BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
3. Analisis Data
a. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi memungkinkan untuk menentukan apakah ada hubungan linier atau non linier antara variabel independen (gim edukasi Lazarus) dan variabel dependen (hasil belajar). Apabila diperoleh koefisien regresi dengan persamaan yang positif, maka terdapat pengaruh positif antar dua variabel yang berbeda. Sebaliknya, apabila koefisien regresi bernilai negatif, maka terdapat pengaruh negatif antar dua variabel. Analisis regresi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana dengan rumus sebagai berikut.
Keterangan:
y = variabel dependen x = variabel independen
= interserep (nilai y saat x=0)
= koefisien regresi (menunjukkan perubahan dalam y untuk setiap perubahan dalam x)
b. Uji-t (Independent Sample Test)
Uji-t dilakukan untuk membandingkan dua sampel dengan tujuan memastikan perbedaan antara kedua sampel tersebut signifikan atau tidak (Sukardi, 2022:114-117). Berikut ini adalah rumus yang digunakan dalam uji-t.
Keterangan:
t = nilai uji-t
x1 dan x2 = rata-rata dari dua sampel populasi s1 dan s2 = deviasi dari dua sampel populasi n1 dan n2 = ukuran sampel dari dua populasi
d0 = hipotesis nol (perbedaan antara dua rata-rata yang diharapkan)
50 Nilai uji-t kemudian digunakan untuk melihat nilai signifikansi dari data hasil penelitian. Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0.05, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sebaliknya, jika nilai Sig, (2-tailed) > 0.05, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Dalam penelitian ini, proses perhitungan akan dilakukan dengan menggunakan SPSS untuk memudahkan proses perhitungan data. Berikut ini disajikan langkah-langkah yang bisa digunakan dalam menghitung data menggunakan SPPS. Output dari SPPS yang telah ada kemudian dibandingkan dengan kriteria indeks prestasi yang telah diperoleh sebelumnya untuk kemudian dapat disimpulkan.
51 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Pada penelitian ini proses pengambilan data pada responden dibagi menjadi dua kesempatan yang berbeda dengan tujuan agar tidak mengganggu jam pelajaran lain di UPT SPF SD Inpres Galangan Kapal II Kota Makassar, penelitian pertama dilaksanakan pada 27 Februari 2023 sampai dengan 1 Maret 2023 di kelas eksperimen dalam hal ini kelas IV-B sejumlah 27 orang. Data yang diambil dari kelas eksperimen adalah skor hasil mengerjakan post-test setelah penerapan gim edukasi Lazarus sebagai media pembelajaran di dalam kelasnya dengan mengikuti modul ajar. Penelitian kedua dilaksanakan pada 27 Februari 2023 sampai dengan 28 Februari 2023 di kelas kontrol dalam hal ini kelas IV-A sejumlah 26 orang. Data yang diambil pada penelitian ini adalah data skor hasil belajar peserta didik tanpa pemberian intervensi berupa gim edukasi Lazarus.
1. Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas
Validitas penelitian ini dihitung dengan mempertimbangkan jumlah soal yang valid. Sebanyak 53 peserta didik menjadi sumber data dan data tersebut dianalisis menggunakan SPSS 21. Teknik pengujian yang digunakan adalah korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson), dengan tujuan untuk mengkorelasikan skor masing-masing item dengan skor total.
52 Untuk menetapkan kevalidan instrumen atau item-item pertanyaan, akan dilakukan uji 2 sisi dengan sig. 0.05, dengan instrumen pertanyaan dianggap valid jika nilai sig. < 0.05 dan instrumen pertanyaan dianggap tidak valid jika nilai sig.
> 0.05. Tabel berikut memuat item soal yang valid dan tidak valid, hasil dari analisis statistik menggunakan SPSS 21.
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Uji Validitas Soal Instrumen Tes Pilihan Ganda Nomor
Soal
Pearson Correlation
Nilai
Signifikan Kesimpulan Interpretasi
1 0.868 0.000 Valid Sangat Tinggi
2 0.639 0.000 Valid Tinggi
3 0.833 0.000 Valid Sangat Tinggi
4 0.284 0.039 Valid Rendah
5 0.655 0.000 Valid Tinggi
6 0.833 0.000 Valid Sangat Tinggi
7 0.510 0.000 Valid Cukup
8 0.765 0.000 Valid Tinggi
9 0.330 0.160 Tidak Valid Rendah
10 0.302 0.280 Tidak Valid Rendah
11 0.218 0.118 Tidak Valid Rendah
12 0.564 0.000 Valid Cukup
13 0.669 0.000 Valid Tinggi
14 0.272 0.049 Valid Rendah
15 0.427 0.001 Valid Cukup
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel di atas, terdapat tiga soal yang tidak valid, yaitu soal nomor 9, nomor 10, dan nomor 11. Oleh karena itu, ketiga soal tersebut dinyatakan tidak berlaku dan tidak akan dihitung.
b. Uji Reliabilitas
Berdasarkan hasil uji validitas sebelumnya, terdapat tiga soal yang tidak valid dan tidak diikutsertakan dalam perhitungan uji reliabilitas. Sebuah instrumen dianggap reliabel jika memiliki nilai Semakin kecil nilai , semakin
53 banyak item yang tidak reliabel. Dalam penelitian ini, ditemukan tingkat reliabilitas sebesar 0.867 yang menunjukkan bahwa instrumen penelitian dapat dipercaya dan memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi. Berikut adalah tabel hasil uji reliabilitas yang dihasilkan oleh SPSS 21.
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas N Nilai α Tingkat Signifikasi 5%
12 0.876 0.05
2. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan menggunakan uji normalitas residual dengan melihat signifikansi Shapiro-Wilk. Dalam pengujian ini, nilai signifikansi digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, dimana jika nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, maka distribusi data dianggap normal, sedangkan jika nilai signifikansi kurang dari 0.05, maka distribusi data dianggap tidak normal.
Data hasil belajar, pada post-test di kelas eksperimen nilai signifikansinya 0.054 dan pada post-test di kelas kontrol nilai signifikansinya 0.98. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas yang digunakan terdistribusi normal.
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar IPS
Kelas
Shapiro-Wilk
N Nilai
Statistik
Nilai Signifikan
Tingkat Signifikansi 5%
Hasil Belajar
IPS
Kelompok
Eksperimen 27 0.925 0.54 0.05
Kelompok
Kontrol 26 0.934 0.98 0.05
54 b. Uji Homogenitas
Untuk menentukan varians data pada kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen atau tidak, dilakukan pengujian homogenitas terhadap sebaran instrumen soal pilihan ganda. Dalam pengujian ini, nilai signifikansi digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, dimana jika nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, maka distribusi data dianggap homogen, sedangkan jika nilai signifikansi kurang dari 0.05, maka distribusi data dianggap tidak homogen.
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh signifikansi sebesar 0.433 >
0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa soal hasil belajar peserta didik yang diajar melalui metode tatap muka dengan menggunakan media pembelajaran gim edukasi Lazarus memiliki varians yang sama (homogen). Berikut ini adalah hasil pengolahan data homogenitas berdasarkan SPSS 21.
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar IPS Hasil Belajar IPS
Uji Levene df1 df2 Nilai Signifikan
Tingkatan Signifikansi 5%
0.625 1 51 0.433 0.05
3. Analisis Data
a. Uji Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi memungkinkan untuk menentukan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Berdasarkan tabel yang diberikan, diketahui bahwa nilai konstanta ( ) adalah 81.061 dan nilai koefisien regresi ( adalah 0.060. Oleh karena itu, persamaan regresinya dapat ditulis sebagai berikut.
55 Y=
Y=81.061+0.060X Penjelasan:
1. Konstanta sebesar 81.061 mengandung arti bahwa nilai konsisten variabel hasil belajar adalah sebesar 81.061.
2. Koefisien regresi X sebesar 0.060 menyatakan bahwa setiap penambahan 1%
nilai gim edukasi Lazarus, maka nilai hasil belajar bertambah sebesar 0.060.
3. Koefisien regresi tersebut bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel X terhadap Y adalah positif.
Tabel 4.5 Koefisien Regresi Linear Sederhana
Model
Koefisien tidak Standar Koefisien Standar B
(Nilai Koefisien) Standar Error Beta
Konstan 81.061 4.968
Gim Edukasi 0.06 0.159 0.76
b. Uji-t (Independent Sample Test)
Uji independent sample test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata dua sampel yang tidak berpasangan. Uji t dilakukan dengan melihat nilai signifikansi dari data penelitian. Jika nilai sig. (2-tailed) < 0.05, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar pada kelas IV-A dan kelas IV-B. Sebaliknya, jika nilai sig, (2-tailed) > 0.05, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar pada kelas IV-A dan kelas IV-B.
Tabel berikut ini menunjukkan hasil pengolahan data melalui SPSS, nilai rata-rata dari kedua kelas menunjukkan perbedaan yang signifikan kelas
56 eksperimen atau kelas IV-A memiliki nilai rata-rata 82.44, sedangkan kelas kontrol atau kelas IV-B memiliki nilai rata-rata 28.04. Selain dari Mean atau rata- rata, dapat dilihat juga Standar Deviation bahwa di kelompok eksperimen Standar Deviation lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. Hal ini berarti terdapat resiko yang lebih kecil pada instrumen yang digunakan.
Tabel 4.6 Nilai Statistik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas N Rata-rata Standar
Deviasi
Standar Error
Rata-rata Hasil
Belajar IPS
Kelas
Eksperimen 27 82.44 10.959 2.109
Kelas
Kontrol 26 28.04 14.203 2.785
Berdasarkan tabel sebelumnya, telah terlihat adanya perbedaan signifikan antara kedua kelas tersebut. Selanjutnya, dari data yang disajikan, dapat dilihat nilai Sig. (2-tailed) adalah 0.000 < 0.05. Fakta ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara hasil belajar peserta didik di kelas kontrol (kelas IV- A) dan kelas eksperimen (kelas IV-B). Berikut ini merupakan hasil uji-t menggunakan Independent Sample Test.
57 Tabel 4.7 Hasil Uji t (Independent Sample Test)
Uji Levene dengan Perasamaan
Varian
Uji t dengan Persamaan Rata- rata
F Sig. t df
Sig. (2- tailed) Hasil
Belajar IPS
Equal variances assumed
.625 .433 15.648 51 .000
Equal variances not assumed
15.572 47.022 .000