BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
C. Analisis dan Pengujian Hipotesis
Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk menjawab rumusan masalah nomor satu, dua, dan tiga.
a. Data Hasil Angket Lingkungan Belajar
Dari hasil perhitungan uji frekuensi dengan program IBM SPSS Statistic 22 didapatkan skor data lingkungan belajar di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember seperti tabel di bawah ini:
Tabel 4.2
Deskripsi Kategori Lingkungan Belajar
No. Tingkat Pencapaian Skor Frekuensi Persentasi Kategori
1 % Sangat
Mendukung
2 9% Mendukung
3 Cukup
Mendukung
4 Tidak
Mendukung
5 Sangat Tidak
Mendukung
Jumlah
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa lingkungan belajar dari 52 peserta didik sebagai sampel menyatakan terdapat 4 peserta didik kategori sangat mendukung (7,7%), 40 peserta didik kategori mendukung (76,9%), 8 peserta didik kategori cukup mendukung (15,4%).
b. Kedisiplinan belajar peserta didik kelas VIII MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember tahun pelajaran 2021/2022
Dari hasil perhitungan uji frekuensi dengan program IBM SPSS Statistic 22 didapatkan skor data kedisiplinan belajar di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember seperti tabel di bawah ini:
Tabel 4.3
Deskripsi Kategori Kedisiplinan Belajar
No. Tingkat Pencapaian Skor Frekuensi Persentasi Kategori
1 Sangat Tinggi
2 Tinggi
3 Sedang
4 0 Rendah
5 0 Sangat Rendah
Jumlah 52
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa kedisiplinan belajar dari 52 peserta didik sebagai sampel menyatakan terdapat 5 peserta didik kategori sangat tinggi (9,6%), 31 peserta didik kategori tinggi (59,6%), 16 peserta didik kategori sedang (30,8%).
c. Hasil belajar peserta didik kelas VIII MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember tahun pelajaran 2021/2022
Dari hasil perhitungan uji frekuensi dengan program IBM SPSS Statistic 22 didapatkan skor data hasil belajar di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember seperti tabel di bawah ini:
Tabel 4.4
Deskripsi Kategori Hasil Belajar
No. Tingkat Pencapaian Skor Frekuensi Persentasi Kategori
1 Sangat Tinggi
2 Tinggi
3 Sedang
4 Rendah
5 Sangat Rendah
Jumlah 52
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa hasil belajar dari 52 peserta didik sebagai sampel menyatakan terdapat 32 peserta didik
kategori sangat tinggi (61,5%) dan 20 peserta didik kategori tinggi (38,5%).
2. Analisis Inferensial
Analisis inferensial ini digunakan untuk perincian rumusan masalah nomor empat, lima, dan enam. Berdasarkan dari persyaratan analisis regresi, maka diperlukan uji prasyarat agar uji dapat melakukan uji hipotesis. Berikut ini uji prasyarat yang digunakan dalam penelitian:
a. Uji Prasyarat Analisis 1) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui, apakah data yang diperoleh sudah berdistribusi normal atau tidak. Model regresi dikatakan memenuhi kenormalan apabila data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
Dari hasil perhitungan program IBM SPSS Statistic 22 diperoleh data berdistribusi normal dan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.1 Uji Normalitas
2) Uji Koliniearitas
Untuk melihat ada hubungan yang kuat antara variabel independen maka diperlukan uji kolinieritas dengan acuan nilai VIF dan nilai Tolerence .
Dari hasil perhitungan program IBM SPSS Statistic 22 dapat dilihat pada lampiran dan diperoleh nilai tolerance dan VIP 460 yang artinya dalam penelitian ini tidak mengalami kolinieritas.
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui, apakah ada eror varian atau tidak. Jika model regresi tidak membentuk pola yang ketara serta titik-titik menebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak mengalami heteroskedastisitas.
Dari hasil perhitungan program IBM SPSS Statistic 22 diperoleh scatterplot variabel lingkungan dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar di atas tidak terdapat pola yang jelas serta titik-titik data menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model regresi terpenuhi.
4) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengidentifikasi suatu model seri waktu yang sesuai. Dan koefisien yang menunjukkan tidak terjadi autokorelasi jika
Dari hasil perhitungan program IBM SPSS Statistic 22 dapat dilihat pada lampiran dan diperoleh nilai Durbin Watson sebesar , maka tidak terdapat masalah autokorelasi. Dengan demikian analisis regresi liniear berganda untuk uji hipotesis penelitian di atas dapat dilakukan atau dilanjutkan.
b. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika peserta didik. Berikut ini hasil rekapitulasi pengujian hipotesis regresi liniear berganda dengan berbantuan program IBM SPSS Statistic 22:
Tabel 4.5
Rekapitulasi Hasil Regresi Liniear Berganda Variabel
Bebas
Variabel Terikat
Koefisien Regresi b
t Hitung
t
Tabel Sig. r2 Keputusan (Ha3) Lingkungan
Belajar
Hasil
Belajar Diterima Kedisiplina
n Belajar
Hasil
Belajar Diterima
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Koefisien Regresi b
t Hitung
t
Tabel Sig. r2 Keputusan (Ha3) Konstanta =
F Hitung = F Tabel = Sig. F = R Square =
=
1) Persamaan Regresi Linier Berganda
Dari hasil rekapitulasi pada tabel 4.5 dapat dibentuk persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Dari penghitungan koefisien regresi untuk variabel lingkungan belajar (X1) adalah Yang mana dapat diartikan, jika variabel bebas X1 ditambah satu maka akan menaikkan hasil belajar sebesar atau . Sedangakan untuk koefisien regresi untuk variabel kedisiplinan belajar (X2) adalah Yang mana dapat diartikan, jika variabel bebas X2 ditambah satu maka akan menaikkan hasil belajar sebesar atau
2) Uji t
Dari hasil rekapitulasi pada tabel 4.5 dapat dikatakan bahwa hipotesis alternatif 1 (Ha1) dan alternatif 2 (Ha2) diterima dengan uji statistik t. Adapun penjelasan terhadap hasil uji t sebagai berikut:
a) Variabel lingkungan belajar (X1), diketahui thitung ttabel pada signifikansi Perolehan data tersebut mengartikan bahwa “Ada pengaruh variabel X1 terhadap variabel Y kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri tahun pelajaran 2021/2022” dan Ha1 diterima.
b) Variabel lingkungan belajar (X2), diketahui thitung ttabel pada signifikansi Perolehan data tersebut mengartikan bahwa “Ada pengaruh variabel X2 terhadap variabel Y kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri tahun pelajaran 2021/2022” dan Ha2 diterima.
3) Uji F
Dari hasil rekapitulasi pada tabel 4.5 dapat diperoleh Fhitung
Ftabel pada signifikansi Perolehan data tersebut mengartikan bahwa “Ada pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y secara simultan kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri tahun pelajaran 2021/2022” dan hipotesis alternatif 3 (Ha3) diterima.
4) Koefisien Determinasi (R2)
Dari hasil rekapitulasi pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa koefisien determinasi dari variabel lingkungan belajar (X1) terhadap hasil belajar (Y) secara parsial sebesar ( ), yang berarti bahwa sumbangan variabel X1 terhadap naik turunnya hasil belajar Y sebesar ( ). Sedangkan untuk koefisien determinasi
dari variabel kedisiplinan belajar (X2) terhadap hasil belajar (Y) secara parsial sebesar ( ), yang berarti bahwa sumbangan variabel X2 terhadap naik turunnya hasil belajar Y sebesar ( ).
Dan koefisien determinasi dari variabel lingkungan belajar (X1) dan kedisiplinan belajar (X2) terhadap hasil belajar (Y) secara bersama-sama atau simultan sebesar ( ), yang berarti bahwa sumbangan variabel (X1) dan (X2) terhadap naik turunnya hasil belajar (Y) sebesar ( ), sedangakan ( ) dipengaruhi oleh faktor yang berbeda.