• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Data dan Refleksi 1. Analisis Data

BAB I PENDAHULUAN

G. Analisis Data dan Refleksi 1. Analisis Data

Analisis data yang akan dilakukan untuk melihat tingkat keberhasilan atau prosentase dalam ketuntasan belajar setelah mereka melakukan proses pembelajaran. Keberhaasilan proses kegiatan pembelajaran juga dilihat dari hasil pengamatan observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa, data untuk keterampilan proses sains diperoleh dari pemberian tes keterampilan proses sains.

a. Data keterampilan proses sains

Keterampilan proses sains setiap siswa dapat diperoleh denganmenganalisis hasil. Hasil dianalisis dengan memberikan skor untuk tiap butirindikator keterampilan kerja ilmiah pada setiap siswa sesuai rubrik penilaianyang dibuat, menghitung skor total yang diperoleh setiap siswa dari seluruh indikator keterampilan proses sains. Hasil keterampilan kerja ilmiah setiapindikator ditujukan pada Kategori keterampilan proses sains siswa.

Tabel: 3.1

Kategori keterampilan proses sains Persentase Skor

%

Kategori 1% - 25% Tidak Terampil 26% - 50% Kurang Terampil 51% - 75% cukupTerampil 76% - 85% Terampil

86-100 % Sangat terampil

Untuk menganalisis keterampilan proses sains setiap indikator dapatdiketahui dengan menghitung banyak siswa yang mendapatkan kategori Sangat Terampil, Terampil, Cukup Terampil, Kurang Terampil, Tidak Terampil pada setiap butir indikator. Kemudian menghitung interpretasi setiap kategori dengan menggunakan rumus:41

Kemudaian presentase skor total keterampilan proses sains dengan menggunakan rumus:

41Ibid., hal. 4

b. Data Aktivitas Guru

Data aktivitas guru selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung diperoleh dari hasil observasi. Adapun pedoman pemberian skornya sebagai berikut:

1) Skor 0 diberikan jika tidak ada indikator yang tampak.

2) Skor 1 diberikan jika indikator tampak

Hasil penskoran tersebut kemudian dihitung presentasenya menggunakan rumus aktivitas guru yaitu:

Keterangan:

NP : Nilai persen yng dicari atau diharapkan R : Skor mentah yang diharapkan guru SM : Skor maksimun ideal

100 : Bilangan Tetap

Selanjutnya diklasifikasikan dengan bentuk kriteria tingkat keberhasilan dibawah ini:

Tabel: 3.2

Pedoman Konversi Kategori Aktivitas Guru42 Presentasi Skor Kriteria

86% - 100% Sangat Baik

76% - 85% Baik

66% - 75% Cukup

51% - 65% Kurang

0% - 50% Kurang Sekali

c. Data aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung diperoleh dari hasil observasi. Adapun pedoman pemberian skornya sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kriteria Pemberian Skor

No Skor Kriteria Jumlah

Siswa 1 0 Skor 0 diberikan jika 0 – 25

siswa menampakkan descriptor

1 - 5 siswa 2 1 Skor 1 diberikan jika 26 – 50 6 – 10

42Ibid., Hal: 103

siswa menampakkan descriptor siswa 3 2 Skor 2 diberikan jika 51 – 75

siswa menampakkan deskriptor

11 – 15 siswa 4 3 Skor 3 diberikan jika 76 – 100%

siswa menampakkan deskriptor

16 – 20 siswa

Hasil penskoran tersebut kemudian dihitung presentasenya menggunakan rumus aktivitas siswa yaitu:

Keterangan:

NP : Nilai persen yng dicari atau diharapkan R : Skor mentah yang diharapkan guru SM : Skor maksimun ideal

100 : Bilangan Tetap

Selanjutnya diklasifikasikan dengan bentuk kriteria tingkat keberhasilan dibawah ini:

Tabel: 3.5

Pedoman Konversi Kategori Aktivitas Siswa Presentasi Skor Kriteria

86% - 100% Sangat Baik

76% - 85% Baik

60% - 75% Cukup

55% - 59% Kurang

Kurang Sekali

2. Refleksi

Refleksi dilakukan pada akhir siklus.Pada tahap ini peneliti dan guru mengkaji pelaksanaan dan hasil yang diperoleh dalam pemberian tindakan tiap siklus.Refleksi dilakukan dari data kualitatif sebagai dasar untuk memperbaiki serta menyempurnakan tindakan pada siklus berikutnya.

Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini didasarkan penilaian pada ketercapaian dua indikator, yaitu: 1) keterlaksanaan pendekatan saintifik, jika semua tahapan pembelajaran sesuai dengan sintaks pembelajaran pendekatan saintifik dengan presentase keterlaksanaan (baik - cukup baik), dan 2) keterampilan proses sains jika berhasil presentase pada setiap aspek keterampilan proses sains (KPS) secara keseluruhan mencapai rata-rata 76% (terampil).43

43Juhji, Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Pendekatan Inkuiri Terbimbing, e-ISSN, Vol. 2, Nomor 1, Juni 2016, h. 65

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI SETTING PENELITIAN

1. Sejarah SMPN 13 Mataram

Pertama-tama SMP Negeri 13 Mataram berdiri dan diresmikan pada tanggal 05 Mei 1992 dengan nama SMP Negeri 6 Mataram, dengan kepala sekolah Ibu Sumiharti, S.Pd. Setelah kurun waktu berjalan kurang lebih 3 tahun perubahan nama SMP Negeri 6 Mataram, berubah nama menjadi SMP 13 Mataram, dengan kepala sekolah masih dipimpin oleh Ibu Sumiharti, S.Pd.

Kemudian berjalan waktu, perubahan nama SMP 13 Mataram berubah nama menjadi SLTPN 13 Mataram dan Perjalanan waktu terus bergulir sehingga perubahan nama SLTPN 13 Mataram berubah nama menjadi SMP Negeri 13 Mataram.

Dengan daftar nama yang Menjabat sebagai Kepala Sekolah SMPN 13 Mataram sbb. :

1. Sumiharti, S.Pd 1992 – 1998

2. Milan, S.Pd 1998 – 1999

3. Drs. Syamsuddin Arsyad 1999 – 2003

4. Drs. Lalu Marwan 2003 – 2009

5. Drs. Lalu Moh. Sidik 2009 – 2011

6. Drs. R. Dodik Satrijo Wibowo, SE, MM, MPd 2011 – 2019 7. Dra. Hj. Indah Deborawati, M.Pd 2019

50

2. Keadaan guru dan staf SMPN 13 Mataram Tabel 4.1

Keadaan Guru dan Staf SMPN 13 Mataram

No Pegawai Pendidikan

1 Guru Tetap S1 dan S2

2 Guru Tidak Tetap S1

3 Pegawai Tetap S1

4 Pegawai Tidak Tetap S1

Jumlah 78

3. Keadaan Sarana dan Prasarana SMPN 13 Mataram

Adapun mengenai sarana dan prasarana di SMPN 13 Mataram dapat dilihat pada tabel berikut:

No Nama Prasarana Jumlah

1 Kepala Madrasah 1

2 Wakil Kepala 1

3 Tata Usaha 1

4 Perpustakaan 1

5 Laboraturium IPA 1

6 Kamar Kelas 28

7 Kamar Mandi 4

8 Mushola 1

4. Keadaan siswa SMPN 13 Mataram

Siswa merupakan unsur terpenting dalam pendidikan karena siswa merupakan tolak ukur dari keberhasilan suatu pendidikan atau proses belajar mengajar. Mengenai data tentang keadaan siswa-siswi SMPN 13 Mataram dapat dilihat pada tabel berikut

Tahun Kelas 2019/2020

L P Jumlah

VII 144 159 303

VIII 151 122 273

IX 148 107 255

Jumlah 443 388 831

Jumlah Kelas 10

5. Keadaan sarana dan prasarana SMPN 13 Mataram

Untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar, SMPN 13 Mataram mempunyai fasilitas sebagai berikut:

a. Ruang Kepala Sekolah

Untuk menunjang kegiatan kepala SMPN 13 Mataram, terdapat tempat khusus bagi kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya dengan tenang, nyaman dan aman.

b. Ruang Guru

Ruang guru ini berfungsi sebagai tempat mempersiapkan kegiatan pembelajaran dan kegiatanlain yang menunjang pelajaran.

c. Ruang Kelas

Jumlah ruang kelas satu sampai tiga adalah 28 kelas.Ruang kelas ini digunakan secara keseluruhan pada jadwal belajar di pagi hari.SMPN 13 Mataram dibangun dengan konstruksi permanen.Ruang kelas belajar siswa dibangun dengan sangat kokoh.

6. Struktur Organisasi SMPN 13 Mataram

Struktur organisasi merupakan bagian yang sangat pentig dalam sebuah lembaga atau instansi termasuk di lembaga pendidikan.

Organisasi sekolah merupakan kumpulan dari dua orang atau lebih untuk melakukan kerjasama dalam mencapai suatu tujuan. Struktur organisasi yang ada di SMPN 13 Mataram terdiri dari beberapa komponen yang memiliki tugas dan kewajiban masing-masing.

1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah merupakan penanggung jawab tertinggi di lembaga pendidikan madrasah, tugas-tugasnya sebagi berikut :

a) Merencanakan, menyusun, membimbing dan mengawasi kegiatan sesuai kebijakan yang ditetapkan.

b) Bertanggung jawab terhadap pengelolaan madrasah, baik dalam tehnik edukatif maupun administrasi,

2. Tata Usaha

Tata usaha bertanggung jawab dalam bidang administrasi di SMPN 13 Mataram, pendidikan dan keuangan.

3. Guru

Guru bertugas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di madrasah sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

4. Siswa

Siswa mempunyai tugas untuk belajar dan berkewajiban untuk mematuhi tata tertib sekolah.