian pada kantor PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Makassar.
Waktu penelitian laporan dilaksanakan selama kurang lebih 2 (dua) bulan.
B. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan berbagai teknik pengumpulan data, yaitu:
1. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang ada, yaitu laporan keuangan PT.
Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar.
2. Wawancara yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan karyawan pada bagian umum PT.
Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar.
C. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data
a. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dan perusahaan yang diteliti dalam bentuk angka-angka dan dapat digunakan untuk pembahasan lebih lanjut. Adapun dalam hal ini data yang akan
diambil adalah jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan, serta jumlah penghasilan pegawai.
b. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil perusahaan baik dalam bentuk informasi secara lisan maupun secara tertulis, seperti data company profile, struktur organisasi serta gambaran umum perusahaan, jenis pendidikan dan pelatihan yang diikuti oleh pegawai PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Makassar.
2. Sumber Data
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari perusahaan yang memerlukan pengelolaan lebih lanjut untuk disesuaikan dengan bahasan skripsi ini.
b. Data sekunder, yaitu data bersumber dari PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Makassar untuk melengkapi data/informasi sehubungan dengan pembahasan skripsi ini.
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Sugiyono (2009:80), “bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”.
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan catatan laporan keuangan dan dokumen yang berkaitan kegiataan yang dilakukan oleh PT.
Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar pada tahun 2016.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2009:81), “bahwa Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Jika populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari seluruh yang ada di populasi, hal seperti ini dikarenakan adanya keterbatasan dana dan biaya. Data yang dijadikan sampel dalam penelitian ini laporan keuangan khususnya mengenai tentang data realisasi anggaran eksploitasi, realisasi anggaran pendapatan, realisasi anggaran biaya menurut jenis, dan menurut pusat pelayanan yang dilakukan PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar untuk memberikan nilai kepada pengguna jasa pelabuhan pada tahun 2017.
E. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan menggunakan model value chain. Adapun langkah pertama dalam rancangan analisis data pada penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan. Selanjutnya mengidentifikasin aktifitas utama dan aktifitas pendukung yang dilakukan oleh PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar kedalam dua kelompok yaitu aktifitas utama dan aktifitas pendukung, sebagaimana yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2 : Identifikasi aktivitas value chain pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar
No Aktifitas Value Chain
Aktivitas- aktivitas Perusahaan
Jumlah Anggaran (Rp)
Jumlah Realisasi (Rp) 1
2
Aktifitas utama Aktifitas pendukung
- -
Rp.xxx.xxxx,00 Rp.xxx.xxxx,00
Rp.xxx.xxxx,00 Rp.xxx.xxxx,00 Sumber: Data yang sudah diolah
Setelah dikelompokkan selanjutnya pembagian aktivitas dalam kategori aktivitas utama dan aktivitas pendukung akan digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui aktivitas bernilai tambah dan aktivitas yang tidak bernilai tambah.
Berikut dapat digambarkan dalam tabel 3.
Tabel 3 : Analisis Value Chain Pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar
No Aktifitas Value Chain
Aktivitas Perusahaan
Aktivitas Bernilai Tambah
Aktivitas Tak Bernilai Tambah 1
2
Aktifitas utama Aktifitas pendukung
- -
- -
- - Sumber: Data yang sudah diolah
Klasifikasi aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai tambah dapat diketahui dari besarnya anggaran dan realisasi pada anggaran tersebut pada tahun 2016. Selanjutnya adalah menurunkan biaya pada aktivitas tak bernilai tambah dengan menggunakan metode activity based costing (ABC).
Langkah selanjutnya adalah untuk mencari tingkat efisiensi dapat digunakan rumus sebagai berikut :
Efisiensi = Anggaran/Realisasi ≥ 1
- Jika anggaran yang ditargetkan bebanding realisasi lebih besar atau sama dengan 1 (satu), artinya akan terjadi efisiensi.
- Jika anggaran yang ditargetkan berbanding realisasi kurang daripada 1 (satu), artinya efisiensi tidak tercapai.
Langkah yang terakhir adalah peningkatan efisiensi perusahaan dengan mengidentifikasi peluang untuk mengurangi biaya pada aktivitas yang tidak bernilai
tambah pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar, sehingga dapat mengefisiensikan biaya.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya kerancuan dalam mendefinisikan variabel yang diteliti, maka variabel yang diteliti perlu didefinisikan dalam bentuk operasional agar memperjelas variabel yang dimaksud. Adapun definisi operasinal dalam penelitian ini adalah:
1. Value chain adalah kumpulan aktivitas utama dan aktivitas pendukung yang dilakukan untuk mendesain, memproduksi, memasarkan, menyampaikan produk oleh PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar dalam meningkatkan value.
2. Efisiensi biaya adalah penggunaan dana pada kegiatan PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar yang dapat dihitung penggunaannya dan tidak berdampak pada pemborosan atau pengeluaran yang tidak berarti oleh PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar.
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Profil Perusahaan
PT. Pelindo IV Makassar merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang pengelolaan pelabuhan laut. Pada tahun 1983 sejalan dengan kebijakan tatanan kepelabuhanan nasional yaitu pemerintah menetapkan adanya 4 (empat) pintu gerbang perdagangan luar negeri nasional, maka dilakukan merger 8 Badan Usaha PN. Pelabuhan menjadi 4 (empat) Badan Usaha yang berstatus Perusahaan Umum (Perum), salah satu diantaranya adalah Perum Pelabuhan IV.
Perum Pelabuhan IV merupakan hasil merger PN. Pelabuhan V (sebagian), VI, VII, dan VIII, ditambah dengan 6 (enam) pelabuhan yang tidak diusahakan di Propinsi Irian Jaya, yang pendiriannya didasarkan pada Peraturan Pemerintah (PP) No.17 Tahun 1983 yo PP.No.7 Tahun 1985. Selanjutnya pada tahun 1992, berdasarkan PP. 59 tahun 1991 status Badan Usaha Perum dialihkan menjadi Persero yaitu menjadi PT. Pelabuhan Indonesia IV yang dikuatkan dengan Anggaran Dasar Perusahaan yang pengesahannya melalui Akta Notaris Imas Fatimah, SH No.7 tanggal 1 Desember 1992.
B. Sejarah Singkat PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero)
Secara efektif keberadaan PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) mulai sejak penandatanganan Anggaran Dasar Perusahaan oleh Sekjen Dephub berdasarkan Akta Notaris Imas Fatimah, SH No 7 tanggal 1 Desember 1992. Menilik perkembangan kebelakang di masa awal penelolaannya, PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) telah
mengalami perkembangan yang cukup pesat dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan lingkungan yang semakin maju.
Tahun 1957-1960
Pada masa awal kemerdekaan, pengelolaan pelabuhan berada dibawah koordinasi Djawatan Pelabuhan. Seiring dengan adanya nasionalisasi terhadap perusahaan-perusahaan milik Belanda dan dengan dikeluarkannya PP No. 19/1960, maka status pengelolaan pelabuhan dialihkan dari Djawatan Pelabuhan berbentuk badan hukum yang disebut Perusahaan Negara (PN).
Tahun 1960-1963
Berdasarkan PP No. 19 tahun 1960 tersebut pengelolaan pelabuhan umum diselenggarakan oleh PN pelabuhan I-VIII. Di kawasan Timur Indonesia sendiri terdapat 4 (empat) PN Pelabuhan yaitu : PN Pelabuhan Banjarmasin, PN Pelabuhan Makassar, PN Pelabuhan Bitung dan PN Pelabuhan Ambon.
Tahun 1964-1969
Pada masa order baru, pemerintah mengeluarkan PP 1/1969 dan PP 19/1969 yang melikuidasi PN Pelabuhan menjadi Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP) yang di pimpin oleh Administrator Pelabuhan sebagai penanggung jawab tunggal dan umum di pelabuhan. Dengan kata lain aspek komersial tetap dilakukan oleh PN Pelabuhan, tetapi kegiatan operasional pelabuhan dikoordinasikan oleh Lemabaga Pemerintah yang disebut Port Authority.
Tahun 1969- 1983
Pengelolaan Pelabuhan dalam likuiditas dilakukan oleh Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP) berdasarkan PP 1/1969 dan PP 18/1969. Dengan adanya penetapan itu, pelabuhan dibubarkan dan Port Authority digantikan oleh BPP.
Tahun 1983-1992
Status pelabuhan dalam likuidasi yang di kenal dengan BPP berakhir dengan keluarnya PP 11/1983 dan PP 17/1983 yang menetapka bahwa pengelolaan pelabuhan dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum).
Tahun 1992 – sekarang
Dilandasi oleh pertimbangan peningkatan efisiensi dan efektifitas perusahaan serta dengan melihat perkembangan yang dicapai oleh perum pelabuhan IV, pemerintah menetapkan melalui PP 59/1991 bahwa pengelolaan pelabuhan di wilayah Perum Pelabuhan IV dialihkan bentuknya dari Perum menjadi (Persero).
selanjutnya Perum Pelabuhan Indonesia Iv beralih menjadi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia IV. Sebagai Persero, pemilikan saham PT. Pelabuhan Indonesia IV yang berkantor pusat di jalan Soekarno No. 1 Makassar sepenuhnya dikuasai oleh Pemerintah, dalam hal ini Menteri Keuangan Republik Indonesia dan pada saat ini telah dialihkan ke Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
C. Visi Dan Misi Perusahaan 1. Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan jasa kepelabuhanan berstandar internasional yang mandiri, sehat, dan menjamin kesinambungan transportasi nasional.
2. Misi Perusahaan
Adapun yang menjadi misi PT. Pelabuhan Indonesia IV adalah:
a. Mengembangkan usaha yang dapat memberikan keuntungan optimal bagi pemegang saham.
b. Mendorong percepatan pengembangan wilayah Pelabuhan Indonesia IV.
c. Memberikan pelayanan jasa yang berkualitas, tepat waktu dengan tariff yang layak.
d. Mengembangkan kompetensi, komitmen dan meningkatkan kesejahteraan sumber daya manusia.
D. Nilai dan Budaya Perusahaan
a. Adapun Nilai Perusahaan pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Makassar a. Integritas: Terkait dengan kejujuran, komitmen, loyalitas dan kredibilitas.
b. Antusias : Terkait dengan Passion, Gairah, Semangat dan Energi.
c. Kolaborasi : Terkait dengan Kerjasama, Kinerja Tinggi, Empati, Partisipatif Dan Pemberdayaan.
d. Kompeten : Terkait dengan Pengembangan Diri, Penguasaan Bidang, Kreativitas dan Keandalan.
e. Fokus Pelanggan : Terkait dengan WOW Servis, Adaptif, Mendengarkan dan solutif.
Sumber: Annual Report 2017 PT.Pelindo IV
Gambar 2. Nilai Perusahaan b. Adapun Budaya Perusahaan yaitu:
a. Sejarah g. Adat Budaya b. Profesionalisme h. Lingkungan Hidup c. Kerjasama i Kebersamaan d. Kejujuran j. Keterbukaan e. Disiplin k. Dedikasi f. Ikhlas l. Kreatif E. Komitmen Perusahaan
1. Kepada Pemilik
Memupuk pendapatan yang dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi pemegang saham dan memberikan kontribusi keuangan kepada Negara.
Integritas
Antusias
Fokus Pelanggan Kompeten Kolaborasi
Nilai Dasar
Nilai Perekat
Nilai Untuk Memenuhi Tuntunan Jaminan
2. Kepada Pelanggan
Memberikan layanan berkualitas terbaik dan optimal kepada pengguna jasa dengan tarif kompetitif.
3. Kepada Pemerintah Daerah, Masyarakat, dan Lingkungan
Pengembangan usaha melalui sinergi dengan pemerintah daerah, mitra kerja dan masyarakat sekitar guna mendukung peningkatan ekonomi dan kesejahteraan wilayah.
4. Kepada Pegawai
Sebagai wahana untuk pengabdian dan pengembangan karir bagi pelaku perusahaan (karyawan) dengan memberikan imbalan jasa yang layak.
F. Struktur Organisasi
Gambar 3. Struktur Organisasi
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Proses Dan Biaya Perusahaan
Langkah langkah dalam penelitian ini yaitu mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan aktivitas PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar untuk selanjutnya dilakukan analisis, melakukan analisis pada aktivitas nilai dengan mengalokasikan biaya yang diserap oleh tiap aktivitas nilai, menetapkan biaya pada tiap aktivitas nilai, mengidentifikasi faktor-faktor pemicu biaya pada tiap aktivitas dan mengidentifikasi keterkaitan biaya serta mencari peluang kemungkinan penurunan biaya dan mengembangkan keunggulan perusahaan dengan mengidentifikasi peluang untuk menambah nilai atau mengurangi biaya sehingga efisiensi yang diharapkan dapat tercapai.
1. Klasifikasi Biaya
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan. Data-data yang dibutuhkan terkait dengan analisa yang akan dilakukan adalah laporan keuangan laba rugi, data rincian biaya, dan data informasi aktivitas perusahaan. Laporan laba rugi dan data rincian biaya perusahaan akan dianalisis dengan mengidentifikasi aktivitas nilai dan mengalokasikan biaya pada tiap aktivitas value chain. Data informasi aktivitas perusahaan digunakan untuk mengetahui aktivitas yang terjadi dalam perusahaan dan mengidentifikasi pemicu biaya dari tiap aktivitas yang dilakukan serta kemungkinan dalam pencapaian penurunan biaya.
a) Mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan biaya pada masing-masing aktivitas nilai perusahaan. Analisis terhadap data rincian biaya yang telah dilakukan dapat teridentifikasi biaya-biaya yang dikonsumsi oleh tiap aktivitas nilai perusahaan. Dari hasil analisis, dapat dilakukan pengalokasian biaya- biaya pada tiap aktivitas value chain perusahaan. Berikut ini akan disajikan data pengalokasian biaya yang ditetapkan pada aktivitas utama dan aktivitas pendukung.
Tabel 4. Data Biaya Aktivitas Utama Pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar Tahun 2016
No Aktivitas
Value Chain Aktivitas Perusahaan Jumlah Anggaran (Rp)
Jumlah Realisasi (Rp) 1 Logistik Ke
Dalam (Inbound Logistics)
Biaya Bahan Bakar 11.658.986.000 13.115.747.000 Biaya Bahan Pelumas 591.211.000 425.090.000 Biaya Bahan Pas
Pelabuhan 91.303.000 77.578.000
Biaya Bahan Pemadam
Kebakaran 75.534.000 2.280.000
Biaya Survei 271.500.000 118.798.000
Biaya Bahan Lainnya 0 3.627.000
2 Operasional (Operations)
Biaya Pelayanan Jasa Kapal
Labuh 2.721.432.000 1.238.293.000
Penambatan 1.449.991.000 2.095.384.000
Pemanduan 4.627.331.000 5.187.746.000
Penundaan 22.259.059.000 22.892.952.000
Air Kapal 5.491.906.000 5.137.625.000
Biaya Pelayanan Jasa Barang
Dermaga 1.900.024.000 307.112.000
Gudang Penumpukan 2.103.347.000 1.933.179.000 Lapangan Penumpukan 3.131.863.000 3.019.593.000 Biaya Pengusahaan
Alat-Alat
Kran Darat 1.878.282.000 475.410.000
Forklift 566.951.000 742.293.000
Head Truck 358.135.000 440.827.000
Grabe 163.218.000 71.429.000
Hopper 161.817.000 172.802.000
Towing Tuctor 20.000.000 0
No Aktivitas
Value Chain Aktivitas Perusahaan Jumlah Anggaran (Rp)
Jumlah Realisasi (Rp)
Timbangan 144.171.000 239.757.000
Alat Pemadam
Kebakaran 617.397.000 519.916.000
Container Stacker 0 112.765.000
Reach Stacker 0 2.414.150.000
Loader 0 321.676.000
Excavator 0 289.357.000
Rampdoor 0 8.926.000
Alat-alat lainnya 3.088.992.000 0
Biaya Pelayanan Terminal
Konvensional
Bongkar Muat Barang
Konvensional 8.976.765.000 11.472.191.000 Petikemas
Konvensional 4.000.795.000 308.105.000 Pelayanan Terminal
Roro 1.622.000 798.637.000
Pengusahaan Car
Terminal 506.568.000 0
Terminal Lainnya 1.166.655.000 0
Biaya Pengusahaan Tanah Bangunan Dan Listrik
Sewa Tanah 12.450.000 0
Sewa Bangunan 2.063.000 442.000
Fasilitas Listrik 124.779.000 16.859.000 Biaya Pelayanan
Pelabuhan Dermaga Khusus
Pemanduan 215.064.000 372.658.000
Biaya Rupa-Rupa Usaha
Pas Pelabuhan 2.928.530.000 4.608.962.000
Retribusi 622.616.000 0
Bengkel 0 30.503.000
Kepil 0 96.880.000
Lainnya 1.622.000 41.116.000
Biaya Operasi Tidak Langsung (BOTL) Biaya OTL Divisi Pelayanan Kapal
Kepala Divisi 458.033.000 607.350.000 Dinas Pemanduan dan 1.313.590.000 2.020.108.000
No Aktivitas
Value Chain Aktivitas Perusahaan Jumlah Anggaran (Rp)
Jumlah Realisasi (Rp) Tambatan
Dinas Armada dan
Telkom 1.642.318.000 1.256.765.000
Biaya OTL Divisi Pelayanan Muatan dan Aneka Usaha
Kepala Divisi 473.368.000 586.745.000
Dinas Pelayanan
Muatan 3.323.679.000 3.629.134.000
Dinas Aneka Usaha 1.787.847.000 1.364.986.000 Biaya Penunjang
Operasi (BPO)
Biaya PO Divisi Teknik Kepala Divisi Teknik
dan Staf 469.771.000 484.505.000
Dinas Bangunan
Pelabuhan 3.223.387.000 2.668.564.000
Dinas Peralatan
Pelabuhan 1.631.444.000 3.858.063.000
Biaya PO Divisi Keuangan Kepala Divisi
Keuangan dan Staf 559.521.000 542.209.000 Dinas Akuntansi 1.217.689.000 1.251.586.000 Dinas Administrasi
Keuangan 2.557.355.000 1.889.689.000
Biaya PO Kepala Cabang dan Divisi PUM
Kepala Cabang 1.660.579.000 1.118.386.000 Kepala Divisi Personalia
dan Umum 712.152.000 574.829.000
Dinas Personalia 2.959.295.000 1.782.101.000 Dinas Adm. Umum,
Hukum dan Humas 5.340.894.000 1.743.123.000 Data dan Informasi 761.301.000 1.127.256.000 Biaya Air 5.201.340.000 5.136.848.000 Biaya Listrik 1.078.339.000 1.063.577.000
Biaya Telepon 138.778.000 147.929.000
Biaya Sewa Kapal 0 15.000.000
Biaya Sewa Alat-Alat
Fasilitas Pelabuhan 0 1.056.793.000
Biaya Sewa Instalasi
Fasilitas Pelabuhan 0 53.250.000
No Aktivitas
Value Chain Aktivitas Perusahaan Jumlah Anggaran (Rp)
Jumlah Realisasi (Rp)
Biaya Sewa Kendaraan 0 9.200.000
3 Logistik ke luar
(Outbound Logistics)
Biaya Pengiriman Surat
dan Kawat 4.491.000 4.324.000
Biaya Pemeriksaan
Tahunan 40.000.000 43.764.000
4 Pemasaran dan
penjualan (Marketing and Sales)
Biaya Promosi 600.178.000 732.977.000
Biaya Pemasaran 1.167.714.000 1.053.279.000 5 Pelayanan
(Service) RSP/ Puskespel/ Unit
Kesehatan 171.064.000 7.138.000
Sumber: PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar, Setelah Diolah 2016
Tabel 5. Data Biaya Aktivitas Pendukung pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar Tahun 2016
No Aktivitas Value Chain
Aktivitas Perusahaan
Jumlah Anggaran (Rp)
Jumlah Realisasi (Rp) 1 Pengadaan
(Procurement)
Biaya Perlengkapan 890.395.000 1.217.188.000 Biaya Cetak dan Foto
Copy 315.493.000 374.190.000
Biaya Kertas dan Alat
Tulis 317.059.000 317.989.000
Biaya Surat Kabar
Majalah dan Buletin 20.160.000 15.890.000 Biaya Rumah Tangga 360.145.000 575.017.000 Biaya Umum Lainnya 803.591.000 1.091.559.000
Biaya Materai 0 6.612.000
2 Teknologi (Technolog Development)
Biaya Amortisasi Program Aplikasi Komputer
184.687.000 184.687.000 3 Manajemen
Sumber Daya Manusia (Human Resource Manajement)
Biaya Insentif
Operasional 1.692.685.000 2.043.160.000 Gaji Pegawai 6.880.633.000 6.070.356.000 Tunjangan Prestasi 2.961.460.000 2.816.970.000 Tunjangan Jabatan 515.056.000 656.463.000
Lembur 44.800.000 33.819.000
Bonus Pegawai 6.110.554.000 6.110.554.000
Tantiem 0 137.968.000
Tunjangan Regional 1.355.807.000 1.791.542.000 Tunjangan Mobilitas 1.348.939.000 1.710.961.000 Tunjangan 2.035.969.000 1.951.697.000
No Aktivitas Value Chain
Aktivitas Perusahaan
Jumlah Anggaran (Rp)
Jumlah Realisasi (Rp) Keagamaan
Tunjangan Kinerja 1.967.117.000 974.577.000 Biaya Pegawai
Lainnya 872.349.000 267.315.000
Biaya Rapat dan
Jamuan 65.861.000 98.586.000
Biaya Perjalanan
Dinas 500.000.000 820.805.000
Biaya Olah Raga dan
Kesenian 114.600.000 49.341.000
Biaya Pakaian Dinas
dan Kerja 284.670.000 194.275.000
Biaya Pendidikan dan
Latihan 91.000.000 146.164.000
Biaya Bantuan Sosial 284.140.000 310.154.000 Biaya Iuran Dana
Pensiun 617.065.000 573.283.000
Biaya Perawatan Kesehatan Pegawai/Pensiun
1.416.667.000 1.416.667.000 Biaya Penanganan
Kasus 125.000.000 124.025.000
Biaya Asuransi
Kecelakaan Kerja 314.571.000 272.325.000 Biaya Bahan
Makanan 1.476.000.000 1.095.560.000
Biaya Upah Buruh /
Tenaga Kerja 11.815.303.000 10.533.284.000 Biaya AM Tata Usaha
Dan Rumah Tangga 0 5.459.862.000
Biaya Amortisasi Pendidikan Yang Ditangguhkan
0 736.364.000 4 Infrastruktur
Perusahaan
Biaya Pemeliharaan Bangunan Fasilitas Pelabuhan
980.000.000 940.822.000 Biaya Pemeliharaan
Kapal 4.620.000.000 4.764.732.000
Biaya Pemeliharaan Alat-Alat Fasilitas Pelabuhan
2.254.000.000 1.485.143.000 Biaya Pemeliharaan
Instalasi Fasilitas 853.729.000 772.991.000
No Aktivitas Value Chain
Aktivitas Perusahaan
Jumlah Anggaran (Rp)
Jumlah Realisasi (Rp) Pelabuhan
Biaya Pemeliharaan
Jalan Dan Bangunan 2.365.000.000 2.254.929.000 Biaya Pemeliharaan
Peralatan 509.500.000 438.447.000
Biaya Pemeliharaan
Kendaraaan 264.000.000 211.346.000
Biaya Pemeliharaan
Emplacement 1.795.000.000 1.829.021.000 Biaya Penyusutan
Bangunan Fasilitas Pelabuhan
3.069.157.000 3.041.811.000 Biaya Penyusutan
Kapal 3.836.675.000 3.278.439.000
Biaya Penyusutan Alat-Alat Fasilitas Pelabuhan
1.999.031.000 2.121.963.000 Biaya Penyusutan
Instalasi Fasilitas Pelabuhan
93.541.000 87.455.000 Biaya Penyusutan
Jalan Dan Bangunan 1.534.411.000 640.806.000 Biaya Penyusutan
Peralatan 102.253.000 290.235.000
Biaya Penyusutan
Kendaraaan 199.743.000 391.544.000
Biaya Penyusutan
Emplacement 29.254.000 30.431.000
Biaya Asuransi Kapal 636.923.000 201.694.000 Biaya Asuransi Alat-
Alat Fasilitas Pelabuhan
141.364.000 63.537.000 Biaya Asuransi Jalan
Dan Bangunan 2.576.000 13.220.000
Biaya Asuransi
Kendaraan 33.327.000 36.516.000
Biaya Sewa Lainnya 2.902.284.000 3.926.358.000 Biaya Penagihan
Piutang 80.000.000 85.592.000
Biaya Keamanan
Pelabuhan 2.036.118.000 2.401.338.000 Biaya Pajak Bumi
Dan Bangunan 1.349.256.000 1.298.107.000
No Aktivitas Value Chain
Aktivitas Perusahaan
Jumlah Anggaran (Rp)
Jumlah Realisasi (Rp) Biaya Pajak
Kendaraan 66.935.000 42.924.000
Biaya Administrasi
Kantor Lainnya 58.590.000 66.844.000 Biaya Administrasi
Lainnya Diluar Usaha 58.590.000 50.637.000 Biaya Administrasi
Bank 8.720.000 8.786.000
Biaya Administrasi
Bank Diluar Usaha 8.720.000 8.980.000 Bunga Pinjaman
Jangka Panjang 12.347.219.000 12.347.219.000 Biaya Diluar Usaha
Lainnya 803.591.000 1.091.559.000
Biaya Selisih Kurs 0 616.559.000
Sumber: PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar, Setelah Diolah 2016
b) Mengidentifikasi biaya dan mengalokasikan pada aktivitas nilai
Pada tahapan ini dilakukan identifikasi biaya dengan menganalisis rincian biaya dari laporan laba rugi, yang kemudian dialokasikan ke dalam unit aktivitas value chain perusahaan.
a) Biaya survei dan biaya bahan. Biaya-biaya ini digolongkan ke dalam aktivitas logistik ke dalam. Biaya-biaya bahan seperti bahan bakar, bahan pelumas, bahan pas pelabuhan, bahan pemadam kebakaran digolongkan ke dalam inbound logistic.
b) Biaya pelayanan jasa kapal, biaya pelayanan jasa barang, biaya pengusahaan alat-alat, biaya pengusahaan tanah, biaya pelayanan pelabuhan dermaga khusus, biaya rupa-rupa usaha, Biaya Operasional Tidak Langsung (BOTL), Biaya Penunjang Operasi (BPO), biaya air, biaya listrik, biaya telepon, biaya
insentif operasional, biaya sewa kapal, biaya sewa alat-alat fasilitas pelabuhan, biaya sewa instalasi fasilitas pelabuhan, dan biaya sewa kendaraan digolongkan ke dalam aktivitas operasi perusahaan. Biaya ini digolongkan ke dalam aktivitas nilai operations karena berkaitan langsung dengan aktivitas operasi perusahaan.
c) Biaya pengiriman surat dan kawat, dan biaya pemeriksaan tahunan digolongkan ke dalam aktivitas nilai outbond logistic. Biaya ini digolongkan ke dalam aktivitas logistik ke luar karena berkaitan dengan interaksi perusahaan dengan pihak luar.
d) Biaya promosi dan biaya pemasaran merupakan biaya yang termasuk ke dalam aktivitas nilai marketing and sales.
e) Biaya pelayanan pusat kesehatan pelabuhan (Puskespel) digolongkan ke dalam aktivitas services.
f) Biaya perlengkapan, biaya cetak dan foto copy, biaya kertas dan alat tulis, biaya surat kabar, majalah dan buletin, biaya rumah tangga, biaya materai, dan biaya umum lainnya digolongkan ke dalam aktivitas nilai procurement.
g) Biaya amortisasi program aplikasi computer merupakan biaya yang digolongkan ke dalam aktivitas nilai technology development, karena berkaitan dengan pengoperasian teknologi dan sistem yang dimiliki oleh perusahaan.
h) Biaya pegawai, biaya kesejahteraan karyawan, biaya bahan makanan, biaya upah buruh/ tenaga kerja, biaya administrasi tata usaha dan rumah tangga, dan biaya amortisasi pendidikan yang ditangguhkan digolongkan ke dalam
aktivitas nilai human resources management.
i) Biaya pemeliharaan, biaya penyusutan dan amortisasi, biaya asuransi, dan biaya selisih kurs digolongkan ke dalam aktivitas nilai firm infrastructure.
Biaya ini digolongkan ke dalam aktivitas nilai infrastruktur perusahaan, karena biaya-biaya tersebut menunjang seluruh aktivitas perusahaan.
c) Mengidentifikasi cost driver dan keterkaitan biaya
Identifikasi faktor-faktor pemicu biaya dan keterkaitan biaya adalah hal utama yang harus dilakukan dalam tahap ini. Dengan mengetahui keterkaitan biaya dan pemicu biaya suatu aktivitas maka akan dapat menciptakan peluang bagi penurunan biaya.
a) Aktivitas Utama 1) Logistik ke dalam.
Merupakan unit aktivitas yang meliputi penanganan bahan, survei kualitas pelayanan yang diberikan, survei kedalaman kolam dan alur, survei peralatan dan perlengkapan. Pemicu dari aktivitas ini adalah jumlah sumber daya manusia yang terlibat, dan lamanya waktu yang diperlukan.
2) Operasional.
Unit aktivitas ini berkaitan dengan aktivitas mengkonversi input-input menjadi jasa akhir. Pemicu biaya dari aktivitas operasi ini adalah keinginan perusahaan untuk meningkatkan kinerja pelayanan jasa yang diberikan kepada konsumen dengan melakukan perbaikan secara terus- menerus, teknologi yang dioperasikan.
3) Logistik ke luar.
Aktivitas ini meliputi pendistrubusian jasa kepada konsumen sebagai pengguna jasa. Aktivitas ini meliputi pemeriksaan terhadap jasa yang disediakan. Pemicu dari aktivitas ini adalah peningkatan kinerja pelayanan.
4) Pemasaran dan penjualan.
Aktivitas ini berhubungan dengan kemampuan perusahaan untuk mempengaruhi konsumen agar menggunakan jasa yang disediakan oleh perusahaan. Pemicu dari aktivitas ini adalah sumber daya manusia dan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai.
5) Pelayanan.
Unit aktivitas ini dirancang untuk meningkatkan dan memelihara kualitas jasa dan pelayanan yang diberikan. Pemicu dari aktivitas ini adalah keinginan perusahaan untuk memperbaiki mutu pelayanan secara terus- menerus.
b) Aktivitas Pendukung 1) Pengadaan.
Aktivitas ini dilakukan untuk memperbaharui peralatan dan perlengkapan pelabuhan yang sudah tua. Pemicu dari aktivitas ini adalah perbaikan terhadap kualitas pelayanan jasa serta peralatan dan perlengkapan pelabuhan yang tidak bekerja secara optimal.
2) Pengembangan teknologi.
Aktivitas ini berkaitan dengan penggunaan IT untuk menunjang proses produksi, dalam hal ini pelayanan jasa. Pemicu dari aktivitas ini adalah